Oleh : Titik Anggraeni

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN & SISTEM RUJUKAN. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien

Disampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014

PERENCANAAN PASIEN PULANG (DISCHARGE PLANNING) Mira Asmirajanti, SKp, MKep

: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas

HEALTH RECORDS IN LONG TERM CARE AND REHABILITATION FACILITIES

SITUASI KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA Oleh : Dewi Klarita Furtuna

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit mempunyai. dengan standart pelayanan Rumah Sakit.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia (2005) adalah puas ; merasa

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

Tujuan pendidikan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. pengelola, pendidik, dan peneliti (Asmadi, 2008). Perawat sebagai pelaksana layanan keperawatan (care provider) harus

2 Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28H ayat (1), dan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetuju

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG

KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN. Compiled by I Gede Purnawinadi Faculty of Nursing, Universitas Klabat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Sejak pertama kali berdirinya suatu negara, pemerintah dan masyarakat

BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. Rumah sakit berasal dari kata yunani yaitu hospitium Yang mempunyai arti

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

BAB I PENDAHULUAN. muncul. Konsep tersebut adalah : akses, biaya dan mutu. Tentu saja akses

PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISCM

A. Kriteria Discharge Planning Pemulangan pasien dari Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri dilakukan kepada :

LTC DAN REHABILATION C

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah profesi kesehatan yang berfokus pada individu,

tingkat Pencegahan Penyakit

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spriritual yang

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. penyakit disamping penyembuhan dan pemulihan. segenap lapisan masyrakat. Sasaran dari program tersebut yakni tersedianya

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PERAN PERAWAT HOME CARE. Disampaikan oleh Djati Santosa.

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

PELAYANAN KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan bauran...,rahmi Yuningsih, FKM UI, 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Lingkungan Internal RS: Pendekatan Analisis dengan Kerangka Rantai Nilai. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM

Titik Anggraeni KDK, Implementasi

EFISIENSI RUMAH SAKIT DI SUKOHARJO DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

PENCEGAHAN PENYAKIT PARU AKIBAT KERJA Oleh : Dewi S. Soemarko Program Studi Kedokteran Kerja FKUI Dept. Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. berhasil meningkatkan pelayanan kesehatan secara lebih merata. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. disebut tumor. Pertumbuhan tidak normal tersebut dapat terjadi di hampir semua

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTIM PERSARAFAN : STROKE HEMORAGIK DI RUANG ANGGREK I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

HOME CARE/HOSPITAL HOME CARE M.HADARANI, S.KEP.NS.MPH

BAB 1 PENDAHULUAN. berkeringat, palpitasi, kekakuan pada dada dan gangguan lambung ringan. bervariasi setiap individu (Kaplan dan Sadock, 2000).

DRUG RELATED PROBLEMS

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menurut Azwar (1996)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT ( PERKESMAS ) PUSKESMAS KESAMBEN TAHUN I. Pendahuluan

RENDAHNYA PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN LOW NURSE S ROLE IN MEETING THE NEEDS OF NUTRITION TO PATIENTS ABSTRAK

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah konsep dasar Home Care? 2. Bagaimanakah hasil observasi tentang usaha Home Care?

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI RUANG RAWAT INAP RS. JIWA PROF.

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :

FERRY EFENDI MAKHFUDLI

No Pengaturan mengenai program Internsip diperlukan untuk menjamin penyelenggaraan program Internsip yang bermutu. Mengingat program Internsip

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Dimana sarana kesehatan pemerintah maupun swasta semakin

Buku 3: Bahan Ajar Pertemuan Ke - 2

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS TAROGONG

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GAWAT DARURAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Integrated Care for Better Health Integrasi Layanan untuk Kesehatan Yang Lebih Baik

SEJARAH FILOSOFI DAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA. Disiapkan oleh: dr. FX. Suharto, M. Kes

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan perorangan meliputi pelayanan, promotif, preventif, kuratif, dan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang memuaskan (satisfactory healty care). (Depkes RI, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.

BAB I PENDAHULUAN. Kardiovaskuler (PKV) (Kemenkes RI, 2012). World Health Organization. yang berpenghasilan menengah ke bawah (WHO, 2003).

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BESARNYA BIAYA JASA SARANA DAN BIAYA JASA PELAYANAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

Transkripsi:

Page 1 of 8 Oleh : Titik Anggraeni A. PENDAHULUAN Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Melalui system ini, tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan efektif, efisien dan tepat sasaran. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dengan komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan diantaranya dokter, ahli gizi, fisioterapi, perawat dan lainlain. Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan yang diharapkan memberikan pelayanan yang berkualitas. Sebelum mempelajari system pelayanan kesehatan lebih lanjut, terlebih dahulu kita memahami teori tentang system karena akan memudahkan kita dalam memecahkan persoalan yang ada dalam system komponen yang ada dalam system adalah : input, proses, output, dampak, umpan balik, dan lingkungan yang semuanya merupakan komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi yang digambarkan sebagai berikut : Feed back/umpan balik Input proses output dampak lingkungan 1. Input. Merupakan komponen yang memberikan masukan untuk berfungsinya satu sistem seperti sistem pelayanan kesehatan. Input/masukan berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana kesehatan yang lain.

Page 2 of 8 2. Proses. Kegiatan yang berfungsi merubah sebuah masukan/input menjadi hasil yang diharapkan misal : berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan. 3. Output. Hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Dalam sistem pelayanan kesehatan hasilnya dapat berupaya pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. 4. Dampak. Merupakan akibat yang dihasilkan sistem, misalnya : dampaknya akan menjadi masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat. 5. Umpan balik. Merupakan hasil yang sekaligus menjadi masukan. Ini terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruh dalam sistem pelayanan kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang bisa menjadi input yang selalu meningkat. 6. Lingkungan Adalah keadaan diluar sistem yang dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan dalam eitem pelayanan kesehatan yang dimaksd dapat berupa lingkungan geografis, sosial masyarakat. B. PENGERTIAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN Menurut Levey dan Loomba (1973) menyatakan bahhwa sistem pelayanan kesehatan adalah setiap usaha yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihahra dan meningakatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat.

Page 3 of 8 C. MACAM SISTEM PELAYANAN KESEHATAN Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan ada bermacam-macam, namun jika disederhanakan dibagi menjadi : 1. Pelayanan kedokteran. Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok ini ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri atau bersama-sama dalam organisasi dengan tujuan utama untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan. Sasaran utama adalah peprseorangan dan keluarga. 2. Pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok ini ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam organisasi. Tujuan utama adalh memelihara dan peningkatan kesehaan serta pencegahan penyakit. Sasaran utama : kelompok dan masyarakat. 3. Pelayanan keperawatan. Merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi dasar dan pelayanan rujukan. Dilakukan oleh perawat dalam pelayanannya memiliki tugas diantaranya memberikan asuhan keperawatan keluarga, komunitas dan pelayanan kesehatan dasar dan asuhan keperawatan umum pada pelayanan rujukan. Tugas perawat dalam lingkup pelayanan rujukan adalah memberikan asuhan keperawatan pada ruang lingkup rujukan seperti pada anak perawata memberikakn asuhan keperawatan pada anak melalui pendekatan proses keperawatan anak, lingkup keperawatan jiwa perawat memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa dll.

Page 4 of 8 D. TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN Tingkat pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Melalui tingkat pelayanan kesehatan akan dapat diketahui kebutuhan dasar manusia tentang kesehatan. Tingkat pelayanan kesehatan dalam sistem pelayanan kesehatan adalah : 1. Promosi kesehatan / health promotion. Pelayanan diberikan melalui peningkatan kesehatan dengan tujuan peningkatan status kesehatan. Sasarannya adalah agar tidak terjadi gangguan kesehatan. Tingkat pelayanan ini meliputi : kebersihan perseorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, pemeriksaan kesehatan berkala, pelayanan status gizi, kebiasaan hidup sehat, pelayanan prenatal, pelayanan lansia, dan semua kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan status kesehatan. 2. Perlindungan khusus (specific protection). Di lakukan dengan melindungi masyarakat dari bahaya yang akan menyebabkan penurunan status kesehatan atau bentuk perlindungan terhadap penyakit penyakit tertentu dan ancaman kesehata yang termasuk dalam tingkat ini adalah : imunisasi, pelayanan dan perlindungan keselamatan kerja. 3. Diagnosa dini dan pengobatan segera/early diagnosis and prompt treatment. Diberikan mulai timbulnya gejala. Dilaksanakan untuk mencegah meluasnya penyakit lebih lanjut serta dampak dari timbulnya penyakit sehingga tidak terjadi penyebaran. Misalnya : survei pencarian kasus baik secara individu maupun masyarakat, survei penyaringan kasus serta pencegahan terhadap meluasnya kasus. 4. Pembatasan kecacatan/disability limitation. Dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit tertentu. Dilakukan pda kasus yang memiliki potensi kecacatan. Misal : perawatan untuk menghentikan penyakit, mencegah komplikasi lebih lanjut, pemberian segala fasilitas untuk mengatasi kecacatan, menncegah kematian.

Page 5 of 8 5. Rehabilitasi/rehabilitation. Dilakukan setelah pasien sembuh. Sangat diperlukan pada fase pemulihan terhadap kecacatan, misal : program latihan, konsultasi dan diskusi psikologis untuk meningkatkan koping individu positif sehingga gairah hidup meningkat. E. LINGKUP PELAYANAN KESEHATAN 1. Tingkat pertama/primary health service. Adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pokok yang dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat. Biasa dilakukan pada masyarakat yang memiliki masalah atau masyarakat sehat. Sifat pelayanan adalah pelayanan dasar yang dapat dilakukan di puskesmas, balai kesehatan masyarakat, poliklinik dll. 2. Tingkat dua/secondary health service. Diperlukan bagi masyarakat atau klien yan memerlukan perawatan rumah sakit dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tanaga spesialis. 3. Tingkat tiga/tertiery health service. Merupakan tingkat yang tertinggi. Membutuhkan tenaga ahli atau subspesialis dan sebagai rujukan. F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM PELAYANAN KESEHATAN 1. Ilmu pengetahuan dan tehnologi baru Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi akan diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan, misal : untuk mengatasi masalah penyakit yang sulit dapat dilakukan dengan penggunaan alat seperti laser, terapi perubahan gen karena hal tersebut pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal dan pelayanan lebih profesional dan membutuhkan tenaga ahli dalam bidangnya. 2. Pergeseran nilai masyarakat Beragamnya nilai yang ada di masyarakat sebagai pengguna jasa, dapat menimbulkan pemanfaatannya yang berbeda, misalnya : masyarakat yang

Page 6 of 8 sudah maju dengan pengetahuan tinggi akan memiliki kesadaran yang lenih dalam menggunakan pelayanan kesehatan demikian juga sebaliknya. 3. Aspek legal dan etik Tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan pelayanan kesehatan akan semakin tinggi pula tuntutan hukum dan etik dalam pelayanan kesehatan sehingga pelaku/pemberi pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan esehatan secara profesional dengan memperhatikan nilai hukum dan etik yang ada di masyarakat. 4. Ekonomi Semakin tinggi tingkat ekonomi di masyarakat/seseorang pelayanan akan mudah dijangkau dengan tingakat pelayanan kesehatan yang diinginkan begitu juga sebaliknya. 5. Politik Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada sangat berpengaruh dalam sisetm pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam sistem pelayanan. G. SYARAT POKOK PELAYANAN KESEHATAN 1. Tersedia dan berkesinambungan Semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tersulit ditemukan serta keberadaannya di masyarakat setiap kali dibutuhkan. 2. Dapat diterima dan wajar Diartikan bahwa pwlayanan kesehatan tersebut tidak bebrtentangan dengan keyakinan, kepercayaan masyarakat, pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, keyakinan dan kepercayaan masyarakat bukan pelayanan kesehatan yang baik. 3. Mudah dicapai/accesible Ketercapaian yang dimaksudkan diutamakan dari sudut lokasi. Dengan kata lain pelayanan kesehatan dan distribusi sarana kesehatan merata di seluruh wilayah, tidak terkonsentrasi di perkotaan. 4. Mudah dijangkau/affortable Terutama dari sudut biaya, disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat.

Page 7 of 8 5. bermutu/quality Mutu yang dimaksudkan adalah yang menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan dan tata cara penyelenggaraannya disesuaikan kode etik serta yang telah ditetapkan. H. MASALAH PELAYANAN KESEHATAN Faktor yang paling berpengaruh terhadap masalah pelayanan kesehatan adalah perkembangan ilmu dan tehnologi. Semakin tinggi ilmu pengetahuan dan tehnologi, semakin tinggi pelayanan kesehatan yang diberikan. Hasil yang diraih juga semakin baik dimanan angka kesakitan, cacat dan kematian menurun serta meningkatkan umur harapan hidup rata. Perubahaan ini juga mendatangkan masalah sebagai berikut : 1. Terkotak-kotaknya pelayanan kesehatan/fragmented health services Berhubungan dengan munculnya spesialis dan sub spesialis yang berdampak negatif dengan timbulnya keselitan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan yang akan menimbulkan tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan bila hal ini berkelanjutan. 2. Berubahnya sifat pelayanan kesehatan Muncul sebagai akibat lebih lanjut dari pelayanan kesehatan yang terkotakkotak, terutama ditemukan pada hubungan dokter dan pasien. Munculnya sub spesialis dan spesialis menyebabkan perhatian penyelenggara pelayanan kesehatan tidak menyeluruh, perhatian tertuju pada keluhan dan organ tubuh yang sakit saja. Perubahan bertanbah nyata dengan adanya peralatan yang canggih yang mendukung proses pelayanan yang diberikan. Hal tersebut menimbulkan berbagai dampak negatif, sebagai berikut : a. Regangnya hubungan dokter dengan pasien yang timubul karena peralatan yang digunakan tersebut. b. Mahalnya biaya kesehatan.

Page 8 of 8 I. LEMBAGA PELAYANAN KESEHATAN Lembaga merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada masyakarat dalam rangka meningkatkan status kesehatan. Tempat bervariasi berdasarkan tujuan pemberian pelayanan kesehatan. tempat tersebut diantaranya : 1. Rawat jalan Lembaga pelayanan ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosa dan pengobatan pada penyakit yang akut atau mendadak serta kronis yang gdimungkinkan tidak rawat inap. Lembaga ini misalnya : klinik kesehatan, klinik dokter spesialis. 2. Institusi Merupakan lembaga yang difasilitasinya cukup dalam memberikan pelayanan kesehatan seperti : rumah sakit, pusat rehabilitasi dll. 3. Hospice Lembaga ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang berfokus pada klien yang sakit terminal agar lebih terang. Biasanya di lakukan home care. 4. Community base agency Merupakan bagian dari lembaga yang dilalukan pada klien dan keluarga, misalnya : praktek perawat keluarga. Rujukan Pustaka Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC Aziz Alimul H. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika