BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Kualitas Produk. dimensi yang global. 1



dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam pasal 1 ayat 2 UU Perbankan yang menyatakan bahwa bank

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian

A. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Nasabah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan status perempuan dalam kesetaraan dengan kaum pria.

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. adanya era globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat memungkinkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lebih lanjut mari kita perhatikan QS Al Israa ayat 26 sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI DAN FAKTOR NASABAH MEMILIH TABUNGAN MUḌĀRABAH. A. Analisis Implementasi Akad Produk Tabungan Muḍārabah di BPRS Jabal

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya, akan tetapi dipusatkan pada kasus Pengaruh Kualitas

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pengertian Pemasaran Konsep Pemasaran

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kualitas Pelayanan

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PRODUK PENGHIMPUNAN DANA DI BANK SYARI AH MANDIRI KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG

ANALISIS KEPUASAN NASABAH PEMBIAYAAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH AL SALAAM AMAL SALMAN KANTOR CABANG LEUWILIANG

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun di pasar internasional / global. Untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. semenjak kemunculnya pada tahun Walaupun perkembangannya

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Teuku Aliansyah, dkk, Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. lebih tersendiri yang coba ditawarkan oleh Bank Syariah. 1. Adapun akad yang digunakan dalam produk penghimpunan dana adalah

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB III PEMBAHASAN. Lancar) yang merupakan produk unggulan dari Koperasi Jasa Keuangan. Syariah tersebut. SIRELA (Simpanan Suka Rela Lancar) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Kondisi tersebut dipengaruhi dengan adanya sistem pasar global dimana

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Pemasaran seharusnya. yang terintegrasi, yaitu berfokus pada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang bertujuan untuk menyakinkan nasabah agar mau menempatkan

KUESIONER TERTUTUP. (Vindie Riztya Lubis, SST)

BAB II LANDASAN TEORI. kepastian dana pendidikan anak sesuai rencana untuk setiap cita-cita yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR TABEL. 1.4 Kepuasan Nasabah Bank BCA Kantor Cabang Pembantu Sumbersari Bandung Klasifikasi Jasa Berdasarkan Sifat Tindakan Jasa...

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan dalam memilih bank dan produk produk yang diberikan. bersaing, serta pelayanan yang memuaskan. Produk produk jasa

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. perantara antara pihak yang mengalami surplus of funds untuk diproduktifkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Eksitensi Bank Syariah, memicu tumbuhnya bank-bank Syariah di Indonesia dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas (ROA) Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Situasi persaingan bisnis perbankan dalam era saat ini semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004. tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

BAB I PENDAHULUAN. Bank Sumut adalah satu usaha jasa keuangan dengan bentuk Perseroan

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : Mata Kuliah Lanjutan Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

LAMPIRAN A Kuesioner Service Quality

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era modern sekarang ini masyarakat selalu mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dana pinjaman, membayar zakat, atau melakukan penagihan. 1

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan adanya tantangan - tantangan yang semakin luas dan kompleks, fungsi dan tanggung jawabnya melayani masyarakat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I. Pendahuluan. penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. Ini pun dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bersedia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara maju, mendengar kata. bank sudah bukan merupakan sesuatu yang asing, bank sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

Transkripsi:

11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kualitas Produk a. Pengertian Kualitas Produk Kualitas produk merupakan penggerak kepuasan pelanggan yang pertama dan kualitas produk ini adalah dimensi yang global. 1 Kualitas produk merupakan suatu hal yang penting dalam menentukan pemilihan suatu produk oleh konsumen. Produk yang ditawarkan haruslah suatu produk yang benarbenar teruji dengan baik mengenai kualitasnya. Karena bagi konsumen yang diutamakan adalah kualitas dari produk itu sendiri. Konsumen akan lebih menyukai dan memilih produk yang mempunyai kualitas lebih baik bila dibandingkan dengan produk lain sejenis yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya. b. Indikator Kualitas Produk Menurut Mullins, Orville. Larreche, dan Boyd apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetetifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa 1 Darmadi Durianto, Brand Equity Ten Strategi Memimpin Pasar, (Jakarta :PT Gramedia Pustaka Utama, 2004), 38.

