KLIRENS ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN

dokumen-dokumen yang mirip
Buku Saku KLIRENS ETIK PENELITIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN. Subkomisi Klirens Etik IPSK

FORMULIR PERMOHONAN KAJI ETIK PENELITIAN YANG MELIBATKAN SUBYEK PENELITIAN MANUSIA DI RSI SULTAN AGUNG

Perubahan pada diri Anda

ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

APLIKASI ETIKA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

Lampiran 1. Informed Consent. Penjelasan prosedur

A. Definisi Etika Penelitian B. Prinsip Prinsip Etika Penelitian

serta peneliti tidak melakukan asuhan keperawatan dengan cara memaksa klien.

KOMISI ETIK Lembaga Penelitian Unika Atma Jaya FORMULIR PERMOHONAN PERSETUJUAN ETIK PENELITIAN KESEHATAN

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)

ETIKA PENELITIAN. Metode Penelitian Kuantitatif Bidang Kesmavet

ETIKA PENELITIAN EPIDEMIOLOGI ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

Dr. Sholahuddin MHKes. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat, khususnya Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dan bidang. Obstetri Ginekologi, khususnya Obstetri Sosial.

Pedoman Penyusunan Lembar Penjelasan kepada Calon Subyek

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. membatasi banyaknya variabel yang akan dikaji, dan membatasi subjek penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang ilmu kesehatan masyarakat,

KEPPKN 2017 Penerapan 3 Prinsip ke 7 Standar: Kriteria/ Dasar Pengambilan Keputusan Persetujuan Usulan Protokol: Laik Etik

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PERTEMUAN 10 ETIKA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Medikolegal serta Ilmu Kesehatan Masyarakat. Semarang yang memberikan ijin untuk dilakukannya penelitian.

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 007/TAP/MWA-UI/2005 TENTANG : ETIKA PENELITIAN BAGI SETIAP ANGGOTA SIVITAS AKADEMIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif observasi pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa.

Hasil Rapat Tim RIP 19 April 2016 mengenai Pelaksanaan RIP UMJ. MEMUTUSKAN

BAB III METODE PENELITIAN. research, atau penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk

PENGENDALIAN INFORMASI BPJS KETENAGAKERJAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fenomenologi menekankan pada pengalaman-pengalaman manusia dan. pada bulan Desember 2015 sampai Januari 2016.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan mencakup bidang Obstetri dan Ginekologi.

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PERJUANGAN NOMOR 01TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PENELITIAN UNIVERSITAS PERJUANGAN

Dari uraian diatas kelompok merasa tertarik untuk menguraikan konsep penanganan masalah bioetik disertai dngan studi kasus. B.

Perawat adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kewenangan untuk memberikan asuhan keperawatan pada orang lain berdasarkan ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional yang merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL. Pada bab ini diuraikan kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian, dan definisi

TUGAS DAN FUNGSI UNIT PENGELOLAAN INFORMASI, DOKUMENTASI DAN ARSIP, PELAYANAN INFORMASI SERTA PENGADUAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA PPID UTAMA ACEH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

SOP PENGAJUAN DAN PENILAIAN KELAYAKAN ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian akan dilakukan di pondok pesantren Darut Taqwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian untuk mengetahui tentang hubungan keeratan antara

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif analitik. korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk melihat hubungan

PRINSIP DASAR BIOETIKA. Oleh: E. Suryadi Fakultas Kedokteran UGM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. 1. Melibatkan manusia sebagai subjek penelitian medis membutuhkan. kesehatan dan harus diperbaharui.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

Tanggal Materi Konsultasi Dosen Keterangan 11 Mei 2016 Fenomena masalah, latar belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. Pengumpulan data diperoleh di Puskesmas Waru, Kabupaten Pamekasan,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan studi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SRIWIJAYA Nomor: 0187/UN9/KP/Tahun 2013 TENTANG

ETIKA PENELITIAN KESEHATAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross-sectional dengan menghubungkan karakteristik gambaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis dan Rencana Penelitian Jenis penelitian ini adalah diskriptif degan metode pendekatan diskriptif

PRINSIP-PRINSIP ETIKA DALAM KEPERAWATAN

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

dr. SETYO TRISNADI, Sp.F, G.Bioethics

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

BAB III METODE PENELITIAN. planning dan pelaksanaan edukasi oleh perawat pada. pasien diabetes mellitus di RSUD Kota Salatiga.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan Ilmu Anestesi. Waktu pengumpulan data dilakukan setelah proposal disetujui sampai

BAB III METODE PENELITIAN

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif korelasional dan menggunakan rancangan cross

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yang bersifat

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan secara objektif (Setiadi, 2013). Deskripsi peristiwa dilakukan secara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. khususnya Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Psikiatri

PT Santara Daya Inspiratama, selanjutnya akan disebut sebagai Perusahaan. Klien yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Pra ekperimen. Desain penelitian ini akan melibatkan satu (1) kelompok

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2015 di klinik VCT RSUP Dr.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)

ISSUE ETIK DAN MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG STUDI KOHOR KESEHATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. internasional sudah tumbuh menjadi tekad bangsa-bangsa di dunia untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Bedah khususnya Bedah Ortopedi.

