MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA 2016 DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL "PERSENTASE POSISI INDONESIA YANG DITERIMA DALAM FORUM MULTILATERAL"

dokumen-dokumen yang mirip
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DITJEN KERJA SAMA ASEAN. Meningkat adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya.

Scanned by CamScanner

MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

Gambar Piramida Penyelarasan Strategi

LAPORAN TRIWULAN IV CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

MATRIKS CASCADING IKU BIRO UMUM

PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KANTOR PUSAT DITJEN PERBENDAHARAAN PADA SERVER RIIL APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA

BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

L A P O R A N K I N E R J A

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

Manual Indikator Kinerja Utama

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

Tingkat Kementerian dan Eselon I

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

2.1 Rencana Strategis

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KPPN APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA

LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN

Manual Indikator Kinerja Utama. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

K A T A P E N G A N T A R

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TAHUN 2016

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Disusun oleh : Biro Perencanaan dan Organisasi Sekretariat Jenderal. Kementerian Luar Negeri

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

Bidang: Politik Dalam Negeri dan Komunikasi

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

Manual IKU Perwakilan RI Harare

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

BIDANG MEKANIKA, ELEKTRONIKA DAN KONSTRUKSI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB III PENYUSUNAN, PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN PELAKSANAAN RANHAM

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG PERUBAHAN KEENAM ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P. 13/MENHUT-II/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEHUTANAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 BIDANG LINGKUNGAN DAN SERBANEKA

2017, No Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

Bismillahirrahmanirrahiiim,

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No Kerja Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Neg

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

Transkripsi:

DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL "PERSENTASE POSISI INDONESIA YANG DITERIMA DALAM FORUM MULTILATERAL" Deskripsi Sasaran Strategis: Internal Business Process Peningkatan peran Indonesia di forum multilateral - Peningkatan: Penambahan derajat dan kualitas maupun kuantitas peran. - Peran Indonesia: Upaya Indonesia dalam berbagai forum multilateral. - Forum multilateral: organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral. Latar belakang: Pada periode 2010-2014, Indonesia telah berhasil berperan di forum multilateral. Guna memastikan tercapainya kepentingan nasional Indonesia dalam diplomasi multilateral, peran tersebut perlu semakin ditingkatkan pada periode -2019. Peningkatan peran Indonesia di forum multilateral dapat diukur dari banyaknya posisi Indonesia yang diterima di forum-forum multilateral. Forum multilateral yang menjadi kepentingan dan bermanfaat bagi Indonesia. Memperjuangkan kepentingan nasional di tingkat multilateral serta meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia. Sasaran strategis ini merupakan turunan dari sasaran strategis Kemlu "Peningkatan Peran Indonesia di Dunia Internasional" (K.BP-7). Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama: posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral Penjelasan: Posisi: sikap/pandangan/usulan Pemerintah Indonesia terhadap suatu masalah yang sedang dibahas atau dinegosiasikan dalam penanganan isu multilateral Posisi yang diterima: Posisi yang berhasil diadopsi/disetujui/dicatat/tidak ditentang/sejalan dengan posisi yang ada dalam forum multilateral Posisi yang disampaikan adalah posisi yang telah disusun berkoordinasi dengan K/L terkait, dan disampaikan di seluruh level persidangan/pertemuan. Batasan waktu: Kepemimpinan yang dihitung adalah kepemimpinan yang dilaksanakan selama periode satu tahun anggaran (Januari-Desember) (Jumlah posisi yang diterima/jumlah posisi yang disampaikan dalam persidangan)*100% (tujuan IKU dalam mencapai sasaran strategis) Untuk mendorong peningkatan posisi tawar dalam berbagai forum multilateral Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact (X) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Seluruh Direktorat Teknis di lingkungan Ditjen Multilateral Unit/Pihak Penyedia Data : Sumber Data : Seluruh Direktorat Teknis di lingkungan Ditjen Multilateral Jumlah posisi yang diterima: dokumen-dokumen hasil sidang (laporan Delri, laporan sidang, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, dll). Jumlah posisi yang disampaikan: rekapitulasi posisi, kertas posisi, statement Delri. Jenis Cascading IKU: (X) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : Jenis Konsolidasi Periode : Jenis Konsolidasi Lokasi : Polarisasi Indikator Kinerja : ( ) Direct (X) Indirect ( ) Sum ( ) Average (X) Take Last ( ) Sum ( ) Average (X) Raw data ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize : ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan Konversi 120 : ( ) Ya (X) Tidak Tahunan 90% 97% 92% Usulan Triwulan TW I TW 2 TW 3 TW 4 25% 50% 75% 92%

DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL "PERSENTASE KEPEMIMPINAN INDONESIA PADA FORUM MULTILATERAL" Deskripsi Internal Business Process Peningkatan kepemimpinan Indonesia di forum multilateral - Peningkatan: Penambahan derajat dan kualitas maupun kuantitas kepemimpinan Indonesia - Kepemimpinan Indonesia: kedudukan Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum multilateral. - Forum multilateral: organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral. Latar belakang: Kepemimpinan pada forum multilateral merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara memimpin jalannya pertemuan atau menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan, serta Indonesia/WNI dapat menduduki suatu jabatan strategis pada OI yang Indonesia menjadi anggotanya. Dengan menduduki jabatan tersebut, Indonesia berkesempatan untuk turut serta menyusun kebijakan OI, menyusun dan melaksanakan program-program kerja OI yang dapat dimanfaatkan dan disesuaikan untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia, maupun memperjuangkan kepentingan regional dan negara-negara berkembang guna meningkatkan postur internasional Indonesia. Forum multilateral yang menjadi kepentingan dan bermanfaat bagi Indonesia. Meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia melalui keterlibatan Indonesia dalam forum multilateral. Sasaran strategis ini merupakan turunan dari sasaran strategis Kemlu "Penguatan Kepemimpinan Indonesia di ASEAN, regional, interregional, dan forum internasional lainnya" (K.BP-6). Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama: kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral Penjelasan: Kepemimpinan: kedudukan atau peran Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum multilateral, misalnya sebagai chair, co-chair, host, co-host, member of bureau, dan keberhasilan pencalonan Indonesia pada OI. Pada prinsipnya, keputusan pencalonan untuk suatu jabatan pada organisasi internasional berada di tangan instansi yang menjadi focal point organisasi internasional tersebut. Ditjen Multilateral, mewakili Kemlu, selalu menyampaikan pandangan dan rekomendasi terhadap usulan pencalonan dari instansi/focal point. Walaupun pandangan dan rekomendasi dari Kemlu tersebut pada akhirnya tidak diakomodasi oleh instansi/focal point, Ditjen Multilateral tetap akan mengupayakan pemenangan terhadap pencalonan dimaksud. Namun, Ditjen Multilateral akan mencatat dalam laporan akuntabilitasnya bahwa Ditjen Multilateral, mewakili Kemlu, telah menyampaikan pandangan dan rekomendasi terhadap pencalonan tersebut. Dalam satu pertemuan internasional, Indonesia dapat menjadi chair atau co-chair dari beberapa komite dan working group. Termasuk Indonesia yang ditunjuk sebagai chair, co-chair dan Indonesia yang ditunjuk sebagai host atau co-host. Keberhasilan pencalonan akan dicatat dalam tahun penyelenggaraan pemilihan. Contoh: pemilihan anggota Dewan HAM periode -2017 akan diselenggarakan pada tahun 2014. Keberhasilan Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan HAM periode -2017 dicatat sebagai capaian Ditjen Multilateral pada tahun 2014. Batasan waktu: Kepemimpinan yang dihitung adalah kepemimpinan yang dilaksanakan selama periode satu tahun anggaran (Januari-Desember) ((Jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia + jumlah pencalonan yang berhasil)/(jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia + jumlah pencalonan yang diusulkan))*100 Untuk meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam berbagai forum multilateral.

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (x) Moderate ( ) Low Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact (x) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Unit/Pihak Penyedia Data : Sumber Data : Setditjen Multilateral dan seluruh Direktorat Teknis di lingkungan Ditjen Multilateral Setditjen Multilateral dan seluruh Direktorat Teknis di lingkungan Ditjen Multilateral Laporan Delri, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, kertas posisi, statement Delri, dll. Jumlah pencalonan yang diusulkan: database pencalonan Ditjen Multilateral. Jenis Cascading IKU: (x) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non- Cascading Metode Cascading : ( ) Direct (x) Indirect Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (x) Take Last Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average (x) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : (x) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize : ( ) Bulanan (x) Triwulanan ( ) Semesteran Konversi 120 : ( ) Ya ( ) Tidak Tahunan 85% 97% 87% ( ) Tahunan Usulan Triwulan TW I TW 2 TW 3 TW 4 20% 45% 65% 87%

DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL "PERSENTASE REKOMENDASI UNTUK DITINDAKLANJUTI PEMANGKU KEPENTINGAN NASIONAL" Deskripsi Sasaran Strategis: Internal Business Process Implementasi kesepakatan multilateral dengan partisipasi pemangku kepentingan nasional - Implementasi: tindak lanjut kesepakatan pada tingkat multilateral - kesepakatan multilateral: keputusan yang dihasilkan dan disahkan dalam forum multilateral - pemangku kepentingan nasional: Kementerian/Lembaga dan masyarakat sipil terkait Latar belakang: Pada forum-forum multilateral terdapat kesepakatan-kesepakatan yang disetujui bersama oleh Indonesia dan negara-negara lain. Kesepakatan tersebut memiliki konsekuensi untuk diimplementasikan atau ditindaklanjuti di tingkat nasional sebagai komitmen Indonesia. Mengingat tugas Ditjen Multilateral bukan sebagai implementing agency, Ditjen Multilateral perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan multilateral terkait di tingkat nasional. memastikan bahwa kesepakatan multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait. Sasaran strategis ini merupakan turunan dari sasaran strategis Kemlu "Perumusan dan Implementasi Kebijakan Luar Negeri dengan partisipasi pemangku kepentingan dalam negeri" (K.BP-1). Indikator Kinerja Utama: rekomendasi untuk ditindaklanjuti pemangku kepentingan nasional Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Penjelasan: Rekomendasi: saran tindak lanjut atas kesepakatan di forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia, misalnya melalui korespondensi surat atau pelaksanaan kegiatan yang bertujuan untuk diseminasi informasi (FGD, Rakor, penerbitan publikasi, workshop, seminar, dsb) Kesepakatan multilateral: keputusan yang dihasilkan dan disahkan dalam forum multilateral (konvensi internasional, resolusi, workplan, dsb) Ditindaklanjuti: respons yang diberikan oleh pemangku kepentingan nasional thd rekomendasi yang disampaikan Pemangku kepentingan nasional: K/L terkait dan masyarakat sipil. Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya, Paket Bali dihasilkan pada tahun 2013, namun penyusunan rekomendasinya dilaksanakan pada tahun berikutnya. Contoh lainnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan. Batasan waktu: Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari- Desember). Catatan: Tugas Direktorat Jenderal Multilateral (berdasarkan Permenlu 07 tahun 2011) adalah merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang hubungan politik luar negeri multilateral. Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Multilateral bukan bertindak sebagai implementing agency dari kesepakatan multilateral (Jumlah rekomendasi yang dihasilkan/jumlah kesepakatan multilateral yang perlu ditindaklanjuti)*100 Memberikan masukan kepada focal point mengenai kesepakatan multilateral yang perlu ditindaklanjuti. Tingkat Kendali IKU : (x) High ( ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact (x) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Seluruh Direktorat Teknis di lingkungan Ditjen Multilateral Unit/Pihak Penyedia Data : Seluruh Direktorat Teknis di lingkungan Ditjen Multilateral Sumber Data : Surat tanggapan dari K/L terkait, laporan pertemuan multilateral, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi. Jenis Cascading IKU: (x) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non- Cascading Metode Cascading : ( ) Direct (x) Indirect Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (x) Take Last Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average (x) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : (x) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize : ( ) Bulanan (x) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan Konversi 120 : ( ) Ya (x) Tidak Tahunan 85% 100% 90% Triwulan TW I TW 2 TW 3 TW 4 25% 50% 75% 90%

