Kata Kunci : SCADA, Remote Terminal Unit, Master Station. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang 2
|
|
- Yohanes Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Makalah Seminar Kerja Praktek PREVENTIVE MAINTENANCE MASTER STATION SCADA (SUPERVISORY CONTROL AND DATA AQUISITION) PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY Nur Hidayat Arief 1, Tejo Sukmadi, Ir., MT. 2 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jalan Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia nuharief@gmail.com Abstrak Dalam memenuhi kebutuhan konsumen tenaga listrik se-jawa Bali diperlukan suatu sistem yang dapat menghubungkan masing-masing pembangkit, gardu listrik, dan pusat pengendali se-jawa Bali. Karena letak masing-masing pembangkit, gardu induk serta pengendali (control center) saling berjauhan, maka diperlukan suatu sistem interkoneksi yang menghubungkan semua itu sehingga dapat memberikan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan daya listrik se-jawa Bali. Untuk itu dikembangkanlah suatu sistem yang disebut SCADA (Supervisory Control and Data Acquistion) yang dapat diartikan sebagai suatu sistem pengawasan, pengendalian, dan pengumpulan data. Dengan sistem scada ini maka data-data yang diperoleh dari gardu induk maupun dari pusat pembangkit dapat secara otomatis dikirimkan menuju pusat pengendali dengan cepat, akurat, dan handal. Sistem SCADA ini diperlukan untuk melaksanakan pengusahaan tenaga listrik terutama pengendalian operasi secara realtime. Suatu sistem SCADA terdiri dari sejumlah RTU (Remote Terminal Unit), sebuah Master Station/ACC (Area Control Center), dan jaringan telekomunikasi data antara RTU dan ACC. Kata Kunci : SCADA, Remote Terminal Unit, Master Station I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital dan dalam kehidupan manusia sehari-hari baik untuk kepentingan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu tenaga listrik juga sangat dibutuhkan untuk industri-industri besar maupun industri kecil, perkantoran, pertokoan dan lain sebagainya. Tenaga listrik harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup pada waktu yang tepat, dengan keandalan yang tinggi dan mempunyai mutu yang baik. Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan pengaturan yang baik dalam persediaan dan dalam penyaluran sistem tenaga listrik secara merata dan keandalan sistem dan mutu yang baik sangat dibutuhkan suatu sistem yang terintegrasi. Dalam rangka meningkatkan mutu yang baik dan kehandalan sistem pasokan listrik, maka PT. PLN (Persero) menggunakan sistem SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) sebagai pengawasan kontrol dan pengambilan data dari jarak jauh, mulai dari pengambilan data pada peralatan pembangkit atau Gardu Induk, pengolahan informasi yang diterima, sampai reaksi yang ditimbulkan dari hasil pengolahan informasi. Dengan adanya sistem SCADA penyampaian dan pemrosesan data dari sistem tenaga listrik akan lebih cepat diketahui oleh operator (dispatcher). Informasi pengukuran dan status indikasi dari sistem tenaga listrik dikumpulkan dengan menggunakan peralatan yang ditempatkan di Gardu Induk (GI) dan di pusat pembangkit. Kontrol penyaluran sistem peralatan memungkinkan penyampaian data secara remote. Data dapat dilakukan secara manual atau dengan perhitungan. Data yang baru dapat juga dihitung dan disimpan dalam database melalui pengumpulan nilai secara otomatis. Penyampaian data dan pemrosesan data dilakukan secara real time. Kecepatan dan keakuratan data informasi sangatlah dibutuhkan pada pengaturan sistem tenaga listrik, sehingga pusat pengatur tenaga listrik dalam melaksanakan tugas pengaturan didukung oleh peralatan yang berbasis komputer untuk membantu operator (dispatcher) dalam melaksanakan tugasnya. 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang 2 Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang
2 1.2 Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan Kerja Praktek ini adalah : 1. Mengetahui Sistem SCADA di PT. PLN (Persero) P3B JB RJTD. 2. Mengetahui sistem pemeliharaan Master Station SCADA di wilayah kerja PT. PLN (Persero) P3B JB RJTD. 1.3 Batasan Masalah Untuk menyederhanakan permasalahan dalam makalah Kerja Praktek ini maka diberikan batasan-batasan sebagai berikut : 1. Hanya membahas Preventive Maintenance Master Station SCADA pada PT. PLN (Persero) P3B JB RJTD. 2. Tidak membahas Sistem SCADA dan Master Station SCADA secara mendetail. II. SISTEM SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) Pengaturan tenaga listrik pada sistem interkoneksi dilaksanakan oleh pusat pengaturan sistem tenaga listrik. Dalam pelaksanaanya, pusat pengatur sistem tenaga listrik PT.PLN (Persero) P3B Region Jateng dan DIY khususnya dispatcher membutuhkan peralatan yang berbasis komputer sehingga data informasi yang dibutuhkan lebih cepat dan akurat. Sistem pengaturan berbasis komputer yang digunakan adalah SCADA yang terdiri dari perlengkapan hardware dan software. Suatu sistem SCADA terdiri dari sejumlah RTU (Remote Terminal Unit), sebuah Master Station/ACC (Area Control Center), dan jaringan telekomunikasi data antara RTU dan ACC. RTU dipasang di setiap Gardu Induk atau Pusat Pembangkit yang hendak dipantau. RTU ini bertugas untuk mengetahui setiap kondisi peralatan tegangan tinggi melalui pengumpulan besaran-besaran listrik, status peralatan, dan sinyal alarm yang kemudian diteruskan ke ACC melalui jaringan telekomunikasi data. 2.1 Fungsi Sistem SCADA Fungsi utama sistem SCADA ada 3 macam : 1. Telecontrolling, yaitu pengoperasian peralatan switching pada Gardu Induk atau Pusat Pembangkit yang jauh dari pusat kontrol. Telecontrolling digunakan untuk: Membuka dan menutup PMT (circuit breaker) sisi 150 kv, baik untuk Line Feeder maupun untuk Trafo Distribusi. Gambar 1. Proses Telecontrol 2. Telesignaling atau teleindikasi, yaitu mengumpulkan informasi mengenai kondisi sistem dan indikasi operasi, kemudian menampilkannya pada pusat kontrol secara real time. Setiap perubahan kondisi sistem langsung dapat diketahui tanpa menunggu laporan dari Operator di Gardu Induk dan pusat tenaga listrik. Informasi indikasi perlu untuk mengetahui bahwa operasi yang dijalankan (seperti pemutusan Circuit Breaker) telah berhasil. Keadaan yang dapat dipantau adalah sebagai berikut : a. Status PMT/PMS. b. Alarm-alarm seperti proteksi dan peralatan lain. c. Posisi kontrol jarah jauh. d. Posisi perubahan tap transformator. e. Titik pengesetan unit pembangkit tertentu. Gambar 2. Proses Telesignaling 3. Telemetering, yaitu melaksanakan pengukuran besaran-besaran sistem tenaga listrik pada seluruh bagian sistem, lalu menampilkannya pada Pusat Kontrol. Besaran-besaran yang dapat diukur adalah sebagai berikut: a. Tegangan bus bar. b. Daya aktif dan reaktif unit pembangkit. c. Daya aktif dan reaktif trafo 500/ 150 KV, 150/30 KV dan 150/22 KV. d. Daya aktif dan reaktif penghantar/penyulang. e. Frekuensi Sistem Besaran seperti daya, arus dan tegangan di seluruh bagian sistem nantinya berpengaruh pada perencanaan maupun pelaksanaan operasi sistem tenaga. Gambar 3. Proses Telemetering 2
3 2.2 Komunikasi SCADA Saluran komunikasi pada sistem SCADA dapat berupa kabel kawat, sistem gelombang mikro ataupun sistem PLC. Sirkuit komunikasi manapun dapat digunakan untuk transmisi data sejauh mempunyai ratio sinyal-noise dan lebar pita yang mampu dilewati oleh sinyal-sinyal data dengan rate yang memadai Sistem Radio Sistem radio banyak dipakai untuk keperluan komunikasi operasi sistem tenaga listrik. Sistem radio yang banyak dipakai adalah : a. Sistem Simplex satu atau dua frekuensi Yaitu frekuensi untuk penerima (receiver) dan Frekuensi untuk pengirim (transmitter). Sistem radio simplex dengan satu atau dua frekuensi ini kebanyakan memakai modulasi frekuensi sehingga distorsi relatif tidak banyak tetapi jarak komunikasinya pendek. b. Sistem Duplex Sistem ini selalu digunakan frekuensi yang lain antara penerima dan pengirim walaupun tanpa repeater, sehingga penerima dan pengirim dapat berfungsi bersamaan. Dibandingkan dengan sistem simplex, sistem duplex memerlukan lebih banyak alokasi frekuensi. c. Sistem Single Side Band (SSB) Sistem ini mengguanakan modulasi amplitudo dengan hanya satu band yang dipakai, upper atau lower side band. Sistem ini kualitas suaranya tidak sebaik yang mengguanakan modulasi frekuensi, tetapi jangkauannya lebih jauh Sistem PLC (Power Line Carrier) Sistem telekomunikasi yang menggunakan SUTT dan SUTET sebagai saluran, biasa disebut Power Line Carrier (PLC) dan hanya dipakai di lingkungan perusahaan listrik. Dalam sistem PLC, SUTT atau SUTET selain menyalurkan energi listrik juga mengirimkan sinyal komunikasi telekomunikasi. Sinyal telekomunikasi yang disalurkan adalah untuk pembicaraan dan juga untuk data. Untuk keperluan ini harus ada peralatan khusus yang berfungsi memasukkan (mencampur) dan mengeluarkan (memisahkan) sinyal telekomunikasi di ujungujung saluran transmisi dari frekuensi 50 Hz yaitu frekuensi energi listrik yang disalurkan melalui saluran transmisi Sistem Jaringan Telepon Agar saluran telekomunikasi baik yang berupa saluran dari Perusahaan Umum Telekomunikasi, PLC atau saluran Radio dapat dimanfaatkan oleh sebanyak mungkin orang, maka pada ujung-ujung saluran ini dipasang Sentral Telepon Lokal Otomat (STLO). Pesawat-pesawat cabang dari setiap STLO dapat berbicara intern melalui STLO saja. Sedangkan jika akan berbicara dengan pesawat cabang pada STLO lainnya harus melalui saluran telekomunikasi yang menghubungkan kedua STLO Sistem Fiber Optik Dengan adanya teknologi fiber optik (FO), perusahaan listrik menggunakan saluran FO untuk keperluan operasinya, karena bisa dipasang dalam kawat tanah pelindung sambaran petir dari saluran transmisi. Pada saluran transmisi yang sudah beroperasi tetapi belum ada saluran FO-nya, saluran FO bisa diberikan pada kawat tanah dalam keadaan operasi atau dipasang di bawah kawat fasa. Kelebihan dari FO ini bila dibandingkan dengan PLC atau radio adalah sinyal yang dikirim bisa lebih banyak dan lebih tahan dari interferensi sinyal lain karena media pengirimannya berupa cahaya. 2.3 Konfigurasi Sistem SCADA Pada dasarnya sistem scada terdiri dari Control Center (Master Station), konfigurasi sistem komunikasi dan RTU (Remote Station). Variasi konfigurasi yang digunakan bergantung pada sistem yang diperlukan, ketersediaan kanal komunikasi dan faktor harga. Beberapa konfigurasi sistem komunikasi SCADA yang bisa digunakan antara lain: a) Konfigurasi titik ke titik (point to point) b) Konfigurasi banyak titik ke satu titik (multipoint to point) c) Konfigurasi banyak titik-bintang (multipoint - star) d) Konfigurasi banyak titik-saluran bersamaan (partyline) e) Konfigurasi banyak titik-cincin (loop) f) Konfigurasi gabungan 3
