ADSORPSI NIKEL DAN KOBALT PADA RESIN PENUKAR ION LEWATIT MONOPLUS TP 207 XL DALAM BEBERAPA LARUTAN SULFAT

dokumen-dokumen yang mirip
AKREDITASI : SK 187/AU1/P2MBI/08/2009

Uji Kinerja Ekstraktan Cyanex 272 dalam Me-recovery Logam Nikel dari Limbah Ni-Cd dengan Metode Ekstraksi Cair-Cair

PERILAKU PELARUTAN LOGAM NIKEL DAN BESI DARI BIJIH NIKEL KADAR RENDAH SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang

UJI KINERJA LARUTAN HCL PADA PROSES LEACHING LOGAM KOBALT DARI LIMBAH BATERAI LITHIUM-ION. Yuliusman dan Muhammad Resya Hidayatullah

PENGARUH LOGAM TEMBAGA DALAM PROSES PENYISIHAN LOGAM NIKEL DARI LARUTANNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTRODEPOSISI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PERILAKU PELINDIAN TIMBAL DARI BIJIH GALENA NANGGUNG KABUPATEN BOGOR DALAM LARUTAN ASAM ASETAT DAN OKSIDATOR HIDROGEN PEROKSIDA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

OPTIMASI TRANSPOR Cu(II) DENGAN APDC SEBAGAI ZAT PEMBAWA MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

Kinetika Katalitik Ion-Ion Logam Transisi Pada Reaksi Penguraian Hidrogen Peroksida

Kata kunci : kobalt (II), elektrolisis, elektroda

ANALISIS KADAR LOGAM KOBALT(Co) DAN NIKEL (Ni) DALAM ABU TERBANG HASIL PEMBAKARAN BATUBARA DARI DUA LOKASI DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

KARAKTERISASI PELINDIAN PRODUK PEMANGGANGAN ALKALI (FRIT) DALAM MEDIA AIR DAN ASAM SULFAT

BAB IV PEMBAHASAN. -X52 sedangkan laju -X52. korosi tertinggi dimiliki oleh jaringan pipa 16 OD-Y 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Abstrak. 1. Pendahuluan. 2. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II DASAR TEORI. FeO. CO Fe CO 2. Fe 3 O 4. Fe 2 O 3. Gambar 2.1. Skema arah pergerakan gas CO dan reduksi

Bab IV Hasil dan Pembahasan

METALURGI Available online at

DALAM AIR MENGGUNAKAN PARTIKEL TRICALCIUM PHOSPHATE

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT

PENGEMBANGAN PROGRAM PERHITUNGAN KOEFISIEN DIFUSI MATERIAL DALAM REKAYASA PERMUKAAN

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Klasifikasi Baja [7]

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN MATERIAL DUAL PHASE DARI KOMPOSISI KIMIA HASIL PELEBURAN ANTARA SCALING BAJA DAN BESI LATERIT KADAR NI RENDAH YANG DIPADU DENGAN UNSUR SIC

SINTESIS SILIKA AEROGEL BERBASIS WATERGLASS UNTUK PENYIMPAN HIDROGEN ABSTRAK

BAB II DASAR TEORI. H 2 + 2OH - evolusi hidrogen dalam basa M e - M deposisi logam M 3+ + e - M 2+ reduksi ion logam

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

Intisari. Abstractt. merupakan. Nikel. pada tahun. dan juga pengembang nikel juga. nikel untuk. nikel di waktu, dimana. laterit ke.

SILVER RECYCLING FROM PHOTO-PROCESSING WASTE USING ELECTRODEPOSITION METHOD

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK PANGAN

ELECTROWINNING Cu UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN HIDRO ELEKRO METALURGI ARDI TRI LAKSONO

MAJALAH METALURGI (2015) 3: Available online at

STUDI KINETIKA PELINDIAN BIJIH MANGAN KADAR RENDAH DAERAH WAY KANAN LAMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN MOLASES DALAM SUASANA ASAM

MODEL LAJU KOROSI BAJA KARBON ST-37 DALAM LINGKUNGAN HIDROGEN SULFIDA

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)

Kinetika Adsorpsi Ion Logam Cu (Ii) Menggunakan Serbuk Gergaji Teraktivasi dengan Asam Asetat

PENGGUNAAN BENTONIT SETELAH DILAPISI KITOSAN SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENYERAP ION LOGAM BESI (Fe) DENGAN METODA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM SKRIPSI

Studi Pengaruh ph Proses Pelindian Pada Proses Ekstraksi Titanium Dioksida Dari Pasir Besi Tasikmalaya Dengan Menggunakan Metode Hidrometalurgi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH WAKTU PELINDIAN PADA PROSES PEMURNIAN SILIKON TINGKAT METALURGI MENGGUNAKAN LARUTAN HCl

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

KINETIKA REAKSI PELARUTAN TEMBAGA DARI MALACHITE KE DALAM LARUTAN ASAM SULFAT

PENINGKATAN KADAR NIKEL BIJIH LIMONIT MELALUI PROSES REDUKSI SELEKTIF DENGAN VARIASI WAKTU DAN PERSEN REDUKTOR

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

Pengaruh Penambahan Konsentrasi Logam Seng (Zn) Pada Proses Electrowinning Logam Kobal (Co)

BAB I PENDAHULUAN. Nikel merupakan logam berwarna perak keputihan yang mempunyai kemampuan

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

PENGARUH OZON DAN KONSENTRASI ZEOLIT TERHADAP KINERJA PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR YANG MENGANDUNG LOGAM DENGAN PROSES FLOTASI

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan

SINTESIS SILIKA AEROGEL BERBASIS WATERGLASS UNTUK PENYIMPAN HIDROGEN

JURNAL REKAYASA PROSES. Kinetika Adsorpsi Nikel (II) dalam Larutan Aqueous dengan Karbon Aktif Arang Tempurung Kelapa

PENGARUH OZON DAN KONSENTRASI ZEOLIT TERHADAP KINERJA PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR YANG MENGANDUNG LOGAM DENGAN PROSES FLOTASI

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan

Kuliah 4 Ion Exchange

Sejak saat itu, digunakan pestisidapestisida lain seperti 2,4-D dan MCP Efek samping yang terhadap manusia dan lingkungan diketahui baru dalam

ANALISA KINETIKA REAKSI PROSES REDUKSI LANGSUNG BIJIH BESI LATERIT SKRIPSI. Oleh Rosoebaktian Simarmata

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.

Abstrak. Kata kunci: Flotasi; Ozon; Polyaluminum chloride, Sodium Lauril Sulfat.

Korosi Retak Tegang (SCC) Baja Karbon AISI 1010 dalam Lingkungan NaCl- H 2 O-H 2 S

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI Pb DAN Cu TERHADAP KESETIMBANGAN SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN LAUT KOTA DUMAI

Pengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel Terhadap Ketebalan Lapisan

PENGARUH KOMPOSISI LARUTAN TERHADAP KANDUNGAN Mo DALAM LAPISAN PADUAN Ni-Mo SECARA ELEKTROPLATING

SOLUSI ANALITIK MASALAH KONDUKSI PANAS PADA TABUNG

kimia LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN

KAJIAN SELEKTIVITAS ION Pb +2 DAN Cr +3 PADA PROSES PERTUKARAN ION

A STUDY ON MANGANESE LEACHING FROM MANGANESE DIOXIDE ORES BY USING SULFURIC ACID

PENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL

(in CATALYST TECHNOLOGY Lecture ) Instructor: Dr. Istadi.

ADSORPSI BERULANG DENGAN K ZEOLIT UNTUK KOMPONEN GULA REDUKSI DAN SUKROSA PADA TETES TEBU

DAFTAR NOTASI. : konstanta laju pengeringan menurun (1/detik)

a. Pengertian leaching

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PERILAKU UNSUR MINOR DALAM PELEBURAN TEMBAGA Unsur-unsur minor dalam fasa leburan tembaga

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

TEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Pb, Cd, DAN Cu PADA AIR LAUT PELABUHAN BENOA

Betty Hidayati, Sunarno, Silvia Reni Yenti

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

BAB V PEMBENTUKAN NIKEL LATERIT

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB V KIMIA AIR. 5.1 Tinjauan Umum

Diagram Fasa. Latar Belakang Taufiqurrahman 1 LOGAM. Pemaduan logam

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KAJIAN KINETIKA DAN TERMODINAMIKA ADSORPSI BESI(II) DAN SENG(II) DENGAN PASIR KUARSA

KAJIAN AWAL ADSORBEN DARI LIMBAH PADAT LUMPUR AKTIF. INDUSTRI CRUMB RUBBER PADA PENYERAPAN LOGAM Cr

PELINDIAN BIJIH NIKEL LATERIT SULAWESI TENGGARA DALAM MEDIA ASAM SULFAT

KROMATOGRAFI. Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan

PROSES PELARUTAN BIJIH DOLOMIT DALAM LARUTAN ASAM KLORIDA

Ferdinand Mangasi, Sutopo

ADSORPSI SENG(II) OLEH BIOMASSA Azolla microphylla-sitrat: KAJIAN DESORPSI MENGGUNAKAN LARUTAN ASAM NITRAT ABSTRAK ABSTRACT

PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA

PENGOLAHAN LOGAM BERAT DARI LIMBAH CAIR DENGAN TANNIN. Djarot S. Wisnubroto Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif

Penurunan Bikarbonat Dalam Air Umpan Boiler Dengan Degasifier

Pengurangan Kesadahan Ca, Mg dan Logam Berat Fe, Mn, Zn dalam Bahan Baku Air Minum dengan Menggunakan Zeolit Asal Cikalong, Tasikmalaya

Pusat Penelitian Metalurgi dan Material Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

STUDI ANALISIS PENURUNAN KADAR Pb PADA CRYSTALLIZER DI UNIT METALURGI PT. TIMAH (Persero) Tbk MENTOK BANGKA BARAT PROVINSI BANGKA BELITUNG

Transkripsi:

ADSORPSI NIKEL DAN KOBALT PADA RESIN PENUKAR ION LEWATIT MONOPLUS TP 207 XL DALAM BEBERAPA LARUTAN SULFAT Frideni G.F, G. A Wisma, M.Z. Mubarok, dan S. Purwadaria Program Studi Sarjana Teknik Metalurgi, FTTM-ITB, Jl. Ganesa 10 Bandung, 40312 E-mail : frideni_gf@yahoo.com / sunara_p@yahoo.com Intisari Resin penukar ion Lewatit Monoplus TP 207 XL adalah salah satu resin untuk memisahkan logam dari larutan hasil pelindian bijih nikel laterit. Resin ini tahan terhadap abrasi, dapat digunakan pada suhu diatas suhu kamar, memiliki kelarutan yang rendah dalam larutan hasil leaching sehingga dapat digunakan berulang-ulang. Tulisan ini membahas kinetika proses adsorpsi nikel dan kobalt pada resin penukar ion Lewatit Monoplus TP 207 XL dalam beberapa larutan nikel dan kobalt sintetik dengan ph 3, 4, dan 5 pada suhu kamar, 40 C, dan 50 C. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa dalam larutan nikel sulfat dan kobalt sulfat sintetik ph 5, persen adsorpsi nikel dan kobalt masing-masing dapat mencapai 92,19% dan 97,12% bila adsorpsinya dilakukan pada suhu 50 C. Berdasarkan studi kinetika yang telah dilakukan, laju adsorpsi pada resin saat awal proses ( 2 jam) cenderung terkendali oleh laju difusi ion-ion melalui lapis difusi dalam fluida. Hasil percobaan menunjukkan ph dan suhu larutan berpengaruh pada persen adsorpsi nikel dan kobalt dan resin lebih sesuai untuk adsorpsi logam-logam ini secara bersamaan, karena tidak cukup selektif untuk memisahkan keduanya. Kemungkinan penggunaan resin ini untuk mengadsorpsi nikel dan kobalt dari beberapa larutan hasil pelindian nikel laterit kadar rendah yang telah dikurangi kandungan ion besinya juga disajikan dalam tulisan ini. Kata kunci : Resin, Lewatit Monoplus TP 207 XL, Laterit, Pelindian, Difusi Abstract Lewatit Monoplus TP 207 XL ion exchange resin has a function to separate metal from nickel ore laterite in leaching solution. This resin has good wear ability and low solubility inside of solution after leaching process, therefore can be used at elevated temperature frequently. This study concern on kinetic of nickel and cobalt absorption of Lewatit Monoplus TP 207 XL ion exchange resin in nickel solution and synthetic cobalt, with potential hydrogen various around 3,4 and 5 at room temperature of 40 C and 50 C. Result shows that nickel and cobalt adsorption percentage can be obtained approximately around 92.19% and 97.12%, respectively, in nickel sulfide solution and 5 potential hydrogen of synthetic cobalt at temperature 50 C. Based on kinetic study which has been done, absorption rate of resin at the first process ( 2 h) effected by ions diffusion rate through diffusion layer in the fluid. Result shows that potential hydrogen and solution temperature affect in nickel and cobalt absorption percentages, and also resin more appropriate to absorb these metals simultaneously, due to difficulty to separate of them. This study also shows possibility to using this resin for absorption nickel and cobalt in various solutions which is obtained from low nickel laterite with low ferrous ions after leaching process. Keywords : Resin, Lewatit Monoplus TP 207 XL, Laterit, Leaching, Diffusion PENDAHULUAN Mengikuti Hellferich [1-2], proses adsorpsi nikel pada resin penukar ion Lewatit Monoplus TP 207 XL secara hipotetik diawali dengan perpindahan massa ion-ion nikel dari ruah latutan kepermukaan resin, adsorpsi nikel pada permukaan resin dan dilanjutkan dengan difusi nikel kebagian dalam resin. Proses adsorpsi ini ditunjukkan secara skematik seperti; Resin Permukaan Larutan kr K ks [Ni] r [Ni] l (1)

