BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi peristiwa. Studi peristiwa menurut Jogiyanto



dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

PENGUJIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBAGAI REAKSI PASAR MODAL ATAS PERISTIWA STOCK SPLIT

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Stock split merupakan salah satu corporate action berupa pemecahan saham yang

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu unsur penting dan tolak ukur bagi kemajuan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui

BAB III METODE PENELITIAN. objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan analisis dan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Dalam

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara pelaku ekonomi. Sebagai dampaknya, terjadi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi peristiwa (event study). Event study merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di

3.1. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga berdasarkan dimensi waktunya (Mudrajat Kuncoro, 2009:84)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah volume perdagangan, jumlah saham yang

BAB III METODE PENELITIAN. berupa perusahaan, manusia dan lainya.

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI. Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Teknik

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan fokus

BAB III METODE PENELITIAN. right issue di Jakarta Islamic index, pada periode Data tersebut

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY

diperdagangkan dan terdaftar di BEJ (Bursa efek Jakarta) dan dilaporkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality

III.METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dengan situs dan melalui Indonesian Capital Market Directory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada sektor manufaktur dengan mengambil data di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek Penelitian Sumber data berasal dari perusahaan sector keuangan antara lain berasal dari

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yakni

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN...

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Event Study. Studi peristiwa (event study)

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah 5 hari sebelum terjadi pengumuman penurunan BI Rate pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan bahwa krisis ekonomi yang melanda negara-negara di Benua Eropa

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

III. METODE PENELITIAN. meliputi laporan keuangan dan disclousure perusahaan sampel untuk tahun buku

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia (Purbawati dkk, 2016).

BAB III METODE PENELITIAN di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang

BAB III METODE PENELITIAN. selesai pada bulan September Lokasi penelitian ini bertempat di Bursa Efek. Tabel 1 Jadwal Penelitian

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dividen sebagai titik kritis reaksi pasar terhadap pengumuman dividen yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu terhadap harga saham dari

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB IV HASIL PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. tetap bertahan dan dapat bersaing perusahaan - perusahaan manufaktur perlu

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tercatat di

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meneliti saham perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan pertumbuhan perekonomian pada sektor riil di Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. dan IDX.com yang memberikan laporan harga harian saham di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN

Repositori STIE Ekuitas

BAB III METODE PENELITIAN. publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melakukan merger

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan go public

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat diikutsertakan langsung didalamnya. Pasar modal memiliki dua fungsi,

PERBEDAAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: LIMA TAHUN SHARE SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA: MENGAPA SEPI PEMINAT?

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset

Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Sesuatu yang menarik untuk diamati pada saat ini adalah mengenai peristiwa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset

BAB I PENDAHULUAN. mereka adalah pelaku utama di bursa. Tanpa adanya investor, maka kehadiran

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. split yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama lima tahun berturut-turut yaitu tahun

Transkripsi:

37 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi peristiwa. Studi peristiwa menurut Jogiyanto (2010) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Studi peristiwa dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman, akan membuat pasar merespon pada waktu peristiwa itu dipublikasikan. Dalam penelitian ini peristiwa yang terjadi adalah stock split, dan respon yang diberikan merupakan reaksi pasar yang ditunjukan dengan adanya perubahan volume perdagangan saham, abnormal return dan volatilitas harga saham. 3.2 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis. Data tersebut di peroleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2010-2012, www.idx.co.id dan www.financeyahoo.com data-data tersebut diantaranya:

38 1. Nama perusahaan dan tanggal pengumuman stock split 2. Harga saham penutupan harian perusahaan yang melakukan stock split dalam periode pengamatan, yaitu lima hari sebelum pengumuman stock split dan lima hari sesudah pengumuman stock split. 3. Jumlah saham yang diperdagangkan secara harian 4. Jumlah saham yang beredar harian. 5. Index Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode pengamatan yang berupa harga saham harian. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan pemecahan saham (stock split) dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 yang berjumlah 22 perusahaan. 3.3.2 Sampel Menurut Sugiyono (2012), sampel adalah bagian dari suatu objek penelitian atau subjek yang mewakili populasi. Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan karakterisitik suatu populasi. Dalam penelitian sampel yang digunakan adalah perusahaan yang melakukan stock split dan memenuhi kriteria. Pemilihan sampel

39 dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling. Menurut Sugiyono (2012) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Di dalam purposive sampling populasi yang dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang memiliki kriteria yang telah di tentukan. Perusahaan yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini yang sesuai berdasarkan kriteria yang ditentukan yaitu sebagai berikut: 1. Perusahaan melakukan stock split pada periode 1 januari 2010 sampai 31 juni 2012 yang terdaftar di bursa efek Indonesia. 2. Perusahaan tersebut tidak melakukan corporate action lain, seperti right issue, pembagian deviden dan pembagian saham bonus yang secara langsung dapat mempengaruhi likuiditas dan return saham pada periode sekitar pengumuman stock split dari tahun 2010-2012. 3. Sampel saham yang dipilih aktif diperdagangkan selama lima hari sebelum dan lima hari sesudah stock split. 4. Data perusahaan tersedia secara lengkap untuk kebutuhan analisis antara lain berupa harga saham, volume perdagangan saham, jumlah saham beredar dan tanggal stock split. Berdasarkan kriteria tersebut maka diperoleh 17 perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Daftar perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat dlihat di tabel berikut:

40 No Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan yang Melakukan Stock Split di BEI Periode 2010-2012 Kode Perusahaan Nama Perusahaan Tanggal Pengumuman Stock Split 1 CTRA PT Ciputra Development Tbk 15 Jun 2010 2 TURI PT Tunas Redean Tbk 17 Jun 2010 3 DILD PT Intiland Development Tbk 26 Juli 2010 4 CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 8 Des 2010 5 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk 12 Nov 2010 6 BBRI PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 11 Jan 2011 7 LSIP PT London Sumatrea Plantation Tbk 25 Feb 2011 8 BTPN PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 28 Mar 2011 9 INTA PT Intraco Penta Tbk 6 Jun 2011 10 MAIN PT Malindo Feedmill Tbk 15 Jun 2011 11 AUTO PT Astra Otopart Tbk 24 Jun 2011 12 SSIA PT Surya Semesta Internusa Tbk 7 Jul 2011 13 JTPE PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk 26 Jul 2011 14 MTFN PT Capitalinc Investment Tbk 11 Jul 2011 15 PTRO PT Petrosea Tbk 6 Mar 2012 16 ASII PT Astra Internasional Tbk 5 Jun 2012 17 IMAS PT Indomobil Sukses Internasional Tbk 7 Jun 2012 Sumber : www.finance.yahoo.com (data diolah) 3.4 Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Teknik Dokumentasi Pengumpulan data dengan metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data atau dokumen-dokumen yang berupa catatan dan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data yang dikumpulkan merupakan data saham dan dicatat berdasarkan peristiwa sebelum dan sesudah stock split. Dengan adanya data tersebut, maka peneliti dapat memecahkan masalah sekaligus membuktikan hipotesis penelitian

41 b. Studi Pustaka Teknik pengumpulan data dengan cara mengkaji teori yang diperoleh dari literatur, buku, jurnal, internet, dan hasil penelitian terdahulu yang berhubungnan dengan konsep dan permasalahan yang diteliti. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi yang lebih luas mengenai permasalahan yang diteliti. 3.5 Definisi Konseptual Menurut Indriyanto dan Suporno (1999) definisi konseptual adalah penjelasan mengenai arti suatu konsep. Definisi ini menunjukan teori merupakan kumpulan konsep, definsi dan proporsi yang menggambarkan suatu fenomena yang terjadi secara sistematis. Definisi variabel-variabel dalam penelitian ini secara konseptual adalah sebagai berikut: a. Abnormal Return Saham Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. b. Volume Perdagangan Saham Volume perdagangan saham secara operasional didefinisikan sebagai TVA (Trading volume activity) diukur dengan membagi jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan pada periode pengujian dengan jumlah lembar saham yang beredar pada periode pengujian (Anjar, dalam Purnomo, 2010).

42 c. Volatilitas Harga Saham Menurut Fang a dalam Purnomo (2010) volatilitas harga saham merupakan suatu Instrumen yang digunakan untuk melihat adanya reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan harga-harga saham di pasar. 3.6 Definisi Operasional Untuk menghindari ketidakjelasan makna variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini, maka dipaparkan definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan yaitu sebagai berikut: Tabel 3.2 Definisi Operasional No Variabel Pengertian Pengukuran 1 Volume Perdaga- Jumah saham perusahaan ngan Saham yang diperdagangkan dibagi dengan jumlah aham 2 Abnormal return 3 Volatilitas harga saham yang beredar Selisih antara expected return dengan actual return Pergerakan harga saham A = - ) 2 3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif yaitu pemrosesan dan manipulasi data mentah mengenai informasi

43 yang bermanfaat (Anjar dalam Purnomo, 2012). Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang mudah dibaca dan di interpretasikan (Fransisca, 2012). Alat uji dalam penelitian ini menggunakan (Statistical Product and Service Solutions) SPSS 16.0. 3.7.1 Statistik Deskriptif Pengujian statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012). Uji statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, standar deviasi, nilai maksimum mengenai pergerakan abnormal return, volume perdagangan dan volatilitas harga saham selama periode penelitian. 3.7.2 Uji Normalitas Untuk mendeteksi normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov test. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis mengunakan metode parametrik maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik. Dasar pengambilan keputusan untuk menentukan normalitas data adalah sebagai berikut:

44 a. Jika probabilitas (Asymp.Sig) < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal b. Jika probabilitas (Asymp.Sig) > 0,05 maka data terdistribusi normal Syarat yang harus dipenuhi pada prosedur uji kolmogorof-smirnof test, yaitu (Wahana Komputer, 2009): 1. Data yang digunakan yaitu data kuantitatif 2. Uji kolmogorof-smirnof test mempunyai asumsi bahwa parameter uji distribusi telah spesifik. Ada beberapa prosedur tes distribusi yang digunakan, yaitu normal, poisson dan uniform. Namun lebih sering digunakan adalah tes distribusi normal. 3.7.3 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini di tentukan berdasarkan hasil dari uji normalitas data, berdasarkan hasil uji normalitas data maka akan dapat ditentukan alat uji apa yang paling sesuai digunakan. Apabila data berdistribusi normal maka digunakan uji parametrik Paired Sample T-Test. Sementara apabila data berdistribusi tidak normal maka digunakan uji non-parametrik yaitu Wilcoxon Signed Rank Test. Kedua model uji beda tersebut digunakan untuk menganalisis model penelitian pre-post atau sebelum dan sesudah. Uji beda digunakan untuk mengevaluasi perlakuan (treatment) tertentu pada satu sampel yang sama pada dua periode pengamatan yang berbeda (Pramana, 2012). 1. Paired Sample T-test Paired sample t-test digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel yang berpasangan. Sampel yang berpasangan diartikan sebagai sebuah sampel

45 dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan yang berbeda pada situasi sebelum dan sesudah proses (Santoso, 2001). Paired sample t-test digunakan apabila data berdistribsui normal. Menurut Widiyanto (2013) paired sample t-test merupakan salah satu metode pengujian yang digunakan untuk mengkaji kefektifan perlakuan, ditandai adanya perbedaan rata-rata sebelum dan rata-rata sesudah diberikan perlakuan. Dasar pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak Ho pada uji paired sampel t-test adalah sebagai berikut: Jika probabilitas (Asymp.Sig) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika probabilitas (Asymp.Sig) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Prosedur uji paired sample t-test (Siregar, 2013): a. Menentukan hipotesis Hipotesis yang ditentukan dalam pengujian paired sample t-test ini adalah sebagai berikut: Ho 1 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return saham pada saat sebelum dan sesudah stock split Ha 1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return saham pada saat sebelum dan sesudah stock split Ho 2 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham pada saat sebelum dan sesudah stock split Ha 2 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham pada saat sebelum dan sesudah stock split Ho 3 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara volatilitas harga saham pada saat sebelum dan sesudah peristiwa stock split

46 Ha 3 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara volatilitas harga saham pada saat sebelum dan sesudah peristiwa stock split b. Menentukan level of significant sebesar 5% atau 0,05 c. Menentukan kriteria pengujian Ho ditolak jika nilai probabilitas < 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan dalam abnormal return saham, volume perdagangan saham dan volatilitas harga saham pada saat sebelum dan sesudah stock split. Ho diterima jika nilai probablitias > 0,05 berarti terdapat perbedaan yang tidak signifikan dalam abnormal return saham, volume perdagangan saham dan volatilitas harga saham pada saat sebelum dan sesudah stock split. d. Penarikan kesimpulan berdasarkan pengujian hipotesis 2. Wilcoxon Signed Rank Test Wilcoxon signed rank test merupakan uji non parametrik yang digunakan untuk menganalisis data berpasangan karena adanya dua perlakuan yang berbeda (Pramana, 2012). Wolcoxon signed rank test digunakan apabila data tidak berdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak Ho pada uji wilcoxon signed rank test adalah sebagai berikut: Jika probabilitas (Asymp.Sig) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika probabilitas (Asymp.Sig) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Prosedur uji wilcoxon signed rank test (Siregar, 2013): a. Menentukan hipotesis Hipotesis yang ditentukan dalam pengujian wilcoxon signed rank test ini adalah sebagai berikut:

47 Ho 1 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return saham pada saat sebelum dan sesudah stock split. Ha 1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return saham pada saat sebelum dan sesudah stock split. Ho 2 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham pada saat sebelum dan sesudah stock split. Ha 2 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham pada saat sebelum dan sesudah stock split. Ho 3 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara volatilitas harga saham pada saat sebelum dan sesudah peristiwa stock split. Ha 3 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara volatilitas harga saham pada saat sebelum dan sesudah peristiwa stock split. b. Menentukan level of significant sebesar 5% atau 0,05. c. Menentukan kriteria pengujian. Ho ditolak jika nilai probabilitas < 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan dalam abnormal return saham, volume perdagangan saham dan volatilitas harga saham pada saat sebelum dan sesudah stock split. Ho diterima jika nilai probablitias > 0,05 berarti terdapat perbedaan yang tidak signifikan dalam abnormal return saham, volume perdagangan saham dan volatilitas harga saham pada saat sebelum dan sesudah stock split. d. Penarikan kesimpulan berdasarkan pengujian hipotesis.