PERTEMUAN 4 KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KETENTUAN UMUM dan TATA CARA PERPAJAKAN

KUP KETETAPAN DAN PENAGIHAN PAJAK

Surat Ketetapan Pajak. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

OLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA

PENGANTAR PERPAJAKAN HAK WAJIB PAJAK

PENETAPAN DAN KETETAPAN

RINGKASAN KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP

BAB II LANDASAN TEORI

PERPAJAKAN I KUASA & KONSULTAN PAJAK, PEMERIKSAAN, PENAGIHAN, RESTITUSI PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

MANAJEMEN PERPAJAKAN

Ika Vikni Nawang Risma Yuniar Sindy Sukmamulya Ramadhani

BAB II LANDASAN TEORI. pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani

KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NO. URUT WEWENANG DIREKTUR JENDERAL PAJAK DASAR HUKUM DILIMPAHKAN KEPADA KETERANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemungutan pajak di Indonesia mengacu pada sistem self assessment. Self assessment

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Koordinator : Budi Santoso SE., MM.

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

PELATIHAN PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA USAHA KECIL

PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK INTERNAL DJP; PENGADILAN PAJAK; DAN MAHKAMAH AGUNG.

KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN

Pengertian & Tujuan Pemeriksaan

MAKALAH KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (UU KUP)

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan,

PENGANTAR PERPAJAKAN. Pengantar Pajak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PAJAK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN BAB I KETENTUAN UMUM.

BAB III GAMBARAN DATA. akan dapat membawa pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam

1

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

24 Maret STIE Widya Praja Tanah Grogot

RESUME SANKSI PERPAJAKAN SANKSI BUNGA

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SOSIALISASI

SIAPA PEMBAYAR PAJAK: WAJIB PAJAK

KUESIONER VARIABEL DEPENDENT

POKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN. Oleh Bambang Kesit Accounting Department UII Yogyakarta 21 Juni 2010

UU 9/1994, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB II LANDASAN TEORI. rakyat kepada Negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan. ditunjuk atau digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

BAB II TINJUAN PUSTAKA

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk

Wajib Pajak mengubah data SPT saat Pemeriksaan atau Penyidikan Pajak? (Oleh : Johannes Aritonang -Widyaiswara Madya pada BDK Pontianak)

3. Yang bukan merupakan tugas dari Jurusita Pajak adalah. A. Memberitahukan Surat Paksa

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 20 TAHUN 2001 T E N T A N G PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemajuan. negeri yaitu berupa pajak. Untuk dapat meningkatkan penerimaan dari sektor pajak,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa dalam

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DAN BATAS PEMBAYARAN PAJAK


SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 197/PMK.03/2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1994 TENTANG

Lampiran 1 Standar Pelayanan Administrasi Perpajakan. Jenis Pelayanan Persyaratan Yang Diperlukan Waktu Penyelesaian.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAGIAN 2 PENGERTIAN PEMBUKUAN/PENCATATAN

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB II LANDASAN TEORI. untuk pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Implementasi merupakan tahap

Wajib Pajak mengubah data SPT saat Pemeriksaan atau Penyidikan Pajak?

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Definisi. SPT (Surat Pemberitahuan)

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat

SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

, No.1645 sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya; c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 23 Undan

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup negara juga berarti kelangsungan hidup. cukup dalam membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti tidak terlalu tergantung pada pinjaman luar negeri. Upaya ekstensifikasi

- 1 - BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMUNGUTAN PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

*** ISTILAH PERPAJAKAN ***

Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan

Pengantar Perpajakan bagi Account Representative Dasar

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BAB IV PEMBAHASAN. Surat Ketetapan Pajak (SKP) Dan Surat Tagihan Pajak (STP) Lebih Bayar (SKPLB) berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAL KANTOR PELAYANAN PAJAK SURAT TAGIHAN PAJAK PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

NOMOR 9 TAHUN 1994 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber dana luar negeri, misalnya pinjaman luar negeri dan hibah ( grant),

