KEBIJAKAN DANA DESA TA 2016

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN DANA DESA TAHUN 2017

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA AAKUNTABILITAS DANA DESA

Workshop Penyusunan Rancangan Peraturan Kepala Daerah Mengenai Tata Cara Penghitungan Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa TA 2017

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DESA

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DESA; PENGALOKASIAN, PENYALURAN, MONITORING DAN PENGAWASAN

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARANGASEM OM SWASTYASTU

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DANA DESA TA 2017 DAN ARAH KEBIJAKAN DANA DESA TA 2018

TATA CARA PENGANGGARAN, PENGALOKASIAN, PENYALURAN, PENGGUNAAN, MONITORING DAN EVALUASI DANA DESA

KEBIJAKAN UMUM DANA DESA (Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 dan PP Nomor 60 Tahun 2014)

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per

Dasar Hukum. PMK Nomor 49/PMK.07/2016 Tentang Tatacara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

KEBIJAKAN DANA INSENTIF DAERAH (DID) TAHUN 2016

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 27 TAHUN 2018 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. klikkabar.com

PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017

Sumber: I. PENDAHULUAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BUPATI LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU NOMOR : 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 4 TAHUN 2O17 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DANA DESA DI KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 2014

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA 4 MENTERI TENTANG PENYELARASAN DAN PENGUATAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENGALOKASIAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2016

PENGELOLAAN DANA DESA SETELAH DITETAPKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA.

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

KEBIJAKAN UMUM DANA DESA (Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 dan PP Nomor 60 Tahun 2014)

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENGALOKASIAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

TINJAUAN HUKUM ATAS MEKANISME PENYALURAN, PENGGUNAAN, DAN PELAPORAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. Sumber : id.wordpress.com

Kebijakan Pengalokasian, Penyaluran dan Pelaporan Transfer Non Dana Perimbangan serta Pinjaman dan Hibah Daerah

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PENYALURAN DAN PELAPORAN DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA.

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Pengelolaan Keuangan Desa Blitar, 30 September 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIBfUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 14 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

Kebijakan Pengalokasian, Penyaluran dan Pelaporan Dana Keistimewaan DIY

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 16 TAHUN 2O16 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

mm BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 10 TAHUN 2016

RP332,4 MILIAR DANA DESA DISALURKAN

SALINAN WALIKOTA BATU

Ir. ISMINTARTI, M.Si. Kepala Bidang Program dan Materi, Pusat Pelatihaan Masyarakat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigraasi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 8 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 31

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

Peran BPK Dalam Mewujudkan Akuntabilitas Dana Desa z. Pekanbaru, 16 Nopember 2017

PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015

BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

2017, No Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diub

BPKP PERWAKILAN SUMATERA UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

MAKALAH DANA DESA. Mata Ajaran : Akuntansi Pemerintahan Dosen : M. Yusuf John Disusun Oleh :

BUPATI KAMPAR PROPINSI RIAU

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LABUHANBATU SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN APB DESA. Oleh Inspektorat Daerah Kab. Gunungkidul

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN SOSIALISASI PENGELOLAAN DANA DESA KEPADA APARAT PEMBINA DAN PENGAWAS DESA

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

Perhitungan Kapasitas Fiskal Kabupaten/Kota untuk Memenuhi Jumlah Minimum Alokasi Dana Desa

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018

MENGAWAL DAN MENGAMANKAN IMPLEMENTASI DANA DESA KEJAKSAAN RI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. INSENTIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Pelayanan Publik Daerah)

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA

POKOK-POKOK PERUBAHAN DAN KESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA DESA TAHUN 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI KUDUS,

BUPATI MALUKU TENGGRA

orga BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 26

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 14 TAHUN 2016

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN DANA DESA TA 2016 Disampaikan oleh: Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan RI 1

DASAR HUKUM UU 6/2014 tentang Desa PP 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 6/2014 PP 47/2015 tentang Perubahan atas PP 43/2014 PP 60/2014 tentang Dana Desa Bersumber dari APBN PERMENDAGRI: 1. Permendagri No. 111/2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa 2. Permendagri No. 112/2014 tentang Pemilihan Kepala Desa 3. Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa 4. Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa PERMENDES: 1. Permendes No.1/205 tentang Pedoman Kewenangan Lokal Berskala Desa 2. Permendes No.2/2015 tentang Musyawarah Desa 3. Permendes No.3/2015 tentang Pendampingan Desa 4. Permendes No.4/2015 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengelolaan,dan Pembubaran BUMDes 5. Permendes No.21/2015 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa TA 2016 PMK Nomor 257/PMK.07/2015 Tentang Tata Cara Penundaan dan/atau Pemotongan Dana Perimbangan terhadap Daerah Yang Tidak Memenuhi ADD PP 22/2015 tentang Perubahan atas PP 60/2014 PMK Nomor 247/PMK.07/2015 Tentang Tatacara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa 2

SUMBER- SUMBER PENDAPATAN DESA Pendapatan asli Desa Lain- lain Pendapatan yang sah hibah dan sumbangan pihak ke=ga 6 7 1 2 3 Alokasi APBN : Dari realokasi anggaran pusat berbasis desa 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah secara bertahap Bagian dari PDRD kabupaten/kota Paling sedikit 10% bantuan keuangan dari APBD Prov/Kab/ Kota 5 4 Alokasi Dana Desa (ADD) Paling sedikit 10% dari dari dana perimbangan yang diterima kab/kota dikurangi DAK Pemerintah dapat menunda dan/atau mengurangi dana perimbangan jika kab/kota @dak mengalokasikan ADD 3

EVALUASI PELAKSANAAN DANA DESA TA 2015 Penyebab Lambat dan Rendahnya Realisasi Penyaluran Dana Desa dari Kab/kota ke Desa: 1. Sebagian Daerah belum memasukkan Dana Desa dalam APBD induk. 2. Sebagian Daerah terlambat menetapkan Perbup/perwali tentang pengalokasian Dana Desa per Desa. 3. Sebagian Daerah harus mengubah penetapan alokasi Dana Desa per desa karena jumlah desanya berbeda dengan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri. 4. Sebagian Daerah terlambat menetapkan Perbup/Perwali tentang Pedoman pengalolaan Keuangan Desa dan tentang pengadaan barang/jasa di Desa. 5. Sebagian Daerah menambahkan persyaratan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke Rekening Kas Desa, berupa dokumen RPJMDes dan RKPDes, yang semakin menyulitkan bagi desa untuk segera menerima Dana Desa. 6. Sebagian Daerah memeriksa dokumen pertanggungjawaban Dana Desa sebagai syarat penyaluran tahapan. 7. Terdapat Daerah belum berani menyalurkan Dana Desa ke Desa dan sebagian desa belum berani menggunakan dana desa karena belum ada pendamping desa. 8. Kekhawa@ran perangkat desa terjerat kasus hukum karena kesalahan administrasi. 4

PERATURAN MENTERI KEUANGAN DANA DESA & ALOKASI DANA DESA DANA DESA PMK 247/PMK.07/2015 Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa. ALOKASI DANA DESA PMK 257/PMK.07/2015 Tata Cara Penundaan dan/ atau Pemotongan Dana Perimbangan terhadap Daerah Yang Tidak Memenuhi ADD. 5

PENGALOKASIAN DANA DESA (PASAL 2-10 PMK 247/2015) APBN Transfer ke Daerah dan Dana Desa Dana Desa MENTERI KEUANGAN 90% Alokasi Dasar DANA DESA PER KAB/KOTA 10 % Formula 25% x Jumlah Penduduk Desa 35% x Jumlah Penduduk Miskin Desa 10% x Luas Wilayah Desa 30% x IKK BUPATI/WALIKOTA DANA DESA PER DESA Alokasi Dasar Rp565,64 Jt/DESA X JUMLAH DESA Formula=PAGU DD - ALOKASI DASAR 25% x Jumlah Penduduk Desa 35% x Jumlah Penduduk Miskin Desa 10% x Luas Wilayah Desa 30% x IKG Keterangan: Khusus desa pemekaran, data jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, dan luas wilayah desa yang belum tersedia datanya dapat digunakan data desa induk secara proporsional sebesar 50%, sedangkan untuk data @ngkat kesulitan geografis digunakan data yang sama dengan desa induk atau data yang bersumber dari pemerintah daerah. 6

Proporsi (Alokasi Dasar: Formula) Rata- rata/ Desa (juta) Mengapa 90:10?? Hasil Simulasi Dana Desa TA 2015 Rp20,7 Triliun Alokasi max (juta) Alokasi min (juta) Rasio Rata- rata/ Desa TA 2016 Rp46,9 Triliun Alokasi max (juta) Alokasi min (juta) Rasio (juta) 90:10 280 1.121 254 1:4,4 628 2.221 570 1:3,9 80: 20 280 1.961 228 1:8,6 628 3.813 512 1:7,4 75: 25 280 2.382 215 1:11,1 628 4.610 483 1:9,5 Murni Formula 0:100 280 5.204 16 1:325,3 628 16.554 48 1:340,1 Dari hasil simulasi tersebut, maka: tahun 2015 dipilih proporsi 90:10, dimana alokasi rata- rata per desa Rp280 juta, dengan alokasi terendah Rp254 juta dan alokasi ter@nggi Rp1,12 miliar, dengan rasio kesenjangan terendah 1 : 4,4. tahun 2016 secara konsisten dipilih proporsi 90:10,dimana alokasi rata- rata per desa Rp628 juta, dengan alokasi terendah Rp570 juta dan alokasi ter@nggi Rp2,22 miliar, dengan rasio kesenjangan terendah 1 : 3,9. 7

Simulasi Kertas Kerja Alokasi Dana Desa Kab XYZ Pagu Dana Desa Dalam Perpres: Rp7.500.000.000,- Jumlah Desa: 10 Desa Alokasi Dasar : Rp565.640.000 x 10 Desa = Rp5.656.400.000,- Alokasi Formula: Rp7.500.000.000 - Rp5.656.400.000 = Rp1.843.600,- 8

PENGALOKASIAN DANA DESA: TERDAPAT SELISIH JUMLAH DESA (PASAL 7 PMK 247/2015) Jumlah Desa di Kab/Kota Tidak Sama Jumlah Desa di Permendagri Bupa=/Walikota melaporkan kepada Kemendagri dan tembusan ke DJPK Lengkapi persyaratan 9

PENGALOKASIAN DANA DESA: TERDAPAT SELISIH JUMLAH DESA (PASAL 7 PMK 247/2015) Jumlah Desa di Kab/Kota Lebih sedikit Jumlah Desa di Permendagri Alokasi DD Dalam Perbup/Wali Sesuai dengan jumlah Desa di Kab/Kota Jumlah Desa di Kab/Kota Lebih banyak Jumlah Desa di Permendagri Alokasi DD Dalam Perbup/Wali Sesuai dengan jumlah Desa di Permendagri 10

PENYALURAN DANA DESA Pasal 14 PMK 247 TAHAP I TAHAP II TAHAP III 40% 40% 20% Paling Lambat April Minggu II Paling Lambat Agustus Minggu II Paling Lambat Oktober Minggu II Melalui cara pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD untuk selanjutnya dari RKUD ke RKD Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa diterima di RKUD 11

PENYALURAN DANA DESA TA 2016 Exis6ng Dana Desa Rp 46,9T TAHAP I 40% 40% Rp18,76 T Paling Lambat April Minggu II TAHAP II Rp18,76 T Paling Lambat Agustus Minggu II RENCANA PERUBAHAN TAHAP I 60% 40% Rp28,14 T Maret TAHAP III 20% Rp9,38 T Paling Lambat Oktober Minggu II TAHAP II Rp18,76 T Agustus Melalui cara pemindah- bukuan dari RKUN ke RKUD untuk selanjutnya dari RKUD ke RKD Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa diterima di RKUD

Mengurangi Dana Idle DD diprioritaskan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Pada triwulan I proses pembangunan diperkirakan masih dalam proses perencanaan/persiapan Kebutuhan pembayaran terbesar (80%) diperkirakan pada bulan April- Agustus MENGAPA PENYALURAN BERTAHAP Dana Idle Cash Management Prinsip Keha=- ha=an Penyaluran berdasarkan kebutuhan riil di desa agar DD =dak menjadi penambah dana idle di daerah Mengurangi beban Kas Negara, karena diawal tahun pemerintah juga harus mentransfer dana perimbangan dan transfer ke daerah lainnya, sementara pada awal tahun penerimaan Negara belum op=mal. Selain DD, Desa juga akan mengelola sumber- sumber pendapatan lain (ADD, BH PDRD dll). Disisi lain kapasitas SDM di Desa masih terbatas. Agar sumber pendanaan yang besar tersebut tdk kontrapruduk=f, perlu diberikan secara bertahap Prinsip Keha=- ha=an PENYALURAN BERTAHAP Cash Management 13

