PROSES KELAHIRAN DAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR YANG KAMI INGINKAN

dokumen-dokumen yang mirip
ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adaptasi psikologi. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan

PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DI RUMAH SAKIT BERSALIN (RSB) ASIH DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH,

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB 1 PENDAHULUAN. Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 3 Permasalahan Neonatus-Berat Badan lahir rendah. Catatan untuk fasilitator.

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan total ke kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bayi baru lahir memiliki hak untuk segera menyusu dini dengan membiarkan

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Amerika Serikat, dari 4 juta neonatus yang lahir setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia

Petunjuk Pengisian Kuesioner : Usia : tahun. 2. Tamat SD. 3. Tamat SMP. 4. Tamat SMA. 5. Tamat PT. : 1. Ibu Rumah Tangga 2. PNS. 3.

INFORMASI SEPUTAR KESEHATAN BAYI BARU LAHIR

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

infeksi setempat hanya bila tidak Bila ya, Apakah wajahnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

Pengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. dari seluruh penduduk dunia adalah pembawa kronis penyakit hepatitis B (Zanetti et

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

INISIASI MENYUSUI DINI UNTUK IBU DAN BAYI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur

SERI BACAAN ORANG TUA. Faktor. Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin. Milik Negara Tidak Diperjualbelikan

Melindungi kesehatan ibu :

NEONATUS BERESIKO TINGGI

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada tahun yang sama. kematian (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).

BAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Hasil Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi September hingga

SURAT PERNYATAAN KASEDIAAN MENJADI RESPONDEN. Maka saya mengharapkan kesediaan ibu menjadi responden dalam penelitian ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL FOTOTERAPI PADA BAYI NSA419. Materi Fototerapi Pada Bayi. Disusun Oleh Ns. Widia Sari, M. Kep. UNIVERSITAS ESA UNGGUL Tahun 2018

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

Pengantar Kuesioner Penelitian. Pengetahuan dan Sikap Bidan Tentang Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/ Penyajian Data Dasar Secara Lengkap. Pengkajian kasus By Ny A dengan asfiksia sedang di RSUD

KASUS III. Pertanyaan:

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang

LAMPIRAN. Lampiran 1 SURAT PERMOHONAN DATA AWAL

PROGRAM KERJA RUANG BERSALIN DI RUMAH SAKIT MUNYANG KUTE REDELONG TAHUN 2017

Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN GIZI IBU DAN PRAKTEK PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI SERTA STATUS GIZI BATITA DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. N di Puskesmas Kedungwuni I mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Bayi menurut WHO ( World Health Organization) (2015) pada negara

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

BAB I PENDAHULUAN. The World Health Report Tahun 2005 dilaporkan Angka Kematian Bayi Baru

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) sangat bermanfaat untuk imunitas, pertumbuhan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. langkah awal menuju kesuksesan menyusui. Salah satu tujuan IMD adalah menekan

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada rakyat jelata, bahkan dasar utama terletak pada kaum wanita, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, tetapi sekaligus

BAB IV PEMBAHASAN. minggu sampai bersalin, nifas serta asuhan pada bayi selama masa neonatus.

Bab III Sistem Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui pengetahuan yang baik tentang pentingnya dan manfaat kolostrom

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang berkualitas agar masyarakat Indonesia dapat melanjutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menyusu sendiri pada ibu dalam satu jam pertama kelahirannya

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi

BAB I PENDAHULUAN. menyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya (Roesli, 2008). Peran Millenium

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU BIDAN PRAKTEK SWASTA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI DI KOTA MEDAN TAHUN 2010

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari

Lampiran III Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 900/MENKES/SK/VII/2002 Tanggal : 25 Juli 2002

Pertanyaan dan Jawaban tentang imunisasi. Petunjuk untuk pemuka masyarakat, kader PSF, kelompok masyarakat, tentang imunisasi di Timor Leste

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

Hubungan Karakteristik Ibu dan Asuhan yang diterima selama persalinan dengan Kejadian Persalinan Patologis di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2006

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber

2 pertama kehidupan Bayi. Menyusui menurunkan risiko infeksi akut seperti diare, pnemonia, infeksi telinga, haemophilus influenza, meningitis dan infe

