Tips Pengendalian Kualitas Cetak Bag 1 ; Liku-Liku Tentang Kualitas Produksi Cetak dan Pengendaliannya PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
memanfaatkan peluang yg diyakini memiliki prospek, ntah itu karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERUSAHAAN DIGITAL PRINTING SMART TO PRINT DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi bidang usaha di Indonesia cepat berubah, banyak perusahaan yang jatuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jalan Raya Pajang Kartasura Km 8 Surakarta. Untuk memenuhi permintaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peran kualitas produk ini membuat perlu dilakukan. pengendalian kualitas produk pada PT. Bukit Emas Dharma Utama.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang. tersebut. Banyak produk elektronik yang beragam jenis dan variasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 287 juta penduduk ( Time, July

BAB I PENDAHULUAN. fungsi personalia, yang merupakan fungsi-fungsi yang saling berkaitan satu. perusahaan yang berhubungan erat dengan fungsi produksi

BAB I PENDAHULUAN. maju harus dapat memberikan pelayanan baik lewat promosi yang tepat serta

B A B 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. melakukan usahanya dengan efektif dan efisien. menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang baik, harga yang terjangkau

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail

BAB V RENCANA AKSI. Kegiatan pengembangan bisnis yang akan dilakukan oleh Mocaffe dalam. dan pemeriksaan. Ketiga kegiatan tersebut antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu produk (barang, jasa dan lain-lainnya), merupakan kesempatan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di gunakan sebagai alat komunikasi saja (telepon / sms), tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi menyebabkan adanya perubahan dari era revolusi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYUSUN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari tiga kelompok

Bab V. Kesimpulan Dan Saran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Proposal Bisnis untuk Investor

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. offset dan digital printing. Perusahaan ini merupakan percetakan dimana jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. adanya persaingan tersebut perusahaan harus mampu menghadapi persaingan yang. mempertahankan dan meningkatkan usahanya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada masa sekarang telah maju dengan pesat

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

I. PENDAHULUAN. Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang.

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I. Pendahuluan. Setiap perusahaan memiliki harapan produk yang dipasarkan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini bisnis jasa pengiriman barang merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka menggunakan kayu sebagai produk pelindung rumah mereka seperti untuk

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan manajemen untuk dapat bertahan dan berkembang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mengadakan penelitian baik lewat penelitian di lapangan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. domestik hingga berskala internasional. Tidak ada batasan yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya produk yang ada di pasaran mengakibatkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pemasaran yang semakin global, persaingan yang hypercompetitive

BAB I PENDAHULUAN. payroll untuk melakukan pembayaran gaji karyawan. Aktivitas ini merupakan faktor

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

KIAT MEMILIH MESIN CETAK OFFSET LEMBARAN PENDAHULUAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. pengadaan barang-barang yang dibutuhkan baik oleh klien maupun oleh

BAB I PENDAHULUAN. turut menentukan kelangsungan hidup bagi suatu perusahaan sebab. bahaya kebangkrutan. Dalam memasarkan barang yang dihasilkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dapat merebut pangsa pasar yang lebih luas. oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. yang dibelinya merupakan produk yang mempunyai kualitas yang baik. agar terciptanya suatu loyalitas terhadap produk tersebut.

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

Bab 1. Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

Konsep Gap Analysis dalam Memenuhi Kepuasan Pelanggan Oleh: Jufina

BAB I PENDAHULUAN. ditingkat mutu maupun harga. Meningkatnya daya beli masyarakat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari banyaknya industri baru yang tumbuh dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. penerapan dengan menggunakan teknologi informasi adalah e-customer

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh

LAMPIRAN Analisis Porter

BAB IV ANALISIS TEORI MARKETING MIX DALAM STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

HUMAN RESOURCE PLAN AMANI FARMS 1. MANAGEMENT STRUCTURE CEO COO CFO CMO KARYAWAN. Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab CEO:

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di dalam era globalisasi yang sangat berkembang saat ini, ditandai dengan