MENGAPA TIDAK LANGSUNG KE KAS DESA Berdasarkan Penjelasan Pasal 72 huruf b UU No 6/2014 Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN, yang ditransfer melalui APBD kab/kota yg digunakan untuk mendanai kegiatan pembangunan desa, pemberdayaan, pemerintahan desa dan kemasyarakatan. Meskipun Desa mempunyai hak untuk mengelola kewenangannya, namun demikian desa tetap merupakan bagian dari kabupatenkota (bukan merupakan daerah otonom tersendiri). Ke depan, jumlah dana yang mengalir ke desa akan semakin besar, sementara kapasitas SDM dalam pengelolaan keuangan desa belum cukup memadai. Penyaluran dilakukan melalui kabupaten/kota, agar pengawasan dan akuntabilitas tetap terjaga 14

PERSYARATAN PENYALURAN DD DARI RKUN KE RKUD Pasal 15-17 PMK 247 Perda mengenai APBD TA berjalan Perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa se=ap Desa laporan realisasi penyaluran dan konsolidasi penggunaan DD TA sebelumnya TAHAP I Laporan penyaluran Tahap I dan Tahap II telah disampaikan oleh bupa=/walikota ke DJPK paling lambat bulan minggu IV September Paling kurang 50% DD Tahap I dan II telah disalurkan ke RKD. KINERJA PENYALURAN DANA DESA DI KAB/KOTA TAHAP III TAHAP II Laporan penyaluran Tahap I telah disampaikan oleh bupa=/ walikota ke DJPK paling lambat minggu IV Juli Paling kurang 50% DD Tahap I telah disalurkan ke RKD. 15

PERSYARATAN PENYALURAN DD DARI RKUD KE RKD Pasal 19-21 PMK 247 Perdes APB Desa disampaikan kepada bupa=/walikota paling lambat minggu II Maret laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahun anggaran sebelumnya TAHAP I Laporan penggunaan DD Tahap I dan II telah disampaikan oleh kades ke bupa=/walikota paling lambat minggu II September Paling kurang 50% DD Tahap I dan II telah digunakan KINERJA PENGGUNAAN DANA DESA DI DESA TAHAP III TAHAP II Laporan penggunaan DD Tahap I telah disampaikan oleh kades ke bupa=/walikota paling lambat minggu II Juli Paling kurang 50% DD Tahap I telah digunakan 16

PENGGUNAAN DANA DESA Pasal 25 PMK 247 Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang pelaksanaanya diutamakan secara swakelola dengan menggunakan sumber daya/bahan baku lokal, dan diupayakan dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja dari masyarakat desa setempat Penggunaan Dana Desa dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Desa 17

PEMANTAUAN DANA DESA Pasal 29-33 PMK 247 Penetapan perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan DD setiap Desa Untuk menghindari keterlambatan penetapan perkada Penyaluran DD Dari RKUD ke RKD Untuk memastikan penyaluran DD tepat waktu dan tepat jumlah Laporan Realisasi Penyaluran dan Konsolidasi Penggunaan DD Untuk menghidari penundaan penyaluran DD tahap berikutnya Sisa DD di RKUD Untuk mengetahui besaran DD yg belum disalurkan dari RKUD ke RKD TA sebelumnya *** Yang melakukan Pemantauan: Kemenkeu, Kemendagri, dan Kemendesa PDTT 18

SISA DANA DESA DI KAS NEGARA (RKUN) Pasal 40 PMK 247 Sisa Dana Desa di RKUN Apabila kab/kota blm menyampaikan laporan penyaluran Dana Desa tahap I dan II sampai dengan batas waktu penyampaian laporan (18 Desember 2015) Dana Desa tahap III @dak dapat disalurkan. Dana Desa yang @dak disalurkan tsb menjadi sisa Dana Desa di RKUN. Sisa Dana Desa tsb merupakan Sisa Anggaran Lebih (SAL) APBN 19