12 saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing, indikator dari kualitas produk terdiri dari: 2 1) Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk. Kinerja merupakan karakteristik atau fungsi utama suatu produk. Ini merupakan manfaat atau khasiat utama produk yang kita beli. Biasanya ini menjadi pertimbangan pertama kita membeli produk. 2) Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk. 3) Comformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk. 4) Features (fitur) adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk. 2 Pengertian Produk, dalam http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/produk-definisiklasifikasi-dimensi_30.html ( 12 Oktober 2013).

13 Dimensi fitur merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang melengkapi manfaat dasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan atau option bagi konsumen. Kalau manfaat utama sudah standar, fitur seringkali ditambahkan. Idenya, fitur bisa meningkatkan kualitas produk kalau pesaing tidak memiliki. 5) Reliability (reliabilitas) adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan. 6) Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk. 7) Perceived quaility (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merk, periklanan, reputasi, dan negara asal.

14 2. Kualitas Layanan a. Pengertian Layanan Pelayanan adalah suatu aktifitas atau serangkaian aktifitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen / pelanggan. 3 Berbicara mengenai kualitas pelayanan, ukurannya bukan hanya ditentukan oleh pihak yang melayani saja, tetapi lebih banyak ditentukan oleh pihak yang dilayani, karena merekalah yang menikmati layanan sehingga dapat mengukur kualitas pelayanan berdasarkan harapan-harapan mereka dalam memenuhi kepuasannya. 4 Sekarang ini pelanggan semakin pintar, mereka sangat kritis, sehingga para pelaku bisnis harus mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan para pelanggan. Sedikit saja penyimpangan, misalnya pelayanan tidak sesuai dengan yang diharapkan, para pelanggan akan menilai jelek. 3 Ratminto & Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005), 2. 4 Atep Adya Barata, Dasar Dasar Pelayanan Prima, (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2003), 36.

15 Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan. Kepuasan penerima pelayanan dicapai apabila penerima pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan. 5 b. Indikator Kualitas Layanan Salah satu konsep kualitas layanan yang populer adalah ServQual. Berdasarkan konsep ini, kualitas layanan diyakini memiliki lima indkator, yaitu reliability, responsiviness, assurance, empathy, dan tangible. 6 1) Relibilitas Dimensi reliability adalah dimensi yang mengukur kehandalan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. 7 Dimensi ini dianggap paling penting dari berbagai industri jasa. 2) Daya tanggap (responsiviness) Yang dimaksudkan dengan responsiviness di sini adalah kemampuan provider untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan priorotas pelayanan, serta mengembangkan program-program pelayanan 5 Ratminto & Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005), 28. 6 Tony Sitinjak dkk, Model Matriks Konsumen, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2004), 9. 7 Ibid., 9.

16 sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. 8 Yang meliputi kesiagapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi, dan penanganan keluhan pelanggan. 9 3) Jaminan (assurance) Dimensi assurance adalah dimensi kualitas layanan yang berhubungan dengan kemampuan perusahaan dan perilaku frontline staf dalam menanamkan rasa percaya dan keyakinan kepada pelanggan. Berdasarkan riset, terdapat empat aspek dimensi ini, yaitu keramahan, kompetensi, kredibilitas, dan keamanan. 10 4) Empati (empathy) Dimensi empathy dapat dijelaskan dengan gambaran bahwa pelanggan dari kelompok menengah atas mempunyai harapan yang tinggi agar perusahaan penyedia jasa mengenal mereka, kebutuhan mereka secara spesifik, dan bila perlu mengetahui apa yang menjadi hobi dan karakter orang lainnya. 11 8 Ratminto & Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005), 180. 9 Husein Umar, Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), 38. 10 Tony Sitinjak dkk, Model Matriks Konsumen, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2004), 10.

