PENYAKIT TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.) Oleh : Dr. Ir. I Made Sudarma, M.S. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit. Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta 55283 Telp. : 0274-889836; 0274-889398 Fax. : 0274-889057 E-mail : info@grahailmu.co.id Sudarma, I Made, Dr. Ir. M.S. PENYAKIT TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)/ Dr. Ir. I Made Sudarma M.S. - Edisi Pertama Yogyakarta; Graha Ilmu, 2013 xiv + 202, 1 Jil. : 26 cm. ISBN: 978-602-262-10-5 1. Pertanian I. Judul
BAB... KATA PENGANTAR Tanaman padi sebagai penghasil beras, dibutuhkan oleh masyarakat dunia untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok. Negara-negara di Asia, khususnya Asia Tenggara, termasuk Indonesia sangat membutuhkan beras mengingat makanan pokok sehari-hari adalah beras. Konsumsi beras per kapita per tahun diperkirakan 113 kg. Pada tahun 2011, total konsumsi beras nasional berkisar 27 juta ton. Menurut perkiraan Badan Pusat Statistika (BPS) produksi beras tahun 2011 sebanyak 68,06 juta ton gabah kering giling atau setara dengan 38 juta ton beras. Jadi diperkirakan ada surplus beras nasional 11 juta ton. Tantangan ke depan untuk dapat meningkatkan produksi beras cukup tinggi, seperti penyempitan areal persawahan akibat alih fungsi lahan akibat kebutuhan pemukiman penduduk khususnya di kota, yang menggunakan lahan persawahan produktif dijadikan perumahan mengakibatkan penyempitan lahan setiap tahun yang cukup besar. Pembangunan perumahan tidak sedikit berimplikasi terhadap tatanan saluran irigasi yang semakin rusak sehingga mengakibatkan persawahan kekeringan karena rusaknya saluran irigasi. Perhatian pemerintah berupa kebijakan yang pro petani sangat dibutuhkan agar eksistensi produksi beras dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Kegagalan produksi tidak saja disebabkan oleh hal tersebut, tetapi juga akibat serangan OPT (organisme pengganggu tumbuhan), di antaranya adalah penyakit tumbuhan. Mulai dari benih, di persemaian kemudian di sawah tanaman padi tidak terlepas dari serangan patogen. Penyakit yang ditemukan pada tanaman padi sangat banyak, baik penyakit infeksi (akibat serangan patogen) maupun penyakit bukan infeksi (akibat penyimpangan unsur hara). Penyakit padi yang banyak jenisnya ini, perlu pengamatan saksama agar tidak menyebabkan kekeliruan dalam mengidentifikasi gejalanya, penyebab penyakitnya, yang akan berdampak terhadap kegagalan dalam pengendaliannya. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut tulisan ini dilengkapi dengan gambar gejala penyakit dan gambar patogen.
vi Penyakit Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Buku ini terdiri dari dua bagian. Bagian yang pertama menyajikan penyakit pada tanaman padi akibat infeksi patogen (jamur, bakteri dan virus) dan bagian kedua menyajikan penyakit bukan infeksi (akibat kekurangan dan keracunan unsur hara). Semoga buku ini bermanfaat bagi petani, petugas pengamatan penyakit tumbuhan di Indonesia, dan setiap orang yang membacanya. Denpasar, April 2012 Penulis
