Penerapan Produksi Bersih Berbasis Teknologi Tepat Guna Pada Sentra Industri Kecil Tahu Di Kabupaten Subang



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. negatif terhadap lingkungan diantaranya pencemaran lingkungan yang disebabkan

SIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi

Pemanfaatan Batubara dan Biomassa dengan Proses Pirolisa untuk Sumber Energi dan Industri di Kalimantan Timur

Kementerian Pertanian 2012

kode kegiatan I.231 SCREW PRESS PENGOLAH BUAH PADA UKM DI KABUPATEN SUBANG IMPLEMENTASI HalomoanP. Ir. Siregar

N.24. Kajian Ekonomi Aplikasi Teknologi Rendah Emisi pada Industri Kecil-Menengah. logo lembaga

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

KELAYAKAN PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU PADA INDUSTRI KECIL DI DUSUN CURAH REJO DESA CANGKRING KECAMATAN JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

Pengembangan teknologi pembangkit biogas dari bahan tumbuhan di Jambi

Kajian Pengembangan Produksi Pati Sagu Skala UKM dalam Mendukung Penyediaan Pati Sagu dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan di Jayapura Papua

logo lembaga [ X.291] Ir. Annas Zubair, M.Si Serli Anas, S.Pt Dwi Rohmadi, S.Pt Jaka Sumarno, STP Sukarto

BAB I PENDAHULUAN. industri yang mampu bersaing di dunia internasional. Industri batik juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan, Bogor 2012

Teknologi Pengolahan Dolomit sebagai Bahan Penunjang Industri Besi Baja

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

UPT Balitbang Biomaterial LIPI 2012

Kementerian Sosial RI Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL 2012

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana tingkat industrialisasi telah dicapai oleh satu negara. Bagi

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

KAJIAN PENGOLAHAN LIMBAH CPO UNTUK PRODUKSI SABUN PADA SKALA USAHA KECIL

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI FORTIFIKASI DAN PENGEMASAN PRODUK PANGAN DARURAT BERBASIS TEPUNG UBI JALAR DAN KACANG-KACANGAN

KEMENTERIAN KOMUNKASI DAN INFORMATIKA 2012

LATAR BELAKANG. Peran EBT secara significan semakin ditunggu

ecofirm ANALISIS KELAYAKAN LINGKUNGAN DALAM INDUSTRI PERTANIAN ELIDA NOVITA

[ BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ] 2012

2015 POTENSI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI DESA CIPOREAT KECAMATAN CILENGKRANG KABUPATEN BANDUNG

PARADIGMA PENGELOLAAN USAHA

I. PENDAHULUAN. Sensus Penduduk 2010 (SP 2010) yang dilaksanakan pada Mei 2010 penduduk

DIFUSI MODEL PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI SENTRA JERUK SULAWESI SELATAN

PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI ENZIM BERBAHAN DASAR LIMBAH PERTANIAN UNTUK MENDUKUNG PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA LOKAL DAN DIVERSIFIKASI PRODUK

PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA

BPTP SULUT, BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN, BADAN LITBANG PERTANIAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat

CLEANER PRODUCTION (PRODUKSI BERSIH)

JUDUL LAPORAN HASIL LITBANG INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

X.117 ANALISIS PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DALAM PROGRAM MP3EI DI KORIDOR SULAWESI

Penerapan Teknologi Genertor Magnet Permanen Putaran Rendah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Kapasitas 2,5 kw Dalam Sistem Energi Hibrida

X.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN

OPTIMASI DESAIN DESALINASI NUKLIR MENGGUNAKAN KONSEP ZERO DISCHARGE DESALINATION (ZDD)

[ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI BENGKULU ]

Click to edit Master subtitle style

LATAR BELAKANG. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

Pengembangan Material Biokompatibel Berbahan Zirkonia dari Bahan Baku Mineral Lokal

POTENSI IKAN LIAR DAN PEMANFAATANNYA UNTUK

[ X.253 ] KAJIAN PEMANFAATAN MIKROBA TANAH DI LAHAN SUB OPRIMAL EKS PENAMBANGAN BATUBARA MENJADI LAHAN PRODUKTIF DI KALIMANTAN TENGAH

