VARIABILITAS & TEORI MUNCULNYA MANUSIA MODERN. Antropologi Ragawi Minggu ke-4

dokumen-dokumen yang mirip
Institut Teknologi Sumatera Lampung Selatan, 2018 Pengenalan Lingkungan dan Potensi Daerah (Sumatera)

Evolusi, Rasiologi, Antropologi dan Hubungannya dengan Kesehatan dan Kependudukan

KELOMPOK Artha Vindy Febryan Pramesthi [04] 2. Awang Zaki R. [05] 3. Gati Argo W. [07] 4. Ngesty Finesatiti [19] 5. Nisa Nur 'Aini A.

Observasi Migrasi Manusia di Situs Manusia Purba - Sangiran. Nopsi Marga Handayani Sekar Manik Pranita

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 terdapat banyak kasus mutilasi yang terungkap di Indonesia.

Rasa curiosity mnanusia? bagaimana, kapan, dimana kehidupan ini mulai terjadi hingga sekarang? ada teori-teori: Ilmiah: bukti-bukti yang nyata.

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan budaya dan suku yang beragam,

Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan... Teori asal-usul kehidupan Teori Lamarck Teori Darwin Mekanisme Evolusi Frekuensi Gen

Makhluk Manusia. Pengantar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si

LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN

AZAZ-AZAZ DAN RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI 1. FASE- FASE PERKEMBANGAN ILMU ANTROPOLOGI

ARTIKEL Kehidupan muncul di bumi dengan tiba tiba dan dalam bentuk yang kompleks DAN mengapa transisi dari air ke darat tidak mungkin

Jenis Manusia Purba di Indonesia Beserta Gambar

Mengenal Manusia Purba Sejarah Kelas X

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mengevaluasi keberhasilan perawatan yang telah dilakukan. 1,2,3 Kemudian dapat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I.PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Nesturkh (1982) mengemukakan, manusia di dunia dibagi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan dengan populasi manusia yang

MATERI: Teori Evolusi Perbedaan dan Persamaan Manusia dengan mahluk primata

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dentofasial termasuk maloklusi untuk mendapatkan oklusi yang sehat, seimbang,

Surono, S.Ant., M.A.

WAWASAN BUDAYA NUSANTARA. Disusun Oleh : 1. Levi Alvita Y / Bayu Setyaningrum / Winda Setya M /

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.3

SOSIO ANTROPOLOGI KESEHATAN.

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

ADAPTASI DAN EVOLUSI. Oleh : Aisyah Wardani

PEMETAAN STANDAR ISI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perawatan ortodontik dapat dicapai jika diagnosis dan rencana perawatan

BAB I PENDAHULUAN. permukaan oklusal gigi geligi rahang bawah pada saat rahang atas dan rahang

WAWASAN BUDAYA NUSANTARA OBSERVASI SANGIRAN. Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn.

PEMBAHASAN. Maturasi Seksual Laki-laki

SILABUS PEMBELAJARAN

PENEMU 1. P.E.C. SCHEMULLING TAHUN 1864 FOSIL VERTEBRATA DARI KALIOSO 2. EUGENE DUBOIS, KURANG TERTARIK

TEORI-TEORI TENTANG KEBERADAAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA

Perkembangan Antropologi: Tokoh, Sejarah dan Metode. Tatap Muka Minggu ke-3

KONDISI GEOGRAFIS CHINA

BAB I. Pendahuluan. A. Latar belakang. waktu yang diharapkan (Hupp dkk., 2008). Molar ketiga merupakan gigi terakhir

Manusia purba atau dikategorikan sebagai manusia yang hidup pada masa tulisan atau aksara belum dikenal, disebut juga manusia prasejarah atau

Gambar 1.1. Variasi pada jengger ayam

Contoh fosil antara lain fosil manusia, fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan).

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB XV EVOLUSI

Teori Abiogenesis Klasik

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI

!. Jelaskan tentang teori seleksi alam yang dianut oleh charles darwin!

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. mayat korban susah untuk dapat diidentifikasi. yaitu adalah bencana alam. Kejadian bencana massal

KEANEKARAGAMAN HAYATI. Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman Genetis Keanekaragaman ekosistem

Modul 1. Konsep Teori Evolusi

Coon: Paleomongolid (kecoklatan) = Mongolid asli (kuning) + Weddid (hitam) Howells: keturunan 3 ras = hitam, kuning dan putih.

Aneka Warna Masyarakat dan Kebudayaan

IDENTITAS NASIONAL. Mengetahui identitas nasional dan pluralitas bangsa Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH. Modul ke: Fakultas FAKULTAS.

