Curriculum Vitae Riwayat Akademis: Jabatan saat ini:

dokumen-dokumen yang mirip
Curriculum Vitae Riwayat Akademis: Jabatan saat ini:

BAB I PENDAHULUAN. Pasien dengan penyakit kronis pada stadium lanjut tidak hanya mengalami

MODUL PALIATIF RSCM RUDI PUTRANTO TIM PALIATIF RUMAH SAKIT DR CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA

PALLIATIVE CARE HENDRA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. World Health Organization (WHO), di tahun 2012 ada 14,1 juta kasus baru kanker

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perawatan Paliatif adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasie

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

Dr. H. Lilian B Koord. Blok Kedokteran Keluarga

HEALTH RECORDS IN LONG TERM CARE AND REHABILITATION FACILITIES

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalaminya. Akan tetapi usia tidak selalu menjadi faktor penentu dalam perolehan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga

MANAJEMEN. dengan KETERGANTUNGAN TOTAL

Konsep dasar mengenai isu psikososial dalam perawatan paliatif. Rosiana Eva Rayanti

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1438/Menkes/per/IX/ 2010 tentang standar pelayanan kedokteran Bab V pasal 10 ayat 4 berbunyi:

PERAWATAN PALIATIF PASIEN HIV / AIDS

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kanker. Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2012) memprediksi, akan terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013), kanker menempati urutan ke-3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (World Health Organization,

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

BAB I PENDAHULUAN. adalah profesi kesehatan yang berfokus pada individu,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 812/Menkes/SK/VII/2007 TENTANG KEBIJAKAN PERAWATAN PALIATIF

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :

FUNGSI RM DI RUMAH SAKIT MATERI MIK - 1 PRODI DIII RMIK F KES. UDINUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara

Kompetensi, Mutu Layanan dan Keselamatan Pasien

B AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya polusi lingkungan, tanpa disadari dapat mempengaruhi terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengerikan, hal ini dikarenakan kanker merupakan penyakit yang

PRINSIP-PRINSIP KEDOKTERAN. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc. (CM-FM), MPd.Ked.

Curriculum Vitae A. Personal Data B. Education

: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. muncul dalam masyarakat, diantaranya disebabkan oleh faktor politik, sosial

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psiko-sosial dan spiritual individu, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Berdo a terlebih dahulu And Don t forget Keep smile

BAB I PENDAHULUAN. berupa fisik, mental dan atau spiritual (Kemp, 2009). Selain kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

BAB I PENDAHULUAN. mellitus (Perkeni, 2011). Secara umum hampir 80% prevalensi. diabetes mellitus adalah diabetes mellitus tipe 2.

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir adalah gangguan pada

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

Community Mental Health Nursing (CMHN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) adalah penyakit yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia industri kesehatan terdiri dari beberapa jenis yaitu pelayanan klinik, puskesmas, dan rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini tergolong

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan

hipertensi sangat diperlukan untuk menurunkan prevalensi hipertensi dan mencegah komplikasinya di masyarakat (Rahajeng & Tuminah, 2009).

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2010 TENTANG HOME CARE SERVICES WALIKOTA YOGYAKARTA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

serangan yang cepat dan penyembuhannya dapat diprediksi (Lazarus,et al., 1994).

PANDUAN PROSES EVALUASI KINERJA STAF MEDIS RUMAH SAKIT UMUM AMINAH BLITAR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

CURRICULUM VITAE DATA PRIBADI : DR. HARLINDA HAROEN, SP PD, K-HOM. TEMPAT TANGGAL LAHIR : CIMAHI, 26 MARET 1957.

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. L DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Kesehatan Mental dan Dukungan Psikososial

BAB I PENDAHULUAN. TBC, AIDS, leukemia, dan sebagainya (Fitria, 2010). ketakutan, ansietas, kesedihan yang menyeluruh (Potter & Perry, 2005).

