5/30/2014 PSIKROMETRI. Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB. Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab

dokumen-dokumen yang mirip
A. Pengertian Psikometri Chart atau Humidty Chart a. Terminologi a) Humid heat ( Cs

Campuran udara uap air

BAB 9. Kurva Kelembaban (Psychrometric) dan Penggunaannya

Pengeringan. Shinta Rosalia Dewi

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

MODUL 8 PSIKROMETRIK CHART

Satuan Operasi dan Proses TIP FTP UB

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI 0,93 1,28 78,09 75,53 20,95 23,14. Tabel 2.2 Kandungan uap air jenuh di udara berdasarkan temperatur per g/m 3

BAB II LANDASAN TEORI

HUMIDIFIKASI DEHUMIDIFIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

BAB II LANDASAN TEORI. tropis dengan kondisi temperatur udara yang relatif tinggi/panas.

STUDI EXPERIMENT KARAKTERISTIK PENGERINGAN BATUBARA TERHADAP VARIASI SUDUT BLADE PADA SWIRLING FLUIDIZED BED DRYER.

Menurut Brennan (1978), pengeringan atau dehidrasi didefinisikan sebagai pengurangan kandungan air oleh panas buatan dengan kondisi temperatur, RH, da

PENGARUH VARIASI FLOW DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN PADA LARUTAN AGAR-AGAR SKRIPSI

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, KECEPATAN ALIRAN DAN TEMPERATUR ALIRAN TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN (DROPLET) LARUTAN AGAR AGAR SKRIPSI

SMK NEGERI I CIREBON 2011 Visit us on : ptu.smkn1-cirebon.sch.id

Laporan Tugas Akhir BAB II TEORI DASAR

/ Teknik Kimia TUGAS 1. MENJAWAB SOAL 19.6 DAN 19.8

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ke 6 (KELEMBABAN UDARA)

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Sistem Refrigerasi Kompresi Uap

/ Teknik Kimia TUGAS 1. MENJAWAB SOAL 19.6 DAN 19.8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Proses Perpindahan Panas Konveksi Alamiah dalam Peralatan Pengeringan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

AIR CONDITIONING SYSTEM. Oleh : Agus Maulana Praktisi Bidang Mesin Pendingin Pengajar Mesin Pendingin Bandung, 28 July 2009

BAB III METODE PENELITIAN

ALAT UKUR KELEMBABABAN UDARA

Salah satu jenis pengering udara adalah regenerative desiccant air dryer. Gambar 2.2 merupakan salah satu contoh dari alat pengering udara jenis

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

ANALISIS KINERJA COOLING TOWER 8330 CT01 PADA WATER TREATMENT PLANT-2 PT KRAKATAU STEEL (PERSERO). TBK

TINJAUAN PUSTAKA. Df adalah driving force (kg/kg udara kering), Y s adalah kelembaban

II. TINJAUAN PUSTAKA. seperti kulit binatang, dedaunan, dan lain sebagainya. Pengeringan adalah

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

UNIT 4 SIKLUS REFRIGERASI

...(2) adalah perbedaan harga tengah entalphi untuk suatu bagian. kecil dari volume.

Nama : Maruli Tua Sinaga NPM : 2A Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing :Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB II LANDASAN TEORI

Proses Pengeringan. Rosdaneli Hasibuan. Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB V ANALISA PERHITUNGAN DARI BEBERAPA ALAT. V.1 Hasil perhitungan beban pendingin dengan memakai TRACE 700

BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran. 60 DAFTAR PUSTAKA.. 61 LAMPIRAN. 62

Gambar 4.1. Profil Temperatur Pada Posisi Aksial Variasi (Psti = Pa, ṁco,i = 6,9 x 10-4 kg/s)

