MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANTAR MANAJEMEN Materi 6 Perencanaan: Manajemen sebagai Pembuat Keputusan Viraguna Bagoes Oka, M Finc Dharma Iswara Bagoes Oka, M Finc

MAKALAH MANAJEMEN PENGANTAR MEMAHAMI KONTEKS MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Materi 6 Perencanaan: Manajemen sebagai Pembuat Keputusan

ASSALAMUALAIKUM WR. WB DAN SELAMAT PAGI

Materi Minggu 3. Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-4

Pengambilan Keputusan. Kuliah ke 8, 3 November 2009 Erry Sukriah, MSE

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 1, Edisi Februari 2013 (ISSN : )

A. Proses Pengambilan Keputusan

UJIAN TENGAH SEMESTER

Contoh keputusan. menyeleksi karyawan baru, dan mengevaluasi karyawan untuk kebutuhan pelatihan, pengembangan dan pembayaran

PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Materi ke -6

Persepsi dan Pengambilan Keputusan. Arum Darmawati

Bab II PERSEPSI & PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU. Persepsi?

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 10 SM III

Organisasi pada masa kini dituntut untuk menjadi organisasi pembelajar. Belajar didefinisikan sebagai perubahan yang relatif permanen dalam perilaku,

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, maka salah satu usaha pengembangan yang dapat dilakukan oleh perusahaan

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-4

BAB II LANDASAN TEORITIS

Information and Decision

BAB 8 PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat

BAB X ANALISIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) SEMI TERSTRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitiaan

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Pertemuan 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MEMOTIVASI PIHAK YANG DIAUDIT. Kebutuhan Menjadi Bagian dari Organisasi Menghormati Diri Sendiri dan Orang Lain

PERTEMUAN 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual. Mohd. Kurniawan. Dp Bahan ajar 6

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu elemen dalam perusahaan yang sangat penting adalah Sumber

PROFESIONALISME PEMIMPIN BISNIS MEMECAHKAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN MENGELOLA PERUBAHAN

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian

Oleh: Dwi Esti Andriani, M. Pd. Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan Prodi Manajemen Pendidikan FIP-UNY

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

Materi #13 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI T a u f i q u r R a c h m a n

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

Keputusan Dalam Ketidakpastian dan Resiko

Kewirausahaan II. Risiko dalam Wirausaha. HARTRI PUTRANTO,SE.MM HP : : Modul ke: Fakultas FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2016/2017 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 11 SM III

Bab 6 Kesimpulan dan Saran

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI MATERI KE-3

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 8 FOUNDATIONS OF PLANNING

Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation PERTEMUAN 4

INDIVIDU. Chapter 13

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

BAB II BAHAN RUJUKAN

2.1 Analisis Sikap II. LANDASAN TEORI Pengertian Sikap. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk

Dasar Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan Etis Dalam Perusahaan

Keputusan MODUL OLEH

Management. Perencanaan: Manajer sebagai Pembuat keputusan

DECISION THEORY DAN GAMES THEORY

Management. Perencanaan: Manajer sebagai Pembuat keputusan

Pengertian Pengambilan Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

Working Paper MENGANDALKAN BUKTI. Pembelajaran dari Kementerian Lingkungan, Pangan dan Urusan Pedesaan (DEFRA) Inggris

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

Pengambilan Keputusan

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si.

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang

II. LANDASAN TEORI. serta menukarkan produk yang bernilai satu sama lain (Kotler dan AB. Susanto,

BAB 2 LANDASAN TEORI

Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Narotama Surabaya 2017

UKURAN KINERJA. Apa yang penting, diukur STRATEGI. Apa yang diselesaikan, diberi imbalan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

sehingga siswa perlu mengembangkan kemampuan penalarannya.

OUTLINE. BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan. Konsep-konsep Dasar Probabilitas. Distribusi Probabilitas Diskret.