4 (d) (a) (c) (f) (b) (e) Human Machine Interface (HMI) Peralatan pendukung (UPS, Telekomunikasi) Front-end komputer merupakan komputer yang menangani pembacaan data dan memindahkan kumpulan data ke komputer utama serta menangani output dari komputer utama. Data-data dari Gardu Induk atau pusat listrik dikirimkan ke pusat pengatur beban atau control center melalui saluran komunikasi. Data ini diterima oleh Front-end komputer dan selanjutnya didistribusikan ke fungsi pengolahan, baik ke master komputer maupun langsung ke Mimic Board dan peralatan monitor (HMI) yang ada diruang pengendalian sistem. Dalam pengoperasian tenaga listrik, seorang Dispatcher membutuhkan alat bantu untuk untuk mempermudah pengaturan tenaga listrik. Untuk kepentingan dimaksud di atas, Dispatcher akan dibantu dengan sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) yang berada di Control Center. Master Station mempunyai fungsi melaksanakan telekontrol (telemetering, telesignal, dan remote control) terhadap remote station. Sistem SCADA terdiri dari 3 bagian utama yaitu: Master Station, Link Komunikasi Data, dan Remote Station.Remote Station adalah stasiun yang dipantau, atau diperintah dan dipantau oleh master station, yang terdiri dari gateway, IED, local HMI, RTU, dan meter energi. Blok diagram sistem SCADA dapat dilihat pada Gambar di bawah. Gambar 4. (a) Konfigurasi Point to Point, (b) Konfigurasi Multipoint to Point, (c) Konfigurasi Multipoint - Star, (d) Konfigurasi Partyline, (e) Konfigurasi Loop, (f) Konfigurasi Gabungan 2.4 Peralatan SCADA Pada sistem SCADA terdapat komponenkomponen peralatan seperti Master Station, HMI (Human Machine Interface), dan RTU (Remote Terminal Unit) Master Station Master station berfungsi untuk mengolah data yang diterima dari sistem tenaga listrik (Pusat listrik, Gardu Induk dll) yang dimonitor oleh operator melalui peralatan bantu yang disebut Human Machine Interface (HMI). Master station terdiri dari : Komputer utama (Main Computer) Front-end computer Gambar 5. Blok Diagram Sistem SCADA Master station merupakan kumpulan perangkat keras dan lunak yang ada di control center. Biasanya desain untuk sebuah master station tidak sama Human Machine Interface (HMI) Human Machine Interface adalah suatu peralatan diruang control yang berfungsi sebagai perantara antara operator (dispatcher) dengan sistem komputer. Dengan adanya 4
5 Human Machine Interface memudahkan operator memonitor sistem jaringan tenaga listrik yang ada di wilayahnya. Peralatan Human Machine Interface diantaranya adalah: VDU Monitor, Keyboard, Printer, Logger, Recorder, Hard Copy dll Remote Terminal Unit (RTU) Remote Terminal Unit (RTU) berfungsi untuk mengumpulkan data status dan pengukuran peralatan tenaga listrik, kemudian mengirimkan data dan pengukuran tersebut ke Master Station (pusat control) setelah diminta oleh Master Station. SCADA untuk dimonitor oleh operator melalui peralatan bantu yang disebut Human Machine Interface. Data-data dari Gardu Induk atau pusat listrik dikirimkan ke pusat pengatur beban atau control center melalui saluran komunikasi. Disamping itu RTU berfungsi melaksanakan perintah dari master station (remote control). RTU terpasang pada setiap Gardu Induk (GI) atau pusat pembangkit yang masuk dalam sistem jaringan tenaga listrik. Remote Terminal Unit (RTU) terdiri dari komponenkomponen antara lain: Central Processing Unit (CPU) Memory Modul Input / Output (I / O) Modul Power supply III. PREVENTIVE MAINTENANCE MASTER STATION SCADA PADA PT. PLN (PERSERO) P3B JB RJTD 3.1 Pengertian Preventive Maintenance atau Pemeliharaan Preventive Maintenance atau biasa di sebut pemeliharaan dalam instalasi tenaga listrik adalah proses kegiatan untuk menjaga dan mempertahankan suatu peralatan instalasi tenaga listrik agar tetap bekerja dengan baik dan sesuai dengan fungsinya sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan peralatan. 3.2 Pedoman Pemeliharaan Pengoperasian dan pemeliharaan Master Station harus mengacu kepada dokumendokumen terkait misalnya Manual Book. Yang harus diperhatikan dalam pengoperasian dan pemeliharaan Master Station adalah sebagai berikut: a. Kelengkapan dokumen prosedur pengoperasian; b. Hak akses yang diperlukan untuk mengoperasikan aplikasi master station; c. Kelengkapan dokumen wiring instalasi; d. Ijin kerja pemeliharaan; e. Kelengkapan peralatan kerja; Peralatan yang digunakan untuk pengujian master station yaitu: a. Tools kit dan Tools proprietary; b. AVO meter; c. Alarm generator; d. LAN tester; e. Firewall tester; f. Earth resistance tester; g. Stopwatch; h. Laptop; Jenis-Jenis Pemeliharaan Pemeliharaan dapat dibagi menjadi empat jenis pemeliharaan, yaitu: 1. Pemeliharaan Preventive (Time Base Maintenance) Pemeliharaan preventive dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba dan juga dapat mempertahankan unjuk kerja yang optimum sesuai unsur teknisnya. Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan waktu (Time Base Maintenance). Pemeliharaan ini dilakukan secara berkala berdasarkan waktu yang direncanakan. 2. Pemeliharaan Prediktif (Condition Base Maintenance) Pemeliharaan prediktif adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredisi kondisi suatu peralatan listrik, apakah dan kapan kemungkinannya peralatan listrik tersebut menuju kegagalan. Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan kondisi (conditional maintenance). 3. Pemeliharaan Korektif (Corective maintenance) Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terencana ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan dan penyempurnaan instalasi. Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan berencana (curative maintenance), yang biasa berupa trouble shooting atau penggantian part atau bagian yang rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan dengan terencana. 5
