Endi Dwi Kristianto endidwikristianto@engineer.com http://endidwikristianto.blogspot.com



dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KABEL ATAS TANAH

Endi Dwi Kristianto

BAB III KABEL BAWAH TANAH

Endi Dwi Kristianto

BAB III KABEL BAWAH TANAH

BOOTCAMP SERTIFIKASI TEKNISI INSTALASI FIBER OPTIK (TIFO)

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

Endi Dwi Kristianto

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Endi Dwi Kristianto

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Design Hasil Survey Feeder STO Cikupa

REKAYASA JALAN REL. MODUL 5 : Bantalan PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Endi Dwi Kristianto

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

PROSEDUR STANDAR INSTALASI KABEL OPTIK UDARA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK

BAB III METODE & DATA PENELITIAN

Endi Dwi Kristianto

Endi Dwi Kristianto

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

SIFAT MEKANIK KAYU. Angka rapat dan kekuatan tiap kayu tidak sama Kayu mempunyai 3 sumbu arah sumbu :

Modul Jaringan Akses Tembaga Sistem Duct

Dimana : g = berat jenis kayu kering udara

No Kode :../Profesional/ / /2018

Macam-macam Tegangan dan Lambangnya

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE UNTUK MENGGANTUNG ATAU MENUMPU PIPA PADA INSTALASI PERPIPAAN. Murni * ) Abstrak

Kuliah ke-6. UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI FAKULTAS TEKNIK Jalan Sudirman No. 629 Palembang Telp: , Fax:

Perancangandanpembuatan Crane KapalIkanUntukDaerah BrondongKab. lamongan

BAB 4 TIANG PENYANGGA JARINGAN DISTRIBUSI

PEMANFAATAN BAMBU UNTUK TULANGAN JALAN BETON

PEDOMAN PEMBANGUNAN PRASARANA SEDERHANA TAMBATAN PERAHU DI PERDESAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Paving block dibuat dari

Commercial Wiring / Electrical Installation. LKS SMK Tingkat Provinsi Bali. Tahun 2012 KISI-KISI SOAL BIDANG LOMBA : Tingkat Provinsi Bali

Endi Dwi Kristianto

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan

Cara Install Mikrotik pada VirtualBox

5

Dinding Penahan Tanah

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

Prosiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO SMKN 2 WONOSARI

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

V. PENDIMENSIAN BATANG

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

PERHITUNGAN TUMPUAN (BEARING ) 1. DATA TUMPUAN. M u = Nmm BASE PLATE DAN ANGKUR ht a L J

BAB III STUDI PEMASANGAN JARINGAN LISTRIK TEGANGAN RENDAH DI PERUMAHAN MEKAR SARI REGENCY

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

MODEL PONDASI PAKU BUMI ULIR UNTUK PEKERJAAN BANGUNAN SATU LANTAI

BAB I RANGKA PEMBAGI UTAMA

Ari Angga Wijaya

BAB I 1.1 LATAR BELAKANG

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

Endi Dwi Kristianto

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

III. TEGANGAN DALAM BALOK

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sifat kayu merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERIAL / PERALATAN INSTALASI DOMESTIK & NON DOMESTIK

PRESENTASI TUGAS AKHIR JUDUL : KAJIAN PEMANFAATAN BENGKEL NON METAL SEBAGAI GALANAGAN KAPAL KECIL

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

BAB III. Metode Rancang Bangun

PENGARUH JARAK SENGKANG PADA PEMASANGAN KAWAT GALVANIS MENYILANG TERHADAP KUAT LENTU BALOK BETON BERTULANG

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT STANDARDISASI POS DAN TELEKOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB IV RUMAH KABEL Kapasitas RK ditentukan oleh jumlah pasangan Kabel Primer dan Sekunder maksimum yang dapat diterminasikan di RK tersebut.

Gambar 5.1. Proses perancangan

VM Virtual Box dan Cara Menginstalnya

Endi Dwi Kristianto

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

Struktur dan Konstruksi II

BAB 3 METODE ANALISIS

Penambat. Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

sendi Gambar 5.1. Gambar konstruksi jembatan dalam Mekanika Teknik

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29

Training Center ISSUED - 4/17/2004 1

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

STUDI PUSTAKA KINERJA KAYU SEBAGAI ELEMEN STRUKTUR

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG INSPEKSI

Transkripsi:

Fiber Optik Atas Tanah (Part 4) Endi Dwi Kristianto endidwikristianto@engineer.com http://endidwikristianto.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com. PEMASANGAN KABEL OPTIK ATAS TANAH UMUM Dalam rangka standarisasi pemasangan dan mutu material pemasangan kabel serat optik maka sangat diperlukan adanya standar atau pedoman pemasangan kabel serat optik baik untuk instalasi atas tanah maupun instalasi bawah tanah. Untuk itu perlu adanya pengetahuan dasar bagi para siswa baik teori maupun praktek tentang tata cara pemasangan kabel optik agar diperoleh keseragaman baik cara pemasangan maupun peralatan yang digunakan sehingga diperoleh hasil kerja yang berkualitas dan rapi. Segi yang harus diperhatikan dalam pemasangan kabel optik atas tanah adalah : Persyaratan teknis Estetika pemasangan Pemasangan Material Bantu Macam Tumpuan/tiang yang dipergunakan Tiang besi dari berbagai ukuran sesuai spesifikasi Tiang beton pratekan berpenampang bulat dari berbagai ukuran sesuai spesifikasi Tiang kayu dari berbagai macam-macam ukuran (balok atau bulat) dari jenis kayu kelas satu (jati, rasamala, kayu besi) yang sudah diawetkan dengan bahan anti rayap

Cara Penambatan Kabel Pada Tiang Cara Gantung Digunakan untuk rute lurus Di daerah yang jarang terjadi angin kencang Jarak antar tiang (gawang) 50 m Cara Tambat Digunakan pada rute belok Rute yang jarak antar tiangnya > 50 m Didaerah yang sering terjadi angin kencang Pada tiang tempat SSK atas tanah Pada tiang awal atau akhir Rincian material bantu dan cara pemasangannya : Cara Gantung Pada Tiang Besi Gambar.2.1. Tambat Gantung pada tiang Besi Tabel.01. Material bantu pada tiang besi 1 Klem pemasang diameter 75 mm 1 buah 2 Briket 75 mm 1 buah 3 Klem penggantung 1 buah

Cara Pemasangan Setelah kabel ditarik cukup kencang maka bearer dijepit dengan klem penggantung Cara Gantung pada tiang beton Gambar. 2.2. Tambat Gantung pada tiang beton Tabel.02. Material bantu pada tiang beton 1 Sabuk baja lebar 15 mm, panjang 350 mm 1 buah 2 Briket tiang beton 1 buah 3 Penjepit bearer kabel 1 buah 4 Mur-baut diameter 14 mm, panjang 6 cm 1 buah Cara Pemasangan Materail bantu dipasang sebelum penambatan Setelah kabel ditarik cukup kencang bearer dijepit

Cara Gantung pada Tiang Kayu Gambar 2.3. Tambat gantung pada tiang kayu Tabel.03. Material bantu pada tiang kayu 1 Sabuk baja lebar 15 mm, panjang 350 mm 1 bh 2 Briket tiang kayu 1 bh 3 Penjepit bearer kabel 1 bh 4 Mur-baut diameter 14 mm, panjang 6 cm 1 bh Cara Pemasangan Material bantu dipasang sebelum penambatan Setelah kabel ditarik cukup kencang bearer dijepit Cara tambat pada tiang besi Gambar.2.4. Tambat kabel pada tiang besi

Tabel.04. Material bantu pada tambat tiang besi 1 Briket 1 buah 2 Span wartel 3/8 2 buah 3 Klem penjepit bearer kabel 2 buah 4 Klem hook penjepit 2 buah Cara pemasangan Setelah kabel ditarik cukup kencang maka bearer dijepit pada kedua ujungnya tanpa memotong bearer Cara Tambat pada tiang kayu dan tiang beton Cara tambat pada tiang kayu maupun pada tiang beton sama saja dengan cara tambat pada tiang besi, perbedaanya hanya pada pemakaian briket Penambatan kabel pada rentang jauh Gambar.2.5. Tambat kabel pada rentang jauh Tabel.05. Material bantu pada penambatan kabel rentang jauh 1 Briket 1 bh 2 Span wartel 3/8 2 bh 3 Klem penjepit bearer kabel 2 bh 4 Klem hook penjepit 2 bh 5 Sakel 2 bh Cara pemasangan Prinsip pemasangan sama dengan cara tembat biasa bedanya disini menggunakan penjepit bearer ganda yang disambungkan pada sekang ulir atau span wartel dan klem hook

Cara tambat awal/akhir pada tiang bersi Gambar.2.6. Tambatan kabel awal/akhir pada tiang besi Tabel.06. Material bantu tambat awal / akhir 1 Polestrap 1 bh 2 Span wartel 3/8 1 bh 3 Buldogrip 3 bh 4 Sabuk plastik 3 bh 5 Kaos timbel 1 bh Cara pemasangan Setelah kabel ditarik cukup kencang dengan bantuan tracktang maka bearer kabel dikupas selanjutnya bearer ditambatkan pada polestrap dengan bantuan spanwartel dan buldoggrip. Setelah pekerjaan selesai tracktang dilepaskan dari bearer kabel. Cara tambat awal/akhir pada tiang kayu dan tiang beton Pada prinsipnya sama Perbedaanya pada penggunaan polestrap, untuk tiag kayu dan tiang beton digunakan dengan briket Rute ganda (dua kabel) Menggunakan briket ganda Cara penjepitan kabel sama seperti pada ketentuan satu rute

Penarikan Kabel Hal-hal yang perlu diketahui Sering dijumpai berbagai macam kabel (struktur, konstruksi, susunan serat) Untuk menjaga keamanan perlu diperhatikan tentang spesfifikasi kabel optik yang akan dipasang tersebut seperti tensile strength, bending radius dan berat kabel per satuan panjang Diagaram alir instalasi kabel optik atas tanah Persiapan Penanaman Tiang Pemasangan alat bantu Persiapan penarikan kabel Penarikan kabel Penambatan kabel Pencatatan dan pengetesan Diagram alur instalasi kabel optik atas tanah Pemasangan alat bantu dan perkakas Pemasangan besi sekang, klem kabel pada tiap tiang sesuai dengan posisi tiang dan penjepit kabel Pemasangan temberang pada tempat-tempat yang diperlukan Pemasangan rol-rol pelincir kabel pada klem kabel disetiap tiang yang dilalui dalam satu tahapan penarikan Tali penarik kabel Panjang tali penarik sebaiknya melebihi jarak satu gawang tanpa sambungan Alat anti pulir (swivel)

Digunakan untuk mencegah terjadinya puliran yang tidak beraturan Kaw at tali penarik Shackle Sw ivel Gambar.2.7. Alat anti pulir Katrol Digunakan untuk penarikan kabel dengan gaya tarik yang tinggi Alat penarik kabel (Tracktang) Dapat digunakan di atas tiang dengan cara menambatkan pada tiang Gambar.2.8. Alat penarik kabel Penempatan haspel Haspel ditempatkan pada dongkrak kabel. Diangkat pelan-pelan setinggi 10 cm dari tanah. Tutup haspel dibuka dan dibersihkan dari paku-paku atau plat penjepit yang tertinggal. Langkah-langkah Penarikan Kabel Optik Atas Tanah Hal-hal yang harus diperhatikan sewaktu penarikan Pada tiang tikungan Bila terdapat kesalahan penarikan dihentikan Kesalahan diperiksa dan diperbaiki pada saat itu juga Untuk tikungan yang tajam, arah penarikan diambil dari rute yang panjang dilihat dari tikungan

Arah tarikan Penarikan dengan tenaga manusia Perlu diperhatikan pada alat anti pulir agar tidak menggantung Penguluran tali penarik kabel dari ujung penarikan melalui rol kabel pada setiap tiang menuju sisi kabel Pengikatan tali penarik ujung kabel yang sebelumnya dihubungkan dengan anti pulir Pada kabel yang ujungnya terdapat mata penarikan dapat langsung disambungkan pada alat anti pulir menggunakan sakel-d (D-Shackel) Kabel serat optik Gambar.2.9. Arah tarikan kabel pada rute menikung Pulling Eye Kawat tali penarik Gambar.2.10. Penggunaan D-Shakel Shackle Swivel Pada kabel yang tidak ada mata penarik, maka cara penyambungannya menggunakan rajut baja (cable grip) Diikat kawat & dibalut isolasi Rajut baja Gambar.2.11. Bentuk rajut baja

Penguluran kabel Tali penarik ditarik perlahan-lahan Kabel diulur dengan cara memutar haspel Setelah ujung kabel sampai pada sisi penarikan maka dipersiapkan spare kabel dan membuat tambat awal/akhir Menegangkan kabel Kabel ditarik kembali ke sisi haspel dengan menggunakan alat penarik / tracktang. Setelah diperoleh ketentuan yang disyaratkan maka tambatkan kabel pada tiang Penambatan kabel Lepas kabel dari rol kemudian jepit dengan penggantung kabel Lentur Kabel Lentur (d) adalah selisih ketinggian antara garis lurus antara dua tiang (gawang) dengan ketinggian kabel terendah sepanjang gawang tersebut. Faktor penentu lentur kabel ; Batas putus gaya tegangan kawat pengantung Berat kabel termasuk kawat penggantung Gaya tegangan tambahan seperti tekanan angin d h Gambar.2.12. Lentur kabel L Sumber : Modul Fiber Optik Atas Tanah SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto