6. TEKNIK DAN CARA MEMBUAT ALAT EVALUASI UNTUK TEST OBYEKTIF

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK PRAKTIS MENULIS MODUL

TIPS MEMBUAT SOAL YANG BAIK

BEBERAPA UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TES PEMBELAJARAN BAHASA BENTUK URAIAN

PERKULIAHAN 4: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI (LANJUTAN)

ASSESSMENT TRADISIONAL *

Lanjutan Persyaratan Tes

3. PRINSIP DAN ALAT EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Objective Test. Multiple choices untuk pengukuran yang lebih efektif dan efisien. 27 Maret Evaluasi Pembelajaran Komputer. Taufik Ikhsan Slamet

Mata Kuliah/Kode/ SKS : Evaluasi Pembelajaran TE/ EL501/2(dua) Semester/Program Studi : Teknik Tenaga Elektrik (TTE) : Dra. Tuti Suartini, M.

PEMBUATAN TES TERTULIS

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Manusia, Tugas dan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan pun cenderung mengukur aspek kognitif saja.

Menyampaikan Kabar Baik

ANALISIS KUALITATIF BUTIR SOAL PILIHAN GANDA DAN URAIAN (ESSAY)

60 menit tahun. Misi: Kesetaraan Gender. Subjek. Hasil Belajar. Persiapan. Total waktu:

Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Penilaian Sikap Penilaian Teknik penilaian Bentuk instrumen Sikap ilmiah Kuesioner Lembar Kuesioner Sikap spiritual dan sosial

BAB III METODE PENELITIAN

Tenaga peneliti terlatih. Sampel dipilih yg representatif. Kontrol variabel secara ketat. Perlu pengujian validitas dan reliabilitas

A N A L I S I S K E B I J A K A N P E N A N G G U L A N G A N K E M I S K I N A N K A B U P A T E N K U T A I K A R T A N E G A R A

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih banyak dibanding dengan pelajaran yang lain. Meskipun. matematika. Akibatnya berdampak pada prestasi belajar siswa.

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI

Oleh: Nur Azizah (NIM )

PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN

2. Perhatikan gambar berikut, bila dilihat dari sebelah kiri, manakah bentuk ya ng. a. b. c.

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJI KOMPETENSI GURU

Untuk membuat tes pilihan ganda, aturan penyusunanya adalah sebagai berikut:

tertentu. Penilaian performans menurut Nathan & Cascio (1986) berdasarkan pada analisis pekerjaan.

BAB III METODE PENELITIAN

Intel Teach Program Assessing Projects

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

PENGUMPULAN DATA AWAL wawancara dan survei literatur

SILABUS TEMATIK. Satuan Pendidikan : SD/ MI Kelas/ Semester : I/ 1 : Diri Sendiri

LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 Satuan Pendidikan : SD Negeri I Kedungrejo

EVALUASI INPUT PROCES OUTPUT OUTCOMES. Evaluasi Pengajaran PKK

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

PENILAIAN PEMBELAJARAN oleh Jarnawi Afgani D.

Jenis dan Karakteristik Soal. Oleh : Toto Fathoni

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam

Model Silabus Bahasa Inggris 1

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tes Tertulis sebagai Salah Satu Teknik Penilaian. disampaikan (Depdinnas, 2008:3). Depdiknas (2008:5) teknik pe

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran- lembaran yang berisi tugas

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK JNDONESIA SALIN AN

MENGGAMBAR TEKNIK I. Jl. Letjend Suprapto No.73 Kebumen - Jawa Tengah 54311

MACAM KARYA ILMIAH 1. ARTIKEL 2. MAKALAH 3. LAPORAN PENELITIAN (SKRIPSI)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

STMIK CIC CIREBON Nurul Bahiyah, M. Kom.

YANG DIHARAPKAN KEADAAN SEKARANG KESENJANGAN MASALAH

Buku Asli ABUNDANT LIVING. Edisi Pertama 1989

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membagi keliling lingkaran sama besar.

BAB IV PENALARAN MATEMATIKA

oleh Judy Bartel LEMBAGA KURSUS TERTULIS INTERNASIONAL DI INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS III - SEMESTER 2

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAERAH (JAWA) SMP/ MTs

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

BAB 11 TES TERRULIS UNTUK PRESTASI BELAJAR

SILABUS. Penilaian. Sumber Belajar. Kompetensi Dasar. Materi Pokok. Alokasi Waktu. Kegiatan Pembelajaran. Bentuk Instrumen

BAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.

