Kapal yang telah lulus uji kelas akan teregistrasi

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA. No.282, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Kapal Berbendera Indonesia. Kewajiban Klasifikasi. Badan Klasifikasi.

2014, No Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 95, Tambahan Lemba

KEWAJIBANKLASIFIKASIBAGIKAPALBERBENDERAINDONESIA PADABADANKLASIFIKASI

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM 7 TAHUN 2OI3 TENTANG KEWAJIBAN KLASIFIKASI BAGI KAPAL BERBENDERA INDONESIA PADA BADAN KLASIFIKASI

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2006 TENTANG

Asuransi Kapal dan P&I (Hull & Machinery and Protection & Indemnity)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT. GEDUNG KARYA LANTAI 12 s/d 17

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Penangkap Ikan

JILID I PERATURAN KLASIFIKASI DAN SURVEY EDISI 2012

TENTANG MENTERI PERHUBUNGAN.

Bentuk baku konstruksi kapal pukat cincin (purse seiner) GT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. PENDAHULUAN MT SAFINA SYUMADHANI Tanker 3600 BRT I - 1 PROGRAM STUDI D III TEKNIK PERKAPALAN PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK

Bentuk baku konstruksi kapal rawai tuna (tuna long liner) GT SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional

INSA. INSA Ramaikan Infrastruktur & Transportasi Expo 2016 INFORMASI PASTI BISA MERAH PUTIH. Untuk Kejayaan Pelayaran Nasional

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Bentuk dari badan kapal umumnya ditentukan oleh: Ukuran utama Koefisien bentuk Perbandingan ukuran kapal. A.A. B. Dinariyana

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Bab XII. Spesifikasi Teknis dan Gambar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek penting sasaran keselamatan kerja, mengingat resiko bahaya adalah penerapan teknologi yang lebih maju dan mutahir.

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL

Studi Perancangan Sistem Konstruksi Kapal Liquified Natural Gas (LNG) CBM

RANCANGAN KRITERIA DI BIDANG TRANSPORTASI LAUT PENETAPAN KRITERIA PEMERIKSA DAN PENGUJI KESELAMATAN DAN KEAMANAN KAPAL

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN:

Resizing Bangunan Atas Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) DWT untuk Mengurangi Biaya Produksi

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

2016, No Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 1980 tentang Pengesahan International Convention For The Safety of Life at Sea, 1974; 6. Peratur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Desain Self-Propelled Barge Pengangkut Limbah Minyak Di Kawasan Pelabuhan Indonesia III

Diterima: 7 Januari 2009; Disetujui: 20 November 2009

WAKTU EVAKUASI MAKSIMUM PENUMPANG PADA KAPAL PENYEBERANGAN ANTAR PULAU

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi teknis, ekonomis maupun segi artistiknya. Hal-hal dasar yang. harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

[Standar Pelayanan Minimum KM. Andalus] 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pendaftaran Klasifikasi Kapal Yang Ada Saat Ini

Technical Information


KESELAMATAN PELAYARAN DI TINJAU DARI UU NO. 17 TAHUN 2008 TENTANG PELAYARAN. Jumaizi Stimart-AMNI ABSTRAKSI

Laporan Akhir Studi Penyusunan Kebutuhan Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK)di Bidang Pelayaran KATA PENGANTAR

Perancangan Aplikasi Komputer Berbasis Android untuk Estimasi Biaya Reparasi Kapal Interaktif

Oleh. Capt. Purnama S. Meliala, MM

PERHITUNGAN BUKAAN KULIT SHELL EXPANTION

STATUS REKOMENDASI KESELAMATAN SUB KOMITE INVESTIGASI KECELAKAAN PELAYARAN KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI. Penerima Receiver.