BAB V RENCANA AKSI. dalam pelaksanaan dan pemeriksaan, antara lain : 2. Kegiatan promosi dan hubungan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. ditekankan pada pembuatan mold serta beberapa pekerjaan pendukung yakni

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan profit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan dalam kancah

Transkripsi:

Tips Pengendalian Kualitas Cetak Bag 1 ; Liku-Liku Tentang Kualitas Produksi Cetak dan Pengendaliannya PENDAHULUAN Pembahasan kualitas atau mutu secara umum muncul pertama kali karena adanya perkembangan peradaban dan budaya manusia atau masyarakat (yang ditandai dengan adanya peningkatan kecerdasan, kebutuhan dan peningkatan intelektual, dll). Kondisi masyarakat demikian (terutama di daratan Eropa) terdorong dengan munculnya Revolusi Industri, suatu kondisi yang mendorong manusia untuk lebih menggunakan daya nalar dan daya pikir untuk mengikuti atau mengatasi tantangan perkembangan dan kehidupan disekitarnya. Perkembangan kondisi masyarakat yang didorong oleh munculnya revolusi industri itu akan memunculkan kelompok masyarakat yang sangat berbeda watak, perilaku dan kondisi konsep pemikirannya, yaitu : kelompok masyarakat KONSUMEN yang memanfaatkan, menggunakan dan merasakan hasil karya orang lain dalam menutupi kebutuhannya, bahkan kelompok konsumen ini juga akan menggunakan, menilai bahkan merasakan kepuasan dari menggunakan/mengkonsumsi barang tersebut.... 1 / 7

...nya, munculah wacana KUALITAS atau MUTU dari suatu barang atau jasa yang dihasilkan produsen. Dari sisi KONSUMEN, wacana tentang kualitas ini sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat, tingkat kecerdasan dan apabila pendidikan seseorang meningkat, maka tuntutan pemenuhan mutu suatu barang atau jasa juga akan meningkat. Artinya masyarakat konsumen akan menuntut kualitas yang lebih baik, berkat adanya peningkatan pemahaman tentang kualitas suatu barang. Kemudian dari sisi PRODUSEN, dengan adanya tuntutan konsumen terhadap hasil produknya, satu-satunya cara adalah meningkatkan kinerjanya, untuk : 1. memenuhi dan menjawab tuntutan konsumen terhadap mutu barangnya; 2. mengantisipasi adanya persaingan dengan produsen sejenis, karena tuntutan yang semakin tinggi, didalam perkembangan industri akan muncul pula produsen lain yang akan dapat mengancam kelangsungan produksinya. PENGERTIAN KUALITAS/MUTU Dimasyarakat, pengertian dan pendapat tentang kualitas/mutu sangat bervariasi, tergantung dari sudut pandang dan latar belakang masyarakat calon pengguna produk. Namun demikian, tolak ukur yang dipergunakan dalam menetapkan pengertian kualitas suatu produk atau juga suatu proses dan sistem adalah sejauh mana tingkat kepuasan pemakai/pengguna terhadap produk atau sistem tersebut dapat dicapai. Para produsen atau para pembuat suatu karya, pengertian kualitas hasil karyanya itu diartikan sebagai faktor-faktor produksi yang ada dan terdapat didalam komponen barang hasil produksinya. Masalah yang muncul adalah SIAPA yang mendefinisikan dan juga menentukan tingkat kualitas suatu barang?, apakah produsen dengan bahan baku dan sistem produksi yang sudah dianggap bermutu baik akan dapat menghasilkan kualitas barang yang baik, atau dikalangan konsumen yang mengkonsumsi langsung dan merasakan serta menikmati hasil produksi?. Saat 2 / 7