PROPOSAL KEGIATAN MINI PROJECT PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) Program Internship Dokter Indonesia. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pengelola, pendidik, dan peneliti (Asmadi, 2008). Perawat sebagai pelaksana layanan keperawatan (care provider) harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam. kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tempat-tempat praktik kesehatan lainnya. Berbagai macam pelayanan ditawarkan

PENGEMBANGAN REKAM MEDIS ELEKTRONIS di RSCM

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kronis menjadi masalah kesehatan yang sangat serius dan

BAB I PENDAHULUAN. reversible di mana trakea dan bronkus berespon secara hiperaktif terhadap stimuli

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. 1

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

LTC DAN REHABILATION C

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI PASIEN TERMINAL

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MANAGEMEN NYERI DI RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. igo yang berarti kondisi. Vertigo merupakan subtipe dari dizziness yang

BAB I PENDAHULUAN. di atas 65 tahun (7,79 % dari seluruh jumlah penduduk). Bahkan, Indonesia. paling cepat di Asia Tenggara (Versayanti, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA NOMOR : SK/KEH/RSPB/I/2014 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA

BAB I PENDAHULUAN. biasanya progresif dan berhubungan dengan peningkatan respon inflamasi kronik

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dengan kerusakan jaringan ( Davis dan Walsh, 2004). Nyeri merupakan salah satu

Transkripsi:

Curriculum Vitae Riwayat Akademis: Dokter Umum FKUI, 1986 Dokter Spesialis Penyakit Dalam FKUI, 1996 Post Graduate Education in Geriatric Medicine Dept. of Geriatric & Rehab Medicine Royal Adelaide Hosp., Australia, 1997 Konsultan (Subspesialis) Geriatri FKUI, 2000 Master Clinical Epidemiology Universitas Indonesia, 2003 Doctor of Philosophy (PhD) Universitas Indonesia, 2006 Professor - Universitas Indonesia, 2013 Jabatan saat ini: Ketua Kolegium Ilmu Penyakit Dalam Indonesia Ketua Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia Ketua The Unit of Clinical Epidemiology and Evidence-Based Medicine (CEEBM) RS Cipto Mangunkusumo WakilPemimpin Redaksi Jurnal Acta Medica Indonesiana Staff Senior Geriatri Departemen Penyakit Dalam, FKUI

Terapi Paliatif dan Konseling Siti Setiati

Apa itu Terapi Paliatif? Suatu terapi/pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien (dan keluarga) yang sedang mengalami masalah penyakit terminal atau mengancam jiwa, melalui pencegahan dan pembebasan penderitaan dengan identifikasi dini dan evaluasi yang baik, serta tatalaksana nyeri, fisik, psikososial, dan spiritual. - WH, 2016 - WH. WH Definition of Palliative Care. 2016.

Tujuan Terapi Paliatif Menghilangkan nyeri dan gejala lain yang mengganggu Menyediakan dukungan untuk membantu pasien hidup seaktif mungkin hingga waktunya tiba. Menyediakan dukungan untuk membantu keluarga mengatasi masalahnya terkait penyakit pasien dan rasa kehilangannya. Memberikan dukungan psikologis dan spiritual dalam tatalaksana pasien. Emmanuel EJ. Palliative and End of Life Care. Harrison s Principles of Internal Medicine. 18 th Edition. United States of America; 2012.

Tujuan Terapi Paliatif Meningkatkan kualitas hidup dan mempengaruhi perjalanan penyakit secara positif. Dapat dikombinasikan dengan terapi lain untuk memperpanjang kehidupan (kemoterapi, radioterapi, dll.). Emmanuel EJ. Palliative and End of Life Care. Harrison s Principles of Internal Medicine. 18 th Edition. United States of America; 2012.

