BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelian aset tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif

BAB I PENDAHULUAN. Sewa guna usaha (leasing) adalah suatu kontrak antara lessor (pemilik barang

DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS)

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara harus menjalankan pemerintahan dan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. melalui penanaman barang modal. Dana yang diterima oleh perusahaan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional agar

BAB II LANDASAN TEORI. suatu kontrak antara lessor (pemilik barang modal) dengan lessee (pengguna

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menekan pemborosan pajak dalam pemenuhan kewajiban. perusahaan dapat diminimalkan guna memperoleh laba dan likuiditas yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara harus melakukan kegiatan pembangunan demi kemajuan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam rangka mempertahankan kelangsungan dan tujuan perusahaan

Modul ke: Manajemen Perpajakan 06FEB. Samsuri, SH, MM. Fakultas. Program Studi Akuntansi

ABSTRAK. Kata kunci : Leasing, kredit dari bank. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, perusahaan dituntut untuk selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang bagi perusahaan. Mengingat bahwa tujuan dari pengadaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

NERACA ASSET TETAP (LEASING) ASSET TIDAK BERWUJUD

BAB 1 PENDAHULUAN. pasca krisis tahun 1997, dengan kebijakan tersebut pemerintah berusaha

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 138 TAHUN 2000 TENTANG

Daftar Kuesioner. Peranan Perencanaan Pajak. ( Variabel X ) Menerapkan Peraturan Perpajakan. Dengan Benar

ABSTRAK. Keywords: peranan, sewa guna usaha (leasing), penerimaan pajak. vii. Universitas Kristen Maranatha


02FEB. Manajemen Perpajakan

Aspek Perpajakan atas Aktiva Tetap

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri konstruksi merupakan industri yang paling diwarnai

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1169/KMK.01/1991 TENTANG KEGIATAN SEWA GUNA USAHA (LEASING) MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan Leasing

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari rakyat. Oleh karena itu diperlukan partisipasi dari setiap warga negara

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK

BAB II LANDASAN TEORITIS. Leasing berasal dari kata lease yang berarti sewa atau lebih umum sebagai

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat. meminimalkan pengeluaran perusahaan dan dengan demikian keuntungan

Gerson Philipi Rianto F

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memerlukan sumber daya alami, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemerintah dalam mencapai tujuan yang bermanfaat untuk mendorong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

AKUNTANSI UNTUK LEASING

MENTERI KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1169/KMK.01/1991 T E N T A N G KEGIATAN SEWA-GUNA-USAHA(LEASING)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pajak dapat didefinisikan sebagai iuran rakyat kepada kas negara

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II LANDASAN TEORI. manajemen pajak. Namun perlu diingat bahwa legalitas dari tax manajemen

STIE DEWANTARA Manajemen Leasing, Dana Pensiun & Modal Ventura

PERUSAHAAN SEWAGUNAUSAHA (PerlakuanAkuntansi dan Pajak)

BAB I PENDAHULUAN. ditahan, modal saham, dan lain-lain yang berasal dari sumber internal

BAB II TINJAUAN TEORITIS. merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan pembangunan nasional dan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai jumlah aset tetap yang cukup signifikan dalam laporan keuangannya, yaitu

Oleh : Tita Safitriawati. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang ABSTRAK

SUMBER-SUMBER PEMBELANJAAN

Tabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit

BAB I PENDAHULUAN. canggih sehingga tanpa disadari juga berpengaruh kedalam dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang cukup ketat antar perusahaan, meliputi pemanfaatan

Leasing ialah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barangbarang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, dengan jangka

BAB II LANDASAN TEORI. Upaya dalam melakukan penghematan pajak secara legal dapat dilakukan melalui

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui manajemen pajak. Namun perlu diingat bahwa legalitas dari tax

JUMLAH AKTIVA

BAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 6 Tahun 1983

(lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan potensi yang sangat besar dalam pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia berupaya untuk

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang utama di Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PERSANDINGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

30 Juni 31 Desember

Bab 10 PERUSAHAAN MODAL ASING (PMA) YANG MENGGUNAKAN BAHASA ASING DAN MATA UANG SELAIN RUPIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tentang Lembaga Pembiayaan Pada tanggal 20 Desember 1988 (PakDes 20, 1988) memperkenalkan

BAB II AKUNTANSI SEWA

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardiasmo ( 2006 ) mendefinisikan, Pajak adalah iuran rakyat

PERENCANAAN PAJAK ATAS KEPEMILIKAN AKTIVA TETAP DENGAN METODE FINANCE LEASE (Studi Kasus Pada CV Berkah Bumi Mandiri).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan seperti mesin Photo Copy merupakan hal yang harus

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

BAB II LANDASAN TEORI / PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-undang No.10 Tahun 1998

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya era globalisasi atau era dimana tidak adanya pembatasan antar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara perolehan aktiva operasi adalah dengan Sewa Guna Usaha (SGU) atau

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 PADA KARYAWAN PT. BPR PRIMAESA SEJAHTERA MANADO

Pembelanjaan Jangka Panjang 1 BAB 14 PEMBELANJAAN JANGKA PANJANG

MAKALAH LEASING. Diajukan dan dipersentasikan. pada mata kuliah Seminar Manajemen Keuangan. Di bawah bimbingan : Wahyu Indah Mursalini, SE, MM

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan aktiva tetap seperti peralatan, mesin, tanah, gedung, kendaraan dan

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang undang sebagai perwujudan pengabdian dan peran serta rakyat untuk membiayai negara dan pembangunan nasional. Hal ini berarti bahwa iuran yang dibayar oleh rakyat merupakan perwujudan dari jiwa kegotongroyongan nasional yang datang dari kesadaran diri sendiri. Sebagian besar pendapatan negara diperoleh dari pajak, oleh karena itu penerimaan pajak sangat berarti. Karena itu, pemerintah berusaha untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, salah satu caranya dengan meningkatkan pelayanan dan kualitas dari pegawai Kantor Pelayanan Pajak. Perusahaan, sebagai salah satu wajib pajak selain individu, memiliki kewajiban membayar pajak sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan laba yang besar. Namun, perlu diingat bahwa dengan laba yang besar, perusahaan secara langsung dibebani pajak yang besar pula. Pajak bagi perusahaan merupakan salah satu unsur biaya, oleh karena itu perusahaan ingin melakukan penghematan pajak. 1 Universitas Kristen Marantha

2 Sistem pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia adalah Self Assessment System, yaitu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Jadi perusahaan berhak merencanakan, menghitung dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang terutang. Perencanaan pajak dalam rangka melakukan penghematan beban pajak yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan manajemen pajak. Manajemen pajak dilakukan dengan cara menerapkan peraturan perpajakan secara benar, tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan. Agar perusahaan dapat melakukan manajemen pajak, perusahaan perlu mengetahui dan memahami peraturan perpajakan, perubahan dan perkembangan undang-undang perpajakan bagi perusahaan. Dalam melakukan operasi yang efisien dan efektif, perusahaan sering kali dihadapkan dengan masalah permodalan. Dalam memenuhi kebutuhan penyediaan barang modal dibutuhkan dana investasi yang besar. Oleh karena itu manajemen perusahaan dituntut agar dapat memilih alternatif pembiayaan yang terbaik bagi perusahaan. Dengan adanya metode pembiayaan yang beraneka ragam, perusahaan dapat memilih metode mana yang paling sesuai dan paling menguntungkan. Beberapa alternatif yang dapat dipilih dalam memperoleh aktiva tetap adalah pembelian tunai,

3 pembelian langsung dengan pinjaman dari bank (kredit), sewa guna usaha (operating dan financial lease). Karena ditinjau dari segi perpajakan alternatif tersebut mempunyai perlakuan pajak yang berbeda, maka perusahaan harus memilih alternatif yang menjanjikan keuntungan terbesar. Untuk setiap alternatif pembiayaan yang dipilih, pengusaha harus mengantisipasi besarnya pajak yang harus dibayar. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, penulis tertarik untuk meneliti perbedaan biaya fiskal yang timbul antara pembelian langsung dengan menggunakan dana pinjaman dari bank (kredit) dengan pembelian melalui sewa guna usaha (Financial Lease). Sehubungan dengan hal itu, maka penulis melakukan penelitian mengenai Analisis Dampak Perencanaan Pajak Melalui Sewa Guna Usaha Terhadap Beban Pajak Penghasilan Terutang. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis membahas beberapa pokok masalah sebagai berikut : 1. Biaya apa saja yang akan timbul bila perusahaan memilih alternatif sewa guna usaha (financial lease) dalam pengadaan aktiva tetap. 2. Biaya apa saja yang akan timbul bila perusahaan memilih alternatif kredit dari bank dalam perolehan aktiva tetap.

4 3. Apakah dampak biaya yang terjadi dalam pemilihan alternatif kredit dari bank dan sewa guna usaha (financial lease) terhadap pajak penghasilan terutang perusahaan. 4. Alternatif mana yang sebaiknya dipilih oleh perusahaan agar dapat meminimalkan pajak penghasilan terutang. 1.3 Maksud dan Tujuan Berdasarkan dari identifikasi masalah diatas maka penelitian dalam skripsi ini mempunyai maksud dan tujuan untuk : 1. Mengetahui biaya apa saja yang muncul bila perusahaan memilih alternatif sewa guna usaha (financial lease) dalam pengadaan aktiva tetap. 2. Mengetahui biaya apa saja yang muncul bila perusahaan memilih alternatif kredit dari bank dalam pengadaan aktiva tetap. 3. Mengetahui apakah dampak biaya yang timbul baik dari alternatif pembelian melalui kredit dari bank dan alternatif sewa guna usaha (financial lease) terhadap pajak penghasilan terutang perusahaan. 4. Mengetahui alternatif yang paling baik yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam meminimalkan pajak.

5 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Penulis Sebagai pengalaman yang sangat berharga bagi penulis untuk dapat meneliti dan memahami lebih dalam mengenai pembiayaan aktiva tetap perusahaan dan kaitannya dengan pajak. 2. Perusahaan Agar perusahaan memperoleh informasi yang bermanfaat sehingga dapat membuat suatu keputusan yang terbaik dalam pengadaan aktiva tetap dan membantu perusahaan dalam meminimalkan pajak yang dibayar tanpa menyalahi undang-undang perpajakan. 3. Pembaca Sebagai bahan informasi masukan untuk mengetahui alternatif-alternatif perolehan aktiva tetap dan dampak beban pajak yang timbul bagi perusahaan. 1.5 Kerangka Pemikiran Pajak merupakan salah satu sumber pemasukan terbesar bagi pemerintah. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik, membayar pajak merupakan suatu kewajiban sebagai bukti peran serta masyarakat bagi pembangunan bangsa dan negara.

6 Sebagai salah satu subjek pajak, perusahaan memiliki kewajiban membayar pajak atas penghasilan yang diterima. Oleh karena tarif pajak penghasilan yang berlaku di Indonesia adalah tarif pajak progresif, yakni semakin besar penghasilan dikenakan tarif yang berbeda pula besar persentasenya, maka semakin besar laba suatu perusahaan, pajak yang harus dibayar juga semakin besar. Dalam menjalankan aktivitas bisnis, perusahaan senantiasa membutuhkan barang-barang modal yang nilainya materiil. Perusahaan dapat memilih apakah akan membeli sendiri barang modal tersebut atau dengan cara menyewa dari pihak lain atau dengan mengajukan pinjaman kepada bank. Perusahaan harus melakukan perencanaan pajak yang sesuai dengan kondisi perusahaan agar dapat meminimalkan pajak yang akan dibayar. Perencanaan pajak merupakan tindakan penstrukturan yang terkait dengan konsekuensi potensi pajaknya, yang tekanannya pada pengendalian setiap transaksi yang ada kosekuensi pajaknya. Strategi mengefisienkan beban pajak penghasilan terutang perusahaan (penghematan pajak) yang dilakukan perusahaan haruslah bersifat legal supaya tidak mendapat sanksi-sanksi pajak di kemudian hari. Secara umum penghematan pajak menganut prinsip the least and the latest, yaitu membayar dalam jumlah seminimal mungkin dan pada waktu yang terakhir yang masih diizinkan oleh Undang-undang dan peraturan perpajakan. Strategi mengefisienkan beban pajak penghasilan terutang perusahaan (perencanaan pajak) dapat dijabarkan sebagai berikut (Suandy 2003:119):

7 1. Mengambil keuntungan dari berbagai pilihan bentuk badan hukum (legal entity) yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan jenis usaha. 2. Memilih lokasi perusahaan yang akan didirikan. Umumnya pemerintah memberikan insentif pajak khususnya untuk daerah-daerah tertentu (misal di Indonesia Bagian Timur). 3. Mengambil keuntungan sebesar-besarnya atau semaksimal mungkin dari berbagai pengecualian, potongan atau pengurangan atas Penghasilan Kena Pajak yang diperbolehkan Undang-undang. 4. Mendirikan perusahaan dalam satu jalur usaha (corporate company) sehingga diatur mengenai penggunaan tarif pajak yang paling menguntungkan antara masing-masing badan usaha (business entity) 5. Mendirikan perusahaan ada yang sebagai profit center dan ada yang sebagai cost center, sehingga dapat disebar penghasilannya. 6. Memberikan tunjangan kepada karyawan dalam bentuk uang atau natura dan kenikmatan (fringe benefit) untuk menghindari tarif pajak. 7. Pemilihan metode penilaian persediaan. Ada dua metode penilaian persediaan yang diizinkan dalam peraturan perpajakan, yaitu metode rata-rata dan metode first in first out (FIFO). 8. Untuk pendanaan aktiva tetap melalui sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) di samping pembelian secara langsung karena jangka waktu

8 leasing umumya lebih pendek dari umur aktiva dan pembayaran leasing dapat dibiayakan seluruhnya. 9. Pemilihan metode penyusutan yang diperbolehkan peraturan perpajakan. Jika perusahaan mempunyai prediksi laba yang cukup besar maka dapat dipakai metode penyusutan yang dipercepat (saldo menurun) sehingga atas biaya penyusutan tersebut dapat mengurangi laba kena pajak dan sebaliknya jika diperkirakan investasi pada awal-awal tahun belum bisa memberikan keuntungan atau timbul kerugian maka sebaiknya menggunakan metode penyusutan yang memberikan biaya lebih rendah dengan metode garis lurus supaya biaya penyusutan dapat ditunda untuk tahun berikutnya 10. Menghindari dari pengenaan pajak dengan cara mengarahkan pada transaksi yang bukan objek pajak. 11. Mengoptimalkan kredit pajak yang diperkenankan, untuk ini Wajib Pajak harus jeli untuk memperoleh informasi mengenai pembayaran objek pajak yang dapat dikreditkan. 12. Penundaan pembayaran kewajiban pajak dapat dilakukan dengan cara melakukan pembayaran pada saat mendekati tanggal jatuh tempo. Untuk melakukan perencanaan pajak salah satu caranya adalah dalam pengadaan aktiva tetap, dengan metode leasing dan kredit melalui bank. Leasing merupakan suatu bentuk usaha pembiayaan baru yang dikenal dengan istilah sewa

9 guna usaha di Indonesia pada tahun 1974 yang merupakan alternatif pembiayaan baru selain cara yang lazim dilakukan melalui perbankan. Sewa guna usaha (leasing) merupakan kontrak antara pemilik barang modal (lessor) dengan pemakai barang modal (lessee) dimana lessor memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan barang modal dalam jangka waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Lessee memberikan imbalan secara berkala sejumlah yang telah ditetapkan dalam perjanjian antara lessee dan lessor. Lessee dapat diberikan hak opsi untuk membeli barang modal tersebut pada akhir masa kontrak. Dengan demikian hak milik atas barang modal tersebut tetap menjadi milik lessor selama jangka waktu kontrak namun dapat berpindah di akhir masa kontrak sesuai perjanjian. Jika perusahaan menggunakan sewa guna usaha dengan hak opsi maka berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.1169/KMK- 01/1991, maka beban yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk perolehan aktiva tetap selama masa kontrak. Setelah masa sewa guna usaha tersebut habis, maka perusahaan dapat melakukan penyusutan atas aktiva tetap yang disewa guna usaha tersebut, dasar penyusutannya adalah sebesar nilai opsi. Biaya penyusutan, itu juga merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan. Sedangkan bila perusahaan memilih untuk membeli aktiva tetap melalui kredit dari bank, biaya yang dapat diakui hanya biaya penyusutan dan biaya bunganya saja.

10 Besarnya perbandingan penghematan pajak antara leasing dengan kredit melalui bank dapat dilakukan dengan cara membandingkan jumlah biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan, untuk meminimalkan pajak yang dapat dihitung melalui nilai nominal maupun menggunakan diskon faktor (present value), dan dengan membandingkan pula total pajak yang dibayar dengan menggunakan leasing dan kredit.

11 Kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Kerangka Pemikiran Gambar 1.1 Perusahaan Aktiva Tetap Pembelian Tunai Pembelian Langsung dengan Pinjaman dari Bank (Kredit) Sewa Guna Usaha Pajak Penghasilan Terutang