6 4. Pemeliharaan Darurat (Breakdown maintenance) Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan apabila terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak dapat ditentukan dan tidak dapat direncanakan karena sifatnya darurat In Service Inspection In Service Inspection adalah kegiatan pemeliharaan dalam bentuk inspeksi yang dilakukan pada saat Master Station dalam kondisi beroperasi (in service). Kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan menggunakan formulir standar (checklist). Adapun komponen Master Station yang harus diperhatikan pada In Service Inspection adalah: a. Kondisi Lingkungan Suhu Ruangan, Kelembaban,kebersihan, dan Lampu Penerangan b. Kondisi Fungsi Server Server SCADA Server Sub Sistem Komunikasi Server Historikal Server EMS Server DTS c. Kondisi Fungsi Workstation Workstation Dispatcher Workstation Engineer Workstation Update Database Workstation DTS d. Kondisi Fungsi LAN Switch, Router, dan Network/LAN e. Kondisi Fungsi Peripheral Power Supplay GPS Master Clock Storage Mimic/Layar Tayang Projector Static Display Recorder Printer f. Kondisi Fungsi Penunjang Hotline, Voice Recorder, Server Offline Database, Server Pengukur Frekuensi Tabel 1. In Service Function Check Master Station In Service Measurement Pekerjaan ini dilakukan saat pemeliharaan rutin maupun saat investigasi ketidaknormalan. Adapun komponenkomponen Master Station yang perlu diperhatikan pada In Service Measurement dapat dilihat pada Tabel 4.2 adalah formulir In Service Measurement. Tabel 2. In Service Measurement In Service Function Check Pekerjaan ini dilakukan saat pemeliharaan rutin (1 bulan sekali) maupun saat investigasi ketidaknormalan. Komponenkomponen In Service Function Check dapat dilihat pada Tabel 1. 6
7 3.3 Analisa Hasil Pemeliharaan Berikut adalah standard dan rekomendasi hasil pemeliharaan : Tabel 5. Standard dan Rekomendasi Hasil Pemeliharaan In Service Measurement Master Station Tabel 3. Standard dan Rekomendasi Hasil Pemeliharaan In Service Inspection Master Station Tabel 4. Standard dan Rekomendasi Hasil Pemeliharaan In Service Function Check Master Station IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kerja praktek yang telah penulis laksanakan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : 1. Pemeliharaan Master Station SCADA bertujuan untuk menjaga keandalan dan mencegah kerusakan/kegagalan yang akan terjadi pada Sistem SCADA. Serta untuk menambah umur kerja Sistem SCADA tersebut. 2. Terdapat 4 jenis pemeliharaan yang dilakukan, yaitu predictive maintenance, preventive maintenance, corrective maintenance, dan breakdown maintenance. 3. Preventive maintenance Master Station SCADA bertujuan untuk mencegah kerusakan dan kegagalan internal yang mungkin terjadi pada Sistem SCADA yang akan menggangu kinerjanya dan mengurangi umur kerja Sistem SCADA tersebut, dan dilakukan pada saat Peralatan SCADA beroperasi dilakukan secara harian, mingguan, ataupun bulanan. 4. Kondisi lingkungan seperti suhu ruangan, kelembaban, kebersihan, dan Lampu Penerangan merupakan bagian dari preventive maintenance yang perlu dijaga kondisinya. 7
8 5. Bagian Peralatan Master Station yang perlu diberikan preventive maintenance yaitu Server, Workstation, LAN, Switch dan Router, Peripheral, dan komponen penunjang lainnya. Seperti PSU, GPS, Storage, Printer, VDU, Master Clock. Recorder, dan lain sebagainya. 4.2 Saran Adapun saran yang penulis sampaikan dalam laporan ini, meliputi : 1. Laporan ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan membahas lebih sepesifik peralatan pada sistem SCADA ( Remote Terminal Unit, Power Line Carrier, Multiplexer, dll ). 2. Selain itu dapat dibahas pula mengenai settingan pada RTU, Sistem Proteksi pada Sistem SCADA ini, jaringan Komunikasi Datanya, dll. DAFTAR PUSTAKA [1] Bahan Ajar Pemeliharaan Peralatan Gardu Induk : PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali. [2] elajar-dasar-scada.html [3] aftar-istilah-scada.html [4] cada.html [5] dan-plc/ [6] 24/scada-supervisory-control-and-dataacquisition-systems/ [7] Literatur Laporan Kerja Praktek dari perpustakaan PT. PLN [8] Team PLN Sektor Jakarta.O & M SCADA : Perusahaan Umum Listrik Negara Pembangkitan dan Penyaluran Jawa Bagian Barat BIODATA PENULIS Nur Hidayat Arief lahir di Semarang pada 28 Januari Penulis mengawali pendidikannya di TK Yesus Semarang, kemudian melanjutkan di SD Marsudirini Semarang selama 6 Tahun. Setelah itu melanjutkan ke SMP Negeri 7 Semarang. Tahun berikutnya melanjutkan di SMA Negeri 3 Semarang. Saat ini sedang menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro. Konsentrasi Energi Listrik. Semarang, Februari 2013 Menyetujui, Dosen Pembimbing Ir. Tejo Sukmadi, MT. NIP
BAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO
BAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO 3.1 Tinjauan Umum Sistem Scada Sistem integrasi adalah jaringan tenaga listrik yang terpadu yang meliputi pembangkit-pembangkit tenaga listrik,
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI. pembangkit-pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi dan jaringan distribusi
18 BAB III DASAR TEORI 3.1 Tinjauan Umum Sistem SCADATEL Sistem integrasi adalah jaringan tenaga listrik yang terpadu yang meliputi pembangkit-pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi dan jaringan
Lebih terperinciJl.Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANAN RTU560 PADA SISTEM OTOMASI GARDU INDUK (SOGI) PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI RJTD Puguh Gambiro.¹, Budi Setiyono ST, MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Dari hasil analisa gangguan, dapat ditentukan sistem proteksi yang akan
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah PT PLN APD Jatim membawahi 98 Gardu Induk yang tersebar di seluruh Jawa Timur. Ditambah dengan jumlah pelanggan yang semakin bertambah setiap tahunnya membuat
Lebih terperinciMENGOPERASIKAN SCADA SISTEM PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT. Menjelaskan operasional SCADA. Teknik Pembangkit Listrik 1 st Class Semester 2
MENGOPERASIKAN SCADA SISTEM PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT Menjelaskan operasional SCADA Teknik Pembangkit Listrik 1 st Class Semester 2 Suatu sistem terpusat yang memonitor untuk melakukan pengendalian
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i ii iv viii xii BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Rumusan Masalah... 3 I.3 Batasan Masalah... 3 I.4 Tujuan...