KlasifikasiTerapi Paliatif Terapi paliatif menurut Lynch et al (2013), diklasifikasikan menjadi enam tingkat: Tingkat 1 tidak ada pelayanan paliatif Tingkat 2 proses peningkatan kapasitas pelayanan Tingkat 3a pelayanan paliatif terbatas Tingkat 3b pelayanan paliatif umum Tingkat 4a integrasi pelayanan primer Tingkat 4b integrasi pelayanan lanjut Rochmawati E, Wiechula R, Cameron K. Current status of palliative care services in Indonesia: a literature review. International Nursing Review. 2015.

Mengapa Terapi Paliatif Dibutuhkan? Transisi epidemiologi mulai terjadi, dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Kejadian kematian didominasi oleh penyakit tidak menular (kardiovaskular, stroke, kanker, DM, dll.). Jumlah pasien yang membutuhkan terapi paliatif semakin meningkat. WH SEAR. A Review of Long Term Care and Palliative Care for lder Persons. 2016.

Mengapa Terapi Paliatif Dibutuhkan? Terapi paliatif telah terbukti dapat meningkatkan kesejahteraan pasien dan mengurangi gejala, sehingga meningkatkan kualitas hidup mereka. Sekitar 63% kematian yang terjadi akibat kanker, mendapat manfaat dari terapi paliatif Rochmawati E, Wiechula R, Cameron K. Current status of palliative care services in Indonesia: a literature review. International Nursing Review. 2015.

Domain Terapi Paliatif Terdapat empat domain yang penting dalam terapi paliatif yang harus diperhatikan: Gejala fisik Gejala psikologis Kebutuhan sosial (hubungan interpersonal, pengasuhan, urusan ekonomi) Kebutuhan spiritual Emmanuel EJ. Palliative and End of Life Care. Harrison s Principles of Internal Medicine. 18 th Edition. United States of America; 2012.

Gejala fisik dan psikologis yang umum pada pasien dengan penyakit terminal. Emmanuel EJ. Palliative and End of Life Care. Harrison s Principles of Internal Medicine. 18 th Edition. United States of America; 2012.

Tatalaksana Gejala Fisik dan Psikis Berdasarkan etiologinya. Intervensi dapat berupa farmakologis dan non-farmakologis (konseling, terapi perilaku, terapi relaksasi, dll.). Emmanuel EJ. Palliative and End of Life Care. Harrison s Principles of Internal Medicine. 18 th Edition. United States of America; 2012.

Tatalaksana Kebutuhan Sosial dan Spiritual Memastikan adanya perhatian dan kasih sayang dari keluarga, saudara, teman dekat kunjungan lebih sering, bantuan untuk aktivitas tertentu, dll. Membuat kelompok pendukung dari komunitas religius untuk menenangkan pasien berdasarkan agamanya. Emmanuel EJ. Palliative and End of Life Care. Harrison s Principles of Internal Medicine. 18 th Edition. United States of America; 2012.

Apa itu Konseling? Terapi dalam bentuk komunikasi yang memungkinkan orang untuk berbicara tentang masalah dan perasaannya dalam lingkungan yang konfidensial dan dependabel. (National Health Service, 2014). National Health Service. Counselling. 2014.

Tujuan Konseling Membantu mengatasi berbagai kondisi kejiwaan (depresi, cemas, penyakit jangka panjang, dll.). Mengatasi stress yang berhubungan dengan pekerjaan. Mengatasi kehilangan atau keretakan hubungan antar seseorang. Memberi pengertian akan masalah yang dihadapi. National Health Service. Counselling. 2014.

Peran Konseling dalam Terapi Paliatif Saat pasien menderita penyakit terminal atau mengancam jiwa, ada banyak momen yang berpotensi membuat konflik dan meningkatkan emosi pasien situasi berita buruk. Konseling yang baik meliputi komunikasi efektif dan empatik yang esensial untuk hal ini. Tujuh langkah efektif untuk mengkomunikasikan berita buruk: P-SPIKES. Emmanuel EJ. Palliative and End of Life Care. Harrison s Principles of Internal Medicine. 18 th Edition. United States of America; 2012.

Emmanuel EJ. Palliative and End of Life Care. Harrison s Principles of Internal Medicine. 18 th Edition. United States of America; 2012.

