FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELANJA DAERAH DAN KEMUNGKINAN TERJADINYA FLYPAPER EFFECT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel menunjukkan bahwa model

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELANJA DAERAH DAN KEMUNGKINAN TERJADINYA FLYPAPER EFFECT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

III. METODE PENELITIAN. dan yang tidak dipublikasikan. Data penelitian bersumber dari laporan keuangan

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN TAHUN

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB I PENDAHULUAN. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 tahun 1999 tentang

Andreas M. Pelealu, Pengaruh Dana Alokasi Khusus...

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang telah disediakan dan dipublikasi oleh pihak lain. Penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN. Lokasi pada penelitian ini adalah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur.

BAB V PENUTUP. adalah tersedianya sumber sumber pembiayaan, sumber pembiayaan tersebut

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat digunakan. Keempat pengujian tersebut adalah uji kenormalan, uji

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten

Disusun oleh : Nama : Ismy Chaerunissa Oktia NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Supiningtyas P., SE., MM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Belanja Daerah tahun sekarang pada kabupaten/kota di propinsi Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kurun waktu , mengenai Jumlah Wisatawan, Tingkat Hunian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berkaitan dengan variabel yang digunakan. Selain itu akan dikemukakan hasil

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah ditetapkan pada Undang-Undang No 32 Tahun

H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA DAERAH KOTA BITUNG TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis ilusi fiskal dengan pengukuran pendekatan pendapatan (revenue

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

BAB V PENUTUP. Asli Daerah, Dana Alokasi Khusus dan Dana Alokasi Umum terhadap Alokasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi. masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek

Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Indonesia dijalankan secara sentralisasi. Segala wewenang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. di Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan data laporan keuangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap pola

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3. METODE. Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Metode

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA DAERAH

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. (Pendapatan Asli Daerah) pada kabupaten/ kota di Provinsi DIY tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

5. PENGARUH BELANJA PEMERINTAH, INFRASTRUKTUR, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB

N A S K A H P U B L I K A S I

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Barat. Pemilihan Provinsi Jawa

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Empiris di Wilayah Karesidenan Surakarta)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menguji hipotesis (hypothesis testing) yang telah dirumuskan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA PEMERINTAH DAERAH

BAB III METODE PENELITIAN. tentang laporan APBD tahunan. Sampel yang di ambil. dalam penelitian ini adalah kabupaten/kota provinsi Sumatera Selatan.

Powered by TCPDF (

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah penelitian ini pada penulisan masalah yang akan dibahas

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK REKLAME DI KABUPATEN KLATEN TAHUN Noviyanto Indriyawan Ign.

BAB III. Metode Penelitian

PENGARUH DANA ALOKASI KHUSUS, DANA BAGI HASIL DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN LUWU

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODI PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Bali pada tahun

: Dalila Rahmawati Ester NPM : Pembimbing : Dr. Ir. Budiman, MS.

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELANJA DAERAH DAN KEMUNGKINAN TERJADINYA FLYPAPER EFFECT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2005-2011 Tara Kartika Ign. Agus Wantara Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jalan Babarsari 43-44, Yogyakarta ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh DAU tahun berjalan, PAD tahun berjalan, DAU tahun sebelumnya dan PAD tahun sebelumnya terhadap Belanja Daerah tahun berjalan serta untuk melihat apakah terjadi flypaper effect pada Kabupaten/Kota di Yogyakarta. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari dokumen Laporan Realisasi APBD Kabupaten/Kota di tahun anggaran 2005-2011. Peneitian ini menggunakan model regresi data panel. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Dana Alokasi Umum tahun berjalan dan Dana Alokasi Umum tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap belanja daerah tahun berjalan. Sedangkan Pendapatan Asli Daerah tahun berjalan dan Pendapatan Asli Daerah tahun sebelumnya tidak berpengaruh positif terhadap belanja daerah tahun berjalan. Secara bersama-sama, keempat variabel ini berpengaruh terhadap belanja daerah. Serta terjadi Flypaper Effect di Kota/Kabupaten di Yogyakarta. Kata kunci : Dana Alokasi Umum (DAU). Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah dan Flypaper Effect A. Pendahuluan Melalui Undang-Undang No 22 tahun 1999 Indonesia mulai mengalami suatu fase baru dalam sistem kenegaraan yang disebut dengan otonomi daerah. Kewenangan untuk mengatur wilayah sendiri tidak sekedar mengenai bidang administratif Pengaturan mengenai perimbangan keuangan ini diatur dalam Undang-Undang No 25 tahun 1999. Pada prakteknya Undang-Undang ini berlaku mulai 1 Januari 2001.

