Genetika dan Evolusi. Oleh : Victoria Henuhili, MSi Jurdik Biologi

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 1.1. Variasi pada jengger ayam

Suhardi, S.Pt.,MP MONOHIBRID

Makroevolusi Vs Mikroevolusi. MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Evolusi Yang Dibina Oleh Bapak Dr. H. Abdul Gofur, M.

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ).

GENETIKA DAN HUKUM MENDEL

Luisa Diana Handoyo, M.Si.

KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA

Dasar pewarisan sifat pada ternak Factor-faktor yang mempengaruhi fenotif ternak Genetika populasi

BAB IV PEWARISAN SIFAT

Hukum Pewarisan Sifat Mendel. Aju Tjatur Nugroho Krisnaningsih,S.Pt.,MP

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA ACARA 2 SIMULASI HUKUM MENDEL NAMA : HEPSIE O. S. NAUK NIM : KELOMPOK : III ( TIGA )

GENETIKA POPULASI DAN INTERAKSI GEN KELOMPOK VII KELAS B

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI

PENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA. OLEH Dr. Hasnar Hasjim

Rasa curiosity mnanusia? bagaimana, kapan, dimana kehidupan ini mulai terjadi hingga sekarang? ada teori-teori: Ilmiah: bukti-bukti yang nyata.

4. Sruktural 5. Fisiolois 6. Inang 7. Partenogenesis: perkembangan individu dari gamet yang tidak dibuahi, terutama banyak terjadi pada invertebrata.

SIMBOL SILSILAH KELUARGA

Evolusi, Spesiasi dan Kepunahan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB XV EVOLUSI

LAPORAN GENETIKA SIMULASI PERSILANGAN MONOHIBRIDA

Beberapa pola: AKAN MENJELASKAN... Alel Ganda Gen letal Linkage Crossing over Determinasi Sex

Menurut Campbell (2003) mengemukakan ada beberapa konsep spesies antara lain:

Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat

Definisi Genetika. Genetika Sebelum Mendel. GENETIKA DASAR Pendahuluan dan Genetika Mendel

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen

PENGUJIAN KESETIMBANGAN HARDY-WEINBERG. Tujuan : Mempelajari kesetimbangan Hardy-Weinberg dengan frekuensi alel dan gen.

- - PEWARISAN SIFAT - - sbl5gen

HUKUM MENDEL DAN PENYIMPANGANNYA

ALEL OLEH : GIRI WIARTO

POPULASI TANAMAN ALLOGAM

A. Judul: Alel Ganda. B. Tujuan 1. Mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda. dan menentukan genotipnya sendiri.

I. Tujuan Praktikum II. Landasan Teori Fenotip Alel

KOMBINATORIAL DALAM HUKUM PEWARISAN MENDEL

BIOLOGI SET 07 POLA HEREDITAS 2 DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA A. TAUTAN/LINKAGE

Kombinatorial dan Peluang Membantu Penyelesaian Permasalahan Genetik Sederhana

Bab 7 EVOLUSI SMA Labschool Jakarta

TINJAUAN GENETIKA. BY Setyo Utomo

SILABUS. Deskripsi Mata Kuliah:

DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA

GENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 8 Pukul : Pengajar : Bambang Irawan Hari Supriandono

Aplikasi Kombinatorial dan Peluang Diskrit Untuk Menyelesaikan Masalah-Masalah dalam Hukum Pewarisan Mendel

GENETIKA. Agus Joko Sungkono, S.Pd SMPN 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN. ajs

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN

Penerapan Kombinatorial dalam Hukum Pewarisan Sifat pada Manusia

Hukum Mendel. Dr. Pratika Yuhyi Hernanda

MENDELISME. Luisa Diana Handoyo, M.Si.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Pewarisan Sifat. meliputi

Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan... Teori asal-usul kehidupan Teori Lamarck Teori Darwin Mekanisme Evolusi Frekuensi Gen

