BAB I PENDAHULUAN. 128/MENKES/SK/II/2004 sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk. memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk melayani dengan cepat dan

BAB III OBYEK LAPORAN KKL. 3.1 Gambaran Umum Puskesmas Cimahi Utara Keadaan Geografis Puskesmas Cimahi Utara

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak dalam hal. kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi atau instansi memiliki tujuan apa yang akan mereka capai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan aktivitas sehari-hari dalam hidupnya. Sehat adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128/Menkes/Sk/II/2004 tentang. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Menteri Kesehatan RI,

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi. dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SELOMERTO 1 Jalan Banyumas Km. 7 Telp. (0286) SELOMERTO WONOSOBO 56361

BAB I PENDAHULUAN. beragam macamnya, salah satunya ialah puskesmas. Puskesmas adalah unit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sistem Informasi Kesehatan

PROFIL UPT PUSKESMAS SEMIN I

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. supervisi dinas kesehatan kabupaten atau kota. Puskesmas mempunyai tugas

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dalam kemandirian daerah adalah dengan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan

2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

PEMERINTAH KABUPATEN PATI DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CLUWAK Jl. Raya Tayu-Jepara Km12, (0295)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN. 01 kelurahan Bulu Lor Kecamatan Semarag Utara Kota Semarang. Puskesmas memiliki luas tanah 567 dan luas bangunan 346

Deskripsi: Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di Puskesmas merupakan bagian dari sumber data dalam Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Tenaga Kesehatan. Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikutip oleh Adisasmito

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di suatu wilayah kesehatan. Sebagai unit pelaksana teknis. Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Gambaran umum tempat penelitian dan batas wilayah kerja UPT Puskesmas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI,

BAB I PENDAHULUAN. prasarana UPT Kesmas Tegallalang I telah dilengkapi dengan Poskesdes, Pusling,

KERANGKA ACUAN KERJA SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TINGKAT PUSKESMAS (SP2TP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS DTP LOJI Jalan Raya Loji Karawang- Kecamatan Tegalwaru Karawang 41362

BAB I PENDAHULUAN. atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan. kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pelayanan kesehatan paling dasar dan sebagai ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan masyarakat didominasi ketidakmampuan masyarakat dalam menangani kesehatan diri maupun

STANDAR KOMPETENSI PETUGAS UNIT PENGOBATAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. pada pembangunan desentralisasi yang membutuhkan kemandirian. daerah. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan dalam

PENDATAAN PUSKESMAS TAHUN 2006

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pada saat ini berkat perkembangan ilmu dan teknologi juga kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan periode perkembangan yang rentan gizi. (1) merupakan suatu upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan derajat

PERANCANGAN APLIKASI PELAPORAN PADA SISTEM INFORMASI DOKTER KELUARGA BERBASIS WEB WILAYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2010

BAB I. Perubahan besar dalam sistem kesehatan telah terjadi di Indonesia sebagai

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) KEBJK DSR PUSK

BAB I PENDAHULUAN. Dasar-dasar atau prinsip pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah nilai

PENDAHULUAN. atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. maupun sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan upaya. penyelenggaraan kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk

LAMPIRAN. Kebijakan Jampersal di Kota Yogyakarta? b. Bagaimana pelaksanaan Jampersal di Kota Yogyakarta tahun 2013?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

B A B I PENDAHULUAN. 1 P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c. T e b e t

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sekalipun berbagai hasil telah banyak dicapai, namun dalam pelaksanaannya puskesmas masih menghadapi berbagai masalah antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi pasar bebas dan AFTA (Asean Free Trade. Agreement) tahun 2015 memacu terjadinya perubahan disegala bidang

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

I. PENDAHULUAN. Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis dan. manajemen (Tjiptono dan Chandra, 2005:192).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PUSKESMAS. VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat, dan tuntutan akan pencapaian MDGs (Milenium

BAB IV PENUTUP. wilayah kerjanya. Sejak didirikan tahun 1976, Puskesmas ini bernama. Kelurahan Kedungmundu Kecamatan Semarang Timur, berubah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikelola dengan manajemen sederhana, tetapi harus. berbagai perubahan. Setiap rumah sakit harus memiliki organisasi

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing. Kewajiban lainnya adalah melakukan administrasi. medis yang tertib yaitu dengan sistem dan prosedur yang efisien dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperbaiki kualitas suatu organisasi atau instansi. Penggunaannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spriritual yang

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh pelayanan kesehatan. Sistem informasi kesehatan di puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Hospital Association dalam Rustiyanto (2010),

Bidan disini dapat berperan sebagai petugas administrasi, petugas pemberi pelayanan kesehatan serta petugas farmasi dan kasir (pembayaran).