D. Dinamika Kependudukan Indonesia

Menurut Campbell (2003) mengemukakan ada beberapa konsep spesies antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan. Soetjiningsih (1995)

BAB III ZAMAN PRASEJARAH

1. Berikut ini merupakan jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Odontologi forensik adalah ilmu di kedokteran gigi yang terkait dalam

PENDAHULUAN Latar Belakang

Klasifikasi Bahasa (Abdul Chaer) Klasifikasi Genetis Klasifikasi Tipologis Klasifikasi Areal Klasifikasi Sosiolinguistik.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Grafik 1. Persentase pertumbuhan tulang kranium dan kartilago primer 16

SEJARAH PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI BUDAYA

Bab I. Pendahuluan. I. Latar belakang

06/03/2018 TUJUAN. Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan tentang konsep dasar epidemiologi deskriptif. Pertemuan 4 - Epidemiologi

Latihan Ulangan Semsester 1 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI

BAB 1 PENDAHULUAN. Ukuran lebar mesiodistal gigi bervariasi antara satu individu dengan

PEMBAHASAN UMUM Evolusi Molekuler dan Spesiasi

DIFERENSIASI SOSIAL (Kemajemukan)

KISI KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEMESTER GENAP 2016/2017. No Butir Kisi Kisi No Soal

Spesifikasi Mata Kuliah SEJARAH AUSTRALIA

Pertumbuhan & Perkembangan Manusia Elly, PLSBT, 2008

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Konsep Penyebab Penyakit (orang, tempat dan, waktu) PERTEMUAN 5 Ira Marti Ayu KESMAS/ FIKES

Manusia Purba Di Indonesia pada Masa Prasejarah

TUGAS SEJARAH II MANUSIA PURBA TRINIL DAN SANGIRAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai

RAN G K U M AN K I S I - K I S I S E J AR A H P E M I N AT AN U AS 1 X I P S ( )

GEOGRAFI REGIONAL ASIA PERTEMUAN 1 PENGAJAR DEWI SUSILONINGTYAS DEP GEOGRAFI FMIPA UI

BAB V PELAMPUNG. A. URAIAN TANDA TANDA LATERAL 1. Sisi kiri. Gambar. 37

JENIS_JENIS TIKUS HAMA

BAB I PENDAHULUAN. geografis tertentu yang terbatas dalam wilayah suatu negara. Penelitian dan

PERTEMUAN 3 PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI MATA KULIAH ANTROPOLOGI BUDAYA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA

Kebudayaan Ngandong. Di daerah sekitar Ngandong dan Sidorejo dekat Madiun, Jawa Timur, ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rugae palatina disebut juga dengan plica palatine transversa atau palatal rugae

PERADABAN SANGIRAN. a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia b. Semester : 1

A. Pilihlah satu jawaban yang tepat!

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

2. KERABAT DUGONG. Gambar 2.1. Taksonomi dugong dan kerabatnya

I. PENDAHULUAN. Pemeriksaan identifikasi memegang peranan cukup penting dalam ilmu

MUNCULNYA MASYARAKAT INDONESIA

Review Pertemuan ke-4

BAB II DNA dan CODIS 13

Ilmu sosial budaya dasar

BANGSA-BANGSA KAMBING PERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indoaustralia dan Pasifik serta terletak pada zona Ring of Fire. Kondisi ini

BAB 1 PENDAHULUAN. ekstraoral. Perubahan pada intraoral antara lain resorbsi prosesus alveolaris

BAB I PENDAHULUAN. Susunan gigi dan penampilan wajah memainkan peranan yang penting dalam

TUGAS MATAPELAJARAN AGAMA ISLAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Antropologi kesehatan dipandang oleh para dokter sebagai disiplin biobudaya

Transkripsi:

VARIABILITAS & TEORI MUNCULNYA MANUSIA MODERN Antropologi Ragawi Minggu ke-4

Memiliki kemahiran tekhnologi dan inovasi Memiliki kecakapan artistik Memiliki kesadaran dan mawas diri Memiliki perangkat rasa moral Indikator munculnya Peradaban ( ± 35.000-7000 th yang lalu sebagai hasil dari evolusi budaya bukan evolusi biologis): 1. Organisasi sosial semakin kompleks (dari bentuk2 kesukuan yang homogen dan sederhana ke kumpulan masyarakat negara bangsa) 2. Ditemukannya tekhnik pertanian dan budi daya (± 10.000 th yll) 3. Tingkat efisiensi penggunaan alat / piranti hidup / tekhnologi

4. Penggunaan tulisan (± 6000 th yang lalu, sebelumnya sudah ada tanda-tanda peninggalan simbol gambar di gua-gua yang diperkirakan telah berusia 35.000 th yll dan sebagai awal mulai digunakannya bahasa sebagai sistem simbol yang kompleks). Munculnya bahasa sering dianggap sebagai puncak munculnya manusia modern. bagaimana bentuk bukti bahwa bahasa (lisan sebelum tulisan) telah digunakan mengingat yang ditemukan adalah fosil / rangka manusia yang tidak bersuara...?

electron spin resonance dan thermoluminescence disebut juga sebagai model out of Africa (OA) -------Berdasarkan analisis morfologi pada fosil dari Afrika dan Eropa, Bräuer mengatakan bahwa anatomically modern Homo sapiens dari Afrika bermigrasi ke Eropa melalui Timur Tengah (metode peluruhan radioisotop tertentu pada batuan mineral (atomic clock).. OA berbasis pada data paleontologi dan bukti-bukti genetika. Data paleontologi terutama dikembangkan oleh Stringer dan Bräuer dengan teori Recent African Origin; dan African Hybridization and Replacement. Kedua teori ini menyatakan bahwa manusia modern muncul pertama kali di Afrika sekitar 130.000 tahun yang lalu dan kemudian tersebar dari Afrika ke seluruh bumi.

African Hybridization and Replacement model menekankan bahwa kemungkinan ada hibridisasi antara populasi yang bermigrasi dengan populasi asli. Sedangkan Recent African Origin model menekankan adanya replacement dari populasi yang bermigrasi dari Afrika terhadap populasi di luar Afrika, dengan atau tanpa hibridisasi antara kelompok populasi ini.

2. Model hipotesa evolusi-multiregional (MRE)/ Polycentric ------Dalam monografi tentang Sinanthropus atau Homo erectus dari Zhoukoudian, Cina, Weidenreich mengidentifikasi beberapa pola morfologi yang bersifat regional, atau dengan kata lain morfologi yang merupakan karakteristik geografis : Asia Timur antara Sinanthropus dan kelompok -kelompok populasi manusia hidup di Asia, terutama di Cina bagian utara. dipelopori oleh Wolpoff, Thorne dan Wu, berlawanan dengan OA.. manusia modern tidak hanya berasal dari Afrika, tp juga dari Eropa dan Asia.

Ciri khas atau karakteristik morfologi Asia Timur tersebut adalah: tonjol sagittal and cekungan paranasal; sutura metopica; tulang inca; ciri mongoloid pada pipi, maxilla, telinga; platymerisme pada femur; tuberositas deltoid pada humerus; bentuk shovel-shaped pada incisivus atas; sutura nasofrontal dan frontomaxillary yang lurus (Wolpoff et al. 1984)

...manusia modern muncul di berbagai wilayah sebagai hasil evolusi gradual dari populasi yang sudah ada sebelumnya ( archaic population). Dasar pemikiran MRE adalah peran kontinuitas genetik yang terjadi dari waktu ke waktu di berbagai daerah, dan adanya gene flow antara populasi-populasi yang hidup dalam masa yang sama. Sebagai konsekuensinya adalah bahwa masing-masing populasi mempunyai ciri khas morfologi sendiri -sendiri. Sekalipun ciri morfologi itu juga muncul di tempat lain di luar daerahnya, biasanya hanya muncul dalam frekuensi yang lebih sedikit.

Masih banyak timbul perdebatan tentang bagaimana menentukan umur sebuah fosil dan bagaimana menetapkan urutan-urutan perubahannya (evolusi)------pertanyaan yang sering sekali ingin dijawab oleh antropolog adalah apakah nenek moyang manusia berasal dari satu tempat tertentu dan kemudian menyebar atau muncul secara hampir bersamaan di berbagai tempat...? jawaban yang tersedia saat ini masih terus belum memuaskan.

Secara genetis manusia berbeda satu sama lain, kecuali individu yang lahir dengan kembaran monozygote (kembar identik). Meskipun setiap individu unik, semua individu memiliki ciri-ciri yang umum : ciri seksualitas, ciri wajah, warna rambut, warna kulit, bentuk tubuh dll.

Ciri individu yang unik tapi juga sekaligus memiliki kesamaan yang cukup umum sangat ditentukan secara genetis, namun juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan---warna kulit dapat berubah karena dipengaruhi oleh iklim(radiasi ultra ungu), tinggi badan dapat dipengaruhi oleh asupan gizi dalam makanan. Ciri-ciri fisik secara genetik mengelompokkan manusia dalam kelompok hitam, putih, asia, hispanik atau latino, india dan amerika atau penutur yang kemudian menjadi pengelompokan ras : Negro, Caucasoid, Dan Mongoloid.

