PENGARUH POLA ASUH ANAK TERHADAP PRESTASI ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alasan wisatawan asing datang ke Indonesia adalah karena

I. PENDAHULUAN. yang mereka lahirkan. Dalam kelompok ini, arus kehidupan di kemudikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai suatu kelompok kecil yang disatukan dalam ikatan perkawinan, darah,

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK. Pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas intelektual berbasis keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah dan ibu, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

I. PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya siswa, siswa

INTERNALISASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN ANAK DI PONDOK ASIH SESAMI KECAMATAN BATURETNO KAPUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

2015 KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA DI DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD KELAS III

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. empiris yang mendasari perubahan kurikulum adalah fakta di lapangan. menunjukkan bahwa tingkat daya saing manusia Indonesia kurang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga sebagai kelompok masyarakat terkecil terbentuk oleh ikatan dua

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi keluarga yang utama ialah mendidik anak-anaknya.

BAB I PENDAHULUAN. unik. Koswara Sjarkawi menjelaskan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini. Karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, dan mendisiplinkan, serta melindungi anak untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak merupakan bagian dari perjalanan panjang bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. datang, jika suatu bangsa memiliki sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, sumber daya manusia yang diharapkan adalah yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang di buat keluarganya dapat mempengaruhi anak begitupun

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang menghadapi banyak. persoalan dan konflik, termasuk diantaranya kebingungan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. pemutusan hubungan kerja atau kehilangan pekerjaan, menurunnya daya beli

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BABI. Kehidupan modem saat ini belum memungkinkan orangtua. sepenuhnya mencurahkan perhatian kepada anak. Kebutuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain, atau dengan kata lain manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesuksesan yang dicapai seseorang tidak hanya berdasarkan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

BAB I PENDAHULUAN. tantangan pembangunan dimasa yang akan datang. Pembentukan sumber daya. yang saling berhubungan dalam pembentukan kualitas manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB IV ANALISIS TENTANG PROSES PENANAMAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA SISWA TAMAN KANAK KANAK DI R.A TARBIYATUL ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

Dalam keluarga, semua orangtua berusaha untuk mendidik anak-anaknya. agar dapat menjadi individu yang baik, bertanggungjawab, dan dapat hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk perilaku sosial anak menjadi lebih baik dan berakhlak.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia

PENDAHULUAN. dengan apa yang ia alami dan diterima pada masa kanak-kanak, juga. perkembangan yang berkesinambungan, memungkinkan individu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia sejalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Berkaitan dengan Pendidikan, Musaheri (2007 : 48) mengungkapkan,

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN SIKAP SOSIAL DAN KEMANDIRIAN ANAK. Dwi Retno Setiati Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. kemudikan oleh orangtua. Kartini Kartono menyebutkan bahwa keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KELUARGA ADALAH MINIATUR PERILAKU BUDAYA. Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

Pendidikan Agama Islam Bab : 8

Gambar 4.1 : Struktur Kepemimpinan wilayah RT 23 RW 2.80

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pendidikan agama dari guru Pendidikan Agama Islam.

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

PENYESUAIAN DIRI DAN POLA ASUH ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL

BAB I PENDAHULUAN. keshalehan akan sangat bergantung kepada pendidikan masa kecilnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

ANALISIS SIKAP SISWA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DI SDN 023 SEI GERINGGING TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Overseas Publication Ltd, 1959), hlm 4. 1 Frederick Y. Mc. Donald, Educational psychology, (Tokyo:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk hidup manusia dituntut memiliki perilaku yang lebih baik dari

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. biologis dan ditutup dengan aspek kultural. Transisi dari masa kanak-kanak ke remaja

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh

BAB 1 PENDAHULUAN. Siapakah saya? Apa potensi saya? Apa tujuan yang ingin saya capai di

prestasi saat ini siswa cenderung dituntut oleh pihak sekolah untuk memenuhi target pencapaian prestasi, sehingga mereka cenderung jenuh terhadap

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini perubahan terjadi terus menerus, tidak hanya perubahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

