Desember 2003 lssl\l: 1693-EgBl Volume l, l\jomor 3 wflb,mtkm J urnal Elastisitas dan Proyeksr Permintaan Komoditas Sayur Kacang Panjang lviqnasinensis) di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengalr Analisis Keunggulan Komparatif Komoditas Mangga {Studr Kasus di Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruanl Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman dalam Larutan Kapur terhadap Kualitas Manisan Mengkudu Pengaruh Lama Pengukusan dan Proporsl Tepung Beras: Tapioka terhadap Kualitas Keripik Tempe Pengaruh Proporsi Buah Mengkudu dan Konsentrasi Gula terhadap Kualitas Sirup Mengkudu Pengaruh Kandungan Senyawa ABA dan Alkaloid terhadap Perkecambahan Biji FAI(IJITAS PTHTAl\lIA[\J U[lItJIRSIIAS tllidyaoallila llllalalllg Teknologi Aplikasr Ketinggian Bedengan dan Pemberian Bahan 0rganik lbokashil terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Semangka Tanpa Biii lcitrulusvulgaris L.) Varietas 0uality Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Hijau terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada llactuca Sativa\ AGHIKA
JURNAL WIDYA AGRIKA Diterbitkan oteh F.{KLLTAS PERTANIAN UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG Volume l, Nomor 3, Desember 2003 DAF'TAR ISI Suwana Imam Syaf i Dewi priyatni Evi Nurifah J. Darmadji Moh. Su'i Suprihana Tri Susanto Samsul lvfaarif Enny Sumaryati Dyah Setyowati B. Tri Wardhani Elik Murni N.N. Moh. ZainalAbidin Yuni Agung Nugroho Elastisitas dan Proyeksi permintaan Komoditas Sayur Kacang panjang (Vigna Sinensis) di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah l51,-162 Analisis Keunggulan Komparatif Komoditas Mangga (Studi Kasus di Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan) 163-176 Pengaruh Konsentrasi dan Lama perendaman Enny Sumaryati dalam Larutan Kapur terhadap Kualitas Manisan Mengkudu 171_lgz Pengaruh Lama Pengukusan dan proporsi Tepung Beras : Tapioka terhadap Kuilitas Keripik Tempe I 83-195 Pengaruh Proporsi Buah Mengkudu dan Konsentrasi Gula terhadap Kualitas Sirup Mengkudu 196-203 Pengaruh Kandungan Senyawa ABA dan Alkaloid terhadap perkecambahan BlJi2U-212 Teknologi Aplikasi Ketinggian Bedengan dan Pemberian Bahan Organik (Bokashi) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Semangka Tanpa Biji (Citulusvulgaris L.) Varietas Quality 213-Z2Z Pengaruh Jenis dan Dosis pupuk Hijau terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (ktctuca Sativa) 223-235
Elastisitas dan Proyeksi Permintaan Komoditas Sayur Kacang Panjang (Vigna Sinensis) di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah Suwarta Imam Syaf i Dewi Priyatni -{bstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) elastisitas permintaan i:moditas sayur kacang panjang, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi perminisn komoditas sayur kacang panjang, dan (3) prospek permintaan sayur i:.r;ang panjang hingga tahun 2010. Metode analisa menggunakan OLS double lo:e berdasarkan pada data sekunder tahun 1985-1995. Hasil penelitian menun- _iukkan bahwa permintaan sayur kacang panjang bersifat ineiastis. Permintaan say'ur kacang panjang dipengaruhi oleh harga konsumen sayur kacang panjang relastisitas 0,365831) dan jumlah penduduk (elastisitas 0,8171354). Permintaan sayur kacang panjang tahun 2Ol0 adalah 14.773,69112 kg atau meningkat 58,64Vo dari tahun 1985. Kata kunci: permintaan. kacang panjang, data sekunder, persamaan doubel log Setelah Indonesia berhasil mencapai swasembada beras tahun 1984, diharapkan petani beralih untuk mengembangkan tanaman hortikultura. Tanaman hortikultura dikelompokkan menjadi tiga, yakni: (a) tanaman sayuran, (b) tanaman buah, dan (c) tanaman hias. Tanaman hortikultura, terutama sayuran dan buah merupakan komoditas yang semakin besar peranannya dalam tata menu makanan masyarakat. Di negara maju, pola makan mulai bergeser ke sumber alam, termasuk di dalamnya menggunakan sayur dan buah. Dan juga komoditas tersebut sangat besar peranannya dalam menjaga keseimbangan zat gizi dalam tata menu makanan yang dibutuhkan tubuh. Suwarta adalah dosen Fakultas Pertanian Universitas Widyagama Malang lnntn Syaf i adalah dosen Fakultas Pertanian Universitas Brav'Uaya, PS Ekononi Pertanian Dewi Priyatni adalah alumni Fakultas Pertatian Universilas Widyaganu Malang 157