Dasar perbedaan biologis ini mencerminkan perbedaan kultural dan etnis. Pengelompokan ini populatif dan geografis: secara stereotype ras sub-sahara terdapat di Afrika, melanesia terdapat di pasifik, kaukasoid di Eropa. Namun distribusi geografis cendrung meluas dan melebur batas2 geografis yang dimaksud: negro di Eropa, sub-sahara afrika di amerika...dst

(Data for native populations collected by R. Biasutti prior to 1940.)

Clinal distribusi warna rambut antara Australia Aborigines Frekuensi rambut kuningcoklat antara Australia Aborigines menggambarkan kecenderungan ini. Pola umum sifat ini nampaknya berkaitan dengan jarak dari pantai.

Terkadang, distribusi genetically inherited traits tidak mengikuti pola perubahan bertahap geografis dari satu daerah ke daerah lain tetapi memiliki distribusi terputus-putus (tidak kontinyu). ada beberapa kantong relatif terpencil di mana terdapat frekuensi tinggi dari orangorang dengan rambut merah yang mungkin disebabkan proses2 isolasi.

1. Typological model 2. Model populasional 3. Clinal model

1. Typological Model Pendekatan ini berfokus pada sejumlah ciri yang mudah kelihatan dari jauh seperti warna kulit, bentuk rambut, bentuk badan, dan tinggi. (tipologi) Abad 18 naturalis Swedia, Carolus Linnaeus mengusulkan keberadaan empat varietas atau ras manusia sesuai geografis : Homo sapiens Eoropeus albescens ----( "putih" orang-orang dari Eropa) Homo sapiens Africanus negreus ----( "hitam" orang-orang dari Afrika) Homo sapiens Asiaticus fucus ----( "gelap" orang-orang dari Asia) Homo sapiens Americanus rubescens -----( "merah orang dari Amerika)

pembedaan yang hanya berdasarkan ciri warna kulit dapat menyesatkan------karena ciri lainnya seperti golongan darah, bentuk wajah, bentuk hidung atau tubuh dan tinggi badan secara acak dapat dikelompokkan dengan ras lain. Jumlah ras akan tergantung indikator penciri yang digunakan. Jika hanya menggunakan indikator warna kulit mungkin dapat dikelompokkan 4 besar kelompok ras-----tapi jika ciri yang lain juga digunakan )gol darah, bentuk tubuh, wajah, tinggi badan dll) maka pengelompokkan ras akan bertambah jumlahnya.

pengelompokan signifikan yang terdiri dari orang-orang yang memiliki leluhur lebih kurang sesuai secara eksklusif satu sama lain dalam jangka waktu lama. Individu dalam populasi memiliki ciri genetik dengan tampilan yang sangat mirip (fisiologis dan anatomis). Kelemahan model ini adalah semakin kaburnya eksklusifitas ciri fisik anatomi tersebut dikarenakan perkawinan antara kelompok ras atau antar etnik semakin sering terjadi dari waktu ke waktu. Model ini hanya berguna untuk populasi yang terpencil dan masih terisolasi.

Lebih akurat dalam menjelaskan variasi sifat biologis manusia. Model ini berdasarkan fakta bahwa ciri genetik berubah secara bertahap dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Sebagai contoh : alele untuk tipe B darah umumnya meningkat frekuensinya dari barat ke timur di Eropa. Berbeda dengan typological dan populational model, model clinal dengan pembedaan gol darah tidak menghasilkan definisi yang membedakan ras atau kelompok orang.

pola variasi manusia di seluruh dunia tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh model clinal sendiri. Sebagai contoh, peta di bawah ini menunjukkan bahwa frekuensi dari orang-orang yang memiliki darah B allele umumnya meningkat dari tenggara dan timur laut Asia ke pusat Asia (cocok dengan model clinal), namun terdapat kantong terisolasi dengan frekuensi B all elel rendah. Oleh karena itu, distribusi pewarisan sifat genetis ini nampaknya sebagian besar clinal tetapi, sebagian, juga terputus-putus

Beberapa fakta aktual adalah bahwa semua manusia di seluruh dunia saat ini secara biologis agak mirip. Meski memang terdapat perbedaan, kita ternyata adalah 99,9% identik secara genetik. Perbedaan genetis yang paling jelas adalah jenis kelamin.

Perbandingan variasi manusia dengan beberapa jenis hewan. Variasi genetis diantara simpanse 2-3 kali lebih banyak. Variasi genetis diantara orang utan 8-10 kali lebih banyak. Variasi genetis diantara serangga ribuan kali lebih banyak. pembedaan ras secara fisologi anatomis (genetis) diantara manusia saat ini semakin tidak relevan, dan hanya cukup relevan jika dilihat perbedaan komparatif dengan manusia purba zaman lampau. Perbedaan harus ditelusuri melalui rantai DNA.