17 Dimensi empathy ini merupakan penggabungan dari dimensi : Akses (access), meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan perusahaan Komunikasi (communication), merupakan kemampuan melakukan komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan atau memperoleh masukan dari pelanggan. Pemahaman pada pelanggan (Understanding the Customer), meliputi usaha perusahaan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan. 12 5) Bukti fisik (tangibles) Karena suatu service tidak bisa dilihat, tidak bisa dicium dan tidak bisa diraba, maka aspek tangible menjadi penting sebagai ukuran terhadap pelayanan. 13 11 Ibid., 10. 12 Husein Umar, Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), 39. 13 Hadi Irawan, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, (Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2009), 58.

18 3. Konsumen a. Perilaku Konsumen Schiffman dan Kanuk (2010) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut, istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. 14 b. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen Faktor-faktor yang mempengaruhi pada perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor personal, dan faktor psikologis. 15 Namun, peran faktor-faktor tersebut berbeda sesuai produknya. Dengan kata lain, ada faktor dominan pada pembelian suatu produk sementara faktor lainnya kurang berpengaruh. 1) Faktor kebudayaan Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang 14 Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2011), 4. 15 Bilson Simamora, Memenagngkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2001), 85.

19 dimainkan oleh kultur, sub-kultur, dan kelas sosial pembeli. 16 2) Faktor sosial Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kelompok kecil, keluarga, peran, dan status sosial dari konsumen. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi tanggapan konsumen. Oleh karena itu, pemasar harus benar-benar memperhitungkannya dalam usahanya menyusun strategi pemasaran. 17 3) Faktor pribadi Keutusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daurhidup pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribdian, dan konsep diri pembeli yang bersangkutan. 18 4) Faktor psikologis Pada suatu saat tertentu seseorang mempunyai banyak kebutuhan baik yang bersifat biogenik maupun biologis. Kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu seperti rasa lapar, haus, dan 16 Ibid., 86. 17 Ibid., 87. 18 Bilson Simamora, Memenagngkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabe,. (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2001), 88.

20 sebagainya. Sedangkan kebutuhan yang bersifat psikologis adalah kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu seperti kebutuhan untuk diakui, harga diri, atau kebutuhan untuk diterima oleh lingkungannya. Pilihan pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologis yang utama yaitu motivasi, persepsi, proses belajar, serta kepercayaan, dan sikap. 19 4. Tabungan Muārabah a. Pengertian Tabungan Muārabah Tabungan muārabah adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu. 20 Oleh karena tidak dapat ditarik setiap saat maka dalam tabungan yang mempergunakan prinsip mudharabah (tabungan muārabah) tidak perlu diberikan ATM atau kartu yang sejenis itu. Dalam mengaplikasikan prinsip muārabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul maal 19 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), 11. 20 Wiroso, Penghimpun Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syari ah, (Jakarta : PT Grasinso, 2005), 46.

21 (pemilik modal) dan bank sebagai muārib (pengelola). Dana tersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaan murabahah atau ijarah. Dapat pula dana tersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaan mudharabah. Hasil usaha ini akan dibagihasilkan berdasarkan nisbah yang disepakati. Dalam hal bank menggunakannya untuk melakukan pembiayaan mudharabah, maka bank bertanggung jawab penuh atas kerugian yang terjadi. 21 b. Landasan Syariah tentang Tabungan 1) Firman Allah QS Annisa (4) : 29 Hai orang-orang yang beriman! janganlah kalian saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batik, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela diantaramu. 2) Firman Allah QS Al Baqarah (2) : 283 Maka jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya. 3) Hadist Nabi riwayat Ibnu Abbas 21 Fahrul Ulum, Perbankan Syariah Di Indonesia, (Surabaya : CV. Putra Media Nusantara, 2011), 105.

