BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO

BAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis

MENGOPERASIKAN SCADA SISTEM PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT. Menjelaskan operasional SCADA. Teknik Pembangkit Listrik 1 st Class Semester 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. dan mengambil tindakan atas informasi tersebut secara remote atau jarak jauh

BAB III DASAR TEORI. pembangkit-pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi dan jaringan distribusi

Berikut merupakan gambaran umum arsitektur SCADA. Klik pada gambar untuk ukuran penuh.

SCADA. 17:55 Dunia Listrik No comments

BAB I PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) merupakan Perusahaan Listrik di Indonesia dan satu- satunya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem

PENDAHULUAN. Dalam otomasi industri ini dibutuhkan adanya sistem pengawasan kendali untuk. serta manajemen informasi yang cepat dan akurat.

STUDI SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA SCADA DI PT GAJAH TUNGGAL, Tbk PROPOSAL SKRIPSI

BAB IV PEMBAHASAN. Dari hasil analisa gangguan, dapat ditentukan sistem proteksi yang akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS BERBASIS SISTEM SCADA

BAB I. PENDAHULUAN. satu bentuk pengendalian terhadap suatu plant. Sistem ini banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Makalah Seminar Kerja Praktik

PERENCANAAN SMARTGRID JARINGAN LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN SIMULINK MATLAB

Sistem Kontrol - 12 Computer Aided Control System. Dimas Firmanda Al Riza

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) dalam dunia industri

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Gambar I. 1 Tingkat Penjualan dan Harga Teh Ke Luar Negeri (BPS, 2011)

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Sistem Peringatan Dini Gangguan Komunikasi SCADA

Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang.

PERANCANGAN SUPERVISORY CONTROL AND DATA ACQUISITION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT. PLN (Persero) APD Jateng dan DIY membutuhkan media komunikasi

SIMULASI SISTEM KERJA FILTER BARANG DARI MESIN STEMPEL MENGGUNAKAN APLIKASI CX-SUPERVISOR

Rancang Bangun Simulasi Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) Main Distribution Panel (MDP) Berbasis Programmable Logic Controller (PLC)

Sistem Komunikasi Sensor Jamak Pada Jaringan SCADA Berbasis RS-485

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, serta sistematika penulisan tugas akhir.

Kata kunci : SCADA, Dispathcer

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. SURAT KETERANGAN SELESAI MAGANG... iii. SURAT PERINTAH MAGANG KERJA PRAKTEK... iv. PRAKATA...

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Web SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air

2 di Indonesia, terdapat beberapa subsitem yang harus dilalui. Mulai dari sub-sistem pembangkit, jaringan listrik, pengatur beban, sampai pada sub-sis

Merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN APLIKASI SCADA GSM UNTUK PEMONITORAN SISTEM PLANT JARAK JAUH

BAB III AMR (AUTOMATIC METER READING )

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR UNTUK PENGENDALIAN FREKUENSI MENGGUNAKAN KONTROLER PID

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KONTROL TERDISTRIBUSI

RANCANG BANGUN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) SISTEM SCADA UNTUK SIMULATOR GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERBASIS AT-MEGA 16 DAN RS-485

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Tugas Referensi. Pertemuan Pokok Bahasan dan TIU 1 Konsep Otomatisasi Sistem Tenaga. Teknik Pembelajaran. Media Pembelajaran

BAB III PERENCANAAN, REALISASI, DAN METODOLOGI PENELITIAN

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan

II Protokol Remote Link II Protokol Modbus II Request Read N Bits. 16 II Request Read N Words. 16 II

BAB IV. SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. suatu arah perubahan yang lebih baik dan memudahkan dalam manusia

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER. Ahmad Mahfud ABSTRAK

Perancangan Human Machine Interface Berbasis SCADA pada PT. PLN (Persero) Unit Pengatur Beban (UPB) SUMBAGTENG

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN TINGGI PERMUKAAN AIR DAN SUHU CAIRAN BERBASIS PLC SCADA. Tugino, Yohanes Purwanto, Tri Handayani

KENDALI KOMPUTER TERHADAP PROSES (COMPUTER PROCESS CONTROL)

RANCANG BANGUN SIMULASI PENGAMAN BEBAN LEBIH TRANSFORMATOR GARDU INDUK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB I PENDAHULUAN. Rancang bangun Smart home ini dibuat untuk mengendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai barang elektronika yang dahulu menggunakan sistem analog kini hampir

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

APLIKASI REDUNDANT SYSTEM

Analisa Perancangan Sistem SCADA Di Sistem Kelistrikan Minahasa

PINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS)

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

IMPLEMENTASI SISTEM SCADA PADA RUMAH HUNIAN MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS ARDUINO

PERANCANGAN SISTEM SCADA BEBAN PENERANGAN PADA PROTOTYPE GEDUNG A TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Programmable Logic Controller

Jl.Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC

PEMBUATAN HMI SCADA MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DELPHI DENGAN RTU PLC SIEMENS S7-400 BERBASIS JARINGAN ETHERNET. Moh. Imam Afandi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kota di Indonesia saat ini semakin maju, seperti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

Kata Kunci : SCADA, Remote Terminal Unit, Master Station. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang 2

BAB II LANDASAN TEORI. a. Sistemnya dapat berperan sebagai manual ataupun otomatis. d. Mampu menangani kondisi-kondisi industri yang sulit.

PERANCANGAN PROGRAM SISTEM PENGENDALI UNTUK OTOMATISASI PROSES PENGEPAKAN TEH MENGGUNAKAN PLC OMRON CP1E DI PT.PN VIII UNIT SINUMBRA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat.

Kurikulum 2014 Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (Total 145 SKS)

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Pertemuan 1. Tujuan Teknik Komunikasi

BAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

KISI-KISI PROFESIONAL UKG TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 2015 PPPPTK BBL MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat melalui jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan bagian

Transkripsi:

Politeknik Negeri Sriwijaya 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi SCADA SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem yang mengacu pada kombinasi telemetri dan akuisisi data. Ini terdiri dari pengumpulan informasi, mentransfer kembali ke pusat kendali, melakukan analisis yang diperlukan dan kontrol, dan kemudian menampilkan data ini pada sejumlah operator display. SCADA digunakan untuk memantau dan mengendalikan pabrik atau peralatan. Kontrol mungkin dapat otomatis atau dapat dimulai dengan perintah Operator. Telemetri biasanya dikaitkan dengan sistem SCADA. Ini adalah teknik yang digunakan dalam transmisi dan menerima informasi atau data melalui media. Informasi dapat berupa pengukuran, seperti tegangan, kecepatan atau aliran. Data-data tersebut dikirimkan ke lokasi lain melalui media seperti kabel, telepon atau radio. Informasi dapat berasal dari berbagai lokasi. Sebuah cara menangani tempat-tempat yang berbeda yang tergabung dalam sistem. Data akuisisi mengacu pada metode yang digunakan untuk mengakses dan mengontrol informasi atau data dari peralatan yang dikendalikan dan dipantau. Data tersebut kemudian diakses diteruskan ke sistem telemetri siap untuk transfer ke tempat yang berbeda. Itu dapat berupa informasi analog dan digital yang dikumpulkan oleh sensor, seperti flowmeter, ammeter, dll juga dapat menjadi data untuk mengontrol peralatan seperti aktuator, relay, valve, motor, dll. Mirip dengan sistem SCADA adalah Distributed Control System (DCS). DCS biasanya digunakan di pabrik-pabrik dan terletak di dalam daerah yang lebih terbatas. Menggunakan media komunikasi berkecepatan tinggi, seperti jaringan area lokal (LAN). Sebuah jumlah yang signifikan dari kontrol loop

