EFEKTIVITAS LARUTAN JERUK NIPIS TERHADAP PENURUNAN KADAR MERKURI (Hg) PADA IKAN TONGKOL (Euthynnus sp)

dokumen-dokumen yang mirip
mendirikan pabrik bertujuan untuk membantu kemudahan manusia. Namun, hal

EFEKTIVITAS LARUTAN JERUK NIPIS TERHADAP PENURUNAN KADAR MERKURI (Hg) PADA IKAN TONGKOL (Euthynnus sp) SKRIPSI OLEH : ADE IRMA NASUTION NIM.

PERBANDINGAN PENURUNAN KADAR CADMIUM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENCEMARAN LOGAM TIMBAL, KADMIUM, DAN MERKURI DALAM CUMI-CUMI

PENDAHULUAN. sumber protein hewani. Kandungan protein kerang yaitu 8 gr/100 gr. Selain itu,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 2004). Menurut Palar (1994) pencemaran adalah suatu kondisi yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian laut seakan-akan merupakan sabuk pengaman kehidupan manusia

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup manusia dengan meningkatnya pendapatan masyaraka Di sisi lain,

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN TIMBAL (Pb) PADA IKAN NIKE (Awaous melanocephalus) DI MUARA SUNGAI BONE KOTA GORONTALO

KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA AIR, SEDIMEN, DAN KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PANTAI BELAWAN, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 2 - Juli 2016

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber pencemar bagi lingkungan (air, udara dan tanah). Bahan

ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN LELE (Clarias sp.) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOTA PEKALONGAN

EFEKTIFITAS KITOSAN DALAM MENGIKAT LOGAM BERACUN DAN REDUKSI RISIKO KONSUMSI KERANG HIJAU (Perna viridis)

ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA SOTONG (Sepia sp) BERDASARKAN VARIASI UKURAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM SKRIPSI

Dampak Pencemaran Pantai Dan Laut Terhadap Kesehatan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Akuatik Jurnal Sumberdaya Perairan 12 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi sehingga disebut

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. 51' 30 BT perairan tersebut penting di Sumatera Utara. Selain terletak di bibir Selat

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: )

ANALISIS KADAR LOGAM BERAT PADA SUNGAI DI JAWA TENGAH

PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM Pb DAN Cr PADA AIR DAN SEDIMEN DI SUNGAI AO DESA SAM SAM KABUPATEN TABANAN

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI Pb DAN Cu TERHADAP KESETIMBANGAN SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN LAUT KOTA DUMAI

PENGARUH PERENDAMAN DENGAN KERTAS KORAN DALAM AIR PANAS TERHADAP KADAR TIMBAL (Pb) PADA IKAN ASIN

KANDUNGAN LOGAM KADMIUM (Cd), TIMBAL (Pb) DAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN KOMUNITAS IKAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI PERCUT TESIS.

PENGARUH PERENDAMAN KERANG DARAH (Anadara granosa) DENGAN PERASAN JERUK NIPIS TERHADAP KADAR MERKURI (Hg) DAN KADMIUM (Cd)

PEMBUATAN SAUS KUPANG MERAH (Musculita senhausia) DENGAN PERLAKUAN KONSENTRASI ASAM SITRAT DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI

ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (II) KADMIUM (II) DAN KROMIUM (VI) PADA KERANG BULU (Anadara Antiquata sp) DI PERAIRAN DUMAI

Mahasiswa Program Studi S1 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

IDENTIFIKASI PENCEMARAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BY PASS KOTA PADANG DENGAN METODE SUSEPTIBILITAS MAGNET

ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA JAJANAN PINGGIRAN JALAN KECAMATAN KOTA TENGAH KOTA GORONTALO. Oleh Zulyaningsih Tuloly NIM :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari hingga April 2013.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI AIR JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) DALAM MENURUNKAN KADAR KADMIUM (Cd) PADA DAGING KERANG DARAH (Anadara granosa)

I. PENDAHULUAN. masalah yang sangat krusial bagi negara maju dan sedang berkembang. Terjadinya

STUDI PERBANDINGAN PEMANFAATAN JERUK NIPIS, ASAM CUKA, DAN ASAM JAWA DALAM PENGIKATAN PLUMBUM (Pb) PADA CUMI-CUMI DI PERAIRAN BELAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Logam berat merupakan salah satu komponen pencemar lingkungan, baik

BAB I PENDAHULUAN. yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Jadi, kemajuan