dengan l menyatakan larutan, r menyatakan resin, s menyatakan permukaan butiran resin, k s adalah koefisien perpindahan massa dalam larutan, k r adalah koefisien perpindahan massa dalam resin, dan K adalah konstanta kesetimbangan reaksi adsorpsi. Setelah kesetimbangan tercapai antara nikel yang teradsorpsi pada resin dengan nikel dalam larutan dimuka resin, akan diperoleh hubungan : = K (2) Laju pemuatan nikel pada resin sebelum kesetimbangan tercapai dapat dinyatakan oleh laju perpindahan massa nikel dari ruah larutan ke permukaan resin ; = (3) dan laju perpindahan massa nikel pada resin yang dapat dinyatakan dengan persamaan, Untuk mempelajari kinetika adsorpsi = (4) nikel dan/atau kobalt pada (4) resin penukar dengan A adalah luas antarmuka resinlarutan. larutan nikel dan/atau kobalt sulfat, ion Lewatit Monoplus TP 207 XL dari Apabila laju pemuatan resin terkendali dilakukan serangkaian percobaan adsorpsi oleh laju perpindahan massa ion-ion Ni dibawah tekanan atmosfer pada suhu dari ruah larutan kepermukaan resin, maka, dengan pada keadaan tunak laju perpindahan massa dalam resin [ ] akan sama dengan laju perpindahan massa dalam larutan [ - ] Kondisi ini biasanya terjadi dalam larutan dengan konsentrasi nikel yang rendah. Dengan menyelesaikan kedua persamaan tersebut (Persamaan 3 = Persamaan 4) dan dengan mensubstitusikannya ke Persamaan (2), akan diperoleh relasi ; = (5) Subtitusi persamaan ini ke dalam Persamaan (4) memberikan, = k (K - ) (6) dengan k =k s k r A/(k s K+k s ) Bila konsentrasi nikel dalam larutan pada permukaan resin konstan, integrasi Persamaan 6 menghasilkan, ln = k t (7) Dengan memperhatikan bahwa pada keadaan kesetimbangan berlaku = dan adalah pemuatan nikel resin pada t = 0 yang nilainya = 0, persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi, ln = k t (8) Persamaan ini menyatakan bahwa hubungan ln dengan t linier. PROSEDUR PERCOBAAN menggunakan larutan-larutan artifisial yang ph-nya 3, 4 dan 5. Keseluruhan percobaan dilakukan dengan menggunakan resin 4x atau 1x dari perkiraan kebutuhan teoritik. Percobaan adsorpsi nikel dan kobal juga dilakukan dengan menggunakan larutan hasil pelindian bijih nikel laterit yang ion besinya telah dikurangi. Pelindian dilakukan dalam larutan asam sulfat 1 M pada tekanan atmosfer dan percobaan adsorpsi ion-ion nikel dan kobalt dilakukan dalam larutan hasil pelindian pada temperatur 50 C dan 60 C, dengan menggunakan resin 4x teoritik. Nikel dan kobalt yang masih tertinggal dalam larutan, dianalisis dengan menggunakan flame AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) Shimadzu seri AA 6300. 46 Majalah Metalurgi, V 26.1.2011, ISSN 0126-3188/ hal 45-52

HASIL DAN PEMBAHASAN Kinetika Adsorpsi Nikel pada Resin Penukar Ion Lewatit TP 207 XL dalam Larutan Sulfat Artifisial Dari data hasil pengujian adsorpsi nikel dalam larutan nikel sulfat dengan konsentrasi awal kurang lebih 280 ppm Ni, dialurkan hubungan antara % adsorpsi nikel dengan waktu sebagaimana disajikan pada Gambar-gambar 1, 2 dan 3 berturutturut dari hasil percobaan pada ph 3, ph 4 dan ph 5. Untuk perhitungan kinetika perlu diprediksi kondisi kesetimbangan (keadaan terminal proses adsorpsi), yaitu saat tidak lagi terjadi perubahan konsentrasi ion logam dalam resin. Oleh karena percobaan dilakukan selama 4 jam, kondisi kesetimbangan diasumsikan sebagai konsentrasi ion logam tertinggi dalam resin selama 4 jam pengamatan. Sedangkan data yang digunakan untuk perhitungan kinetika adalah data adsorpsi resin selama 2 jam, karena adsorpsi sudah tidak signifikan lagi setelah 2 jam proses adsorpsi. Gambar 2. Persen adsorpsi Ni sebagai fungsi waktu dalam larutan nikel sulfat ph 4 pada suhu Gambar 3. Persen adsorpsi Ni sebagai fungsi waktu dalam larutan nikel sulfat ph 5 pada suhu Hubungan ln dengan t untuk hasil-hasil percobaan di atas ditunjukkan pada Gambar 4, 5 dan 6. Keseluruhannya menunjukkan hubungan yang linier dengan koefisien korelasi (R) mendekati 1. Energi aktivasi proses (Tabel 1) < 4,46 kkal/mol menekankan bahwa proses terkendali oleh difusi melalui lapis difusi dalam fluida [3]. Tabel 1. Energi aktifasi proses adsorpsi nikel Gambar 1. Persen adsorpsi Ni sebagai fungsi waktu dalam larutan nikel sulfat ph 3 pada suhu ph k / R (kalori/mol) (kkalori/mol) 3-154,2-154,2 306,395 0,306 4-2244 -2244 4458,825 4,459 5-646,4-646,4 1284,396 1,284 Adsorpsi Nikel dan../ Frideni G.F 47

Gambar 4. Kinetika proses adsorpsi nikel dalam larutan dengan ph 3 Hubungan ln dengan t untuk hasil-hasil percobaan di atas ditunjukkan pada Gambar 10, 11 dan 12. Keseluruhannya menunjukkan hubungan yang linear meskipun tidak sebaik pengaluran yang dilakukan pada adsorpsi nikel. Energi aktivasi proses (Tabel 2) < 4,4 kkal/mol menyatakan kembali bahwa proses terkendali oleh difusi melalui lapis difusi dalam fluida. Gambar 5. Kinetika proses adsorpsi nikel dalam larutan dengan ph 4 Gambar 7. Persen adsorpsi Co sebagai fungsi waktu dalam larutan kobalt sulfat ph 3 pada suhu kamar, 40 C dan 50 C Gambar 6. Kinetika proses adsorpsi nikel dalam larutan dengan ph 5 Kinetika Adsorpsi Kobalt pada Resin Penukar Ion Lewatit TP 207 XL dalam Larutan Sulfat Artifisial. Hubungan antara % adsorpsi kobal dengan waktu dari serangkaian percobaan yang dilakukan dalam larutan kobal sulfat 63,48 ppm Co, disajikan pada Gambar 7, 8 dan 9 berturut-turut dari hasil percobaan pada ph 3, ph 4 dan ph 5. Sama seperti perilaku adsorpsi nikel pada resin yang digunakan, laju adsorpsi pada resin menurun dengan peningkatan waktu adsorpsi. Gambar 8. Persen adsorpsi Co sebagai fungsi waktu dalam larutan kobalt sulfat ph 4 pada suhu Gambar 9. Persen adsorpsi Co sebagai fungsi waktu dalam larutan kobalt sulfat ph 5 pada suhu 48 Majalah Metalurgi, V 26.1.2011, ISSN 0126-3188/ hal 45-52