T58.TL'R\'AZ WIDYA AGRIKA, VOLUME ], NOMOR 3, DESEMBEII 2OO3 Pengembangan bidang hortikultura untut -"rr'ingkatkan penganekarasarnan pola konsumsi pangan guna mengurangi ketergantungan pada beras, sekaligus meningkatkan mutu pangan dan gizi masyarakat, dengan tetap memperhatikan pol'a konsumsi masyarakat (Wirahadikusumah, dan Suharjo, 1991) Dalam hubungannya dengan tingkat kecukupan pangan dan gizi, masyarakat menghadapi beberapa masalah, antara lain: (a) kekurangan protein, (b) kekurangan vitamin A, (c) anemia besi, dan (d) penyakit gondok endemik. Dari semua itu, tiga dari yang pertama dapat diatasi dengan cara peningkatan produksi hasil tanaman dan penyediaannya sehingga kebutuhan masyarakat dapat telpenuhi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Masyarakat Indonesia secara umum banyak mengonsumsi sayuran sebagai bahan makanan. Sayuran tersebut diolah berupa lalapan mentah, aneka sayur asam, lodeh dan lainnya, dan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat tanpa mengenal tingkat pendidikan maupun pendapatan (Nazaruddin, 1995). Kesadaran masyarakat dalam usaha meningkatkan nilai gizi makanan sehari-hari semakin nyata dikarenakan sayuran memiliki vitamin dan mineral yang tinggi, terutama vitamin B, vitamin C dan zat kapur. Di antara sayuran yang ada, tanaman kacang panjang banyak dijumpai di pasaran. Komoditas sayur kacang panjang dipromosikan sebagai sumber protein nabati bagi penduduk. Kandungan proteinnya cukup tinggi, yakni 17,3Vo dalam biji kering 4,1Va pada daun dan 3,7Vo pada polong muda. Apabila dilihat perimbangan antara permintaan dan penawaran komoditas kacang panjang dnri tahun 1990-1995 rata-rata mengalami kekurangan I4,4l7o atau 8.079,53 kg/rahun. Kondisi ini merupakan peluang yang baik bagi produsen untuk meningkatkan produksinya. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi permintaan komoditas sayur kacang panjang, seberapa besar pengaruhnya dan bagaimana prediksi permintaannya pada tahun 2010 yang akan datang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) unnrk mengetahui elastisitas permintaan komoditas sayur kacang panjang, dan (2) memprediksi permintaan komoditas sayur kacang panjang hingga tahun 20i0.
suwarta dkk, Elastisitas dan Proyelcsi permintaan Komoditas sayur Kacang panjang 159 I\IETDE Penelitian ini menggunakan data tahun 1985-1995 yang bersumber pada BPS dan Dinas Tanaman pangan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Sedangkan untuk tahun 1996-2002 merupakan data hasil prediksi berdasarkan data yang tersedia. Fungsi permintaan digunakan untuk mengestimasi fungsi permintaan komoditas sayur kacang panjang digunakan model sebagai berikut. log y = Log a0+ ar log X, + arlog Xr+ arlog X, + aolog Xo + Ui Di mana: Y = permintaan komoditas sayur kacang panjang (Kg), X, = harga sayur kacang panjang (Rp./Kg). Xz = Harga boncis (Rp./Kg), X. = jumlah penduduk (iwa), \ - pendapatan per kapita (Rp.&pt./th). Log ao = konstanta, dt - do= koefisien estimasi masing-masing variaber independen, sekaligus menunjukkan elastisitas permintaan terhadap variabel independen yang bersangkutan. Permintaan komoditas sayur kacang panjang menggunakan model. Yn=30+a,X. Di mana: Y, = permintaan sayur kacang panjang pada tahun yang diinginkan, { = jangka waktu yang diinginkan, ao = konstanta, dan a, = koefisien regresi. IIASIL DAN PEMBAI{ASAN Elastisitas Permintaan! F I t F B I Hasil analisis (Tabel 1) menunjukkan bahwa model yang digunakan cukup baik. Hal ini ditunjukkan bahwa 98,25vo permintaan sayur kacang panjang ditentukan oleh variabel independen dalam model, yakni harga konsumen kacang panjang, harga konsumen sayur boncis, jumlah penduduk dan pendapatan per kapita. Tabel 1 Hasil Estimasi Fungsi permintaan Sayur Kacang panjang di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, tshun 1985-2002 Variabel independen Kmfisien etirmi t-ut*r Huga konsumen kacang panjang (log Xl) Huga konsumen myur boncis (log X2) Jurrlah penduduk (log X3) Pendapatan p r kapita (log X4) 0,365831** 1,9642188 0,0124902-ns 0,8171354*++ 0.029874 l-ns 0,1324772 4,27't9tl4 o.3452498 N = 18, R adjusted = 0,9825, F-stat. = 239,8565r+*, DW = 1,961469 Smber: Analkis Daa Sckunder (1985-2C02)
