BAB I PENDAHULUAN. yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia menjelaskan bahwa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia menjelaskan bahwa"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia menurut A. Sihotang dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia menjelaskan bahwa manajemen berasal dari bahasa inggris to manage yang artinya mengelola atau mengendalikan dan mengatur. Sedangkan sumber daya manusia merupakan tejemahan dari bahasa inggris human resources. 1 Husein Umar mengungkapkan tentang manajemen sumber daya manusia yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tingkat kepuasan dan performansi yang mereka inginkan dan organisasi memenuhi tujuan. 2 Studi tentang manajemen sumber daya manusia pada umumnya menguraikan apa-apa yang dilakukan oleh bagian kepegawaian pada umumnya dari suatu organisasi. Dengan demikian, definisi yang biasa diberikan untuk 1 A. Sihotang, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT. Pradnya Paramita, 2007), hal. 5 2 Husein Umar, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1998), hal. 3 1

2 2 manajemen personel seolah merupakan rangkuman dari fungsi-fungsi yang dilakukan oleh kepegawaian pada umumnya. 3 Oleh karena itu ada dua fungsi pengertian tentang manajemen dan fungsi operasianol manajemen sumber daya manusia yaitu proses perencanaan, pengorgasasian, pengarahan, dan pengendalian terhadap: pengadaan seleksi, tes penyaringan, pelatihan, penempatan, pemberian konpensasi, pengembangan, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian atau pemensiunan sumber daya manusia dari organisasi. Jadi pada hakikatnya manajemen sumber daya manusia merupakan gerakan pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial dan sangat dominan pada setiap organisasi. Oleh sebab itu perlu dikembangkan, sehingga mampu memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pencapaian tujuan organisasi maupun pencapaian tujuan pribadi sumber daya manusia itu sendiri. Pendidikan Islam mempunyai peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sesuai dengan cirinya sebagai pendidikan agama, secara ideal berfungsi dalam penyiapan SDM yang berkualitas tinggi, baik dalam penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi maupun hal karakter, sikap moral, dan penghayatan serta pengamalan ajaran agama. Secara singkat, 3 Justine T. Sirait, Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, (Jakarta : PT Grasindo, 2006), hal. 4

3 3 pendidikan Islam yang ideal berfungsi membina dan menyiapkan anak didik yang berilmu, berteknologi, berketerampilan tinggi serta beriman beramal sholeh. Sebagaimana yang dikutip Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA. dalam Konferensi Internasional Pertama tentang pendidikan Islam di Mekah pada tahun 1977 merumuskan tujuan pendidikan Islam sebagai berikut : Pendidikan bertujuan mencapai pertumbuhan kepribadian manusia yang menyeluruh secara seimbang melalui latihan jiwa, intelek, diri manusia yang rasional, perasaan dan indera. Karena itu pendidikan harus mencakup pertumbuhan manusia dalam segala aspeknya: spiritual, intelek, imajinatif, fisik, ilmiah, bahasa, baik secara individual maupun secara kolektif, dan mendorong semua aspek ini ke arah kebaikan dan mencapai kesempurnaan. Tujuan terakhir pendidikan Muslim terletak pada perwujudan ketundukan secara sempurna kepada Allah baik secara pribadi, komunitas, maupun seluruh umat manusia. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan asli Indonesia memiliki akar tradisi sangat kuat dilingkungan masyarakat Indonesia. Berkembang sejalan dengan proses Islamisasi di Nusantara, pesantren merupakan produk budaya Indonesia yang indigenous. Sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren diindikasikan mempunyai tiga peran tradisional yang penting, yaitu 1) sebagai pusat berlangsungnya transmisi ilmu-ilmu Islam (transmission of islamic knowledge); 2) sebagai penjaga dan pemelihara kelangsungan tradisi Islam (maintenance of Islamic tradition); 3) sebagai pusat reproduksi Ulama