N 50 PENERAPAN TEKNOLOGI PITA VOLUME POHON BERDIRI DALAM PEMANFAATAN KALIWO DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERANCANGAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DENGAN SISTEM TANGKI ATAS DI INDUSTRI TAHU BERBASIS CLEANER PRODUCTION: IKM TAHU HAPID SUBANG, JAWA BARAT

24/05/2013. Produksi Bersih (sebuah pengantar) PENDAHULUAN. Produksi Bersih (PB) PB Merupakan pendekatan yang cost-effective

I. PENDAHULUAN. kandungan nilai gizi yang cukup tinggi. Bahan baku pembuatan tahu adalah

Peneliti Utama : Nusa Idaman Said, Ir, M.Eng. Anggota : Wahyu Widayat, Ir. MSi. Suprapto, Drs, M.Eng. Samsuhadi, Dr. Feddy Suryanto, Drs.

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

SIDa.F.48. Pengembangan Klaster Pariwisata Bono, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Badan Pengkajian Penerapan Teknologi 2012

BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pusat Litbang Permukiman Kementrian Pekerjaan Umum 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pesatnya perkembangan zaman membuat masyarakat terpacu memberikan

PEMANFAATAN PAKAN KOMPLIT DAN PAKAN IKAN UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TERNAK RUMINANSIA DAN IKAN

I. PENDAHULUAN. Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi tahun 1998, menyatakan bahwa. bersama akan maksimal, dengan demikian kemakmuran sebuah bangsa dapat

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi

IMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN WIRELESS SURVEILLANCE UNTUK PEMANTAUAN DAERAH WISATA NASIONAL PULAU KOMODO

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL

I. PENDAHULUAN. Industri tahu telah berkontribusi dalam penyediaan pangan bergizi,

logo lembaga Kode Judul X.303 Idawanni, SP KAJIAN IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KARET RAKYAT DI KABUPATEN ACEH BARAT PROVINSI ACEH

V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru

X.252 KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK DI KALIMANTAN BARAT

SIDa X.10. Kementerian Pertanian 2012 PENGEMBANGAN PENGAIRAN BERBASIS AIR TANAH DENGAN POMPA DC DI KABUPATEN BANTUL. Dr. Ir. Agung Prabowo, M.

BAB I PENDAHULUAN. dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer bahan pangan, pakan

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

PENGKAJIAN UJI ADAPTASI PENGGUNAAN BIBIT SOMATIK EMBRIO GENETIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN MUTU KAKAO DI SULAWESI TENGAH

LAPORAN KEMAJUAN. Peneliti Utama : Ir. Bhakti Tjahja Agung. Paket Insentif Pemanfaatan Hasil Litbang : METODE, INSTRUMEN, TOOLS, STRATEGI, REKOMENDASI

PEMANFAATAN SILASE KULIT BUAH KAKAO UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KAMBING PADA SISTEM INTEGRASI KAKAO-KAMBING

[ nama lembaga: Kementerian Hukum dan HAM RI ] 2012

FORMULASI PANGAN FUNGSIONAL BERBASIS TEPUNG REBUNG KAYA SERAT DAN TEPUNG MODIFIKASI DARI UMBI RAWA ASAL KALIMANTAN SELATAN

KORIDOR PROVINSI FOKUS PENELITI UTAMA Model Pemukiman Berbasis Eco- Settlements. Nasional Strategis. Jawa Barat

kode kegiatan: I.232 Implementasi

Kajian Teknologi Spesifik Lokasi Budidaya Jagung Untuk Pakan dan Pangan Mendukung Program PIJAR di Kabupaten Lombok Barat NTB

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak

ll. TINJAUAN PUSTAKA cepat. Hal ini dikarenakan tahu merupakan makanan tradisional yang dikonsumsi

I.52. Budidaya Pakis Simpei (Cibotium barometz) dengan Sistem Tumpang Sari di Perkebunan Karet Sumatera Barat. Dr. Titien Ng Praptosuwiryo, M.Si.

Penerapan Pengukur Temperatur Air untuk Pemijah Ikan di Kabupaten Tulang Bawang Lampung. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia SIDa.I.

BAB 1. Pendahuluan. Negara Indonesia selain terkenal dengan Negara kepulauan, juga terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan hutan.

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

Pengembangan Teknologi Pengolahan Makanan Ringan (Vacuum Frying, Deep Frying dan Spinner) untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Olahan di Banjarnegara

Balai Penelitian Kehutanan Manokwari 2012

KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN 2012

KODE : F2.39. Pemanfaatan Batubara Peringkat Rendah Untuk Membuat Semi-Kokas Dengan Penambahan Bahan Hidrokarbon

LAMPIRAN GAMBARAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. udara yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Aplikasi Energi Surya Dalam Pengolahan Ribbed Smoke Sit (RSS) Dengan Menggunakan Asap Cair Sebagai Pengumpulan dan Pengawet Karet SIT di Palembang

KAJIAN PENYAKIT BUSUK BUAH PADA KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH TIMUR

Transkripsi:

kode kegiatan : I.03 Penerapan Produksi Bersih Berbasis Teknologi Tepat Guna Pada Sentra Industri Kecil Tahu Di Kabupaten Subang Doddy A. Darmajana LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

LATAR BELAKANG gumpalan protein kedelai, dicetak TAHU makanan tradisional dan digemari masyarakat mengandung gizi yang baik (sumber protein) pembuatan tahu mudah, murah dan sederhana Industri Kecil/Rumah Tangga Industri Tahu Modal kecil

PERMASALAHAN Pembuangan limbah cair ke saluran umum yang memicu timbulnya polusi Efisiensi penggunaan air, kurang Tungku berbahan bakar kayu, mengancam kelestarian lingkungan (hutan), polusi udara, panas terbuang dan efisiensi tungku rendah. Ekstraksi, boros air PRODUK Limbah cair (whey) belum dimanfaatkan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2

METODOLOGI Pendekatan penerapan Cleaner Production (CP) dan Pemanfaatan TTG dapat memberikan solusi untuk permasalahan-permasalahan tersebut Produksi bersih adalah suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu yang perlu diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup produk dengan tujuan untuk mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan (BAPEDAL, 1996). Segala upaya yang dapat mengurangi bahan berbahaya, polutan atau kontaminan yang terbuang melalui saluran pembuangan limbah atau terlepas ke lingkungan sebelum didaur ulang, diolah atau dibuang. (ICIP) 3

METODOLOGI Lokus Kegiatan Kegiatan penerapan Cleaner Production dengan memanfaatkan Teknologi Tepat Guna dilakukan di industri tahu skala kecil, di Sentra Industri Kecil Tahu komplek Kopti, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat. Bentuk Kegiatan 1. Koordinasi dan persiapan kegiatan 2. Pengambilan data dan analisa 3. Studi banding 4. Perancangan perbaikan sistem proses 5. Konstruksi fisik hasil rancangan 6. Pengujian hasil rancangan 7. Pelaksanaan proses produksi 8. Evaluasi hasil penerapan Produksi Bersih. 4

Perkembangan Pencapaian Target Kinerja Perkembangan pelaksanaan kegiatan penerapan produksi bersih di industri kecil tahu sampai tahap 1 telah mencapai 90% berupa : Tersedianya data sentra-sentra industri kecil tahu di Subang yang potensial sebagai sasaran. Tersedianya Daftar Pertanyaan untuk Penetapan IK sasaran, yang meliputi: Aliran proses produksi tahu Penggunaan energi dan peralatan yang digunakan untuk pemasakan (proses) Penganganan (pembuangan) limbah proses: padat, cair dan bahan bakar

Telah dilakukan survei ke 5 lokasi (6 pabrik) tahu yang berada di Kabupaten Subang, Telah diperoleh kriteria pemilihan IK tahu sebagai sasaran aplikasi konsep. Telah terpilih satu (1) IK tahu sebagai Industri Pasangan (partner) yang akan menjadi tempat aplikasi konsep dan satu (1) IK tahu sebagai cadangan industri partner (IK Tahu Bapak Hapid - Kopti sebagai Industri pasangan prioritas Utama dan IK Tahu Bapak Sunardi - Pamanukan sebagai cadangan) Telah dilakukan pengukuran dan pengambilan data proses produksi tahu di IK Tahu Hapid-Kopti meliputi neraca masa, kondisi operasi (waktu dan suhu proses), pemipaan air, dan penanganan limbah. Hasil pengukuran dan pengambilan data disajikan sebagai berikut.