16O JURNAL WIDYA AGRIKA, VOLUME ], NOMOR 3, DESEMBER 2OO3 Keterangan: *** =Nyatapadaa=l 7o (t no.nt = 2,650) (F lvo ro.r, = 5,2I) ** =Nyatapadaa=5 vo (t c*.r.t = r,771) ns = Tidak berpengaruh nyata. Selain itu, nilai F-statistic = 239,8565 dalam kategori nyata pada a = l7o yang berarti secara bersama-sama vadabel independen tersebut berpengaruh terhadap permintaan sayur kacang panjang. Sedangkan secara parsial, harga konsumen kacang panjang berpengaruh positif terhadap permintaan sayur kacang panjang, dengan elastisitas 0,365831 yang menunjukkan sifat permintaannya in-elastis. Sedangkan jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap permintaan sayur kacang panjang dengan elastisitas 0,8I7 1354. Sedangkan variabel independen yang lain, yakni harga konsumen sayur buncis dan pendapatan ikapita/tahun masing-masing tidak berpengaruh. Harga konsumen sayur buncis terhadap permintaan sayur kacang panjang menunjukkan hubungan positif (substinrsi), namun harga konsumen buncis tidak berpengaruh yang berarti bahwa sayur kacang buncis dengan sayur kacang panjang mempunyai hubungan independen antara satu dengan lainnya. Pendapatan per kapita per tahun terhadap permintaan sayur kacang panjang tidak berpengaruh karena sayur kacang panjang tampaknya diminati oleh semua golongan masyarakat (tidak tergantung kelas ekonomi), hal ini tampak dari pengaruhnya jumlah penduduk terhadap permintaan sayur kacang panjang dalam kategori sangat signifikan (nyata pad4.a = 1 7o). Namun dengan memperhatikan nilai elastisitas pendapatan terhadap permintaan sayur kacang panjang tersebut tampak bahwa kacang panjang bagi masyarakat Kabupaten Kapuas merupakan barang normal dan termasuk golqngan barang kebutuhan pokok. Proyeksi Permintaan Sayur Kacang Panjang pada Thhun 2010 Hasil analisis menunjukkan bahwa persamaan proyeksi fungsi permintaan sayur kacang panjang adalah sebagai berikut. Qd, = 4887,1672*** + 380,25092*** x t-statistic t,* (,,n) F-statistic DW (22,2345) (tt,1333) 2,821 137,6703*** (F,o,,.r, - 10,6) r,728603
Suwana dkk., Elastisitas dan Proyeksi Permintaan Komoditas Sayur Kacang Panjang 161 Dengan persamaan proyeksi permintaan sayur kacang panjang tersebut maka pada tahun 2010 nanti permintaan sayur kacang panjang akan rnencapai 14.773,69112 Kg.Apabila dibandingkan dengan tahun 1995 rnaka permintaan sayur kacang panjang pada tahun 2010 mengalami neningkatan sebanyak 58,64Vo. Keadaan ini merupakan peluang bagi Ertani sayur bahwa usaha tani sayur kacang panjang mempunyai prospek i eng baik. KESI\{PULAN DAN SARAN Kesimpulan I i Permintaan sayur kacang panjang di Kabupaten Kapuas bersifat inelastis. I i Komoditas sayur buncis terhadap sayur kacang panjang mempunyai hubungan substitusi. 3t Komoditas sayur kacang panjang di Kabupaten Kapuas merupakan barang normal dan termasuk golongan barang kebutiihan pokok. r41 Permintaan sayur kacang panjang di Kabupaten Kapuas dipengaruhi oleh harga konsumen sayur kacang panjang dan jumlah penduduk. r5) Pada tahun 2010 nanti permintaan sayur kacang panjang dengan dasar tahun 1995 mengalami peningkatan sebanyak 58,64Vo. Saran Permintaan sayur kacang panjang di Kabupaten Kapuas pada tahuntahun mendatang akan terus mangalami peningkatan. Keadaan tersebut perlu dipikirkan pengadaannya dan sekaligus merupakan peluang baik bagi petani sayur untuk berusaha tani sayur kacang panjang dan selalu berupaya untuk mcningkatkan produksinya. Dinas pertanian dan para penyuluh pertanian perlu berpartisipasi secara langsung untuk meningkatkan produksi. Upaya peningkatan produksi dapat dilakukan dengan meningkatkan kapasitas produksi yakni dengan cara menggalakkan intensifikasi tanaman, usaha ekstensifikasi, pemakaian bibit unggul dan pemberantasan hama penyakit. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1986-1995. Laporan Tahunan. Kapuas: Departemen Pertanian Dati II Kapuas. Nazaruddin. 1995. Sayuran dataran rendah. Jakarta: Penebar Swadaya.