SOENARJO-ALI MASCHAN MUSA (SALAM): Sebuah Desa yang Teratur

Pengantar Perilaku Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat

Oleh : Nina Martina Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh Jln. R.E. Martadinata No.150 Ciamis. Abstrak

MANAGEMENT. (Chapter 2)

B A B I P E N D A H U L U A N

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL JAMES S. COLEMAN DAN TEORI. KEBUTUHAN PRESTASI DAVID McCLELLAND. dianggap relevan untuk mengkaji permasalahan tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran,

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran

Transkripsi:

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING

MANAJER SEBAGAI PEMBUAT KEPUTUSAN PROSES MEMBUAT KEPUTUSAN Manajer bertugas membuat keputusan. Dan mereka ingin keputusan tersebut menjadi keputusan yang terbaik, karena keputusan yang dilakukan oleh seorang manajer berpengaruh langsung kepada perusahaan yang dia pimpin. Setiap manajer di semua tingkatan pasti akan membuat keputusan, namun fokus kita pada bab ini tertuju pada bagaimana manajer membuat keputusan. Berikut delapan langkah proses pengambilan keputusan yang sering dilakukan oleh para manajer 1. Mengidentifikasi masalah Masalah adalah halangan yang membuat pencapaian tujuan menjadi sangat sulit, ini adalah langkah awal seorang manajer dalam mengambil sebuah keputusan namun pada kenyataaanyanya mengidentifiksi masalah secara efektif sangatlah penting namun tidak mudah karena masalah adalah sesuatu yang sangat subjektif, apa yang dianggap manajer sebagai suatu masalah mungkin tidak dianggap masalah oleh manajer lain. 2. Mengidentifikasi kriteria keputusan Maksudnya adalah mendefinisikan apa yang penting atau relevan dalam memecahkan suatu masalah. Mencatat dan mendata faktor faktor apa saja yang menjadi penting dalam keputusan yang nantinya akan kita ambil. 3. Mengalokasikan bobot pada kriteria Jika faktor ada kritireia yang relevan sama arti pentingnya, pembuat keputusan harus memberi bobot pada masing masing kriteria agar dapat mengurutkan prioritas yang tepat dalam membuat keputusan. Caranya dengan memberi bobot 1-110 pada masing masing kriteria yang dianggap penting. 4. Mengembangkan alternatif Adalah langkah dimana manajer menyusun daftar alternatif yang ada untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini manajer harus bersifat kreatif. 5. Menganalisis alternatif Setelah alternatif diidentifikasi, sang manajer harus mengevaluasi setiap kemungkinan yang ada. Apakah nilai yang diberikan sesuai dengan data yang dia peroleh.

6. Memilih sebuah alternatif Setelah memberikan nilai dan mengalikannya dengan bobot yang sesuai, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh seorang manajer adalah mengambil keputusan berdasarkan skor tertinggi yang didapat. 7. Mengimplementasikan alternatif Setelah keputusan dibuat maka langkah selanjutnya adalah menerapkan keputusan ke dalam tindakan dengan memberlakukan kepada mereka yang terpengaruh dan membuat komitmen terhadapnya. 8. Mengevaluasi efektivitas keputusan Langkah terakhir dalam proses pembuatan keputusan melibatkan evaluasi hasil keputusan untuk melihat apakah masalahnya telah terpecahkan. Jika masalahnya masih ada, manajer harus menilai apa yang salah dan kemudian memperbaikinya. Diagram 1: Contoh Proses Membuat Keputusan Dalam Membeli Laptop Identifikasi masalah : Tenaga penjualan saya membutuhkan komputer baru. Kriteria keputusan : Memori dan penyimpanan Kualitas penampilan Daya tahan baterai Garansi Beratnya Alokasi bobot kriteria: Memori dan penyimpanan 10 Daya taha baterai 8 Beratnya 8 Garansi 4 Kualitas tampilan 3

Pengembangan alternatif : Toshiba Sony Dell inspiration Lenovo Apple Analisis alternatif Pemilihan alternatif Impeltasi alternatif Evaluasi efektivitas keputusan : Analisis data dan pembobotan : Skor terbaik Toshiba : Membeli Toshiba : Berhasil MANAJER MENGAMBIL KEPUTUSAN Para manajer sebagai pembuat keputusan haruslah mampu merencanakan, mengorganisakan, memimpin dan mengendalikan. Berikut beberapa sifat penting yang harus dimiliki dan ditetapkan oleh seorang manajer dalam sebuah perusahaan Perencanaan Apakah tujuan jangka panjang organisasi Strategi terbaik apa untuk mencapiya Tujuan jangka pendek Seberapa sulit tujuan individual Pengorganisasian Berapa banyak karyawan yang harus melapor secara langsung ke saya Seberapa besar sentralisasi yang harus ada pada organisasi Bagaimana pekerjaan harus didesain Kapankah organisasi harus mengimplementasikan struktur yang berbeda Kepemimpinan Bagaimana memotivasi karyawan Gaya kepemimpinan mana yang sesuai Faktor perubahan yang mempengaruhi produktivitas pekerja Waktu yang tepat unutk menstimulasi konflik

Pengendalian Aktivitas apa didalam organisasi yang perlu dikendalikan Bagaimana aktivitas tersebut dikendalikna Kapankah deviasi kerja yang menonjol Sistem informasi manajemen apa yang harus dimiliki Ingat walaupun sebuah keputusan terlihat sangat mudah atau telah dihadapi manajer berulang kali sebelumnya, itu tetap menjadi sebuah keputusan. Mari pertimbangkan tiga perspektif tentang bagaimana manajer membuat keputusan. Membuat keputusan : RASIONALITAS Adalah pengambilan keptusan dimana pilihan bersifat logis dan konsisten serta memaksimalkan nilai, jadi manajer telah memiliki semua sarana yang baik untuk mengambil keputusan yang rasional. Pembuat keputusan yang rasional akan sangat objektif dan logis. Masalah yang dihadapi akan menjadi jernih dan tidak menunda, serta manajer akan mempunyai tujuan yang jelas dan spesifik serta mengetahui semua alternatif dan konsekuensinya. Pembuatan keputusan secara rasional juga dapat memaksimalkan kemungkinan tercapainya tujuan tersebut. Asumsi rasionalitas ini tidak terlalu realistis tetapi konsep berikutnya dapat membantu bagaimana sebagian besar keputusan dibuat dalam organisasi. Pembuatan keputusan : RASIONALITAS TERIKAT Keputusan yang baik harus melakukan beberapa hal dan memperlihatkan perilaku pembuatan keputusan yang baik saat mengidentifikasi masalah, mempertimbangkan alternatif, mengumpulkan informasi, dan bertindak tegas namun bijkasana. Namun pendekatan yang lebih realistis untuk menjelaskan bagaimana manajer membuat keputusan adalah konsep rasionalitas terikat, yang menyatakan bahwa manajer membuat keputusan yang rasional namun terbatas oleh kemampuannya memproses informasi. Karena tidak memungkinkan menganalisis semua informasi tentang semua alternatif, manajer lebih tepat dikatakan memuaskan dan bukan memaksimalkan. Artinya mereka menerima solusi yang cukup baik. Ingat bahwa pembuatan keputusan oleh manajer juga mungkin dipengaruhi oleh budaya organisasi, politik interal, pertimbangan daya, dan fenomena yang disebut esklasi komitmen yaitu peningkatan komitmen terhadap keputusan sebelumnya walaupun ada bukti yang menyatakan bahwa keputusannya mungkin salah.

Pembuatan keputusan : PERANAN INTUISI Pembuatan keputusan intuitif adalah pembuatan keputusan yang didasarkan pada pengalaman, perasaan, dan akumulasi pertimbangan. Survei membuktikan manajer lebih sering menggunakan intuisi ketimbang analisis formal untuk menjalankan bisnisnya. Cara ini dapat melengkapi pengambilan keputusan secara rasional maupun rasional terikat. Karena dengan ini manajer dapat bertindak secara cepat dengan informasi yang teratas karena pengalaman terdahulu. Diagram 2: INTUISI seorang manajer di pengaruhi oleh : Faktor Pengalaman Nilai dan etika penjelasan Manajer membuat keputusan berdasarkan pengalaman di masa lalu Manajer membuat keputusan berdasarkan etika dan budaya Mental bawah sadar Manajer mengunakan pikiran bawah sadarnya untuk membatntu mengambil keputusan Kognitif Pembangkitan pengaruh Manajer mengambil keputusan berdasarkan keterampilan, pengetahuam dan pelatihan Manajer membuat keputusan berdasarkan perasaan atau emosi JENIS KEPUTUSAN & KONDISI PEMBUATAN KEPUTUSAN Jenis Keputusan: Masalah ada 2 : - Masalah yang terstruktur : Masalah yang bersifat langsung, dikenal, dan mudah didefinisikan - Masalah tak berstruktur : Masalah yang baru atau tidak biasa dan informasinya bersifat tidak lengkap Keputusan ada 2 : - Terprogram : Keputusan berulang yang sering terjadi dan dapat diatasi dengan menggunakan pendekatan rutin. - Tak terprogram : Keputusan yang unik dan tidak berulang secara rutin