Gambar 10. Kinetika proses adsorpsi kobalt dalam larutan dengan ph 3 Kinetika Adsorpsi Nikel dan Kobalt pada Resin Penukar Ion Lewatit TP 207 XL dalam Larutan Nikel-Kobalt Sulfat Artifisial Untuk menentukan % adsorpsi Ni+Co dari larutan nikel-kobalt artifisial, konsentrasi nikel dan kobalt dalam larutan diubah dalam unit mol/l. Oleh karena itu hubungan antara % adsorpsi dengan waktu yang ditunjukkan pada Gambar 13 dan 14 didasarkan pada % mol (Ni+Co) yang teradsorpsi pada resin. Konsentrasi total awal Ni+Co yang digunakan dalam percobaan adalah sebesar 0,024 mol/l. Gambar 11. Kinetika proses adsorpsi kobalt dalam larutan dengan ph 4 Gambar 13. Persen adsorpsi Ni+Co sebagai fungsi waktu pada suhu kamar dengan resin 1x teoritik Gambar 12. Kinetika proses adsorpsi kobalt dalam larutan dengan ph 5 Tabel 2. Energi aktifasi proses adsorpsi kobalt ph k / R (Kalori/mole) (kkalori/mole) 3-1560 -1560 3099,718 3,100 4-1892 -1892 3759,402 3,759 5-2196, -2196 4363,449 4,363 Gambar 14. Persen adsorpsi Ni+Co sebagai fungsi waktu pada suhu kamar dengan resin 4x teoritik Dengan cara yang sama seperti yang dilakukan sebelumnya, laju adsorpsi Ni+Co dialurkan hubungan ln dengan t dari hasil-hasil percobaan di atas sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 15 dan 16. Adsorpsi Nikel dan../ Frideni G.F 49

Gambar 15. Kinetika adsorpsi Ni+Co dalam larutan yang mengandung resin 1 kali teoritik Gambar 16. Kinetika adsorpsi Ni+Co dalam larutan yang mengandung resin 4 kali teoritik Pengaruh Temperatur dan ph terhadap Kemampuan Adsorpsi Nikel dan Kobalt pada Resin Penukar Ion Lewatit TP 207 XL dari Larutan Artifisial Gambar 17 dan 18 berturut-turut menunjukkan pengaruh peningkatan ph terhadap persen adsorpsi nikel dan kobal pada pada temperatur kamar, 40 C, dan 50 C. Gambar 18. Pengaruh ph dan temperatur pada persen adsorpsi kobalt dalam larutan kobalt sulfat setelah selama 4 jam Proses adsorpsi Ni+Co berlangsung dengan energi aktifasi yang rendah, karena cenderung terkendali oleh laju pepindahan massa ion-ion nikel dalam larutan. Proses ini tidak sensitif terhadap kenaikan suhu. Laju adsorpsi nikel secara keseluruhan lebih lambat dari laju adsorpsi kobal, meskipun dari larutan dengan konsentrasi kobalt jauh lebih rendah dari nikel. Peningkatan jumlah nikel dan kobal yang dapat diadsorpsi pada suhu yang lebih tinggi kemungkinan berkaitan dengan peningkatan konsentrasi kesetimbangan ion-ion nikel dan kobalt pada resin. Adsorpsi pada ph yang lebih tinggi dari DpH (DpH nikel 2,2 dan DpH kobal 2,7) [4] meningkatkan laju adsorpsi nikel dan kobal serta jumlah nikel dan kobal yang dapat teradsorpsi selama 4 jam. Selektifitas Resin Penukar Ion Lewatit TP 207 XL Terhadap Nikel dan Kobalt Gambar 17. Pengaruh ph dan temperature pada persen adsorpsi nikel dalam larutan nikel sulfat setelah selama 4 jam Gambar 19. perbandingan persen adsorpsi nikel dan kobalt dalam larutan nikel-kobalt sulfat pada berbagai ph dengan suhu kamar selama 4 jam 50 Majalah Metalurgi, V 26.1.2011, ISSN 0126-3188/ hal 45-52

