Pedoman Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Jasa Konsultasi SIMRS Executive Summary Kegiataan pengadaan atau implementasi Software Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di lingkungan pemerintah baik dalam bentuk jasa konsultasi badan usaha, pengadaan barang (belanja modal) maupun jasa konsultasi lainnya dilakukan dengan tahaptahap tertentu salah satunya adalah menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner Estimate (OE). HPS/OE SIMRS disusun setelah menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term of Reference (TOR). Salah satu fungsi HPS/OE adalah melihat kewajaran harga, membandingkan dengan penawaran-penawaran harga dari pihak konsultan/vendor. Dalam tulisan ini, penyusunan HPS/OE berdasarkan referensi nilai harga dari Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) tahun 2011. Pengertian Harga Perkiraan Sendiri Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owners Estimate (OE) adalah harga barang dan/atau jasa yang dikalkulasi secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat dipertanggung jawabkan. Nilai total HPS bersifat terbuka dan bukan rahasia. Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, pada Pasal 66 Ayat 5 Butir a menyebutkan HPS digunakan sebagai alat untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya. Kemudian pada Pasal 66 Ayat 7 Butir b disebutkan bahwa Penyusunan HPS didasarkan pada data harga pasar setempat, yang diperoleh berdasarkan hasil survei menjelang dilaksanakannya pengadaan barang/jasa dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait dan sumber lain yang dapat dipertanggung jawabkan. Dengan demikian penyusunan HPS/OE merupakan salah satu kunci keberhasilan kegiatan pengadaan barang dan/atau jasa Teknik Penyusunan HPS/OE Secara Umum Teknik untuk penyusunan HPS/OE dapat dilakukan dengan beberapa metoda/cara, antara lain harga pasar, data kontrak di masa lalu, perhitungan Cost of Goods Sold (COGS), harga dari pabrikan, metoda Delphi maupun referensi harga lainnya seperti standar Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) ataupun Standar Biaya Umum (SBU) masing-masing
daerah/institusi. Perhitungan-perhitungan didalamnya adalah termasuk komponen biayabiaya, perhitungan Cost of Goods Manufactured, Perhitungan Cost of Goods Sold, Perhitungan biaya material dengan metode First in First Out (FIFO), Last In First Out (LIFO) ataupun Weight Average. Penyusunan HPS/OE juga harus mempertimbangkan analisa titik pulang pokok atau Break Event Point (BEP) Analysis dengan perhitungan komponen Fixed Cost, Variable Cost maupun Sales. HPS/OE Untuk Kegiatan Jasa Konsultasi SIMRS Salah satu referensi yang bisa dipergunakan untuk menyusun HPS/OE Jasa Konsultasi SIMRS di lingkungan RS Pemerintah adalah menggunakan Billing Rate INKINDO (2011). Komponenkomponen HPS untuk jasa konsultasi terdiri dari 3 (tiga) bagian, antara lain : 1. Biaya Langsung Personil (Remuneration) 2. Biaya Langsung Non Personil 3. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) BIAYA LANGSUNG PERSONIL Biaya langsung personil dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu Biaya Langsung Personil untuk Jasa Undangan Internasional (ICB) dan Jasa Undangan Nasional (NCB). Biaya langsung personil untuk jasa konsultasi dihitung menurut jumlah satuan waktu tertentu (bulan, hari, minggu, jam), yang ditetapkan berdasarkan pengalaman profesional yang setara sejak lulus perguruan tinggi. Perhitungan Biaya Langsung Personil (BLP) adalah sebagai berikut : dimana : BLP = GD + BBS + BBU + T + K + BL GD : Gaji Dasar; BBS : Beban Biaya Sosial; BBU : Beban Biaya Umum; T : Tunjangan; K : Keuntungan ; BL : Biaya Lain-Lain Perhitungan Konversi Minimum Biaya Langsung Personil menurut satuan waktu adalah sebagai berikut SBOM = SBOB / 4,1 SBOH = (SBOB / 22) x 1,1 SBOJ = (SBOH / 8) x 1,3 SBOB = Satuan Biaya Orang Bulan (Person Month Rate) SBOM = Satuan Biaya Orang Minggu (Person Week Rate) SBOH = Satuan Biaya Orang Hari (Person Day Rate) SBOJ = Satuan Biaya Orang Jam (Person Hour Rate)
BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL Biaya Langsung Non Personil adalah biaya langsung yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan proyekyang dibuat dengan mempertimbangkan dan berdasarkan harga pasar wajar dan dapat dipertanggung jawabkan serta sesuai dengan perkiraan kegiatan yang sudah disusun dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK / TOR). Komponen Biaya Langsung Non Personil terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu : Reimbursable; yaitu biaya yang diganti sesuai dengan biaya yang dikeluarkan secara real/sesungguhnya (at cost) Fixed Unit Rate; yaitu biaya yang diganti berdasarkan harga satuan yang sudah ditetapkan Lump Sum; yaitu biaya suatu/beberapa unsur item dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap serta dibayarkan sekaligus. Untuk lebih detail, mengenai Indek Biaya Langsung Personil dan Non Personil di seluruh Indonesia dapat di download di sini
CONTOH PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) / OWNERS ESTIMATE (OE) JASA KONSULTASI PEMBUATAN SOFTWARE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) I BIAYA LANGSUNG PERSONIL 1.1 Biaya Tenaga Ahli No Nama Posisi Pendidikan Pengalaman Jumlah (Orang) Lama (Hari Kerja) Billing Rate *) Sub Total 1 Project Manager S2 Teknik Informatika 3 1 90 Rp 943.688 Rp 84.931.875 2 Business Process Analyst S2 Teknik Informatika 2 1 90 Rp 814.268 Rp 73.284.075 3 System Analyst S1 Teknik Informatika 5 3 90 Rp 911.333 Rp 246.059.775 4 Database Administrator S1 Teknik Informatika 4 2 90 Rp 781.913 Rp 140.744.250 5 Quality Assurance S1 Teknik Informatika 4 2 90 Rp 781.913 Rp 140.744.250 6 Development Programmer S1 Teknik Informatika 3 2 90 Rp 652.493 Rp 117.448.650 7 On Site Project Programmer S1 Teknik Informatika 3 3 180 Rp 652.493 Rp 352.345.950 Rp 685.764.225 1.2 Biaya Tenaga Ahli Muda No Nama Posisi Pendidikan Pengalaman Jumlah (Orang) Lama (Hari Kerja) Billing Rate Sub Total 1 Dokumentator D3 Informatika 3 1 45 Rp 479.933 Rp 21.596.963 2 On Site Operator/Data Entry SMA/SMK 3 5 360 Rp 258.840 Rp 465.912.000 Rp 487.508.963 Sub Total Biaya Langsung Personil Rp 1.173.273.188 II BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL No Uraian Volume Kuantitas Satuan Harga Satuan Sub Total 1 Alat Tulis Habis Pakai 1 3 Unit/Bln Rp 2.480.550 Rp 7.441.650 2 Biaya Komunikasi 1 3 Unit/Bln Rp 2.013.200 Rp 6.039.600
3 Biaya Sewa Mobil 2 3 Unit/Bln Rp 6.111.500 Rp 36.669.000 4 Biaya Operasional Kantor 1 3 Unit/Bln Rp 8.268.500 Rp 24.805.500 5 Diskusi/Rapat-Rapat/Sosialisasi 4 3 Pertemuan/Bln Rp 500.000 Rp 6.000.000 6 Laporan Bulanan (Buku) 4 17 Buah/Modul Rp 150.000 Rp 10.200.000 7 Laporan Final (Buku Dan CD) 1 17 Buah/Modul Rp 300.000 Rp 5.100.000 Sub Total Biaya Langsung Non Personil Rp 96.255.750 BIAYA TOTAL : Rp 1.269.528.938 PPN 10% : Rp 126.952.894 GRAND TOTAL : Rp 1.396.481.831 Catatan : 1. Penyusunan HPS di atas mengacu kepada contoh KAK/TOR SIMRS yang sudah disusun sebelumnya 2. Billing Rate berdasarkan referensi INKINDO dengan Indek di Jawa Barat = 0,719 dibandingkan Billing Rate Jakarta (Acuan) 3. Dokumen ini hanya contoh penyusunan HPS Jasa Konsultasi SIMRS, nilai HPS sesuai dengan kegiatan yang tertuang dalam KAK/TOR
Referensi : 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 2. Pedoman Standar Minimal Biaya Langsung Personil dan Biaya Langsung Non Personil Untuk Kegiatan Jasa Konsultasi, INKINDO, 2011 Tentang Penyusun Artikel : I Made Arimbawa Pendidikan : S1 Teknik Informatika (STT Telkom); S2 Manajemen Konsentrasi Manajemen Rumah Sakit (Universitas Padjajaran) Blog : YM : madecerik Twitter : @madecerik Email : madecerik@yahoo.com Pekerjaan Saat ini : Konsultan IT & Managemen Rumah Sakit, Blogger & Internet Marketer