Terapi Paliatif di Indonesia Didirikan tahun 1990 melalui pembentukan layanan paliatif di institusi kesehatan yang ada. Terapi paliatif di Indonesia dilakukan di rumah sakit dan diberikan untuk pasien di semua usia. Terapi paliatif juga memperluas layanannya dengan kunjungan rumah dan layanan berbasis komunitas, bergabung dengan organisasi lain. rganisasi tersebut meliputi: Puskesmas, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan Indonesian Cancer Foundation Rochmawati E, Wiechula R, Cameron K. Current status of palliative care services in Indonesia: a literature review. International Nursing Review. 2015.

Terapi Paliatif di Indonesia Dewasa ini, Menteri Kesehatan sedang giat mempromosikan terapi paliatif sebagai tatalaksana tersier untuk pasien dengan kanker. Menteri Kesehatan juga sedang bekerja sama dengan pemerintah regional, organisasi profesi, organisasi non-pemerintah, dan kelompok lain untuk merealisasikan Indonesian Cancer Control Program (ICCP) dari tahun 2010 ke 2019. Terapi paliatif termasuk dalam salah satu program ICCP. WH SEAR. A Review of Long Term Care and Palliative Care for lder Persons. 2016.

Terapi Paliatif di Indonesia Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 812/Menkes/SK/VII/2007 tentang Kebijakan Terapi Paliatif di Layanan Kesehatan di Indonesia, terdapat organisasi paliatif di berbagai layanan kesehatan: Tim terapi paliatif di pusat layanan kesehatan. Unit terapi paliatif di RS tipe B, C, dan D (nonpendidikan). Instalasi terapi paliatig di RS tipe B (pendidikan) dan tipe A. Implementation of Palliative Care Team in Cipto Mangunkusumo National General Hospital. Palliative Care Team; 2015

Terapi Paliatif di Indonesia RSCM sebagai rumah sakit tipe A telah membentuk Instalasi Terapi Paliatif yang disebut Tim Terapi Paliatif dan Akhir Kehidupan (Palliative and End of Life Care Team). Implementation of Palliative Care Team in Cipto Mangunkusumo National General Hospital. Palliative Care Team; 2015

Terapi Paliatif di Indonesia Aktivitas Tim Terapi Paliatif di RSCM: Layanan medis: konsultasi dan home care untuk pasien. Edukasi/pengembangan: membuat pelatihan dan workshop untuk dokter, perawat, care giver. Penelitian: tentang tatalaksana nyeri, kualitas hidup, kebutuhan terapi paliatif pasien yang belum terpenuhi. Implementation of Palliative Care Team in Cipto Mangunkusumo National General Hospital. Palliative Care Team; 2015

Terapi Paliatif di Indonesia Mini survey di RSCM pada 95 pasien geriatri yang dirawat, tahun 2015 menunjukkan: Sebagian besar pasien yang membutuhkan terapi paliatif adalah pasien gagal ginjal kronik (31,6%). Masalah paliatif terbanyak adalah sesak napas (35%). WH SEAR. A Review of Long Term Care and Palliative Care for lder Persons. 2016. Medical Record for Elderly Patient. Medical Record Unit of Cipto Mangunkusumo National General Hospital; 2015.

Medical Record for Elderly Patient. Medical Record Unit of Cipto Mangunkusumo National General Hospital; 2015.

Medical Record for Elderly Patient. Medical Record Unit of Cipto Mangunkusumo National General Hospital; 2015.