BAB... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL v vii ix xiii BAGIAN I PENYAKIT AKIBAT INFEKSI PATOGEN 1 BAB I Blas (Blast) 3 BAB II Bercak Cokelat (Brown Spot) 13 BAB III Hawar Upih Daun dan Busuk Batang (Sheath blight and Stem Rot) 19 BAB IV Bercak Cokelat Sempit (Narrow Brown Spot) 25 BAB V Gosong Palsu (False Smut) 29 BAB VI Busuk Upih (Sheath Rot) 35 BAB VII Busuk Batang (Stem Rot) 39 BAB VIII Penyakit Fusarium (Bakanae) 45 BAB IX Lapuk Daun (Leaf Scald) 51 BAB X Penyakit Bakteri pada Tanaman Padi 55 10.1 Hawar Daun Bakteri (Bacterial Leaf Blight, BLB) 55 10.2 Daun Bergores Bakteri (Bacterial Leaf Streak) 60 BAB XI Penyakit Virus pada Tanaman Padi 65 11.1 Tungro 65 11.2 Kerdil Rumput (Grassy Stunt) 72 11.3 Kerdil Hampa (Ragged Stunt) 76 BAB XII Hawar Bibit Padi (Seedling Blight of Rice) 79
viii Penyakit Tanaman Padi (Oryza sativa L.) BAGIAN II PENYAKIT BUKAN INFEKSI (AKIBAT PENYIMPANGAN UNSUR HARA) 89 BAB XIII Tanah Alkalin (Alkalinity) 91 BAB XIV Keracunan Aluminium (Aluminium Toxicity) 97 BAB XV Keracunan Boron (Boron Toxicity) 101 BAB XVI Kekurangan Kalsium (Calsium Deficiency) 105 BAB XVII Kekurangan Tembaga (Copper Deficiency) 109 BAB XVIII Kekurangan Besi (Iron Deficiency) 113 BAB XIX Keracunan Besi (Iron Toxicity) 117 BAB XX Kekurangan Magnesium (Magnesium Deficiency) 123 BAB XXI Kekurangan Mangan (Manganese Deficiency) 127 BAB XXII Kekurangan Nitrogen (Nitrogen Deficiency) 131 BAB XXIII Kelebihan Nitrogen (Nitrogen Excess) 141 BAB XXIV Kekurangan Fosfor (Phosphor Deficiency) 143 BAB XXV Kekurangan Potasium (Potassium Deficiency) 151 BAB XXVI Kadar Garam (Salinity) 159 BAB XXVII Kekurangan Silikon (Silicon Deficiency) 165 BAB XXVIII Keracunan Sulfida (Sulfide Toxicity) 169 BAB XXIX Kekurangan Belerang (Sulfur Dificiency) 173 BAB XXX Kekurangan Seng (Zinc Deficiency) 179 DAFTAR PUSTAKA 185 DAFTAR ISTILAH 191 INDEKS 195 TENTANG PENULIS 201 -oo0oo-
BAB... DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Lesio blas pada daun, (a) collar (lembaran daun), (b) node (sekat tangkai/buku) dan leher tangkai (neck) tanaman padi (IRRI, 2010) 6 Gambar 1.2 Morfologi Pyricularia oryzae (Groth dan Hollier, 2009) 6 Gambar 1.3 Daur hidup jamur Pyricularia oryzae pada tanaman padi (Suparyono et al., 2012) 7 Gambar 2.1 Gejala bercak cokelat pada daun padi (IRRI, 2004) 14 Gambar 2.2 Perbedaan gejala bercak cokelat dengan bercak blas pada daun padi 14 Gambar 2.3 Morfologi konidiofor dan konidia jamur Bipolaris oryzae (Datnoff dan Lentini, 2003) 15 Gambar 2.4 Daur hidup penyakit bercak cokelat pada tanaman padi (Ou, 1985) 17 Gambar 3.1 Gejala penyakit upih daun, tampak bercak pada lembaran dan upih daun, daun mengering dan gabah kosong (Suzuki, 1995 dan Krausz, 2011) 20 Gambar 3.2 Gejala penyakit upih daun dan busuk batang, (A) Bercak pada upih, (B) awal bercak pada daun, (C) Sklerotia pada daun, dan (D) gejala bercak upih seperti sarang burung (Groth dan Hollier, 2011) 21 Gambar 3.3 Morfologi jamur Rhizoctonia solani Kuhn (Groth, 2009) 21 Gambar 3.4 Siklus hidup patogen penyebab penyakit hawar upih daun padi 23 Gambar 4.1 Gejala penyakit bercak cokelat sempit (Groth dan Hllies, 2011) 25 Gambar 4.2 Gejala bercak berjaring Cercospora (Groth dan Hollies, 2011) 26 Gambar 4.3 Konidia Cercospora janseana dari bercak daun (Krusz, 1995) 26 Gambar 4.4 