konsumen menikmati dan merasakan barang akan langsung menilai dan menganggap sejauh mana nilai suatu barang yang dikonsumsi. Umumnya, dari sisi produsen mengklaim bahwa kualitas barangnya sudah melekat dengan faktor-faktor produksi yang ada didalam produknya, atau juga dalam proses dan sistem produknya. Sehingga dengan statement demikian, kualitasnya sudah melekat didalam produk yang dihasilkan. Yang terjadi adalah, apabila produsen menetapkan kualitas barangnya sepihak, tanpa mempertimbangkan pihak lain, kemungkinan penetapannya tidak benar, akibatnya adalah konsumen yang kurang mendapatkan kepuasan, mereka akan mencari alternatif lain untuk memperoleh kepuasan, sehingga ia tidak akan membeli barang pertama dan akan mencari barang lain sebagai penggantinya. Secara KONVENSIONAL, dapat diartikan bahwa, kualitas adalah sesuatu yang menggambarkan karakteristik (seperti ciri dan sifat) langsung dari suatu produk, seperti : penampilan/performance, mudah dalam penggunaan/easy to use dan keindahan/ estetika/ esthetics, dll. Sedangkan dari sisi STRATEGIS, mutu adalah segala sesuatu yang memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan, tidak hanya kesesuaian atas karakteristik dari produk yang ditawarkan, tetapi juga tingkat pelayanan yang menyertai, seperti : cara pemasaran, cara pembayaran, ketepatan waktu penyerahan, ketepatan jumlah beserta kemudahan-kemudahan lain. Dari ungkapan dan uraian diatas, dapat diambil suatu kesimpulan, bahwa kualitas/mutu/quality merupakan JEMBATAN KOMUNIKASI antara produsen dan konsumen. Semakin jauh rangakaian atau jarak perjalanan barang dari produsen ke konsumen, maka persoalan kualitas dari suatu barang menjadi sangat penting untuk ditetapkan. Untuk dapat menetapkan pengertian kualitas sekaligus besarnya nilai suatu kualitas, maka diperlukan langkah standardisasi yang mencakup berbagai aspek produksi, pendukung produksi serta sistem-sistemnya. Dengan tidak adanya standardisasi ini maka sangat dimungkinkan pengertian dan definisi kualitas akan berbeda bagi setiap orang, bergantung pada persepsinya masing-masing. Walaupun pada dasarnya bahwa tujuan utama standardisasi ini untuk membantu dan mendorong produsen agar produksinya memenuhi keinginan konsumen, dan dari sisi konsumen agar difahami bahwa standardisasi ini mampu memberi informasi teknis dan non-teknis yang dilakukan produsen serta aspek-aspek lain yang 3 / 7

berkaitan dengan proses produksinya. Bagaimana masalah kualitas di industri cetak mencetak? Pencapaian kualitas untuk memenuhi keinginan konsumen/pemesan didalam industri cetak mencetak terlihat sangat rumit, mengingat industri cetak mencetak termasuk didalam industri JOB ORDER, artinya bahwa industri ini harus bekerja dan menghasilkan jumlah besar berdasar pada pesanan sebagai layaknya industri pada umumnya, disisi lain harus memperhatikan keinginan/ kepuasan pelanggan, akan : ketepatan penyelesaian/penyerahan, ketepatan jumlah, kualitas produk dan kalau memungkinkan harga yang wajar bersaing, belum lagi masalah teknis produksi yang mengharuskan menggunakan teknologi dan peralatan, bahan pokok dan bahan pendukung yang berbeda sifat, karakter dan penanganannya, sebagai akibat dari keinginan pemesan.... Berikut gambaran proses pelayanan barang cetakan yang dilakukan oleh para pengusaha percetakan, yang bertujuan agar penyelesaian barang cetakan dapat diseselasikan tepat waktu dengan waktu dan mutu sesuai pemesan. Permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar perusahaan percetakan belum tersedia wadah berikut petugas yang bertanggung jawab tentang kualitas barang cetakan, sehingga belum tercipta pembakuan kualitas suatau barang cetakan. Namun dikalangan perusahaan percetakan yang tergolong besar/bonafit, yang mampu membentuk wadah berikut SDM yang khusus bertugas dan menangani pengendalian kualitas, mampu menetapkan kriteria yang secara umum tugas dari pengendali kualitas adalah: 1. Menentukan standard bagi produk yang akan diproduksi; 4 / 7

