ALUR PENGUNDANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (PENGUNDANGAN LEMBARAN NEGARA) Tahap 1



dokumen-dokumen yang mirip
2015, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

2017, No Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengundangan Peraturan Perundang-U

Pencatatan dan Pendataan: Disimpan sebagai data elektronik dan manual

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

RS. BAPTIS BATU Jl. Raya Tlekung No. 1 Batu. PEMBUATAN SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN RUMAH SAKIT No. Revisi 01. No Dokumen

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI dan INFORMATIKA KABUPATEN SANGGAU

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Standar Pelayanan Analisis dan Penyelesaian Rancangan Peraturan Pemerintah di Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri

Nomor SOP Tanggal Pembuatan 28 Mei 2012 Tanggal Revisi Tanggal Efektif 31 Desember 2012 Disahkan Oleh Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan

Nomor SOP Tanggal Pembuatan 28 Mei 2012 Tanggal Revisi Tanggal Efektif 31 Mei 2012 Disahkan Oleh Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

kepada masyarakat masyarakat d. Seleksi proposal pengabdian kepada masyarakat e. Pengumuman proposal pengabdian masyarakat

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

Yth.: 1. Pimpinan Tinggi Madya; dan 2. Pimpinan Tinggi Pratama.

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI AGAMA TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN MENTERI PADA KEMENTERIAN AGAMA.

2017, No Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peratu

1. SOP 2. Berkas Permohonan 3. SK Tim Penilai 4. Ruang Rapat 5. Komputer/Printer/Kalkulator 6. Jaringan Internet 7. Ekspedisi/Pengiriman

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN KK. No. Dok : PM SIEPEL - 02 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011 TIDAK DIKENDALIKAN

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

2 Perumahan Rakyat tentang Pembentukan Dan Evaluasi Produk Hukum Di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

Arsip Nasional Republik Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG

BERITA NEGARA. KEMEN-ATR/BPN. Produk Hukum. Pembentukan dan Evaluasi. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2017, No Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Kepala Badan di Lingkunga

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

SURAT EDARAN Nomor: 17 /SE/M/2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PRODUK HUKUM DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

2.2. BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN KEPALA BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN Uraian Tugas Kepala Bagian

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

2015, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG PENYUSUNAN KESEPAKATAN BERSAMA DAN PERJANJIAN KERJA SAMA DI LINGKUNGAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

BUPATI BANDUNG BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PERSURATAN DAN PENGARSIPAN DIREKTORAT SDM

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA DIVISI HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB II PENGURUSAN SURAT, MEMORANDUM, DAN DISPOSISI DENGAN SPDE

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 36 Tahun 2017 Seri E Nomor 27 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98/Permentan/OT.140/7/2014 TENTANG

5. KETENTUAN UMUM Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja diizinkan dalam jangka waktu tertentu.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

Arsip Nasional Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PRT/M/2015 TENTANG

2016, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Nega

Staf Panmud Hukum. Panmud Hukum. Mengumpulkan data perkara yang akan disajikan ke 1 Laporan RK 15 menit dalam papan visual

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

BAB III MEKANISME PENANGANAN ADMINISTRASI PEJABAT NEGARA DAN PEJABAT LAINNYA. A. Mekanisme Penanganan Rancangan Keputusan Presiden

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga P

PROSEDUR PENGELOLAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM.

Arsip Nasional Republik Indonesia

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemba

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN PEMBUATAN SALINAN IJAZAH DAN TRANSKRIP AKHIR

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110/PMK.01/2014 TENTANG PEJABAT PENGGANTI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

BERITA NEGARA. No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Unit/Pejabat Terkait. Waktu Penyelesaian. No. Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN,

1. SOP 2. Berkas Permohonan 3. Komputer/Printer/Kalkulator 4. Jaringan Internet 5. Ekspedisi/Pengiriman PENCATATAN DAN PENDATAAN:

Pelaksana. Sekretaris. Notulasi rapat 2 Jam Draft program dengan seluruh pegawai. Program Kerja 20 Menit Program Kerja Sekretaris dan diparaf

NOMOR SOP /1/02.01/2017 TGL. PEMBUATAN 09 Januari 2017 TGL. REVISI 18 Juli 2017 TGL. EFEKTIF 18 Juli 2017

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19)

Standard Operating Procedure (SOP) Bagian Perencanaan, Tekonologi Informasi, dan Pelaporan

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

B. Biro Peraturan Perundang-Undangan Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Badan Narkotik

Kualifikasi Pelaksana : 1. S1 Ekonomi 2. SLTA

Arsip Nasional Republik Indonesia

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR URUSAN ADMINISTRASI

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN/ STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Rakyat tentang Pembentukan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerja Sama di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Menginga

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,

REKAPITULASI DATA SSP NTPN

PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

ALUR PENGUNDANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (PENGUNDANGAN LEMBARAN NEGARA) Tahap 1 1. Kasi Administrasi atau staf menerima permohonan pengundangan peraturan perundangan-undangan dalam Negara dari instansi pemrakarsa. 2. Kasi Administrasi atau staf memeriksa kelengkapan persyaratan pengundangan berupa: 3 (tiga) naskah asli, surat permohonan pengundangan dan soft copy peraturan perundang-undangan. 3. Kasi Administrasi memeriksa softcopy apakah tidak ada kerusakan dan sudah sesuai dengan naskah aslinya. 4. Staf menyimpan soft copy peraturan perundangundangan ke dalam basis data (data base). 5. Kasi Administrasi atau staf mencatat nomor Negara dan Tambahan Negara (jika ada) ke dalam buku register pengundangan. 6. Staf Administrasi menyerahkan surat permohonan pengundangan dari instansi pemrakarsa kepada staf Dokumentasi untuk disimpan sebagai arsip. 7. Staf Administrasi menyusun naskah asli peraturan perundang-undangan yang akan ditandatangani oleh Menteri Hukum dan HAM. 8. Staf Administrasi membuat nota dinas dari Direktur Jenderal Perundang-undangan atau Direktur, Publikasi dan Kerjasama atau Kasubdit yang ditujukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mendatangani naskah asli perturan perundang-undangan. 9. Staf Administrasi menyampaikan nota dinas kepada Direktur Jenderal Perundang-undangan atau direktur, Publikasi dan Kerjasama atau Kasubdit untuk ditandatangani. 10. Staf Administrasi mengirimkan naskah asli peraturan perundang-undangan kepada Menteri Hukum dan HAM melalui staf Tata Usaha Menteri Hukum dan HAM. 11. Staf Administrasi mengambil naskah asli peraturan perundang-undangan yang telah ditandatangani oleh Menteri Hukum dan HAM. 12. Staf menyerahkan 2 (dua) naskah asli peraturan perundang-undangan kepada instansi pemrakarsa dan menyimpan 1 (satu) naskah asli peraturan perundang-undangan sebagai arsip.

ALUR PENGUNDANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (PENGUNDANGAN DALAM BERITA NEGARA) Tahap 1 1. Kasi Administrasi atau staf menerima permohonan pengundangan peraturan perundangan-undangan dalam Berita Negara dan/atau Tambahan Berita Negara dari instansi pemrakarsa. 2. Kasi Administrasi atau staf memeriksa kelengkapan persyaratan pengundangan berupa: 3 (tiga) naskah asli, surat permohonan pengundangan dan soft copy peraturan perundang-undangan. 3. Kasi Administrasi atau staf mencatat nomor Berita Negara dan Tambahan Berita Negara (jika ada) ke dalam buku register. 4. Kasi Administrasi atau staf memeriksa softcopy apakah tidak ada kerusakan dan sudah sesuai dengan naskah aslinya. 5. Kasi Administrasi atau staf menyimpan soft copy peraturan perundang-undangan kedalam basis data (data base). 6. Staf Administrasi menyerahkan surat permohonan pengundangan dari instansi pemrakarsa kepada staf Dokumentasi untuk disimpan sebagai arsip. 7. Staf Administrasi menyusun naskah asli peraturan perundang-undangan yang akan ditandatangani oleh Menteri Hukum dan HAM. 8. Staf Administrasi membuat nota dinas dari Direktur Jenderal Perundang-undangan atau Direktur, Publikasi dan Kerjasama atau Kasubdit yang ditujukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mendatangani naskah asli perturan perundang-undangan. 9. Staf Administrasi menyampaikan nota dinas kepada Direktur Jenderal Perundang-undangan atau direktur, Publikasi dan Kerjasama atau Kasubdit untuk ditandatangani. 10. Staf menyampaikan 2 (dua) naskah asli peraturan perundang-undangan kepada instansi pemrakarsa dan menyimpan 1 (satu) naskah asli peraturan perundang-undangan sebagai arsip.

ALUR PENGUNDANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (PENERBITAN LEMBARAN LEPAS) Tahap 2 1. Kasi Administrasi mendistribusikan peraturan perundang-undangan yang akan dibuatkan lembaran nya. 2. Staf Administrasi melakukan setting soft copy peraturan perundang-undangan kedalam format lembaran. 3. Kasi Administrasi dan Kasi Dokumentasi memeriksa hasil setting lembaran LN dan BN. 4. Kasubdit memeriksa, mengoreksi dan memberikan kata kunci (head note) pada lembaran LN dan BN. 5. Staf Administrasi melakukan perbaikan (editing) lembaran yang telah dikoreksi oleh Kasi Administrasi, Kasi Dokumentasi dan Kasubdit. 6. Kasi Administrasi, Kasi Dokumentasi dan Kasubdit, membubuhkan paraf pada Daftar Simak/Pemeriksaan. 7. Naskah asli dan lembaran disampaikan kepada Direktur, Publikasi dan Kerjasama untuk mendapatkan paraf persetujuan melalui Tata Usaha. 8. Staf Dokumentasi mencatat nomor LN, TLN, BN, dan TBN dan jumlah halaman lembaran kedalam buku register dokumentasi dan data base. 9. Staf Dokumentasi menghimpun lembaran untuk digandakan. 10. Staf menyerahkan lembaran kepada instansi pemrakarsa. 11. Staf Dokumentasi menyimpan naskah asli peraturan perundangundangan dan lembaran LN/TLN, BN/TBN ke dalam lemari arsip.

ALUR PENGUNDANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (PENDOKUMENTASIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN) Tahap 3 1. Kasi Dokumentasi mengklasifikasikan soft copy peraturan perundang-undangan ke dalam data base berdasarkan jenisnya. 2. Staf Dokumentasi menyimpan data surat permohonan pengundangan dan peraturan perundang-undangan yang diundangkan dalam Negara, Tambahan Negara, Berita Negara dan Tambahan Berita Negara ke dalam format excel. 3. Staf Dokumentasi membuat data dan jumlah peraturan perundangundangan yang diundangkan dan jumlah halaman. 4. Kasi dokumentasi membuat rekapitulasi data jumlah peraturan perundang-undangan yang telah diundangkan dalam LN dan BN. 5. Kasi dokumentasi mengumpulkan dan menyusun data peraturan perundang-undangan yang diundangkan sebagai bahan untuk menerbitkan Buku Himpunan Tahunan Perundangundangan. 6. Kasi Dokumentasi membuat daftar index buku himpunan tahunan LN dan BN 7. Kasi dokumentasi membuat daftar isi buku himpunan tahunan LN dan BN 8. Kasi Dokumentasi menyerahkan soft copy dan lemparan kepada Sekretariat Direktorat Jenderal perundangundangan sebagai bahan untuk pencetakan Buku Himpunan Tahunan Perundang-undangan. 9. Kasi Dokumentasi membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan kegiatan pengundangan peraturan perundang-undangan.

Administrasi dalam LN, TLN dan BN, TBN ADMINISTRASI PENGUNDANGAN DALAM LN, TLN, BN DAN TBN Instansi Pemrakarsa 5/25/2012 Menteri Hukum dan HAM Mulai start Perundang- Mengajukan Permohanan Mengajukan Permohonan Periksa Persyaratan 3 Naskah Tolak Menyimpan File (softcopy ) Mencatat No. LN,TLN dan BN, TBN Database Mengirim Naskah Menandatangani 3 Naskah ttd Menteri Kumham 2 Naskah ttd Menteri Kumham Menyerahkan 1 Naskah ttd Menteri Kumham dan Surat Pengantarnya 1 Naskah ttd Menteri Kumham dan Surat Pengantarnya Selesai end Menyerahkan 2 Naskah ttd Menteri Kumham * Persyaratan Administrasi Permohonan Perundang-undangan: a. surat permohonan pengundangan peraturan perundang-undangan; b. 3 (tiga) naskah asli Perundang-undangan dengan tanda tangan basah (bukan dalam bentuk foto copy atau scan); c. Softcopy peraturan perundang-undangan (file dapat dibuka dalam format doc, xls, jpg); d. Persyaratan tersebut diantar oleh pejabat/ pegawai dari pemrakarsa secara langsung ke Direktorat Jenderal Perundag-undangan.

Penerbitan PENERBITAN Lepas LEMBARAN LEPAS Instansi Pemrakarsa 5/25/2012 Mulai start Kasubdit membuat head note Setting lembaran Database Cek lembaran dibandingkan dengan Naskah peraturan 1 Naskah ttd Menteri Kumham Masih salah Paraf Kasi, Kasubdit dan Direktur Penyerahan dan Pengarsipan lembaran Selesai end

Pendokumentasian PENDOKUMENTASIAN PERATURAN Perundang-undangan PERUNDANG-UNDANGAN Mulai start 5/25/2012 Sekretariat Ditjen PP Mengklasifikasikan berdasarkan jenis Input Program Informasi Database Persiapan Data Himpunan (softcopy lembaran ) Persiapan Data Himpunan (hardcopy lembaran ) Penyerahan Data Himpunan Softcopy lembaran Buat rekap dan laporan bulanan, triwulan dan tahunan Selesai start

PENGUNDANGAN Opsi 1 Alur Keterangan Instansi yaitu : 1. MPR; 2. DPR; 3. MA; 4. MK; 5. Menteri; 6. Kepala Badan; 7. Lembaga; atau 8. Komisi yang setingkat yang dibentuk oleh Undang- Undang atau Pemerintah atas perintah Undang- Undang 1. Setneg, Setkab, BI, dan BPK. 2. Instansi Softcopy Softcopy ttd menyerahkan tidak lengkap Periksa dan Softcopy Subdit mengirim lengkap ttd Penomoran Lepas & penyimpanan softcopy menyerahkan Softcopy disimpan Menteri Hukum dan HAM (menandatangani) ttd di tandatangani Database

Opsi 2 Alur Keterangan Instansi yaitu : 1. MPR; 2. DPR; 3. MA; 4. MK; 5. Menteri; 6. Kepala Badan; 7. Lembaga; atau 8. Komisi yang setingkat yang dibentuk oleh Undang- Undang atau Pemerintah atas perintah Undang- Undang 1. Setneg, Setkab, BI, dan BPK. 2. Instansi Softcopy menyerahkan Departemen Hukum dan HAM RI Penomoran Lepas & penyimpanan softcopy Softcopy disimpan Database di tandatangani Menteri ttd mengirim ttd

Alur Perundang-undangan Tata Cara Perundang-undangan dalam LNRI/TLNRI dan BNRI/TBNRI (Berdasarkan Undang-Undang 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-undangan) Instansi Pemrakarsa : a. Setneg, Setkab, BI, OJK, dan BPK (Pasal 82) b. MPR, DPR, MA, MK, Menteri, Kepala Badan, Lembaga, atau Komisi yang setingkat yang dibentuk oleh Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang (Pasal 83) 1 2 4 Sub Direktorat Direktorat, Publikasi dan Kerjasama Direktorat Jenderal Perundang-undangan 3 Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Keterangan : 1. Menerima permohonan pengundangan peraturan perundang-undangan dari instansi pemrakarsa: a. memeriksa kelengkapan persyaratan pengundangan berupa: - surat permohonan pengundangan; - 3 (tiga) naskah asli peraturan perundang-undangan dengan tanda tangan basah (bukan dalam bentuk fotocopy atau scan); - softcopy peraturan perundang-undangan (file dapat dibuka dalam format doc untuk batang tubuh, pdf untuk lampiran); dan - kelengkapan persyaratan pengundangan tersebut diantar oleh pejabat/pegawai dari pemrakarsa secara langsung ke Sub Direktorat ; b. menyimpan softcopy Perundang-undangan dalam Database pengundangan; 2. Menyampaikan naskah asli peraturan perundang-undangan untuk ditandatangani oleh Menteri Hukum dan HAM. 3. a. mengambil naskah asli peraturan perundang-undangan yang telah ditandatangani oleh Menteri Hukum dan HAM. b. memberikan nomor LN/TLN dan BN/TBN pada naskah asli dan buku register pengundangan. 4. Menyerahkan kembali 2 (dua) naskah asli peraturan perundang-undangan kepada instansi pemrakarsa dan menyimpan 1 (satu) naskah asli sebagai arsip pengundangan.