SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL

dokumen-dokumen yang mirip
Standar Kompetensi : Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik Kompetensi Dasar

KONFLIK SOSIAL Pengertian Konflik

VII KONFLIK DAN INTEGRASI

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. konflik antar kelompok maupun disintegrasi sosial. Sebetulnya kemajemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. khusus dari interaksi sosial. Menurut Soekanto (1983: 80), berlangsungnya

MASYARAKAT MULTIKULTURAL

PROSES SOSIAL E K O N U G R O H O, S. P T, M. S C FA K U LTA S P E T E R N A K A N U N I V E R S I TA S B R AW I J AYA S E M E S T E R G A N J I L

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial beserta Status dan Peran individunya. Annisa Nurhalisa

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL [IPS]

STRUKTUR MASYARAKAT INDONESIA

BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

MANAJEMEN KONFLIK. Disusun: Ida Yustina, Prof. Dr.

PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MANAJEMEN KONFLIK

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

KONFLIK PERKELAHIAN REMAJA DAN PENYELESAIAN DI KASIMPURENG

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

INTERAKSI SOSIAL 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial Budaya dalam Pembangunan

BAB IV PROSES-PROSES SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Desa Setrojenar terletak di Kecamatan Buluspesantren, desa tersebut

BAB II KAJIAN TEORI. berinteraksi dengan sesama secara baik agar tercipta masyarakat yang tentram dan damai.

Pemahaman Multikulturalisme untuk Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan

I. PENDAHULUAN. tersebut terkadang menimbulkan konflik yang dapat merugikan masyarakat itu. berbeda atau bertentangan maka akan terjadi konflik.

Bab 13. Manajemen Konflik 1

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL. Dilihat dari sifatnya :

BAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. 91). Adapun definisi konflik menurut beberapa ahli yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan manusia sudah mempunyai naluri untuk hidup berkawanan, sehingga

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan.

SILABUS KEGIATAN. Mengkaji referensi mengenai interaksi sosial berdasarkan. Tes lisan Tes tertulis Pengamatan. pengertiannya

BAB 1 PENDAHULUAN. belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

Ratu Pertiwi Putri P., 2015 EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL CONTROVERSIAL ISSUES PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MENUMBUHKAN KEMAMPUAN RESOLUSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Interaksi sosial adalah sebagai atau merupakan dasar dari proses-proses sosial,

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

Makalah Manajemen Konflik

Tugas : Perilaku Organisasi Nama : Erwin Febrian Nim : Pertanyaan:

Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial

MAKALAH MANAJEMEN KONFLIK

STUDI MASYARAKAT INDONESIA

Interaksi sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai sosial, norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga

HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

STRUKTUR SOSIAL Definisi Struktur Sosial Ciri-ciri Struktur Sosial 1. Muncul pada kelompok masyarakat 2. Berkaitan erat dengan kebudayaan

BAB II KONFLIK DAN INTEGRASI DALAM PARADIGMA TEORI SOSIAL. dengan; atau berselisih dengan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia konflik

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta

MANAJEME N KONFLIK. Mury Ririaty, S.KM.,M.Kes. Manajemen Konflik

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL

I. PENDAHULUAN. Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA

BAB II KONFLIK DALAM PERSPEKTIF DAHRENDORF. melekat dalam setiap kehidupan sosial. Hal-hal yang mendorong timbulnya

MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

I. PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial dalam suatu masyarakat pada dasarnya

MODUL HUMAN RELATIONS (3 SKS) Oleh: Wihartantyo Ari Wibowo, ST, MM

PROSES SOSIAL dan INTERAKSI SOSIAL. Slamet Widodo

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Konflik oleh beberapa aktor dijadikan sebagai salah satu cara

LEONARD PITJUMARFOR, 2015 PELATIHAN PEMUDA PELOPOR DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KESANAN PEMUDA DI DAERAH RAWAN KONFLIK

PERSATUAN DALAM NEGARA INDONESIA

KEWARGANEGARAAN INTEGRASI NASIONAL : PLURALITAS MASYARAKAT. Modul ke: 14Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

BAB II KAJIAN TEORI. A. Konflik. 1. Pengertian Konflik. Konflik merupakan gejala sosial yang serba hadir dalam kehidupan

BAB II TEORI KONFLIK DAN KONSENSUS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERTEMUAN KE 5 POKOK BAHASAN

II. KAJIAN PUSTAKA. al (dalam Karuru, 2005), pembelajaran kooperatif turut menambah unsurunsur

TINJAUAN PUSTAKA. sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (Robert H. Laurer,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kemajemukan

DIFERENSIASI SOSIAL (Kemajemukan)

I. PENDAHULUAN. Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Repubik Indonesia,

10. Kunci : A Pembahasan : Dalam proses interaksi sosial maka harus melibatkan 2 orang atau lebih, dimana dari kedua belah pihak ada yang memberikan s

KEBIJAKAN PENGENDALIAN KONFLIK BERBASIS BUDAYA LOKAL Oleh Drs. Putu Agustana, M.Si. 1

Perubahan social. Menurut Kingsley Davis, bahwa perubahan social ini merupakan bagian dari perubahanperubahan

PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. MATERI Konsep Dasar Sosiologi. X Objek Kajian Sosiologi. X Fungsi sosiologi dalam kajian masyarakat

BAB 8: SOSIOLOGI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

BAB I PENDAHULUAN. yang secara demografis dan sosiologis memiliki keragaman masyarakat yang

UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB ) a. Nama Mata Pelajaran : Sosiologi X (Wajib) b. Semester : Ganjil c. Kompetensi Dasar :

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan majemuk yang terdiri dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersama-sama menyentuh. Interaksi social adlaah proses dimana orang-orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kimbal Young dan Reymond W.Mack dalam Soekanto (1990:60-

BAB I PENDAHULUAN. Utara merupakan kejadian tunggal yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

UN SMA IPS 2008 Sosiologi

MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL DENGAN BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

Tujuan Instruksional Khusus

Transkripsi:

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL Pengertian Konflik Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih(atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya. Dalam Bahasa latin : Configere artinya saling memukul. Pengertian Konflik menurut Ahli : Soerjono Soekanto : Suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan /atau kekerasan. Gillin and Gillin : konflik adalah bagian dari sebuah proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi, kebudayaan dan perilaku. A. Faktor-faktor Penyebab Konflik Soerjono Soekanto mengemukakan 4 faktor penyebab terjadinya konflik yaitu : perbedaan antarindividu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan dan perubahan sosial. 1) Perbedaan antarindividu Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggan, dan identitas seseorang. Sebagai contoh anda ingin suasana belajar tenang tetapi teman anda ingin belajar sambil bernyanyi, karena menurut teman anda itu sangat mundukung. Kemudian timbul amarah dalam diri anda. Sehingga terjadi konflik. 2) Perbedaan Kebudayaan Kepribadian seseorang dibentuk oleh keluarga dan masyarakat. tidak semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma yang sama. Apa yang dianggap baik oleh satu masyarakat belum tentu baik oleh masyarakat lainnya. Interaksi sosial antarindividu atau kelompok dengan pola kebudayaan yang berlawanan dapat menimbulkan rasa amarah dan benci sehingga berakibat konflik. 3) Perbedaan Kepentingan Setiap kelompok maupun individu memiliki kepentingan yang berbeda pula. Perbedaan kepentingan itu dapat menimbulkan konflik diantara mereka. 4) Perubahan Sosial Perubahan yang terlalu cepat yang terjadi pada suatu masyarakat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang 1