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Tata Cara Pengajuan Keberatan

BAB II KAJIAN TEORI PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KETENTUAN MENGENAI SANKSI PERPAJAKAN DI INDONESIA

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

197/PMK.03/2015 PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRASI ATAS SURAT KETETAPAN PAJAK, SURAT KETETAPAN PAJAK P

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK RESTORAN

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PAJAK AIR TANAH

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

Transkripsi:

PERTEMUAN 4 KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DI INDONESIA Surat Ketetapan Pajak (SKP) Surat ketetapan pajak berupa ; Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah pajak terutang, jumlah kredit, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar. 1

a). Fungsi SKPKB 1). Koreksi atas jumlah yang terutang menurut SPT nya 2). Sarana untuk mengenakan sanksi 3). Alat untuk menagih pajak b). Syarat dikeluarkan 1). Hasil pemeriksaaan atau keterangan lain teryata terdapat jumlah pajak kurang bayar 2). SPT tidak disampaikan pada waktunya 3). Kewajiban pembukuan /Pencatatan tidak dilaksanakan c).sanksi Administrasi 1). Jika disebabkan Poin b).1). maka besar jumlah kurang bayar ditambah denda 2% sebulan (max 24 bulan) dari saat terhutangnya pajak 2). Jika disebabkan alasan poin b). 2). Maka sanksinya 50% dari PPh yang tidak atau kurang bayar dlm 1 tahun pajak d). Jangka waktu penerbitan adalah 5 th setelah saat terutang pajak atau masa pajak berakhir. Jika lebih dari 5 th maka SKPKB dapat diterbitkan dengan bunga sebesar 48% dari pajak yang tidak atau kurang bayar 2

b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) Surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan. a). Fungsi SKPKBT 1). Sebagai koreksi atas ketetapan pajak sebelumnya 2). Sarana untuk mengenakan sanksi 3). Alat untuk menagih pajak b). Syarat pengeluaran Jika berdasarkan data baru atau data yang semula belum terungkap menyebabkan Pajak terutang dalam SKPKB yang lalu kurang bayar c). Sanksi Sanksi administrasi berupa kenaikan 100 % dari jumlah kekurangan pajak. c. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) SKPLB Surat keputusan yang menentukan jumlah kredit pajak lebih besar dari proyek yang terutang atau seharusnya tidak terutang. a). Fungsi SKPLB Sarana untuk mengembalikan kelebihan pembayaran pajak. b). Syarat dikeluarkan : Jumlah kredit/pajak yang dibayar lebih besar dari pada jumlah pajak yang terutang. 3

d. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) Surat keputusan yang menentukan jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak/pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. Dikeluarkan bila hasil pemeriksaan Dirjen Pajak jumlah pajak yang dibayar dengan jumlah kredit pajak adalah sama Surat Tagihan Pajak (STP) Surat untuk melakukan tagihan pajak / sanksi administrasi berupa bunga / denda. Fungsi : a). Sebagai koreksi atas jumlah pajak yang terutang SPT wajib pajak. b). Sarana mengenakan sanksi administrasi berupa bunga atau denda c). Alat untuk menagih pajak Sanksi administrasi STP adalah sebesar 2% perbulan dan maksimal 24 bulan 4

Hak dan Kewajiban Wajib Pajak a. Hak Wajib Pajak 1). Mengajukan surat keberatan dan surat banding 2). Menerima tanda bukti pemasukan SPT 3). Melakukan pembetulan SPT 4). Mengajukan penundaan SPT 5). Mengajukan pengangsuran pembayaran 6). Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak 7). Mengajukan permohonan penghapusan pajak 8). Memberikan kuasa kepada orang untuk melaksanakan kewajibannya. b. Kewajiban Wajib Pajak 1). Mendaftar untuk mendapatkan NPWP 2). Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar 3). Mengisi SPT 4). Menyelenggarakan pembukuan/pencatatan a). Wajib pajak wajib menyelenggarakan pembukuan b). Wajib pajak diperbolehkan menghitung penghasilan netto dengan menggunakan norma perhitungan penghasilan tetapi harus membuat pencatatan. 5