Gambar 20. Perbandingan persen adsorpsi nikel dan kobalt dalam larutan nikel-kobalt sulfat pada berbagai ph dengan suhu kamar selama 4 jam Nikel dan kobal memiliki DpH dengan rentang perbedaan yang kecil pada resin penukar ion Lewatit Monoplus TP 207 XL. Bersamaan dengan itu laju adsorpsi nikel lebih lambat dari laju adsorpsi kobalt. Sebagai konsekuensinya selektifitas resin terhadap nikel dan kobalt dalam larutan sulfat sangat rendah. Sebagai kesimpulannya resin penukar ion Lewatit TP Monoplus 207 XL lebih sesuai untuk digunakan mengadsorpsi nikel dan kobalt secara bersamaan. Adsorpsi Nikel dan Kobalt pada Resin Lewatit TP 207 XL dari Larutan Hasil Pelindian Larutan hasil pelindian yang digunakan adalah hasil pelindian dibawah tekanan atmosfer pada 95 C dengan menggunakan reagen pelindi larutan asam sulfat 1 M. Larutan hasil pelindian mengandung pengotor besi yang tinggi, sehingga besi harus dioksidasi terlebih dahulu menjadi ion Fe 3+ dengan berbagai metoda, dan selanjutnya dilakukan presipitasi besi dengan menaikkan ph. Ion-ion nikel dan kobalt dari larutan yang telah dipisahkan besinya di adsorpsi dengan resin Lewatit Monoplus TP 207 XL pada ph 4-4,5. Gambar-gambar 21, 22 dan 23 menunjukkan persen adsorpsi nikel, kobalt, dan/atau besi dari larutan hasil pelindian yang telah dikurangi kadar besinya. Gambar 21. Persen adsorpsi nikel, kobalt, dan besi dari larutan hasil pelindian (besi dioksidasi dengan H 2 O 2 ) pada ph 4 dengan suhu 50 C Gambar 22. Persen adsorpsi nikel dan besi dari larutan hasil pelindian (besi dioksidasi dengan aerasi 2 tahap) pada ph 4,5 dengan temperatur 60 C Gambar 23. Persen adsorpsi nikel dari larutan hasil pelindian (besi dioksidasi elektrokimia dengan beberapa variasi waktu) pada ph 4,5 dengan temperatur 60 C (adsorpsi besi sangat kecil dan diabaikan) Besi yang tertinggal cenderung ikut teradsorpsi saat adsorpsi nikel pada ph 4-4,5. Oleh karena itu besi dari larutan hasil pelindian harus dipisahkan sebanyak mungkin, sebelum dilakukan recovery Adsorpsi Nikel dan../ Frideni G.F 51

nikel dengan Lewatit Monoplus TP 207 XL. KESIMPULAN Dari percobaan adsorpsi yang telah dilakukan diketahui bahwa resin penukar ion Lewatit TP Monoplus 207 XL dapat digunakan untuk mengadsorpsi nikel, kobalt, dan besi pada ph sekitar 4. Keasaman larutan sangat mempengaruhi laju dan jumlah ion-ion nikel dan kobalt yang dapat di adsorpsi. Resin ini tidak selektif untuk memisahkan nikel dan kobalt dari larutan nikel-kobalt sulfat karena DpH untuk pemisahan kedua ion tersebut sangat berdekatan. Laju adsorpsi nikel lebih lambat dari laju adsorpsi kobalt dari larutan sulfat artifisial. Proses adsorpsi terkendali oleh laju difusi ion-ion melalui lapis difusi dalam fluida. Adsorpsi nikel dan kobalt dari larutan hasil pelindian berlangsung dengan laju yang lebih tinggi. DAFTAR PUSTAKA [1] Kunin, R., Ion Exchange Resin, Second Edition, John Wiley and Son, Inc., New York. [2] Zaimawati, Z. 2005. Development of Resin in Pulp Process for Recovery Nickel and Cobalt from Laterite Leach Slurries, PhD Thesis, Murdoch Univ. WA. [3] Habashi, F.1970. Principle Of Extractive Metallurgy, Volume 2 (Hydrometallurgy), Gordon and Research, Science Publisher, Inc, New York. [4] Metal Winning by Hydrometallurgy, Lewatit, Bayer Chamicals. 52 Majalah Metalurgi, V 26.1.2011, ISSN 0126-3188/ hal 45-52