PENGARUH POLA ASUH ANAK TERHADAP PRESTASI ANAK Dwilita Astuti Universitas Nahdlatul Ulama Lampung dwilitaastuti@yahoo.com ABSTRACT Pola asuh otoritatif yang dilakukan di rumah dan di sekolah merupakan lahan subur bagi munculnya individu berprestasi. Orangtua memiliki cara dan pola tersendiri dalam mengasuh dan membimbing anak. Cara dan pola tersebut tentu akan berbeda antara satu keluarga dengan keluarga yang lainnya. Kata Kunci: Pola Asuh, Prestasi, Siswa. I. PENDAHULUAN Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai mahluk sosial. Dalam keluarga umumnya anak ada dalam hubungan interaksi yang intim. Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral dan pendidikan anak (Kartono, 1992). Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. Orang tua dikatakan pendidik pertama karena dari merekalah anak mendapatkan pendidikan untuk pertama kalinya dan dikatakan pendidik utama karena pendidikan dari orang tua menjadi dasar perkembangan dan kehidupan anak di kemudian hari. Orang tua adalah lingkungan pertama dan utama dalam kehidupan seorang anak. Dimana hal ini akan menjadi dasar perkembangan anak berikutnya. Karenanya dibutuhkan pola asuh yang tepat agar anak tumbuh berkembang optimal. Citra diri senantiasa terkait dengan proses tumbuh kembang anak berdasarkan pola asuh dalam membesarkannya (Daryati R,2009). Mendidik anak dengan baik dan benar berarti menumbuhkembangkan totalitas potensi anak secara wajar. Potensi jasmaniah anak diupayakan partumbuhannya secara wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani, seperti pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan. Sedangkan potensi rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha pembinaan intelektual, perasaan dan budi pekerti. 6

Anak lahir dalam pemeliharaan II. Pembahasan orang tua dan dibesarkan dalam keluarga. 1. Bentuk Pola Asuh Orang tua bertugas sebagai pengasuh, Mengenal Bentuk Pola Asuh Orangtua Karakteristik kepribadian setiap pembimbing, pemelihara dan sebagai pendidik terhadap anak-anaknya. Setiap individu adalah unik dan berbeda-beda orang tua pasti menginginkan anakanaknya menjadi manusia yang pandai, antara satu dengan lainnya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang cerdas dan berakhlak. Akan tetapi banyak mempengaruhinya, salah satunya adalah orang tua yang tidak menyadari bahwa keluarga. Keluarga merupakan lingkungan cara mereka mendidik membuat anak sosial terkecil, namun memiliki peran yang merasa tidak diperhatikan, dibatasi sangat besar dalam mendidik dan kebebasannya, bahkan ada yang merasa membentuk kepribadian seseorang tidak disayang oleh orang tuanya. individu. Perasaan-perasaan itulah yang banyak Struktur dalam keluarga dimulai dari mempengaruhi sikap, perasaan, cara ayah dan ibu, kemudian bertambah dengan berpikir bahkan kecerdasan mereka. adanya anggota lain yaitu anak. Dengan Berdasarkan latar belakang diatas demikian, terjadi hubungan segitiga antara maka rumusan masalah pada makalah ini orangtua-anak, yang kemudian membentuk suatu hubungan yang berkesinam- adalah : Bagaimanakah pengaruh pola asuh anak terhadap perilaku anak? dan bungan. Orangtua dan pola asuh memiliki Bagaimanakah pengaruh pola asuh anak peran yang besar dalam menanamkan terhadap prestasi siswa? dasar kepribadian yang ikut menentukan corak dan gambaran kepribadian seseorang Tujuan penulisan ini adalah : setelah dewasa kelak. memberikan pemahaman mengenai pola Orangtua memiliki cara dan pola asuh anak yang mempengaruhi perilaku tersendiri dalam mengasuh dan membimbing anak. Cara dan pola tersebut tentu anak dan memberikan pemahaman pola asuh yang mempengaruhi prestasi akan berbeda antara satu keluarga dengan anak/siswa, sehingga diharapkan dapat keluarga yang lainnya. Pola asuh orangtua memberikan wawasan lebih mengenai merupakan gambaran tentang sikap dan bentuk pola asuh anak dan dampak positif perilaku orangtua dan anak dalam negatifnya. berinteraksi, berkomunikasi selama mengadakan kegiatan pengasuhan. 7

