ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM GRADISKA CANDIREJO TUGAS AKHIR



dokumen-dokumen yang mirip
BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan bahasa latin kredit berarti credere yang artinya percaya. Maksud dari

By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi adalah suatu perkumpulan atau organisasi ekonomi yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berdasarkan persejuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN PUSTAKA. dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi. Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang (Kasmir, 2002:23). Bank adalah merupakan salah satu badan usaha

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. perekonomian suatu negara.anggapan ini ternyata tidak sepenuhnya salah karena. bank sebagai lembaga keuangan yang sangat vital.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 PengertianTentang BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Prosedur Pembiayaan Musyārakah Pada Bank Negara Indonesia. Syariah Kantor Cabang Banjarmasin

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengertian kredit berkembang lebihluas lagi seperti berikut ini :

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. IAPI (2011:319.2) pengertian pengendalian intern adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prosedur juga dapat memudahkan para pekerja dalam menyelesaikan suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara seragam.

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan

PENGALOKASIAN DANA BANK

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II URAIAN TEORITIS. Kata kredit berasal dari bahasa Yunani, yaitu credere yang artinya

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. usahanya. Sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional maupun. dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERSYARATAN MENGAJUKAN KREDIT DI BANK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi. Jasa yang diberikan bank. atau pinjaman uang untuk usaha kecil dan yang dijalankan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Fungsi Bank Umum dalam Pemberian Kredit. bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayat 2 dijelaskan bahwa, bank adalah badan usaha yang menghimpun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Efektif berkaitan dengan banyaknya hasil yang dicapai. Menurut Yamit

Transkripsi:

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM GRADISKA CANDIREJO TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya dalam Ilmu Syariah Disusun oleh : SITI MAUNAH NIM : 20107025 JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM GRADISKA CANDIREJO TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya dalam Ilmu Syariah Disusun oleh : SITI MAUNAH NIM : 20107025 JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010

MOTTO Jadilah seperti pohon yang berbuah lebat, walau dilempar dengan batu sekalipun namun ia balas dengan buah Belajar itu bisa untuk kesenangan, bisa untuk hiasan dan bisa juga memperoleh kemampuan Bacalah Al-Qur an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para pembacanya (HR.Muslim dari Umamah).

PERSEMBAHAN Karya ini saya persembahkan untuk: 1. Ibu dan bapak saya tercinta yang telah membesarkan dan membimbing saya sehingga berhasil seperti ini 2. Adik-adik serta kakak-kakak saya yang telah meberikan motivasi, saya ucapin terimakasih. 3. Temen-temenku, terutama empat sekawan yang selalu ada dan membantu memberikan masukan-masukan. 4. Buat temen-temen sekelas yang kadang suka usil. 5. Ari, Boz papi, Mbah Din, Jiteng, Fajar dan semuanya makasih atas doa, semangat dan motivasinya.

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum. Wr. Wb Puji syukur selalu penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan semua Rahmat, Hidayah serta Inayahnya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini tanpa suatu halangan apapun. Sholawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menyelamatkan kita dari zaman kekafiran menuju zaman yang penuh kedamaian. Penyusunan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya pada jurusan syariah program studi DIII Perbankan Syariah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dalam proses penulisan tugas akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun secara materiil. Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Drs. Mubasirun, M.Ag selaku ketua jurusan syariah STAIN Salatiga. 3. Abdul Aziz N.P, S.Ag, M.M., selaku ketua program studi DIII Perbankan Syariah. 4. H. Agus Waluyo, M. Ag., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam menyusun tugas akhir ini. 5. Seluruh dosen dan staf STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu serta pelayanan yang baik selama penulis menuntut ilmu. 6. H.Z Joko Sumpeno, S.E selaku pimpinan KSP Gradiska yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan magang.

7. Seluruh karyawan dan staf KSP Gradiska Candirejo yang banyak membantu, memberikan data-data serta mengajari segala sesuatu yang penulis belum mengerti. 8. Kepada bapak, ibu, kakak, adik dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Dalam penulisan tugas akhir ini, masih banyak kekeliruan dan kekurangan. Untuk itu penulis sangat berharap adanya saran dan kritik yang bersifat membangun sebagai perbaikan akan tugas akhir ini. Akhirnya penulis berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya demi kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang. Wassalamu alaikum Wr. Wb Salatiga, 12 Agustus 2010 Penulis Siti Maunah

ABSTRAK Nama : Siti Maunah Nim : 20107025 Judul : Analisis Pengendaliam Internal dalam Sistem Pemberian Kredit pada Koperasi Simpan Pinjam Gradiska Candirejo Tahun : 2010 Sekarang banyak sekali terjadi kasus kredit bermasalah dan kredit macet pada lembaga keuangan. Oleh karena itu, keamanan atas pemberian kredit harus benar-benar diperhatikan oleh koperasi. Karena salah dalam pengambilan keputusan akan menyebabkan terjadinya kredit macet yang akan merugikan koperasi. Permasalahan ini bisa dihindari dengan adanya suatu pengendalian intern yang memadai dalam bidang perkreditan. Dengan kata lain diperlukan suatu pengendalian internal yang dapat menunjang efektivitas sistem pemberian kredit. Dengan terselenggaranya pengendalian internal yang memadai dalam bidang perkreditan, berarti menunjukkan adanya sikap kehati-hatian pada koperasi terutama dalam hal memberikan kredit. Tujuannya adalah untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus dipertimbangkan dalam menyetujui kredit, penyebab kredit macet dan cara mengatasinya serta keefektifan pengendalian internal dalam pemberian kredit. Dengan menggunakan metode penelitian pengumpulan data dari berbagai sumber baik dari buku-buku, majalah, brosur dan data-data dari KSP Gradiska. Selain itu juga dengan melakukan wawancara kepada nara sumber dan melakukan pengamatan pada obyek penelitian. Dengan hasil penelitian dapat diketahui keefektifan pengendalian internal dengan penerapan prinsip 5C dan 7P, yang lebih menekankan pada Character, Collateral, Prospect, Payment dan Personality. Biasanya kegagalan kredit yang terjadi itu karena kelalaian pihak koperasi dalam menganalisa kredit yang akan disalurkan. Untuk mengatasinya dilakukan perpanjangan jangka waktu kredit, memperpanjang jangka waktu angsuran, penundaan pembayaran bunga sampai penurunan suku bunga. Kalau dengan cara itu masih sulit, jalan terakhir yang dilakukan dengan penyitaan barang jaminan. Sedang pengendalian internal yang dilakukan yaitu dengan menerapkan elemen-elemen pengendalian internal dan pemisahan tugas pada setiap bagian, terutama pada bagian kredit. Kata kunci : pengendalian internal dalam kredit

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. NOTA PEMBIMBING.. HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL.. Halaman i ii iii iv v vi viii ix xii xiii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.. 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Tujuan dan Kegunaan... 6 1. Tujuan 6 2. Kegunaan 7 D. Telaah Pustaka... 8 E. Metodologi Penelitian.. 9 1. Jenis Penelitian... 9 2. Jenis Data yang Digunakan... 10 3. Tehnik Pengumpulan Data 10 F. Sistematika Penulisan.. 11 BAB II : KERANGKA TEORITIS

A. Pengendalian Internal... 13 1. Pengertian Pengendalian Internal... 13 2. Tujuan Pengendalian Internal... 14 3. Elemen-Elemen Pengendalian Internal... 15 B. Kredit... 17 1. Pengertian Kredit... 17 2. Unsur-Unsur Kredit 19 3. Tujuan dan Fungsi Kredit... 21 4. Jenis-Jenis Kredit... 22 5. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit... 25 6. Studi Kelayakan Usaha... 28 7. Golongan Kualitas Kredit... 32 8. Prosedur Pemberian Kredit... 34 9. Jaminan Kredit... 36 BAB III : LAPORAN OBYEK A. Gambaran KSP Gradiska 37 1. Sejarah Berdirinya KSP Gradiska.. 37 2. Perkembangan KSP Gradiska 39 3. Jenis-Jenis Produk.. 42 B. Sistem Pemberian Kredit 46 1. Prosedur Permohonan Kredit 46 2. Prosedur Pembayaran Angsuran 49 BAB IV : ANALISA DATA A. Analisa Pemberian Kredit di KSP Gradiska... 50 1. Penerapan Prinsip 5C 50

2. Penerapan Prinsip 7P 55 B. Penyebab Kegagalan Kredit dan Cara Mengatasi Kredit Macet.. 57 1. Penyebab Kegagalan Kredit 57 2. Penyelamatan Kredit.. 58 C. Efektifitas Pengendalian Internal dalam Pemberian Kredit. 59 1. Elemen Pengendalian Internal 60 2. Diskripsi Tugas ( Job Description ) 62 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan.. 66 B. Saran 67 DAFTAR PUSTAKA 68 DAFTAR RIWAYAT HIDUP.. 69 LAMPIRAN.. 70

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Analisa Kelayakan Usaha Gambar 2 Struktur Organisasi

DAFTAR TABEL Tabel 1 Prosedur Permohonan Kredit Tabel 2 Prosedur Pembayaran Angsuran Tabel 3 Penilaian Kredit Tabel 4 Form Penilaian Kredit Tabel 5 Jumlah Anggota Tabel 6 Jumlah Peminjam

Daftar Riwayat Hidup Menyatakan bahwa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Siti Maunah Alamat : Candirejo Rt. 1 Rw. 4 Kec. Tuntang Kab.Semarang Tempat tanggal lahir : Kab.Semarang, 22 Mei 1989 Agama : Islam Pendidikan : TK RA AN-NUR Candirejo lulus tahun 1995 SD CANDIREJO I lulus tahun 2001 SLTP NEGERI 2 TUNTANG lulus tahun 2004 tahun 2007 SMA KARTIKA III-I BANYUBIRU lulus Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya. Salatiga, 12 Agustus 2010 Siti Maunah NIM: 20107025

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis yang dihadapi dunia usaha termasuk koperasi dan usaha kecil menengah saat ini sangat cepat dan dinamis. Koperasi sebagai badan usaha harus senantiasa diarahkan dan didorong untuk ikut berperan secara nyata meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggotanya agar mampu mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial, sehingga lebih mampu berperan sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat. Salah satu potensi yang mendapat perhatian pemerintah dan perlu dikembangkan adalah sektor usaha kecil dan menengah. Kondisi ini mengharuskan setiap pengusaha baik usaha kecil maupun menengah melakukan upaya demi menstabilkan atau lebih meningkatkan eksistensi usahanya. Salah satu masalah yang umumnya menjadi penghambat adalah masalah permodalan usaha kecil dan menengah. Masalah permodalan yang dihadapi mencangkup aspek-aspek permodalan, masalah pembiayaan usaha, serta cara memanfaatkan fasilitas dalam rangka pelaksanaan usahanya. Koperasi dalam hal ini berperan dalam membantu permasalahan yang dihadapi usaha kecil dan menengah melalui penyaluran kredit atau membantu permodalan ke sektor usaha kecil dan menengah. Dengan peran serta koperasi terhadap usaha kecil dan menengah dalam pemberian kredit, maka usaha kecil dan menengah dapat meringankan masalah permodalannya dan dapat meningkatkan

usahanya dengan kualitas yang baik dan bermutu sehingga usaha kecil dan menengah bisa membantu pertumbuhan ekonomi (http://www.pustakaonline.com). Diakui atau tidak koperasi saat ini menjadi salah satu roda penggerak ekonomi rakyat terutama golongan ekonomi menengah ke bawah. Hal ini dapat kita lihat dari peran koperasi dalam rangka menyediakan modal kerja bagi usahawan kecil yang tumbuh bertebaran dimana mana. Seperti di pasar tradisional, misalnya hampir semua pedagang menjadi anggota atau nasabah koperasi. Hal ini dapat kita lihat dari hilir mudik para petugas lapangan yang setiap hari menghimpun simpanan atau angsuran dari para pedagang. Dengan menjadi anggota koperasi pedagang merasa lebih nyaman berusaha, selain tidak dipusingkan dengan persyaratan yang berbelitbelit dalam mengurus pinjaman atau kredit. Menyimpan atau mengangsurpun prosesnya mudah dengan model jemput bola, para pedagang tidak perlu meninggalkan lapak usahanya yang berakibat mengurangi pemasukan. Lain jika berhubungan dengan perbankan selain prosesnya cukup panjang, proses pencairan dan pembayarannya tidak sederhana seperti di koperasi. Pengajuan sampai dengan pencairannya membutuhkan waktu yang lama, sehingga banyak pedagang yang urung mengajukan pembiayaan ke bank karena terbentur waktu. Biasanya para pedagang membutuhkan dana dengan cepat untuk mengejar waktu penggunaannya. Misalnya untuk membeli barang dagangan yang cukup besar, untuk pesan barang atau keperluan lain yang membutuhkan dana dalam waktu singkat. Selain kendala proses, kebutuhan modal pedagang kecil juga tidak terlalu besar. Namun yang terpenting adalah nilai perputaran modal yang cukup cepat

sehingga bila dihadapkan dengan perbankan mereka cenderung minder. Apalagi jika dihadapkan dengan penyediaan jaminan atau agunan, mereka banyak yang kalah sebelum bertanding. Biasanya jaminan yang mereka punya adalah lapak tempat usaha mereka, kalaupun ada jaminan biasanya berupa BPKB kendaraan yang biasa untuk operasional sehari-hari. Dengan barang jaminan tersebut mereka tidak mungkin berhubungan dengan lembaga keuangan besar seperti bank (Fatkhul Mu in, 2008: 20). Menurut Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 Pasal 1: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan (http://www.pustakaonline.com). Seiring dengan semangat reformasi, pemerintah telah membuat sejumlah kebijakan yang memberikan kesempatan kepada seluruh warga masyarakat, khususnya para pelaku ekonomi rakyat untuk memperkuat posisi mereka melalui wadah badan usaha koperasi. Untuk itu, pemerintah telah mencabut berbagai ketentuan yang menghambat dan menghalang-halangi rakyat untuk berkoperasi, misalnya keharusan untuk bergabung pada Koperasi Unit Desa (KUD). Pemerintah telah menerbitkan Inpres No. 18 Tahun 1998, yang berisi pencabutan terhadap Inpres No. 4 Tahun 1984 tentang Pembinaan KUD, dan membuka kesempatan seluasluasnya bagi masyarakat untuk mendirikan badan usaha koperasi (Arifinal Chaniago, 1983 : 29)

Maka dari itu peluang bagi pengembangan Koperasi Simpan Pinjam sangat besar, karena pemerintah sangat memerlukan adanya lembaga-lembaga keuangan masyarakat yang dapat menjalankan fungsi intermediasi, yaitu menyalurkan dan mengelola secara efektif dana-dana yang dialokasikan untuk pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah. Sementara itu, pemerintah menyadari bahwa sebagian dari aset nasional berupa permodalan haruslah dialokasikan untuk pengusaha kecil dan mikro. Masalah keamanan atas kredit yang diberikan merupakan masalah yang harus diperhatikan oleh koperasi, karena adanya resiko yang timbul dalam sistem pemberian kredit. Permasalahan ini bisa dihindari dengan adanya suatu pengendalian intern yang memadai dalam bidang perkreditan. Dengan kata lain diperlukan suatu pengendalian internal yang dapat menunjang efektivitas sistem pemberian kredit. Dengan terselenggaranya pengendalian internal yang memadai dalam bidang perkreditan, berarti menunjukkan sikap kehati-hatian dalam tubuh koperasi tersebut. Untuk mampu berperan sebagai badan usaha yang tangguh dan mandiri, koperasi melalui usaha pemberian kreditnya mampu meningkatkan efektivitas sistem pemberian kredit dan berusaha sebaik mungkin mengurangi resiko kegagalan kredit. Jika diteliti lebih dalam, kegagalan kredit disebabkan oleh lemahnya pengendalian internal (http://www.pustakaonline.com). Dengan adanya unsur resiko dan ketidakpastian ini menyebabkan diperlukan suatu pengamanan kredit. Tujuan pengamanan ini adalah menghilangkan resiko atau setidak-tidaknya memperkecil resiko yang mungkin timbul. Oleh karena itu pihak