Permesinan Geladak (Deck Machineries)

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT INTERNATIONAL MARITIME DANGEROUS GOODS (IMDG) CODE

No. : Juni 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT

Analisa Kekuatan Konstruksi Corrugated Watertight Bulkhead Dengan Transverse Plane Watertight Bulkhead Pada Pemasangan Pipa di Ruang Muat Kapal Tanker

BAB V SHELL EXPANSION

PERENCANAAN KAPASITAS GENERATOR

ANALISA TEKNIS KM PUTRA BIMANTARA III MENURUT PERATURAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan

DIAGRAM ALUR PENELITIAN START. METODE PENELITIAN (Key Perfomance Indicator) PENGOLAHAN DATA ANALISA KESIMPULAN PENUTUP

KESESUAIAN UKURAN BEBERAPA BAGIAN KONSTRUKSI KAPAL PENANGKAP IKAN DI PPN PALABUHANRATU JAWA BARAT DENGAN ATURAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA

namun metode ini hanya dapat membekali operator kapal yang merupakan subyek langsung dari kecelakaan kapal.

PENGUKURAN KAPAL (Tonnage Measurement)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KERETAKAN PADA KONSTRUKSI GELADAK UTAMA KM. ADRI XLIV

BAB I PENDAHULUAN I-1 A. LATAR BELAKANG.

Rencana garis (lines plan) merupakan salah

Perancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker

ANALISA KOMPARATIF PENGARUH PERTAMBAHAN PANJANG DAN LEBAR KAPAL TERHADAP LIGHTWEIGHT

BAB I PENDAHULUAN A. Umum A.1. Jenis Kapal A.2. Kecepatan Kapal A.3. Masalah Lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK PERKAPALAN

Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia

Tegangan Geser pada Struktur Kapal Kontainer

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK PERKAPALAN

TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 1, Tambahan Lem

Istilah istilah yang ada di teori bangunan kapal Istilah istilah yang ada pada konstruksi bangunan kapal Jenis-jenis kapal

SEKAT KEDAP AIR HALUAN MIRING KAPAL PENUMPANG : 5 % L M KAPAL BARANG : b = Jarak terkecil dari. ketentuan. b = 5 % L atau.

ALTERNATIF PENGGUNAAN GADING BAJA PADA PEMBANGUNAN KAPAL KAYU 30 GT

Kajian Teknis Konversi Acc. Barge 230 ft- 270 ft, Study kasus MV. Borneo Prince

b. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a perlu diatur lebih lanjut mengenai perkapalan dengan Peraturan Pemerintah;

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG GARIS MUAT KAPAL DAN PEMUATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V RENCANA BUKAAN KULIT (SHEEL EXPANSION) Beban sisi geladak dihitung menurut rumus BKI 2006 Vol II Sect.

PRESENTASI SKRIPSI ANALISA PERBANDINGAN KEKUATAN KONSTRUKSI CORRUGATED WATERTIGHT BULKHEAD

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL IKAN 1 GT FRP

LAPORAN PEMERIKSAAN TONGKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia yang menuntut kemajuan IPTEK

Iswadi Nur Program Studi Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik UPN Veteran Jakarta Jl. RS Fatmawati, Pondok Labu Jakarta Selatan

Spesifikasi Teknis Kapal Ikan <5 GT (Mina Maritim 3 VL - Linggi Depan) (TIPE 2)

HALAMAN JUDUL HALAMAN SURAT TUGAS

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

ANALISA PENGGUNAAN RUANGAN KAPAL PENANGKAP IKAN TUNA DI PANTAI SADENG GUNUNG KIDUL. Salim Staf Pengajar Akademi Maritim Yogyakarta (AMY) ABSTRAK

EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT

BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST. Distribution box

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT GEDUNG KARYA LANTAI 12 S.D 17

Analisis Teknis dan Ekonomis Konversi Landing Craft Tank (LCT) Menjadi Self-Propelled Oil Barge (SPOB)

Jumlah Anoda (N) Tahanan Kabel (R2) Tahanan Total (Rt) = Ic / Io = 21,62 / 7 = 3,1. R2 = R1 + α (T2 T1) = 0, ,00393 (30-24) = 0,02426 ohm/m

