PROSEDUR DAN RANCANGAN MANAJEMEN KELAS



dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN KELAS OLEH GURU DI SMK TRI DHARMA KOSGORO 2 PADANG

KARAKTERISTIK MODUL PEMBELAJARAN

Bimbingan dan Konseling Kelompok adalah salah satu bentuk teknik bimbingan Merupakan layanan bimbing terhadap individu melalui setting kelompok

BAB II KAJIAN TEORITIS. Kemampuan berpikir tingkat tingi dapat dikembangkan dalam proses

تجريدي: ا ن دور المعلم باعتباره التدريس يتطلب المعلمين تسليم الموضوع وفقا لعدد من خطوط لبرنامج التدريس.فيجب ا ن المعلمين لديهم فهم وبارعون في

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

8. Unit Organisasi Layanan Campuran adalah unit organisasi yang memiliki tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan secara internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MANAJEMEN KELAS S K S / J S 2 / 2 N I N I K I N D A W A T I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat terwujud dengan perilaku

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif mencakup semua aspek promotif,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok manusia dalam. mengembangkan diri. Pihak pengelola pendidikan telah melakukan berbagai

II. TINJAUAN PUSTAKA

RUMAH SAKIT KHUSUS LANSIA DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Post Modern

Pengawasan Internal A. PENGERTIAN.

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KELUARGA BERENCANA

BAB 1 PENDAHULUAN. masa mendatang akan semakin komplek. Menurut Undang-Undang Guru dan. yang satu sama lain saling berhubungan dan saling mendukung.

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui

BAB II KAJIAN TEORETIS

Pertanggungjawaban pidana pada perawat rumah sakit di Kotamadya Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI PEKERJA SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh berespons terhadap suatu perubahan yang terjadi antara lain karena

BAB V PENUTUP. penelitian dan temuan dilapangan tentang pelaksanaan standar operasional. diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

2017, No Indonesia Tahun 2013 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5449); 5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tent

Andar M. Hutagalung Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

INOVASI KEPERAWATAN PROMOSI KESEHATAN KONSELING HIPERTENSI DI RSUD CENGKARENG

Konsep Dasar Pengajaran Remedial untuk Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik dalam Mempelajari Statistika

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. besarnya penyerahan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial. Komunikasi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah penulis melakukan penelitian tentang penanganan. kenakalan remaja oleh guru pendidikan agama Islam di MTs

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia nomor 36 tahun 2014, tentang Kesehatan, adalah. setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hlm. 54.

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. terkendali biaya dan terkendali mutu. Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan produktivitas. Salah satu faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran atau proses belajar mengajar adalah interaksi siswa dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hall, Quinn dan Gollnick (2008: 484) menyatakan bahwa manajemen kelas

BAB 1 PENDAHULUAN. (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Ketersediaan sarana dan prasarana serta pemanfaatannya secara optimal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dijadikan sebagai contoh bagi masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Makanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 24 Tahun 2015 Seri E Nomor 16 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BIMBI B N I GA G N K ONSE S LI L N I G DI SD ( S 1 - PGSD ) APR P I R LI L A T INA L

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Waskat. Ditulis oleh administrator Senin, 23 April :19 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 12 Juni :16

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, dari penelitian yang berjudul: Peran Bimbingan Konseling dan Pendidikan Agama

BAB I PENDAHULUAN. mengimpor dari luar negeri. Hal ini berujung pada upaya-upaya peningkatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang Undang Nomor 24 tahun 2011 mengatakan bahwa. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Kesehatan Nasional menyebutkan bahwa salah satu bentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan permasalahan yang dihadapi klien. Menurut Hojat et al (2013), rasa

Implementasi Manajemen Kelas Di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Bacukiki Kota Parepare

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mudah dari berbagai tempat di dunia, di sisi lain kita tidak mungkin

BAB I PENDAHULUAN. ketentuan perundang-undangan. Izin menurut definisi yaitu perkenan atau

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri hal tersebut berpengaruh dan menyebabkan perubahan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HAKEKAT PENGENDALIAN MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. dan negara secara berkelanjutan. Proses pendidikan merupakan upaya sadar

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. merupakan sebagai alat pengontrol dan evaluasi kinerja karyawan.

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama perkembangan internet. Dengan adanya internet dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. sangat membutuhkan pendidikan melalui proses penyadaran yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. dan ada juga yang saling menjatuhkan. Namun sebenarnya mereka saling belajar,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang bangun datar dengan menggunakan media kertas lipat siswa kelas 1-B

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal penting bagi kesejahteraan masyarakat. Kesehatan yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

V1. SIMPULAN DAN SARAN

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 9 Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. berpusat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) tingkat lanjutan, namun

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan, karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menurut Islam pada hakekatnya adalah makhluk monopluralis

Transkripsi:

PROSEDUR DAN RANCANGAN MANAJEMEN KELAS By. IRUR JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

LATAR BELAKANG 1. Manajemen kelas merupakan salah satu aspek dari proses pembelajaran yang paling rumit (memerlukan keterampilan, pengalaman, bahkan keprbadian, sikap dan nilai seorang guru) tetapi menarik perhatian. 2. Penciptaan sistem lingkungan yang merangsang anak untuk belajar sangat diperlukan karena dengan situasi belajar seperti itulah tujuan akan tercapai. 3. Guru harus memiliki kemampuan dalam manajemen kelas antara lain prosedur dan rancangan manajemen kelas.