koperasi perlu meningkatkan kualitas pengamanan untuk setiap kredit agar memperkecil kemungkinan terjadinya kredit macet. Namun kenyataanya keberhasilan koperasi dalam menghimpun dana masyarakat kurang diikuti oleh strategi penyaluran dana yang terarah, sehingga telah menimbulkan kredit macet dan sebagian koperasi telah melanggar batas maksimum pemberian kredit (legal lending limits). Setiap lembaga keuangan dituntut untuk mengamankan kredit yang telah disalurkan agar pembayaran dari kreditur tetap lancar. Oleh karena itu, lembaga keuangan harus memiliki pengendalian internal yang efektif agar kredit yang diberikan dapat dikembalikan sesuai dengan prosedur. Tidak terkecuali dengan Koperasi Simpan Pinjam Gradiska yang juga merupakan lembaga keuangan non bank. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Analisis Pengendalian Internal dalam Sistem Pemberian Kredit pada Koperasi Simpan Pinjam Gradiska Candirejo. B. Rumusan Masalah Sehubungan dengan judul yang telah dipilih, penjelasan keterangan atau informasi diluar judul maka penulis akan membahas secara garis besar perumusan

masalah yang ada kaitannya dengan judul yang dikemukakan. Dari hal-hal tersebut maka timbullah permasalahan sebagai berikut: 1. Hal-hal apa saja yang dipertimbangkan dalam menyetujui kredit di KSP Gradiska Candirejo? 2. Apa saja penyebab kegagalan kredit dan cara mengatasi kredit macet di KSP Gradiska Candirejo? 3. Bagaimana keefektifan pengendalian internal yang diterapkan oleh KSP Gradiska Candirejo? C. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan a. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dipertimbangkan dalam menyetujui kredit di KSP Gradiska Candirejo. b. Untuk mengetahui penyebab kegagalan kredit dan cara mengatasi kredit macet di KSP Gradiska Candirejo. c. Untuk mengetahui efektivitas pengendalian internal yang diterapkan pada KSP Gradiska Candirejo dalam hal pemberian kredit. 2. Kegunaan a. Bagi penulis 1) Dapat mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah dan dapat mempraktekkan teori-teori yang telah diperoleh.

2) Untuk menerapkan teori dengan melakukan praktik secara langsung di dunia usaha. 3) Untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat dalam menyelesaikan program studi Diploma III Perbankan Syariah STAIN. 4) Meningkatkan pengetahuan dan menambah pengalaman serta memperlancar ketrampilan sebagai bekal bagi mahasiswa untuk memasuki lapangan pekerjaan. b. Bagi STAIN 1) Dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk menilai kualitas sistem belajar mengajar. 2) Sebagai tambahan informasi dan referensi untuk mahasiswa khususnya DIII Perbankan Syariah. c. Bagi KSP Gradiska 1) Laporan ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk kebijakan dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan pemberian kredit. 2) Sebagai masukan kualitas manajemen sehingga mampu bersaing dan tetap eksis di dunia industri lembaga keuangan. D. Telaah Pustaka Mungkin masalah pengendalian internal sudah pernah dibahas pada tugas akhir sebelumnya. Seperti tugas akhir karya Siti Malikatin dengan judul Sistem Pengendalian Intern Barang Jaminan pada Perum Pegadaiaan Salatiga tahun 2005. Yang berisi tentang analisis terhadap struktur organisasi, analisis sistem pemberian

