BAB 11 MENGARAHKAN BENTUK CERITA



dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ruang sisi datar, maka dengan demikian data yang akan dikumpulkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula.

KURIKULUM DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Bahan Ajar Pengembangan Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam Pembelajaran Sejarah Oleh Yani Kusmarni

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

ARTIKEL CONTOH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MATEMATIKA SMP KELAS VII

KERANGKA ISI LAPORAN PENELITIAN

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, sumber ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara historis telah ikut menjadi landasan moral dan etik

BAB I PENDAHULUAN. tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehinga mendorong

Unit 1 KONSEP DASAR ASESMEN PEMBELAJARAN. Endang Poerwanti. Pendahuluan. aldo

BAB I PENDAHULUAN. yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia menjelaskan bahwa

MENULIS CERPEN SKRIPSI. oleh SEPTEMBE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen Kurikulum Program Studi : MAGISTER SENI RUPA. Fakultas : Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI DUA MODEL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI SEKOTA SALATIGA TAHUN 2012 SKRIPSI

FUNGSI SOSIAL KEBERADAAN KOMUNITAS UNNES VESPA OWNERS (UVO) SEMARANG SKRIPSI

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI PAUD ALAM

PERILAKU INFORMASI PEMAKAI PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA. Purwoko. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) Rancaekek Bandung. Adapun beberapa isu

IDENTIFIKASI BENTUK-BENTUK INVESTASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN OLEH SEKTOR INDUSTRI

BAB III METODE PENELITIAN. wawancara antara peneliti dan informan. Penelitian kualitatif bertolak dari

BAB III METODE PENELITIAN

KURIKULUM DIKLATPIM II

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi manusia, jika ide pokok di dalam wacana tersebut tidak dipahami.

MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR DENGAN TEMA LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

BAB 11 MENGARAHKAN BENTUK CERITA Mengarahkan bentuk cerita melalui beragam pendekatan penelitian memunculkan persoalan tentang apakah seseorang harus memasangkan permasalahan tertentu dengan pendekatan penelitian. Pendekatan besar diberikan pada hubungan ini dalam riset ilmu pengetahuan sosial dan humaniora. Cara yang menangani persoalan adalah dengan mengemukakan permasalahan umum kemudian menggagas skenario untuk permasalahan yang lebih spesifik. STUDI KASUS Studi kasus kualitatif ini mempresentasikan permasalahan. Format ini diperlukan untuk menghasilkan pernyataan permasalahan, deskripsi yang teliti tentang konteks atau setting dan proses yang diamati, pembahasan tentang tema penting, dan terakhir, pelajaran yang dapat diambil (Lincoln & Guba,1985, hlm.362). dalam proses penyusunan tema dipadukan tema yang spesifik menjadi dua tema yang berkecakupan luas: tema organisasional dan tema psikologis. Mengumpulkan data melalui wawancara dengan para partisipan, pengamatan, dokumen, dan bahan audiovisual. FENOMENOLOGI Pengalaman manusia memiliki makna bagi mereka yang mengalaminya dan pengalaman manusia dapat diekspresikan secara sadar (Dukes,1984). Fenomenologi juga merupakan sebuah pendekatan filosofis untuk menyelidiki pengalaman manusia. Ketika pernyataan penting telah dideskripsikan akan dikelompokan menjadi tema besar dan dibagi kedalam dua pendeskripsian yaitu apa yang mereka alami (deskripsi tekstural) dan bagaimana mereka mengalaminya (deskripsi structural) serta memadukan kedua deskripsi tersebut menjadi deskripsi yang lebih panjang dan menyampaikan esensi dari pengalaman mereka. Etika dan Filsafat Komunikasi 1