22 Abbas bin Abdul Muthalib jika menyerahkan harta sebagai muārabah. Ia mensyaratkan kepada mudharibnya agar tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak membeli hewan ternak, jika persyaratan itu dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung resikonya, ketika persyaratan yang ditetapkan Abbas itu didengar Rosulullah, beliau membenarkannya..(hr Thabrani dari Ibnu Abbas). c. Ketentuan tentang Tabungan Muarabah sebagai berikut 22 1) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai āhibul māl atau pemilik dana dan bank bertindak sebagai muārib atau pengelola dana. 2) Dalam kapasitasnya sebagai muārib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya termasuk didalamnya muārabah dengan pihak lain. 3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya dalam bentuk tunai dan bukan piutang. 22 Wiroso, Penghimpun Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syari ah, (Jakarta : PT Grasinso, 2005), 49.

23 4) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. 5) Bank sebagai muārib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. 6) Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan. B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan Berdasarkan penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu yang mengkaji antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Mahmudah pada tahun 2011 yang berjudul Pengaruh Iklan Islami Terhadap Keputusan Nasabah Menabung di BRI Syariah (Studi Pada BRI Syariah Cabang Semarang). 23 Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa Keputusan menabung nasabah dipengaruhi oleh variabel iklan islami sebesar 20,1% sedang yang 79,9% sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Dari penelitian diatas dengan penelitian yang sekarang terdapat perbedaan dan persamaan penelitian. Adapaun persamaannya adalah 23 Siti Mahmuda, Pengaruh Iklan Islami Terhadap Keputusan Nasabah Menabung di Bank Rakyat Indonesia Syariah, (Semarang, Ekonomi Islam, Institut Agama Islam Negeri Walisongo, 2011).

24 terletak pada obyek yang diteliti sama-sama meneliti tentang keputusan nasabah. Sedangkan yang membedakan adalah penelitian yang di atas subjek yang diteliti hanya sebatas faktor yang menentukan keputusan hanya iklan saja, sedangkan penelitian sekarang lebih fokus ke pembahasan tentang pengaruh kualitas produk dan layanan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan mudharabah. 2. Penelitian yang dilakukan oleh M. Syukron Effendi pada tahun 2011 yang berjudul Analisis Hubungan Citra Produk Tabungan Harian muārabah dengan Kepuasan Nasabah di Kantor Cabang KJKS Kospin Tawakal Kaliungu Kendal). 24 Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa : a. Nilai rata-rata keseluruhan dari citra produk mudharabah (variable X) adalah sebesar 4,04 yang berada di interval 3,4-4,2 (baik) maka secara otomatis kualitas dari citra produk mudharabah berada di kualitas baik, Sedangkan nilai rata-rata dari kepuasan nasabah adalah sebesar 4,036 yang berada di interval 3,4-4,2 (baik) maka secara otomatis kualitas dari kepuasan nasabah berada di kualitas baik. Nilai koefisien korelasi antara citra produk dengan kepuasan nasabah adalah sebesar 0,916. 24 M. Syukron Effendi, Analisis Hubungan Citra Produk Tabungan Harian Mudharabah Dengan Kepuasan Nasabah di Kantor Cabang KJKS Kospin Tawakal Kaliwungu Kendal, (Semarang : Ekonomi Islam, Institut Agama Islam Negeri Walisongo, 2011).

