PENGARUH GAYA HIDUP SEHAT DAN INTERACTIVE MARKETING TERHADAP NIAT BELI QUAKER OATS



dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Perilaku Pascapembelian Handphone SAMSUNG Miftahul Fuad, Retna Ngesti S Abstrak: Kata Kunci:

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT DI PANGKALAN BUN. Winarti Setyorini

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang)

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH DAYA TARIK IKLAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN UNIVERSITAS JAMBI

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 4 No. Jan

Account Management. KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

PENGARUH PROMOSI, CITRA MEREK, DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN BERULANG PRODUK ELZATTA DI SURABAYA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

PENGARUH ELECTRONIC COMMERCE TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI PRODUK PAKAIAN DI BUNDA CINTA SHOP SANGATTA

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) BANDUNG BARAT BRANCH OFFICE)

Pengaruh Harga, Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Buku Gramedia Pandanaran Semarang

Doni Wihartika E-ISSN

PENGARUH ADVERTISING DAN PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. MANDALA CAHAYA SENTOSA SIDOARJO

PERBEDAAN KESADARAN LINGKUNGAN DAN NIAT BELI KOSMETIK RAMAH LINGKUNGAN ANTARA ANGGOTA DAN BUKAN ANGGOTA KOMUNITAS SOBAT BUMI INDONESIA

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA

Account Management. KULIAH 4 Konsep Mind Maping Dalam Penerapan Analisis Pemasaran. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

ANALISIS PENGARUH KETEPATAN WAKTU, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN CV.

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KESESUAIAN HARGA, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI VOSCO COFFEE SHOP MALANG

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Study Pada Pasien RSKU Surakarta)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada Pelanggan yang Menggunakan Jasa Pengiriman di Kantor Pos Besar Kota Malang)

ANALISIS DIMENSI E-SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN TOKO ONLINE OLEH: CELIA FAUSTINE NOVELIA

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS MAKANAN CEPAT SAJI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

Grace Mandasari Suharyono Sunarti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH STRATEGI DIFERENSIASI PRODUK, MEREK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SATRIA F150: HYPER UNDERBONE

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TATA RUANG TOKO DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SWALAYAN ADA BARU SALATIGA

ANALYSIS OF CONSUMER SATISFACTION IN BUYING PRIMA AND GUN MEATBALLS AT MALANG

PENGARUH GAYA HIDUP SEHAT, HARGA, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU ANLENE DI KEBUMEN

PENGARUH GAYA HIDUP DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR KAWASAKI NINJA 250 DI KOTA MALANG SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI DAN PEMBELAJARAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KULIAH MAHASISWA STP AVIASI JAKARTA. Anita Dyah Juniarti

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

SKRIPSI OLEH: SOFYAN SIDIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian selanjutnya. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Ficky Freddy 1, Rika Desiyanti 1, Mery Trianita Pembimbing 1 :

PENGARUH DIMENSI EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA MEREK AZWA PERFUME DI KOTA PADANG ABSTRACT

ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, LOKASI, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PRODUK GARMEN DI PT. JAYA ASRI GARMINDO KARANGANYAR ABSTRACT

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ekuitas merek memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian

Seminar Nasional IENACO ISSN:

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan

Kata kunci: Atribut Produk, Kualitas Pelayanan, Keputusan Pembelian

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Metro Futsal Renon Denpasar. Oleh

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:. pembelian sepeda motor merek Honda Beat di Surabaya.

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASSAN PENGGUNA UNIVERSITAS CIPUTRA LIBRARY SURABAYA. Oleh Diajeng Variant C ( )

Wike Warayuanti. Universitas Telkom. ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BUNTOK

BAB III METODA PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRANSAKSI ONLINE TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PRODUK HANDPHONE DI SURABAYA. OLEH: Theo Fondy

AWAN SETIYAWAN NIM. B

E-Jurnal Sariputra, Juni 2015 Vol. 2(2)

BAB V PENUTUP. Melalui hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat diketahui

BAB V PEMBAHASAN. Untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama, kedua dan ketiga, yaitu

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: HAMBAR PUJO UTOMO B

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI INTERNET SPEEDY

Cannon, J. P. W. D. Perault, dan E. J Me Carty Pemasaran Dasar :Pendekatan Manajerial Global. 16 ed Jakarta :Salemba empat.

