VARIABILITAS & TEORI MUNCULNYA MANUSIA MODERN Antropologi Ragawi Minggu ke-4
Memiliki kemahiran tekhnologi dan inovasi Memiliki kecakapan artistik Memiliki kesadaran dan mawas diri Memiliki perangkat rasa moral Indikator munculnya Peradaban ( ± 35.000-7000 th yang lalu sebagai hasil dari evolusi budaya bukan evolusi biologis): 1. Organisasi sosial semakin kompleks (dari bentuk2 kesukuan yang homogen dan sederhana ke kumpulan masyarakat negara bangsa) 2. Ditemukannya tekhnik pertanian dan budi daya (± 10.000 th yll) 3. Tingkat efisiensi penggunaan alat / piranti hidup / tekhnologi
4. Penggunaan tulisan (± 6000 th yang lalu, sebelumnya sudah ada tanda-tanda peninggalan simbol gambar di gua-gua yang diperkirakan telah berusia 35.000 th yll dan sebagai awal mulai digunakannya bahasa sebagai sistem simbol yang kompleks). Munculnya bahasa sering dianggap sebagai puncak munculnya manusia modern. bagaimana bentuk bukti bahwa bahasa (lisan sebelum tulisan) telah digunakan mengingat yang ditemukan adalah fosil / rangka manusia yang tidak bersuara...?
electron spin resonance dan thermoluminescence disebut juga sebagai model out of Africa (OA) -------Berdasarkan analisis morfologi pada fosil dari Afrika dan Eropa, Bräuer mengatakan bahwa anatomically modern Homo sapiens dari Afrika bermigrasi ke Eropa melalui Timur Tengah (metode peluruhan radioisotop tertentu pada batuan mineral (atomic clock).. OA berbasis pada data paleontologi dan bukti-bukti genetika. Data paleontologi terutama dikembangkan oleh Stringer dan Bräuer dengan teori Recent African Origin; dan African Hybridization and Replacement. Kedua teori ini menyatakan bahwa manusia modern muncul pertama kali di Afrika sekitar 130.000 tahun yang lalu dan kemudian tersebar dari Afrika ke seluruh bumi.
African Hybridization and Replacement model menekankan bahwa kemungkinan ada hibridisasi antara populasi yang bermigrasi dengan populasi asli. Sedangkan Recent African Origin model menekankan adanya replacement dari populasi yang bermigrasi dari Afrika terhadap populasi di luar Afrika, dengan atau tanpa hibridisasi antara kelompok populasi ini.
2. Model hipotesa evolusi-multiregional (MRE)/ Polycentric ------Dalam monografi tentang Sinanthropus atau Homo erectus dari Zhoukoudian, Cina, Weidenreich mengidentifikasi beberapa pola morfologi yang bersifat regional, atau dengan kata lain morfologi yang merupakan karakteristik geografis : Asia Timur antara Sinanthropus dan kelompok -kelompok populasi manusia hidup di Asia, terutama di Cina bagian utara. dipelopori oleh Wolpoff, Thorne dan Wu, berlawanan dengan OA.. manusia modern tidak hanya berasal dari Afrika, tp juga dari Eropa dan Asia.
Ciri khas atau karakteristik morfologi Asia Timur tersebut adalah: tonjol sagittal and cekungan paranasal; sutura metopica; tulang inca; ciri mongoloid pada pipi, maxilla, telinga; platymerisme pada femur; tuberositas deltoid pada humerus; bentuk shovel-shaped pada incisivus atas; sutura nasofrontal dan frontomaxillary yang lurus (Wolpoff et al. 1984)
...manusia modern muncul di berbagai wilayah sebagai hasil evolusi gradual dari populasi yang sudah ada sebelumnya ( archaic population). Dasar pemikiran MRE adalah peran kontinuitas genetik yang terjadi dari waktu ke waktu di berbagai daerah, dan adanya gene flow antara populasi-populasi yang hidup dalam masa yang sama. Sebagai konsekuensinya adalah bahwa masing-masing populasi mempunyai ciri khas morfologi sendiri -sendiri. Sekalipun ciri morfologi itu juga muncul di tempat lain di luar daerahnya, biasanya hanya muncul dalam frekuensi yang lebih sedikit.
Masih banyak timbul perdebatan tentang bagaimana menentukan umur sebuah fosil dan bagaimana menetapkan urutan-urutan perubahannya (evolusi)------pertanyaan yang sering sekali ingin dijawab oleh antropolog adalah apakah nenek moyang manusia berasal dari satu tempat tertentu dan kemudian menyebar atau muncul secara hampir bersamaan di berbagai tempat...? jawaban yang tersedia saat ini masih terus belum memuaskan.
Secara genetis manusia berbeda satu sama lain, kecuali individu yang lahir dengan kembaran monozygote (kembar identik). Meskipun setiap individu unik, semua individu memiliki ciri-ciri yang umum : ciri seksualitas, ciri wajah, warna rambut, warna kulit, bentuk tubuh dll.
Ciri individu yang unik tapi juga sekaligus memiliki kesamaan yang cukup umum sangat ditentukan secara genetis, namun juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan---warna kulit dapat berubah karena dipengaruhi oleh iklim(radiasi ultra ungu), tinggi badan dapat dipengaruhi oleh asupan gizi dalam makanan. Ciri-ciri fisik secara genetik mengelompokkan manusia dalam kelompok hitam, putih, asia, hispanik atau latino, india dan amerika atau penutur yang kemudian menjadi pengelompokan ras : Negro, Caucasoid, Dan Mongoloid.
Dasar perbedaan biologis ini mencerminkan perbedaan kultural dan etnis. Pengelompokan ini populatif dan geografis: secara stereotype ras sub-sahara terdapat di Afrika, melanesia terdapat di pasifik, kaukasoid di Eropa. Namun distribusi geografis cendrung meluas dan melebur batas2 geografis yang dimaksud: negro di Eropa, sub-sahara afrika di amerika...dst
(Data for native populations collected by R. Biasutti prior to 1940.)
Clinal distribusi warna rambut antara Australia Aborigines Frekuensi rambut kuningcoklat antara Australia Aborigines menggambarkan kecenderungan ini. Pola umum sifat ini nampaknya berkaitan dengan jarak dari pantai.
Terkadang, distribusi genetically inherited traits tidak mengikuti pola perubahan bertahap geografis dari satu daerah ke daerah lain tetapi memiliki distribusi terputus-putus (tidak kontinyu). ada beberapa kantong relatif terpencil di mana terdapat frekuensi tinggi dari orangorang dengan rambut merah yang mungkin disebabkan proses2 isolasi.
1. Typological model 2. Model populasional 3. Clinal model
1. Typological Model Pendekatan ini berfokus pada sejumlah ciri yang mudah kelihatan dari jauh seperti warna kulit, bentuk rambut, bentuk badan, dan tinggi. (tipologi) Abad 18 naturalis Swedia, Carolus Linnaeus mengusulkan keberadaan empat varietas atau ras manusia sesuai geografis : Homo sapiens Eoropeus albescens ----( "putih" orang-orang dari Eropa) Homo sapiens Africanus negreus ----( "hitam" orang-orang dari Afrika) Homo sapiens Asiaticus fucus ----( "gelap" orang-orang dari Asia) Homo sapiens Americanus rubescens -----( "merah orang dari Amerika)
pembedaan yang hanya berdasarkan ciri warna kulit dapat menyesatkan------karena ciri lainnya seperti golongan darah, bentuk wajah, bentuk hidung atau tubuh dan tinggi badan secara acak dapat dikelompokkan dengan ras lain. Jumlah ras akan tergantung indikator penciri yang digunakan. Jika hanya menggunakan indikator warna kulit mungkin dapat dikelompokkan 4 besar kelompok ras-----tapi jika ciri yang lain juga digunakan )gol darah, bentuk tubuh, wajah, tinggi badan dll) maka pengelompokkan ras akan bertambah jumlahnya.
pengelompokan signifikan yang terdiri dari orang-orang yang memiliki leluhur lebih kurang sesuai secara eksklusif satu sama lain dalam jangka waktu lama. Individu dalam populasi memiliki ciri genetik dengan tampilan yang sangat mirip (fisiologis dan anatomis). Kelemahan model ini adalah semakin kaburnya eksklusifitas ciri fisik anatomi tersebut dikarenakan perkawinan antara kelompok ras atau antar etnik semakin sering terjadi dari waktu ke waktu. Model ini hanya berguna untuk populasi yang terpencil dan masih terisolasi.
Lebih akurat dalam menjelaskan variasi sifat biologis manusia. Model ini berdasarkan fakta bahwa ciri genetik berubah secara bertahap dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Sebagai contoh : alele untuk tipe B darah umumnya meningkat frekuensinya dari barat ke timur di Eropa. Berbeda dengan typological dan populational model, model clinal dengan pembedaan gol darah tidak menghasilkan definisi yang membedakan ras atau kelompok orang.
pola variasi manusia di seluruh dunia tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh model clinal sendiri. Sebagai contoh, peta di bawah ini menunjukkan bahwa frekuensi dari orang-orang yang memiliki darah B allele umumnya meningkat dari tenggara dan timur laut Asia ke pusat Asia (cocok dengan model clinal), namun terdapat kantong terisolasi dengan frekuensi B all elel rendah. Oleh karena itu, distribusi pewarisan sifat genetis ini nampaknya sebagian besar clinal tetapi, sebagian, juga terputus-putus
Beberapa fakta aktual adalah bahwa semua manusia di seluruh dunia saat ini secara biologis agak mirip. Meski memang terdapat perbedaan, kita ternyata adalah 99,9% identik secara genetik. Perbedaan genetis yang paling jelas adalah jenis kelamin.
Perbandingan variasi manusia dengan beberapa jenis hewan. Variasi genetis diantara simpanse 2-3 kali lebih banyak. Variasi genetis diantara orang utan 8-10 kali lebih banyak. Variasi genetis diantara serangga ribuan kali lebih banyak. pembedaan ras secara fisologi anatomis (genetis) diantara manusia saat ini semakin tidak relevan, dan hanya cukup relevan jika dilihat perbedaan komparatif dengan manusia purba zaman lampau. Perbedaan harus ditelusuri melalui rantai DNA.