MODUL MATA PELAJARAN IPA

EVOLUSI. Pengertian evolusi - Bukti adanya evolusi - Mekanisme evolusi

HEREDITAS PERTEMUAN PERTAMA

laporan genetika IMITASI PERBANDINGAN GENETIS

XII biologi. Kelas PENYIMPANGAN HUKUM MENDEL I. Kurikulum 2006/2013. A. Pola-Pola Hereditas. Tujuan Pembelajaran

Penerapan Peluang Diskrit, Pohon, dan Graf dalam Pewarisan Sifat Ilmu Genetika

Pendahuluan. Pendahuluan. GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan

I. PENDAHULUAN II. KOMBINATORIAL

Simbol untuk suatu gen

BAB II KAJIAN TEORI. atau tidak. Guza (2008: 8) mengemukakan bahwa Ujian Nasional pada hakekatnya

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 1 PERKAWINAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID BESERTA RASIO FILALNYA

SIMULASI PERCOBAAN MONOHIBRID MENDEL. Tujuan : - Mempelajari segregasi pada saat pembentukan gamet F1

Bab PEWARISAN SIFAT. Bab 5 Pewarisan Sifat 93. (Sumber: i31.photobucket)

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. MATERI Keanekaragaman tingkat gen, spesies, ekosistem. Ciri-ciri makhluk hidup dan perannya dalam kehidupan

Materi Pokok Materi penjabaran Lingkup materi Fisiologi Tumbuhan. Struktur Bagian Tubuh Tanaman. Reproduksi Tumbuhan. Sistem Transportasi

JURNAL GENETIKA PENYIMPANGAN HUKUM MENDEL

Topik 3 Analisis Genetik Hk. Mendel

MODUL E-LEARNING PEWARISAN SIFAT. IPA SMP/MTs KELAS IX ISTIQOMAH

Teori Abiogenesis Klasik

ISTILAH-ISTILAH DALAM PEMULIAAN OLEH ADI RINALDI FIRMAN

Suhardi, S.Pt.,MP. Genetika DALAM PEMULIAAN TERNAK

DASAR FISIOLOGI PEWARISAN SIFAT. Suhardi, S.Pt.,MP

ILMU GENETIKA PENGERTIAN GENETIKA

ALEL GANDA. Luisa Diana Handoyo, M.Si.

Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA?

PEWARISAN DAN PRINSIP-PRINSIP MENDEL

Pola Pewarisan Sifat. Pola Pewarisan Sifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA IMITASI PERBANDINGAN GENETIS PERCOBAAN MENDEL O L E H. Yulia (F ) Kelompok : Brown

ALEL GANDA DAN PEWARISAN GOLONGAN DARAH

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA

Tanaman Penyerbuk Silang CROSS POLLINATED CROPS METODE PEMULIAAN TANAMAN

PEMANFATAAN Drosophila melanogaster SEBAGAI ORGANISME MODEL DALAM MEMPELAJARI HUKUM PEWARISAN MENDEL

EPISTASI DAN HIPOSTASI Luisa Diana Handoyo, M.Si.

TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) berasal dari daratan Cina, yang kemudian

Gambar 1. 7 sifat kontras yang terdapat pada tanaman ercis

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang. Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen

Pertanyaan : 2. Jelaskan perbedaan evolusi progesif dengan evolusi regresif!

Hukum Mendel dan Pewarisan Sifat

Pola Hereditas. Reproduksi Sel Hukum Mendel Penyimpangan Semu. Intermediet gen berpautan Pindah Silang Gen Terpaut Seks. Gen Letal

BAB 7 KEMUNGKINAN 18 MARET 2010 BAMBANG IRAWAN

PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBANTUAN PhET INTERACTIVE SIMULATION : Topik Seleksi Alam

ADAPTASI DAN EVOLUSI. Oleh : Aisyah Wardani

TEST χ 2 (CHI SQUARE)

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN MATERI INTERAKSI GEN

EVOLUSI PENGERTIAN EVOLUSI

Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi

Please prepare your mind and ASSALAMUALAIKUM. spirit, because now, we will learn about.