Jenis keputusan terprogram: - Prosedur : Serangkaian langkah beraturan yang digunakan manager untuk merespon masalah terstruktur. Hambatan dalam menerapkannya adalah yaitu menentukan masalah. - Peraturan : Pernyataan eksplisit yang memberitahu manajer apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. - Kebijakan : Pedoman yang dianut dalam mebuat keputusan. Karakteristik Keputusan terprogram Keputusan tak terprogram Jenis masalah Tingkatan manajerial Frekuensi Informasi Tujuan Kerangka waktu solusi Ketergantungan solusi Terstruktur Tingkat bawah Berulang, rutin Tersedia langsung Jelas, spesifikas Pendekk Prosedur, peraturan, kebijakan Tak terstruktur Tigkat atas Baru, tidak biasa Tidak lengkap Tidak jelas Relatif panjang Pertimbangan dan kreativitas Kondisi Pembuatan Keputusan Macam-macam keputusan : - Kepastian : Situasi atau kondisi dimana manajer dapat mengambil keputusan yang akurat karena hasil dari setiap alternatif sudah diketahui. Kondisi ini adalah situasi yang ideal. - Risiko : Situasi dimana pembuat keputusan dapat mengestimasikan kemungkinan hasil yang pasti. Kondisi ini adalah yang paling lazim terjadi. - Ketidakpastian : Kondisi dimana segala sesuatu dalam keadaan rancu dan tidak ada kemungkinan yang pasti. Dalam kondisi ini, ada 3 kemungkinan bagi manajer dalam mengambil keputusan: maximax, maximin, dan minimax Maximax : kemungkinan yang memaksimalkan payoff maksimum Maximin : kemungkinan yang memaksimalkan payoff minimum Minimax : kemungkinan yang meminimumkan regret maksimum

GAYA PEMBUATAN KEPUTUSAN Gaya berpikir seseorang menunjukkan dua hal : Sumber informasi yang cenderung digunakan seseorang ( melalui eksternal atau fakta dan internal seperti perasaan serta instuisi) Bagaimana seseorang memproses informasi tersebut (linear- rasional, logis, analitis ; atau nonlinear intiutif, kreatif, memberikan pencerahan). Keempat dimensi (internal, eksternal, linear dan nonlinear) tersebut dibagi dalam dua gaya Gaya berpikir linear dicirikan oleh prefensi orang untuk menggunakan data eksternal dan memroses informasi ini secara rasional serta berpikir logis Gaya berpikir nonlinear dicirikan dengan preferensi terhadap sumber informasi internal dan memroses informasi tersebut dengan pencerahan, perasaan, dan pendapat internal. Dua belas bias dan kesalahan yang umum di buat manajer Terlalu percaya Pengamatan Gratifikasi segera Biaya tertanam Efek Melayani diri sendiri Ketidakaturan Kesalahan dan bias dalam pembuatan keputusan Persepsi Konfirmasi Representasi Ketersediaan Pembingkaian 1. Terlalu percaya diri : pembuat keputusan merasa dirinya mengetahui lebih banyak dari yang mereka lakukan 2. Gratifikasi segera : cenderung menginginkan imbalan segera dan menghindari imbalan 3. Efek : menggambarkan situasi dimana pembuat keputusan menggambarkan titik awal, setelah ditetapkan gagal menyesuaikan secara memadai informasi berikutnya.

