Deljao Sistem Penggajian Payroll System

dokumen-dokumen yang mirip
Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/10/2016. Jenis Pajak : PPh Pasal 21. Tahun Pajak : 2011

3 Tipe Perhitungan Pajak Penghasilan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x. 1.1 Latar Belakang...1

CONTOH PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS PENGHASILAN PEKERJA PADA KATEGORI USAHA TERTENTU

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 yang. diterima karyawan dengan menggunakan Metode Net

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Marantha

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

Definisi. Ketentuan PPh Pasal 25 PAJAK PENGHASILAN PASAL 25

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak memegang peranan utama dalam keberlangsungan negara. Postur

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS GAJI KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR.

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Kompensasi yang diberikan PT Asuransi Jasa Indonesia kepada. karyawan adalah Kompensasi langsung dan Kompensasi tidak

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 32/PJ/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara berasal dari dana publik yang harus dikelola

PT. Munirah adalah PKP yang bergerak di bidang penjualan elektronik di Makassar. Selama bulan Juli 2014 melakukan transaksi sebagai berikut :

Contoh perhitungan PPh Pasal 21 bagi Pejabat Negara, PNS dan Para Pensiunan.

Process Modeling (Latihan Kasus Penggajian) Pertemuan 21 22

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Alasan Perusahaan dalam Strategi tax planning PPh 21 Lebih. Memilih Menggunakan Natura dan kenikmatan.

Dasar pengenaan dan pemotongan PPh Pasal 21 pegawai tidak tetap adalah:

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dari sebuah perusahaan dapat dilihat dari bagaimana

Faktur pajak (tax invoice) merupakan sarana administrasi

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. penelitian pada penulisan skripsi ini yaitu sebagai berikut:

: Anisia Astuti NPM : Jurusan : Akuntansi/S1 Pembimbing : Dr. Imam Subaweh, SE., Ak., MM

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Terhadap Dosen Tetap Pada Universitas Krisnadwipayana. Meitri Megawati DA03

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero)

PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PERUBAHAN BENTUK USAHA (STUDI KASUS DI RESTORAN T)

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. karangan Prof. Dr. Mardiasmo (2011:1) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB I PENDAHULUAN. PT Jasmanindo Sapta Perkasa adalah salah satu perusahaan jasa nasional

S-1081/PJ.313/2005 PENGENAAN TARIF ATAS JASA KONSTRUKSI (SE- 13/PJ.42/2002)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan

Buku Panduan Perpajakan Bendahara Pemerintah. BAB VIII SURAT KETERANGAN BEBAS PEMOTONGAN dan/atau PEMUNGUTAN PPh

PENGHASILAN. Oleh Iwan Sidharta, MM.

Ruang Lingkup Jasa Konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. RSBS sendiri memiliki bermacam departemen dari yang sifatnya medis maupun

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan yang terdapat pada bab 4,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu instrument yang digunakan negara untuk menjalankan fungsinya

Analisis Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Untuk Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Imigrasi Kelas II Depok

Prosedur Menjalankan program / alat Gambar 4.58 User Interface Form Login Karyawan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

b. PPh 21 seminggu = PPh 21 sebulan dibagi empat

No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh). 2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-31/PJ/2009 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara

BAB I PENDAHULUAN. Peran penerimaan pajak sangat penting bagi pembangunan nasional, karena

BAB IV EVALUASI ATAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 KARYAWAN PADA PT ADIMITRA KARYA

ANGSURAN PAJAK PENGHASILAN (PPh Pasal 25)

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 14/PJ/2013

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan hal tersebut yang terbagi menjadi 3 (tiga) bagian pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang harus dicapai baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lainnya dengan nama

Tanggal Terbit : 01 Februari 2006 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

HUTANG JANGKA PENDEK DAN AKUNTANSI UNTUK GAJI DAN UPAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH definisi pajak yaitu iuran rakyat

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan. Terlebih lagi perusahaan yang berskala nasional dan

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DAN LAPORAN SPT TAHUNAN UNTUK KARYAWAN DI PERUSAHAAN KONVEKSI CV. X

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 32/PJ/2015 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 31/PJ/2012 TENTANG

ANALISA PERHITUNGAN PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN ( LIPI )

LIABILITAS LANCAR dan PENGGAJIAN

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK... NOMOR : KEP-...