Pengalaman dan Tantangan Manajemen Obat dan Vaksin Puskesmas Di Era JKN

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban untuk melayani pasien dengan fasilitas yang lengkap serta. pelayanan yang cepat dan tepat. Untuk mencapai hal tersebut

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

SISTEM PENCATATAN & PELAPORAN PUSKESMAS (SP2TP) By - Viena Ike Anggraeni

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kecamatan yang baru dimekarkan dari kecamatan induknya yaitu Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-K TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS KESEHATAN

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128/MENKES/SK/II/2004 sebagai Unit Pelaksana Dinas kesehatan kabupaten/kota (UPTD), Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia dan menyadari keberhasilan puskesmas adalah penting dalam rangka mewujudkan visi pembangunan kesehatan di Indonesia, maka berbagai masalah dan atau kekurangan puskesmas perlu segera diatasi. Sistem informasi kesehatan menempati posisi yang cukup penting karena berfungsi sebagai tulang punggung untuk mengumpulkan, mengirimkan, mengolah, menganalisis dan mempublikasikan informasi sekaligus memberikan umpan balik kepada stakeholder di semua tingkatan. Ketersediaan data dan informasi yang akurat, terjangkau dan tepat waktu merupakan syarat mutlak pengambilan keputusan manajemen (envidencebased decision making) untuk mendukung upaya pencapaian tujuan sistem kesehatan nasional (Hatta, 2010). Sistem informasi kesehatan di Puskesmas memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan : 1) mencatat dan mengumpulkan data, baik kegiatan dalam gedung maupun luar gedung; 2) mengolah data; 3) membuat laporan berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota; 4) memelihara bank data; 5) mengupayakan penggunaan data dan informasi 1

2 untuk manajemen pasien dan manajemen unit puskesmas, serta; 6) memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihakpihak yang berkepentingan lainnya (stakeholders) di wilayah kerjanya (Hatta, 2010). Dalam upaya menyelenggarakan pembangunan kesehatan, puskesmas memiliki program kesehatan wajib dan program kesehatan pengembangan puskesmas. Pencatatan dan pelaporan dalam rangka Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan kegiatan penunjang dari tiap program tersebut. Seiring dengan kebutuhan data dan informasi kesehatan ditingkat puskesmas, Departemen Kesehatan RI telah melakukan kebijakan melalui Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dimana sumber utamanya adalah SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas) (Depkes RI, 1997). Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di puskesmas yang telah disederhanakan sesuai Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat No.590/BM/DJ/Info/V/1996 tentang Penyederhanaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (Depkes RI, 1997). Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa ada pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak akan terlihat wujudnya. Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi yang berharga dan bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi, data dan informasi merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah

3 organisasi, karena data dan informasi inilah yang berbicara tentang keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut. Berdasarkan penjabaran diatas, memiliki suatu sistem informasi kesehatan yang dapat memenuhi setiap permintaan dari user adalah penting. Puskesmas sebagai pihak yang aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan diwilayah kerjanya berhak memiliki sebuah sistem informasi kesehatan yang dapat menunjang maupun mempermudah kinerja petugasnya terkait dengan pelaporan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau ke setiap stakeholder yang terkait. Berdasarkan studi pendahuluan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di Puskesmas Danurejan II, peneliti menemukan bahwa Puskesmas Danurejan II telah menggunakan SIMPUS berbasis web sejak tahun 2010 tetapi masih ada kendala yang terjadi terkait dengan menu Laporan Bulanan SP2TP didalam sistem informasi manajemen kesehatan di Puskesmas Danurejan II yaitu pada hasil output laporan LB2 dan LB4 tidak sesuai dengan format yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, sehingga petugas penanggung jawab laporan tersebut mengerjakan laporan secara manual menggunakan Microsoft Office Excel. Sedangkan untuk LB3, petugas penanggungjawab tidak mengumpulkan LB3 sejak tahun 2011 karena sebelumnya telah diumumkan pergantian format LB3, tetapi hingga saat ini belum ada format LB3 resmi yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

4 B. Rumusan Ide Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti mendapatkan ide untuk menganalisis dan mendesain ulang tampilan antarmuka Sistem Informasi Manajeman Puskesmas Danurejan II Yogyakarta terkait menu Laporan Bulanan SP2TP pada LB2 dan LB4 sesuai dengan permintaan pengguna dan membuat desain tampilan antarmuka Laporan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak dan Laporan Imunisasi sebagai pengganti karena tidak adanya format resmi LB3. C. Keaslian/Orisinalitas 1. Romadlona (2013), perancangan dengan judul Desain Tampilan Antarmuka Sistem Informasi di RSGM Prof.Soedomo Yogyakarta. Perbedaan rancangan yang dilakukan oleh Romadlona dengan perancangan ini adalah : a. Objek dalam perancangan Romadlona (2013) adalah mendesain ulang keseluruhan sistem informasi manajeman di RSGM Prof.Soedomo Yogyakarta, sedangkan objek dalam perancangan ini adalah mendesain ulang sistem informasi manajeman di Puskesmas Danurejan II Yogyakarta terkait LB2 dan LB4 dan mendesain tampilan antarmuka Laporan PWS KIA dan Laporan Imunisasi. b. Tujuan perancangan desain tampilan antarmuka sistem informasi di RSGM Prof.Soedomo Yogyakarta oleh Romadlona adalah membuat desain tampilan antarmuka sistem informasi RSGM Prof.Soedomo yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna di rumah sakit untuk

5 memaksimalkan sistem agar tercipta pelayanan yang cepat dan tepat. c. Persamaan perancangan Romadlona dengan perancangan ini yaitu terletak pada fokus desain utama untuk halaman web dengan mempertimbangkan parameter interaksi kenyamanan pengguna terhadap sistem dan kebutuhan pengguna akan sistem. 2. Arfianti (2013), perancangan dengan judul Desain Tampilan Antarmuka Pelaporan Eksternal Data Kegiatan Pelayanan (RL5) Rumah Sakit Akademik UGM kepada Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta. Perbedaan rancangan yang dilakukan oleh Arfianti dengan perancangan ini adalah : a. Objek dalam perancangan Arifianti (2013) adalah mendesain tampilan antarmuka untuk kegiatan pelaporan eksternal Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit (RL5), sedangkan objek dalam perancangan ini adalah mendesain ulang tampilan antarmuka sistem informasi manajemen puskesmas terkait Laporan Bulanan SP2TP pada LB2, LB4 dan mendesain tampilan antarmuka Laporan PWS KIA dan Laporan Imunisasi. b. Tujuan perancangan desain tampilan antarmuka laporan data kegiatan pelayanan rumah sakit (RL5) oleh Arfianti adalah untuk membuat desain tampilan antarmuka kegiatan pelaporan eksternal yang sesuai dengan kebutuhan pengguna di Rumah Sakit Akademik UGM yaitu Rekapitulasi Laporan Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit (RL5).

6 c. Persamaan perancangan ini dengan perancangan Arfianti terletak pada manfaat desain tampilan antarmuka untuk kebutuhan pelaporan diharapkan memberikan kemudahan bagi programmer untuk mengetahui kebutuhan pengguna dalam melaksanakan kegiatan pelaporan kepada Dinas Kesehatan atau stakeholder yang terkait. 3. Mahanani (2012), membuat perancangan dengan judul Desain Tampilan Pelaporan Internal Rawat Inap Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada. Perbedaan perancangan yang dilakukan oleh Mahanani dengan perancangan ini adalah : a. Objek dalam perancangan Mahanani adalah membuat perancangan desain tampilan antarmuka pelaporan internal rawat inap untuk menampilkan fitir-fitur (items) rekapitulasi data sensus harian rawat inap dan desain tampilan untuk menampikan fitur-fitur data statistik rumah sakit yang perlu ditampilkan setelah data sensus harian rawat inap diolah. Sedangkan dalam perancangan ini adalah mendesain ulang tampilan antarmuka sistem informasi manajemen puskesmas terkait Laporan Bulanan SP2TP pada LB2, LB4 dan mendesain tampilan antarmuka Laporan PWS KIA dan Laporan Imunisasi. b. Tujuan perancangan Mahanani adalah membuat desain tampilan untuk pelaporan internal rawat inap yang sesuai dengan kebutuhan pengguna di rumah sakit untuk memaksimalkan sistem elektronik agar tercipta hasil laporan yang lebih cepat dan lebih tepat. c. Persamaan perancangan ini dengan perancangan Mahanani adalah dalam pendefinisaian prinsip umum desain dan tampilan.

7 D. Tujuan Perancangan Menganalisis dan Mendesain ulang tampilan antarmuka Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Danurejan II Yogyakarta yang sesuai dengan kebutuhan pengguna di Puskesmas Danurejan II Yogyakarta. E. Manfaat Perancangan 1. Bagi Puskesmas Hasil perancangan ini diharapkan dapat memberi masukan untuk puskesmas dalam pengembangan sistem informasi manajemen puskesmas terkait dengan menu Laporan Bulanan SP2TP agar pembuatan laporan bisa lebih mudah, cepat dan tepat dan bisa diajukan kepada Dinas Kesehatan Kota Yogykarta sebagai bahan acuan pengembangan sistem. 2. Bagi Institusi Pendidikan Hasil perancangan ini diharapkan dapat dipergunakan untuk bahan kajian yang berguna dalam pengembangan ilmu pendidikan. 3. Bagi Peneliti Hasil perancangan ini diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan tentang sistem pelaporan yang benar di puskesmas dan cara mendesain tampilan antarmuka pada sistem informasi kesehatan dengan baik dan benar. 4. Bagi Peneliti Berikutnya Hasil perancangan ini diharapkan dapat memberikan referensi, masukan maupun sebagai bahan evaluasi kepada peneliti berikutnya agar bisa mendesain rancangan yang lebih baik.

8 F. Gambaran Umum Puskesmas 1. Keadaan Geografis Puskesmas Danurejan II Yogyakarta UPT Puskesmas Danurejan II Yogyakarta adalah salah satu dari dua puskesmas yang terdapat di Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Terletak di Kelurahan Bausasran, dengan wilayah kerja meliputi 2 (dua) Kelurahan, yaitu Kelurahan Bausasran dan Kelurahan Suryatmajan. Masing-masing terdiri dari 12 RW - 49 RT di Kelurahan Bausasran, dan 15 RW - 45 RT di Kelurahan Suryatmajan, dengan wilayah kerja seluas 323,455 Ha. Secara administratif, wilayah kerja Puskesmas Danurejan II Yogyakarta berbatasan dengan: a. Sebelah Utara : Kecamatan Jetis dan Kecamatan Gondokusuman b. Sebelah Selatan : Kelurahan Tegal Panggung wilayah kerja Puskesmas Danurejan I dan Kecamatan Pakualaman c. Sebelah Barat : Kecamatan Gedongtengen d. Sebelah Timur : Kecamatan Gondokusuman Jarak masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Danurejan II Yogyakarta untuk mendapatkan pelayanan kesehatan puskesmas ratarata 2 km, sedangkan jarak rata-rata ke Puskesmas di kota Yogyakarta kira kira 3 km. 2. Keadaan Demografi Puskesmas Danurejan II Yogyakarta Jumlah penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Danurejan II Yogyakarta hampir setiap tahun mengalami kecenderungan kenaikan jumlah. Berdasarkan data profil kelurahan tahun 2011 jumlah jiwa tercatat

9 13.703 jiwa. Kepadatan penduduk adalah 186/km 2. Sex ratio atau perbandingan antara perempuan dan laki-laki sebesar 0,998. Laki-laki 6.845 jiwa, perempuan 6.858 jiwa. 3. Visi, Misi, dan Strategi Upaya Kesehatan Puskesmas Danurejan II Yogyakarta a. Visi Terwujudnya masyarakat yang sehat dan mandiri untuk hidup sehat di wilayah kerja Puskesmas Danurejan II. b. Misi Mewujudkan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Danurejan II yang sehat dan mandiri untuk hidup sehat dengan menjadikan Puskesmas Danurejan II sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas. c. Strategi Upaya Kesehatan 1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dan menjadikan puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Danurejan II; 2) Mendorong kemandirian masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Danurejan II untuk hidup sehat; 3) Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Danurejan II dengan meningkatkan profesionalisme sebagai perwujudan pelayanan prima dengan pemenuhan standar pelayanan minimal;

10 4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya di wilayah kerja Puskesmas Danurejan II; 5) Meningkatkan pengelolaan sumber daya Puskesmas, pelaksanaan manajemen Puskesmas dan sistim informasi kesehatan Puskesmas Danurejan II; 6) Menjalin kerjasama dengan pihak terkait dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat, melakukan monitoring dan evaluasi atas capaian hasil kerja secara rutin dan berkala. 4. Upaya Kesehatan Puskesmas Danurejan II Yogyakarta Upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Danurejan II Yogyakarta dalam rangka pencapaian derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja puskesmas disesuaikan dengan Standart Pelayanan Minimal bidang kesehatan yang harus dicapai, adalah sebagai berikut. a. Upaya kesehatan wajib (sesuai SPM bidang kesehatan) 1) Upaya kesehatan Ibu dan anak (KIA) dan KB; 2) Upaya perbaikan Gizi Keluarga; 3) Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P); 4) Upaya promosi kesehatan; 5) Upaya pelayanan kesehatan/pengobatan; 6) Upaya penyehatan lingkungan. b. Upaya kesehatan pengembangan 1) Upaya kesehatan gigi dan mulut; 2) Upaya kesehatan jiwa; 3) Upaya kesehatan usia lanjut;

11 4) Upaya kesehatan kerja (UKK); 5) Upaya perawatan kesehatan masyarakat (perkesmas/phn); 6) Upaya kesehatan indra (mata dan telinga); 7) Upaya kesehatan penyakit degeneratif dan kanker. c. Upaya kesehatan penunjang 1) Laboratorium sederhana; 2) Pelayanan obat/farmasi; 3) Ketatausahaan dan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) 5. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia atau tenaga kesehatan di Puskesmas Danurejan II Yogyakarta tahun 2013 berjumlah 31 orang dengan rincian sebagai berikut. Tabel 1. Sumber Daya Manusia Puskesmas Danurejan II Yogyakarta Tahun 2013 NO JABATAN JML TK. PENDIDIKAN KET 1 Kepala Puskesmas 1 S 1 Kedokteran Umum PNS 2 Kepala Sub.Bag TU 1 D3 Kest Lingk. PNS 3 Dokter Umum 3 S 1 Kedokteran Umum PNS 4 Dokter Gigi 1 S 1 Kedokteran Gigi PNS 5 Perawat 3 D3 Keperawatan PNS 6 Perawat Gigi 1 D3 Perawat Gigi PNS 1 D4 Perawat Gigi PNS 7 Bidan 1 D4 Kebidanan PNS 1 D3 Kebidanan PNS 8 Sanitarian 1 D4 Kesling PNS 9 Nutrisionis 1 D3 Gizi PNS 10 MR / SIK / Simpus 1 D3 Rekam Medis PNS 11 Laboran 2 D3 Analis Kesehatan PNS & Tenaga 1 SMF (Asisten Apoteker) PNS 12 Apoteker / AA Tenaga 1 S1 Farmasi & Profesi

12 13 Psikolog 1 S2 Psikolog Tenaga 14 Surveilans 1 SLTA Naban Kelurahan 1 D3 Kest Lingk. Naban 1 D3 Akuntansi Tenaga S1 Administrasi Tenaga 1 15 Tata Usaha Pendidikan 2 SLTA & SMKK PNS 1 S1 Manajemen Tenaga 16 Cleaning Service 1 SD Naban 17 Jaga Malam 1 SLTP Naban 18 Driver 1 SLTA Tenaga Jumlah 31 Orang Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Danurejan II, Tahun 2013