Pembukuan dan Pencatatan harus dilakukan dengan : a). Diselenggarakan di Indonesia dan dengan Itikad baik b). Menggunakan huruf latin dan angka Arab. c). Satuan uang Rupiah dan uang asing yang diijinkan Menkeu d). Dalam bahasa Indonesia dan Asing yang diijinkan Menkeu e). Diselenggarakan dengan taat azas baik accrual basis maupun cash basis Cat : Pembukuan dan pencatatan harus disimpan dalam waktu 10 tahun Sanksi tidak memenuhi kewajiban pembukuan adalah berupa pajak yang terutang ditetapkan dengan SKP ditambah sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100%. Pemeriksaan a. Pengertian : Serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data/keterangan lain dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. b. Tujuan Pemeriksaan 1). Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan 2). Melaksanakan ketentuan peraturan UU perpajakan 6

c. Prosedur Pemeriksaan 1). Petugas pemeriksa harus dilengkapi Surat Perintah Pemeriksaan 2). Wajib pajak diperiksa harus dapat bekerja sama dengan petugas dengan memberikan pembukuan,keterangan dan data-data lain untuk keperluan pemeriksaan 3. Dirjen Pajak berhak melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu. Penyidikan Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidikan untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang diperlukan, sehingga dapat membuat terang tentang tindak pidana perpajakan yang terjadi, menemukan tersangka dan besarnya pajak terhutang yang diduga digelapkan Petugas Penyidik adalah Pegawai dari lingkungan Dirjen pajak yang diangkat oleh menteri kehakiman Daluwarsa Penagihan Pajak Hak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga, denda, kenaikan dan biaya penagihan pajak, daluwarsa setelah melampui waktu 5 th. Sejak diterbitkan STP, SKPKB, SKPKBT, SKP, SKK, dll 7

SOAL LATIHAN TUTUP BUKU Latihan Soal : 1. Sangsi atas terlambatnya pembayaran surat ketetapan pajak kurang bayar adalah : a. 2% sebulan kekurangan pajak yang belum dibayar maksimum 24 bulan b. 100% dari PPN yang kurang atau belum dibayar c. Kenaikan 50% dari PPh 25 yang kurang atau tidak dibayar d. a, b, dan c benar e. a, b, dan c salah 8

2. Berikut ini mana yang benar : a. SKPKBT berfungsi sebagai indentitas wajib pajak b. SKPKB terbit karena terjadi lebih bayar atas pajak c. SKPN terjadi jika jumlah pokok pajak sama dengan jumlah kredit pajak d. STP digunakan untuk mengajukan keberatan atas pajak e. SKPLB terbit karena terjadi kurang bayar atas pajak 3. Apa yang dilakukan oleh KPP apabila Wajib pajak PT. BSR tidak membayar pajak ditambah sangsi pada saat jatuh tempo dan setelah ditegur tidak juga membayar utang pajaknya? a. STP b. Penagihan dengan surat paksa c. SSP d. Surat ketetapan pajak ditambah dua kali lipat e. SPT dan sanksinya 4. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dapat diterbitkan oleh kantor pelayanan pajak dalam jangka waktu : a. 6 tahun d. 11 tahun b. 12 tahun e. 15 tahun c. 10 tahun 5. SKPKB PPh Badan tahun 2009 atas nama PT. Cenia terbit tgl 10 Januari 2009 dengan tgl jatuh Tempo pembayaran 9 Februari 2009 sebesar Rp. 100.000.000, PT. Cenia melunasi SKPKB tersebut tgl 18 februari 2009. Berapakah STP Bunga penagihan : a. Rp. 2.300.000 d. Rp. 2.400.000 b. Rp. 2.200.000 e. Rp. 2.600.000 c. Rp. 2.000.000 9