MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN LUAR NEGERI

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah telah menerbitkan peraturan tentang tingkat pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan

Sasaran Reformasi Birokrasi

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PENGELOLAAN PEMBANGUNAN DAN ASET HASIL PEMBANGUNAN UNTUK PENCAPAIAN OPINI YANG LEBIH BAIK

KORELASI OPINI AUDIT BPK ATAS LKKL DENGAN HASIL EVALUASI LAKIP K/L

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang telah ditetapkan, dan ketentuan. Selain itu, pengawasan intern atas

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF


LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 MEMBAIK

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pengelolaan keuangan, pemerintah melakukan reformasi dengan

LAPORAN KINERJA 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA. Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 30 TAHUN 2012

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN TAHUN 2015

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, serta untuk meningkatkan

PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN WALIKOTA SEMARANG TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dalam perwujudan good government governance di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi yang terjadi dalam bidang pengelolaan keuangan daerah. membuat pemerintah daerah dituntut membawa perubahan dalam

Mengingat volume dan aneka ragam urusan pemerintahan dan pembangunan yang diselenggarakan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

Ikhtisar Eksekutif. vii

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. Good Government Governance di Indonesia semakin meningkat.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENGUSULAN, PENETAPAN, DAN PEMBINAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PEMERINTAH DAERAH BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

2014 yang. sumber. dengan. capaian. strategis. Laporan. secara. sasaran. Tabel RE 1. Sasaran Strategis. Capaian. No. 1. Sasaran Tercapai 100% di BPKP

CURICULUM VITAE. Lahir di Bojonegoro pada tanggal 18 Desember 1966 Menikah pada tanggal 24 Mei 2002, dikaruniai 1 Putri dan 2 Putra

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik,

PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan keuangan Negara merupakan suatu kegiatan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi isu yang sangat penting di pemerintahan Indonesia. Salah satu kunci

Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/ Lembaga Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. Good Government Governance merupakan function of governing. Salah

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

BAB I PENDAHULUAN. setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas,

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. publik dalam rangka pemenuhan hak publik. Untuk pengertian good governance,

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

LAMPIRAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG BAB I PENDAHULUAN

Standardisasi Nasional yang mempunyai peran strategis dalam mendukung

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA HARUS BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian,

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut dengan Good Governance. Pemerintahan yang baik merupakan suatu

REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (LKPD) Dra Hj Sastri Yunizarti Bakry, Akt, Msi, CA, QIA

BAB I PENDAHULUAN. transparansi pada laporan keuangan pemerintah daerah. Munculnya Undangundang

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

BAB. I PENDAHULUAN. Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa: Pengelolaan Barang Milik Daerah

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

SAMBUTAN PENYERAHAN LAPORAN HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA WILAYAH II

I. PENDAHULUAN. melakukan pengelolaan keuangan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan

I. PENDAHULUAN. pengukuran kinerja pada capacity building yang mengikuti pola reinventing

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sesuai dengan prinsip-prinsip dasar good governance pada sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis atas..., Desi Intan Anggraheni, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara umum. Kualitas informasi dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Kesadaran tersebut

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

BAB I PENDAHULUAN. governance) ditandai dengan diterbitkannya Undang undang Nomor 28 Tahun

PERJANJIAN KINERJA TAHUN : Inspektur Badan Pengawas Obat dan Makanan. : Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Kata Sambutan Kepala Badan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN I N S P E K T O R A T

Indeks Kepuasan Masyarakat

PEMPROV SULTRA KEMBALI RAIH PENILAIAN KEUANGAN WTP

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan akuntabilitas pada organisasi sektor publik baik pemerintah di

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) PADA DIREKTORAT JENDERAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BAB I P E N D A H U L U A N

BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN SEKRETARIAT KEMENTERIAN

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat. Diumumkan dalam Lembaran

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

Penilaian Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Melalui Indikator Kinerja Utama

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi keuangan negara diawali dengan paket perundang-undangan

Transkripsi:

implementasi rencana, dan pengendalian penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran dengan cepat dan tepat. Indikator Kinerja IKU1 kepuasan pegawai Kepuasan Pegawai dilakukan melalui survei yang ditujukan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kepuasan pegawai Kementerian Luar Negeri terhadap kapasitas organisasi Kementerian Luar Negeri yang meliputi 6 (enam) aspek yaitu: (i) kelembagaan; (ii) kepegawaian/sumber daya manusia; (iii) imbalan; (iv) sarana dan prasarana; (v) pengendalian dan pengawasan; serta (vi) mekanisme dan tata kerja. Dalam setiap variabel pertanyaan, responden dapat mencantumkan komentar tertulis sebagai masukan bagi Kementerian Luar Negeri dalam melakukan pembenahan. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan metode analisis statistika deskriptif. Pengolahan data statistik dilakukan dengan menggunakan program SPSS oleh pihak konsultan pengolah data statistik,guna menjamin independensi dari survei serta hasil data yang valid dan kredibel. Metode analisis statistika deskriptif merupakan metode statistik yang digunakan untuk menggambarkan data yang telah terkumpul. Data kemudian dianalisis guna memperoleh gambaran karakteristik dan persepsi responden terhadap kapasitas organisasi.hasil olah data disajikan dalam bentuk tabulasi dan diagram. Ukuran tingkat kepuasan skala Likert (skala terendah 1 yaitu tidak puas dan skala tertinggi 5 yaitu sangat puas), hasil survei mengukur sejauh mana pegawai di lingkungan internal Kemenlu puas atas kinerja aspekaspek pelayanan dan/atau kinerja organisasi secara umum PO dan iro Kepegawaian PO dan iro Kepegawaian : ( ) ulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan 2014 2015 55% 44,8 58% (Skala: 3,13 dari 5) (skala: 2,24 dari 5) (Skala: 2,90 dari 5) 55% 44,8 58% 55% 44,8 58% 55% 44,8 58% 55% 44,8 58%

Deskripsi implementasi rencana, dan pengendalian penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran dengan cepat dan tepat. urusan hubungan Indonesia dengan negara lain dan berbagai aktor hubungan internasional. Indikator IKU2 Nilai Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kementerian Luar Negeri Kinerja Nilai Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah nilai hasil dari penilaian/evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi irokrasi (KemenPAN dan R) atas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dilakukan oleh setiap Kementerian/Lembaga (K/L). Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan penerapan manajemen kinerja pada sektor publik yang sejalan dan konsisten dengan penerapan reformasi birokrasi, yang berorientasi pada pencapaian outcomes dan upaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. SAKIP wajib diselenggarakan oleh setiap K/L berdasarkan peraturan terbaru Perpres No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penilaian AKIP terdiri dari 5 komponen penilaian, antara lain: 1. Perencanaan Kinerja (25%) 2. Pengukuran Kinerja (25%) 3. Pelaporan Kinerja (15%) 4. Evaluasi Internal Kinerja (15%) 5. Pencapaian Kinerja (2) Rentang Nilai Evaluasi AKIP terdiri dari: 1. AA (sangat memuaskan), dengan skor > 90 100 2. A (memuaskan), dengan skor > 80 90 3. (sangat baik), dengan skor > 70 80 4. (baik), dengan skor > 60 70 5. CC (cukup/memadai), dengan skor > 50 60 6. C (kurang), dengan skor > 30 50 7. D (sangat kurang) dengan skor 0 30 Nilai Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kemenlu oleh KeMENPAN dan R mengukur sejauh mana Kementerian Luar Negeri telah melaksanakan pengelolaan kinerja melalui penyelenggaraan SAKIP dengan baik iro Perencanaan dan Organisasi iro Perencanaan dan Organisasi : ( ) ulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan (72,22) (73) (72,22) (73)

