CLINICAL MENTORING TATALAKSANA ANEMIA DEFISIENSI BESI DALAM PRAKTEK SEHARI-HARI

dokumen-dokumen yang mirip
Curriculum vitae Riwayat Pendidikan: Riwayat Pekerjaan

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia

BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

THALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

2. Sebagai bahan masukan kepada pihak rumah sakit sehingga dapat melakukan. 3. Sebagai bahan masukan atau sebagai sumber informasi yang berguna bagi

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

B A B I PENDAHULUAN. pembangunan dalam segala bidang. Pertumbuhan ekonomi yang baik,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mata Kuliah : Kep. Medikal Bedah Topik : Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Hematologi; Anemia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Mikrositer hipokrom adalah gambaran morfologi sel darah merah

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP AN. R DENGAN BISITOPENIA DI RUANG HCU ANAK RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Anemia Megaloblastik. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi fungsinya untuk membawa O 2 dalam jumlah yang cukup ke

BAB 1 PENDAHULUAN. Defisiensi besi merupakan gangguan nutrisi yang secara umum. terjadi di seluruh dunia dan mengenai lebih kurang 25% dari seluruh

9. Sonia mahdalena 10. Tri amalia 11. Mitha nur 12. Novita sari 13. Wardah afifah 14. windi yuniati 15. Gina I. 16. Nungki. 8.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

DIAGNOSIS LABORATORIK ANEMIA DEFISIENSI BESI LABORATORIC DIAGNOSIS OF IRON DEFICIENCY ANEMIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar adalah program AI yang menggabungkan basis pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan suatu kondisi konsentrasi hemoglobin kurang dari

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah gizi yang paling tinggi kejadiannya di dunia sekitar 500 juta

MAKALAH GIZI ZAT BESI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

b) Anemia Megaloblastik Megaloblastik dalam kehamilan disebabakan karena defisiensi asam folik c) Anemia Hipoplastik

Thalassemia. Abdul Muslimin Dwi Lestari Dyah Rasminingsih Eka Widya Yuswadita Fitriani Hurfatul Gina Indah Warini Lailatul Amin N

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid

BAB I PENDAHULUAN. berbagai negara, dan masih menjadi masalah kesehatan utama di. dibandingkan dengan laki-laki muda karena wanita sering mengalami

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang. Masalah kesehatan yang dihadapi negara-negara berkembang

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A KHUSUSNYA PADA NY.A DENGAN MASALAH UTAMA: HAMIL DENGAN ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAHAN, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia. Pertama, kurang energi dan protein yang. kondisinya biasa disebut gizi kurang atau gizi buruk.

riwayat personal-sosial

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

GDS (datang) : 50 mg/dl. Creatinin : 7,75 mg/dl. 1. Apa diagnosis banding saudara? 2. Pemeriksaan apa yang anda usulkan? Jawab :

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan demikian salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

ABSTRAK. Latar belakang dan tujuan penelitian: Anemia defisiensi besi (ADB) sering bersamaan dengan anemia penyakit kronis (APK) dan keduanya

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN. Saya bernama Devi Yunani Nasution adalah mahasiswa di Program Studi S2

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan,

BAB I PENDAHULUAN. persenyawaan heme yang terkemas rapi didalam selubung suatu protein

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST

BAB IV METODE PENELITIAN. Onkologi dan Bedah digestif; serta Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr.

BAB I PENDAHULUAN. trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan

ANEMIA. 3. Patofisiologi Kegalan sum2 a/ kehilangn sel darah merah berlebihan. Misalnya berkurangnya eritropoesis (produksi sel darah merah)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fisik maupun mental, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan. perkembangan janin dalam kandungannya (Pinem, 2009).

Indek Eritrosit (MCV, MCH, & MCHC)

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah

BAB II LANDASAN TEORI

TATALAKSANA MALARIA. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Periode remaja adalah periode transisi dari anak - anak menuju dewasa, pada

LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswi Program D-IV Bidan Pendidik pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesehatan baik di negara maju maupun negara berkembang. Anemia juga masih

KONSELING ZAT BESI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS NY. E SUMUR PANGGANG

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan zat gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan, menurunnya produktifitas kerja dan

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari

Universitas Riau Telp. (0761) 31162, Fax (859258)

Temanggung. Persetujuan Studi Pendahuluan RSUD Kabupaten

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. relatif tinggi yaitu 63,5% sedangkan di Amerika 6%. Kekurangan gizi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Anemia defisiensi besi (ADB) masih menjadi. permasalahan kesehatan saat ini dan merupakan jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan masalah yang sering terjadi di Indonesia. Anemia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

I. PENDAHULUAN. urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Brunner dan Suddarth, 2002)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga didapatkan dari tradisi (Prasetyo, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Data Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) wanita dengan usia tahun

Petunjuk : Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan dengan 4 item jawaban. Berikan tanda (X ) pada salah satu jawaban yang paling benar.

Transkripsi:

CLINICAL MENTORING TATALAKSANA ANEMIA DEFISIENSI BESI DALAM PRAKTEK SEHARI-HARI Oleh : Dr.Prasetyo Widhi Buwono,SpPD-FINASIM Program Pendidikan Hematologi onkologi Medik FKUI RSCM Ketua Bidang advokasi JKN PB IDI

20 KASUS RUJUKAN TERTINGGI DI FKTP

Mana diantara Hasil Lab dibawah ini yg merupakan Anemia defisiensi besi : No Hb Ht L Tr Jumlah Eritrosit Ht/AE x 10 1. 9,9 35,6 5700 216.000 3.810.000 93,6 2. 8,7 26,2 5500 218.000 3.530.000 74 3. 10,4 30 8100 216.000 3.760.000 86 4. 9,6 31 4800 289.000 3.905.000 79 5 11,6 35 5500 186.000 4.240.000 82 6 10,8 32 5200 212.000 4.230.000 76

Kasus 1 : Seorang perempuan usia 32 tahun datang dengan keluhan lemas, mudah capek, berdebar-debar bila aktifitas lebih berat, mata sering berkunang-kunang, Pemeriksaan fisik : KU tampak sakit sedang, CM, gizi cukup TD : 120/85 mm Hg, N : 118 x/ menit, afebris, RR = 18x/ menit. PF : Conjungtiva pucat, PF lain dbn Pertanyaan : 1. Anamnesa apalagi yang akan ditanyakan pada Pasien? dan apa alasannya 2. Pemeriksaan penunjang apa saja yg dapat dilakukan di FKTP?

Tambahan informasi : Dari anamnesa didapatkan pasien selama ini mengeluhkan BAB bercampur darah sejak 2 bulan yg lalu, darah merah segar setelah BAB, dari hasil lab didapatkan : Hb : 8,9 / g dl, Ht : 29 %, L = 5800 ul Tr : 245.000 ul, AE = 3,7 juta U/L Dari hasil diatas kira2 anemia jenis apa, penyebab anemianya dan bagaimana terapinya bila pasien punya dispepsia

Gambaran darah tepi anemia defisiensi besi

Gambaran darah tepi normal

Seorang wanita 32 tahun datang tanpa keluhan, pasien diharuskan tempat kerjanya konsul ke dokter karena dari hasil MCU selama 5 tahun bekerja di perusahaan tersebut Hb selalu dibawah normal ( 10,00-11,00 mg /dl), saat hamil Hb turun sampai 8.Pasien punya riwayat minum tablet besi yg dijual di apotik rutin selama 2 bulan tetapi Hb tidak ada perubahan? Anamnesa tambahan apa untuk tegakkan diagnose? Bila hasil lab : Hb 10,4 g/dl, Ht 30 %, L : 6.100 / ul, Tr > 242.000, AE : 4.850.000/uL

1. Definisi : Anemia : Suatu kondisi dimana nilai hemoglobin dibawah nilai normal (laki-laki < 13g/dL, perempuan < 12g/dL dan perempuan hamil < 11g/dL ). 2. Etiologi : A. Disebabkan karena kekurangan zat gizi : zat besi, asam folat, vitamin B12 dan vitamin C B. Perdarahan akut/kronik, kelainan genetik, penyakit kronik, kelainan darah, ketidakmampuan sumsum tulang membentuk sel-sel darah.

3. Keluhan ( Subyektif ) : - Pucat - Lemah - Letih - Lesu - Sesak napas - Sakit kepala - Pusing dan/atau rasa berputar - Hematokesia - Melena dan/ atau hematemesis - Parestesia - Penglihatan kabur - Tinnitus 4. Faktor Resiko - Kehamilan - Perdarahan haid >> - Perdarahan GIT karena obat - Defisiensi gizi - Penyakit kronis : kanker, gagal ginjal, gastritis

5. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Tanda : Hipotensi, takikardi, takipneu Vital Pemeriksaan BMI : Bisa < 18 kg/m 2 Pemeriksaan kulit : Pucat, sianotik, ikterik Kuku sendok (koilonychias) dan mudah patah Ekstremitas teraba dingin Pemeriksaan mulut : Hipertrofi gusi Atropi papil lidah Ulkus oral Pemeriksaan jantung : Bunyi bising jantung: murmur sistolik Pemeriksaan Abdomen : hepatosplenomegali

6. PREVALENSI ANEMIA DEFISIENSI BESI Prevalensi anemia defisiensi besi cukup tinggi di Indonesia. Martoadmojo mendapatkan : Laki-laki dewasa muda : 16-50 % Wanita tidak hamil : 25 48 % Wanita hamil : 46 92 % Pada dewasa muda anemia akan menurunkan produktifitas. Ibu hamil komplikasi pada ibu dan anak selama kelahiran kegagalan capai target MDGs

7. Diagnosa Anemia Defisiensi Besi Anemia Mikrositik hipokrom, MCV < 80 fl MCH <31 %.MCV = Ht x 10, MCH = Hb x 100 AE Ht Dua dari tiga parameter dibawah ini : - Besi serum ( SI ) kurang dari 50 mg/dl - TIBC > 350 350 mg/dl - Saturasi transferrin < 15 % Feritin serum < 20 mg/l Pengecatan sumsum tulang hemosiderin (-) Terapi sulfas ferosus 3 x 200 mg,4 mg Hb naik 2 g/dl

8. Diferensial Diagnosa Anemia karena penyakit kronik Trait Thalasemia Anemia Sideroblastik

10. Kepentingan Klinis uji Saring Thalasemia 6 10 % penduduk Indonesia adalah pembawa sifat thalassemia / trait Thalasemia Tidak terdapat keluhan pada Trait Thalasemia, hanya didapatkan Hb < normal, Hb antara 10-11, tidak pernah mencapai normal, Hb bisa turun < 10 mg/dl saat sakit, atau << saat hamil Bila terbukti trait thalassemia, suami dan anak2 pasien juga harus diperiksa Jika anak2 carier thalassemia, pasangannya kelak juga harus diperiksa.

11. Membedakan Anemia Defisiensi besi dan Trait Thalasemia Mentzer Indeks : MCV AE Bila < 13 : Trait Thalasemia Bila > 13 : Anemia Defisiensi besi Contoh dari hasil laboratorium didapat : Hb : 10,4 g/dl, Ht : 30 %, L : 6500 u/l, Tr : 324.000 u/l AE : 4.960.000 u/l, Maka MCV = Ht/AE x 10 = 30/4,96 X 10 = 60,4 Mentzer indeks = MCV/AE = 60,4/4.96 = 12,17. Mentzer indeks kurang dari 13 trait thalasemia

12. Terapi Terapi kausatif terhadap penyebabnya : hemoroid, pengobatan menoragia, dispepsia kronis karena obat dll Pemberian tablet besi 3 x 200 mg selama 3-6 bulan. Pemberian Vit C untuk memperbaiki penyerapan zat besi Diet hati dan daging : makanan yg kaya zat besi

13. EFEK SAMPING TERAPI ZAT BESI Mual Muntah Konstipasi Untuk mengurangi efek samping, tablet besi diberikan pada saat makan, dosis dikurangi menjadi 3 x 100 mg

14. RESPON TERHADAP TERAPI Kenaikan Hb 2 g/dl setelah 3-4 minggu menjadi normal setelah 4-10 minggu. Jika tidak ada respon, kemungkinannya : 1. Pasien tidak patuh minum obat 2. Dosis zat besi kurang 3. Masih ada perdarahan yg cukup banyak 4. Diagnosis zat besi salah evaluasi ulang

15. Preventif -Promotif Perbaikan sanitasi : Pemakaian jamban, kebiasaan cuci tangan, pemakaian alas kaki. Penyuluhan konsumsi makanan yg kaya zat besi Pemberantasan infeksi cacing Suplementasi zat besi pada kelompok rentan ibu hamil dan balita Fortifikasi besi pada bahan makanan

TERIMA KASIH