Politeknik Negeri Sriwijaya 6 tertutup hadir pada sistem SCADA system meliputi daerah yang besar (secara geography). Ini mungkin mengandalkan berbagai link komunikasi seperti radio dan telepon. Kontrol loop tertutup bukan merupakan prioritas utama dalam sistem ini. Sistem pemantauan dan kontrol industri biasanya terdiri dari sebuah host pusat atau master (biasa dinamakan sebagai master station, master terminal unit atau MTU), satu atau lebih unit-unit pengumpul dan kontrol data lapangan (biasa dinamakan remote stattion, remoter terminal unit atau RTU) dan sekumpulan perangkat lunak standar maupun customized yang digunakan untuk memantau dan mengontrol elemen-elemen data-data di lapangan. Sebagian besar sistem SCADA banyak memiliki karakteristik kontrol kalang-terbuka (open-loop) dan banyak menggunakan komunikasi jarak jauh, walaupun demikian ada beberapa elemen merupakan kontrol kalang-tertutup (closed-loop) dan/atau menggunakan komunikasi jarak dekat. Sistem yang mirip dengan sistem SCADA juga bisa kita jumpai di beberapa pabrik proses, perawatan dan lain-lain. Sistem ini dinamakan DCS (Distributed Control Systems). DCS memiliki fungsi yang mirip dengan SCADA, tetapi unit pengumpul dan pengontrol data biasanya ditempatkan pada beberapa area terbatas. Komunikasinya bisa menggunakan jaringan lokal (LAN), handal dan berkecepatan tinggi. 2.1.1 Manfaat SCADA 1. Pada sistem tenaga listrik, media komunikasi yang dipergunakan adalah Power Line Communication (PLC), Radio Data, Serat Optik dan kabel pilot. Pemilihan media komunikasi sangat bergantung kepada jarak antar site,pemilihan media komunikasi sangat bergantung kepada jarak antar site, media yang telah ada dan penting tidaknya suatu titik (gardu).

Politeknik Negeri Sriwijaya 7 2. Pengaturan sistem tenaga listrik yang komplek, sangat bergantung kepada SCADA. 3. Tanpa adanya sistem SCADA, sistem tenaga listrik dapat diibaratkan seperti seorang pilot membawa kendaraan tanpa adanya alat instrumen dihadapannya. 4. Pengaturan sistem tenaga listrik dapat dilakukan secara manual ataupunpengaturan sistem tenaga listrik dapat dilakukan secara manual ataupun otomatis. 5. Pada pengaturan secara manual, operator mengatur pembebanan pembangkit dengan melihat status peralatan listrik yang mungkin dioperasikan misalnya Circuit Breaker (CB), beban suatu pembangkit, beban trafo, beban suatu transmisi atau kabel dan mengubah pembebanan sesuai dengan frekuensi sistem tenaga listrik. Pengaturan secara otomatis dilakukan dengan aplikasi Automatic Generating Control (AGC) atau Load Frequency Control (LFC) yang mengatur pembebanan pembangkit berdasar setting yang dihitung terhadap simpangan frekuensi setting yang dihitung terhadap simpangan frekuensi. C. Tujuan Penggunaan Memberikan kemudahan kepada dispatcher untuk melakukan : 1. Pemantauan Telematering(TM) Pemantauan meter, baik daya nyata dalam MW, daya reaktif dalam Mvar, tegangan dalam kv, dan arus dalam A. 2. Pemanfaatan Telesignal(TS) Pemanfaatan TS untuk mendapatkan indikasi dari semua alarm dan kondisi peralatan tertentu yang bisa dibuka (open) dan ditutup (close). 3. Pemanfaatan Telecontrol(TC) Dispacther dapat melakukan control secara remote hanya dengan menekan satu tombol, untuk membuka atau menutup peralatan sistem tenaga listrik.