2012, No

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

KLIRENS ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN KOMISI KLIRENS ETIK BIDANG ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

PENGANTAR Klirens Etik (ethical clearance) adalah suatu instrumen untuk mengukur keberterimaan secara etik suatu rangkaian proses penelitian. Semua penelitian yang melibatkan manusia tidak boleh melanggar standar etik yang berlaku universal, tetapi juga harus memperhatikan berbagai aspek sosial budaya masyarakat yang diteliti (CIOMS, 2002). Tujuan utama melakukan klirens etik melindungi subyek penelitian/responden dari bahaya secara fisik (ancaman), psikis (tertekan, penyesalan), sosial (stigma, diasingkan dari masyarakat) dan konsekuensi hukum (dituntut) sebagai akibat turut berpartisipasi dalam suatu penelitian. Beberapa Penyandang dana dan Penerbit/Journal Internasional mensyaratkan ethical clearance approval sebelum memberikan dana/mempublikasi hasil penelitian.

PRINSIP DASAR KODE ETIK PENELITIAN (1) 1. Menghormati individu (Respect for persons) Menghormati otonomi (Respect for autonomy): menghargai kebebasan seseorang terhadap pilihan sendiri. Melindungi subyek penelitian (Protection of persons): melindungi individu/subyek penelitian yang memiliki keterbatasan atau kerentanan dari eksploitasi dan bahaya. 2. Kemanfaatan (Beneficience): kewajiban secara etik untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan bahaya. Semua penelitian harus bermanfaat bagi masyarakat. Desain penelitian harus jelas Peneliti yang bertanggung jawab harus mempunyai kompetensi yang sesuai

PRINSIP DASAR KODE ETIK PENELITIAN (2) 3. Berkeadilan (Distributive justice): Keseimbangan antara beban dan manfaat ketika berpartisipasi dalam penelitian. Setiap individu yang berpartisipasi dalam penelitian harus di perlakukan sesuai dengan latar belakang dan kondisi masingmasing. Perbedaan perlakuan antara satu individu/kelompok dengan lain dapat dibenarkan bila dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan dapat diterima oleh masyarakat. Pada hakekatnya, penelitian yang melibatkan manusia bertujuan untuk menemukan hal baru yang bermanfaat bagi manusia. Secara etik, suatu penelitian baru dapat dipertanggungjawabkan jika dilakukan dengan menghargai dan melindungi serta berlaku adil terhadap subyek penelitian sesuai dengan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat, dimana penelitian tersebut dilaksanakan. Penelitian yang tidak valid secara ilmiah, berisiko tidak bermanfaat bagi manusia, maka dapat dikategorikan tidak etis.

PEDOMAN UMUM PENGAJUAN KLIRENS ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN (1) Semua penelitian yang melibatkan manusia harus melalui proses klirens etik. Kecuali penelitian dengan menggunakan data sekunder atau me-review informasi atau data yang merupakan materi yang telah tersedia di ranah publik seperti: Surat kabar, website, majalah, laporan publik, pernyataan publik, film, program televisi, pertunjukan di depan publik, pameran di publik, pidato publik. Karya yang telah dipublikasi, sistematik review, review literatur, dll. Materi-materi lama yang disimpan dan boleh digunakan untuk umum. Studi yang menggunakan metode tambahan, yang berhubungan langsung dengan manusia seperti wawancara, FGD dll, meskipun metode utamanya menggunakan review materi yang ada di publik, tetap memerlukan proses klirens etik. Studi yang menggunakan review dari materi-materi yang bersifat konfidensial (medical records, catatan kesehatan rumah sakit/klinik kesehatan) harus melalui proses klirens etik. Studi yang melibatkan review statistik dari suatu lembaga (karyawan, klien, pasien, catatan pelayanan, dll.) harus melalui klirens etik.

PEDOMAN UMUM PENGAJUAN KLIRENS ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN (2) Status apakah suatu penelitian memerlukan atau dikecualikan dari proses klirens etik diputuskan oleh Komisi Klirens Etik, bukan oleh peneliti atau lembaga lainnya. Pengelompokkan penelitian Semua usulan penelitian harus melalui Komisi Klirens Etik, dengan menggunakan kriteria standar yang telah ditentukan. Penelitian dikategorikan sebagai: Hijau : Tidak ada resiko (menggunakan data sekunder, data publik) Kuning : Minimal atau resiko rendah Merah : Resiko tinggi Proses Klirens Etik hanya dilakukan terhadap usulan penelitian dengan kategori Kuning dan Merah. Setiap usulan penelitian yang diklasifikasikan sebagai Merah harus di review oleh komisi lengkap.

PEDOMAN UMUM PENGAJUAN KLIRENS ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN (3) Studi yang termasuk dalam klasifikasi Merah antara lain adalah studi yang melibatkan: a) Anak-anak (tergantung karakteristik pertanyaan penelitian), remaja (dibawah 18 tahun), b) Wanita hamil, c) Wanita yang tinggal dalam hubungan tidak setara, d) Orang dengan latar belakang kondisi sosial-ekonomi yang sangat miskin, e) Orang yang hidup dengan HIV dan AIDS, f) Pengguna narkoba, g) Orang yang melakukan kejahatan, termasuk narapidana, h) Individu dengan keterbelakangan mental, i) Penelitian dengan topik yang dianggap sensitif (misalnya: SARA).

PEDOMAN UMUM PENGAJUAN KLIRENS ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN (4) Proses Klirens Etik terdiri dari: 1. Validitas ilmiah a) Keterkaitan antara topik, tujuan, dan pertanyaan penelitian yang utama. b) Pemilihan sampel yang memadai untuk kedua pendekatan penelitian, kualitatif dan kuantitatif. c) Penyeleksian setiap aspek dari pengumpulan data. d) Penyerahan instrumen penelitian: kuesioner/pedoman pertanyaan, jadwal penelitian, formulir observasi, dll. e) Metode penelitian harus sesuai dengan pertanyaan penelitian. 2. Manajemen data a) Manajemen data harus dijelaskan secara rinci (penyimpanan dan pemusnahan). b) Menjaga kerahasiaan dan privasi.

PEDOMAN UMUM PENGAJUAN KLIRENS ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN (5) 3. Consent (Informed Consent) berisikan: a) Lembar Informasi (tujuan penelitian, instrumen pengumpulan data, lama pengumpulan data, resiko/manfaat dari penelitian, alamat kontak komisi etik, koordinator peneliti. b) Pernyataan Consent (konfirmasi dari subyek penelitian bahwa yang bersangkutan memahami proses penelitian, dan haknya termasuk hak untuk menolak atau mengundurkan diri dari penelitian tanpa ada konsekuensi negatif, serta pemahaman bahwa keikutsertaan dalam penelitian bersifat sukarela). Peneliti juga perlu memohon ijin untuk melakukan perekaman (audio maupun video) selama wawancara. Hal ini bisa dilakukan dengan menambahkan kalimat: Dengan ini saya bersedia/tidak bersedia untuk direkam selama wawancara. a) Tanda tangan dari subyek penelitian, tanggal, tempat, dll. Bila dibutuhkan, khusus untuk anak-anak consent dari orang tua perlu diperhatikan.

PEDOMAN UMUM PENGAJUAN KLIRENS ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN (6) 4. Penelitian dengan resiko minimal atau resiko tinggi Semua penelitian dengan resiko minimal atau resiko tinggi harus menunjukkan hal-hal sebagai berikut: Bagaimana menjaga kerahasiaan dan privasi dari informasi/subyek penelitian? Bagaimana kebutuhan psiko-sosial subyek penelitian diperhatikan? Bagaimana pola rujukan/mekanisme yang digunakan? Apakah diperlukan dana (biaya rujukan, konsultasi dll)? Apa yang akan dilakukan untuk meminimalkan potensi resiko?

PEDOMAN UMUM PENGAJUAN KLIRENS ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN (7) 5. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam proses klirens etik Bagaimana hasil penelitian ini akan didiseminasikan dengan baik diantara anggota yang berpartisipasi dalam penelitian? Klirens Etik menjamin untuk memaksimalkan manfaat penelitian. Apakah terdapat akses intervensi untuk mengkontrol di dalam penelitian ini (dimana sebuah intervensi dapat memberikan hasil yang positif). Apakah nilai sosial dari tujuan studi ini?

FORMULIR KLIRENS ETIK 2016 (PENELITIAN ILMU SOSIAL DAN KEMANUSIAAN) Bagian I Bagian II Data diri pengusul (termasuk data lengkap anggota peneliti) Deskripsi Penelitian A. Informasi Mengenai Penelitian B. Informasi Dana dan Kontak Penelitian (*Khusus untuk penelitian kerjasama/tidak menggunakan dana LIPI) Bagian III Bagian IV Bagian V Etika Penelitian (termasuk lampiran Informed Consent) Pernyataan terkait Konflik Kepentingan Checklist

Bagian I Data diri pengusul

Bagian II Deskripsi Penelitian

Bagian III Etika Penelitian

Bagian IV Pernyataan terkait Konflik Kepentingan

Bagian IV Checklist

Alur Pengajuan Klirens Etik Penelitian Ilmu Sosial dan Kemanusiaan