implementasi rencana, dan pengendalian penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran dengan cepat dan tepat. Indikator Kinerja IKU3 Opini PK Opini PK adalah pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern. (UU No. 15 Tahun 2004). Terdapat lima jenis opini yang dapat diberikan oleh pemeriksa, 1. Wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion ) 2. WTP Dengan Paragraf Penjelasan (biasa disingkat WTPDPP). 3. Wajar dengan pengecualian (qualified opinion ) 4. Tidak wajar (adversed opinion ) 5. Tidak menyatakan pendapat (disclaimer of opinion ) Latar belakang: Opini PK pertama kali diberikan atas Laporan Keuangan (LK) Kementerian/Lembaga (K/L) tahun 2004. Sejak 2004 hingga 2009 opini PK terhadap LK Kemenlu adalah disclaimer (tidak memberikan pendapat). Pada tahun 2010 LK Kemenlu memperoleh predikat WDP. Dan pada tahun 2011, LK Kemenlu memperoleh predikat WTPDPP (Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelasan). aru pada tahun 2012, Kemenlu mendapat predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) murni. Predikat tersebut bertahan hingga sekarang. Opini PK atas Laporan Keuangan mengukur sejauh mana Laporan Keuangan Kementerian Luar Negeri disusun dan disajikan secara wajar, sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), memuat kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap perundangundangan, efektivitas sistem pengendalian internal. Unit/Pihak Penanggung Jawab iro Keuangan iro Keuangan Laporan Hasil Pemeriksaan PK : ( ) ulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Dukungan manajemen dan teknis merupakan penyokong kebutuhan perencanaan, pengorganisasian, implementasi rencana, dan pengendalian penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran dengan cepat dan tepat. Pelaksanaan diplomasi Indonesia menjalankan proses rancangan atau keputusan dalam menyelenggarakan urusan hubungan Indonesia dengan negara lain dan berbagai aktor hubungan internasional. Indikator IKU4 Persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan Pejabat adalah pegawai Kementerian Luar Negeri yang menduduki jabatan atau memegang jabatan penting (unsur pimpinan). Ruang lingkup pejabat yang menjadi dasar pengukuran adalah jabatan Eselon I dan Eselon II. Kompetensi adalah karakteristik dan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu satuan kerja organisasi negara. Sehingga, Standar Kompetensi Jabatan berarti persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki seorang PNS dalam melaksanakan tugas jabatan. IKU Jumlah Pejabat (Eselon I s.d. II) di lingkungan Kemenlu yang telah = memenuhi kompetensi jabatan X 10 Jumlah Pejabat (Eselon I s.d. II) di lingkungan Kemenlu untuk mengukur sejauh mana sumber daya manusia di Kemenlu telah memenuhi syarat minimal dalam menduduki setiap jabatan, serta memastikan setiap jabatan diisi oleh pegawai yang sesuai dengan kompetensinya Persentase iro Kepegawaian iro Kepegawaian Laporan Hasil Asessment : ( ) ulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan 5 6 26,39% 48,61% 5 6

implementasi rencana, dan pengendalian penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran dengan cepat dan tepat. Indikator IKU5 Persentase penerapan cetak biru teknologi informasi dan komunikasi Kementerian Luar Negeri Cetak biru TIK Kementerian Luar Negeri adalah dokumen perencanaan yang berisi identifikasi sistem dan teknologi informasi yang menyediakan kerangka kerja pengembangan sistem dimaksud secara efisien untuk mendukung dan meningkatkan strategi organisasi. persentase penerapan cetak biru TIK Kemenlu merupakan informasi tentang realisasi penerapan strategi teknologi informasi dan komunikasi di Kementerian Luar Negeri. Elemen yang diperhitungkan adalah: 1. Sistem Informasi 1.1 Sistem Informasi yang diselesaikan (x1) 1.2 Sistem Informasi sesuai Rencana Induk Strategis TIK (x2) 2. Infrastruktur Teknologi Informasi 2.1 Infrastruktur Teknologi Informasi Yang Diselesaikan (y1) 2.2 Infrastruktur Teknologi Informasi sesuai Rencana Induk Strategis TIK(y2) atasan Waktu Januari s.d. Desember X1 + Y1 % PPR = ( ) X2 + Y2 X 10 mengukur sejauh mana cetak biru TIK Kemenlu telah dimplementasikan dalam rangka pencapaian Teknologi Informasi dan Komunikasi di lingkungan Kementerian Luar Negeri terintegrasi Persentase Pusat Komunikasi Pusat Komunikasi : ( ) ulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan 2014 2015 55% 9,3 25% 5% 15% 55% 9,3 25%