Pejabat pengendali kualitas bertanggungjawab penuh terhadap kualitas produksi perusahaan. Oleh karena itu sebelum proses produksi dimulai, harus ditetapkan dan dibakukan standard kualitas yang diberlakukan pada setiap tahapan proses produksi. Standard ini mencakup semua unsur dan tahapan didalam proses produksi, termasuk bahan baku, bahan pendukungnya, sehingga dengan diberlakukan pembakuan kualitas ini akan menjamin hasil produksinya akan berkualitas baik. Aspek-aspek yang berkaitan dengan pengendalian kualitas harus diinformasikan kepada seluruh unit produksi untuk dipergunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pengendalian kualitas pada unit kerjanya. 2. Menilai atas sesuai atau tidaknya barang-barang yang diproduksi dengan standard yang ditetapkan ; Penerapan standard kualitas disetiap unit kerja yang telah diinformasikan sebelum proses produksi dimulai,menuntut adanya pengawasan dan evaluasi yang berkelanjutan. Hal ini akan menjamin tepat dan cepatnya informasi adanya penyimpangan yang terjadi. Dengan cepatnya memperoleh informasi ini maka penanggulangan akan segera dilakukan untuk mencegah penyimpangan (kerusakan produksi) lebih jauh. 3. Mengadakan tindakan jika standard yang ditetapkan tidak terpenuhi; Informasi yang cepat, akan dapat menjamin solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang muncul, sehingga kerugian yang lebih besar akan dapat dicegah. 4. Merencanakan perbaikan serta pembinaan yang terus menerus untuk menilai standard yang telah ditetapkan. Suatu sistem selalu harus di up-date sesuai dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pelanggan akan meningkatnya permintaan mutu yang baik. Penggunaan teknologi yang canggih akan mempermudah dalam proses pengendalian kualitas, oleh karena itu didalam perubahan ini harus diinformasikan kepada seluruh staff pengendali kualitas, agar pelaksanaan pengendalian kualitas tidak terganggu. Cukup banyak perusahaan percetakan yang berskala besar, dengan peralatan dan mesin-mesin yang cukup canggih dibarengi dengan manajemen yang sudah relatif mapan, maka tentang kualitas sudah merupakan pembahasan yang rutin dibicarakan, sehingga muncullah suatu kesepakatan yang merupakan slogan, seperti terlihat berikut : 5 / 7

Terlihat bahwa setiap orang yang terlibat didalam organisasi mulai dari staff (terutama staff produksi) yang paling rendah sampai pada direktur bahkan pemilik perusahaan bersepakat bahwa kualitas menjadi tanggung jawab bersama sesuai dengan posisi masing-masing. Namun demikian penempatan karyawan maupun petugas dan pejabat harus berdasar pada bahwa posisi seseorang yang tepat harus berada pada pekerjaan yang tepat pula. Untuk dapat melaksanakan tugas sebagai seorang pengendali kualitas, maka kepada mereka dituntut memiliki persyaratan kualifikasi sebagai seorang pengendali kualitas, seperti : 1. Memiliki pengetahuan metode kerja secara efisien; Berawal dari pemahaman tentang spesifikasi teknis order cetakan, maka seorang pengendali kualitas harus mampu menetapkan teknik produksi yang paling tepat, dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas produksi serta kelangsungan perusahaan melalui usaha mendapatkan profit yang wajar.... n dihasilkan satu angka density untuk semua oplah yang ditandai dengan grafik garisnya lurus., Yang penting adalah angka penyimpangannya masih didalam angka/nilai toleransi density yang diperbolehkan. Nilai toleransi ini adalah besarnya angka perbedaan antara kejelian mata melihat dan ketelitian alat ukur (misal: densitometer atau spectrofotometer). Bersambung ke Edisi 71... Tulisan tersbut sebagian dari tulisan Bapak Subardianto yang berjudul Liku-liku kualitas 6 / 7

produksi cetak dan pengendaliannya, sebagaimana dimuat pada majalah Print Media Edisi 70 Mei Juni 2016 Info : 0812 8881 1831 / 0811 80 8282 info@indonesiaprintmedia.com 7 / 7