Telah dilakukan perancangan dan konstruksi perbaikan sistem proses (aliran proses pembuatan tahu) dan penanganan limbah meliputi : 1. Rancangan & konstruksi tata letak produksi 2. Rancangan & konstruksi aliran proses produksi 3. Rancangan & kontruksi fisik tungku pemasak 4. Rancangan & kontruksi fisik rak pencetakan tahu 5. Rancangan dan konstruksi sistem pengolahan limbah proses (cair). Sistem biogas whey tahu

SINERGI KOORDINASI Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan: Informasi, perijinan, kerjasama Nama lembaga yang diajak koordinasi : BAPPEDA dan Disperindag, UKM tahu Strategi pelaksanaan koordinasi: Tidak ada strategi khusus dengan Pemda setempat. win-win solution dengan UKM tahu terpilih Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan : UKM tahu menyerahkan sepenuhnya aset produksi untuk diperbaiki atau diganti dengan hasil litbangyasa BBPTTG Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 8

PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN [ pointers ] Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan: Pengambilan data UKM dan data produksi Perencanaan dan perancangan fasilitas produksi berbasis Produksi Bersih Konstruksi fasilitas produksi dengan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Uji coba hasil perencanaan dan perancangan Penyerahan hasil kegiatan Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan: Racangan dan fisik: Proses produksi tahu Layout dan aliran produksi Peralatan dan sarana produksi Pemanfaatan limbah produksi Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 9

PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan: Identitas Usaha: Nama Perusahaan : SARI RASA Mulai usaha : 1987 Perijinan : PIRT Letak produksi : Bangunan khusus di belakang rumah Luas ruang prod. : 12 m x 6 m Konstruksi : - atap: asbes, kuda2: kerucut - lantai cor semen - dinding: tembok, kawat ram Kapasitas produksi : 150 kg kedelai per hari Tenaga kerja : 3 orang laki-laki Waktu produksi : 5:00-16:00, 30 hari per bulan Jenis produk: Tahu goreng dan tahu kuning (mentah) Pemasaran : dipasarkan sendiri oleh pemilik di pasar Subang Permintaan pasar produk tahu cukup tinggi (sering kekurangan) Kemudahan medapatkan bahan baku (kedelai) Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 10

PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan: Pemanfaatan whey untuk bahan bakar Polusi pembakaran banyak tereduksi Kenyamanan bekerja karena suhu udara sekitar normal, kebersihan rumah produksi, reduksi kebutuhan air, hegiene tahu yang dihasilkan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 11

POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Strategi pengembagan ke depan, akan dicapai, antara lain melalui: Proses produksi (berkelanjutan) berbasis hasil litbang dan hasil aplikasi rancangan produksi tahu dengan konsep produksi bersih dan penerapan Teknologi Tepat Guna. Evaluasi hasil implementasi kegiatan. Monitoring berkesinambungan terhadap UKM mitra yaitu pengrajin tahu Sari Rasa milik Pak Hafid. Keberhasilan implementasi konsep Produksi Bersih ini, perlu disosialisasikan ke UKM Tahu lainnya dan Pemerintah Daerah setempat. Mengadakan pelatihan Penerapan Produksi Bersih untuk UKM Tahu di Kabupaten Subang, dengan nara sumber dari Tim Implementor dan pengrajin tahu (Pak Hafid). 12

FOTO KEGIATAN 13

Tim Peneliti : 1. Ir. Doddy A. Darmajana, M.Si. 2. Nok Afifah, ST 3. Cahya Edi Wahyu Anggara, SP 4. Umi Hanifah, STP 5. Yose Rizal Kurniawan, S.TP 6. Novrinaldi, ST 7. Andi Taufan, ST TERIMA KASIH