Studi Eksperimen Pengaruh Sudut Blade Tipe Single Row Distributor pada Swirling Fluidized Bed Coal Dryer terhadap Karakteristik Pengeringan Batubara

benar kering. Kandungan uap air dalam udara pada untuk suatu keperluan harus dibuang atau malah ditambahkan. Pada bagan psikometrik ada dua hal yang p

BAB III LEMBAR UDARA ( = HUMIDITY)

UNIT 7 PROSES-PROSES PSYCHROMETRICS

[LAPORAN TUGAS AKHIR]

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Air dalam atmosfer hanya merupakan sebagian kecil air yang ada di bumi (0.001%) dari seluruh air.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ENGE DA D L A IAN IA RH S ELAM A A A PENY

LAPORAN TUGAS AKHIR. Analisa Performance Menara Pendingin Tipe Induced Draft Counterflow Tower With Fill Sebagai Pendingin Pengecoran Baja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FISIKA TERMAL Bagian I

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO TUGAS AKHIR LUTFI HAVIDZ KIRANTHO L2E FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

5/16/2013 SUHU / TEMPERATUR. This page was created using Nitro PDF SDK trial software. To purchase, go to

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa performansi cooling pad dengan penambahan saluran berbentuk silinder dan balok

BAB 4 UAP JENUH DAN UAP PANAS LANJUT

BAB III LANDASAN TEORI

Studi Eksperimen Pengaruh Sudut Blade Tipe Single Row Distributor pada Swirling Fluidized Bed Coal Dryer terhadap Karakteristik Pengeringan Batubara

Studi Eksperimen Karakteristik Pengeringan Batubara dengan Variasi Beban Pengeringan pada Cyclone Coal Dryer

MESIN PENGHASIL AIR AKI DENGAN SIKLUS KOMPRESI UAP MENGGUNAKAN PERALATAN CURAH AIR DARI PIPA PVC DENGAN JARAK ANTAR LUBANG PIPA 25 MM SKRIPSI

II LANDA SAN TEO RI BAB II LANDASAN TEORI. Sulfamic acid juga dikenal sebagai asam amidosulfonic, asam amidosulfuric, asam

STUDI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI COOLING PAD BERBAHAN SUMBU KOMPOR DENGAN PENAMBAHAN VARIASI DUCTING BERBENTUK SILINDER DAN BALOK ABSTRAK

BAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Daya tumbuh benih kedelai dengan kadar air dan temperatur yang berbeda

PENDAHULUAN Latar Belakang

MULTIREFRIGERASI SISTEM. Oleh: Ega T. Berman, S.Pd., M,Eng

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

BAB IV PENGOLAHAN DATA

MESIN PENGERING SEPATU DENGAN UDARA BUANG YANG DIMANFAATKAN UNTUK PENGERING SEPATU SKRIPSI

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

MESIN PENGERING HANDUK DENGAN SIKLUS KOMPRESI UAP DIBANTU DUA BUAH PENUKAR KALOR DAN SEPULUH LAMPU 25 WATT SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) B-56

BAB II LANDASAN TEORI

PENGATURAN LAJU KAVITASI ULTRASONIK BERBASIS PID UNTUK MENGATUR KELEMBABAN RUANGAN. Monika Putri Dewi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto

EKSPERIMEN PENGARUH UKURAN PARTIKEL PADA LAJU PENGERINGAN PUPUK ZA DALAM TRAY DRYER

MESIN PENGHASIL AIR AKI MENGGUNAKAN MESIN SIKLUS KOMPRESI UAP DILENGKAPI DENGAN HUMIDIFIER

Pengeringan. Shinta Rosalia Dewi

Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km 12,5 Pekanbaru, Kode Pos Abstract

III ZAT MURNI (PURE SUBSTANCE)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Proses Perpindahan Panas Konveksi Alamiah dan Peralatan Pengering

1. Bengkuang yang digunakan diperoleh dari pasar pakem 2. Udara panas sebagai media pengering

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: ( Print) B-373

Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila

Pengaruh Laju Aliran, Temperatur dan Kelembaban Udara Terhadap Laju Pengeringan Keping Singkong

