BAB I PENDAHULUAN. Ibid., hlm. 176

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetesnsi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2012, hal. 381

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Wahibur Rahman, Manajemen Sumber Daya Manusia, Nora Media Enterprise, Kudus, 2011, hlm

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini sumber daya manusia adalah kunci sukses suatu organisasi

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia akan dapat meningkatkan efesiensi, efektifitas, dan produktifitas kinerja dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin tinggi membuat

PENGARUH TINDAKAN SUPERVISI, KECERDASAN EMOSI DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PT. ASURANSI KESEHATAN DI CABANG SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan faktor dominan dalam penentuan jalannya

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB I PENDAHULUAN. PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Mahdi et al., 2012). Widjaja et al. (2011) mengungkapkan bahwa proses turnover

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat di dalam diri mereka. Sumber daya manusia juga harus

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Karyawan menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. diantanya mengenai kepuasan kerja karyawan. Salah satu organisasi yang dituntut

MAKALAH KEDISIPLINAN, STRES dan KEPUASAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

memperoleh karyawan, mengembangkan kemampuan mereka, memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu negara salah satu yang mencakup di

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang dimiliki perusahaan tersebut. Fenomena yang seringkali terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seseorang dapat memenuhi kebutuhannya ia akan mempunyai kepuasan kerja

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. WANGSA JATRA LESTARI PAJANG KARTASURA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.oleh karena itu, sumber daya manusia adalah aset yang tak ternilai

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang dikehendaki, serta mempertahankan guru yang berkualitas.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena elemen manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana dan pengendali

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam memberikan kontribusi ke arah pencapaian tujuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

Bisma, Vol 1, No. 12, April 2017 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE CABANG PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perilaku organisasi merupakan suatu bidang ilmu mengenai bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini, membawa dampak timbulnya persaingan di dunia usaha yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. potensi yang dimilikinya untuk kemajuan bangsa dan negara. Sejalan dengan

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan perjanjian (Hasibuan, 2007). Sedangkan menurut kamus besar bahasa

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai suatutujuan organisasi.

Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya

DIDIK HERMAWAN B

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Two Factor Theory yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg mengusulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas. Agar hal itu

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai-sampai beberapa organisasi sering memakai unsur komitmen sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya yang keberadaannya jauh lebih utama dan lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tujuan organisasi, dan tenaga kerja merupakan faktor yang wajib dibutuhkan oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang kita dapat mengetahui bahwa walaupun perencanaan organisasi dan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sarana yang paling penting bagi setiap manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. mencapai target keberhasilan perusahaan guna menghasilkan suatu output yang

BAB I PENDAHULUAN. berpindah kerja (turnover intention) yang berujung pada keputusan karyawan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, sumber daya alam dan sumber-sumber ekonomi lainnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. perlu adanya sebuah pengelolaan atau manajemen yang baik. Dengan adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting saat ini bahkan dimasa yang akan datang, karena perusahaan tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan maupun kegagalan. Kondisi ini sangat ditentukan oleh sumber

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Malasah

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan. unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan dari pada keadaan sebelumnya.1 Kepuasan kerja karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya, supaya moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan disiplinan karyawan meningkat. Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan ini dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan kerja kombinasi luar dan dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap emosional yang seimbang antara jasa dengan pelaksanaan pekerjaannya. Karyawan yang lebih menikmati kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan akan merasa puas jika hasil kerja dan balas jasanya dirasa adil dan layak. 2 Stres karyawan timbul akibat kepuasan kerja tidak terwujud. Stres karyawan perlu sedini mungkin diatasi oleh seorang pimpinan, agar hal-hal yang merugikan perusahaan dapat diatasi. Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Orang-orang yang mengalami stres menjadi nervous dan merasakan kekhawatiran kronis. Mereka sering menjadi marah-marah, agresif dan tidak rileks atau memberikan sikap yang tidak kooperatif.3 1 Pandji Anoraga, Psikologi Kerja, Rineka Cipta, Jakarta, 2005, hlm. 11 Abdurrahman Fathoni, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta, 2006, hlm. 174 3 Ibid., hlm. 176 2 1

2 Dalam kehidupan modern yang makin kompleks, manusia akan cenderung mengalami stress apabila ia kurang mampu mengadaptasikan keinginan-keinginan dengan kenyataan-kenyataan yang ada, baik kenyataan yang ada di dalam maupun di luar dirinya. Akibat-akibat stres terhadap seseorang dapat bermacam-macam dan hal ini tergantung pada kekuatan konsep dirinya yang akhirnya menentukan besar kecilnya toleransi orang tersebut terhadap stres. Tetapi meskipun demikian fleksibilitas dan adaptasibilitas juga diperlukan agar seseorang dapat menghadapi stesnya dengan baik. Orang-orang yang kaku dan fanatik terhadap ambisi-ambisi dan norma-norma yang dipegangnya cenderung mengalami keadaan yang lebih buruk apabila dia tidak berhasil mengatasi stresnya. Reaksi-reaksi yang muncul apabila seseorang menerima stres dapat di golongkan sebagai reaksi-reaksi yang jasmaniah (biologis atau lebih tepatnya reaksi fisiologis) dan reaksi yang rohaniah (psikologis) yang meliputi sikap menarik diri, bertingkah laku agresif, dan tingkah laku yang tak terorganisasi.4 Karyawan adalah makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi setiap perusahaan. Mereka ini menjadi perencanaan pelaksana, dan pengendali yang selalu berperan aktif dan mewujudkan tujuan perusahaan. Karyawan ini manjadi pelaksana yang menunjang tercapainya tujuan, mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan yang dapat mempengaruhi pikiran sikap-sikapnya terhadap pekerjaannya. Sikap ini akan menentukan prestasi kerja, dedikasi dan kecintaan terhadap pekerjaan yang dibebankan kepedanya. Sikap-sikap positif harus dibina, sedangkan sikap-sikap negatif hendaknya dihilangkan sedini mungkin.5 Dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan agar dapat bekerja dengan baik suatu organisasi perlu menerapkan manajemen kompensasi. Sebagaimana diketahui kompensasi merupakan faktor penting dalam memotivasi karyawan untuk bekerja pada suatu organisasi dan bukan pada 4 5 Ibid., hlm. 107-108 Ibid., hlm. 174

3 organisasi lainnya. Kompensasi yang baik adalah sistem kompensasi yang tanggap terhadap situasi dan sistem yang dapat memotivasi karyawan. Besarnya balas jasa telah ditentukan dan diketahui sebelumnya, sehingga karyawan secara pasti mengetahui besarnya balas jasa/kompensasi yang akan diterimanya. Kompensasi inilah yang akan dipergunakan karyawan itu beserta keluarganya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Besarnya kompensasi mencerminkan status, pengakuan, dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama keluarganya. Jika balas jasa yang diterimakaryawan semakin besar berarti jabatannya semakin tinggi, statusnya semakin baik, dan pemenuhan kebutuhan yang dinikmatinya semakin banyak pula. Dengan demikian, kepuasan kerjanya juga semakin baik. Di sinilah letak pentingnya kompensasi bagi karyawan sebagai seorang penjual tenaga (fisik dan pikiran).6 Seorang pegawai yang berhenti atas permintaan sendiri berarti mengambil keputusan bahwa hubungan kerja dengan organisasi tidak lagi dilanjutkan. Berbagai alasan dapat menjadi penyebab diambilnya keputusan tersebut yang biasanya bersifat pribadi. Dalam hal demikian organisasi tidak berhak menolak keputusan pegawai yang bersangkutan dan oleh karenanya mau tidak mau harus dikabulkan. Memang ada kalanya organisasi dengan berbagai cara mendorong para pegawainya berhenti, seperti misalnya dalam hal akan terjadinya surplus tenaga kerja sebagai akibat menurunnya kegiatan organisasi.7 BMT Makmur Mandiri awal mulanya didirikan oleh 21 orang terdiri dari petani, buruh, karyawan dan pengusaha di Kudus, yang mempunyai pemikiran sepaham dan kepedulian untuk ikut serta membangun kesejahteraan anggota dan masyarakat dilingkungan sekitarnya. BMT Makmur Mandiri beroperasi secara resmi pada tahun 2011 berdasarkan akta pendirian/badan hukum BMT Makmur Mandiri No: 503/267 / BH / 10/2011 hingga sekarang. 6 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, 2009, hlm.117 7 Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, 2009, Hlm. 175-176

4 Dari awal peresmian tahun 2011 tersebut sudah lebih dari 12 karyawan yang keluar dari perusahaan dengan berbagai alasan, mulai dari alasan pribadi atau keluar karena gagal dalam masa training, dan sekarang jumlah karyawan yang ada berjumlah 7 karyawan yang tersebar di kantor pusat undaan dan cabang mejobo.8 Ketika karyawan memiliki keinginan untuk keluar dari organisasi (turnover intention) karyawan akan berusaha mencari pekerjaan lain, merasa tidak nyaman dengan pekerjaannya dan tidak mau peduli dengan perusaahan tempat bekerjanya sekarang. Dengan mempertimbangkan peran SDM yang menjadi ujung tombak perusahaan terkait dengan adanya indikasi dimana karyawan merasakan ketidakpuasan akan pekerjaannya misalnya dalam hal kompensasi yang diberikan oleh perusahaan serta tingkat stres kerja yang dirasakan yang nantinya akan menimbulkan rasa ingin meninggalkan perusahaan dan mecari perusahaan lain untuk mendapatkan perkerjaan yang lebih baik. Salah satu dampak stres secara psikologis dapat menurunkan kepuasan kerja karyawan. Begitu pula kompensasi/balas jasa seperti gaji, insentif, dan bermacam-macam tunjangan lainnya juga perlu mendapatkan perhatian yang wajar dari pimpinan agar kepuasan dan semangat kerja karyawan dapat ditingkatkan. Dari stres kerja yang dialami oleh karyawan serta kurangnya kompensasi dari perusahaan dapat menimbulkan keinginan untuk pindah (turnover intention). Penelitian yang dilakukan oleh Syarifah Nazenin dan Palupiningdyah menyatakan bahwa stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention karyawan. Hal ini berarti semakin tinggi stres kerja karyawan maka akan meningkatkan turnover intention karyawan, sebaliknya semakin rendah stres kerja karyawan maka akan menurunkan turnover intention karyawan. Begitu pula penelitian yang dilakukan Putu Agus Eka Rismawan dkk menyatakan bahwa Stres kerja berpengaruh positif terhadap 8 Hasil Wawancara dengan Bapak Nur Sholichin selaku Manajer KSPS BMT Makmur Mandiri, pada tanggal 24 Juni 2016 pukul 15.30 16.15 WIB.

5 intensi keluar karyawan yang berarti bahwa semakin jarang diberikan pujian/penghargaan saat menyelesaikan peker-jaan dengan baik akan meningkatkan keingingan karyawan keluar dari organisasi ketika memperoleh pekerjaan yang lebih baik. Penelitian yang dilakukan oleh Johannes dkk yang menyatakan bahwa Tingkat kompensasi yang rendah dapat menurunkan kepuasan kerja karyawan yang pada akhirnya dapat meningkatkan turnover intention, iklim organisasi juga mempunyai peran rendahnya kepuasan kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan turnover intention. Rendahnya kepuasan kerja karyawan meningkatkan niat karyawan untuk meninggalkan organisasi. Hal ini diperkuat oleh terbukanya kesempatan diluar organisasi khususnya dengan persyaratan kecakapan yang relative sama. Dampak negatif akan muncul jika terjadi turnover yang nyata dari karyawan dalam jumlah yang tinggi. Perusahaan akan mengalami kerugian karena karyawan tersebut membawa biaya-biaya penarikan, seleksi, dan latihan. Sedangkan pengadaan rekrutmen karyawan juga membutuhkan biaya. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH STRES KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN PADA BMT MAKMUR MANDIRI UNDAAN B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas terdapat berbagai rumusan masalah yang akan di bahas yaitu antara lain, sebagai berikut: 1. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap turnover intention karyawan di BMT Makmur Mandiri? 2. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap turnover intention karyawan di BMT Makmur Mandiri? 3. Apakah stres kerja dan kompensasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap turnover intention di BMT Makmur Mandiri?

6 C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah: 1. Untuk menguji secara empiris pengaruh stres kerja terhadap turnover intention karyawan di BMT Makmur Mandiri. 2. Untuk menguji secara empiris pengaruh kompensasi terhadap turnover intention karyawan di BMT Makmur Mandiri. 3. Untuk menguji secara empiris pengaruh stres kerja dan kompensasi secara bersama-sama terhadap turnover intention di BMT Makmur Mandiri D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoristis maupun praktis sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dan refrensi yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang berkaitan dengan stress kerja dan kompensasi terhadap turnover intention. 2. Manfaat praktis a. Bagi lembaga BMT Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang sumber daya manusia khususnya pada pengaruh stress kerja dan kompensasi terhadap turnover intention. b. Bagi Masyarakat Untuk menambah pengetahuan tentang sumber daya manusia khususnya pada pengaruh stress kerja dan kompensasi terhadap turnover intention.