wewenang, prosedur pembukuan pada proses penerimaan dan pengeluaran kembali barang jaminan, analisis mutu karyawan, analisis mutu karyawan, analisis laporan, analisis standar atau budget dan analisis pemeriksaan intern. Yang kedua adalah studi kasus yang dilakukan oleh Budi Prijanto dan Dessy Puspitasari dari fakultas ekonomi Universitas Gunadarma dengan judul Evaluasi Efektivitas Struktur Pengendalian Internal Terhadap Prosedur Pemberian Kredit Investasi studi kasus pada PT. Bank Eksekutif Internasional (Persero) Tbk Kelapa Gading. Penelitian ini berisi tentang pengendalian internal terhadap prosedur pemberian kredit investasi pada Bank Eksekutif Internasional yang dinilai baik karena kepatuhannya terhadap struktur pengendalian internal atas prosedur pemberian kredit investasi,yang attribute-nya adalah penandatanganan kepala cabang pada memo realisasi kredit. Dari hasil pemeriksaan memo realisasi kredit dalam tingkat keandalan mempercayai pengendalian internal adalah sebesar 95% dan batas kecepatan tertinggi atau Desired Upper Precision Limit (DUPL) ditentukan dengan menguji lembar sampel yang akan diperiksa sebagai langkah awal untuk mengetahui tingkat kesalahan dalam populasi pengambilan sampel dipilih secara acak. Dari pengujian lembar sampel itu tidak ditemukan kesalahan dengan tingkat keandalan 95% dan DUPL 5%. Sedangkan tugas akhir ini berkaitan dengan pemberian kredit, yang berjudul Analisis Pengendalian Internal dalam Sistem Pemberian Kredit pada Koperasi Simpan Pinjam Gradiska Candirejo. Yang belum pernah dibahas dalam tugas akhir sebelumnya. Berisi tentang pengendalian internal dalam sistem pemberian kredit dengan menerapkan prinsip 5C dan 7P. Serta penerapan elemen-elemen pengendalian

internal dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat. E. Metodologi Penelitian 1. Jenis penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara terperinci keadaan serta kondisi dari suatu obyek penelitian. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif dan semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. 2. Jenis data yang digunakan Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder yaitu sebagai berikut: a. Data primer Data-data yang diperoleh dari KSP Gradiska baik berupa brosur, selebaran serta data yang berisi tentang produk atau profil mengenai KSP Gradiska secara langsung dari obyek yang atau sumber yang akurat. b. Data sekunder Data-data lain ini diperoleh secara tidak langsung yaitu dari buku, majalah atau sumber-sumber lain yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.

3. Tehnik pengumpulan data Tehnik pengumpulan data disini dilakukan dengan cara mencari informasi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas pada buku, majalah, brosur, data-data dari KSP Gradiska serta internet. Selain itu juga mendatangi obyek langsung dengan melakukan pengamatan dan wawancara dengan nara sumber. Guna mendapatkan data tentang pengendalian internal terhadap pemberian kredit. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan uraian singkat mengenai hal-hal yang akan dilaporkan secara sistematis bab demi bab agar diperoleh gambaran yang berurutan dan saling berkaitan. Adapun sistematika penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka, metodologi penulisan dan sistemika penulisan. BAB II KERANGKA TEORITIS Berisi tentang teori-teori dan pendapat mengenai pengendalian internal dan kredit. Antara lain pengertian pengendalian internal, tujuan pengendalian internal, elemen-elemen pengendalian internal, pengertian kredit, unsur-unsur kredit, tujuan kredit, fungsi kredit, jenis kredit, prinsipprinsip pemberian kredit, studi kelayakan usaha, golongan kualitas kredit, prosedur pemberian kredit, jaminan kredit.

BAB III LAPORAN OBYEK Berisi tentang gambaran singkat mengenai KSP Gradiska yaitu sejarah berdiri, perkembangan KSP Gradiska, jenis-jenis produk, struktur organisasi, sistem pemberian kredit, syarat-syarat mengajukan kredit, prosedur pemberian kredit. BAB IV ANALISA DATA Merupakan isi pokok dari laporan magang dan merupakan hasil perbandingan antara teori di bab dua dengan praktek di KSP Gradiska selama ini. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dan saran-saran dari hasil penelitian di KSP Gradiska.