29/05/2012 PRESENTASI ILMIAH. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor 2012 K14 MPPI

PANDUAN MATERI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN

Silabus. Bahasa Indonesia 5 SD/MI. Kompetensi Dasar. Pembelajaran. Materi Pokok/ Menjawab pertanyaan tentang isi cerita.

Desain dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

TES DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Alasan untuk Mempelajari Alkitab

MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU

BAB III METODE PENELITIAN

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

ANGKET MOTIVASI SISWA TERHADAP PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis.

Analisis Kesalahan Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Bangil dalam Mengerjakn Soal Materi Pecahan

BENTUK-BENTUK TES fungsinya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS IV SEMESTER 1 TEMA 5. PAHLAWANKU SUBTEMA 1. PERJUANGAN PARA PAHLAWAN PEMBELAJARAN KE- 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai

TEKNIK /CARA PENILAIAN

LEMBAR PENILAIAN DIRI

TEKNIK PEMBUATAN KISI-KISI

Memahami. Alkitab. L. Johns. OLEH Dorothy. Disusun dengan kerjasama oleh Staf Kantor ICI Pusat KURSUS TERTULIS INTERNASIONAL DI INDONESIA

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR...

PENILAIAN HASIL BELAJAR. Dr. Wuri Wuryandani,M.Pd. Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa, kita harus memiliki empat aspek

RUBRIK PENILAIAN TES PEMECAHAN MASALAH. Indikator Pemecahan Masalah Siswa apat mengetahui apa yang ditanyakan pada soal dan mengetahui fakta yang ada

Secara garis besar alat penilaian digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu non-tes dan tes.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENILAIAN PEMBELAJARAN

mendemonstrasikan percakapan Tes unjuk kerja: tagihan: dialog Jenis teks melengkapi dialog pernyataan yang dibacakan oleh Mengungkapkan respons yang

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

Allah Ingin Saudara Tahu Tentang Karunia Karunia.Nya

MENYUSUN SOAL TES OBJEKTIF: BENTUK PILIHAN GANDA (CONSTRUCTING OBJECTIVE TEST ITEMS: MULTIPLE-CHOICE FORM)

Transkripsi:

6. TEKNIK DAN CARA MEMBUAT ALAT EVALUASI UNTUK TEST OBYEKTIF Tujuan : Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu membuat alat evaluasi dalam tes obyektif Telah dibicarakan pada modul sebelumnya tentang tes obyetif. Ada beberapa macam test obyektif antara lain : 1. Tes Benar Salah (B-S) Tes jenis ini soal-soalnya berupa pernyataan (statement) ada yang benar dan ada yang salah. Siswa yang ditanya bertugas menandai masing-masing pertanyaan dengan menandai pertanyan itu dengan melingkari huruf B jika benar dan huruf S jika salah. Bentuk soal bentuk benar salah ini mudah disusun, tetapi mengandung banyak hal yang harus diperhatikan untuk dapat dihasilkannya soal yang baik. Soal ini berbentuk kalimat berita atau pernyataan, yang mengandung dua kemungkinan benar atau salah orang yang diuji diminta menentukan pendapatnya mengenai pernyataan-pernyataan yang menjadi isi dari setiap soal dengan seperti yang tertera pada petunjuk. Dalam mempersiapkan soal-soal bentuk benar salah perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Hati-hati terhadap kata-kata yang merupakan petunjuk-petunjuk khusus yang memungkinkan si teruji dengan mudah mengetahui kemungkinan jawaban, kata-kata : seperti semua, selalu, tidak, tidak pernah dan istilah-istilah lain yang biasanya menunjukkan suatu generalisasi yang agaknya tidak benar. Pernyataan biasanya atau kata kadang-kadang tampaknya benar. Si teruji yang arif akan mengetahui hal ini dan akan memanfaatkannya untuk mendapatkan jawaban 29

yang tepat secara mudah yang tidak akan diperolehnya apabila kata kunci seperti itu tidak dipakai. b. Hati-hati terhadap istilah-istilah mengenai tingkat dan jumlah yang tidak jelas seperti seringkali, sebagian besar c. Hati-hati terhadap pernyataan-pernyataan yang negative, lebih-lebih yang dua kali negative. d. Pernyataan tidak mengandung arti lebih dari satu. e. Jangan memberikan pernyataan panjang-pendeknya memberikan petunjuk untuk jawaban benar. f. Jumlah soal hendaknya cukup banyak, jumlah yang benar dan yang salah hendaknya seimbang. g. Urutan soal yang harus di jawab benar dan harus dijawab salah tidak merupakan pola tetap 2. Soal Bentuk Pilihan Ganda a, Bentuk Soal S o a l b e n t u k p i l i h a n g a n d a t e r d i r i d a r i b a t a n g t u b u h s o a l y a n g b e r u p a i t u pe r ny a ta a n at a u s u at u p er n ya t aa n y a ng b el um s el e sa i at a u s, ua t u p er n y at a an, yang diikuti oleh sejumlah kemungkina n jawaban, Orang yang di uji diminta memahami maksud persoalan yang "terkandung di dalam batang tu buh so al dan s elanj utn y a m emilih jaw aba n ya ng pa ling te pa t untuk pers oal a n ter sebut dar i kemungkinan jaw aban yang tersedia. Dalam mempersiapkan soal-soal bentuk pilihan ganda perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Batang tubuh soal harus benar-benar merumuskan suatu masalah secara jelas. b. Masukkanlah informasi yang amat penting ke dalam batang tubuh soal. c. Jangan menambah di dalam batang tubuh soal kata-kata yang tidak ada hubungannya. d. Hanya ada satu jawaban yang benar atau yang paling benar. 30

e. Soal-soal mengukur pengertian atau kemampuan mengaplikasikan prinsip-prinsip hendaknya disajikan dalam bentuk uraian. f. Pilihan jawaban yang salah hendaknya juga memuat isi yang logis. g. Pilihan jawaban yang salah hendaknya sedikitnya 4. h. Jangan memberikan jawaban yang nyata-nyata salah. i. Jawababn yang benar hendaknya jangan merupakan pola. 3. Soal Bentuk Menjodohkan Soal bentuk menjodohkan sebenamya merupakan bentuk khusus dari soal bentuk pilihan ganda. Isi yang membedakan keduanya ialah bahwa di dalam bentuk menjodohkan tidak hanya ada satu masalah saja yang harus dijawab melainkan beberapa masalah yang jawabanjawabannya harus dituliskan di dalam satu daftar kemungkinan jawaban. Secara nyata dalam soal bentuk ini disediakan dua kelompok bahan dan orang yang diuji harus mencari pasanganpasangan yang sesuai antara bahan yang terdapat pada kelompok pertama dan yang terdapat pada kelompok kedua. Dalam mempersiapkan soal bentuk menjodohkan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Dalam menyusun soal bentuk penjodohan bagian-bagian yang disusun itu haruslah homogeny. b. Jumlah pilihan jawaban harus lebih banyak dari hal yang merupakan pertanyaan. c. Bagian-bagian pernyataan hendaknya pendek-pendek. d. Bagian-bagian soal itu disusun dalam urutan logis. e. Harus menyatakan apakah jawaban dapat digunakan sekali saja atau lebih. 4. Soal-Soal Bentuk Melengkapi Isian dan Jawaban Pendek Soal-soal bentuk ini (isian dan jawaban pendek) keduanya hampir sama hanya berbeda pada soal yang disajikan. Jika masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan maka soal itu 31

menjadi soal bentuk jawababn pendek, dan apabila disajikan dalam bentuk pernyataan yang belum selesai maka soal itu saling melengkapi. Dalm mempersiapkan soal-soal bentuk ini perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Jawaban yang diisikan haruslah benar-benar dibatasi. b. Hilangkan hanya kata-kata yang merupakan kunci, terlalu banyak memotong bagian kalimat akan mengubah masalah menjadi suatu permainan terka-terkaan saja atau soal itu menjadi soal tes intelegensi. c. Letakkanlah titik diujung pernyataan. d. Jika jawaban angka nyatakanlan satuan-satuan tertentu dari perhitungan itu. Catatan : Tes obyektif secara keseluruhan harus diperhatikan: 1. Tidak menyulitkan dalam membaca soal. 2. Dalam menulis soal hindarkan hanya mengutif dari buku. 3. Jawaban-jawaban hendaknya memperlihatkan suatu bentuk sistematis tertentu. 4. Jangan merupakan pernyataan jebakan. 5. Hidarkan ambiguitas menimbulkan kesalahpahaman. 6. Jangan memberikan soal yang tidak bergunan. 7. Soal harus dirumuskan yang dapt ditangkap oleh yan di uji seperti maksud si pembuat soal. 32

Tugas/latihan : Buatlah soal-soal ke 5 jenis tes obyektif untuk soal tes sumatif untuk waktu 2 jam untuk salah mata diklat kelompok produktif di SMK 33