UNJUK KERJA PENGKONDISIAN UDARA MENGGUNAKAN HEAT PIPE PADA DUCTING DENGAN VARIASI LAJU ALIRAN MASSA UDARA

PENGARUH KELEMBABAN, LAJU ALIRAN DAN TEMPERATUR UDARA PENGERING TERHADAP LAJU PENGERINGAN GULA AREN

PENGERINGAN BAHAN PANGAN (KER)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tumbuhan kopi (Coffee Sp.) termasuk familia Rubiaceae yang dikenal

Transkripsi:

PSIKROMETRI Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab 1

1. Atmospheric air Udara yang ada di atmosfir merupakan campuran dari udara kering dan uap air. Psikrometri merupakan studi yang berkaitan dengan sifat campuran udara dengan uap air. Pengetahuan mengenai sifat campuran udara dengan uap air sangat penting dalam desain sistem pendingin udara, pengeringan, dan pendinginan yang berkaitan dengan pengurangan uap air dari udara (dehumidifying) dan penambahan uap air dalam udara (humidifying). 2. Sifat udara kering a. Volume spesifik udara kering Hukum gas ideal dapat digunakan untuk menentukan spesifik volume dari udara kering. = Dimana adalah spesifik volume udara kering (m 3 /kg), adalah temperatur absolut (K), adalah tekanan parsial udara kering, dan adalah konstanta gas. 2

3. Parameter termal uap air a. Temperatur bola kering (dry bulb temperature) (T db ) Temperatur udara kering merupakan temperatur udara yang terukur dengan termometer dengan sensor yang kering (sensor termometer yang tidak dimodifikasi) b. Temperatur bola basah (wet bulb temperature) (T wb ) Temperatur udara kering merupakan temperatur udara yang terukur dengan termometer dengan sensor yang basah (sensor termometer diselimuti lapisan air) c. Temperatur dew point (dew point temperature) (T DP ) Ketika udara lembab tidak jenuh didinginkan pada tekanan konstan dan rasio kelembaban konstan, maka pada temperatur tertentu udara lembab akan menjadi jenuh dan proses kondensasi akan dimulai. Temperatur dimana tercapainya udara lembab menjadi jenuh dan dimulainya proses kondensasi tersebut adalah temperatur dew point. d. Kelembaban relatif (relative humidity) Kelembaban relatif adalah rasio tekanan parsial uap air yang ada di udara dengan tekanan jenuh uap air pada temperatur bola kering udara. = 3

e. Kelembaban spesifik (specific humidity or moisture content) Kelembaban spesifik adalah jumlah massa uap air per satuan massa udara kering. = Dimana adalah massa uap air dan adalah massa udara kering. f. Volume spesifik (specific volume) Volume spesifik adalah volume udara lembab (campuran udara kering dan uap air) per kg massa udara kering. Kurva Psikrometri 4

Kurva psikrometrik dibatasi oleh dua sumbu tegak lurus dan kurva yang melengkung. Sumbu ordinat horizontal merupakan skala temperatur bola kering. Sumbu ordinat vertikal merupakan skala humidity ratio atau moisture content. Garis melengkung merupakan garis udara jenuh (100% RH). Commonwealth of Australia 2010 Licensed under AEShareNet Share and Return licence Kurva psikrometri menggambarkan sifat termodinamik dari udara lembab. Dry bulb temperature Wet bulb temperature Moisture content Relative humidity Specific volume 5

Contoh: Tentukan nilai kelembaban spesifik (moisture content), kelembaban relatif, dan volume spesifik pada udara dengan dengan temperatur bola kering sebesar 40 o C dan temperatur bola basah sebesar 30 o C. Dry bulb temperature = 40 o C Wet bulb temperature = 30 o C Moisture content = 0,023 kg H 2 0/kg udara kering 6