BAB II KERANGKA TEORITIS A. Pengendalian Internal 1. Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian merupakan fungsi manajemen yang melaksanakan analisa atas seluruh aktivitas perusahaan. Fungsi ini sangat penting karena menghasilkan pertimbangan dan saran yang bermanfaat untuk perencanaan berikutnya. Adanya pengendalian di perusahaan, maka diharapkan seluruh aktivitas dapat berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu pengendalian internal diperlukan sebagai suatu alat yang dapat membantu pimpinan perusahaan dalam pengendalian aktivitas perkreditan yang akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Jadi pengendalian internal adalah proses yang dapat dipengaruhi manajemen dan karyawan dalam menyediakan secara layak suatu kepastian mengenai prestasi yang diperoleh secara objektif dalam penerapannya tentang bagian laporan keuangan yang dapat dipercaya, diterapkannya efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan operasional perusahaan dan diterapkannya peraturan dan hukum yang berlaku agar ditaati oleh semua pihak (http://www.pustakaonline.com). 2. Tujuan Sistem Pengendalian Internal

Tujuan utama pengendalian internal pada kredit adalah untuk mengarahkan kegiatan pemberian kredit agar dapat mengurangi terjadinya kegagalan perkreditan dan mengurangi terjadinya kredit macet. Kredit mempunyai risiko yang cukup tinggi yakni terjadi kemacetan pada saat pemberian kredit, risiko kemacetan kredit pada saat jatuh tempo dapat dikurangi dengan menjalankan pengendalian intern secara efektif (http://www.pustakaonline.com). Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen perusahaan agar: a. Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai. b. Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya. c. Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan (http://id.wikipedia.org/wiki). 3. Elemen-Elemen Pengendalian Internal Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission (COSO) memperkenalkan adanya lima komponen pengendalian intern yang meliputi (http://id.wikipedia.org/wiki):

a. Lingkungan Pengendalian (Control Environmen) Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah filosofi manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan atau manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen yang progresif atau yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau ter-desentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain. b. Penilaian Resiko (Risk Assesment) Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya. c. Prosedur Pengendalian (Control Procedure) Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut: a) Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib. b) Pelimpahan tanggung jawab.

c) Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait. d) Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional. d. Pemantauan (Monitoring) Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi. Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan. e. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan. Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen

dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal. B. Kredit 1. Pengertian Kredit Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dalam arti luas kredit diartikan sebagai kepercayaan. Begitu pula dalam bahasa latin kredit berarti credere artinya percaya. Maksud percaya bagi si pemberi kredit adalah ia percaya kepada si penerima kredit bahwa kredit yang disalurkannya akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit merupakan penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai dengan jangka waktu (Kasmir, 2009: 96). UU RI NO.7 Tahun 1992 tentang perbankan menyatakan bahwa Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam atara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak pinjam meminjam untuk melunasi

hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan (http://isbs.wordpress.com). Sedangkan pengertian kredit menurut Eric L. Kohler : Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan dan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati. Pengertian kredit menurut Teguh Pudjo Muljono : Kredit adalah suatu penyertaan uang atau tagihan atau dapat juga barang yang menimbulkan tagihan tersebut pada pihak lain. Atau juga memberi pinjaman pada orang lain dengan harapan akan memperoleh suatu tambahan nilai dari pokok pinjaman tersebut yaitu berupa bunga sebagai pendapatan bagi pihak yang bersangkutan. Berdasarkan pada pengertian-pengertian diatas dapat diketahui bahwa transaksi kredit timbul sebagai akibat suatu pihak meminjam kepada pihak lain, baik itu berupa uang, barang dan sebagainya yang dapat menimbulkan tagihan bagi kreditur. Hal lain yang dapat menimbulkan transaksi kredit yaitu berupa kegiatan jual beli dimana pembayarannya akan ditangguhkan dalam suatu jangka waktu tertentu baik sebagian maupun seluruhnya. Kegiatan transaksi kredit tersebut diatas akan mendatangkan piutang atau tagihan bagi kreditur serta mendatangkan kewajiban untuk membayar bagi debitur (http://silapcity.blogspot.com) 2. Unsur-Unsur Kredit Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut(kasmir, 2009: 98-100) :