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Produk, Harga, dan Promosi

Pengaruh Harga, Kualitas, Keragaman Produk dan Lokasi Pasar Terhadap Preferensi Konsumen Dalam Membeli Produk Pertanian di Pasar Tradisional Berastagi

Prosiding Manajemen ISSN:

PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TELEPON SELULAR PADA COUNTER IWAN CELL KERTOSONO

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AYAM GORENG DI RUMAH MAKAN AYAM GORENG PUTRO KARTO SUKOHARJO

BAB II TELAAH TEORITIS. Dalam telaah teoritis, dibahas landasan teori dan penelitian terdahulu

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH

PENGARUH FITUR, CITRA MERK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE XIAOMI DI PHONE MARKET MAL JOGJATRONIK YOGYAKARTA

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI RITA PASARAYA WONOSOBO

ABSTRAK. Kata-kata kunci: hedonic shopping value, shopping lifestyle, dan impulse buying

Oleh: Justika Salim S-1 Manajemen Darwin Lie, Efendi, Julyanthry

PENGARUH 4P (PRODUCT, PRICE, PROMOTION & PLACE) BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU ZEE DI KOTA BEKASI

PENGARUH GAYA HIDUP, PERSEPSI DAN PREFERENSI TERHADAP SIKAP KONSUMEN BELANJA ONLINE DI KOTA MALANG

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut bahwa : Pembelian perlengkapan skateboard di Noon Boardshop Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, penggunaan internet di

PENGARUH PENETAPAN HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA DI DHARMASRAYA. Oleh:

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B

Analisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha pada PT. Alfa Scorpii Lambaro Banda Aceh

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA L AMORE CAFE DI DENPASAR. Oleh Ni Kadek Yuliastina 1 Made Jatra 2

PENGARUH KELOMPOK ACUAN DAN INTERNET MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

kesimpulan bahwa Store Brand Price Image positif mempengaruhi Store

Maudy Marla Tanihattu dan Janto Paseru (Dosen Politeknik Negeri Ambon)

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MULTILEVEL MARKETING (Studi Pada PT. Sinar Nusa Indonesia Di Kota Semarang)

BAB V PENUTUP. Lokasi penelitian ini dilakukan di Surabaya dan sekitarnya dengan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA PADA LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN (Studi pada Pelanggan Natasha Skin Clinic Center Cabang Magelang)

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

OLEH: MELISSA YUSTIKA WIYANTO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA WAROENG LATTE KOTA MADIUN

PENERAPAN TEKNIK ANALISA BIAYA PEMASARAN UNTUK PERENCANAAN DAN PENGARAHAN PEMASARAN MAJALAH MATAN DI JAWA TIMUR Mu`ah ABSTRAK

PENGARUH FAKTOR PSIKOGRAFIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE PLAZA MULIA SAMARINDA

Transkripsi:

PENGARUH GAYA HIDUP SEHAT DAN INTERACTIVE MARKETING TERHADAP NIAT BELI QUAKER OATS MUHAMMAD SYAIFULLOH SRI SETYO IRIANI Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, Kampus Ketintang Surabaya 6023 E-mail: fire.ace90@gmail.com Abstract : Indonesian health develop significantly in decades. This is partly due to the modern lifestyle is not healthy, and followed by bad diet cause decreasement of people health. Quaker applies the interactive marketing in order to ease consumer in searching Quaker Oats s information and to build and develop consumer purchace intention. Limitation of this study is gymnasium member who care of heart health and access the Quaker Oats website one time or more in age range 25-55 years old. The samples used as much as 80 people, using quota sampling technique. The research instrument that used was a questionnaire, and multiple linear regression analysis. This study shows the results, that there is a positive effect between healthy lifestyle and interactive marketing towards purchase intention Quaker Oats simultaneously. In partially healthy lifestyle not significant effect on purchase intention. Keywords: healthy lifestyle, interactive marketing, purchase intention and quaker oats. PENDAHULUAN Penyakit jantung dan stroke merupakan penyakit menakutkan karena menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia. Jika sebelumnya penyakit ini dianggap monopoli orangtua, namun saat ini diderita pula oleh pasien di bawah usia 40 tahun. Berdasarkan Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat jumlah kematian yang disebabkan oleh penyaklit jantung rata-rata sebanyak 17,2 juta per tahun. Negara berkembang seperti Indonesia, penderita penyakit jantung naik hingga 13,7% akibat perubahan pola makan dan gaya hidup masyarakat. Gaya hidup modern yang tidak sehat, dan diikuti dengan tidak teraturnya pola makan, mengakibatkan tingkat kesehatan manusia semakin merosot. Menjamurnya masakan siap saji hingga penambahan bahan pengawet, pewarna dan perasa buatan pada makanan, juga kerap menjadi pemicu berkembangnya penyakit degeneratif, seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung, stroke, kanker, diabetes melitus dan penyakit lainnya (Yuliarti, 2009:93). Fenomena tersebut mendorong The Quaker Oats Company yang merupakan perusahaan makanan Amerika berbasis di Chicago memperkenalkan makanan sereal yang sehat dan instan yaitu Quaker Oatmeal yang merupakan nutrisi bermanfaat bagi kesehatan jantung yang tinggi karbohidrat kompleks, tinggi serat, tinggi protein dan rendah sodium dan agar masyarakat dengan gaya hidup modern yang dituntut cepat dan membutuhkan sesuatu yang serba instan tetap bisa mengkonsumsi makanan yang instan namun tetap sehat bebas dari kolesterol yang dapat menyebabkan serangan jantung. Dalam beberapa tahun terakhir, gaya hidup telah menjadi faktor penting dan diterapkan secara luas dalam menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan 1165 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

tentang konsumsi makanan (Mei- Fang Chen, 2009:166). Menurut Kotler dan Keller (2009:175), gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapat. Menurut Mowen (2002:282), Gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Konsep gaya hidup diatas sangat umum dan luas, oleh karena itu konstruk gaya hidup perlu difokuskan pada gaya hidup tertentu yakni gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat merupakan perilaku individu yang berhubungan dengan kesehatan, yang diukur menggunakan indikator konsumsi makanan organik, perawatan kesehatan, dan keseimbangan kehidupan. (Mei-Fang Chen, 2009:169). Hal ini juga dikuatkan dengan hasil penelitian tersebut bahwa kesadaran kesehatan dan sikap lingkungan mempengaruhi sikap konsumen terhadap makanan organik melalui gaya hidup sehatnya (Mei-Fang Chen, 2009: 173). Seiring perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat saat ini telah beranjak dari era Technology as a tool menjadi Technology as a lifestyle. Dimana teknologi bukan lagi menjadi alat tetapi telah berubah menjadi gaya hidup yang menjadikan internet sebagai tren media untuk mencari berbagai informasi. Hasil riset yang dirilis oleh Majalah Marketeers ini dilakukan oleh MarkPlus Insight terhadap 2161 pengguna Internet di Indonesia memberikan gambaran jelas mengenai tren penggunaan Internet di Indonesia. Menurut MarkPlus Insight, jumlah pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2011 ini sudah mencapai 55 juta orang, meningkat dari tahun sebelumnya di angka 42 juta. (www.kompas.com, 2012). Fenomena diatas terbaca oleh Quaker untuk memperkenalkan produk oatmealnya, Quaker membuat website khusus berjudul www.sayangijantungmu.com dan mengkampanyekan Gerakan Sayangi Jantungmu untuk meningkatkan frekuensi konsumsi oatmeal di kehidupan sehari-hari karena oatmeal baik untuk jantung. Keberadaan berbagai menu untuk mengolah oatmeal juga dimaksudkan agar masyarakat yang tadinya tidak tertarik membeli karena rasanya yang hambar jadi berniat untuk membeli karena mengetahui trik untuk memodifikasi rasa tersebut (Majalah Marketeers edisi Maret 2012). Sehingga suatu konsep dan mekanisme pemasaran berbasis web juga telah menjadi kebutuhan. Konsep ini dikenal dengan nama Interactive marketing (E-marketing). Interactive marketing adalah upaya perusahaan untuk memberikan informasi, mengkomunikasikan, mempromosikan, serta menjual produk dan jasanya (marketing) melalui internet (Kotler, 2009). Menurut Kotler dan Keller (2009:249) salah satu dimensi e-marketing adalah Website. Menurut Kalyanam & Mclntrye (2002) dalam Fandy Tjiptono, indikator untuk mengukur interactive marketing adalah ketersediaan informasi mengenai 4P (product, price, place, dan promotion), adanya layanan konsumen, individu yang bergabung dengan website untuk membentuk suatu komunitas, tampilan website, dan kemudahan dalam mengakses informasi yang disediakan dalam website suatu perusahaan. Strategi interactive marketing dilakukan untuk membentuk atau meningkatkan niat beli seperti hasil penelitian Jung- Hwan Kim dan Sharron J. Lennon (2009:257) menyatakan bahwa informasi yang tersedia dalam website, serta keamanan informasi merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi kepuasan dan niat beli konsumen. 1166 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

Sumarwan (2004:147) berpendapat niat beli (intention) adalah tindakan atau perilaku yang akan dilakukan oleh seorang konsumen (likelihood or tendency). Sedangkan Shimp (2000:161) juga mengemukakan bahwa niat (intention) untuk membeli merek tertentu terjadi ketika timbul keinginan untuk membeli suatu produk di masa yang akan datang. Byeong-joon moon (2004:110) mengemukakan bahwa semakin tinggi konsumen bersemangat dalam menggunakan internet, semakin tinggi pula niat konsumen untuk mencari atau membeli melalui internet. Hasil dari penelitian Hueihuang kuan (2008: 33) mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara website quality terhadap customer initial purchase and continued purchase at e-commerce websites (niat membeli dan niat membeli selanjutnya). Dalam pemecahan masalah yang terjadi, penelitian ini bertujuan (1) untuk menganalisis dan membahas pengaruh gaya hidup sehat terhadap niat beli Quaker Oats, (2) untuk menganalisis dan membahas pengaruh interactive marketing terhadap niat beli Quaker Oats, dan (3) untuk menganalisis dan membahas pengaruh gaya hidup sehat dan interactive marketing terhadap niat beli Quaker Oats secara simultan, Penelitian ini dilakukan pada anggota sanggar senam Fit n Kic, Primadona, Fit Plus dan Borneo Surabaya dengan batasan responden berjenis kelamin perempuan, orang yang pernah membuka website Quaker oat minimal satu kali, peduli kesehatan jantung dan berusia dewasa lanjuttua (25-55 tahun). dan target responden minimal sebanyak 80 orang. KAJIAN PUSTAKA Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Amstrong (2011:164) Perilaku pelanggan mengacu pada perilaku pembelian konsumen akhir individu dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Sedangkan Engel, Blackwell dan Miniard dalam ujang Sumarwan (2004:25) menyatakan bahwa, tindakan langsung yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Konsep ini sangat penting digunakan pada saat mempelajari perilaku konsumen. Di mana dalam konsep perilaku konsumen terdapat permodelan bagaimana perilaku konsumen sebelum, saat dan sesudah pembelian. Berdasarkan permodelan tersebut peneliti dapat menganalisis bagaimana perilaku konsumen. Pada model perilaku engel dkk (1993:300) menjelaskan bagaimana bagaimana perilaku konsumen sebelum, saat dan sesudah pembelian. Gaya Hidup Menurut Kotler dan Keller (2009:175), gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapat. Menurut Mowen (2002:282), Gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Konsep gaya hidup diatas sangat umum dan luas, oleh karena itu konstruk gaya hidup perlu difokuskan pada gaya hidup tertentu yakni gaya hidup sehat. Konsep gaya hidup sehat yang digunakan peneliti ini mengadopsi dari penelitian Mei-Fang Chen (2009), yang mendefinisikan gaya 1167 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

hidup sehat sebagai perilaku individu yang berhubungan dengan kesehatan yang dengan menggunakan indikator konsumsi makanan organik, perawatan kesehatan, dan keseimbangan kehidupan. Hal ini juga dikuatkan dengan hasil penelitian tersebut bahwa kesadaran kesehatan dan sikap lingkungan mempengaruhi sikap konsumen terhadap makanan organik melalui gaya hidup sehatnya (Mei-Fang Chen, 2009: 173). Interactive Marketing Interactive marketing adalah upaya perusahaan untuk memberikan informasi, mengkomunikasikan, mempromosikan, serta menjual produk dan jasanya (marketing) melalui internet (Kotler, 2009:46). Sedangkan menurut Chaffey (2008:339), istilah interactive marketing cenderung mengacu pada eksternal pespektif tentang bagaimana internet dapat digunakan bersama-sama dengan media tradisional untuk mendapatkan dan memberikan layanan kepada pelanggan. Sedangkan berdasarkan fungsifungsi utama e-marketing yang dijelaskan dalam Tjiptono.dkk (2008:700-701) disimpulkan bahwa indikator e-marketing untuk menimbulkan niat beli meliputi: Ketersediaan informasi mengenai produk (isi produk, variasi produk, resep produk dan manfaat produk), dan promosi (tes kesehatan jantung dan panduan sehat). Adanya layanan konsumen, wadah bagi konsumen dalam menyampaikan saran dan kritik. Adanya komunitas dalam website perusahaan. Tampilan website, meliputi gambar, tulisan atau huruf dan warna. Kemudahan dalam mengakses informasi yang disediakan dalam website suatu perusahaan, yaitu kemudahan penggunaan, kemudahan navigasi, konsistensi tata letak, dan daya tarik visual. Niat Beli Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:227), dalam riset pemasaran dan konsumen, niat beli merupakan pernyataan maksud konsumen untuk membeli. Skala maksud pembeli digunakan untuk menilai kemungkinan konsumen untuk membeli suatu produk atau berprilaku menurut cara tertentu. Sedangkan Sumarwan (2004:147) juga berpendapat jika niat beli (intention) adalah tindakan atau perilaku yang akan dilakukan oleh seorang konsumen (likelihood or tendency). Selanjutnya, menurut penelitian Jung-Hwan Kim dan Sharron J. Lennon (2009:257) menyatakan bahwa informasi yang tersedia dalam website, serta keamanan informasi merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi kepuasan dan niat beli konsumen. Hasil dari penelitian Huei-huang kuan (2008: 33) mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara website quality terhadap customer initial purchase and continued purchase at e-commerce websites (niat membeli dan niat membeli selanjutnya). Variabel niat beli akan diukur dengan menggunakan indikator mempelajari lebih jauh tentang produk dan kemungkinan membeli produk. Berdasarkan kajian teoritis dan empiris yang diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: H1 = Gaya hidup sehat berpengaruh positif terhadap niat beli. H2 = Interactive marketing berpengaruh positif terhadap niat beli. H3 = Gaya hidup sehat dan Interactive marketing niat beli secara simultan. 1168 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

METODE Penelitian ini menggunakan desain penelitian conclusive dengan jenis penelitian causal dimana penelitian ini bertujuan untuk menguji suatu hipotesis mengenai hubungan khusus anatara variabel bebas (gaya hidup sehat dan interactive marketing) dan variabel terikatnya (niat beli) pada anggota sanggar senam Fit n Kic, Primadona, Fit Plus dan Borneo Surabaya. Adapun rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gaya hidup sehat (X 1) terdiri dari indikator: Konsumsi makanan organik (X 1.1) Perawatan kesehatan (X 1.2) Keseimbangan kesehatan (X 1.3) Interactive marketing (X 2) terdiri dari indikator: Ketersediaan informasi mengenai produk dan promosi (X 2.1) Adanya layanan konsumen (X 2.2) Adanya komunitas dalam website perusahaan (X 2.3) Tampilan website (X 2.4) Kemudahan dalam mengakses informasi yang tersedia dalam website (X 2.5) Niat Beli (Y) terdiri dari indikator: Mempelajari lebih jauh tentang produk (Y 1.1) Kemungkinan akan membeli produk (Y 1.2) Sumber : Mei-Fang Chen (2009), Kotler (2009), Huei-huang kuan (2008), Schiffman dan Kanuk (2000), Sumarwan (2004) Gambar 1 : Rancangan Penelitian Populasi yang digunakan adalah anggota dari semua sanggar senam yang dibatasi untuk orang yang peduli kesehatan jantung dan pernah membuka website Quaker Oats minimal satu kali serta yang berumur (25-55) tahun. Jumlah sampel yang ditetapkan minimal sebanyak 80 dengan teknik penarikan sampel quota sampling menggunakan data primer dan sekunder. Variabel yang digunakan pada penelitian ini ada dua jenis yaitu variabel bebas yang diwakili oleh gaya hidup sehat dan interactive marketing dan variabel terikat yang diwakili oleh niat beli. Gaya hidup sehat diartikan sebagai sebagai perilaku individu yang berhubungan dengan kesehatan. Gaya hidup sehat digunakan untuk mengukur seberapa jauh perilaku seseorang dalam menjaga kesehatannya dengan menggunakan tiga indikator yaitukonsumsi makanan organik, perawatan kesehatan, dan keseimbangan kehidupan. Interactive marketing diartikan sebagai upaya perusahaan untuk memberikan informasi, mengkomunikasikan, mempromosikan, serta menjual produk dan jasanya (marketing) melalui internet. Interactive marketing dapat diukur menggunakan lima indikator yaitu ketersediaan informasi mengenai produk dan promosi, adanya layanan konsumen, adanya komunitas dalam website perusahaan, tampilan website dan kemudahan dalam mengakses informasi yang tersedia dalam website. Niat beli merupakan pernyataan maksud konsumen untuk membeli. Skala maksud pembeli digunakan untuk menilai kemungkinan konsumen untuk membeli suatu produk atau berprilaku menurut cara tertentu. Niat beli dapat diukur dua item pernyataan mengenai mempelajari lebih jauh tentang produk dan kemungkinan akan membeli produk. Adapun lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tempat sanggar senam di Surabaya yakni Fit n Chic yang beralamat di Jl. Kertajaya Indah Timur XIV-A 20, Primadona di Jl. Embong Kemiri 2, Fit Plus di Jl. Dharmahusada Indah 1169 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

1,658 Muhammad Syaifulloh dan Sri Setyo Iriani;Pengaruh Gaya Hidup Sehat... II/48 Bl J/5, dan Borneo di Jl. Putro Agung Wetan 2. Data diperoleh dari penyebaran angket, observasi dan kajian pustaka. Instrumen penelitian menggunakan skala agree-disagree scale yang hanya memberikan dua kategori ekstrim yaitu sangat setuju dan sangat tidak setuju dengan rentang nilai 1 5. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik regresi linier berganda untuk mengukur pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini. HASIL Responden dalam penelitian ini sebagian besar berumur 35-45 tahun sebanyak 32 responden dengan intensitas melihat website Quaker Oats sebanyak 2 5 kali dalam seminggu terakhir. Dimana responden dengan usia 35-45 tersebut merupakan responden yang mempunyai banyak kesibukan dalam aktivitas setiap harinya, sehingga dalam kurun waktu seminggu terakhir mereka hanya membuka website Quaker Oats sebanyak 2 5 kali. Usia responden 35-45 tahun dalam penelitian ini adalah mereka yang pendapatannya antara Rp 2.000.000 - Rp 4.000.000. Dimana dalam kisaran pendapatan tersebut responden yang berusia 35-45 merupakan konsumen yang berpotensi untuk mengkonsumsi Quaker Oats dan sesuai dengan target pasar Quaker Oats yakni untuk kalangan menengah keatas. Responden pada penelitian ini sebagian besar melihat website Quaker Oats lebih dari 2 kali. Responden yang paling sering melihat website Quaker Oats adalah responden yang berusia 35-45 tahun, karena pada usia 35-45 tahun tersebut mereka lebih sering mencari informasi untuk melakukan gaya hidup sehat (peduli kesehatan) karena kesadaran akan menjaga kesehatan lebih tinggi dibandingkan dengan usia 25-35 tahun. Responden pada penelitian ini sebagian besar yang pendapatan berkisar Rp 2.000.000 4.000.000 yakni sebanyak 31 responden. Responden tersebut berusia antara 35 45 tahun. Sehingga sesuai dengan target market yang dibidik oleh Quaker Oats. Responden pada penelitian ini sebagian besar sejumlah 43 responden dengan pendapatan antara 2.000.000 4.000.000 pernah melihat website Quaker Oats 2-5 kali. Hal ini mengindikasikan bahwa mereka memiliki kesibukan yang cukup tinggi sehingga intesitas melihat website berkisar 2-5 kali saja. Hasil analisis data menggunakan regresi linier berganda yang menjelaskan pengaruh antara gaya hidup sehat dan interactive marketing terhadap niat beli quaker oats dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut. Tabel 1 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Model B t hitung t tabel Sig. t Konstanta 1,928,000 Gaya sehat Interactive marketing hidup R = 0,791 R square = 0,616 F hitung = 64,244 F tabel = 3,11 Sig. F = 0,000 0,027 0,069,660 0,134 4,678,000 Variabel Terikat (Y): Niat Beli Berdasarkan tabel 1 hasil analisis regresi linier berganda dapat dijelaskan nilai R sebesar 0,791 menunjukkan bahwa tingkat korelasi antara variabel gaya hidup sehat (X 1 ) dan interactive marketing (X 2 ) 1170 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

terhadap variabel niat beli (Y) adalah sangat kuat. Sedangkan nilai R square sebesar 0,616 ini menjelaskan bahwa 38,4% dari variabel terikat (niat beli) dipengaruhi oleh variabel gaya hidup sehat (X 1 ) dan interactive marketing (X 2 ). Sedangkan sisanya sebesar 29,6% merupakan pengaruh dari variabel lain. Konstanta sebesar 1.928 menyatakan bahwa apabila gaya hidup sehat dan interactive marketing sama dengan 0 (nol), maka besarnya pembentukan niat beli Quaker Oats adalah sebesar 1.928. Koefisien regresi variabel gaya hidup sehat sebesar 0,027 menunjukkan apabila gaya hidup sehat mengalami kenaikan sebesar satu satuan, maka akan menaikkan niat beli Quaker Oats sebesar 0,027 satuan, dengan asumsi interactive marketing konstan. Sedangkan koefisien regresi variabel interactive marketing sebesar 0,487 menunjukkan apabila interactive marketing mengalami kenaikan sebesar satu satuan, maka akan menaikkan niat beli Quaker Oats sebesar 0, 487 satuan, dengan asumsi gaya hidup sehat konstan. PEMBAHASAN Pengaruh Gaya Hidup Sehat (X 1 ) Terhadap Niat Beli Quaker Oats (Y) Gaya hidup sehat dalam penelitian ini sesuai dengan jurnal penelitian Mei-Fang Chen (2009) yang menggunakan tiga indikator yang sama dengan penelitian ini untuk mengukur gaya hidup sehat yaitu konsumsi makanan organik, perawatan dan keseimbangan kehidupan yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap niat beli. Di sisi lain, Supranto dan limakrisna (2007:145) mengemukakan jika gaya hidup adalah faktor penting yang mempengaruhi segala aspek perilaku seseorang (konsumen). Gaya hidup seseorang mempengaruhi perilaku pembelian, yang bisa menentukan keinginan atau niat konsumsi seseorang. Kasali juga menyatakan (1998:225) juga menyatakan gaya hidup akan mempengaruhi keinginan seseorang untuk berperilaku dan akhirnya akan menentukan pilihanpilihan konsumsi seseorang, sehingga hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat tersebut diatas. Gaya hidup sehat dalam penelitian ini secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pembentukan niat beli Quaker Oats. Terlihat pada nilai t hitung (0,442) < t tabel (1,658). Hal ini belum sesuai dengan penelitian Mei-Fang Chen (2009) yang menggunakan tiga indikator yang sama dengan penelitian ini untuk mengukur gaya hidup sehat yaitu konsumsi makanan organik, perawatan dan keseimbangan kehidupan yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap niat beli, karena hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa variabel gaya hidup sehat berpengaruh kurang signifikan terhadap niat beli disebabkan pengetahuan responden tentang Quaker Oats terpaku pada rasanya yang hambar, mereka belum mengetahui resep masakan untuk memodifikasi Quaker Oats sesuai dengan selera yang diminati. Kemudian menurut mereka penyakit jantung merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan penyebab tingginya angka kematian di Indonesia yang disebabkan oleh faktor genetik dan gaya hidup tak sehat sehingga mereka mulai sadar akan gaya hidup sehat secara preventif, dimana mereka benarbenar menerapkan gaya hidup sehat untuk mengantisipasi penyakit yang berbahaya (penyakit jantung, stroke, diabetes dll). Selain itu, mereka juga sadar pola makan sehat guna menjaga kesehatan terutama 1171 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

kesehatan jantung dengan melakukan pola makan seimbang dan melakukan kegiatan olahraga untuk menjaga kebugaran tubuh. Dalam penelitian ini, deskripsi jawaban responden pada variabel gaya hidup sehat diperoleh total ratarata dari semua indikator sebesar 3,86. Perawatan kesehatan merupakan indikator yang menjadi pertimbangan tertinggi audience dalam memahami pengaruh gaya hidup sehat terhadap niat beli. Hasil ini menunjukkan bahwa perawatan kesehatan yang dilakukan oleh anggota sanggar senam dengan melakukan olahraga teratur merupakan rutinitas responden dalam melakukan gaya hidup sehat. Selanjutnya indikator pada gaya hidup sehat yang mempunyai nilai terendah oleh audience dalam memahami pengaruh gaya hidup sehat terhadap niat beli adalah perawatan kesehatan. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggota sanggar senam melakukan perawatan kesehatan dengan cara melakukan diet untuk mengurangi kolesterol. Hal ini dikarenakan setiap anggota sanggar senam memiliki metode tersendiri dalam melakukan perawatan kesehatan yang cocok dengan keinginan mereka untuk menerapkan gaya hidup sehat, sehingga metode diet untuk mengurangi kolesterol kurang diminati dan mereka lebih beranggapan bahwa metode olahraga atau senam lebih menyenangkan, sehingga berdampak pada kurangnya niat beli Quaker Oats. Pengaruh Interactive Marketing (X 1 ) terhadap Niat Beli Quaker Oats (Y) Variabel interactive marketing (X 2 ) memiliki nilai t hitung (4,678) > t tabel (1,658) dan nilai signifikansi (0,000) yang menunjukkan variabel interactive marketing (X 2 ) berpengaruh signifikan terhadap variabel niat beli (Y). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel interactive marketing lebih dominan mempengaruhi niat beli Quaker Oats. Sesuai dengan teori yang dikatakan oleh Rogers and Robert (2007:269), Pemasaran dengan menggunakan website mengajak pembeli dan pembeli potensial dengan menggunakan komunikasi interaktif untuk tujuan menjual produk dan jasa perusahaan atau mengubah pembeli potensial menjadi pembeli, artinya dengan menggunakan interactive marketing sebagai strategi pemasaran dapat membentuk atau meningkatkan niat beli konsumen. Interactive marketing juga dapat memudahkan konsumen dalam mencari informasi apapun tentang quaker dengan cara mudah dan cepat melalui websitenya sehingga dapat menghemat waktu biaya dan tenaga mereka. Selain itu, penelitian dari Huei- Huang Kuan dkk (2008), menyatakan bahwa kualitas website (kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan) berpengaruh positif terhadap niat beli dan niat beli selanjutnya. Kemudian penelitian Byeong-joon moon (2004:110) mengemukakan bahwa semakin tinggi konsumen bersemangat dalam menggunakan internet, semakin tinggi pula niat konsumen untuk mencari atau membeli melalui internet. Maka dari itu, hasil dari penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya diatas tersebut. Sedangkan dalam penelitian ini, deskripsi jawaban responden pada variabel interactive marketing diperoleh total rata-rata dari semua indikator sebesar 3,89. Indikator yang menjadi pertimbangan tertinggi audience dalam memahami pengaruh interactive marketing melalui website Quaker Oats terhadap niat beli adalah ketersedian 1172 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

informasi mengenai produk dan promosi. Hal ini menunjukkan pernyataan pada indikator ketersedian informasi mengenai produk dan promosi mempunyai pengaruh tertinggi, maka dapat disimpulkan bahwa ketersediaan informasi tersebut diperlukan responden untuk mengetahui lebih jauh tentang produk Quaker Oats dan menyimpan informasi tersebut dalam benak mereka sebelum membentuk niat beli mereka, sehingga item pertanyaan ini memiliki hasil yang lebih besar dibandingkan dengan item pernyataan yang lainnya. Selanjutnya indikator yang menjadi pertimbangan terendah oleh audience dalam memahami pengaruh interactive marketing melalui website Quaker Oats terhadap niat beli adalah kemudahan dalam mengakses informasi yang tersedia dalam website. Pada jawaban responden untuk indikator kemudahan dalam mengakses informasi yang tersedia dalam website, diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,89 pada item pernyataan Tata letak menu dalam website Quaker Oats tidak berubah-ubah (konstan) dan nilai rata-rata sebesar 3,71 pada item pernyataan Panduan navigasi (petunjuk) dalam website Quaker Oats mudah dimengerti. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian dari responden anggota sanggar senam merasa sedikit kesulitan dalam mengakses informasi melalui website Quaker Oats karena panduan navigasi untuk mencari informasi tersebut tidak ditunjukkan dengan jelas sehingga terkesan sedikit membingungkan bagi responden dalam mendapatkan informasi yang diperlukan. Hal ini lah yang menjadi sebab pada indikator kemudahan dalam mengakses informasi yang tersedia dalam website mempunyai kontribusi yang rendah terhadap pembentukan niat beli Quaker Oats. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh secara simultan antara variabel gaya hidup sehat (X 1 ) dan interactive marketing (X 2 ), terhadap pembentukan niat beli (Y) Quaker Oats. Besarnya pengaruh adalah 61% dengan sisanya sebesar 39% dari variabel di luar penelitian. (2) Interactive marketing secara parsial mempengaruhi pembentukan niat beli Quaker Oats pada anggota sanggar senam Fit n Kic, Primadona, Fit Plus dan Borneo Surabaya. (3) Gaya hidup sehat secara parsial tidak mempengaruhi pembentukan niat beli Quaker Oats pada anggota sanggar senam Fit n Kic, Primadona, Fit Plus dan Borneo Surabaya. SARAN Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dapat disarankan sebagai berikut: (1) Pada variabel interactive marketing, indikator kemudahan dalam mengakses informasi yang tersedia dalam website merupakan indikator yang memiliki nilai terendah. Disarankan kepada perusahaan untuk terus mengoptimalkan kinerja website, sehingga pesan yang ingin direalisasikan perusahaan dapat tersampaikan dengan baik kepada konsumen. (2) bagi peneliti selanjutnya : (a) Jika menggunakan variabel gaya hidup sehat, untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan lebih kongkret mengenai gaya hidup sehat bersifat preventif (dilakukan sebelum terkena penyakit), atau yang bersifat represif (dilakukan setelah terserang penyakit) yang perlu ditinjau dan disesuaikan dengan obyek penelitian. (b) meneliti variabel bebas diluar penelitian ini mengingat terdapat pengaruh sebesar 39% dari variabel lain seperti manfaat produk, inovasi produk, dan kualitas produk. 1173 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

UCAPAN TERIMA KASIH Keberhasilan penulisan jurnal ilmiah manajemen ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, serta dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : (1) Dr. Sri Setyo Iriani S.E.,M.si selaku dosen pembimbing skripsi (2) Sanaji S.E.,M.si selaku dosen penguji skripsi (3) Dra. Hj. Anik Lestari A. M.M selaku dosen penguji. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan temanteman yang selama ini turut membantu menyelesaikan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Chaffey, Dave; et al. 2008. Internet Marketing. England: Pearson Education limited. Schiffman, Kanuk. 2000. Consumer Behaviour. Jakarta: PT. Indeks. Chen, Mei - Fang. 2009. Attitude toward Organic Foods among Taiwanese as Related to Health Consciousness, Environmental Attitudes, and The Mediating Effects of a Healthy Lifestyle. British Food Journal, (Online), 111 (2).. Engel, James F, dkk. 1993. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Jilid 2. Terjemahan oleh F.X. Budijanto. 1995. Jakarta: Binarupa Aksara. Kasali, Rheinald. 1998. Membidik pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan Positioning. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kim, Juang-Hwan dan Lennon Sharron J. 2009. Information Available on a Website: Effects on Consumers Shopping Outcomes. Journal of Fashion Marketing and Management, (Online), 14 (2). Kotler, Philip. dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga belas. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kotler, Philip and Amstrong G. 2011. Principles of Marketing. Edisi ketiga belas. New Jersey: Prentice-Hall Inc. Kuan, Huei-Huang, Bock Gee-Woo dan Vathanophas Vichita. 2008. Comparing The Effects of Website Quality on Customer Initial Purchase and Continued Purchase at E-commerce Websites. Journal of Behaviour and Information Technology, (Online), 27 (1). (Kompas.com, di akses pada tanggal 10 Oktober 2012) Marketers. 2012. Nine Customer Behavior Trends. Indonesia. Minor M, & Mowen J., 2010. Perilaku konsumen. Jakarta: Erlangga. Moon, Byeong-Joon. 2004. Consumer Adoption of The Internet as an Information Search and Product Purchase Channel: Some Research Hypotheses. Journal of Internet Marketing and Advertising 1 (1). Shimp, Terence A. 2000. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Edisi kelima. Jilid 1. Terjemahan oleh Revyani Sahrial dan Dyah Aniksari. 2003. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia. Supranto, J dan Limakrisna, Nandan. 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran untuk Memenangkan Persaingan Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media. Tjiptono Fandy, 2008. Strategi Pemasaran. Edisi ketiga. Yogyakarta : penerbit Andy 1174 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

Yuliarti, Nurheti. 2009. The Vegetarian Way. Yogyakarta: Andi. 1175 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013