Dalam kegiatan memberikan pengasuhan ini, orangtua akan memberkan perhatian, peraturan, disiplin, hadiah dan hukuman, serta tanggapan terhadap keinginan anaknya. Sikap, perilaku, dan kebiasaan orangtua selalu dilihat, dinilai, dan ditiru oleh anaknya yang kemudian semua itu secara sadar atau tidak sadar akan diresapi kemudian menjadi kebiasaan pula bagi anak-anaknya. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Baumrind (Santrock, 1998) mengenai perkembangan sosial dan proses keluarga yang telah dilakukan sejak pertengahan abad ke 20, yang kemudian membagi kategori bentuk pola asuh berkaitan dengan perilaku remaja. Secara garis besar terdapat tiga pola yang berbeda diantaranya yakni authoritarian atau otoriter, permissive (permisif) dan authoritative atau demokratis. Berikut ini merupakan penjelasan dari ketiga bentuk pola asuh dan pengaruhnya terhadap anak. Menurut Nashori (2008), sejauh ini di Indonesia khususnya, belum banyak penelitian tentang profil orangtua yang sukses dalam mendidik anak. Beberapa penelitian korelasional telah dilakukan untuk mengungkapkan pola asuh sebagai variabel bebas (Dayakisni, 1977; Krisnawaty, 1986; Winarto, 1990; Wismantono, 1995; Wulan, 2000; Setiawan, 1997; Roswita, 2000; Dalimunthe, 2000; Cahyaningrum, 2000; Hapsari, 2000; Mustaqim, 2000; Kurnia, 2000; Endahwati, 2001; Saptasari, 2001; Wibowo, 2002; Furqon, 2002; Mayaningrum, 2002). Dari penelitian-penelitian itu diketahui bahwa pola asuh demokratis/autoritatif menjadikan anak memiliki intensi prososial (1977), kompetensi sosial (Dalimunthe, 2000), prestasi belajar (Roswita, 2000; Mustaqim, 2000; Furqon, 2002), sikap asertif (2001), penyesuaian diri (Mayaningrum, 2002), ketaatan pada peraturan lalu lintas (wismantono, 1995), kepribadian wirasawasta (Winarto, 1990), yang lebih tinggi dibanding anak-anak yang memperoleh pola asuh otoriter maupun permisif dari orangtua. Di samping itu, penelitian juga menunjukkan bahwa bola asuh demokratis menjadikan anak memiliki prokrastinasi (Wulan, 2000) dan depresi (Saptasari, 2001) yang lebih rendah dibanding anak yang diasuh dengan pola asuh otoriter dan permisif. Sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh Bloom (Psikologika, 1999) menunjukkan bahwa bintang-bintang olahraga, seni, matematika, musik, yang sukses dididik oleh orangtuanya dengan penuh perhatian, dan untuk selanjutnya didampingi oleh pelatih-pelatih yang profesional. Sebagai contoh, bintang cilik yang sedang meroket namanya Sherina awalnya dilatih oleh orangtuanya untuk 8

bernyanyi. Untuk memperbaiki dan mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap meningkatkan kualitas cara bernyanyinya ia dididik oleh seorang profesional yang bidang studi setelah mengalami proses bernama Elfa Secioria (Kedaulatan belajar mengajar. Prestasi belajar adalah Rakyat, 12 Oktober 2001). dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil evaluasi dapat memperlihatkan 2. Prestasi Siswa tentang tinggi atau rendahnya prestasi Poerwanto (1986:28) memberikan belajar siswa. pengertian prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha 3. Pengaruh Pola Asuh terhadap belajar sebagaimana yang dinyatakan Prestasi Siswa dalam raport. Selanjutnya Winkel (1996:- Dari 10 responden yaitu siswa 162) mengatakan bahwa prestasi belajar dengan ranking 5 besar di sekolah usia adalah suatu bukti keberhasilan belajar antara 14 sampai dengan 17 tahun, yang atau kemampuan seseorang siswa dalam kami beri questionnaire maka diperoleh kesimpulan bahwa 100 % mereka melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Sedangkan menurut S Nasution (1996) prestasi % menyatakan bahwa orang tua mereka memahami peranan orang tua ideal dan 90 belajar adalah kesempurnaan yang dicapai merupakan sosok orang tua yang ideal seseorang dalam berfikir, merasa dan buat mereka karena bagi mereka orang tua berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni mendidik, mengarahkan dan membimbing adalah yang memberikan kasih sayang, kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan bermanfaat. mereka menjadi anak yang lebih baik dan jika seseorang belum mampu memenuhi Penanaman sikap disiplin, menerima target dalam ketiga kriteria tersebut. apa adanya, memberikan motivasi berprestasi serta aspek spiritual kepada anak Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar diakui merupakan dasar pembentukan merupakan tingkat kemampuan siswa yang karakter anak berprestasi. Aspek psikis dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan spiritual pada anak yang dihasilkan dan menilai informasi-informasi yang oleh orang tua dengan pola asuh otoritatif diperoleh dalam proses belajar mengajar. sangat menunjang secara signifikan Prestasi belajar seseorang sesuai dengan prestasi anak. Responden menyatakan 100 tingkat keberhasilan sesuatu dalam % orang tua mereka menanamkan sikap 9