4 4 (reproduction of ulama). Dengan kekuatan figur Kiai/ Ulama, pesantren berperan penting dalam intelektualisasi dan intensifikasi keislaman masyarakat muslim nusantara secara massif. 4 Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang bercorak tradisional untuk memahami, menghayati, mengamalkan ajaran Islam (Tafaqquh Fiddien) dengan menekankan moral agama sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Pondok pesantren didirikan untuk memberikan pendidikan dan pengajaran kepada umat yang berkualitas lahir dan batin yang berkualitas imani, akhlaki, ilmu dan amalnya. Pada dasarnya lembaga pendidikan pondok pesantren bertujuan untuk mempersiapkan anak didik menjadi anak sholeh yang bertaqwa menurut normanorma agama Islam, sehingga membekali para santrinya dengan pengetahuan agama, umum dan keterampilan yang dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan dalam masyarakat yang sesungguhnya. Sebagai lembaga pendidikan Islam yang tertua, perannya dalam pembangunan sudah tidak diragukan lagi. Tugas pokok pondok pesantren pada esensinya adalah mewujudkan manusia dan masyarakat Islam Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Keunggulan SDM yang diinginkan pondok pesantren adalah terwujudnya generasi muda yang berkualitas yang tidak hanya pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, dengan lebih mengorientasikan peningkatan 4 Mastuki HS, MA, Pendidikan Pesantren antara Normativitas dan Objektivitas, Majalah Pesantren, LAKPESDAM NU. Edisi I/ Th. 1/ 2002, hlm. 20.

5 5 kualitas santrinya kearah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dilandaskan pada nilai-nilai luhur ajaran Islam. Pengembangan sumber daya manusia bukan merupakan persoalan yang mudah karena membutuhkan pemikiran langkah aksi yang sistematik, sistemik, dan serius. Karena berusaha memberikan konstruksi yang utuh tentang manusia dengan mengembangkan seluruh potensi dasar manusia. Dalam hal ini, pondok pesantren dengan segala potensi yang dimilikinya mempunyai peran serta terhadap pembangunan yang sedang berlangsung. Untuk itu segala upaya yang mengacu pada pengembangan kualitas manusia sebagai sumber daya insani secara terus menerus dilakukan dengan indikasi peningkatan kualitas manusia Indonesia yang mampu berfikir strategis dan berwawasan masa depan adanya keseimbangan antara IMTAQ dan IPTEK. Dalam studi Manajemen Sumber daya manusia di Pondok pesantren ini, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di pondok pesantren Mambaul Hikam Putat Tangglangin karena pondok pesantren ini telah mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya pemberdayaan sumber daya manusia, dengan segala potensi dan ciri khas manajemen pondok pesantren yang digunakan. Manajemen pondok pesantren yang merupakan sintesa antara pondok salaf, pondok modern, dan Penulis Ingin mengetahui bagaimana manajemen Sumber daya manusia beserta pengembangan Sumber daya Manusia di Pondok Pesantren ini.

6 6 Untuk melihat indikator dan pengukuran SDM pondok Pesantren, ada beberapa hal yang harus diperhatikan : program seleksi SDM; pengembangan profesi, kompensasi, dan pengawasan. Seleksi SDM sangat di perlukan, sehingga siapa pun yang direkrut dalam sebuah lembaga atau institusi akan berdasarkan atas minat dan motivasi yang kuat untuk aspek/bidang yang digeluti secara professional. Pengembangan profesi juga mutlak diperlukan, sebab perkembangan adalah kebutuhan setiap orang yang berkecimpung dalam kegiatan professional. Evaluasi prestasi juga sangat diperlukan sebab setiap kemajuan haruslah terukur secara empiric, rasional, dan bukan masalah like dan dislike. Kompensasi atau pemberian honur bagi yang berprestasi juga penting, sebab penghargaan tidak hanya berupa materi, tetapi juga bisa dengan cara lain. Pengawasan menjadi kata kunci bagi setiap aktivitasdalam sebuah institusi. pengawasan dapat dilakukan secara kontinyu atau temporer, tetapi yang paling baik adalah pengawasan melekat atau bilt in control. 5 Berdasarkan diatas, secara jelas telah terdeskripsikan bahwa pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam merupakan kebutuhan manusia yang akan senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan tuntutan zaman, karena manusia sebagai makhluk pedagogis dilahirkan dengan membawa potensi dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi 5 Nur Syam, Manajeman Pesantren Indikator dan pengukuran pengembangan SDM di pesantren, (Jogyakarta ; LKIS, 2005)

7 7 serta penolong dan pemegang kebudayaan. Jadi, kualitas sumber daya manusia pondok pesantren sangat berperan penting sekali dalam menentukan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan mengkaji lebih lanjut terhadap tema tersebut dan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI PONDOK PESANTREN MAMBAUL HIKAM PUTAT TANGGULANGIN SIDOARJO. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan permasalahan pokok yang akan dikaji dalam skripsi, adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Perencanaan Sumber Daya Mansuia di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin? 2. Bagaimana perekrutan tenaga pendidik di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin? 3. Bagaimana pengembangan Sumber Daya Manusia Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin?