PENGERTIAN PROSEDUR MANAJEMEN KELAS Serangkaian langkah kegiatan manajemen kelas yang dilakukan bagipertahankan tercipatnya kondisi optimal serta mempertahankan kondisi optimal tersebut supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien

PROSEDUR MANAJEMEN KELAS Memperhatikan dua dimensi tindakan dalam manajemen kelas (preventif dan kuratif), maka prosedur atau langkahlangkah manajemen kelas pun bertumpu pada 2 hal, yaitu 1. Prosedur dimensi pencegahan 2. Prosedur dimensi penyembuhan

PROSEDUR MANAJEMEN KELAS DIMENSI PENCEGAHAN (PREVENTIF) Tindakan pencegahan adalah tindakan yang dilakukan sebelum munculnya tingkah laku yang menyimpang yang dianggap mengganggu kondisi optimal berlangsungnya pembelajaran. Adapaun langkah-langkah pencegahan sebagai berikut : 1. Peningkatan ksadaran diri sebagai guru 2. Peningkatan kesadaran peserta didik 3. Sikap polos dan tulus dari guru 4. Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan 5. Menciptakan kontrak sosial

PROSEDUR MANAJEMEN KELAS DIMENSI PENYEMBUHAN (KURATIF) Tindakan penyembuhan adalah tindakan yang dilakukan setelah munculnya tingkah laku yang menyimpang yang dianggap mengganggu kondisi optimal berlangsungnya pembelajaran. Adapaun langkah-langkah pencegahan sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi masalah 2. Menganalisis masalah 3. Menilai alternatif-alternatif pemecahan 4. Mendapatkan balikan

PROSEDUR MANAJEMEN KELAS DIMENSI PENYEMBUHAN (KURATIF) Tindakan penyembuhan adalah tindakan yang dilakukan setelah munculnya tingkah laku yang menyimpang yang dianggap mengganggu kondisi optimal berlangsungnya pembelajaran. Adapaun langkah-langkah pencegahan sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi masalah 2. Menganalisis masalah 3. Menilai alternatif-alternatif pemecahan 4. Mendapatkan balikan

RANCANGAN PROSEDUR MANAJEMEN KELAS Penyusunan rancangan prosedur manajemen kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : 1. Pemahaman terhadap arti, tujuan, dan hakekat manajemen kelas 2. Pemahaman terhadap hakekat peserta didik yang sedang dihadapi 3. Pemahaman terhadap bentuk penyimpangan serta latar belakang tindakan penyimpangan yang dilakukan peserta didik 4. Pemahaman terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam manajemen kelas. 5. Pemilikan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan pembelajaran

MANAJEMEN KELAS PREVENTIF KURATIF HAKEKAT PESERTA DIDIK HAKEKAT PENYIMPANGAN MACAM-MACAM PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS RANCANGAN PROSEDUR MANAJEMEN KELAS BALIKAN PENCIPTAAN KONDSI OPTIMAL MEMPERTAHANKAN KONDISI OPTIMAL MONITORING

MANAJEMEN KELAS PREVENTIF KURATIF INDIVIDUAL KELOMPOK RANCANGAN PROSEDUR MANAJEMEN KELAS IDENTIFIKASI MASALAH ANALISIS MASALAH PENILAIAN ALTERNATIF PEMECAHAN PELAKSANAAN BALIKAN PENCIPTAAN KONDSI OPTIMAL MEMPERTAHANKAN KONDISI OPTIMAL MONITORING

Berdasarkan dua diagram dapat dijelaskan bahwa prosedur manajemen kelas dimulai dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Memahami hakekat konsep dan tujuan manajemen kelas. b. Menentukan masalahnya : preventif atau kuratif c. Mempertimbangkan hakekat anak yang memiliki tingkat pertumbuhan dan perkembangan sendiri, lalu memperhatikan kenyataan penyimpangan tingkah laku yang ada. d. Menentukan masalahnya : individual atau kelompok

e. Menyusun rancangan prosedur manajemen kelas : preventif individual/kelompok atau kuratif individual/kelompok. f. Menjabarkan langkah-langkah kegiatan rancangan prosedur manajemen kelas yang meliputi : 1) pengidentifikasian masalah 2) penganalisaan masalah 3) penilaian alternatif peecahan yang akan digunakan 4) pelaksanaan monitoring 5) pengumpulan balikan

g. Melaksanakan rancangan yang telah disusun, dimana fungsi dan peran guru sangat menentukan. h. Melaksanakan monitoring untuk mengetahui sejauh mana hasil pemecahan masalah itu dilaksanakan dan ditaati atau telah terjadi perkembangan. i. Mendapatkan balikan, yaitu tahap pelaksanaan dengan menggunakan hasil monitoring untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.

THE END