Terapi Paliatif di Indonesia Umumnya, implementasi terapi paliatif di Indonesia belum ideal karena: Ketakutan dan ketidaktahuan dokter, pasien, dan keluarga. Kurangnya konsolidasi dari tim yang dibentuk. Keterbatasan dana yang dapat digunakan. Kurangnya care giver paliatif yang terdidik dan terlatih. Ketidakrataan distribusi fasilitas layanan paliatif (sebagian besar terpusat di kota-kota besar). Implementation of Palliative Care Team in Cipto Mangunkusumo National General Hospital. Palliative Care Team; 2015

Rekomendasi Untuk Terapi Paliatif di Indonesia Pelatihan, kursus, seminar tentang terapi paliatif untuk tenaga medis dan paramedis yang memberikan layanan paliatif, harus diberikan. Modul pendidikan tentang terapi paliatif dan proses penuaan perlu diberikan secara dini untuk mahasiswa kedokteran dan paramedis. Menambah layanan paliatif di pusat pelayanan kesehatan daerah perifer, seperti RS tipe C atau D, juga penambahan tenaga paliatif bersertifikasi, yang bersedia ditempatkan di sana. WH SEAR Expert Meeting Group. Long Term and Palliative Care. 2016.

Rekomendasi Untuk Terapi Paliatif di Indonesia Memberikan pendidikan dan motivasi untuk dokter umum untuk memberikan pelayanan paliatif yang berbasis komunitas. Menyediakan layanan kesehatan yang fasilitasnya lengkap, untuk tenaga medis dan paramedis, agar dapat memberikan pelayanan paliatif dengan kualitas tinggi. Memberdayakan fasilitas perawatan jangka panjang (long term care), terutama home care untuk layanan paliatif bagi pasien usila. WH SEAR Expert Meeting Group. Long Term and Palliative Care. 2016.

Rekomendasi Untuk Terapi Paliatif di Indonesia Membuat pusat pelayanan komunitas yang komprehensif, dimana masyarakat dapat menerima informasi dan saran dari fasilitas tersebut. Menghubungkan pusat pelayanan komunitas, pusat pelayanan sosial, tenaga paramedis, sekolah, dan organisasi komunitas lainnya, sehingga masyarakat bisa mendapatkan konsultasi sekali jalan (one stop consultation) dan layanan bantuan untuk masalah kesehatan dan gaya hidup. WH SEAR Expert Meeting Group. Long Term and Palliative Care. 2016.

Kesimpulan Terapi paliatif adalah pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit terminal/mengancam jiwa, melalui pencegahan dan pembebasan dari penderitaan. Konseling adalah jenis terapi yang memungkinkan seseorang untuk membicarakan masalah dan perasaannya dalam lingkungan yang kondusif. Tujuan konseling adalah membantu pasien/keluarga untuk meringankan kondisi kesehatan, termasuk penyakit jangka panjang.

Kesimpulan Beberapa masalah dalam terapi paliatif di Indonesia meliputi: ketakutan dan ketidaktahuan dokter, pasien, dan keluarga tentang terapi ini; kurangnya konsolidasi tim paliatif; terbatasnya dana; kurangnya pelaku rawat layanan paliatif yang terdidik dan terlatih; dan sentralisasi pusat layanan paliatif di kota besar. Rekomendasi untuk terapi paliatif di Indonesia meliputi: memberikan materi edukasi untuk pemberi layanan paliatif (tenaga medis dan paramedis); menambah jumlah fasilitas paliatif di daerah perifer (desentralisasi); memberdayakan home care untuk memberikan layanan paliatif, dan membuat pusat layanan komunitas yang komprehensif.

Referensi WH. WH Definition of Palliative Care. 2016. National Health Service. Counselling. 2014. WH SEAR. A Review of Long Term Care and Palliative Care for lder Persons. 2016. Indonesian Ministry of Health. Indonesian Health Profile. 2013. Emmanuel EJ. Palliative and End of Life Care. Harrison s Principles of Internal Medicine. 18th Edition. United States of America; 2012. Medical Record for Elderly Patient. Medical Record Unit of Cipto Mangunkusumo National General Hospital; 2015. Implementation of Palliative Care Team in Cipto Mangunkusumo National General Hospital. Palliative Care Team; 2015. Rochmawati E, Wiechula R, Cameron K. Current status of palliative care services in Indonesia: a literature review. International Nursing Review. 2015.