8 8 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian di dalam karya ilmiah merupakan target yang hendak di capai melalui serangkaian aktivitas penelitian, karena segala sesuatu yang di usahakan pasti mempunyai tujuan tertentu sesuai dengan permasalahannya. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di sebutkan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui Perancanaan Sumber Daya Mansuia di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin. 2. Untuk mengetahui perekrutan tenaga pendidik di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin. 3. Untuk mengetahui pengembangan Sumber Daya Manusia Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin. D. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian dalam skripsi ini adalah: 1. Bagi peneliti : a. Sebagai bahan pembelajaran bagi peneliti serta tambahan pengetahuan sekaligus untuk mengembangkan pengetahuan penulis dengan landasan dan kerangka teoritis yang ilmiah atau pengintegrasian ilmu pengetahuan dengan praktek serta melatih diri dalam research ilmiah. b. Untuk memenuhi beban SKS dan sebagai bahan penyusunan skripsi serta ujian munaqosah yang merupakan tugas akhir penulis untuk

9 9 memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada jurusan Kependidikan Islam kosentrasi Manajemen Pendidikan (KI). 2. Bagi Obyek Penelitian a. Sebagai bahan masukan dalam rangka peningkatan implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin. b. Sebagai bahan evaluasi untuk Manajemen Sumber Daya Manusia Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin. c. Sebagai sumbangan kepada IAIN Sunan Ampel Surabaya khususnya kepada perpustakaan sebagai bahan bacaan yang bersifat ilmiah dan sebagai kontribusi khasanah intelektual pendidikan. E. Definisi Opersional Untuk menghindari kekeliruan dalam penafsiran judul yang penulis maksudkan, ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan disini: 1. Manajemen Manajemen adalah Ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. 6 6 Drs.H.Malayu S.P.Hasibunan. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Akasara hal.1

10 10 2. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia adalah : kearah yang lebih sejahtera dan mengurangi ikatannya dengan tradisi untuk mencapai tujuan yang hendak di capai. 7 Sumber daya manusia yang di maksud dalam skripsi ini adalah manusia yang bekerja di lingkungan organisasi yang mempunyai potensi untuk memperbaiki partisipasi yang produktif orang-orang yang terlibat pada organisasinya dengan cara-cara yang bertanggung jawab secara strategis, sosial, dan etika 3. Pondok Pesantren Pondok pesantren adalah sebuah asrama pendidikan tradisional, di mana para santrinya semua tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih di kenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam komplek yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar dan kegiatan keagamaan lainnya. Komplek ini biasanya di kelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. 8 Jadi, adapun SDM yang di maksud dalam penelitian ini adalah Para tenaga pengajar /ustadz (SDM) dalam menghadapi perubahan zaman yang serba modern dan kompetitif, sehingga harus adanya keseimbangan antara IMTAQ dan 7 Jimmly Ash-Shidiqie (eds), op.cit., hlm Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, LP3S, Jakarta, 1983, hlm.18.

11 11 IPTEK dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini di arahkan pada tiga ranah yaitu: (1) Pelaksanaan pengadaan atau rekrutment sumber daya manusia pada pondok pesantren yang dilaksanakan dengan dua system yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. (2) Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dilingkungan pondok pesantren dilakukan oleh kepala pondok pesantren. Sedangkan Manajemen Sumber Daya Manusia di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin ini dimaksudkan untuk memberikan sebuah gambaran pola siasat yang menjadikan Manajemen Sumber Daya Manusia di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tanggulangin menjadi lebih baik dan efektif serta menjadi contoh bagi pesantren-pesntren yang kurang memahami terhadap manajemen sumber daya manusia pondok pesantren. F. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif (qualitatife researh) adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dan bersifat induktif berdasarkan faktorfaktor yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikontsruksikan menjadi teori. 9 Dengan menggunakan metode penelitian lapangan (field research) yang biasanya berupa interview, observasi, dokumentasi dan lain-lain. Yang hasilnya di catat dan dikualifikasikan menurut kerangka yang sudah 9 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Bandung : Alfabeta, 2007, hal: 15