Transkripsi:

Genetika dan Evolusi Oleh : Victoria Henuhili, MSi Jurdik Biologi victoria@uny.ac.id FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 1

GENETIKA dan EVOLUSI Victoria Henuhili 1 Jurdik Biologi FMIPA UNY A. GENETIKA Hukum Mendel I : (Hukum Segregasi) pada waktu pembelahan meiosis, anggota dari pasangan gen akan memisah, sehingga setiap gamet hanya akan membawa 1 gen (alel) saja Hukum Mendel II : (Hukum Berpasangan Secara Bebas) pd waktu pembelahan meiosis, anggota pasangan gen dapat berpasangan secara bebas dengan anggota pasangan gen lainnya selama pembentukan gamet. Kromosom Homolog : kromosom yang mempunyai panjang sama, posisi letak sentromer yang sama, dan letak gen untuk karakter tertentu terdapat pada lokus yang sama. Sepasang kromosom homolog, masing masing berasal dari ayah ( ) dan lainnya berasal dari ibu ( ) Persilangan Monohibrid : Yaitu persilangan antara 2 induk dengan 1 sifat beda Persilangan Dihibrid : Yaitu persilangan antara 2 induk dengan 2 sifat beda. Kodominan : Kenampakan fenotip yang berasal dari sepasang alel dalam keadaan heterosigot, yang bersama-sama diekspresikan & kemudian memberikan karakter tersendiri. Misal : golongan darah AB Alel Ganda : Beberapa alel (lebih dari 2) yang menempati lokus yang sama pada sebuah kromosom. Misal : golongan darah ABO, ditentukan oleh interaksi alel-alel I A, I B dan i Genotip ii I A I A atau I A i I B I B atau I B i I A I B Fenotip (Gol. darah) O A B AB 2

1 Disampaikan pada Bimbingan Persiapan Olimpiade Biologi Siswa SMA, di SMAN 1 Jetis Bantul Yogyakarta, tgl 4 April 2008 Faktor Rhesus : Manusia dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu yang mempunyai Rh+, dimana kalau dilakukan test dengan zat yang mengandung anti-rh, akan terjadi penggumpalan eritrosit, karena orang tersebut mempunyai antigen-rh. Kelompok yang lain, tidak mengalami penggumpalan setelah setelah dilakukan test tersebut, karena tidak mempunyai antigen-rh. Orang ini disebut memiliki Rh- Orang dengan Rh+ mempunyai genotip R R atau R r, sedang orang dengan Rh-, mempunyai genotip r r Pautan (Terangkai, Terkait atau Linkage) : Suatu peristiwa dimana gen-gen terletak pada kromosom yang sama. A B a b Gen A berpaut dengan gen B pada kromosom yang sama. Sedangkan alelnya, gen a dan gen b, berpautan pada kromosom homolognya. Dominansi sebagian (Incomplete/partial dominance) : suatu keadaan dimana alel-alel dari suatu gen tidak ada yang dominan Pautan Kelamin (Rangkai-Kelamin atau Sex-linkage) : Suatu peristiwa dimana gen-gen terdapat pada kromosom kelamin (kromosom kelamin X atau Y). Contoh gen-gen yang terdapat pada kromosom kelamin X adalah : gen resesif yang menyebabkan butawarna, penyakit hemofili (darah sukar membeku) pada manusia. Pada kucing, warna bulu ditentukan oleh kromosom kelamin X. Warna hitam ditentukan oleh gen H, warna kuning oleh gen h dan warna belang (belang hitam-kuning-putih) oleh gen Hh. Dengan demikian, karena kucing betina mempunyai kromosom XX, maka kucing belang pasti kucing betina (X H X h ) Epistasi Dominan : Peristiwa dimana suatu gen dominan mengalahkan pengaruh gen dominan lainnya yang bukan alelnya 12 : 3 : 1 Epistasi Resesif : Peristiwa dimana gen resesif mengalahkan pengaruh gen dominan yang bukan alelnya 9 : 3 : 4 3