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negar

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan kualitas lingkungan dan derajat kesehatan masyarakat disebabkan

EFEKTIFITAS DEPURASI UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb dan Cd DALAM DAGING KERANG DARAH (Anadara granossa)

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) DAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

PERBEDAAN KADAR BESI (Fe) BERDASARKAN VARIASI BERAT LIMBAH TAHU SEBAGAI PENYERAP LOGAM PADA LEACHATE (LINDI) (STUDI DI TPA CIANGIR KOTA TASIKMALAYA)

Efektivitas Penggunaan Berbagai Konsentrasi Perasan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa billimbi) terhadap Kadar Pb SAWI HIJAU (Brassica juncea)

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

UJI KADAR LOGAM BERAT PADA SAMPEL AIR DAN KERANG DI MUARA CENGKARENG DRAIN

EVALUATION OF HEAVY METAL CONTENT (Cu, Cd, Fe, Pb) OF CORN (Zea METESEH, SEMARANG) SKRIPSI

ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL (Pb) DAN LAJU KONSUMSI AMAN PADA KEPITING BAKAU (Scylla serrata Forskal) DI SUNGAI DONAN CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengaruh menurunkan kualitas lingkungan atau menurunkan nilai

dari tumpahan minyak-minyak kapal.akibatnya, populasi ikan yang merupakan salah satu primadona mata pencaharian masyarakat akan semakin langka (Medan

PERBEDAAN VARIASI DOSIS ABU SEKAM PADI DALAM MENURUNKAN KADAR LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) PADA LIMBAH INDUSTRI BATIK

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan hidup adalah satu kesatuan ruang dengan kesemua benda, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang

PENGARUH PEMBERIAN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi) TERHADAP KADAR KADMIUM (Cd) PADA KERANG (Bivalvia) YANG BERASAL DARI LAUT BELAWAN TAHUN 2010

Konsentrasi (mg/l) Titik Sampling 1 (4 April 2007) Sampling 2 (3 Mei 2007) Sampling

PENGARUH PEKTIN JERUK DALAM MENGIKAT LOGAM BERACUN DAN REDUKSI RISIKO KONSUMSI KERANG DARAH (Anadara granosa)

BAB I PENDA HULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Efektifitas Jerami Dalam Menyerap Kandungan Logam Berat Kadmium (Cd) Pada Air Di Embung Piloliyanga. Feni Rahman, Dian Saraswati, Ekawaty Prasetya 1

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN PELAGIS KECIL YANG DIDARATKAN DI PPS BELAWAN KECAMATAN MEDAN BELAWAN SUMATERA UTARA ABSTRACT

Studi Pencemaran Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Ikan Tongkol (Euthynnus sp.) di Pantai Utara Jawa

KAJIAN LOGAM BERAT Pb, Cu, Hg DAN Cd YANG TERKANDUNG PADA BEBERAPA JENIS IKAN DI WILAYAH PESISIR KOTA BANDAR LAMPUNG

DAN FORMALDEHID PADA BEBERAPA IKAN SEGAR DI KUB (KELOMPOK USAHA BERSAMA) BELAWAN, KECAMATAN MEDAN BELAWAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Bali dengan banyak aktivitas manusia seperti tempat singgah kapal-kapal

BAB 1 PENDAHULUAN. buang tanpa adanya pengolahan limbah yang efesien dan terbuang mengikuti arus

PENURUNAN LOGAM CADMIUM (Cd) AIR LIMBAH INDUSTRI ELEKTROPLATING MENGGUNAKAN BAKTERI PSEUDOMONAS FLUORESCENS

(Anadara sp Beredar di Kota Semarang Anadara sp Maria Mita Susanti 1, Monica Kristiani 2 Akademi Farmasi Theresiana Semarang

BIOAKUMULASI LOGAM BERAT DALAM MANGROVE Rhizophora mucronata dan Avicennia marina DI MUARA ANGKE JAKARTA

STUDI PERBANDINGAN KANDUNGAN ION LOGAM TIMAH

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

ABSTRAK. Kata kunci: Penaeus sp, stick, limbah kulit udang PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. buangan/limbah yang selanjutnya akan menyebabkan pencemaran air, tanah, dan. h:1). Aktivitas dari manusia dengan adanya kegiatan

Minimalisir Logam Berat Ni Pada Limbah Cair Industri Elektroplating dengan Pseudomonas fluorescens