12 12 ditentukan. Hal inilah yang membedakan penelitian kepustakaan (library research) penggalian data diambil dari buku-buku ilmiah, majalah, peraturan undang-undangan, surat kabar, seminar, atau sumber lain yang ada kaitannya dengan masalah yang diketengahkan dengan cara menganalisa sumber data yang ada. 10. Karena penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data membuat gambaran tentang suatu keadaan secara factual, sistematis, jelas lengkap dan rinci. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut bertujuan agar mampu menghasilkan temuan pengetahuan, hipotesis atau ilmu baru, dapat memperluas wawasan dan mempelajari serta mendalami tentang obyek yang akan diteliti, mampu membangun hubungan yang akrab dengan setiap orang yang ada pada konteks social, serta mampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas dan transferabilitas hasil penelitian. 2. Jenis dan Sumber Data a) Jenis Data Data adalah suatu hal yang di peroleh di lapangan ketika melakukan penelitian dan belum diolah. Atau dengan pengertian lain, suatu hal yang dianggap atau di ketahui. Data menurut jenisnya dibagi menjadi dua: Jenis Penelitian Penelitian Kepustakaan ( ) data-metode penelitian.com 11 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. hal: 9

13 13 1) Data Kualitatif Yaitu yang di sajikan dalam bentuk kata verbal, bukan dalam bentuk angka. Data inilah yang menjadi data primer (utama) dalam penelitian ini. Yang termasuk data kualitatif adalah: a. Deskripsi sumber daya manusia yang ada Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin b. Gambaran mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin. c. Pengelolaan dan penanggungjawab tentang Manajemen Sumber Daya Manusia Di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin. d. Proses Perencanaan Sumber Daya Manusia, perekrutan dan pengembangan Sumber Daya Manusia di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin. 2) Data Kuantitatif Yaitu data yang berbentuk angka statistik. Dalam penelitian ini, data kuantitatif hanya bersifat data pelengkap, dikarenakan penelitian ini penelitian kualitatif. Yang termasuk data kuantitatif adalah: a. Jumlah pengurus Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat- Tanggulangin.

14 14 b. Sarana dan prasarana Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin dan data lain yang menunjukkan data kuantatif. b) Sumber Data Sumber data merupaka subyek dari mana data tersebut berasal. Menurut sumber datanya dalam penelitian ini, data dibedakan menjadi dua macam yakni : 1) Sumber Data Primer Yaitu sumber yang langsung memberikan data kepada peneliti, 12 diantara adalah: 1) Kepala/Ketua Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat- Tanggulangin. 2) Wakil Kepala/Ketua Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat- Tanggulangin. 3) Pengurus Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat- Tanggulangin. 4) Pendidik / Ustad Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat- Tanggulangin. 2) Data Sekunder Yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, 13 seperti dokumentasi mengenai keadaan lingkungan, 12 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta: Teras, 2009, hal: 55

15 15 dan literatur-literatur mengenai manajemen sumber daya manusia di pondok pesantren. 1. Prosedur Pengumpulan Data Metode pengumpulkan data adalah cara atau teknik yang di gunakan untuk mengumpulkan data sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin di capai. Untuk mendapatkan data-data yang di perlukan, maka di gunakan beberapa pengumpulan data, antara lain : a. Metode Observasi Sebagai metode ilmiah observasi biasa di artikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang di selidiki. Dalam arti luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang di lakukan, baik pengamatan secara langsung maupun tidak langsung. 14 Metode ini di gunakan untuk mengetahui obyek secara langsung tentang peristiwa. Dalam hal ini, metode observasi juga di gunakan untuk memperoleh data lengkap mengenai kondisi riel lingkungan pondok pesantren dan keadaan fasilitas pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin. Adapun data yang diperoleh dari metode observasi atau pengamatan adalah merupakan data-data segar, dalam arti data yang di 13 Ibid,57 14 Sutrisno Hadi, Metodologi Research II (Yogyakarta: Yayasan FPSI UGM, 1984), hlm.136.

16 16 kumpulkan di peroleh dari subjek yang meliputi pengurus pesantren, para ustad, dan administrasi yang di butuhkan yang ada di pondok pesantren tersebut pada saat terjadinya tingkah laku dan keabsahan data dapat di ketahui secara langsung, seperti kebijakan-kebijakan Pondok, metode pembelajaran Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin, dan lain sebagainya. b. Metode Wawancara (interview) Metode interview merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung oleh peneliti kepada responden (informan) dan jawaban-jawaban responden dicatat atau di rekam dengan alat perekam 15. Nasution berpendapat bahwa interview atau yang sering juga disebut dengan wawancara adalah sebuah dialog yang di lakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara 16. Metode interview penulis gunakan untuk mendapatkan keterangan atau informasi melalui percakapan secara langsung mengenai data yang sebenarnya dari sumber data. Interview atau wawancara ini di susun secara terperinci dengan beberapa pertanyaan terbuka. Metode wawancara ini di gunakan untuk menggali data yang terkait dengan MSDM yang ada di pondok pesantren secara detail Irawan Suhartono, Metode Penelitian Sosial,(Bandung :Remaja Rosdakarya, 1999), hlm. 16 Nasution, S., Motode Research, (Jakarta : Bumi Aksara, cet. II, 1995), hlm

17 17 dengan menggali data sedalam-dalamnya kepada beberapa informan penelitian di antaranya ialah kiai, putra-putra kiai, kepala madrasah, asatidz/guru, ketua yayasan,. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang merupakan catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasati, notulen, rapat legger, legenda dan sebagainya 17 yang berkaitan dengan rumusan masalh di atas. Dengan demikian dapat di gambarkan bahwa dokumentasi adalah suatu penyelidikan yang di tujukan pada penguraian dan penjelasan apa yang telah lalu melalui sumber-sumber dokumentasi yang berupa catatan tertulis atau bukti yang tidak diubah kebenarannya 2. Analisis Data Menganalisis data merupakan kegiatan inti yang terpenting dan menentukan dalam penelitian. Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasi dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Karena dengan analisislah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Dalam memperoleh suatu kecermatan, ketelitian, dan kebenaran, maka peneliti dalam menganalisa data dari hasil penelitian melakukan beberapa langkah adalah sebagai berikut : 17 Moh. Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta, Ghalia Indonesia, 2003), hlm

18 18 a. Reduksi Data Reduksi data di lakukan merupakan suatu langkah untuk pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan dan transformasi data besar yang muncul dari hasil pencatatan (tertulis) di lapangan. 18 Reduksi data merupakan kegiatan analisis yang meliputi identifikasi, klasifikasi dan kodefikasi. Metode ini di gunakan dengan alasan karena dalam penelitian diskriptif kualitatif untuk memperolah sebuah data bagaikan bola salju (snow ball), semakin di gali data itu, maka semakin luas pula dan semakin tidak berujung, sehingga data-data yang di peroleh semakin tidak fokus (menyimpang) dari penelitian ini. Oleh karena itu, data yang tidak diperlukan yang di peroleh dalam penelitian ini akan di biarkan saja, tidak di masukkan dalam laporan hasil penelitian ini. b. Peyajian Data Peyajian data adalah sekumpulan informasi sistematis dan terukur yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian ini bisa berbentuk matrik, jaringan dan bagan. 19 Misalnya tentang lembaga mulai dari identifikasi perkembangan santri, prestasi santri, daftar nominasi pengurus, dan 18 Ben Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm Ben Ahmad Saebani, Metode Penelitian, hlm. 95.

19 19 berbagai bagan lainnya yang ada di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tulangan. c. Verifikasi Langkah verifikasi ini dilakukan dalam mengalisis data sejak permulaan, pengumpulan data, pembuatan pola-pola, penjelasan konfigurasi-konfigurasi yang mungkin dan alur sebab-akibat serta proposisi. 20 d. Teknik Induktif Metode Induktif ialah metode berfikir yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang konkrit, kemudian dari fakta-fakta atau peristiwa yang konkrit itu ditarik generalisasigeneralisasi yang mempunyai sifat umum 21. Dengan demikian metode Induktif ini adalah metode berfikir dengan menggunakan pernyataan khusus, individu, kemudian diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Metode ini di gunakan untuk menganalisis adanya perubahanperubahan kebijakan esinsial yang ada di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin. Seperti perubahan gaya kepemimpinan, perubahan pengambilan keputusan, sistem kaderisasi, sistem pengajaran 20 Ben Ahmad Saebani, Metode Penelitian...hlm Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta: Yayasan FPSI UGM, 1990), hlm. 42.