Lebih terperinci1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard
T.Wisnu Wardhana JKT0413/JF/S1/ELE/0296 I. BENAR SALAH (15 Soal) 1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard 2. IED berfungsi untuk melakukan remote control, telemetering, telesignal,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
Politeknik Negeri Sriwijaya 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi SCADA SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem yang mengacu pada kombinasi telemetri dan akuisisi data. Ini terdiri
Lebih terperinciJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Abstrak
Makalah Seminar Kerja Praktek PRINSIP KERJA DAN DASAR RELE ARUS LEBIH PADA PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATURAN BEBAN REGION JAWA TENGAH DAN DIY Fa ano Hia. 1, Ir. Agung Warsito, DHET. 2 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) merupakan Perusahaan Listrik di Indonesia dan satu- satunya
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT PLN (Persero) merupakan Perusahaan Listrik di Indonesia dan satu- satunya Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang penyediaan sampai penyaluran jasa tenaga
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. dan mengambil tindakan atas informasi tersebut secara remote atau jarak jauh
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengenalan SCADA SCADA kependekan dari Supervisory Control and Data Acquisition merupakan sebuah sistem yang mengawasi dan mengendalikan peralatan proses yang tersebar secara
Lebih terperinciPEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN PEMISAH ( PMS ) PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN ( PERSERO ) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG
Makalah Seminar Kerja Praktek PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN PEMISAH ( PMS ) PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN ( PERSERO ) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG Rieza Dwi Baskara. 1, Dr. Ir.
Lebih terperinciA S T E R S T A T I O N S C A D A D : P D M / S G I
B u k u P e d o m a n P e m e l i h a r a a n M A S T E R S T A T I O N S C A D A D o k u m e n n o m o r : P D M / S G I / 2 0 : 2 0 1 4 P T P L N ( P E R S E R O ) J l T r u n o j o y o B l o k M I /
Lebih terperinciKata kunci : SCADA, Dispathcer
Makalah Seminar Kerja Praktek PEMANFAATAN REMOTE TERMINAL UNIT PADA PERALATAN SCADA UNTUK PENGOPERASIAN SISTEM TENAGA LISTRIK DI PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI APB JATENG & DIY Larasaty Ekin Dewanta (
Lebih terperinciBAB 1 P E N D A H U L U A N
BAB 1 P E N D A H U L U A N Pada umumnya lokasi pembangkit tenaga listrik tidak selalu dekat dengan pusat beban, sehingga penyaluran daya diselenggarakan melalui instalasi penyaluran (transmisi dan gardu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT. PLN (Persero) APD Jateng dan DIY membutuhkan media komunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. PLN (Persero) APD Jateng dan DIY membutuhkan media komunikasi yang handal dan harga yang terjangkau untuk mengintegrasikan 550 titik keypoint SCADA Recloser dan
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek PRINSIP KERJA DASAR RELAI JARAK PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI REGION JAWA TENGAH DAN DIY
Makalah Seminar Kerja Praktek PRINSIP KERJA DASAR RELAI JARAK PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI REGION JAWA TENGAH DAN DIY 2 Fergy Romadhany Dwi Syahputra.¹, Budi Setiyono
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktik
Makalah Seminar Kerja Praktik Analisa Indeks Kekuatan Sistem untuk Penggunaan Load Frequency Control (LFC) pada Fungsi SCADA di PT PLN (Persero) P3B JB dengan Mengamati Respon Daya Generator PLTA Cirata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban masyarakat yang semakin maju saat ini yang mana diikuti pula dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan energi listrik.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :
TUGAS AKHIR PEMANFAATAN PROTOCOL MODBUS PADA KWH METER ELEKTRONIK TIPE ION 8600 UNTUK MEMONITOR BESARAN ENERGI LISTRIK TRAFO DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI CITECT SCADA Diajukan guna melengkapi sebagian syarat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan pada akhir abad ke 19, dimana saat itu ada beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak
Lebih terperinciBAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT
BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT 4.1 Komunikasi Radio Komunikasi radio merupakan hubungan komunikasi yang mempergunakan media udara dan menggunakan gelombang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. SURAT KETERANGAN SELESAI MAGANG... iii. SURAT PERINTAH MAGANG KERJA PRAKTEK... iv. PRAKATA...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT KETERANGAN SELESAI MAGANG... iii SURAT PERINTAH MAGANG KERJA PRAKTEK... iv INTISARI... v ABSTRACT... vi MOTTO... vii PERSEMBAHAN... viii
Lebih terperinciSistem Peringatan Dini Gangguan Komunikasi SCADA
Sistem Peringatan Dini Gangguan Komunikasi SCADA Angga Rajasa Seksi Teknologi Informasi Bagian SCADA & Telekomunikasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & DI Yogyakarta Area Pengatur Distribusi Semarang
Lebih terperinciBAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK. terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga
BAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK 3.1. Umum Tenaga listrik merupakan suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia, terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK MANUVER PEMBEBASAN TEGANGAN SISTEM DISTRIBUSI SISI INCOMING 20 KV DAN BUSBAR GUNA PEKERJAAN DI KUBIKEL GI TAMBAK LOROK PLN APD JAWA TENGAH DAN DIY Suryo Sardi Atmojo. 1, Ir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu sistem pada proses di industri sudah semakin kompleks, hal ini dikarenakan tuntutan hasil produksi yang dibutuhkan oleh masyarakat harus memenuhi kualitas yang
Lebih terperinciSIMULASI PROTEKSI DAERAH TERBATAS DENGAN MENGGUNAKAN RELAI OMRON MY4N-J12V DC SEBAGAI PENGAMAN TEGANGAN EKSTRA TINGGI DI GARDU INDUK
Simulasi Proteksi Daerah Terbatas... (Setiono dan Arum) SIMULASI PROTEKSI DAERAH TERBATAS DENGAN MENGGUNAKAN RELAI OMRON MY4N-J12V DC SEBAGAI PENGAMAN TEGANGAN EKSTRA TINGGI DI GARDU INDUK Iman Setiono
Lebih terperinciJARINGAN GARDU INDUK DISTRIBUSI
1.2. Sistem Proteksi Jaringan 1.2.1. Peralatan Proteksi Jaringan tenaga listrik secara garis besar terdiri dari pusat pembangkit, jaringan transmisi (gardu induk dan jaringan) dan jaringan distribusi.
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTIK REMOTE TERMINAL UNIT DI PT. PLN (Persero) UPB SULSELRABAR Fasilitas Operasi Unit SCADA Periode 26 Mei 30 Juni, 2016
LAPORAN KERJA PRAKTIK REMOTE TERMINAL UNIT DI PT. PLN (Persero) UPB SULSELRABAR Fasilitas Operasi Unit SCADA Periode 26 Mei 30 Juni, 2016 Oleh: Muhammad Azhari (NIM:1105130055) Dosen Pembimbing Akademik
Lebih terperinci2. PERSYARATAN PESERTA
BIDANG FORM 1 : KERANGKA KEGIATAN PROGRAM ON JOB TRAINING SMK / SMA TAHUN 2011/2012 PROYEKSI JABATAN WAKTU : OPERASI GI & TRANSMISI : JUNIOR ENGINEER OPERASI REAL TIME : 138 HARI KERJA (6 BULAN) 1. TUJUAN/MANFAAT:
Lebih terperinciBAB III SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI JAWA-BALI
BAB III SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI JAWA-BALI 3.1 SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA-BALI Sistem tenaga listrik Jawa-Bali dihubungkan oleh Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (S.U.T.E.T.) 500 kv dan Saluran
Lebih terperinciBAB IV PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA (CIRCUIT BREAKER) DI APP DURI KOSAMBI
BAB IV PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA (CIRCUIT BREAKER) DI APP DURI KOSAMBI 4.1 Definisi dan Tujuan Pemeliharaan Pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan
Lebih terperinci1. TUJUAN/MANFAAT: Membentuk peserta diklat menjadi terampil melaksanakan Pemeliharaan GI & transmisi yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan unit
BIDANG FORM 1 : KERANGKA KEGIATAN PROGRAM ON JOB TRAINING SMK / SMA TAHUN 2011/2012 PROYEKSI JABATAN WAKTU : PEMELIHARAAN GI & TRANSMISI : JUNIOR ENGINEER PEMELIHARAAN PERALATAN GI : 138 HARI KERJA (6
Lebih terperinciAnalisa dan Evaluasi Penggunaan SCADA Pada Keandalan Sistem Distribusi PT. PLN (Persero) Area Pembagi Distribusi Riau dan Kepulauan Riau
Analisa dan Evaluasi Penggunaan Pada Keandalan Sistem Distribusi PT. PLN (Persero) Area Pembagi Distribusi Riau dan Kepulauan Riau Hayatul Illahi, Noveri L. M Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik adalah pilihan utama sebagai mesin penggerak dalam industri saat ini. Dari beberapa macam mesin listrik, motor induksi 3 fasa adalah salah satu yang banyak
Lebih terperinciSISTEM BCU (BAY CONTROL UNIT
Makalah Seminar Kerja Praktik SISTEM BCU (BAY CONTROL UNIT) PADA SISTEM OTOMASI GARDU INDUK PURBALINGGA 150KV PT. PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PEMELIHARAAN PURWOKERTO Pangestu Fajar
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU
Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang
Lebih terperinciBerikut merupakan gambaran umum arsitektur SCADA. Klik pada gambar untuk ukuran penuh.
SCADA atau Supervisory Control and Data Acquition adalah sebuah sistem yang dirancang untuk sebuah pengendalian dan pengambilan data dalam pengawasan (Operator/Manusia). biasanya SCADA digunakan untuk
Lebih terperinciKOMPUTER SEBAGAI ALAT BANTU PADA SISTEM INFORMASI
KOMPUTER SEBAGAI ALAT BANTU PADA SISTEM INFORMASI KOMPONEN POKOK HARDWARE KOMPUTER 1. INPUT 2. PEMROSES 3. PENYIMPANAN 4. OUTPUT INPUT DEVICE Peralatan yang berfungsi untuk memasukkan data kedalam komputer.
Lebih terperinciMahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang.
Makalah Seminar Kerja Praktek Operasi Sistem Distribusi dengan SCADA di PT. PLN ( Persero )APD Semarang Herdyno Anggarifkyandi. 1, Hermawan, Dr. Ir. DEA.. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek. PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG Oleh: Chairunnisa Adhisti Prasetiorini (L2F008021) Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kebutuhan manusia akan energi semakin berkembang seiring dengan semakin pesatnya perkembangnya teknologi, berbagai penemuan terbaru yang digunakan
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada suatu sistem tenaga listrik dibutuhkan suatu sistem proteksi handal yang mampu mendeteksi gangguan dan kesalahan yang terjadi pada sistem. Hal ini diperlukan agar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Penyaluran Tenaga Listrik Ke Konsumen Didalam dunia kelistrikan sering timbul persoalan teknis, dimana tenaga listrik dibangkitkan pada tempat-tempat tertentu, sedangkan
Lebih terperinciPEDOMAN OPERASI GARDU INDUK
PEDOMAN OPERASI GARDU INDUK (STANDING OPERATION PROCEDURE) GARDU INDUK MITSUI I. PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan SOP ini merupakan pedoman dan petunjuk bagi Dispatcher dan Operator Gardu Induk untuk
Lebih terperinciTeleinformasi Data. Fungsi Operasi & Fungsi Pemeliharaan Sistem Otomasi Gardu Induk
Standardisasi Bidang SCADA Teleinformasi Data Fungsi Operasi & Fungsi Pemeliharaan Sistem Otomasi Gardu Induk PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI YOGYAKARTA, 8-9 JUNI 2010 1
Lebih terperinci2 di Indonesia, terdapat beberapa subsitem yang harus dilalui. Mulai dari sub-sistem pembangkit, jaringan listrik, pengatur beban, sampai pada sub-sis
BAB I PENDADUHUAN 1.1 Latar Belakang Dan Permasalahan Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi semakin cepat berkembang. Kebutuhan manusia akan kepraktisan dalam menjalaninya menjadi sebuah tuntutan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Sekelompok pusat listrik dan pusat beban (Gardu Induk) yang dihubungkan satu
BAB II DASAR TEORI Sistem Tenaga Listrik Sekelompok pusat listrik dan pusat beban (Gardu Induk) yang dihubungkan satu sama lain oleh saluran transmisi dan melayani beban pada bagian sistem distribusi disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem transmisi memegang peranan yang sangat penting dalam proses penyaluran daya listrik. Oleh karena itu pengaman pada saluran transmisi perlu mendapat perhatian
Lebih terperinciMerupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data
KOMUNIKASI DATA Merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data Pengertian Komunikasi Data: Penggabungan antara dunia komunikasi dan komputer, - Komunikasi
Lebih terperinciANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.0 Diajukan oleh: FAJAR WIDIANTO D 400 100 060 JURUSAN
Lebih terperinciTeleinformasi Data. Sistem Otomasi Gardu Induk. Standardisasi Bidang SCADA