Gen komplementer : Gen-gen dominan yang berlainan tetapi bila terdapat bersama-sama dalam genotip akan saling membantu dalam menentukan fenotip 9 : 7 Persilangan Monohibrid Persilangan P1 Genotip T T x t t Fenotip Tinggi Pendek gamet T T F1 (generasi F1) Genotip Fenotip T t Tinggi Persilangan F1 T t X T t Gamet F1 T dan t T dan t F2 (generasi F2) Gamet F1 T t x T t Fertilisasi acak Genotip F2 T T T t T t t t Fenotip F2 tinggi tinggi tinggi pendek Ratio genotip T T : T t : t t = 1 : 2 : 1 Ratio fenotip tinggi : pendek = 3 : 1 4

Persilangan Dihibrid Persilangan P1 H H K K x h h k k H H k k x h h K K hijau, keriput kuning, keriput Hijau, bulat H dan K h dan k Gamet H dan k h dan K F1 F1 Gamet F1 : HK, Hk, hk, hk Gamet F1 : HK, Hk, hk, hk Persilangan F1 x F1 H K H k h K h k H K H H K K H H K k H h K K H k H H K k H H k k Kuning, keriput H h k k kuning, keriput h K H h K K h h K K hijau, bulat h h K k hijau, bulat h k H h k k kuning, keriput h h K k hijau, bulat h h k k hijau, keriput Ratio Genotip F2 1/16 A A B B 2/16 A A B b 2/16 A a B B 4/16 A a B b 1/16 A A b b 2/16 A a b b Ratio Fenotip F2 9/16 A_ B_ 9/16 9/16 3/16 A_ b b 3/16 Ratio Modifikasi 12/16 9/16 15/16 1/16 a a B B 2/16 a a B b 3/16 a a B_ 1/16 a a b b 1/16 a a b b 4/16 7/16 6/16 3/16 1/16 1/16 1/16 5

B. EVOLUSI Beberapa pengertian tentang Evolusi : Perubahan dari spesies, organisme atau organ dari bentuknya yang orisinil / primitif menjadi bentuknya / keadaannya yang sekarang atau menjadi bentuk khusus yang terlihat sekarang Ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan yang berangsur-angsur menuju kepada kesesuaian dengan waktu dan tempat. Perubahan frekuensi alel/genotip di dalam populasi dari generasi ke generasi (perubahan struktur genetik) Evolusi dalam skala kecil atau mikroevolusi dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan dalam susunan genetik suatu populasi. Evolusi Modern, menggabungkan konsep seleksi Darwin dengan konsep pewarisan Mendel. Evolusi modern dipelajari dalam genetika populasi, yang menekankan bahwa variasi di dalam populasi disebabkan oleh faktor genetik, yang disebabkan oleh adanya alel ganda pada lokus gen pada kromosom Suatu teori evolusi yang dikenal dengan sintesis modern (awal th 1940) memadukan penemuan-penemuan dan ide baru dari berbagai bidang yang berbeda seperti : palentologi, taksonomi, biogeografi dan genetika populasi Sintesis Modern lebih menekankan populasi sebagai bagian dari evolusi dan gradualisme sebagai suatu perubahan yang dapat terjadi karena akumulasi perubahan kecil yang terjadi selama periode waktu yang sangat panjang Struktur Genetik di dalam Populasi Struktur genetik di dalam populasi ditentukan oleh frekuensi alel dan genotipnya Populasi : Kelompok individu dari spesies yg sama, yang terpisah dari kelompok spesies yang lain Spesies : Kelompok populasi yang tiap individunya mempunyai potensi untuk berinteraksi secara seksual, menghasilkan keturunan yang fertil. Masing-masing spesies memiliki wilayah geografis dimana individu-individu tersebar secara tidak merata, melainkan terlokalisir pada tempat-tempat tertentu Gen pool : Kumpulan gen dalam suatu populasi pada suatu periode tertentu. Kumpulan gen ini terdiri dari atassemua alel pada semua lokus gen yang terdapat pada semua individu yang terdapat dalam populasi tersebut. 6

Hukum Hardy Weinberg Menjelaskan bahwa populasi tidak mengalami evolusi. frekuensi alel dan genotip dalam gen pool tidak mengalami perubahan selama beberapa generasi Hukum Hardy Weinberg hanya dapat terjadi apabila : 1. Populasi sangat besar pada populasi yang sangat besar terjadinya genetic drift tidak menyebabkan perubahan frekuensi gen di dalam genpool. Tetapi dalam populasi yang kecil, penyimpangan genetik bisa merubah frekuensi gen 2. Terisolasi dari populasi lain terpisah dengan populasi yang lain sehingga kemungkinan terjadinya gen flow (aliran gen) karena perkawinan antar populasi tidak terjadi 3. Tidak terjadi mutasi perubahan satu alel menjadi bentuk alel lain akan merubah gen pool 4. Perkawinan Acak di dalam suatu populasi setiap anggota di dalam populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk saling melakukan perkawinan. Kalau ada faktor keinginan untuk memilih pasangan kawin, maka hukum H-W tidak akan terjadi 5. Tidak ada seleksi alam apabila semua individu mempunyai kemampuan hidup, tidak ada persaingan dalam mempertahankan hidup, maka dunia akan penuh dengan makhluk hidup yang beraneka macam jenisnya. Kenyataannya populasi makhluk hidup relatif stabil berarti ada yang mati karena tidak dapat mempertahankan hidup atau populasinya makin menurun karena menurunnya kemampuan memperbanyak diri Nilai keseimbangan frekuensi alel dan genotip pada beberapa generasi dapat mengukur apakah terjadi evolusi di dalam suatu populasi Evolusi pada tingkat populasi perubahan frekuensi alel atau genotip di dalam suatu populasi dari generasi ke generasi. Perubahan ini merupakan perubahan dalam skala terkecil yang seringkali tidak nampak, maka sering disebut sebagai mikroevolusi Mikroevolusi tetap berlangsung sekalipun frekuensi alel berubah hanya untuk lokus genetik tunggal, sedang beberapa lokus gen lainnya dalam keadaan keseimbangan sementara. populasi ini dikatakan sedang berevolusi Lima penyebab Mikroevolusi : 1. Genetic drift perubahan dalam genpool karena suatu kejadian yang menyebabkan frekuensi alel dalam populasi tersebut mengalami perubahan a. Efek leher botol (bottleneck effect) adanya kebakaran hutan, banjir, gempabumi dsb, dapat mengakibatkan penurunan populasi secara drastis. Akibatnya individuindividu yang selamat, tidak lagi dapat mewakili variasi genetik yang pernah ada, bahkan mungkin alel dengan sifat tertentu yang khas hilang sama sekali. 7

b. Efek pendiri (founder effect) Suatu kelompok kecil individu yang menempati habitat baru yang terpencil yang tidak berpenghuni, tidak akan mewakili keanekaragaman genetik dari populasi asal yang ditinggalkan. Keanekaragaman yang dibawa oleh kelompok kecil tersebut akan menentukan komposisi genetik populasi yang terbentuk, sehingga sering dikatakan bahwa pada daerah-daerah tersebut terdapat spesies yang endemik (hanya terdapat di daerah tersebut). 2. Gen Flow Di dalam suatu poipulasi mempunyai kemungkinan untuk kemasukkan alel atau kehilangan alel karena gen flow atau aliran gen, pertukaran gametik, karena migrasi dari individual yang fertil atau gamet antar populasi. Genflow seringkali mengeliminasi perbedaan yang ada antar populasi yang berdekatan, yang seringkali dapat menjadi satu populasi yang mempunyai kesamaan struktur genetik 3. Mutasi perrbahan dalam susunan DNA suatu organisme. Perubahan susunan DNA yang terjadi pada gamet akan merubah genpool populasi dengan menggantinya dengan alel yang telah mengalami mutasi Misal : mutasi yang disebabkan perubahan warna bunga putih yang disebabkan oleh alel aa menjadi alel dominan A yang berwarna merah akan menyebabkan penurunan frekuensi alel a menurun dan meningkatkan frekuensi alel A. Perubahan ferekuensi alel karena mutasi seringkali baru nampak setelah beberapa generasi atau bahkan ratusan generasi, terutama kalau mutasi terjadi dari alel dominan menjadi resesif. Peningkatan frekuensi alel karena mutasi itu baru nampak nyata, kalau individu dengan alel tersebut mempunyai keturunan banyak, adanya seleksi alam atau karena genetik drift. 4. Perkawinan tidak acak. Perkawinan acak sangat jarang terjadi dan banyak faktor yang menjadi penyebabnya. a. Inkompatibilitas : tdk dpt terjadi fertilisasi walau masing2 mempunyai alel yang sama b. Umur organ reproduksi tidak sama c. Adanya musim kawin yang menyebabkan persaingan untuk memperoleh pasangan d. Letak organ reproduksi yang menyebabkan kesulitan terjadinya fertilisasi e. Adanya naluri untuk memilih pasangan sesuai dengan keinginannya 5. Seleksi Alam. Menurut Hukum H - W, seluruh individu di dalam populasi mempunyai kemampuan yang sama untuk hidup dan menghasilkan keturunan yang mempunyai kemampuan hidup dan fertil. Tetapi kenyataannya di dalam populasi terdapat keanekaragaman dan diantara varian-varian tersebut ada yang mempunyai keturunan lebih banyak daripada yang lain. Perbedaan ini karena adanya seleksi alam, adanya sifat-sifat khusus yang menyebabkan tidak menglami seleksi alam. Sifat ini diwariskan 8

Dari ke 5 penyebab evolusi mikro yang dapat mengubah frekuensi gen pool hanya seleksi alam yang kemungkinan besar merupakan proses kemampuan adaptasi dari populasi terhadap lingkungan. Seleksi alam akan mempertahankan genotip yang baik di dalam populasi. Apabila lingkungan berubah respons terhadap seleksi dapat dilakukan oleh individu yang mempunyai genotip tertentu Selekasi Alam Darwin dalam bukunya The Origin of Species menyatakan bahwa : 1. Spesies itu tidak diciptakan sesuai dengan keadaannya / bentuknya yang sekarang, tetapi mengalami evolusi dari spesies yang telah ada pada jaman dulu 2. Mekanisme evolusi menurut konsep Darwin ialah karena adanya seleksi alam. Menurut Darwin, dalam populasi suatu organisme ada individu-individu yang mempunyai sifat tertentu, yang sifatnya diwariskan dan dapat bertahan hidup. Organisme lainnya tidak mempunyai sifat tersebut sehingga populasinya semakin menurun. Seleksi alam dibedakan menjadi 3, yaitu : 1. Seleksi Stabilisasi (stabilizing selection) Pada seleksi tipe ini, fenotip yang ekstrim yang selalu terseleksi. 2. Seleksi Mengarah (directional selection) Seleksi mengarah mengakibatkan frekuensi alel akan mengarah kepada salah satu ekstrim dari kisaran salah satu ciri. 3. Seleksi Memisahkan (diversifying/distruptive selection) Pada keadaan tipe seleksi ini selalu tertuju pada individu heterozigot. Spesies & Spesiasi Konsep Spesies Biologi (biological species concept) (Ernst Mayr, 1942) : Suatu populasi atau kelompok populasi yang anggota-anggotanya memiliki kemampuan untuk saling mengawini satu sama lain di alam dan menghasilkan keturunan yang dapat hidup (viabel) dan fertil. Spesies biologi tidak dapat menghasilkan keturunan yang dapat hidup dan fertil jika kawin dengan spesies lain. Pada proses spesies, terjadi tahapan-tahapan yang pada akhirnya akan membentuk spesies atau jenis yang sama. Dua individu dari satu spesies dapat melakukan perkawinan satu sama lain sehingga menghasilkan keturunan yang fertil. Untuk menghindari terjadinya interbreeding antar spesies yang berbeda dari nenek moyangnya, harus ada isolasi. Isolasi yang paling mengena adalah isolasi geografi dimana kelompok atau populasi terhalang oleh keadaan fisik lingkungan, seperti laut, gunung, gurun pasir, sungai dan bukit. Isolasi genetik yang disebabkan oleh satu atau lebih mutasi hanya dapat timbul sesudah terjadinya isolasi geologi dalam waktu yang lama. Isolasi ini menghasilka perbedaan nyata antara dua 9

kelompok populasi. Isolasi ekologi terjadi apabila dua kelompok binatang hidup di daerah geografi yang sama, tetapi menempati variabel yang berbeda. Individu yang awalnya satu spesies karena adanya perubahan-perubahan dalam waktu yang lama, dari generasi kegenerasi dapat berubah menjadi spesies yang baru. Perubahan dari suatu spesies menjadi spesies baru dinamakan spesiasi. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya spesiasi adalah isolasi reproduksi, mutasi, hibridisasi, domestikasi. Dua spesies seringkali tidak bisa kawin atau tidak dapat menghasilkan keturunan yang dapat hidup dan fertil. Keadaan ini disebut isolasi reproduksi. Faktor yang menyebabkan terjadinya isolasi reproduksi atau tidak terjadinya reproduksi adalah sebagai berikut :. a. Hambatan Prazigotik : hambatan terjadinya perkawinan atau hambatan pembuahan sel telur b. Hambatan Pascazigotik : hambatan yang terjadi setelah terbentuknya zigot, yaitu penurunan daya hidup atau terganggunya perkembangan zigot menjadi organisme dewasa yang fertil Pengelompokan spesies tidak selamanya berdasarkan isolasi reproduktif. Beberapa pendekatan dipakai dalam menentukan spesies, misalnya berdasarkan morfologi, adaptasi perkawinan maupun konsep-konsep tertentu sesuai dengan atau berkaitan dengan cabang ilmu tertentu. Ada dua cara umum spesiasi berdasarkan aliran gen di antara populasi. a. Spesiasi alopatrik : Spesies baru yang terbentuk karena isolasi geografik. Contoh : Peristiwa-peristiwa geologi, seperti terbentuknya gunung/bukit, pergeseran glasier dsb, yang dapat memisahkan organisme secara bertahap. Kekuatan hambatan geografik tergantung bagaimana kemampuan mobilitas organisme tersebut sehingga memungkinkan terjadinya perkawinan atau tidak.. b. Spesiasi Simpatrik : Spesies baru yang muncul di dalam lingkungan populasi tetua, yang terjadi karena isolasi genetik. Misal, karena terjadinya perubahan struktur dan jumlah kromosom. Apabila dua populasi yang berbeda beradaptasi pada lingkungan yang berbeda, maka masing-masing populasi akan mengakumulasi perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam kumpulan gen (perbedaan frekuensi alel dan genotip). Dalam rangkaian perbedaan adaptif gradual dari dua kumpulan gen, hambatan reproduktif di antara ke dua populasi itu bisa berevolusi secara kebetulan, sehingga membedakan populasi itu menjadi dua spesies. 10

Daftar Pustaka BSCS, 2006, Biology, A Molecular Approach, ninth edition, Mc Graw Hill, Glencoe, New York Campbell, N. A., J. B. Reece dan L.G. Mitchell, 1999, Biology, Fifth Edition, Addison Wesley Longman, Inc. New York Futuyma, D. J., 2005, Evolution, Sinauer associates, Inc. Publishers Sunderland, Massachusetts USA Gardner, E. J. and D. P. Snustad, 1984, Principle of Genetics, John Wiley and Sons, New York Suryo, 1984, Genetka, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 1989, Genetika Manusia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta 11