Dalam penggunaan semua dana perimbangan diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Daerah tanpa intervensi dari Pemerintah Pusat. Pada praktiknya, transfer dari Pemerintah Pusat seringkali dijadikan sumber dana utama oleh Pemerintah Daerah untuk membiayai operasi utama sehari-hari. Setiap wilayah memiliki kekhasannya sendiri yang dapat dikembangkan menjadi sebuah pendapatan yang digunakan untuk membiayai belanja daerahnya masing-masing, Yogyakarta sebagai kota pariwisata yang setiap tahunnya selalu dikunjungi oleh turis domestik ataupun mancanegara, seharusnya mampu membiayai belanja daerahnya sendiri melalui pendapatan asli daerahnya Realisasi pendapatan daerah propinsi D. I. Yogyakarta selama tahun 2007 hingga 2011 berdasarkan data Pendapatan Asli Daerah menunjukkan bahwa sumber penerimaan asli daerah yang berasal dari sektor pajak daerah masih merupakan sumber yang paling besar. Adanya tren kenaikan pendapatan asli daerah dari tahun ke tahun menunjukkan adanya kesadaran atas otonomi daerah yang semakin berkembang dari tahun ke tahun. Realisasi Dana Alokasi Umum di Kabupaten di Provinsi D. I. Yogyakarta berfluktuatif dari tahun 2008-2011,namun kecenderungannya mengalami peningkatan setiap tahunnya. Belanja daerah meningkat juga setiap tahunnya, dapat kita anggap bahwa belanja daerah benar dipengaruhi oleh DAU dan PAD otonomi daerah ini berpotensi menyebabkan flypaper effect, transfer dari pusat seakan-akan dijadikan yang utama untuk membiayai belanja yang masuk dalam perhitungan APBD. Flypaper effect ini menunjuk pada suatu kondisi yang terjadi saat pemerintah daerah merespon (belanja) lebih banyak atau boros dengan menggunakan dana transfer (grants) yang diproksikan dengan DAU daripada dengan kemampuan sendiri, diproksikan dengan PAD. Yogyakarta yang memiliki potensi untuk meningkatkan PAD-nya seharusnya dapat lebih mandiri dalam membiayai belanja daerahnya, sehingga Flypaper effect dapat diminimalisir. Oleh sebab itu penulis ingin melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh DAU tahun berjalan terhadap belanja daerah, pengaruh PAD tahun berjalan terhadap belanja daerah, DAU tahun sebelumnya terhadap belanja daerah, PAD tahun sebelumnya terhadap belanja daerah tahun berjalan, pengaruh keeempat variabel tersebut secara bersama-sama terhadap belanja daerah tahun berjalan Kabupaten/Kota di Yogyakarta serta mengetahui ada atau tidaknya flypaper effect pada DAU dan PAD terhadap belanja pemerintah daerah Kabupaten di Yogyakarta. B. LANDASAN TEORI DAN METODOLOGI PENELITIAN Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari dokumen Laporan Realisasi APBD Kabupaten/Kota di tahun anggaran 2005-2011. Data diperoleh dari Situs Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah di Internet. Definisi operasional dari variabel yang digunakan yaitu :belanja daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang sedang berlangsung; Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan; Dana Alokasi

Umum (DAU) adalah transfer yang bersifat umum dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah untuk mengatasi ketimpangan horizontal dengan tujuan utama pemerataan kemampuan keuangan antar daerah dengan dihitung dalam milyar rupiah. Metode analisis ini mencakup model dasar, metode regresi, uji statistik, dan uji asumsi klasik. Model dasar yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BJ it = b 0 + b 1 DAU it + b 2 PAD it + b 3 DAU it-1 + b 4 PAD it-1 + e it...(3.1) di mana : BJ it : Belanja Daerah tahun yang sedang berjalan b 1 b 2 b 3 b 4 : koefisien regresi DAU it : Dana Alokasi Umum tahun yang sedang berjalan PAD it : Pendapatan Asli Daerah tahun yang sedang berjalan DAU it-1 : Dana Alokasi Umum tahun sebelumnya PAD it-1 : Pendapatan Asli Daerah tahun sebelumnya e it : error term i : Kabupaten/kota i t : Tahun t. Dalam Penelitian ini, karena keterbatasan waktu dan kemampuan, hanya akan dicoba metode estimasi yaitu Pooled OLS Regression atau Constant Coefficient Model. C. Analisis Data dan Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program ekonometri komputer, diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 1 Hasil Estimasi Pooled Least Square (PLS) Variabel Koefisien Standar Error t-statistik Probabilitas C -1.26E+08 56038176-2.245736 0.0322 DAU? 0.779667 0.194207 4.014610 0.0004 PAD? 0.995275 0.863874 1.152106 0.2584 DAU1? 0.837485 0.206082 4.063841 0.0003 PAD1? 0.970053 0.942584 1.029142 0.3116 Weighted Statistic R-Squared 0.838918 Adj. R-Square 0.817440 F statistic 39.06009 Prob. F Statistik 0.000000 Uji asumsi klasik dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh hasil estimator yang linear tidak bias. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam metode ini meliputi uji autokorelasi dan uji heteroskedastis.

Deteksi heterokeadastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan metode White. Hasil uji heteroskedasitas dengan menggunakan uji white disajikan sebagai berikut : White Heteroskedasticity Test: Tabel 2 Hasil Uji Heterokedastisitas F-statistic 2.292045 Prob. F(14,20) 0.044127 Obs*R-squared 21.56137 Prob. Chi-Square(14) 0.088088 F ttiti 2 292045 P b 0 044127 F ttiti Berdasarkan hasil pengolahan data ternyata χ 2 hitung (21,56) lebih kecil daripada χ 2 tabel (23,68) sehingga model yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari heterokedastisitas. Uji autokorelasi merupakan korelasi atau hubungan yang terjadi di antara anggota anggota serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (time series). Untuk melihat ada atau tidaknya autokorelasi dalam model maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji Breusch Godfrey. Tabel 3 Hasil Uji Autokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.750674 Prob. F(2,28) 0.481311 Obs*R-squared 1.781180 Prob. Chi-Square(2) 0.410414 Dari Tabel 4.5 diperoleh nilai chi-square (x 2 ) hitung sebesar 1,78. Untuk chi-square (x 2 tabel), dengan α = 5% dan df=2 diperoleh nilai sebesar 5,99. Karena nilai chi-square (x 2 ) hitung < nilai chi-square (x 2 ) tabel (1,78 < 5,99), maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terdapat serial correlation (autokorelasi). Selanjutnya dilakukan uji hipotesis atau uji statistik yang merupakan bagian dari tahapan-tahapan metode penelitian yang terdiri dari koefisien determinasi atau R 2, Uji F atau uji Simultan dan uji t atau uji individu. Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar variasi variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh variabel independen dalam model. Dari hasil analisisis diperoleh nilai dari R 2 sebesar 0,8389 berarti variasi variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 83.89%. Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel independen secara keseluruhan berpengaruh terhadap variabel dependen pada tingkat signifikan tertentu. Nilai F-hitung dari hasil regresi sebesar 39,06. Nilai F-hitung ini lebih besar dari nilai F-tabel yang sebesar 2,69 dengan demikian Ho ditolak. Berarti variabel independen (pendapatan asli daerah tahun berjalan, dana alokasi umum tahun berjalan, pendapatan asli daerah tahun sebelumnya dan dana alokasi umum