Politeknik Negeri Sriwijaya 8 2.1.3 Komponen Sistem Pada umumnya Sistem SCADA biasanya terdiri dari subsistem berikut: Sebuah Human Machine Interface atau HMI adalah peralatan yang menyajikan proses data ke operator manusia, dan melalui HMI ini, monitor operator manusia dapat memonitor dan mengontrol proses. Sebuah sistem (komputer) supervisi (pengawasan) mengumpulkan (akuisisi) data proses dan mengirim perintah (kontrol) untuk proses. Remote Terminal Unit (RTU) menghubungkan ke sensor dalam proses, mengkonversi sinyal sensor ke data digital dan mengirim data digital untuk sistem supervisi (pengawasan). Programmable Logic Controller (PLC) digunakan sebagai perangkat lapangan karena PLC lebih ekonomis, serbaguna, fleksibel, dan lebih mudah dikonfigurasi dibandingkan dengan RTU khusus. Infrastruktur komunikasi menghubungkan sistem supervisi (pengawasan) ke Remote Terminal Unit. Pengawasan vs control Pada beberapa industri, ada kebingungan besar atas perbedaan antara sistem SCADA dan sistem kontrol terdistribusi (Distributed Control System). Secara umum, sebuah sistem SCADA selalu mengacu pada sistem yang dapat mengkoordinasikan, namun tidak dapat mengendalikan proses secara real time. Pembahasan mengenai kontrol real-time agak kabur dengan teknologi telekomunikasi baru, yang memungkinkan untuk diandalkan, latency rendah, komunikasi kecepatan tinggi di daerah yang luas.

Politeknik Negeri Sriwijaya 9 1.1 Tujuan dan Manfaat 1.1.1 Tujuan 1. Merancang keluaran dari PLC pada bagian monitoring kerja filter barang dari mesin stempel menggunakan software Cx-Programmer. 2. Menampilkan simulasi kerja alat mesin stempel menggunakan aplikasi CX SUPERVISOR sebagai software untuk tampilan HMI (Human Machine Interface) sehingga mempermudah operator untuk mengawasi kerja alat. 3. Membuat animasi filter barang dari mesin stempel sehingga dapat memonitor kerja alat dari komputer. 1.2.2 Manfaat 1. Untuk mempermudah kendali kerja dari mesin stempel sehingga mempercepat proses kerja alat tersebut. 2. Memberikan kemudahan kepada operator yang bertugas mengawasi kerja alat. 3. Dapat menampilkan plant yaitu filter barang dari mesin stempel berupa animasi dari plant tersebut. 1.2 Batasan masalah Pada laporan akhir ini,adapun hal-hal yang membatasi pembuatan sistem yaitu : 1. Plant yang digunakan berupa plant yang sesungguhnya,dalam hal ini penulis menggunakan plant yaitu mesin stempel yang dikendalikan oleh PLC OMRON CP1E.

Politeknik Negeri Sriwijaya 10 2. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat software Cx-Programmer sedangkan untuk tampilan HMI menggunakan software Cx-Supervisor. 1.3 Metode Penulisan 1. Metode observasi Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan penelitian langsung terhadap objek yang diteliti serta pencatatan datadata yang diperlukan didalam penyusunan laporan ini. 2. Metode Kepustakaan Yaitu pengumpulan data-data atau informasi dengan cara membaca buku-buku, bahan-bahan kuliah atau dari sumber data di internet berupa gambar dan tulisan, dan lain sebagainya yang ada hubungannya dengan laporan ini. 3. Metode Konsultasi Yaitu menanyakan kepada dosen-dosen pembimbing apakah penyusunan dan pembahasan dari laporan sudah baik dan benar. 1.4 Sistematika Penulisan Dalam penulisan laporan ini, adapun sistematika penulisan yang akan diuraikan pada setiap bab : 1. BAB I PENDAHULUAN Menceritakan tentang latar belakang, tujuan pembatasan masalah,metode penulisan yang digunakan dan sistematika penulisan

Politeknik Negeri Sriwijaya 11 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisikan tentang teori-teori penunjang yang dipakai dalam pembuatan tugas akhir ini. 3. BAB III RANCANG BANGUN dikerjakan. Bagian ini menjelaskan tentang rancangan sistem yang akan 4. BAB IV PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pengujian dan analisa sistem. 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab akhir bab akhir pada laporan yang berisi tentang kesimpulan dan saran yang merupakan hasil dari semua pembahasan dari bab-bab sebelumnya.