Transkripsi:

A.A. B. Dinariyana Jurusan TkikSi Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS Surabaya 2011 Biro Klasifikasi adalah badan teknik yang melakukan kegiatan kegiatan: kegiatan: Pengawasan baik untuk pembangunan kapal baru maupun kapal yang sedang beroperasi Pemberian sertifikasi untuk kapal kapal p yang telah lulus penilaian atas kesempurnaan konstruksi dan kelengkapannya. Kapal yang telah lulus uji kelas akan teregistrasi dan dikelaskan k menurut keadaan tki teknisnya. 2

Selain menangani masalah konstruksi, permesinan dan material, biro klasifikasi juga mendapatkan wewenang untuk menjalankan survei yang didasarkan pada: International Convention on Load Lines (ILLC 1966) International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS 74) International Convention for the Prevention of Pollution from Ships (MARPOL 73/78) IMO Codes (Chemical and Gas Tankers) Convention of the Labour Organization Office (ILO). 3 Klasifikasi memungkinkan galangan galangan kapal melaksanakan pembangunan menurut standar: Pengalaman praktek kselama bertahun tahun h Penelitian secara ilmiah Perhitungan perhitungan g Diluar perhitungan konstruksi berdasarkan biro klasifikasi, kesempurnaan hasildapat diraihdengan: Pemeriksaan dan pengawasan selama pembangunan kapal Pengujian bahan dan perlengkapan Biro Klasifikasi juga mengawasi dan memberikan petunjuk dalam perbaikan dan konversi kapal. 4

Sertifikasi yang dikeluarkan oleh biro klasifikasi menjadi acuan pihak perusahaan asuransi. Kapal yang mendapatkan kelas dari biro klasifikasi akan memperoleh premi asuransi yang lebih rendah dibandingkan kapal yang tidak mempunyai sertifikasi kelas. Pengawasan menyeluruh dari biro klasifikasi akan memberikan jaminan keselamatan bagi: Awak kapal Penumpang Pemilik barang Certificates 5 Biro Klasifikasi Indonesia (BKI); Indonesia IACS (International Association of Classification Societies) members Lloyd s Register of Shipping (LR); British Bureau Veritas (BV); France China Classification Society (CCS) Korea Register of Shipping (KR), South Korea American Bureau of Shipping (ABS); USA Germanischer Lloyd (GL); Germany Det Norske Veritas (DNV); Norway Registro Italiano Navale (RINA); Italy Nippon Kaiji Kyokai (ClassNK); Japan Russian Maritime Register of Shipping (RS); Russia Indian Registration of Shipping (IRS); India Associates Member 6

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Setiap pembangunan kapal baru diwajibkan untuk mengacu pada peraturan kelas yang terbaru. Klasifikasi fk meliputi: Badan kapal (ships p hull) ) Permesinan (machineries) Instalasi listrik (electrical installations) Peralatan jangkar (anchoring equipments) 7 Contoh tanda kelas untuk kapal yang dikelaskan oleh BKI 8

Lambung (hull) A 100 A 90 : Kapal yang seluruh bagiannya memenuhi peraturan konstruksik BKI : Kapal yang tidak seluruh bagiannya memenuhi peraturan konstruksi BKI 9 Permesinan (machinery) SM A SM : Motor induk, motor bantu dan perlengkapan penunjang motor induk serta instalasi listrik memenuhi persyaratan BKI. : Diberikan untuk instalasi permesinan termasuk instalasi listrik untuk nonself propelled vessels dan bangunan apung lainnya sesuai dengan persyaratan BKI 10

Permesinan (machinery) SM A SM : Motor induk, motor bantu dan perlengkapan penunjang motor induk serta instalasi listrik tidak memenuhi persyaratan BKI. : Diberikan untuk instalasi permesinan termasuk instalasi listrik untuk nonself propelled vessels dan bangunan apung lainnya tidak sesuai dengan persyaratan BKI 11 Peralatan jangkar (anchoring equipments) termasuk anchors, chain cables, windlass I II : Seluruh peralatan jangkar memenuhipersyaratan peraturan konstruksi BKI : Kapal yang tidak seluruhperalatan jangkar memenuhi persyaratan peraturan konstruksi BKI : Kapal yang tidak memiliki peralatan jangkar (contohnya: unmanned barge) 12

Tanda kelas untuk survey dan supervisi konstruksi :Lambung, instalasi permesinan, peralatan jangkar dan peralatan lainnya (instalasi referigerasi) i) dibangun berdasarkan supervisi BKI. :Lambung, instalasi permesinan, peralatan jangkar dan peralatan lainnya (instalasi referigerasi) dibangun berdasarkan supervisi oleh asosiasi kelas lainnya dan untuk selanjutnya diklas kank oleh lhbki. 13 Kekuatan kapal dibedakan menurut alur pelayarannya: y P Restricted ocean service o Perairan di Asia Tenggara, o Samudera sedikitnya 200 Nmiles terdapat pelabuhan maupun offshore platform o Mediterranean Sea o Black Sea o Carribean Sea L Coasting service o Pelayaran pantai (sampai dengan 50 Nmiles) 14

T Shallow water service o Perairan yang tenang o Teluk (bays) o Daerah pelabuhan D Inland waterway service 15 Untuk konstruksi lambung, permesinan, peralatanjangkar, termasuk instalasi listrik tidak lebih dari 5 tahun Untuk kapal dengan tanda kelas A 90, masa berlaku kelas tidak lebih dari 4 tahun Kelas kapal akan diberhentikan/suspended apabila tidak dilakukan survey yang telah ditetapkan 16

Kapal yang dikelaskan BKI wajib dilakukan survey: Survey tahunan (annual survey) yang dilakukan tiap tahun Survey antara (intermediate survey) yang dilakukan diantara dua survey pembaharuan kelas Survey pembaharuan kelas dilakukan tiap 4 atau 5 tahun. 17 Survey khusus Survey pengujian dari mesin dan perlengkapannya. Survey kerusakan dan perbaikan dilakukan apabila terjadi kerusakan pada lambung, instalasi permesinan dan listrik. Survey ini juga dapat dilakukan apabila diduga terjadi kerusakan. Survey yang dilakukan diantara dua survey berkala 18

Survey perpanjangankelasdilakukan jika survey pembaharuankelas tidakdapat diselesaikan pada waktunya. Survey pembaharuan kl kelas bersambungb dilakuan atas permintaan pemilik. 19 Diakibatkan karena: Survey tahunan terapung dan diatas dok tidak dilaksanakan padawaktunya Kapal mengalami kerusakan dan tidak dilaporkan kepada surveyor BKI dipelabuhan terdekat untuk dimintakan survey. Perbaikan yang perlu dilakukan tidak sesuai dengan peraturan BKI Perbaikan yang direkomendasikan surveyor tidak dilaporkan pada waktunya Survey yang telah direkomendasikan tidak dilaksanakan pada waktunya. 20

Gambar penampang tengah, penampang membujur, dan penampang melintang Bagian lambung yang membujur dan melintang Panjang dan susunan bangunan atas Penumpu geladak Letak sekat kedap air, dll Gambarkonstruksi geladak Gambar pelat kulit, hubungan las dan penguatan 21 Gambar alas ganda Gambar sekat Sekat melintang Sekat membujur Tangki tangki Gambar dudukan mesin Gambar konstruksi haluan dan buritan Gambar konstruksik ambang palka Gambar peralatan bongkar muat dan kelengkapannya Konstruksi life boats Gambar dan dokumen lain sebagai pertimbangan kekuatan dan keselamatan kapal. 22

Peraturan Biro Klasifikasi Indonesia Volume II, Edition 2006 Ship Knowledge: ld A Modern Encyclopedia, K. Van Dokkum, DOKMAR 2003 23