SISA DANA DESA DI KAS DAERAH (RKUD) Pasal 33 PMK 247 Terjadi karena : Sampai dengan akhir TA DD belum disalurkan dari RKUD ke RKD karena Desa @dak memenuhi persyaratan penyaluran Dana Desa Desember Januari - Maret April - Agustus Setelah Agustus 2015 2016 2016 2016 Sisa DD dianggarkan dalam APBD TA 2016 Jika APBD 2016 telah ditetapkan, dilakukan perubahan penjabaran APBD 2016, kemudian dimasukkan dalam APBD- P Dicatat dlm LRA jika @dak ada APBD- P Melaporkan Sisa DD ke Dirjen PK Menyalurkan ke RKD jika Kades telah menyampaikan persyaratan Melaporkan penyaluran Sisa DD kepada Dirjen PK Transfer Tahap I dikurangi sebesar Sisa DD 2015 yang belum disalurkan Menyalurkan kembali DD yang diperhitungkan berdasarkan permintaan bupa@/walikota Sisa DD 2015 di RKUD yang @dak disalurkan menjadi SAL di RKUN Mulai berlaku TA 2017 20

SISA DANA DESA DI KAS DESA (RKD) Pasal 41 PMK 247 Sisa Dana Desa di RKD Apabila Sisa Dana Desa di RKD kurang dari/sama dengan 30% Apabila Sisa Dana Desa di RKD lebih dari 30% Dana Desa tahap I TA berikutnya disalurkan sesuai besaran dan waktu yg ditentukan Dana Desa tahap I TA berikutnya ditunda penyalurannya sebesar nilai sisa di atas 30% tsb Dana Desa tahap I yg ditunda, dapat disalurkan kembali sebelum Agustus TA berikutnya apabila Sisa Dana Desa tsb telah digunakan sehingga sisanya kurang dari 30% Apabila sampai Agustus TA berikutnya Sisa Dana Desa masih lebih besar dari 30%, maka Dana Desa tahap I yang ditunda tsb disalurkan bersamaan dengan penyaluran Dana Desa tahap II. 21

EVALUASI DANA DESA Pasal 34 PMK 247 DJPK melakukan evaluasi terhadap: a. Tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa se@ap Desa oleh kabupaten/kota; dan b. realisasi penyaluran dan konsolidasi penggunaan Dana Desa. Evaluasi terhadap tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa se@ap Desa oleh kabupaten/kota dilakukan untuk memas@kan pembagian Dana Desa se@ap Desa dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan Evaluasi terhadap realisasi penyaluran dan konsolidasi penggunaan Dana Desa dilakukan untuk mengetahui realisasi penggunaan DD 22

PEMBERI SANKSI MENKEU BUPATI/ WALIKOTA JENIS PELANGGARAN SANKSI Pasal 39-45 PMK 247 Bupa@/walikota @dak menyalurkan Dana Desa tepat waktu dan tepat jumlah sesuai yang telah ditentukan Bupa@/walikota @dak menyampaikan persyaratan penyaluran se@ap Tahap; Bupa@/walikota @dak menyampaikan perubahan perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa se@ap Desa yang dalam perkada sebelumnya @dak sesuai ketentuan. Bupa@/walikota @dak dapat memenuhi persyaratan penyaluran Tahap III sampai dengan berakhirnya tahun anggaran Laporan penundaan penyaluran dari bupa=/walikota; Laporan pemotongan penyaluran Dana Desa dari bupa=/ walikota Kepala Desa =dak menyampaikan Peraturan Desa mengenai APB Desa; Kepala Desa =dak menyampaikan laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahap sebelumnya; dan Terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah. JENIS SANKSI Penundaan DAU dan/atau DBH Kab./Kota sebesar selisih kewajiban DD yg harus disalurkan ke Desa Penundaan Penyaluran Dana Desa Kab./Kota Sisa angggaran DD Tahap III menjadi SAL pada RKUN dan @dak disalurkan kembali Pemotongan Dana Desa Penundaan Penyaluran Dana Desa ke Desa Terdapat Sisa Dana Desa > 30% selama 2 tahun berturut- turut Berdasarkan penjelasan dan hasil pemeriksaan ditemukan penyimpangan berupa SiLPA =dak wajar Pemotongan Dana Desa ke Desa 23

Roadmap Alokasi Dana Desa TA 2015 2019 URAIAN 2015 2016 2017 2018 2019 APBN APBN- P APBN APBN APBN APBN Transfer ke Daerah 637.975,1 643.834,6 723.191,2 811.843,7 1.037.911,6 1.118.401,7 % Dana Desa 1,42% 3,23% 6,40% 10,00% 10,00% 10,00% Dana Desa (miliar) 9.066,2 20.766,2 46.982.1 81.184,3 103.791,1 111.840,2 Rata- rata per desa (juta) 122,4 280,3 628,5 1.095,7 1.400,8 1.509,5 Alokasi Dana Desa- ADD (miliar) 33.430,8 32.666,4 36.723,9 42.285,9 55.939,8 60.278,0 Bagi Hasil PDRD (miliar) 2.091,1 2.091,0 2.650,4 2.733,8 3.055,3 3.376,7 Total (DD+ADD+BH PDRD) 44.589,0 55.523,6 86.356,4 126.204,2 162.786,3 175.494,9 Rata- rata per desa (juta) 601,8 749,4 1.115,2 1.703,3 2.197,1 2.368,6 Keterangan: 1. Alokasi Transfer ke Daerah TA 2017-2019 berdasarkan Medium-Term Budget Framework 2. Dari 508 kab/kota, yang mempunyai Desa sebanyak 434 kab/kota. 3. Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar 10% dari DAU dan DBH dan bagian hasil PDRD sebesar 10% dihitung berdasarkan jumlah kab/kota yang memiliki Desa. 4. Jumlah Desa pada tahun 2015 sebanyak 74.093 dan berdasarkan data dari Kemendagri (Permendagri No. 56/2015) naik sebanyak 661 desa sehingga pada tahun 2016 sebanyak 74.754 Desa, dan diasumsikan s.d. tahun 2019 tidak bertambah.

PEMEKARAN DESA PER PROVINSI (Termasuk Pemekaran Jumlah Desa pada 2015) Aceh 6474 Sumut 5389 - > 5418 Kepri 275 Kaltara 447 Sulteng 1838-1841 Gorontalo 657 Sulut 1491- >1506 Malut 1064- >1065 PaBar 1628- >1744 Sumbar 880 Riau 1592 Kalbar 1908- >1977 Kal@m 833- >836 Papua 5090- >5391 Jambi 1398 - > 1399 Bengkulu 1341 Sumsel 2817 - > 2859 Babel 309 Kalteng 1434 Kalsel 1864- >1866 Sulbar 576 Sulsel 2253 Sultra 1820- >1846 Maluku 1191- >1198 Lampung 2435 Banten 1238 Jabar 5319 Jateng 7809 DIY 392 Ja@m 7723- >7724 Bali 634 NTB 995 NTT 2931- >2976 Jumlah Desa 74.093 (2015) 74.754 (2016)

DAMPAK PENAMBAHAN DESA DAN PERLUNYA UPAYA PENGENDALIAN Besaran dana yang akan diterima oleh se@ap desa dari Dana Desa, Alokasi Dana Desa (ADD), dan bagian hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah akan semakin kecil. Menambah beban APBN bila dikaitkan dengan target agar Dana Desa bisa mencapai Rp1 miliar/desa. Akan menambah beban biaya pendampingan, pela@han, dan pembinaan. Perlunya komitmen moratorium penambahan desa 26

PMK 257/2015 TATA CARA PENUNDAAN DAN/ATAU PEMOTONGAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP DAERAH YANG TIDAK MEMENUHI ALOKASI DANA DESA

Dasar Hukum : Pasal 96 PP 47 Tahun 2015 Pemerintah daerah kabupaten/kota mengalokasikan ADD dalam APBD kabupaten/kota se=ap tahun ADD dialokasikan paling sedikit 10% dari dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dikurangi DAK Pengalokasian dan Pembagian ADD kepada se=ap Desa diatur dengan Peraturan Bupa=/Walikota Peraturan bupa=/walikota disampaikan kepada Menteri Keuangan paling lambat bulan Oktober TA berjalan dengan tembusan Kemendes dan Kemendagri Kementerian Keuangan dapat menunda dan/atau memotong sebesar alokasi yang seharusnya disalurkan ke Desa bagi kabupaten/kota yang =dak mengalokasikan paling sedikit 10%

RUANG LINGKUP Besaran ADD paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari DAU dan DBH. Penundaan atau pemotongan dana perimbangan (DAU ditambah DBH) dikenakan terhadap pemerintah kabupaten/kota yang =dak menganggarkan ADD dalam APBD se=ap tahun anggaran. Besaran pemotongan adalah sebesar selisih kewajiban ADD dengan yang telah dianggarakan dalam APBD/APBD- P.

MEKANISME PEMOTONGAN DAU DAN/ATAU DBH Sanksi pemotongan DAU dan/atau DBH diberikan setelah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Ter=nggal dan Transmigrasi antara lain dengan memper=mbangkan kapasitas fiskal daerah. Terdapat kriteria yang digunakan untuk mengukur kemampuan fiskal, agar daerah yang =dak menganggarkan ADD sesuai dengan ketentuan, dapat dikenakan sanksi (kriteria evaluasi dalam proses). DAU/DBH yang dipotong akan disalurkan ke Provinsi pada bulan Desember, dan Provinsi paling lambat 7 hari kerja menyalurkan ke RKD.

TATA CARA PEMOTONGAN/PENUNDAAN DAPER TERHADAP DAERAH YANG TIDAK MEMENUHI ADD PMK 257/PMK.07/2015 DJPK KAB/KOTA PROVINSI DESA Melakukan evaluasi I thd penganggaran ADD dalam perkada / APBD Memenuhi 10 % dari DAU + DBH Kurang dari 10 % dari DAU + DBH Surat Komitmen Tidak menyampaikan komitmen Melakukan evaluasi II thd pengalokasian ADD dalam pekada/perkada- P/APBD- P ADD dalam P- APBD kurang dari 10% dari DAU+DBH Menyampaikan perkada/perubahan perkada tentang ADD Surat Pemberitahuan Surat Peringatan Menunda penyaluran DAU/ DBH Menyampaikan perkada/perkada- P tentang ADD Memotong DAU/ DBH Menampung dalam rekening transito Menyalurkan ke RKD Mencatat Penerimaan APB Desa Keterangan: Evaluasi Perbup/Perwali tentang ADD dilakukan bulan Jan- April Pemberitahuan kepada Pemda kg hasil evaluasi Perbup/Perwali Penundaan penyaluran DAU/DBH tahap I bulan September dan tahap II bulan Oktober Pemotongan DAU/DBH bulan November setelah melalui rapat koordinasi Kemenkeu, Kemendagri, dan Kemendes, dan disalurkan dari RKUN ke RKUD Provinsi. Gubernyur menyalurkan dana hasil pemotongan DAU/DBH tsb ke Desa bulan Desember dan melaporkan kepada DJPK

CONTOH ADD KABUPATEN XYZ KAB XYZ DJPK PROVINSI DESA DAU Rp70M+ DBH Rp30M=Rp100M ADD dlm APBD dan Perbup/Perwali= Rp8M (8%) Kekurangan ADD=Rp2M (2%) Evaluasi APBD dan Perbup Nilai ADD<10% DAU +DBH Menampung dalam rekening transito Menyalurkan ke RKD Mencatat Penerimaan APB Desa Menyampaikan Komitmen akan menganggarkan ADD 10% Menyusun P- APBD Tidak menyampaikan komitmen Tidak menganggarkan dalam P- APBD Evaluasi P- APBD, apakah sdh 10% sesuai komitment Menunda penyaluran DAU/ DBH sebesar : 1. 25% x 2 M 2. 25% x 2 M Memotong DAU/ DBH sebesar: (50% x 2 M) + 2 (25% x 2M) Keterangan: Evaluasi Perbup/Perwali tentang ADD dilakukan bulan Jan- April Pemberitahuan kepada Pemda kg hasil evaluasi Perbup/Perwali Penundaan penyaluran DAU/DBH tahap I bulan September dan tahap II bulan Oktober Pemotongan DAU/DBH bulan November setelah melalui rapat koordinasi Kemenkeu, Kemendagri, dan Kemendes, dan disalurkan dari RKUN ke RKUD Provinsi. Gubernyur menyalurkan dana hasil pemotongan DAU/DBH tsb ke Desa bulan Desember dan melaporkan kepada DJPK

Klik kami di: www.djpk.depkeu.go.id 33