STUDI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN TEMBAGA (Cu) DI PERAIRAN DANAU TOBA, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI. Oleh:

ABSTRAK ABSTRACT

PENENTUAN KONDUKTIVITAS AIR SUNGAI BATANG LUBUH MENGGUNAKAN MULTITESTER

PENGARUH INTERFERENSI ION KADMIUM (Cd 2+ ) TERHADAP BIOSORPSI ION TIMBAL (Pb 2+ ) OLEH SEL RAGI Saccharomyces cerevisiae

BAHAYA KONTAMINASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DALAM IKAN LAUT DAN UPAYA PENCEGAHAN KONTAMINASI PADA MANUSIA

ANALISIS KADAR NITRAT (NO 3 ) DAN NITRIT (NO 2 ) DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI KARET DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER PADA BALAI RISET STANDARDISASI

ANALISIS KADAR NITRIT PADA SOSIS SAPI DI PASAR MODERN KOTA GORONTALO. Nurnaningsi Yalumini, Rama P Hiola, Ramly Abudi 1

ANALISIS KANDUNGAN MERKURI (Hg) PADA TANAH SAWAH DI DESA TALUDUYUNU KECAMATAN BUNTULIA KABUPATEN POHUWATO. Yunita Miu Nim :

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran lingkungan perairan yang disebabkan oleh logam-logam berat

BEBERAPA JENIS IKAN ASIN YANG DI PRODUKSI DI KELURAHAN BAHARI KECAMATAN MEDAN BELAWAN TAHUN

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ESTIMASI KANDUNGAN KADMIUM DALAM PRODUK KOSMETIK U. Anggita 1, Itnawita 2, S. Anita 2

BAB I PENDAHULUAN. ternyata telah menimbulkan bermacam-macam efek yang buruk bagi kehidupan

PROFIL PENCEMARAN AIR SUNGAI SIAK KOTA PEKANBARU DARI TINJAUAN FISIS DAN KIMIA

ABSTRAK. ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DALAM SARDEN KEMASAN KALENG YANG MASA BERLAKUNYA AKAN HABIS KURANG DARI DUA BULAN

Tuna dalam kemasan kaleng

UJI TOKSISITAS DETERJEN CAIR TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. penampilannya atau lebih tahan tehadap korosi dan keausan. Dampak negatif dari

The JaMMiLT ISSN The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist

BAB I. Logam berat adalah unsur kimia yang termasuk dalam kelompok logam yang

KANDUNGAN LOGAM BERAT AIR LAUT, SEDIMEN DAN DAGING KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PERAIRAN MENTOK DAN TANJUNG JABUNG TIMUR

Transkripsi:

EFEKTIVITAS LARUTAN JERUK NIPIS TERHADAP PENURUNAN KADAR MERKURI (Hg) PADA IKAN TONGKOL (Euthynnus sp) Ade Irma Nasution 1, Indra Chahaya S 2, Irnawati Marsaulina 2 1 Mahasiswa Departemen Kesehatan Lingkungan FKM USU 2 Dosen Departemen Kesehatan Lingkungan FKM USU Universitas Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia ABSTRACT Belawan waters have been contaminated with heavy metals such as lead (Pb), cadmium (Cd), and mercury (Hg). Belawan sources of marine pollution caused by industrial waste results. Mercury (Hg) is the most toxic heavy metals that are harmful to health. Water biota that live in the waters of Belawan will accumulate the metal in the body tissue through the food chain. In fact, fish and shellfish is a popular seafood Indonesian society. This research aims to study if there is or not the different of the declining of mercury content to the fish in market of KUD Gabion Belawan and the variation of concentration and submersion on citric. This research is Quasi Experiment study with complete random sampling with two factors, i.e. the first factor is variation of concentration and the second one is variation of duration of submersion. This research was conducted on March up to May 2015. The population in this research is tuna fish that sold in KUD Gabion Belawan from the sea of Belawan and the sample in this research is tuna fish with weight 1,2 kg. The data was analyzed by statistical test Friedman. The results showed that decreased levels of mercury (Hg) in the of concentration of 0%, 25%, 50%, and 75% for 5 minutes at 0.875 ppm, 0.0786 ppm, 0.0725 ppm and 0.0584 ppm, while the concentration 0 %, 25%, 50%, and 75% for 10 minutes at 0.0869 ppm, 0.0624 ppm, 0.0587 ppm and 0.0336 ppm. The results of test Friedman showed that the difference of the four concentration (0%, 25%, 50%, 75%) of citric to the declining of content of mercury (Hg) (p<0.001) and the duration of submersion (5 minutes and 10 minutes) (p= 0.001) of the citric to the declining of mercury content (Hg.) The public are advised to soaked with lime solution concentration 75 % for 10 minutes before cooking to declining of mercury (Hg) in tuna. Government should control Belawan waters pollution water biota such as fish for consumption by the public, by advanced research needs to be done with an acid solution such as vinegar, tamarind the levels to declining heavy metal o such as lead (Pb), cadmium (Cd). Keywords : Duration of submersion, Concentration, Declining of Hg content, Tuna fish, Lime solution. Pendahuluan Perkembangan industri sangat pesat di dunia. Namun, hal ini memberikan efek buruk bagi manusia. Hal ini berkaitan dengan limbah industri yang tidak terkontrol sehingga terjadi pencemaran lingkungan (Palar,2008). Salah satu kasus pencemaran merkuri (Hg) yaitu kasus Minamata yang terjadi di Jepang 1 tahun 1950. Sekitar 120 penduduk Minamata meninggal karena keracunan merkuri (Hg) dan 800 0rang menderita sakit (Redhana, 2013). Merkuri (Hg) termasuk logam berat yang sangat berbahaya. Penggunaan merkuri (Hg) sangat banyak, misalnya sebagai senyawa kimia di laboratorium, peralatan laboratorium.

Senyawa organik juga banyak digunakan sebagai pestisida khususnya fenil merkuri dimetilditiokarbamat yang digunakan di pabrik kzertas, dan etil merkuri klorida yang digunakan sebagai fungisida. Target keracunan merkuri (Hg) adalah kerusakan syaraf yang mampu mengakibatkan kelumpuhan, dan kebutaan (Situmorang, 2007). Perairan Belawan disinyalir tercemar oleh logam berat yang berbahaya dan beracun. Hal ini disebabkan terdapatnya beberapa industri yang merupakan konstributor pencemar utama logam berat pada aliran sungai Deli (Hayati, 2009). Menurut penelitian Bapedalda Sumut pada tahun 2003 menyatakan bahwa kandungan merkuri (Hg) di laut Belawan mencapai 0,7012 mg/l. Padahal berdasarkan standart baku mutu Peraturan Pemerintah No 82 tahun 2001, kandungan merkuri (Hg) yang aman adalah 0,002 mg/l (Kompas, 2005). Belawan merupakan salah satu tempat pelelangan ikan terbesar di Kota Medan. Salah satu jenis ikan yang dipasarkan adalah ikan tongkol yang digemari masyarakat. Ikan tongkol memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Ikan tongkol memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk dikonsumsi antara lain asam lemak omega 3. Namun, ikan tongkol yang berasal dari perairan Belawan telah tercemar kandungan merkuri (Hg). Masyarakat menggunakan jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis dan sebagai citra rasa ternyata memiliki khasiat yang berguna bagi mengurangi toksik dalam tubuh kita. Jeruk nipis ternyata memiliki kemampuan sebagai pereduksi logam berat yaitu asam sitrat. Asam sitrat akan bereaksi dengan logam berat dan membentuk garam sitrat. Pemeriksaan ikan tongkol yang dilakukan pada tanggal 14 April 2015 dan telah diambil sampelnya dengan hasil uji UPT Laboratorium KesehatanDaerah Medan bahwa kadar merkuri (Hg) pada ikan tongkol yang berasal dari Belawan sebesar 0,0875 ppm dengan metode AAS Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penelitian eksperimen ini untuk melihat penurunan merkuri (Hg) dengan berbagai 2 konsentrasi dan variasi waktu perendaman dengan larutan jeruk nipis Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperiment. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor yaitu faktor pertama berupa variasi konsentrasi (25 %, 50 %, dan 75 %) dan faktor kedua berupa variasi lama perendaman (5 menit dan 10 menit). Penelitian ini melakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Pengambilan sampel dilakukan di Pasar KUD Gabion Belawan.. Preparasi sampel dan pengujian kadar merkuri (Hg) pada ikan tongkol akan dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Jalan Williem Iskandar Pasar V Barat I No. 4 Medan. Waktu penelitian ini dimulai dari Bulan Maret 2014 Mei 2015. Sampel pada penelitian ini adalah ikan tongkol yang memiliki berat 1,2 kg. Sumber data diperoleh dari hasil pemeriksaan sampel untuk melihat penurunan kadar merkuri (Hg) sebelum pemberian dan setelah pemberian larutan jeruk nipis dengan alat Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) VGA 77. Data akan diolah melalui beberapa tahapan antara lain : entri data, koding, editing, tabulating. Kemudian, Data akan dianalisis secara kuantitatif menggunakan SPSS. Data akan diolah terlebih dahulu dengan uji normalitas yaitu uji Shapiro Wilk. Pengolahan data dilakukan secara bivariat menggunakan uji Anova Two Way jika data normal dan homogen untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan konsentrasi dan lama perendaman larutan jeruk nipis terhadap tongkol. Jika data tidak berdistribusi normal maka dilakukan uji Friedman ( Usman, 2006). Hasil dan Pembahasan Pelabuhan Perikanan Samudra Belawan terletak di Kelurahan Bagan Deli. Kelurahan Bagan Deli memiliki wilayah seluas 3,8 Ha yang digunakan sebagai sektor industri perikanan. Sektor industri perikanan

ini merupakan salah satu dermaga terbesar di Sumatera Utara. Pelabuhan ini menghasilkan tangkapan nelayan yang nantinya akan didistribusikan ke pasar tradisional setempat ataupun ke tempat lain oleh pengecer yang akan dikonsumsi oleh konsumen (Silalahi, 2014). Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar merkuri pada ikan tongkol sebelum dilakukan perendaman larutan jeruk nipis sebesar 0, 0875 ppm. Nilai ini masih dibawah baku mutu yang telah ditetapkan oleh Peraturan Kepala BPOM Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009 tentang penetapan batas maksimum cemaran mikroba dan kimia pada makanan bahwa ikan olahan memiliki batas maksimum kandungan merkuri sebesar 0,5 mg/kg. Meskipun ikan tongkol tersebut masih aman untuk dikonsumsi, perlu diwaspadai bahwa merkuri yang sudah terdapat di dalam tubuh ikan tersebut dapat mengalami akumulasi pada tubuh manusia yang mengkonsusmsi ikan tersebut. Adanya kandungan merkuri pada ikan tongkol yang berasal dari Perairan Belawan disebabkan oleh hasil buangan industri seperti pabrik cat, pabrik kertas, pabrik peralatan listrik, pabrik bijih besi, farmasi yang berada di sekitar kawasan perairan Belawan. Ikan tongkol merupakan jenis ikan yang bergerak cepat yang hidup di perairan dangkal. Faktor yang mempengaruhi kandungan logam berat pada ikan tersebut adalah tingkah laku makan ikan serta penyebaran habitatnya. Ikan mampu menghindari polusi sesuai dengan gerakan kecepatan ikan tersebut Penelitian ini dilakukan dengan metode perendaman daging ikan tongkol dengan larutan jeruk nipis. Konsentrasi larutan jeruk nipis yang digunakan adalah 0%, 25%, 50%, dan 75% dengan lama perendaman 5 menit dan 10 menit. Penelitian ini dilakukan dengan 8 perlakuan dengan 3 kali pengulangan. Adapun hasil kadar merkuri pada Ikan tongkol dari setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Kadar Merkuri (Hg) Pada IkanTongkol Dari Berbagai Konsentrasi Dan Lama Perendaman Larutan Jeruk Nipis Lama Peren daman 5 menit 10 menit Hasil Tabel 4.1 menunjukkan bahwa kadar merkuri pada ikan tongkol setelah perendaman larutan jeruk nipis dengan berbagai variasi konsentrasi dan lama perendaman menunjukkan bahwa adanya tongkol tersebut. Hal ini terlihat bahwa kadar merkuri (Hg) tertinggi terdapat pada perendaman dengan akuades 100 ml atau pada konsentrasi larutan jeruk nipis 0% selama 5 menit. Sebaliknya kadar merkuri (Hg) pada ikan tongkol terendah setelah perendaman larutan jeruk nipis selama 10 menit pada konsentrasi larutan jeruk nipis 75%. Adapun rata-rata kadar merkuri (Hg) setelah perlakuan dan persentase penurunan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Persentase Penurunan Kadar Merkuri (Hg) Setelah Diberi Perlakuan Perlakuan Ulangan 1 2 3 1 2 3 Rerata Kadar Merkuri (Hg) pada Pre-test Konsentrasi Larutan Jeruk Nipis 0 % 25 % 50 % 75 % 0,0875 0,0875 0,0875 0,0869 0,0869 0,0869 0,0777 0,0799 0,0784 0,0635 0,0617 0,0621 Rerata Kadar Merkuri (Hg) pada Post Test 0,0722 0,0712 0,0741 0,0581 0,0583 0,0597 Persentase Penurunan (%) Kadar Merkuri (Hg) 5 menit 0% 0,0875 0,0875 0 5 menit 25% 0,0875 0,0786 10,17 5 menit 50% 0,0875 0,0725 17,14 5 menit 75% 0,0875 0,0584 33,26 10 menit 0% 0,0875 0,0869 0,69 10 menit 25% 0,0875 0,0624 28,68 10 menit 50% 0,0875 0,0587 32,91 10 menit 75% 0,0875 0,0336 61,60 0,0632 0,0547 0,0572 0,0330 0,0335 0,0343 3