HUBUNGAN ANTARA INSIDEN IKTERUS NEONATORUM DENGAN PERSALINAN SECARA INDUKSI

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan

BAB I PENDAHULUAN. Hiperbilirubinemia merupakan peningkatan kadar plasma bilirubin 2 standar

BAB I PENDAHULUAN. pada tujuan ke 5 adalah mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dengan target

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BUKU REGISTER PARTUS DI PUSKESMAS

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PENELITIAN DARI PEMERINTAH KOTA BANDUNG BADAN KESATUAN BANGSA, PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian neonatus, yaitu : 1. Hipotermia 2. Asfiksia

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

SOSIALISASI PENGGUNAAN BUKU PINTAR CALON PENGANTIN

ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g

Transkripsi:

PROSES KELAHIRAN DAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR YANG KAMI INGINKAN PROSES KELAHIRAN NORMAL Proses Kelahiran bayi kami harap dapat dilakukan sealami mungkin. Apabila dibutuhkan Induksi, Pengguntingan, Vakum, harus dengan sepersetujuan Kami dan hanya demi keselamatan bayi dan Ibu. Apabila terjadi kondisi yang membahayakan kesehatan ibu dan janin dan kelahiran dengan proses caesar adalah yang terbaik maka Kami bersedia melakukan proses kelahiran dengan bantuan termasuk operasi caesar. Namun kami tetap ingin melaksanakan proses Inisiasi Menyusu Dini BATASAN KONDISI BAYI Kami sadar bahwa, Proses Kelahiran yang kami inginkan hanya dapat dilaksanakan apabila bayi dalam kondisi berikut: 1. bayi kami lahir cukup bulan atau hampir cukup bulan (>35 minggu), 2. berat lahir 2000 gram 3. Bayi didiagnosa Normal a. langsung menangis saat lahir b. seluruh tubuhnya tampak kemerahan, tidak pucat dan tidak biru c. gerakannya aktif d. refleks hisap menyusu kuat 4. tidak ada tanda tanda patologi, sejak kelahiran sampai dipulangkan ke rumah. 1

TATALAKSANA BAYI BARU LAHIR DAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI RUANG BERSALIN: Segera setelah Bayi lahir, kami ingin: 1. Bayi segera diletakkan di dada dan atau perut ibu 2. Pemotongan Tali Pusat 3. Bayi dikeringkan tanpa menghilangkan serviks, dan tangan bayi tetap dibiarkan basah dengan air ketuban. Bersamaan dengan ini Perut Ibu dikeringkan juga. 4. Bayi boleh memakai topi di kepalanya (bila ada) 5. Bayi diselimuti hangat dipunggungnya, untuk mencegah kehilangan panas tubuh (bukan dibedong). 6. Biarkan Bayi menjalani proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD) tanpa ada batasan waktu, karena butuh kesabaran melalui proses +/- 1 jam antara lain sebagai berikut: Pada menit - menit awal Bayi akan tampak tidur Kemudian bayi akan bergerak dengan tangan memijat Kemudian bayi akan mengeluarkan air liur Kemudian bayi akan menemukan puting ibu Biarkan bayi menyusu sampai berhenti sendiri 7. Bagi Penganut Agama Islam dapat melakukan proses pembacaan saat menjalani proses IMD. 8. Apabila proses IMD belum selesai, namun ruang bersalin sudah hendak dipakai, mohon bayi tetap dibiarkan di dada Ibu dan secara bersamaan bayi dan ibu dipindahkan ke kamar perawatan untuk melanjutkan proses IMD. 9. Apabila bayi dirasa perlu diberi kehangatan maka tetap diletakkan di dada ibu karena Dada Ibu dapat menyesuaikan temperatur yang dibutuhkan bayi dan dapat menghindari dari resiko hipoglikemia 10. Dalam hal persalinan melalui proses caesar, kami meminta Suami dan pendamping tetap dapat mendampingi dan penyesuaian pemasangan beberapa alat yang biasa dipasangkan pada dada, dipindahkan ke bagian belakang atau punggung, sehingga proses IMD dapat lebih mudah dilaksanakan. 2

TATALAKSANA PERAWATAN BAYI DI RUANGAN DAN RAWAT GABUNG 24 JAM 1. Setelah IMD selesai, kami mengijinkan bayi di bawa ke kamar bayi untuk melakukan pemeriksaan lanjutan dan pencatatan, pemberian vit K1 injeksi IM dosis 1 mg, pemberian salep mata antibiotik dan imunisasi hepatitis B dalam waktu 12 jam pertama setelah lahir. Kami mohon salah satu dari kami boleh mendampingi proses ini. 2. untuk perawatan Tali pusat, kami mohon cukup dibersihkan dan biarkan terbuka (tidak dibungkus apapun kecuali ada infeksi). 3. Kami mohon diberitahukan hasil pemeriksaan: o Golongan darah (diambil dari darah tali pusat di kamar bersalin) o Ensim G6PD o TSH neonatus dan FT4 o Kapan keluarnya mekonium 4. Mohon Bayi tidak diberikan kosmetik apapun termasuk bedak, lotion, minyak telon. 5. Apabila bayi tampak ingin menyusu, mohon proses ditunda dan segera berikan ke Ibu. 6. Kami ingin bersama bayi kami menjalani rawat gabung 24 jam. Pada jam besuk kami akan memberitahukan pihak kamar bayi apakah bayi kami akan dititip ke kamar bayi atau tidak. 7. kami ingin Bayi mendapatkan ASI eksklusif, untuk itu mohon tidak ada pemberian susu formula, dextrosa dll meski ASI belum keluar sampai 72 jam. Cukup bantu kami terus memantau kondisi umumnya. 8. penimbangan bayi setiap hari. 9. Pemeriksaan BILIRUBIN hanya dilakukan bila a. bayi tampak kuning di usia 24 jam pertama, atau bayi tampak kuning sekali atau letargis (meski usianya sudah lebih dari 24 jam). b. ada kecurigaan sepsis 10. Kami mohon suster kamar perawatan membantu dan mendukung ibu untuk mengetahui dan melaksanakan cara: a. menyusui yang tepat b. perawatan dan memandikan bayi c. cara perawatan payudara. 3

TATALAKSANA KEPULANGAN DARI RUMAH SAKIT 1. Sebelum pulang, kami ingin bayi kami diberikan imunisasi BCG dan Polio 2. Sebelum pulang, ajari ibu cara merawat dirinya dan bayinya. Buatkan perjanjian kontrol. 3. kami diberitahu kan tanda-tanda kapan harus segera menghubungi dokter. 4

ALASAN PEMBERIAN IMD WHO, WABA, UNICEF merekomendasikan Pemberian ASI dalam waktu 1 jam kelahiran untuk dapat menyelamatkan lebih dari 1 juta bayi ALASAN TIDAK PERLUNYA PEMBERIAN CAIRAN LAIN SELAIN ASI SAMPAI 72 JAM KELAHIRAN Bahwa Bayi baru lahir dapat bertahan 2 x 24 jam pertama kehidupannya tanpa tambahan cairan apapun, dan mengingat kapasitas lambung bayi berusia 1 hari sekitar 5-7 ml atau kira-kira sebesar kelereng. Yang menarik, para peneliti telah menemukan bahwa lambung bayi baru lahir berusia 1 hari tidak meregang untuk dapat menampung lebih banyak. Karena dinding bayi baru lahir tetap kaku, susu ekstra seringkai dikeluarkan lagi (gumoh). Kolostrum merupakan jumlah yang tepat untuk makanan bayi pertama kali! Pada hari ketiga, kapasitas lambung bayi baru lahir berkembang sampai sekitar 0,75-1 oz, atau kira-kira sebesar kelereng penembak. Pemberian sedikit-sedikit namun sering memastikan bayi Anda mendapat semua susu yang ia butuhkan. Sekitar hari ke-7, kapasitas lambung bayi baru lahir sekarang sekitar 1,5-2 oz, atau kira-kira sebesar bola pingpong. Pemberian yang sering dan kontinu akan memastikan bayi Anda mendapatkan semua susu yang ia butuhkan dan produksi susu Anda memenuhi tuntutannya. Sumber : http://www.llli.org/faq/colostrum.html http://kidshealth.org/parent/pregnancy_newborn/breastfeed/breastfeed_starting.html 5

ALASAN PEMBERIAN IMUNISASI HEP B DALAM 12 JAM KELAHIRAN Karena Negara Indonesia menurut WHO, CDC, dan IDAI terbukti merupakan negara endemis pengidap Hepatitis B. Oleh karenya meskipun Orangtua bayi bukan pengidap Hep B, kemungkinan tertular sangat tinggi. Imunisasi segera setelah bayi lahir dapat memberikan perlindungan pencegahan Apabila Orangtua Bayi pengidap Hep B, maka segera berikan juga Vaksin Immunoglobulin secara simultan. Referensi 1. http://www.ncirs.usyd.edu.au/facts/hepb_brochure.pdf 2. http://www.idai.or.id/jadwal.htm 3. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs204/en/ ALASAN PEMBERIAN IMUNISASI BCG DAN POLIO SAAT KEPULANGAN Karena Negara Indonesia menurut WHO, CDC, dan IDAI terbukti merupakan negara endemis pengidap TBC dan Polio. Jadwal Imunisasi Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk Hep B, BCG dan Polio Vaksin Umur pemberian Imunisasi Bulan Tahun Lhr 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 2 3 5 6 10 12 Program Pengembangan Imunisasi (PPI, diwajibkan) BCG Hepatitis B 1 2 3 Polio 0 1 2 3 4 5 Keterangan Jadwal Imunisasi IDAI, Periode 2004 Umur Vaksin Keterangan Saat lahir Saat lahir Hepatitis B-1 HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 6 bulan. Apabila status HbsAg-B ibu positif, dalam waktu 12 jam setelah lahir diberikan HBlg 0,5 ml bersamaan dengan vaksin HB-1. Apabila semula status HbsAg ibu tidak diketahui dan ternyata dalam perjalanan selanjutnya diketahui bahwa ibu HbsAg positif maka masih dapat diberikan HBlg 0,5 ml sebelum bayi berumur 7 hari. Polio-0 Polio-0 Untuk bayi yang lahir di RB/RS polio oral diberikan saat bayi dipulangkan (untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain). 1 bulan Hepatitis B-2 Hb-2 diberikan pada umur 1 bulan, interval HB-1 dan HB-2 adalah 1 bulan. 0-2 bulan BCG BCG dapat diberikan sejak lahir. Apabila BCG akan diberikan pada umur >3 bulan sebaiknya dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu dan BCG diberikan apabila uji tuberkulin negatif. 6

ALASAN PEMERIKSAAN BILIRUBIN HANYA APABILA ADA TANDA- TANDA BAYI KUNING SAJA Tujuan : Mengurangi frekuensi dari hyperbilirubinemia yang parah dan bilirubin ecephalopathy serta meminimalkan resiko yang tidak diharapkan seperti kekhawatiran, menurunnya pemberian ASI serta biaya yang tidak perlu. Petugas medis harus memonitor perkembangan kuning secara rutin bayi baru lahir minimal setiap 9~ 12 jam sekali. Pemeriksaan bilirubin dilakukan jika : 1.Bayi tampak kuning pada usia 24 jam pertama. Kuning yang terjadi sebelum 24 jam dikategorikan sebagai patologis dan perlu observasi dan treatment lebih lanjut. Pemeriksaan dilakukan dengan mengukur TcB (Transcutaneous bilirubin dan atau TSB (Total serum bilirubin ), golongan darah ibu dan anak, Coombs. 2. Bayi tampak sangat kuning dan atau kuning sangat progresif Perlu tidaknya pengukuran ulang Tcb atau TSB tergantung pada usia kelahiran dan tingkat bilirubin. 7

Estimasi visual tingkat bilirubin dapat memberikan hasil yang keliru terhadap derajat kuning khususnya pada bayi berkulit gelap. 3. Ada kecurigaan sepsis Jika bilirubin direct meningkat, perlu dilakukan test dan kultur urine. Test tambahan lainnya perlu dilakukan jika ada indikasi secara historis maupun berdasar pemeriksaan fisik. 4. Ada kecurigaan hemolisis Hemolisis adalah proses pemecahan sel darah merah yang abnormal Pengukuran dari ETCO c memberikan hasil tingkat heme catabolime dan tingkat produksi bilirubin. Nilai ETCO c dapat mengindikasikan apakah peningkatan bilirubin produksi bilirubin memberi kontribusi pada hiperbilirubinemia. Sumber : Management of Hyperbilirubinemia in Newborn Infant 35 or more weeks of Gestation, American Academy of Pediatrics 8