20 20 (kurikulum), dan keunikan kepemimpinan pengasuh pondok. dibandingkan dengan pondok pesantren yang ada di daerahnya. e. Teknik Deduktif Metode deduksi ini merupakan kebalikan dari metode berfikir secara induksi. Yaitu cara berfikir yang rumusan-rumusan teori yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Sebagaimana di nyatakan oleh Sutrisno Hadi dalam bukunya Metodologi Research bahwa cara berfikir deduksi ialah berangkat dari pengetahuan yang bersifat umum, bertitik tolak dari pengetahuan umum, itu kita hendak menilai suatu kejadian yang khusus. 22 Teknis analisis ini merupakan kebalikan dari induktif, yakni di gunakan menganilisis kepemimpinan kiai pondok pesantren secara umum, f. Reflektif John Dewy dalam sebuah buku Metode Penelitian yang ditulis oleh Moh Kasiran menuliskan bahwa mengalisis data dengan menggunakan teknik reflektif adalah merupakan langkah lanjutan setelah metode induktif dan deduktif. 23 Biasanya langkah reflektif ini digunakan untuk penelitian non-statistik. 22 Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, hlm Moh. Kasiran, Motedo Penelitian; Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penyusunan Metodologi Penelitian, (UIN Malang Press : th. 2008), hlm. 136.

21 21 g. Teknik Komparatif Menurut Winarno Surahmad dalam bukunya di jelaskan bahwa penyelidikan komparatif dapat di lakukan dengan meneliti fakta-fakta tertentu yang berhubungan dengan situasi atau fenomena yang di selidiki dan membandingkan sesuatu dengan faktor yang lain Pengecekan Keabsahan Data Teknik keabsahan data dalam suatu penelitian merupakan dasar objektifitas hasil yang dicapai. Dalam penelitian yang menggunakan jenis penelitian kualitatif terhadap Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat-Tanggulangin, maka akan menggunakan beberapa teknik dalam mengevaluasi keabsahan data adalah sebagai berikut : a. Perpanjangan keikutsertaan Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumen utama, sehingga keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam mengumpulkan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan peneliti pada saat penelitian. Waktu yang panjang dalam melakukan penelitian akan dapat di peroleh data yang lebih banyak dan dapat 24 Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung : Trasito, 1975), hlm. 143.

22 22 digunakan untuk mendeteksi data yang di peroleh, sehingga menyediakan lingkup yang lebih luas. 25 b. Ketekunan pengamatan Ketekunan pengamatan disini dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isi yang sedang di cari dan kemudian memusatkan diri pada hal tersebut secara rinci. Dengan adanya pengamatan yang berperan serta dalam penelitian maka diperoleh kedalaman data yang bisa disesuaikan dengan masalah yang diteliti. 26 c. Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam hal ini triangulasi dengan teori sebagai penjelasan banding (rival explanations). Selain itu triangulasi dengan sumber sebagai pembanding terhadap sumber yang diperoleh dari hasil penelitian dengan sumber yang lain. Teknik triangulasi yang paling banyak di gunakan ialah pemeriksaan melaui sumber lainnya. Denzin (1987) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan 25 Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah hlm Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah hlm. 177

23 23 yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori Tahap-tahap Penelitian Dalam tahap-tahap penelitian ini terdiri atas beberapa tahap, antara lain tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. a. Tahap Pra Lapangan (investion) Tahap ini merupakan langkah awal di dalam melakukan sebuah penelitian. Bentuk dan langkah tahap awal ini bahwa peneliti mengawali dengan membuat proposal penelitian, memilih lapangan penelitian dengan pertimbangan letak geografis serta hemat dan praktisnya dalam mempergunakan waktu, tenaga dan biaya. 28 Oleh karena itulah peneliti memilih lokasi penelitian di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat Tulangan, dirasa tepat dan cocok karena lokasi pondok pesantren tersebut bisa dijangkau oleh kendaraan apa saja, dengan biaya yang cukup lumayan. Sementara dari perkembangannya, Pondok Pesantren Mambaul Hikam Putat- Tanggulangin. Agak unik, sehingga layak untuk dijadikan obyek penelitian. 27 Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, hlm Lexy J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, cet. xix, 2001), hlm