Jumlah Penurunan Hg (%) Kadar merkuri (Hg) tidak seluruhnya mengalami penurunan pada setiap perlakuan yaitu pada lama perendaman 5 menit dan konsentrasi jeruk nipis 0%. Penurunan kadar merkuri (Hg) paling besar terjadi pada konsentrasi larutan jeruk nipis 75% dengan lama perendaman 10 menit yaitu sebesar 61,60%. 70 60 50 40 30 20 10 0 5 10 Lama Perendaman (menit) 0% 25% 50% 75% Gambar 1. Grafik Persentase Penurunan Kadar Merkuri (Hg) Setelah Diberi Perlakuan Gambar 1. menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan jeruk nipis yang diberikan maka semakin tinggi pula tongkol. Lama perendaman juga berbanding lurus dengan jumlah penurunan, semakin lama perendaman makan semakin tinggi pula penurunan kadar Hg pada ikan tongkol. Hasil uji normalitas data diperoleh nilai p = 0,018 < α = 0,05, H 0 ditolak yang berarti bahwa data tidak berdistribusi normal. Oleh karena data tidak berdistribusi normal maka uji homogenitas tidak dapat dilakukan dan analisis dilakukan dengan menggunakan uji non parametrik Friedman. Uji non parametrik Friedman digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan tongkol pada berbagai konsentrasi dan lama perendaman. Hasil uji Friedman untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh konsentrasi dan lama perendaman larutan jeruk nipis dapat dilihat pada tabel 3 4 Tabel 3. Hasil Uji Friedman Perbedaan Penurunan Kadar Merkuri Pada Ikan Tongkol Dengan Perendaman Jeruk Nipis Penurunan Kadar Hg Konsentrasi 0% 6 25% 6 50% 6 75% 6 Total 24 Lama Perendaman 5 Menit 12 10 Menit 12 Total 24 N p- val ue < 0,0 01 0,0 01 Hasil uji Friedman menunjukkan p- value < 0,001 < α = 0,05 ada perbedaan konsentrasi terhadap penurunan kadar merkuri (Hg) yang berarti bahwa keempat konsentrasi jeruk nipis dalam perlakuan memiliki kemampuan yang berbeda secara nyata dalam menurunkan kadar merkuri (Hg) pada ikan tongkol. Hasil uji Friedman menunjukkan p- value = 0,001 < α = 0,05 ada perbedaan lama perendaman terhadap penurunan kadar merkuri (Hg) yang berarti bahwa kedua taraf lama perendaman dalam perlakuan berbeda secara nyata dalam menurunkan kadar merkuri (Hg) pada ikan tongkol. Untuk melihat perbedaan masing masing perlakuan maka dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan uji Tukey yang biasa disebut dengan uji HSD (Honestly Significant Difference) yang dapat dilihat pada Tabel 4 Tabel 4 Hasil Uji Tukey Terhadap Penurunan Kadar Merkuri (Hg) pada Ikan Tongkol pada Taraf Konsentrasi Larutan Jeruk Nipis Konsentrasi Larutan Jeruk Nipis Beda Rerata (I J) Probabili tas Konsent rasi (I) Konsen trasi (J) 0% 25% 0,017* 0,000 50% 0,022* 0,000