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Namun, tidak hanya pada gaji saja yang penting sehingga diberikan

SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi ( TI ) kini berkembang pesat, hampir tidak ada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Badridwan (2009:1), prosedur adalah urutan-urutan kegiatan

SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penghitungan Pajak Penghasilan ( PPh ) pasal 21 PT. Lucky Indah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-32/PJ/2009 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 02/PJ.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR: PER- -1 /PJ/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2010 TENTANG

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 486/KMK.03/2003 TENTANG

BAB III DASAR PENGENAAN PPh PASAL 23 DAN DASAR PENGENAAN PPN ATAS EPC PROJECT. Jasa konstruksi merupakan salah satu jasa yang cukup berkembang di

PT. Maju Bersama Jaya merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang jasa. khususnya dalam kontraktor aspal jalan di kota Tanjungpinang, dimana sistem

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi semakin pesat,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 31/PJ/2012 TENTANG

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010

LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Deljao Sistem Penggajian Payroll System Gaji adalah sebuah komponen yang mutlak dikeluarkan oleh perusahaan sebagai kompensasi bagi karyawan, yang mana hal ini untuk menjamin keberlangsungan perusahaan itu sendiri, bayangkan anda bekerja tetapi tidak digaji? he.. he.. he.. Secara konsep ada berbagai macam pendekatan dalam sistem penggajian, misalnya Pay for position, Pay for person, Pay for Performance, Pay for Competence, Equal Job Equal Pay, Skill Based Pay, dan Merit Based Pay. Kebijakan dalam menentukan gaji biasanya dipegang oleh bagian HRD (Human Resource Development) atau yang biasa dikenal dengan manajemen personalia, kebijakan yang dibuat harus menciptakan suatu kepastian Hukum, rasa aman dan mencegah timbulnya perselisihan. Artinya setiap kebijakan yang diterapkan harus memenuhi rasa keadilan, jelas, transparan, diterapkan konsisten tanpa memihak dan mendapat komitmen dukungan penuh dari pihak manajemen tertinggi dalam implementasinya.

Konsep Pendekatan yang dimaksud? Pay for Position Dimana pegawai dihargai berdasarkan posisi atau jabatannya dalam perusahaan. Perusahaan menerapkan sistem ini untuk jenis pegawai dengan pekerjaan struktural dan dikarenakan sistem ini paling mudah dilakukan pada perusahaan. Perusahaan menerapkan sistem ini dalam penggajian pegawai mereka. Pay for Person Karyawan dihargai bedasarkan keahlian atau kompetensi yang dimiliki. sistem ini diberlakukan bagi pegawai fungsional, dimana pegawai dihargai atas keahlian atau kompetensi yang bersifat teknis atau khusus. Pay for Performance Dimana karyawan dihargai berdasarkan kinerjanya pada suatu periode tertentu. Kinerja setiap pegawai diukur sesuai dengan pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan targetnya. Equal Job Equal Pay Upah yang sama untuk jenis pekerjaan yang sama. Jika ada dua orang atau lebih mengerjakan pekerjaan yang sama, maka upah mereka sama rata. Competence Pay Penggajian yang dihubungkan secara langsung dengan bukti langsung obyektif terjadinya peningkatan dalam pengetahuan teknis, ketrampilan dan keahlian seseorang karyawan. Skill Based Pay Pembayaran dimana para pekerja digaji berdasarkan pengetahuan dan ketrampilannya dari pada posisinya diperusahaan. Merit Pay Berdasarkan Jasa. Sistem penggajian dimana para pekerja digaji berdasarkan performance nya, pencapaian finansial pekerja berdasarkan pada hasil yang dicapai oleh individu itu sendiri. Untuk bisa memenuhi rasa keadilan bisa diwujudkan dengan penerapan teori konsep yang telah saya sebutkan diatas. Kebijakan penggajian wajib dibuat secara formal dan tertulis, diketahui dan dipahami dengan benar oleh seluruh karyawan, kecuali nilai rupiahnya, tetapi setiap karyawan wajib mengetahui standar nilai rupiah yang ditetapkan bagi dirinya sendiri (asas transparan dan jelas)

Kebijakan juga bersifat kosisten, tidak memihak, selama seseorang adalah karyawan disalah satu perusahaan, maka wajib mematuhi dan taat pada aturan kebijakan yang diberlakukan. Untuk bisa menentukan sistem penggajian, perlu memahami business proses dalam perusahaan, mengetahui prioritas bisnis perusahaan, kemudian menentukan sistem penggajian (konsep) yang paling cocok. Berikut penjelasan beberapa tabel sistem penggajian business proses dalam perusahaan : Komponen Penggajian : Kompensasi gaji, mengintegrasikan sasaran penggajian kedalam komponen penggajian. Golongan : Golongan pada sistem penggajian atau payroll system sangatlah penting sebagai penentu pada aplikasi yang berjalan pada bisnis perusahaan. Sasaran :