Dry bulb temperature = 40 o C Wet bulb temperature = 30 o C Kelembaban relatif = 49 % Dry bulb temperature = 40 o C Wet bulb temperature = 30 o C Volume spesifik = 0,92 m 3 /kg udara kering 7

Penggunaan Kurva Psikrometri 1. Pemanasan atau Pendinginan Udara Proses pemanasan atau pendinginan udara dilakukan tanpa penambahan atau pengurangan kandungan air dalam udara. Dengan demikian kelembaban spesifik (moisture content) akan konstan. Oleh karena itu proses pemanasan atau pendinginan ditunjukkan dengan garis lurus horisontal di dalam kurva psikrometri. Pemanasan Pendinginan 8

Perhitungan jumlah energi panas yang diperlukan untuk memanaskan udara lembab dari kondisi A ke kondisi B menggunakan persamaan berikut: = Dimana dan adalah nilai entalpi yang didapatkan dari kurva psikrometri. Pemanasan Pendinginan Contoh soal: Hitung laju energi panas yang diperlukan untuk memanaskan 10 m 3 /s udara dengan temperatur bola kering 20 o C dan kelembaban relatif 80% menjadi udara panas dengan temperatur bola kering 50 o C! 9

Mendapatkan nilai entalpi pada kurva psikrometri Temperatur bola kering = 20 o C Kelembaban relatif = 80% Entalpi = 50 kj/kg udara kering Jawaban: Kondisi A: temperatur bola kering = 20 o C kelembaban relatif = 80% dari kurva psikrometrik: entalpi = 50 kj/kg udara kering moisture content = 0,0117 kg air/kg udara kering volume spesifik = 0,845 m 3 /kg Kondisi B: temperatur bola kering = 50 o C moisture content = 0,0117 kg air/kg udara kering dari kurva psikrometrik: entalpi = 82 kj/kg udara kering 10

Laju energi panas yang diperlukan: = 10 0,845 82 50 = 378,7 $% & = 378,7 $ 2. Pengeringan Proses pengeringan dapat digambarkan dalam kurva psikrometrik sebagai proses adiabatis. Proses adiabatis merupakan proses yang terjadi tanpa adanya transfer energi panas antara sistem dengan lingkungannya. B A 11

Pengeringan Energi panas evaporasi yang diperlukan untuk mengeringkan produk hanya disuplai dari udara panas yang dialirkan dalam alat pengering. Dalam kurva psikrometri, udara panas yang masuk ke alat pengering ditunjukkan dengan titik A, kemudian dengan proses adiabatis dan entalpi konstan udara yang keluar dari alat pengering ditunjukkan dengan titik B. B A Contoh soal: Udara panas dengan temperatur 50 o C dan kelembaban relatif 10% digunakan untuk mengeringkan jagung dalam pengering kabinet.. Udara keluar dari pengering kabinet dalam kondisi jenuh (saturated). Tentukan jumlah air yang dihilangkan per kg udara kering! 12

Tentukan point kondisi A. Tentukan moisture content kondisi A. Ikuti garis entalpi konstan sampai garis saturasi point kondisi B. Tentukan moisture content kondisi B. B A Jawaban: Kondisi A: moisture content = 0,0076 kg air/kg udara kering Kondisi B: moisture content = 0,0184 kg air/kg udara kering Jumlah air yang dihilangkan dari jagung = 0,0184 0,0076 = 0,0108 kg air/kg udara kering 13

Soal sebelumnya: Hitung laju energi panas yang diperlukan untuk memanaskan 10 m 3 /s udara dengan temperatur bola kering 20 o C dan kelembaban relatif 80% menjadi udara panas dengan temperatur bola kering 50 o C! Soal lanjutan: Jika udara yang telah dipanaskan digunakan untuk pengeringan, dan udara tersebut keluar dari alat pengering dengan RH = 90%. Tentukan jumlah air yang dihilangkan per kg udara kering! TERIMAKASIH 14