STUDY GROUNDED THEORY Jika suatu teori perlu dikembangkan untuk menjelaskan suatu masalah atau reaksi dalam masalah tersebut maka bisa menggunakan pendekatan grounded theory. Dimana grounded theory ini merupakan Teori yang diperoleh secara induktif dari penelitian tentang fenomena yang dijelaskan. Karena teori ini ditemukan, disusun, dan dibuktikan untuk sementara melalui pengumpulan data yang sistematis dan analisis data yang berkenaan dengan fenomena itu. ETNOGRAFI Dalam etnografi biasanya akan berfokus pada deskripsi dan pemahaman tentang dinamika dari komunitas permasalahan sebagai kelompok kebudayaan yang sama. Setelah menentukan jenis pendekatan penelitian (kualitatif, kuantitatif, atau metode campuran) langkah selanjutnya adalah merancang atau merencanakan penelitan. Langkah ini diawali dengan membuat pendahuluan proposal sebagai proses mengatur dan menulis gagasan awal. Peneliti perlu menerapkan model diferensiasi ketika menulis pendahuluan karena komponen-komponen utama dalam pendahuluan adalah menunjukan diferensiasi-diferensiasi dalam penelitian-penelitian sebelumnya. KESIMPULAN Studi kasus tunggal tentang seorang individu dapat didekati baik sebagai biografi maupun sebagai studi kasus. Sistem kebudayaan dapat diteliti sebagai etnografi, sementara itu sistem terbatas yang lebih kecil, misalnya peristiwa, program, atau aktivita, dapat dikaji sebagai studi kasus. Keduanya adalah sistem, dan permasalahan akan muncul ketika kita melaksanakan mikro-etnografi, yang dapat didekati studi kasus maupun sebagai etnografi. Akan tetapi ketika seseorang berusaha untuk mempelajari perilaku, bahasa, atau artefak kebudayaan, maka studi tentang sistem tersebut dapat dilakukan sebagai etnografi. Orientasi interaktif selalu merasuki seluruh bagian penelitian kualitatif. Kita dapat keluar dan bersikap objektif terhadap apa yang kita lihat dan kita tulis. Kata-kayta kita mengalir dari pengalaman pribadi kita, kebudayaan, sejarah, dan latar belakang. Ketika kita menuju lapangan untuk mengumpulkan data, kita peru melaksanakan tugas tersebut dengan penuh kepedulian terhadap para partisipan dan tempat penelitian. Kita Etika dan Filsafat Komunikasi 2

juga harus bersikap refleksif terhadap peran kita dan bagaimana peran itu membentukapa yang kita lihat, apa yang kita dengar, dan apa yang kita tulis. Tulisan kita adalah penafsiran pribadi kiyta tentang peristwa, masyarakat, dn aktifitas; kita harus mengakui bahwa para partisipan dilapangan, para pembaca, dan para individu lain yang membaca pembahasan kita akanmemiliki penafsirannya sendri. Dalam perspektif ini, tuisan kitahanyadapat dilihat sebagai diskursus, dengan kesimpulan yang tentative atau sementara, dan yang akan terus berubah dan mengalami pembaruan. Riset kualitatif memiliki unsure penafsiran yang merasuki seluruh proses penelitian. Pendekatan penelitian memberi pengaruh terhadap bahasa prosedurdesain riset dalam studi, khususnya istilah yang digunakan pada pengantar riset, pengumpulan data, dan fase desain analisis. Pendekatan riset mencakup para partisipan yang diteliti. Riset dapat mencakup satuatau dua individu (yaitu, studi naratif), kelompok masyarakat (yaitu, fenomenologi, grounded theory). Studi kasus dapat masuk kedalam semua dari tiga katagori ketika kita meneliti seorang individu tunggal, peristiwa, atau suatu lingkungan sosial yang luas. Selain itu di bab 7 menyoroti bagaimana pendekatan tersebut beragam dalam hal keluasan pengumpulan datanya, penggunaan sumber informasi tunggalnya (yaitu, wawancara naratif, wawancara grounded theory, wawancara fenomenologis),hingga pengumpulan datanya yang melibatkan beragam sumber (yaitu, etnografi yang melibatkan pengalaman, wawncara, dan dokumen; studi kasus yang melibatkan wawncara, pengamatan, dokumen, bahan arsip,dan video). Perbedaan yang paling diantara pendekatan tersebeut terdapat pada fase analisis data, sebagaimana dibahas di bab 8. Analisis data beragam mulai dari pendekatan yang tidak terstruktur hingga yang terstruktur. Pendekatan penelitian mempengaruhi hasil penulisan akhirdan struktur retoris meekat yang digunakan dalam narasi. Hal ini menjekaskan mengapa studi kualitatif tersusun begitu berbeda. Kriteria untuk menilai kualitas suatu penelitian berbeda beda diantara pendekatan tersebut, sebagaiman yang dibahas di bab 10. Meskipun terdapat kesamaan dalam prosedur untuk validasi, kriteria untuk menilaikualitas studi telah tersedia untuk masing-masing pendekatan. Etika dan Filsafat Komunikasi 3

Sumber Buku : John W Creswell, 2014, Penelitian Kualitatif & Desain Riset, Yogyakarta, Pustaka Pelajar Etika dan Filsafat Komunikasi 4