sikap seperti tersebut diatas dan mereka menjadi tempat berbagi cerita dan menjadi juga memahami alasan sikap orang tua kepercayaan mereka. menanamkan perilaku tersebut kepada Orang tua dengan pola asuh otoritatif mereka. bersikap responsif terhadap kebutuhan Kegiatan ekstrakurikuler dan kegia anak dan mendorong anak untuk menyatakan pendapat atau pertanyaan. Dari 10 di luar sekolah yang mereka ikuti dan mendapatkan prestasi selain kegiatan responden 100 % mereka menyatakan akademik mereka, dari 10 responden menyatakan 50 % mereka mengikuti kan pendapat, solusi dan berdiskusi bahwa orang tua mereka mau mendengar- dan berprestasi dan 50 % mereka tidak terhadap suatu hal atau masalah. Sikap mengikuti dengan alasan di sekolah tidak orang tua tersebut akan memberikan efek terdapat ekstrakurikuler. Penghargaan rasa percaya diri anak terhadap kemampuannya dalam menyelesaikan permasala- terhadap prestasi anak juga dilakukan oleh orang tua dengan pola asuh otoritatif han yang dihadapi. Dengan berdiskusi walaupun hanya dengan ucapan selamat memberikan ruang bagi orang tua untuk atas prestasi yang mereka peroleh. Sikap memberikan penjelasan tentang dampak orang tua tersebut akan memberikan efek perbuatan yang baik dan buruk bagi anak psikologis bahwa mereka merasa dihargai dan anak pun memahami sikap dan alasan eksistensinya dan menjadikan mereka orang tua terhadap mereka. Sehingga hal lebih termotivasi untuk berprestasi lebih ini akan memberikan kepercayaan anak baik lagi. terhadap orang tua bahwa mereka Ketika anak mempunyai masalah mendukung sepenuhnya aktivitas mereka dan harapan akan menjadi orang yang dengan sekolah, hubungan dengan seseorang dan lingkungannya, responden berhasil dan bermanfaat. menyatakan 40 % mereka lebih suka/nyaman membicarakannya dengan orang tua Kesimpulan dari pembahasan di atas III. KESIMPULAN DAN SARAN karena orang tua lebih bisa menyimpan adalah pola asuh otoritatif yang dilakukan rahasia pribadi dan memberikan solusi, di rumah dan di sekolah merupakan lahan nasehat untuk membantu menyelesaikan subur bagi munculnya individu berprestasi. masalah. Sedangkan 60 % mereka lebih Orangtua dari anak-anak yang suka curhat dengan temannya dengan berprestasi memiliki pandangan bahwa ada alasan karena teman atau sahabat mereka beberapa prinsip yang perlu dimiliki anak untuk mengantarkan anak menjadi 10

individu yang berprestasi, yaitu (a) perilaku keagamaan dan moral etik, (b) kedisiplinan (d) prestasi dan motif berprestasi, serta (d) keprihatinan, kesabaran, dan menunda kenikmatan. Orang tua dari anak-anak yang berprestasi melakukan hal-hal berikut ini, yaitu (a) menemani atau mendampingi anak saat belajar, (b) memberi pengarahan, peringatan, dan melakukan kontrol atas aktivitas anak, (c) memberi dukungan kepada anak, (d) memberi penghargaan terhadap anak (e) menjadi teladan bagi anak-anak. Hal-hal yang dapat dilakukan orang tua dalam mengasuh anak : Harus disertai kasih saying, Tanamkan disiplin yang membangun, Luangkan waktu kebersamaan dengan keluarga, Ajarkan salah benar, Kembangkan sikap saling menghargai, Perhatikan dan dengarkan pendapat anak, Membantu mengatasi masalah, Melatih anak mengenal diri sendiri dan lingkungnan, Mengembangkan kemandirian, Memahami keterbatasan pada anak, Menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Daftar Pustaka Daryati R, 2009, Membentuk citra diri yang baik melalui Pola Asuh dalam Membesarkan anak Dewi, Ismira, 2008, Mengenal Bentuk Pola Asuh Orang Tua Kartono Kartini, 1992, Peran Keluarga Memandu Anak, Jakarta Liza, Dr, 2005, Pola Asuh Orang Tua Anak Menurut Psikologi dan Ajaran Rasulullah Nashori, Fuad, 2008, Studi Tentang Profil Pengasuhan Orang tua Anak-anak Berprestasi di Yogyakarta, Yogyakarta www.box.net, 2009, Pengertian Prestasi Belajar www.organisasi.org, 2008, Jenis/Macam Tipe Pola Asuh Orang tua pada Anak & Cara Mendidik / Mengasuh Anak yang Baik, august 2009 11