Standardisasi Bidang SCADA Teleinformasi Data Fungsi Operasi & Fungsi Pemeliharaan Sistem Otomasi Gardu Induk PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI YOGYAKARTA, 8-9 JUNI 2010 Teleinformasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja salah satunya ialah area pengaturan distirbusi yang bertugas untuk
BAB I PENDAHULUAN Dalam BAB ini Berisi mengenai latar belakang, tujuan penulisan, perumusan masalah, pembatasan masalah, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Sistem distribusi
Lebih terperinciTRANSFORMATOR ARUS DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS PADA PT. PLN (PERSERO) P3B REGION JAWA TENGAH & DIY UPT SEMARANG GIS 150kV SIMPANG LIMA
TRANSFORMATOR ARUS DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS PADA PT. PLN (PERSERO) P3B REGION JAWA TENGAH & DIY UPT SEMARANG GIS 150kV SIMPANG LIMA Lutfi Lastiko Wibowo. 1, Ir.Agung Warsito, DHET. 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciAnalisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka
Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka Erwin Dermawan 1, Dimas Nugroho 2 1) 2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN ARRESTER GARDU INDUK 150 KV UNGARAN PT. PLN (PERSERO) APP SEMARANG
PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN ARRESTER GARDU INDUK 150 KV UNGARAN PT. PLN (PERSERO) APP SEMARANG Taruna Miftah Isnain 1, Ir.Bambang Winardi 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENDAHULUAN Energi listrik pada umumnya dibangkitkan oleh pusat pembangkit tenaga listrik yang letaknya jauh dari tempat para pelanggan listrik. Untuk menyalurkan tanaga listik
Lebih terperinciPEMELIHARAAN DAN PERTIMBANGAN PENEMPATAN ARRESTER PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG
PEMELIHARAAN DAN PERTIMBANGAN PENEMPATAN ARRESTER PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG Wahyu Arief Nugroho 1, Hermawan 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan
Lebih terperinciBab I Garis-garis Besar Sistem Komunikasi
Bab I Garis-garis Besar Sistem Komunikasi Berbagai cara dalam melakukan komunikasi Suara Gerak gerik Lambang / gambar Bentuk-bentuk Komunikasi a. Komunikasi suara Komunikasi radio siaran Informasi dipancarkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERINTAH MAGANG... SURAT KETERANGAN SELESAI MAGANG... INTISARI... ABSTRACT...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERINTAH MAGANG... SURAT KETERANGAN SELESAI MAGANG... INTISARI... ABSTRACT... i ii iii iv v vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii PRAKATA... viii DAFTAR
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Saluran Transmisi Sistem transmisi adalah suatu sistem penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat lain, seperti dari stasiun pembangkit ke substation ( gardu
Lebih terperinciPERENCANAAN SMARTGRID JARINGAN LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN SIMULINK MATLAB
PERENCANAAN SMARTGRID JARINGAN LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN SIMULINK MATLAB Fransisco Wiartone Simbolon, Yulianta Siregar Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyalurkan energi listrik dengan gangguan pemadaman yang minimal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan energi listrik terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini tentu saja menuntut PLN guna meningkatkan pasokan tenaga listrik. Di dalam penyaluran energi listrik,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian skripsi ini antara lain adalah: 1. Studi literatur, yaitu cara menelaah, menggali, serta mengkaji teoremateorema
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, laju perkembangan teknologi semakin hari semakin bertambah maju, dengan mengedepankan digitalisasi suatu perangkat, maka akan berdampak pada kemudahan
Lebih terperinciSupervisory Control and Data Acquisition (SCADA) DAFTAR ISI
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN... 3 FUNGSI SCADA... 6 1. Pengertian SCADA... 6 2. Akuisisi Data dengan RTU dan Control Center... 7 2.1. Konfigurasi... 7 2.2. Pemantauan Sub Sistem Komunikasi Data...
Lebih terperinciPertemuan 1. Tujuan Teknik Komunikasi
Pertemuan 1 Tujuan Teknik Komunikasi Adalah bagaimana menyampaikan informasi ke tempat tujuan dengan cepat dan tepat (menukar informasi antara dua perantara), karena masalah utama dalam komunikasi adalah
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera bagian Selatan Sektor Pembangkitan Sumatera bagian Selatan merupakan bagian dari unit kerja yang mengemban tugas melaksanakan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.0 Diajukan oleh: INDRIANTO D 400 100
Lebih terperinciAbstrak. 1.2 Tujuan Mengetahui pemakaian dan pemeliharaan arrester yang terdapat di Gardu Induk 150 kv Srondol.
PEMELIHARAAN DAN ANALISA PENEMPATAN ARRESTER PADA GARDU INDUK 150 KV SRONDOL PT. PLN (PERSERO) P3B JB APP SEMARANG BC SEMARANG Guntur Pradnya Pratama 1, Ir. Tejo Sukmadi 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan
Lebih terperinciPengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP
Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP Rika Sustika P2 Informatika-LIPI rika@informatika.lipi.go.id Oka Mahendra P2 Informatika-LIPI oka@informatika.lipi.go.id
Lebih terperinciEVALUASI LOSSES DAYA PADA SISTEM TRANSMISI 150 KV SUMATERA BARAT
EVALUASI LOSSES DAYA PADA SISTEM TRANSMISI 150 KV SUMATERA BARAT Rahmadhian (1), Ir. Cahayahati, MT (2), Ir. Ija Darmana, MT (2) (1) Mahasiswa dan (2) Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciTugas Akhir BAB II. TEORI DFR (Digital Fault Recorder)
BAB II TEORI DFR (Digital Fault Recorder) 2.1 Penjelasan Umum Alat Bantu Analisa Gangguan Peralatan bantu yang banyak terpasang di instalasi sistem tenaga listrik adalah alat yang cara kerjanya memonitor
Lebih terperinciSTUDI SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA SCADA DI PT GAJAH TUNGGAL, Tbk PROPOSAL SKRIPSI
STUDI SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA SCADA DI PT GAJAH TUNGGAL, Tbk PROPOSAL SKRIPSI Disusun oleh : HERULLOH (10 5251 0326) BAGUS BUDI SETYAWAN (10 5251 0342) PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Muhammad Fajri Nur Reimansyah (L2F009032) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciDAFTAR ISI PUSPA LITA DESTIANI,2014