berlaku, akibatnya konflik dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara harapan individu dengan masyarakat. Sebagai contoh kaum muda ingin merombak pola perilaku tradisi masyarakatny, sedangkan kaum tua ingin mempertahankan tradisi dari nenek moyangnya. Maka akan timbulah konflik diantara mereka. B. Bentuk-bentuk Konflik Menurut Lewis A. Coser konflik dibedakan menjadi 2 yaitu : Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem atau tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial. Konflik nonrealistis adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonis(berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihakpihak tertentu untuk meredakan ketegangan. Berdasarkan kedua bentuk konflik diatas Lewis A. Coser membedakannya lagi kedalam dua bentuk konflik berbeda, yaitu : Konflik In-group adalah konflik yang terjadi dalam kelompok itu sendiri Konflik Out-Group adlah konflik yang terjadi antara suatu kelompok dengan kelompok lain. Menurut Soerjono Soekanto konflik dibedakan menjadi 5 bentuk, yaitu : Konflik atau pertentangan pribadi Konflik atau pertentangan rasial Konflik atau pertentangan antar kelas-kelas sosial Konflik atau pertentangan politik Konflik atau pertentangan yang bersifat internasional Berdasarkan Sifatnya : Konflik destruktif, merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak senang, rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok orang. Pada titik tertentu konflik ini dapat merusak atau menghancurkan sebuah hubungan. Konflik konstruktif, merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompokkelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. Konflik ini menghasilkan konsesus dari perbedaan pendapat menuju sebuah perbaikan. Berdasarkan posisi pelaku yang berkonflik Konflik vertikal, konflik antar komponen masyarakat didalam suatu struktur yang bersifat hirarkis Konflik horisontal,konflik antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan relatif sama. Konflik diagonal, merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan aloksi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan ekstrim, contoh konflik poso Berdasarkan sifat pelaku yang berkonflik Konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui semua pihak, contoh konflik antara Israel dengan Palestina 2

Konflik tertutup, konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik Berdasarkan konsentrasi aktivitas Manusia di dalam masyarakat: Konflik sosial, merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik. Konflik sosial dibedakan menjadi dua,yaitu : a. Konflik sosial vertikal : konflik yang terjadi antara masyarakat dengan negara. b. Konflik sosial horisontal : konflik yang terjadi antar etnis, suku atau agama Konflik Politik, yaitu konflik yang terjadi akibat terjadi karena perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan Konflik Ekonomi, konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik. Konflik Budaya, konflik akibat adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik. Konflik Ideologi, konflik akibat perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekolompok orang, contoh konflik saat G30-S/PKI C. Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan Secara umum, ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial, yaitu konsoliasi, mediasi dan arbitasi. Konsoliasi Dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai. Mediasi Dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator. Arbitasi Dilakukan apabila kedua belah pihak sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik. Ajudication Cara penyelesaian konflik melalui pengadilan INTEGRASI SOSIAL A. Pengertian Integrasi Sosial Dalam KBBI integrasi diartikan pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang 3

berbeda tersebur dapat meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan, sistem nilai dan lain sebagainya. B. Syarat terjadinya Integrasi Menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff, syarat terjadinya integrasi sosial adalah : Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma. Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi Homogenitas kelompok, pada masyarakat yang homogenitasnya tinggi integrasi sangat mudah tercapai, demikian sebaliknya jika Homogenitas kelompok rendah maka integrasi sulit tercapai. Besar kecilnya kelompok, jumlah anggota kelompok mempengaruhi cepat lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian diantara anggota. Mobilitas geografis, semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi maka semakin mempengaruhi proses integrasi Efektifitas komunikasi, semakin efektif komunikasi, maka semakin cepat integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai. C. Bentuk-bentuk integrasi sosial Integrasi Normatif : integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku dimasyarakat, contoh masyarakat Indonesia dipersatukan oleh semboyan Bhineka Tunggal Ika Integrasi Fungsional, integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyrakat. Contoh Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing, suku bugis melaut, jawa pertanian, Minang pandai berdagang. Integrasi Koersif, integrasi yang terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa.. Dalam hal ini penguasa menggunakan cara koersif. D. Proses Integrasi Asimilasi : berhadapannya dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli. Akulturasi : proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru), sehingga kebudayaan asing (baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri, tanpa meninggalkan sifat aslinya. E. Faktor-faktor Pendorong Integrasi Sosial Adanya tolerasnsi terhadap kebudayaan yang berbeda Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi Mengembangkan sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaannya Adanya sikap yang terbuka dengan golongan yang berkuasa 4

Adanya persamaan dalam unsur unsur kebudayaan. Adanya perkawinan campur (amalgamasi) Adanya musuh bersama dari luar. 5