4. Persepsi selektif : pembuat keputusan mengorganisasikan dan mengintrepretasikan kejadian secara selektif berdasarkanpresepsinya yang bias. 5. Konfirmasi : mencari informasi untuk menegaskan lagi pilihannya yang lalu dan mengurangi informasi yang bertolak belakang dengan penilaian di masa lalu. 6. Pembingkaian : pembuat keputusan memilih dan menyoroti aspek-aspek dari situasi tertentu tetapi membuang yang lain. 7. Ketersediaan : pembuat keputusan cenderung mengingat kejadian terakhir dan yang terpatri jelas di benak mereka 8. Representasi : pembuat keputusan menilai kemungkinan terjadinya sebuah kejadian berdasarkan seberapa mirip hal itu dengan kejadian yang lain atau serangkaian kejadian. 9. Ketidakaturan : timbul ketika pembuat keputusan mencoba mencari arti dari kejadian yang bersifat acak. 10. Biaya tertanam : pembuat keputusan lupa bahwa pilihan saat ini tidak dapat mengubah masa lalu. 11. Melayani diri sendiri : pembuat keputusan yang cepat memperoleh kredit poin atas keberhasilannya dan menyalahkan kegagalan pada faktor dari luar. 12. Pengamatan : kecendrungan pembuat keputusan untuk melakukan kesalahan karena percaya bahwa setelah hasilnya diketahui, mereka dapat secara akurat memprediksi hasil dari suatu kejadian. Model pembuatan keputusan manajerial membantu menjelaskan bagaimana proses pembuatan keputusan digunakan untuk memilih alternatif terbaik melalui maksimalisasi atau kepuasan dan kemudian mengimplementasikan serta mengevaluasi keputusan. Pembuatan keputusan dipengaruhi 4 faktor : pendekatan pembuatan keputusan, jenis masalah, kondisi pembuatan keputusan, dan gaya pembuatan keputusannya. PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG EFEKTIF PADA SAAT INI Saat ini, bisnis dunia sangat bergantung pada pengambilan keputusan yang seringkali beresiko besar dan dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar jika keputusan yang diambil ternyata salah. Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dalam bisnis Internasional, maka hal hal berikut ini harus dapat dimiliki oleh seorang manajer : 1. Mengerti akan perbedaaan budaya. Setiap daerah memiliki budaya yang berbeda-beda, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan pengambilan keputusan dapat berjalan dengan efektif maka manajer perlu memperhatikan hal tersebut. Karena suatu keputusan tidak dapat diterpakan di seluruh tempat yang sama, keputusan harus mengikuti budaya yang terdapat di setiap tempat tersebut.

2. Tahu kapan saatnya harus menghentikan suatu keputusan. Apabila sudah mengetahui keputusan yang di ambil itu salah, tidak ada salahnya untuk menghentikan keputusan itu agar tidak menambah kerugaian yang dialami oleh perusahaan. 3. Menggunakan proses pengambilan keputusan yang efektif. Keputusan harus mempunyai 6 (enam) karateristik : a) Fokus terhadap hal-hal penting b) Masuk akal serta konsisten c) Memiliki pemikiran subjektif dan objektif serta mencampurkan pemikiran analitik dengan intuisi d) Hanya membutuhkan informasi seperlunya untuk menyelesaikan masalah sekarang e) Memacu pengumpulan informasi dan opini yang relevan f) Langsung ke permasalahan, dapat diandalkan, mudah diaplikasikan, dan fleksibel 4. Menciptakan organisasi yang bisa melihat hal hal yang tak terduga serta mampu beradaptasi dengan lingkungan yang sewaktu waktu bisa berubah. Menurut Karl Weick (Psikolog Organisasi), organisasi yang dapat diandalkan memiliki 5 (lima) kebiasaan : a) Tidak terlena oleh kesuksesan b) Mengacu pada para ahli yang menjadi pelaksana keputusan c) Membiarkan kejadian yang tak terduga memberi solusi d) Menerima kompleksitas e) Mempersiapkan diri namun juga mengenali batas kemampuan