DAFTAR ISI Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi Lembar Pengesahan ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciTugas Referensi. Pertemuan Pokok Bahasan dan TIU 1 Konsep Otomatisasi Sistem Tenaga. Teknik Pembelajaran. Media Pembelajaran
SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : OTOMATISASI SISTEM TENAGA ELEKTRIK / 8 KODE MK / SKS / SIFAT : AK041332 / 2 SKS / MK LOKAL Pertemuan Pokok Bahasan ke dan TIU 1 Konsep
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam operasi pelayanan penyediaan energi listrik khususnya di GI Bungaran, sistem tenaga listrik dapat mengalami berbagai macam gangguan, misal gangguan dari hubung
Lebih terperinciPERANGKAT KERAS SISTEM SCADA
Presentasi Mata Kuliah LOGO Teknologi SCADA Modern PERANGKAT KERAS SISTEM SCADA Program Studi S2 Teknik Elektro FT-UGM 2010 OUTLINE PRESENTASI KESIMPULAN REMOTE STATION SCADA KOMUNIKASI MASTER-REMOTE STATION
Lebih terperinciPEMELIHARAAN TRAFO ARUS (CT) PADA PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG
PEMELIHARAAN TRAFO ARUS (CT) PADA PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG Aditya Teguh Prabowo 1, Agung Warsito 2 1 Mahasiswa dan 2
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT PEMANTAU PASANG SURUT AIR LAUT BERBASIS ATMEGA128
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT PEMANTAU PASANG SURUT AIR LAUT BERBASIS ATMEGA128 Hari Satriyo Basuki, Djohar Syamsi, Oka Mahendra Bidang Otomasi, Pusat Penelitian Informatika-LIPI harisb1@yahoo.com,
Lebih terperinciBAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD. Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching
BAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD 3.1 Pengenalan sentral EWSD Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching System telah di produksi oleh PT. INTI dengan lisensi dari SIEMENS
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS 4.1 Perencanaan Audit Sebelum melakukan audit terhadap sistem aplikasi penjualan kredit di PT. Rodamas, kami terlebih dahulu membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri, dituntut suatu teknologi yang mampu menghasilkan peralatan yang dapat menyelesaikan segala permasalahan industri dan mempermudah manusia dalam
Lebih terperinciKOORDINASI RELAY PENGAMAN DAN LOAD FLOW ANALYSIS MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP 7.0 PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK
Makalah Seminar Kerja Praktek KOORDINASI RELAY PENGAMAN DAN LOAD FLOW ANALYSIS MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP 7.0 PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK Oktarico Susilatama PP 1, Ir. Agung Warsito, DHET 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,
BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK II.1. Sistem Tenaga Listrik Struktur tenaga listrik atau sistem tenaga listrik sangat besar dan kompleks karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN OJT D1 MINGGU XIV. GARDU INDUK 150 kv DI PLTU ASAM ASAM. Oleh : MUHAMMAD ZAKIY RAMADHAN Bidang Operator Gardu Induk
LAPORAN MINGGUAN OJT D1 MINGGU XIV GARDU INDUK 150 kv DI PLTU ASAM ASAM Oleh : MUHAMMAD ZAKIY RAMADHAN Bidang Operator Gardu Induk PROGRAM BEASISWA D1 JURUSAN TRAGI PT PLN (PERSERO) SEKTOR ASAM ASAM WILAYAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menjadi salah satu penentu kehandalan sebuah sistem. Relay merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem proteksi merupakan bagian penting dalam sebuah sistem kelistrikan yang menjadi salah satu penentu kehandalan sebuah sistem. Relay merupakan bagian dari sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tenaga listrik disuplai ke konsumen melalui sistem tenaga listrik. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan, transmisi, dan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MEDIA PEMANTAU PENGGUNAAN ARUS LISTRIK 3 FASA BERBASIS WEB DAN SMS
RANCANG BANGUN MEDIA PEMANTAU PENGGUNAAN ARUS LISTRIK 3 FASA BERBASIS WEB DAN SMS Moechammad Sarosa 1), Aryunitasari 2), Kartika Candra 3), Nugroho Suharto 4) 1) Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital,
Lebih terperinciANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.
ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.0 Fajar Widianto, Agus Supardi, Aris Budiman Jurusan TeknikElektro
Lebih terperinciBAB III AMR (AUTOMATIC METER READING )
BAB III AMR (AUTOMATIC METER READING ) 3.1 Pengertian AMR (Autaomatic Meter Reading) Automatic Meter Reading (AMR) adalah sistem pembacaan atau pengambilan data hasil pengukuran meter elektronik atau ME
Lebih terperinciGambar 3.1 Sistem Tenaga Listrik Jawa Bali
BAB III SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA BALI 3.1 Gambaran Umum Operasi Sistem Tenaga Listrik Jawa Bali (STLJB) untuk sisi tegangan ekstra tinggi dan tegangan tinggi dikelola oleh PT PLN (Persero) Penyaluran
Lebih terperinciSCADA. 17:55 Dunia Listrik No comments
SCADA 17:55 Dunia Listrik No comments SCADA merupakan singkatan dari Supervisory Control and Data Acquisition. SCADA merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan informasi atau data-data dari lapangan dan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek,
Lebih terperinciTeknologi Jaringan Telekomunikasi
Teknologi Jaringan Telekomunikasi Perkembangan Teknologi Jaringan Telekomunikasi Komponen dan Fungsi Dari Jaringan Telekomunikasi Topologi Jaringan Telekomunikasi Jaringan Berdasarkan Geografi Penggunaan
Lebih terperinciANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH
ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH I K.Windu Iswara 1, G. Dyana Arjana 2, W. Arta Wijaya 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
Lebih terperinciE M O T E S T A T I O N S C A D A D : P D M / S G I
B u k u P e d o m a n P e m e l i h a r a a n R E M O T E S T A T I O N S C A D A D o k u m e n n o m o r : P D M / S G I / 2 5 : 2 0 1 4 P T P L N ( P E R S E R O ) J l T r u n o j o y o B l o k M I /
Lebih terperinciTUGAS PAPER MATA KULIAH SISTEM PROTEKSI MENENTUKAN JARAK PEMASANGAN ARRESTER SEBAGAI PENGAMAN TRAFO TERHADAP SAMBARAN PETIR
TUGAS PAPER MATA KULIAH SISTEM PROTEKSI MENENTUKAN JARAK PEMASANGAN ARRESTER SEBAGAI PENGAMAN TRAFO TERHADAP SAMBARAN PETIR Yang dibimbing oleh Slamet Hani, ST., MT. Disusun oleh: Nama : Daniel Septian
Lebih terperinci