25 b. Angka Sig adalah sebesar 0,000. Oleh karena angka 0,000 adalah lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis yang diajukan dapat diterima. Ketentuan dalam pengujian keberartian adalah manakala angka Sig lebih besar dari konstanta yang digunakan, yakni 0,05 maka hipotesis akan ditolak. Namun apabila sebaliknya, yakni Sig lebih kecil dari konstanta, maks hipotesis dapat diterima. Nilai Koefisien korelasi sebesar 0,916 berada di interval nilai korelasi > 0,90-1,00 sehingga mengindikasikan bahwa tingkat keeratan hubungan antara variable X (citra produk) dan variable Y (kepuasan nasabah) adalah sangat kuat atau tinggi. Selain untuk tingkat keeratan, nilai koefisien korelasi juga dapat dijadikan acuan 75 untuk mengetahui arah hubungan. Dalam penelitian ini diperoleh angka koefisien positif, maka hubungan antara variable X yakni citra produk dengan variable Y, yakni kepuasan nasabah di KJKS Kospin Tawakal Kendal memiliki arah hubungan yang positif yakni apabila citra produk muārabah semakin baik, maka akan semakin tinggi pula tingkat kepuasan nasabah. Dari penelitian di atas, terdapat perbedaan dan persamaannya dengan peneliti sekarang. Persamaan penelitian di atas dengan penelitian sekarang hanya sebatas obyek yang di teliti yaitu tabungan muārabah saja. Sedangakan yang

26 membedakan penelitian di atas dengan penelitian sekarang adalah : - Dalam penelitian di atas variabel X yang diteliti hanya ada 1 varibel yaitu citra produk, sedangkan dalam penelitian sekarang variabel X yang dteliti ada 2 variabel yaitu kualitas produk dan kualitas layanan. - Dalam penelitian di atas variabel Y yang diteliti yaitu kepuasan nasabah, sedangkan dalam penelitian sekarang variabel Y yang digunakan lebih spesifik dari pada penelitian terdahulu yaitu keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan muārabah. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Alviansyah pada tahun 2019 yang berjudul Prosedur pelaksanaan Tabungan Muārabah pada PT. Bank BRI Syariah (PERSERO) Kantor Cabang Pembantu Depok). Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa : a. Tabungan muārabah adalah salah satu jenis simpanan pihak ke tiga yang berdasarkan prinsip muārabah mulaqah dan diperuntukkan bagi masyarakat yang menginginkan dananya di investasikan secara syariah. b. Secara teknik, Mudharabah adalah kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul mal) menyediakan seluruh (100%) modal. Sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola keuntungan dalam kontrak. Sedangkan apabila rugi,

27 ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian di pengelolah. Seandainya kerugian itu diakibatkan kecurangan atau kebohongan si pengelolah harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Dari penelitian di atas terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian sekarang. Persamaan penelitian di atas dengan sekarang hanya sama-sama membahas tentang tabungan muārabah. Sedangkan yang membedakan penelitian di atas dengan penelitian sekarang adalah : 1. Penelitian di atas hanya membahas prosedur dari pelaksanaan tabungan muārabah, sedangkan penelitian sekarang membahas tentang keputusan nasabah memilih produk tabungan muārabah. 2. Variabel yang diteliti dalam penelitian di atas hanya prosedurnya saja, sedangkan dalam penelitian sekarang variabel yang diteliti yaitu kualitas produk, kualitas layanan, dan keputusan nasabah tabungan muārabah. C. Kerangka Konseptual Sejalan dengan tujuan penelitian dan kajian teori yang sudah dibahas diatas selanjutnya akan diuraikan kerangka berfikir mengenai pengaruh kualitas produk dan layanan terhadap keputusan nasabah dalam

28 memilih produk tabungan muārabah pada BPRS Karya Mugi Sentosa Surabaya yaitu : Kualitas Produk Kualitas Layanan Keputusan Nasabah D. Hipotesis Hipotesis (hypo = sebelum; thesis = pernyataan, pendapat) adalah suatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum diketahui kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris. Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan, atau pengamatan dengan teori. Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

29 H 1 = Ada pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan muārabah pada BPRS Karya Mugi Sentosa Surabaya. H 2 = Ada pengaruh antara kualitas layanan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan muārabah pada BPRS Karya Mugi Sentosa Surabaya. H 3 = Ada pengaruh antara kualitas produk dan layanan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan muārabah pada BPRS Karya Mugi Sentosa Surabaya.