tahun sebelumnya) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (belanja daerah). Uji-t adalah tahap uji statistik yang ditujukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen pada tingkat signifikansi tertentu. Berdasarkan hasil regresi nilai t-hitung variabel dana alokasi umum sebesar 4,01. Karena nilai t-hitung lebih kecil dari t- tabel maka Ho ditolak. Sehingga dana alokasi umum tahun berjalan memiliki pengaruh positif terhadap variabel belanja daerah tahun berjalan. Nilai t-hitung variabel pendapatan asli daerah tahun berjalan sebesar 1,15. Nilai t-hitung tersebut lebih kecil dari nilai t-tabel, maka H 0 tidak ditolak. Artinya pendapatan asli daerah tahun berjalan tidak mempunyai pengaruh positif terhadap variabel belanja daerah tahun berjalan. Nilai t-hitung untuk variabel dana alokasi umum tahun sebelumnya sebesar 4,06, maka H 0 ditolak. Ini berarti dana alokasi umum tahun sebelumnya mempunyai pengaruh positif terhadap variabel belanja daerah tahun berjalan. pendapatan asli daerah tahun sebelumnya nilai t-hitungnya sebesar 1,02. Nilai t-hitung ini lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 1,69, maka H 0 tidak ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan asli daerah tahun sebelumnya tidak mempunyai pengaruh positif terhadap variabel belanja daerah. Hasil persamaan regresi estimasi adalah sebagai berikut : BJ it = -126.000.000 + 0,779667 DAU it + 0,995275 PAD it + 0,837485 DAU it-1 + 0,970053 PAD it-1 Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien konstanta sebesar - 126.000.000. Artinya bahwa tanpa adanya DAU it, PAD it, DAU it-1, PAD it-1 maka tingkat belanja daerah sebesar -126.000.000. Koefisien variabel DAU it sebesar 0.79667 artinya bahwa jika DAU tahun berjalan naik satu persen maka akan mengakibatkan belanja daerah naik sebesar 0,79 (ceteris paribus). Koefisien variabel PAD it sebesar 0,99 artinya bahwa jika PAD tahun berjalan naik satu persen maka akan mengakibatkan belanja daerah naik sebesar 0,99 (ceteris paribus). Koefisien variabel DAU it-1 sebesar 0,83 artinya bahwa jika DAU tahun sebelumnya naik satu persen maka akan mengakibatkan belanja daerah naik sebesar 0,83 (ceteris paribus). Koefisien variabel PAD it-1 sebesar 0,97 artinya bahwa jika PAD tahun sebelumnya naik satu persen maka akan mengakibatkan belanja daerah naik sebesar 0,97 (ceteris paribus). Berdasarkan hasil penjabaran uji t, diketahui bahwa variabel independen yang berpengaruh terhadap belanja daerah hanya DAU tahun berjalan dan DAU tahun sebelumnya. Disaat PAD tidak memberikan pengaruh positif terhadap belanja daerah artinya belanja daerah didominasi karena adanya DAU, oleh sebab itu hal ini menunjukkan terjadinya flypaper effect di D.I Yogyakarta. D. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis regresi data panel menunjukkan bahwa model random effect yang diterima, dan berdasarkan pengujian disimpulkan sebagai berikut:

1. Dana alokasi umum tahun berjalan berpengaruh positif terhadap belanja daerah tahun berjalan. 2. Pendapatan asli daerah tahun berjalan tidak berpengaruh positif terhadap belanja daerah tahun berjalan. 3. Dana alokasi umum tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap belanja daerah tahun berjalan. 4. Pendapatan asli daerah tahun sebelumnya tidak berpengaruh positif terhadap belanja daerah tahun berjalan. Secara keseluruhan variabel PAD it, DAU it, PAD it-1 dan DAU it-1 berpengaruh terhadap belanja daerah. Karena variabel dana alokasi umum (DAU) berpengaruh lebih besar terhadap belanja daerah, hal ini menunjukkan bahwa terjadi flypaper effect atau adanya transfer dari pusat menyebabkan belanja daerah menjadi lebih besar. Saran 1. Bagi pemerintah daerah, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi flypaper effect, berdasarkan hal tersebut, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakkan yang menyangkut tentang penggunaan APBD untuk mengeluarkan respon belanja yang lebih efisien. 2. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumber pembanding untuk penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA Buku Gujarati, D.N, dan Dawn C. Porter.,(2009), Basic Econometrics, 5th Edition, McGrawHill International Edition, Singapore. Ritonga, I., (2009), Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Daerah di Indonesia, Sekolah Pascasarjana UGM, Jakarta. Saragih, P.Juli., (2003), Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi, Cetakan I, Ghalia Indonesia, Jakarta. Widarjono,A., (2000), Ekonometrika:teori dan aplikasi untuk ekonomi dan bisnis, edisi kedua, Cetakan I, Ekonisia FE UII, Yogyakarta. Karya ilmiah yang diterbitkan Abdullah, S., dan Halim, A., (2003), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Pemerintah Daerah Studi Kasus Kabupaten/Kota di Jawa dan Bali, Simposium Nasional Akuntansi VI, Hal 1140-1159. Afrizawati., (2012), Analisis Flypaper Effect Pada Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Sumatra Selatan, Jurnal Ekonomi dan Informasi akuntansi, hal 21-30. Maimunah, M.,dan Akbar, R., (2006), Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera, Simposium Nasional Akuntansi IX, hal.37-51. Prakosa, Kesit.M., (2004), Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Prediksi Belanja Daerah (Studi Empirik di Wilayah Propinsi Jawa Tengah Dan DIY), Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia. Pramuka, B.A., (2010), "Flypaper effect pada pengeluaran pemerintah daerah di Jawa", Jurnal Ekonomi Pembangunan, hal 1-12. Rahman, A., dan Kusumadewi, D.A.,(2007), Flypaper effect pada dana alokasi umum dan pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah pada kabupaten/kota di Indonesia,JAAI, hal 67-80. Rokhaniyah, S., dan Muh, R.N.,(2011), Analisis flypaper effect pada belanja pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia tahun 2006-2008,Fokus Ekonomi, hal 100-113. Karya ilmiah yang tidak diterbitkan Halim, Daniel., (2013), Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Masyarakat Nelayan Pantai Di Kabupaten Bantul, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. (tidak dipublikasikan). Orinbao, Arita, A., (2013), Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Di Provinsi Papua Barat Tahun 2006-2009, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. (tidak dipublikasikan). Wahyuni, Sri, W., (2008), Flypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah Di Eks Karesidenan Kedu,

Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. (tidak dipublikasikan). Referensi yang diakses melalui internet Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan, 2012, Data Keuangan Daerah, diakses dari http://www.djpk.depkeu.go.id/data-series/data-keuangan-daerah/sebelumta-2006 pada tanggal 26 Juli 2013. Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan, 2012, Data Keuangan Daerah, diakses dari http://www.djpk.depkeu.go.id/data-series/data-keuangan-daerah/setelahta-2006 pada tanggal 26 Juli 2013. Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan, 2013, Download Leaflet DJPK Tahun 2013 Transfer ke Daerah, diakses dari http://www.djpk.depkeu.go.id/ publikasi/leaflet-djpk pada tanggal 27 Juli 2013. Wahyuningtyas, R.,(2012), Pengaruh PAD Terhadap Alokasi Belanja Daerah, diakses dari http://tyasmarch.blogspot.com/2012/03/pengaruh-pad-terhadapalokasi-belanja.html pada tanggal 4 April 2013. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, diakses dari http://kambing.ui.ac.id/onnopurbo/orari-diklat/pemula/peraturan/p2%20- %20UU%2022%20-%201999.pdf pada tanggal 3 Maret 2013. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, diakses dari http://kambing.ui.ac.id/ onnopurbo/orari-diklat/pemula/peraturan/p3%20-%20uu%2025%20- %201999.pdf pada tanggal 3 Maret 2013. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, diakses dari http://www.kpu.go.id/dmdocuments/uu_32_2004_pemerintahan%20daerah. pdf pada tanggal 3 Maret 2013. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, diakses dari http://www.deptan.go.id/ eplanning/admin/satlak/uu-33-tahun-2004.pdf pada tanggal 3 Maret 2013.