Sebagai dasar integrasi kebijakan penggajian dengan prioritas bisnis perusahaan, maka diperlukan titik sasaran adanya penetapan atau golongan pada sistem penggajian. Bobot Pekerjaan : Metode Jobs Evaluasi, merupakan bagian penentuan pada golongan jabatan. Penilaian Karyawan : Pada evaluasi karyawan, tentunya harus menggunakan kriteria potensi, kompetensi dan prestasi. Sub Golongan :

Meskipun jabatan sama, namun menunjukkan hasil penilaian berbeda, sehingga diperlukan perluasan golongan dengan sub golongan. Sub golongan menunjukkan bahwa meskipun jabatan karyawan sama, namun dai sisi kompetensi bisa berbeda tingkatannya. Penentuan Kisaran Nominal : Model skala gaji dalam kisaran nominal yang bisa digunakan dalam perusahaan Aturan Dan Perhitungan Lembur Karena gaji pokok adalah elemen gaji yang jelas dan tidak terpengaruh dengan kehadiran (ada hari libur atau tidak, tetap dapat gaji pokok sebulan penuh), yang sering menjadi persoalan adalah menghitung upah lembur. Penentuan nilai gaji sebulan (patokan dalam penghitungan upah lembur) adalah Gaji Pokok ditambah tunjangan tetap, sementara tunjangan tidak tetap, tidak bisa dipakai sebagai dasar perhitungan upah lembur. Pajak Bagi Perusahaan dan Karyawan Ada beberapa jenis pajak yang harus dipahami, yang dikenal dengan pajak penghasilan (pph) dan pajak pertambahan nilai (ppn). Bagi perusahaan yang kena pajak (PKP) maka harus menerapkan perhitungan pph bagi karyawannya (dipotong perusahaan dan diserahkan kepada pemerintah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku).

Untuk menentukan sebuah perusahaan masuk dalam kategori pajak atau tidak, dapat dilihat dari peredaran uang atau penerimaannya dalam setahun, berikut ini sejarah perubahan ketentuan nilai batas PKP : Tahun 1993 2006, Dasar hukum: KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 795/KMK.04/1993 UU No 10 tahun 1994 UU No 17 tahun 2000 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP 536/PJ./2000 Penghasilan Bruto setahun kurang dari Rp.600.000.000 Tahun 2007-2008 Dasar Hukum: PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/PMK.03/2007 Penghasilan Bruto setahun kurang dari Rp. 1.800.000.000,00 Mulai tahun 2009 Dasar Hukum: UU Nomor 36 tahun 2008 Penghasilan Bruto Setahun kurang dari Rp 4.800.000.000 Sehingga apabila belum mencapai PKP, Perusahaan tidak wajib melakukan pemotongan (pajak) kepada karyawannya dan tidak berhak melakukan kredit atas pajak barang (misalkan pajak pertambahan nilai 10% dari masyarakat) PPh pasal 21 identik dengan pajak atas karyawan. Ketentuan mengenai PPh pasal 21 ini diatur dalam undang-undang PPh pasal 21. Sedangkan peraturan pelaksanaannya diatur di PER-31/PJ/2009, PER-57/PJ/2009 Setiap waktu, ketentuan pajak selalu mengalami perubahan, dalam hal ini Deljao Indonesia khususnya Sistem Penggajian (Payroll System) menjadikan patokan dasar dalam pengartian PKP PPn dan PPh pasal 21. Integrasi Sistem Penggajian Payroll System Sistem Penggajian atau Payroll System Deljao Indonesia tidak terlepas pada sistem absensi karyawan yang telah ada, maka Deljao Indonesia memberikan sistem aplikasi terintegrasi yang diantaranya : Sistem Penggajian Sistem Penggajian yang telah terkoneksi dengan database pada Absensi Karyawan. Laporan Adanya laporan karyawan, Presensi, Prestasi, Lembur, Slip Gaji, Harian, Mingguan, Bulanan. Slip Gaji Karbonise

Slip gaji telah tersedia versi karbonise dengan ukuran kertas 8.5 Inch x 5.5 Inch, yang tentunya sangat bermanfaat pada berjalannya Business Proses Perusahaan itu sendiri, sehingga file dapat terbentuk dalam sistem yang telah ada dan file dalam bentuk berkas. History Karyawan History atau catatan karyawan yang telah terhubung pada database absensi karyawan, sehingga perhitungan lembur, kehadiran, over time, tetap tersimpan dan tercatat pada sistem penggajian.

Berikut diagram Sistem Penggajian (Payroll System) :