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL " keberhasilan pencalonan pemerintah/individu Indonesia dalam keanggotaan/jabatan pada organisasi internasional" Deskripsi Sasaran Strategis: Internal Business Process Peningkatan kepemimpinan Indonesia di forum multilateral - Peningkatan: Penambahan derajat dan kualitas maupun kuantitas kepemimpinan Indonesia - Kepemimpinan Indonesia: kedudukan Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum multilateral. - Forum multilateral: organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral. Latar belakang: Kepemimpinan pada forum multilateral merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara memimpin jalannya pertemuan atau menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan, serta Indonesia/WNI dapat menduduki suatu jabatan strategis pada OI yang Indonesia menjadi anggotanya. Dengan menduduki jabatan tersebut, Indonesia berkesempatan untuk turut serta menyusun kebijakan OI, menyusun dan melaksanakan program-program kerja OI yang dapat dimanfaatkan dan disesuaikan untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia, maupun memperjuangkan kepentingan regional dan negaranegara berkembang guna meningkatkan postur internasional Indonesia. Forum multilateral yang menjadi kepentingan dan bermanfaat bagi Indonesia. Meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia melalui keterlibatan Indonesia dalam forum multilateral. Sasaran strategis ini merupakan turunan dari sasaran strategis Ditjen Multilateral "Peningkatan kepemimpinan Indonesia di forum multilateral". Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama: dukungan pencalonan pemerintah/individu Indonesia dalam keanggotaan/jabatan pada organisasi internasional Penjelasan: Dukungan pencalonan merefleksikan dukungan yang diberikan oleh negara-negara anggota organisasi internasional terhadap pencalonan Pemerintah Indonesia/individu dari Pemerintah Indonesia dalam suatu jabatan/keanggotaan dalam dewan di organisasi internasional Pada prinsipnya, keputusan pencalonan untuk suatu jabatan pada organisasi internasional berada di tangan instansi yang menjadi focal point organisasi internasional tersebut. Setditjen Multilateral, mewakili Kemlu, selalu menyampaikan pandangan dan rekomendasi terhadap usulan pencalonan dari instansi/focal point. Walaupun pandangan dan rekomendasi dari Kemlu tersebut pada akhirnya tidak diakomodasi oleh instansi/focal point, Setditjen Multilateral tetap akan mengupayakan pemenangan terhadap pencalonan dimaksud. Namun, Setditjen Multilateral akan mencatat dalam laporan akuntabilitasnya bahwa Setditjen Multilateral, mewakili Kemlu, telah menyampaikan pandangan dan rekomendasi terhadap pencalonan tersebut. Batasan waktu: Dukungan Pencalonan yang dihitung adalah dukungan pencalonan yang penggalangan dukungannya telah dilaksanakan selama periode satu tahun anggaran (Januari-Desember ), meskipun pemilihannya baru akan dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya. (Jumlah dukungan negara-negara terhadap pencalonan Indonesia di organisasi internasional / dukungan pencalonan di tahun berjalan)*100% (tujuan IKU dalam mencapai sasaran strategis) Untuk meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia dan meningkatkan kepemimpinan Indonesia Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact (X) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Bagian Kontribusi dan Pencalonan, Setditjen Multilateral Unit/Pihak Penyedia Data : Sumber Data : Bagian Kontribusi dan Pencalonan, Setditjen Multilateral Jumlah pencalonan yang berhasil (laporan Delri, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, dll). Jumlah pencalonan yang diusulkan: database pencalonan Setditjen Multilateral. Jenis Cascading IKU: Metode Cascading : Jenis Konsolidasi Periode : Jenis Konsolidasi Lokasi : Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Cascading Peta ( ) Direct (X) Indirect ( ) Sum ( ) Average ( ) Cascading Non peta (X) Take Last ( ) Sum ( ) Average (X) Raw data ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize ( ) Non-Cascading : ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan Konversi 120 : ( ) Ya (X) Tidak Tahunan 75% 90.00% 85% Usulan Triwulan TW I TW 2 TW 3 TW 4 0% 20% 40% 85%

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL " rekomendasi yang dikeluarkan dalam mengkaji dan memverifikasi pembayaran kontribusi dan status keanggotaan Indonesia pada OI" Deskripsi Internal Business Process Peningkatan peran Indonesia di forum multilateral - Peningkatan: Penambahan derajat dan kualitas maupun kuantitas peran. - Peran Indonesia: Upaya Indonesia dalam berbagai forum multilateral. - Forum multilateral: organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral. Latar belakang: Pada periode 2010-2014, Indonesia telah berhasil berperan di forum multilateral. Guna memastikan tercapainya kepentingan nasional Indonesia dalam diplomasi multilateral, peran tersebut perlu semakin ditingkatkan pada periode -2019. Peningkatan peran Indonesia di forum multilateral dapat diukur dari banyaknya posisi Indonesia yang diterima di forum-forum multilateral. Forum multilateral yang menjadi kepentingan dan bermanfaat bagi Indonesia. Memperjuangkan kepentingan nasional di tingkat multilateral serta meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia. Sasaran strategis ini merupakan turunan dari sasaran strategis Kemlu "Peningkatan Peran Indonesia di Forum Multilateral". Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama: rekomendasi yang dikeluarkan dalam mengkaji dan memverifikasi pembayaran kontribusi dan status keanggotaan Indonesia pada OI Penjelasan: Rekomendasi mencakup rekomendasi pembayaran kontribusi dan keanggotaan Indonesia pada organisasi internasional. Pada prinsipnya, pembayaran kontribusi Pemri pada OI harus didasarkan pada surat tagihan resmi, serta melalui proses verifikasi dan mendapatkan rekomendasi dari Kelompok Kerja (Pokja) Pengkaji Keanggotaan Indonesia dan Kontribusi Pemerintah Indonesia pada Organisasi Internasional, sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 64 Tahun 1999. Seditjen Multilateral, mewakili Kemlu, selalu mengupayakan agar pembayaran dapat dilaksanakan tepat pada waktunya. Namun, ketepatan waktu pembayaran tersebut sangat bergantung pada ketepatan waktu pengiriman surat tagihan resmi dari instansi focal point dan Perwakilan RI di luar negeri, ketersediaan anggaran pembayaran kontribusi yang dialokasikan oleh Kementerian Keuangan dalam DIPA Ditjen Multilateral, serta proses pencairan dana dari Kementerian Keuangan. Tingkat Kendali IKU : ( ) High (x) Moderate ( ) Low Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact (x) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Unit/Pihak Penyedia Data : Rekomendasi pembayaran dilakukan terhadap OI yang keanggotaan Indonesia di dalamnya memiliki dasar hukum. Batasan waktu: Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama periode satu tahun anggaran (Januari-Desember) (Jumlah rekomendasi yang dikeluarkan/jumlah usulan pembahasan mengenai keanggotaan dan kontribusi yang memerlukan pengkajian dan verifikasi yang diterima Setditjen Multilateral)*100% Meningkatkan keterlibatan Indonesia pada OI, mencapai kepentingan nasional Bagian Kontribusi dan Pencalonan, Setditjen Multilateral Bagian Kontribusi dan Pencalonan, Setditjen Multilateral

Sumber Data : Surat tagihan resmi kontribusi dari OI yang diterima oleh Ditjen Multilateral. Rekomendasi dan catatan hasil rapat Pokja. Data jumlah tagihan kontribusi yang telah diverifikasi atau mendapat rekomendasi untuk dibayarkan. Data realisasi keuangan Ditjen Multilateral. Jenis Cascading IKU: (x) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non- Cascading Metode Cascading : ( ) Direct (x) Indirect Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (x) Take Last Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average (x) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : (x) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize : ( ) Bulanan (x) Triwulanan ( ) Semesteran Konversi 120 : ( ) Ya (x) Tidak ( ) Tahunan 2014 Tahunan 90% 98.00% 90% Usulan Triwulan TW I TW 2 TW 3 TW 4 20% 40% 60% 90%

DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL "PERSENTASE REKOMENDASI UNTUK DITINDAKLANJUTI PEMANGKU KEPENTINGAN NASIONAL" Deskripsi Sasaran Strategis: Internal Business Process Peningkatan peran Indonesia di forum multilateral - Peningkatan: Penambahan derajat dan kualitas maupun kuantitas peran. - Peran Indonesia: Upaya Indonesia dalam berbagai forum multilateral. - Forum multilateral: organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral. Latar belakang: Pada periode 2010-2014, Indonesia telah berhasil berperan di forum multilateral. Guna memastikan tercapainya kepentingan nasional Indonesia dalam diplomasi multilateral, peran tersebut perlu semakin ditingkatkan pada periode -2019. Peningkatan peran Indonesia di forum multilateral dapat diukur dari banyaknya posisi Indonesia yang diterima di forum-forum multilateral. Forum multilateral yang menjadi kepentingan dan bermanfaat bagi Indonesia. Memperjuangkan kepentingan nasional di tingkat multilateral serta meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia. Sasaran strategis ini merupakan turunan dari sasaran strategis Ditjen Multilateral "Peningkatan Peran Indonesia di Forum Multilateral". Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama: meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai peluang bekerja pada OI yang Indonesia menjadi anggotanya Penjelasan: Kesadaran masyarakat mengenai peluang bekerja pada organisasi internasional dapat ditingkatkan di antaranya melalui kegiatan sosialisasi. Masyarakat diutamakan berasal dari kalangan akademis dan profesional. Batasan waktu: Kesadaran yang dihitung adalah kesadaran yang tercermin melalui kuisioner selama satu tahun anggaran (Januari-Desember). Tingkat Kendali IKU : ( ) High (x) Moderate ( ) Low Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact (x) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : (Jumlah peserta dengan indikasi minat positif untuk bekerja pada organisasi internasional berdasarkan kuesioner/jumlah kuesioner yang dikembalikan oleh peserta)*100%. Meningkatkan jumlah WNI yang bekerja di OI yang Indonesia menjadi anggotanya Bagian Kontribusi dan Pencalonan, Setditjen Multilateral Unit/Pihak Penyedia Data : Bagian Kontribusi dan Pencalonan, Setditjen Multilateral Sumber Data : Jenis Cascading IKU: Kuesioner, survei, laporan kegiatan. (x) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non- Cascading Metode Cascading : ( ) Direct (x) Indirect Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (x) Take Last Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average (x) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : (x) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize : ( ) Bulanan (x) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan Konversi 120 : ( ) Ya (x) Tidak Tahunan 90% 92.00% 90% Triwulan TW I TW 2 TW 3 TW 4 10% 40% 60% 90%

DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL "PERSENTASE REKOMENDASI UNTUK DITINDAKLANJUTI PEMANGKU KEPENTINGAN NASIONAL" Deskripsi Sasaran Strategis: Learning and Growth Optimalisasi Anggaran Pengertian: - Optimalisasi adalah pemanfaatan sesuatu secara maksimal sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. - Anggaran adalah dana yang dialokasikan untuk pelaksanaan program dan kegiatan di Direktorat Jenderal Multilateral. Alasan: Optimalisasi anggaran menunjukkan kinerja Ditjen Multilateral yang akuntabel dan maksimal. Indikator Kinerja Utama: realisasi anggaran Ditjen Multilateral Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Penjelasan: Semakin tinggi penyerapan anggaran, maka semakin tinggi realisasi kinerja Setditjen Multilateral untuk mendorong kegiatan-kegiatan yang ada pada Direktorat di lingkungan Ditjen Multilateral Batasan waktu: Penghitungan realisasi selama satu tahun anggaran (Januari-Desember). (/pagu DIPA)*100% Tingkat Kendali IKU : ( ) High (x) Moderate ( ) Low Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact (x) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Bagian Keuangan Setditjen Multilateral Unit/Pihak Penyedia Data : Bagian Keuangan Setditjen Multilateral Sumber Data : Data realisasi keuangan Ditjen Multilateral. Jenis Cascading IKU: (x) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non- Cascading Metode Cascading : ( ) Direct (x) Indirect Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (x) Take Last Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average (x) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : (x) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize : ( ) Bulanan (x) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan Konversi 120 : ( ) Ya (x) Tidak Tahunan 90% 99.00% 95% Triwulan TW I TW 2 TW 3 TW 4 25% 50% 70% 95%

DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL "PERSENTASE REKOMENDASI UNTUK DITINDAKLANJUTI PEMANGKU KEPENTINGAN NASIONAL" Deskripsi Sasaran Strategis: Learning and Growth Organisasi dan tata kelola yang baik Pengertian: - Organisasi adalah satuan unit kerja pada Direktorat Jenderal Multilateral. - Tata kelola yang baik adalah penyelenggaraan organisasi pada Direktorat Jenderal Multilateral yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Alasan: Organisasi dan tata kelola yang baik merupakan syarat bagi meningkatnya akuntabilitas kinerja Satker yang terencana, terukur, ekonomis, efektif dan efisien. Direktorat Jenderal Multilateral. Sasaran strategis ini merupakan turunan dari sasaran strategis Kementerian Luar Negeri "Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas". Indikator Kinerja Utama: Nilai evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Ditjen Multilateral Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Nilai evaluasi AKIP yang didapatkan Ditjen Multilateral Nilai AKIP tahun Akuntabilitas Nilai Tingkat Kendali IKU : (x) High ( ) Moderate ( ) Low Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact (x) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Bagian Program Kerja dan Pelaporan Setditjen Multilateral Jawab IKU : Unit/Pihak Penyedia Data : Bagian Program Kerja dan Pelaporan Setditjen Multilateral Sumber Data : Hasil evaluasi Dokumen SAKIP oleh Kementerian PAN dan RB. Jenis Cascading IKU: (x) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non- Cascading Metode Cascading : ( ) Direct (x) Indirect Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (x) Take Last Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average (x) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : (x) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize : ( ) Bulanan (x) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan Konversi 120 : ( ) Ya (x) Tidak Tahunan 70 79 75 Triwulan TW I TW 2 TW 3 TW 4 0 0 0 75

DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL "PERSENTASE REKOMENDASI UNTUK DITINDAKLANJUTI PEMANGKU KEPENTINGAN NASIONAL" Deskripsi Sasaran Strategis: Learning and Growth Meningkatnya dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Multilateral Pengertian: - Meningkatnya adalah menambah derajat dan kualitas maupun kuantitas. - Dukungan manajemen adalah pengalokasian sumberdaya manusia sesuai kebutuhan organisasi dan kompetensi yang dimiliki. - Dukungan teknis lainnya adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia serta peningkatan sarana dan prasarana pada Direktorat Jenderal Multilateral. Alasan: Meningkatnya dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya merupakan penunjang dan pendorong kinerja Kementerian Luar Negeri. Direktorat Jenderal Multilateral. Sasaran strategis ini sesuai dengan arah kebijakan Kementerian Luar Negeri yaitu peningkatan kapasitas organisasi, tata kelola yang akuntabel, serta kompetensi SDM Kementerian Luar Negeri yang berbasis teknologi informasi. Indikator Kinerja Utama: pegawai yang ditempatkan sesuai dengan kompetensinya Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Kompetensi sebagai pejabat Kemlu. Tingkat Kendali IKU : (x) High ( ) Moderate ( ) Low Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact (x) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : (Jumlah pegawai yang ditempatkan sesuai kompetensi/jumlah total pegawai Ditjen Multilateral)*100% Peningkatan indeks kepuasan pegawai Bagian Umum Setditjen Multilateral Unit/Pihak Penyedia Data : Bagian Umum Setditjen Multilateral Sumber Data : Data kepegawaian Ditjen Multilateral. Jenis Cascading IKU: (x) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non- Cascading Metode Cascading : ( ) Direct (x) Indirect Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (x) Take Last Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average (x) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : ( ) Maximize ( ) Minimize ( x ) Stabilize : ( ) Bulanan (x) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan Konversi 120 : ( ) Ya (x) Tidak Tahunan 60% 61.00% 75%

Triwulan TW I TW 2 TW 3 TW 4 75% 75% 75% 75%

DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL "PERSENTASE REKOMENDASI UNTUK DITINDAKLANJUTI PEMANGKU KEPENTINGAN NASIONAL" Deskripsi Sasaran Strategis: Learning and Growth Meningkatnya dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Multilateral Pengertian: - Meningkatnya adalah menambah derajat dan kualitas maupun kuantitas. - Dukungan manajemen adalah pengalokasian sumberdaya manusia sesuai kebutuhan organisasi dan kompetensi yang dimiliki. - Dukungan teknis lainnya adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia serta peningkatan sarana dan prasarana pada Direktorat Jenderal Multilateral. Alasan: Meningkatnya dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya merupakan penunjang dan pendorong kinerja Kementerian Luar Negeri. Direktorat Jenderal Multilateral. Sasaran strategis ini sesuai dengan arah kebijakan Kementerian Luar Negeri yaitu peningkatan kapasitas organisasi, tata kelola yang akuntabel, serta kompetensi SDM Kementerian Luar Negeri yang berbasis teknologi informasi. Indikator Kinerja Utama: pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana Ditjen Multilateral Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana di unit eselon I dan II Ditjen Multilateral Tingkat Kendali IKU : (x) High ( ) Moderate ( ) Low Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact (x) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : (Jumlah pemenuhan sarana dan prasarana/jumlah permintaan pemenuhan sarana prasarana)*100% Peningkatan dukungan manajemen dan teknis terhadap kinerja organisasi Bagian Umum Setditjen Multilateral Unit/Pihak Penyedia Data : Bagian Umum Setditjen Multilateral Sumber Data : Data belanja modal Jenis Cascading IKU: (x) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non- Cascading Metode Cascading : ( ) Direct (x) Indirect Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (x) Take Last Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average (x) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : (x) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize : ( ) Bulanan (x) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan Konversi 120 : ( ) Ya (x) Tidak Tahunan 95% 91% 95%

Triwulan TW I TW 2 TW 3 TW 4 10% 20% 40% 95%

DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA Deskripsi Internal Business Process Peningkatan peran Indonesia di forum multilateral - Peningkatan: Penambahan derajat dan kualitas maupun kuantitas peran - Peran Indonesia: Upaya Indonesia dalam berbagai forum multilateral. - Forum multilateral: organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral. Latar belakang: Pada periode 2010-2014, Indonesia telah berhasil berperan di forum multilateral. Guna memastikan tercapainya kepentingan nasional Indonesia dalam diplomasi multilateral, peran tersebut perlu semakin ditingkatkan pada periode -2019. Peningkatan peran Indonesia di forum multilateral dapat diukur dari banyaknya posisi Indonesia yang diterima di forum-forum multilateral. Forum multilateral yang menjadi kepentingan dan bermanfaat bagi Indonesia. Memperjuangkan kepentingan nasional di tingkat multilateral serta meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia. Sasaran strategis ini merupakan turunan dari sasaran strategis Kemlu "Peningkatan Peran Indonesia di Dunia Internasional" (K.BP-7). Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama: posisi Indonesia yang diterima di forum multilateral bagi terwujudnya pengiriman Pasukan Perdamaian RI menjadi 4.000 personel pada Tahun 2019 Penjelasan: Posisi: sikap/pandangan/usulan Pemerintah Indonesia terhadap suatu masalah yang sedang dibahas atau dinegosiasikan dalam penanganan isu multilateral dalam rangka mendukung visi terwujudnya pengiriman Pasukan Perdamaian RI menjadi 4.000 personel pada Tahun 2019 Posisi yang diterima: Posisi yang berhasil diadopsi/disetujui/dicatat/tidak ditentang/sejalan dengan posisi yang ada dalam forum multilateral, dalam rangka mendukung visi terwujudnya pengiriman Pasukan Perdamaian RI menjadi 4.000 personel pada Tahun 2019 Posisi yang disampaikan adalah posisi mengenai visi terwujudnya pengiriman Pasukan Perdamaian RI menjadi 4.000 personel pada Tahun 2019 yang telah disusun berkoordinasi dengan K/L terkait, dan disampaikan di seluruh level persidangan/pertemuan. Catatan: Terwujudnya Pengiriman Pasukan Perdamaian RI menjadi 4000 personel pada tahun 2019 merupakan prioritas nasional dan termasuk ke dalam program lanjutan Presiden Joko Widodo. (Jumlah posisi yang diterima/jumlah posisi yang disampaikan dalam persidangan)*100% Untuk mendukung, memfasilitasi, dan mengkoordinasikan upaya Pemri terkait pengiriman pasukan perdamaian RI menjadi 4000 personel pada tahun 2019 Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Unit/Pihak Penyedia Data : Sumber Data : Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect Jenis Konsolidasi Periode : Batasan waktu: IKU ini dihitung dari posisi tiap forum yang dihadiri selama kurun waktu tahun anggaran (Januari sampai dengan Desember). Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Jumlah posisi yang diterima: dokumen-dokumen hasil sidang (laporan Delri, laporan sidang, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, dll). Jumlah posisi yang disampaikan: rekapitulasi posisi, kertas posisi, statement Delri. ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan Konversi 120 : ( ) Ya ( X ) Tidak Tahunan 90% 100.00% 90%

DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA Deskripsi Internal Business Process Peningkatan peran Indonesia di forum multilateral - Peningkatan: Penambahan derajat dan kualitas maupun kuantitas peran - Peran Indonesia: Upaya Indonesia dalam berbagai forum multilateral. - Forum multilateral: organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral. Latar belakang: Pada periode 2010-2014, Indonesia telah berhasil berperan di forum multilateral. Guna memastikan tercapainya kepentingan nasional Indonesia dalam diplomasi multilateral, peran tersebut perlu semakin ditingkatkan pada periode -2019. Peningkatan peran Indonesia di forum multilateral dapat diukur dari banyaknya posisi Indonesia yang diterima di forum-forum multilateral. Forum multilateral yang menjadi kepentingan dan bermanfaat bagi Indonesia. Memperjuangkan kepentingan nasional di tingkat multilateral serta meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia. Sasaran strategis ini merupakan turunan dari sasaran strategis Kemlu "Peningkatan Peran Indonesia di Dunia Internasional" (K.BP-7). Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama: posisi Indonesia yang diterima di forum multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme Penjelasan: Posisi: sikap/pandangan/usulan Pemerintah Indonesia terhadap suatu masalah yang sedang dibahas atau dinegosiasikan dalam penanganan isu multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senjata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme Posisi yang diterima: Posisi yang berhasil diadopsi/disetujui/dicatat/tidak ditentang/sejalan dengan posisi yang ada dalam forum multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senjata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme Posisi yang disampaikan adalah posisi mengenai isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senjata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme yang telah disusun berkoordinasi dengan K/L terkait, dan disampaikan di seluruh level persidangan/pertemuan. Batasan waktu: IKU ini dihitung dari posisi tiap forum yang dihadiri selama kurun waktu tahun anggaran (Januari sampai dengan Desember). Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Unit/Pihak Penyedia Data : Sumber Data : (Jumlah posisi yang diterima/jumlah posisi yang disampaikan dalam persidangan)*100% Untuk mendorong peningkatan posisi tawar dalam berbagai forum multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senjata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Jumlah posisi yang diterima: dokumen-dokumen hasil sidang (laporan Delri, laporan sidang, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, dll). Jumlah posisi yang disampaikan: rekapitulasi posisi, kertas posisi, statement Delri. Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan Konversi 120 : ( ) Ya ( X ) Tidak Tahunan 90% 100.00% 90% Usulan Triwulan TW I TW 2 TW 3 TW 4 25% 50% 70% 90%

DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA Deskripsi Internal Business Process Peningkatan kepemimpinan Indonesia di forum multilateral - Peningkatan: Penambahan derajat dan kualitas maupun kuantitas kepemimpinan Indonesia - Kepemimpinan Indonesia: kedudukan Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum multilateral. - Forum multilateral: organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral. Latar belakang: Kepemimpinan pada forum multilateral merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara memimpin jalannya pertemuan atau menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan, serta Indonesia/WNI dapat menduduki suatu jabatan strategis pada OI yang Indonesia menjadi anggotanya. Dengan menduduki jabatan tersebut, Indonesia berkesempatan untuk turut serta menyusun kebijakan OI, menyusun dan melaksanakan program-program kerja OI yang dapat dimanfaatkan dan disesuaikan untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia, maupun memperjuangkan kepentingan regional dan negara-negara berkembang guna meningkatkan postur internasional Indonesia. Forum multilateral yang menjadi kepentingan dan bermanfaat bagi Indonesia. Meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia melalui keterlibatan Indonesia dalam forum multilateral. Sasaran strategis ini merupakan turunan dari sasaran strategis Kemlu "Penguatan Kepemimpinan Indonesia di ASEAN, regional, interregional, dan forum internasional lainnya" (K.BP-6). Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama: kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral bagi terwujudnya pengiriman Pasukan Perdamaian RI menjadi 4.000 personel pada Tahun 2019 Penjelasan: Kepemimpinan: kedudukan atau peran Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum multilateral dalam rangka mendukung visi terwujudnya pengiriman Pasukan Perdamaian RI menjadi 4.000 personel pada Tahun 2019, misalnya sebagai chair, co-chair, host, co-host, dan member of bureau. Dalam satu pertemuan internasional, Indonesia dapat menjadi chair atau co-chair dari beberapa komite dan working group. Termasuk Indonesia yang ditunjuk sebagai chair, co-chair dan Indonesia yang ditunjuk sebagai host atau co-host. Batasan waktu: Kepemimpinan yang dihitung adalah kepemimpinan yang dilaksanakan selama periode satu tahun anggaran (Januari-Desember) Catatan: -Terwujudnya Pengiriman Pasukan Perdamaian RI menjadi 4000 personel pada tahun 2019 merupakan prioritas nasional dan termasuk ke dalam program lanjutan Presiden Joko Widodo. ((Jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia)/(Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia))*100

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Unit/Pihak Penyedia Data : Sumber Data : Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect Jenis Konsolidasi Periode : Untuk mendukung, memfasilitasi, dan mengkoordinasikan upaya Pemri terkait pengiriman pasukan perdamaian RI menjadi 4000 personel pada tahun 2019 Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Laporan Delri, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, kertas posisi, statement Delri, dll. ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan Konversi 120 : ( ) Ya ( X ) Tidak Tahunan 100% 100.00% 100%

DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA Deskripsi Internal Business Process Peningkatan kepemimpinan Indonesia di forum multilateral - Peningkatan: Penambahan derajat dan kualitas maupun kuantitas kepemimpinan Indonesia - Kepemimpinan Indonesia: kedudukan Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum multilateral. - Forum multilateral: organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral. Latar belakang: Kepemimpinan pada forum multilateral merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara memimpin jalannya pertemuan atau menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan, serta Indonesia/WNI dapat menduduki suatu jabatan strategis pada OI yang Indonesia menjadi anggotanya. Dengan menduduki jabatan tersebut, Indonesia berkesempatan untuk turut serta menyusun kebijakan OI, menyusun dan melaksanakan program-program kerja OI yang dapat dimanfaatkan dan disesuaikan untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia, maupun memperjuangkan kepentingan regional dan negara-negara berkembang guna meningkatkan postur internasional Indonesia. Forum multilateral yang menjadi kepentingan dan bermanfaat bagi Indonesia. Meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia melalui keterlibatan Indonesia dalam forum multilateral. Sasaran strategis ini merupakan turunan dari sasaran strategis Kemlu "Penguatan Kepemimpinan Indonesia di ASEAN, regional, interregional, dan forum internasional lainnya" (K.BP-6). Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama: kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme Penjelasan: Kepemimpinan: kedudukan atau peran Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme, misalnya sebagai chair, co-chair, host, co-host, dan member of bureau. Dalam satu pertemuan internasional, Indonesia dapat menjadi chair atau co-chair dari beberapa komite dan working group. Termasuk Indonesia yang ditunjuk sebagai chair, co-chair dan Indonesia yang ditunjuk sebagai host atau co-host. Batasan waktu: Kepemimpinan yang dihitung adalah kepemimpinan yang dilaksanakan selama periode satu tahun anggaran (Januari-Desember) ((Jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia)/(Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia))*100 Untuk meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam berbagai forum multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme. Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Unit/Pihak Penyedia Data : Sumber Data : Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect Jenis Konsolidasi Periode : Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Laporan Delri, resolusi, keputusan, presidential/chairman statement, kertas posisi, statement Delri, dll. ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan Konversi 120 : ( ) Ya ( X ) Tidak Tahunan 80% 108.00% 93%

DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA Deskripsi Internal Business Process Implementasi kesepakatan multilateral dengan partisipasi pemangku kepentingan nasional - Implementasi: tindak lanjut kesepakatan pada tingkat multilateral - kesepakatan multilateral: keputusan yang dihasilkan dan disahkan dalam forum multilateral - pemangku kepentingan nasional: Kementerian/Lembaga dan masyarakat sipil terkait Latar belakang: Pada forum-forum multilateral terdapat kesepakatan-kesepakatan yang disetujui bersama oleh Indonesia dan negara-negara lain. Kesepakatan tersebut memiliki konsekuensi untuk diimplementasikan atau ditindaklanjuti di tingkat nasional sebagai komitmen Indonesia. Mengingat tugas Ditjen Multilateral bukan sebagai implementing agency, Ditjen Multilateral perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan multilateral terkait di tingkat nasional. memastikan bahwa kesepakatan multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait. Sasaran strategis ini merupakan turunan dari sasaran strategis Kemlu "Perumusan dan Implementasi Kebijakan Luar Negeri dengan partisipasi pemangku kepentingan dalam negeri" (K.BP-1). Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama: rekomendasi untuk ditindaklanjuti pemangku kepentingan nasional bagi terwujudnya pengiriman Pasukan Perdamaian RI menjadi 4.000 personel pada Tahun 2019 Penjelasan: Rekomendasi: saran tindak lanjut atas kesepakatan di forum multilateral dalam rangka mendukung visi terwujudnya pengiriman Pasukan Perdamaian RI menjadi 4.000 personel pada Tahun 2019 agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia, misalnya melalui korespondensi surat atau pelaksanaan kegiatan yang bertujuan untuk diseminasi informasi (FGD, Rakor, penerbitan publikasi, workshop, seminar, dsb) Kesepakatan multilateral: keputusan yang dihasilkan dan disahkan dalam forum multilateral (konvensi internasional, resolusi, workplan, dsb) dalam rangka mendukung visi terwujudnya pengiriman Pasukan Perdamaian RI menjadi 4.000 personel pada Tahun 2019 Ditindaklanjuti: respons yang diberikan oleh pemangku kepentingan nasional thd rekomendasi yang disampaikan Pemangku kepentingan nasional: K/L terkait dan masyarakat sipil. Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral dalam rangka mendukung visi terwujudnya pengiriman Pasukan Perdamaian RI menjadi 4.000 personel pada Tahun 2019 pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Catatan: - Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata (berdasarkan Permenlu 07 Tahun 2011) mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal Multilateral di bidang keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senjata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara, dan terorisme. - Terwujudnya Pengiriman Pasukan Perdamaian RI menjadi 4000 personel pada tahun 2019 merupakan prioritas nasional dan termasuk ke dalam program lanjutan Presiden Joko Widodo. Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Unit/Pihak Penyedia Data : Sumber Data : Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect Jenis Konsolidasi Periode : Batasan waktu: Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari-Desember). (Jumlah rekomendasi yang dihasilkan/jumlah kesepakatan multilateral yang perlu ditindaklanjuti)*100 Untuk mendukung, memfasilitasi, dan mengkoordinasikan upaya Pemri terkait pengiriman pasukan perdamaian RI menjadi 4000 personel pada tahun 2019 Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Surat tanggapan dari K/L terkait, laporan pertemuan multilateral, dan laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi mengenai visi terwujudnya Pengiriman Pasukan Perdamaian RI menjadi 4000 personel pada tahun 2019 ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan Konversi 120 : ( ) Ya ( X ) Tidak Tahunan 90% 94% 90%

DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA Deskripsi Internal Business Process Implementasi kesepakatan multilateral dengan partisipasi pemangku kepentingan nasional - Implementasi: tindak lanjut kesepakatan pada tingkat multilateral - kesepakatan multilateral: keputusan yang dihasilkan dan disahkan dalam forum multilateral - pemangku kepentingan nasional: Kementerian/Lembaga dan masyarakat sipil terkait Latar belakang: Pada forum-forum multilateral terdapat kesepakatan-kesepakatan yang disetujui bersama oleh Indonesia dan negara-negara lain. Kesepakatan tersebut memiliki konsekuensi untuk diimplementasikan atau ditindaklanjuti di tingkat nasional sebagai komitmen Indonesia. Mengingat tugas Ditjen Multilateral bukan sebagai implementing agency, Ditjen Multilateral perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan multilateral terkait di tingkat nasional. Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama: memastikan bahwa kesepakatan multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait. Sasaran strategis ini merupakan turunan dari sasaran strategis Kemlu "Perumusan dan Implementasi Kebijakan Luar Negeri dengan partisipasi pemangku kepentingan dalam negeri" (K.BP-1). rekomendasi untuk ditindaklanjuti pemangku kepentingan nasional mengenai isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme Penjelasan: Rekomendasi: saran tindak lanjut atas kesepakatan di forum multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia, misalnya melalui korespondensi surat atau pelaksanaan kegiatan yang bertujuan untuk diseminasi informasi (FGD, Rakor, penerbitan publikasi, workshop, seminar, dsb) Kesepakatan multilateral: keputusan yang dihasilkan dan disahkan dalam forum multilateral (konvensi internasional, resolusi, workplan, dsb) mengenai isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme Ditindaklanjuti: respons yang diberikan oleh pemangku kepentingan nasional thd rekomendasi yang disampaikan Pemangku kepentingan nasional: K/L terkait dan masyarakat sipil. Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya, Paket Bali dihasilkan pada tahun 2013, namun penyusunan rekomendasinya dilaksanakan pada tahun berikutnya. Contoh lainnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan. Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Unit/Pihak Penyedia Data : Sumber Data : Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect Jenis Konsolidasi Periode : Batasan waktu: Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari-Desember). Catatan: Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata (berdasarkan Permenlu 07 Tahun 2011) mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal Multilateral di bidang keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senjata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara, dan terorisme. (Jumlah rekomendasi yang dihasilkan/jumlah kesepakatan multilateral yang perlu ditindaklanjuti)*100 Memberikan masukan kepada focal point mengenai kesepakatan multilateral mengenai isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme yang perlu ditindaklanjuti. Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Surat tanggapan dari K/L terkait, laporan pertemuan multilateral, dan laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi mengenai isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senata konvensional, penanggulangan kejahatan lintas negara dan terorisme ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan Konversi 120 : ( ) Ya ( X ) Tidak Tahunan 90% 108% 91%