75% 0,041* 0,000 25% 50% 0,004* 0,001 75% 0,025* 0,000 50% 75% 0,019* 0,000 * = berbeda nyata Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Tukey terhadap konsentrasi maka dapat dilihat bahwa perbandingan penurunan kadar merkuri (Hg) pada seluruh konsentrasi adalah berbeda nyata. Kemampuan larutan jeruk nipis untuk menurunkan kadar merkuri (Hg) pada ikan tongkol disebabkan oleh adanya zat asam sitrat yang terkandung dalam jeruk nipis. Gugus fungsional OH dan COOH pada asam sitrat menyebabkan ion sitrat dapat bereaksi dengan ion logam membentuk garam sitrat. Menurut Rusli (2010), ion sitrat akan mengikat logam melalui proses pengkhelatan sehingga dapat menghilangkan ion logam yang terakumulasi pada ikan tongkol sebagai kompleks sitrat. Selain asam sitrat mengandung asam ascorbat. Asam ascorbat akan mengakibatkan terjadinya ikatan kompleks dengan ion logam. Asam ascorbat mempunyai satu pasang elektron bebas pada molekulnya yang dapat diberikan pada atom logam sehingga menyebabkan terbentuknya Hg-asam ascorbat ( Indasah, 2015). Menurut Hudaya (2010), Kecepatan reaksi akan mempengaruhi konsentrasi. Semakin tinggi konsentrasi larutan jeruk nipis yang digunakan maka logam Hg akan semakin cepat berikatan dengan asam sitrat berikatan membentuk garam sitrat. Ada beberapa resiko mengkonsumsi ikan yang engndung merkuri antara lain : kerusakan syaraf pusat berupa anoreksia, ataksia, dismetria, gangguan pandangan mata yang bisa mengakibatkan kebutaan, gangguan pendengaran, konvulsi, paresis, koma dan kematian (Widowati, 2008). Masyarakat perlu mengetahui batas aman dalam mengkonsumsi ikan tongkol. Nilai asupan (I) jika dikonsumsi ikan tongkol perhari sebanyak 50 g selama 350 hari dalam jangka waktu 30 tahun dan berat badan 55 kg adalah 0,0326 µg/g/hari nilai ECR < 1 maka ikan tongkol masih aman dikonsumsi sebanyak 50 g selama 350 hari/ tahun dalam 5 jangka waktu 30 tahun dan seseorang yang memiliki berat badan 55 kg. Maka banyak ikan tongkol yang aman dikonsumsi adalah 50 g dalam satu hari. Berdasarkan bahan makanan penukar ukuran rumah tangga 1 potong ikan didapat sebanyak 50 gr. Artinya konsumsi ikan perhari sekitar satu hingga satu setengah potong per hari (Almatsier, 2010), World Health Organization (WHO) apabila ikan terus menerus dikonsumsi sebanyak 60 g/orang/hari, maka kadar Hg maksimum yang diizinkan adalah 0,5 µg/g ikan basah (Widowati, 2008). Berdasarkan standar WHO dalam Simange (2010) tentang jumlah kadar mekuri yang boleh masuk ke dalam tubuh manusia selama satu minggu adalah 0,3 ppm total merkuri atau 0,2 ppm metal merkuri per minggu per 70 kg berat badan atau 0,04 ppm per hari. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas larutan jeruk nipis terhadap tongkol (Euthynnus sp) dapat disimpulkan: 1. Kadar merkuri (Hg) pada ikan tongkol yang dijual di Pasar KUD Gabion Belawan berdasarkan hasil peeriksaan laboratorium menunjukkan sebesar 0,00875 ppm 2. Penurunan kadar merkuri (Hg) pada ikan tongkol pada konsentrasi larutan jeruk nipis 0 % dalam waktu 5 menit menunjukkan 0 % dengan rata- rata kadar sebesar 0,0875 ppm sedangkan penurunan kadar merkuri (Hg) pada ikan tongkol pada konsentrasi larutan jeruk nipis 0 % dalam waktu 10 menit menunjukkan 0,69 % dengan rata- rata kadar sebesar 0,0869 ppm 3. Penurunan kadar merkuri (Hg) pada ikan tongkol pada konsentrasi larutan jeruk nipis 25 % dalam waktu 5 menit menunjukkan 10,17 % dengan rata- rata kadar sebesar 0,0786 ppm sedangkan penurunan kadar merkuri (Hg) pada ikan tongkol pada konsentrasi larutan jeruk nipis 25 % dalam waktu 10 menit menunjukkan 28,68 % dengan rata- rata kadar sebesar 0,0624 ppm. 4, Penurunan kadar merkuri (Hg) pada ikantongkol pada konsentrasi larutan jeruk