24 24 Hal-hal yang dilakukan dalam tahap penelitian ini adalah mengadakan penjelajahan lapangan terlebih, kemudian peneliti berusaha untuk : 1) Menemukan masalah 2) Menemukan topik dan fokus penelitian 3) Membuat desain penelitian berupa penentuan rancangan penelitian 4) Memilih lapangan penelitian 5) Mengurus perizinan dan instansi penelitian b. Tahap Pekerjaan Lapangan Setelah mempersiapkan segala hal yang terkait dengan persiapan pada tahap pra lapangan selajutnya peneliti melakukan : 1) Memahami latar penelitian dan persiapan diri Disni peneliti perlu memahami latar penelitian terlebih dahulu. Disamping itu juga, perlu mempersiapkan baik secara fisik maupun secara mental, juga harus mengingat persoalan etika. 29 Agar dapat memahami latar penelitian, peneliti meminta keterangan terkait dengan sasaran penelitian dan mulai mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental serta mencoba 29 Loxy, J. Moelong, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm. 137.

25 25 menyesuaikan diri dengan keadaan dan kebiasaan, juga menjalin hubungan yang baik dengan obyek penelitian. 30 2) Memasuki Lapangan Selama memasuki lapangan hal yang harus diperhatikan adalah keakraban hubungan. Hubungan merupakan sikap peneliti yang hendak pasif, hubungan yang perlu dibina berupa rapport. Rapport adalah hubungan antara peneliti dengan yang diteliti yang sudah melebur sehingga seolah-olah tidak lagi ada dinding pemisah diantara keduanya. 31 Selanjutnya memperlajari bahasan dan mempelajari kebiasaan yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang menjadi subyek. 3) Berperan Serta Mengumpulkan Data Pencapaian data di lapangan dengan menggunakan alat pengumpulan data yang disediakan secara tertulis ataupun tanpa alat yang hanya merupakan angan-angan tentang sesuatu hal yang akan dicari dilapangan. 32 Pengumpulan data dimulai sejak memasuki lapangan dengan melakukan pengarahan batas studi, mencatat data yang diperoleh 30 Loxy, J. Moelong, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm Loxy, J. Moelong, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm P. Joko Subagyo, Metodologi Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 37.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan atau tuntutan masyarakat. 1. sumber daya manusia Indonesia, terutama yang bercirikan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan atau tuntutan masyarakat. 1. sumber daya manusia Indonesia, terutama yang bercirikan kemampuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai posisi sentral dalam mewujudkan kinerja pembangunan, yang menempatkan manusia dalam fungsinya sebagai resource pembangunan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang hasilnya berupa data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODE PENELITIAN. yang hasilnya berupa data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari 1 BAB III METODE PENELITIAN 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian. 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang hasilnya berupa data deskriptif berupa kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh pemecahan terhadap segala permasalahan. Sedangkan penelitian itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan ( Field Research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau prilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research yaitu usaha untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang tidak menggunakan perhitungan angka-angka dalam menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), dapat juga dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang 75 BAB III METODE PENELITIAN Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang sistematis dan akurat, oleh karena itu diperlukan adanya metode yang digunakan dalam melakukan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan menganalisis data yang diperlukan guna menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan. 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul yang peneliti angkat, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, fenomenologis dan berbentuk diskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku 67 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Metodologi kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan (fieldresearch), yaitu jenis penelitian yang mempelajari fenomena dalam lingkungannya yang alamiah.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau lingkungan tertentu.36 Dalam penelitian ini penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini yakni, Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Perilaku Keagamaan Siswa di SMA Negeri 1 Tulungagung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Untuk memperjelas arah dan mempermudah pencapaian tujuan penelitian, perlu adanya metode yang harus dilakukan agar hasilnya harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metodologi adalah pengetahuan yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif Menurut Danim adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikan yang ilmiah melalui pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyimpulan data berdasarkan pendekatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan penulis gunakan pada skripsi ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan guna mempermudah memahami objek pada penulisan skripsi, diantaranya adalah: A. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknis pendekatan kualitatif naturalistic. Disebut kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mengungkapkan realitas yang ada, maka seseorang dapat menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan dibahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan penelitian, dan teknik analisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keadaan tertentu, yaitu untuk menghasilkan penelitian yang ilmiah dan memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian sangatlah berpengaruh terhadap hasil penelitian. Metode penelitian adalah suatu pengkajian dalam pembelajaran peraturan-peratuan yang terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan peneliti untuk mempermudah dalam melakukan penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut: A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat diklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu: A. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang telah berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat Islam, pusat dakwah dan pusat pengembangan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dengan mengacu kepada judul yang diajukan maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Tylor yang dikutip oleh Nurul Zuriah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam hal ini adalah pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) tidak lepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian dapat mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari orangorang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari orangorang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini dikatagorikan sebagai penelitian kualitatif, Bogdan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini dikatagorikan sebagai penelitian kualitatif, Bogdan 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dikatagorikan sebagai penelitian kualitatif, Bogdan Taylor mengidentifikasikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. 1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Oleh karena itu, penelitian ini bersifat penelitian lapangan (field research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian membutuhkan data yang obyektif, pembahasan penelitian dibahas secara teoritis dan empiris. Pembahasan teoritis bersumber pada kepustakaan yang merupakan karangan ahli

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Sedangkan fungsi penelitian adalah untuk mencarikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (grounded research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kualitatif yaitu penelitian yang bersifat atau karateristik bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan penelitian seperti pendekatan kualitatif dan kuantitatif. 17 Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan. Tujuan studi kasus atau lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian/ riset adalah suatu usaha untuk menemukan suatu hal menurut metode yang ilmiah, sehingga riset memiliki tiga unsur penting, yaitu sasaran, usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah fieldresearch atau penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB: III METODE PENELITIAN

BAB: III METODE PENELITIAN BAB: III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang penulis gunakan dalam Penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Bogdan dan dan Taylor (1972:5): Sebagaimana dikutip Lexy J. Moleong mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell, yang dikutip Rulam Ahmadi, penelitian kualitatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research yaitu usaha untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, sehingga peneliti berupaya memberikan pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 1 yang digunakan untuk usaha untuk menemukan, mengembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang tergolong dalam jenis penelitian lapangan (Field Research) yaitu riset yang dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar bukan angka-angka. 1 Menurut Bagda dan Taylor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata lain, metodologi adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode artinya cara yang dilakukan dalam penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian dan empiris dalam penelitian sangat diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya

BAB III METODE PENELITIAN. dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian berdasarkan pendekatan secara garis besar dibedakan dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research yaitu usaha untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran, yaitu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode penelitian ialah Strategi umum yang dianut dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode penelitian ialah Strategi umum yang dianut dalam BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian ilmiah, metode sangat penting dalam tercapainya suatu tujuan penelitian. Oleh karena itu, perlu diberikan definisi tentang metode penelitian. Arief Furchan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Fokus penelitian adalah manajemen kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Metode penelitian menggambarkan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.1pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.1pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis data hasil penelitian, penelitian ini menggunakan Metode pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode survai dan bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Terjemah untuk mempermudah dalam memahami Al-Qur an Di Masjid Al-

BAB III METODE PENELITIAN. Terjemah untuk mempermudah dalam memahami Al-Qur an Di Masjid Al- BAB III METODE PENELITIAN A. Pola dan jenis penelitian Melalui penelitian ini, peneliti berusaha mengungkapkan Program Terjemah untuk mempermudah dalam memahami Al-Qur an Di Masjid Al- Huda Sumberingin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. 1 Metode dapat diartikan juga sebagai suatu cara atau teknis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, penelitian atau riset dapat diartikan sebagai suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah

Lebih terperinci

Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hal. 5

Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hal. 5 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan me mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Dalam versi lain metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Adapun pengertian dari metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian. Karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang tidak menggunakan perhitungan, akan tetapi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Apabila ditinjau dari data-datanya, maka pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. 1. Ekonomi Santri melalui Kepemimpinan Transformasional Kiai, maka

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. 1. Ekonomi Santri melalui Kepemimpinan Transformasional Kiai, maka BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Baik buruknya hasil suatu penelitian (research) sebagian tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Melihat latar belakang masalah diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research atau penelitaian lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini termasuk dalam kategori penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini termasuk dalam kategori penelitian 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif yang menurut Bodgan dan Taylor (1975;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain,

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain, metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 73 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu peneliti yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistic-kontekstual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk menemukan, mengembangkan, mengetahui kebenaran suatu pengetahuan. 1 Untuk menghasilkan penelitian yang

Lebih terperinci