Siklus hidup jamur Cercospora janseana pada tanaman padi (Suparyono et al., 2012) 28 Gambar 5.1 Gejala gosong palsu pada malai padi, (a) bola spora awalnya berwarna oranye dan (b) selanjutnya menjadi berwarna hitam kehijauan ketika masak (IRRI, 2010) 30 Gambar 5.2 Ustilaginoidea virens (A) stroma berkembang di antara biji padi. Bar = 6 mm. (B) konidia berkembang secara peurogenous (tanda panah) dari pori-pori (tanda panah) pada konidiofor, dan (C) pertumbuhan patogen pada media biakan 31
x Penyakit Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Gambar 5.3 Daur hidup jamur Ustilaginoidea virens pada tanaman padi 31 Gambar 6.1 Gejala penyakit busuk upih pada tanaman padi (IRRI, 1983) 36 Gambar 6.2 Daur penyakit busuk upih pada tanaman padi (Ou, 1985) 37 Gambar 7.1 Gejala penyakit busuk batang tanaman padi (IRRI, 1983) 40 Gambar 7.2 Daur hidup patogen penyebab penyakit busuk batang padi (Ou, 1983) 42 Gambar 8.1 Gejala bakanae tanaman padi, pembentukan anakan terhambat (IRRI, 1983) 46 Gambar 8.2 Pertumbuhan tanaman padi yang lebih tinggi dari tanaman normal, (tanda panah = tanaman sakit) (IRRI, 1983; USDA, 2010) 46 Gambar 8.3 Bentuk mikro dan makrokonidia jamur Fusarium sp. (A), mikrokonidia (B), makrokonidia (C) F. moniliforme pada tanaman padi (Ilija, 2000; Groth, 2010) 47 Gambar 8.4 Daur hidup Fusarium moniliforme (Sheldon) pada tanaman padi (IRRI, 1983) 48 Gambar 9.1 Gejala daun lapuk pada padi, (A) gejala awal, (B) gejala dengan pola tanda pangkat (Chevron), dan (C) gejala lanjut (Broth, 2012) 52 Gambar 10.1 Gejala layu pembibitan (kiri) dan hawar daun (kanan) (IRRI, 1983) 56 Gambar 10.2 Gejala hawar pada pertanaman yang telah mencapai fase anakan sampai fase pemasakan (kiri), dan bercak abu-abu kekuningan pada tepi daun (kanan) (IRRI, 1983; Anonim, 2009) 57 Gambar 10.3 Daur hidup patogen hawar daun tanaman padi (IRRI, 1983) 59 Gambar 10.4 Gejala daun bergaris bakteri pada tanaman padi, (A) tanaman menguning, (B) bergores kuning dan (C) bergores cokelat (IRRI, 1983) 61 Gambar 10.5 Daur hidup patogen daun bergores bakteri pada tanaman padi (IRRI, 1983) 63 Gambar 11.1 Gejala tanaman padi terserang tungro, (A) pada daun dan (B) tungro di lapangan 67 Gambar 11.2 Wereng hijau baik yang dewasa maupun nimfa sangat efisien menularkan virus tungro (IRRI, 2004) 67 Gambar 11.3 Daur hidup virus tungro pada tanaman padi (IRRI, 1983) 69 Gambar 11.4 Kerusakan tanaman padi akibat penyakit kedil rumput (IRRI, 1983) 73 Gambar 11.5 Tanaman padi tampak pendek seperti rumput (IRRI, 1983) 73 Gambar 11.6 Daur penyakit kerdil rumput pada tanaman padi (IRRI, 1983) 74 Gambar 11.7 Gejala malai tanaman padi yang terinfeksi virus kerdil hampa (IRRI, 1983) 76 Gambar 11.8 Daun penyakit virus kerdil hampa pada tanaman padi (IRRI, 1983) 78 Gambar 12.1 Hawar bibit padi 80 Gambar 12.2 Bercak pada bibit padi 80 Gambar 12.3 Curvularia sp. penyebab penyakit rebah kecambah (damping off) (Fry, 2011) 81 Gambar 12.4 Gejala malai padi yang terserang Curvularia sp. 82 Gambar 12.5 Gabah dengan gejala layu Fusarium, hawar, busuk dan rebah kecambah (Groth, 2009) 82 Gambar 12.6 Bentuk makrokonidia Fusarium sp. 83 Gambar 12.7 Jamur Rhizoctonia solani Khun. (Ceresini, 1999) 84