nipis 50 % dalam waktu 5 menit menunjukkan 17,14 % dengan rata- rata kadar sebesar 0,0725 ppm sedangkan penurunan kadar merkuri (Hg) pada ikan tongkol pada konsentrasi larutan jeruk nipis 50 % dalam waktu 10 menit menunjukkan 32,91 % dengan rata- rata kadar sebesar 0,0587 ppm. 5. Penurunan kadar merkuri (Hg) pada ikan tongkol pada konsentrasi larutan jeruk nipis 75 % dalam waktu 5 menit menunjukkan 33,26 % dengan rata- rata kadar sebesar 0,0584 ppm sedangkan penurunan kadar merkuri (Hg) pada ikan tongkol pada konsentrasi larutan jeruk nipis 75 % dalam waktu 10 menit menunjukkan 61,60 % dengan rata- rata kadar sebesar 0,0336 ppm. 6.Ada perbedaan berbagai konsentrasi 0 %,25 %, 50 %,dan 75 % dan lama perendaman selama 5 menit dan 10 menit terhadap penurunan kadar merkuri (Hg). 7.Penurunan kadar merkuri (Hg) pada perendaman larutan jeruk nipis paling efektif yaitu pada konsentrasi 75 % dalam waktu 10 menit dengan persentase penurununan 61,60 %. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang perlu disampaikan: 1. Perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa larutan jeruk nipis memiliki kemampuan dalam menurunkan kadar merkuri pada konsentrasi 75 % dengan perendaman selama 10 menit. 2. Diharapkan diaplikasikan ditingkat rumah tangga dengan cara 3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap kandungan logam berat lainnya pada ikan tongkol setelah mengalami perendaman larutan jeruk nipis. 4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap lama perendaman larutan jeruk nipis diatas 10 menit terhadaap penurunan kadar merkuri. Daftar Pustaka Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. 6 Badan Pengawas Obat dan Makanan RI,. 2009. Peraturan Kepala Badan Pengawas dan Makanan Republik Indonesia No. HK. 00. 06. 1. 52. 4011, Tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Logam Berat dalam Makanan. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan : Jakarta. Hayati, Nur. 2009. Analisis Kadar Arsen Pada Kerang Yang Berasal Dari Laut Belawan. Skripsi Ilmu Kesehatan Masyarakat USU, Sumatera Utara. Hudaya, Rina. 2010. Pengaruh Pemberian Belimbing Wuluh ( Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium (Cd) Pada Kerang (Bivalvia) Yang Berasal Laut Belawan. Skripsi Ilmu Kesehatan Masyarakat USU, Sumatera Utara. Indasah. 2015. Dampak Penambahan Chelating Agent ( Asam Asetat, Asam Sitrat, Dan Jeruk Nipis ) Terhadap Kadar Fe,Zn, Dan Protein Daging Kupang Beras (Carbula faba). Http :// publikasi. Stikessstrada.ac.id diakses pada tanggal 12 Maret 2015. Kompas,. 28 September 2005. Air Limbah. http:// ampl.or.id diakses pada tanggal 12 Februari 2015. Palar, Heryando. 2008. Pencemaran Dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta : Jakarta. Redhana, IW. 2013. Identifikasi Bahan Kimia Berbahaya Yang Digunakan Dalam Praktikum Kimia SMA. http :// ejournal.undiksha.ac.id diakses pada tanggal 23 Juni 2013. Silalahi,SL. 2014. BAB II Profil Lingkungan V Kelurahan Bagan Deli.http://repository.usu.ac.id diakses paada tanggal 6 Juni 2015 Simange, SM, Simbolon, D, & Jusadi, D. 2010. Analisis Kandungan Merkuri (Hg)Dan Sianida (CN) Pada Beberapa Jenis Ikan Hasil TAngkapan Nelayan Di Teluk Kao, Halmahera Utara. http: // ejournal.undip.ac.id diakses pada tanggal 6 Juni 2015. Situmorang, Manihar. 2007. Kimia

Lingkungan. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan : Sumatera Utara. Usman, Husaini & Akbar, PS. 2006. Pengantar Statistika.PT Bumi Aksara : Jakarta. Edisi 2. Hal 158. Widowati, W, Sastiono, A, & Jusuf, R. 2008. Efek Toksis Logam Pencegahan Dan Penanggulangan Pencemaran. PENERBIT ANDI : Yogyakarta. 7