IDENTIFIKASI LOKASI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH



dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

PENDAHULUAN. Pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi Lintang Utara,

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

BAB 5 PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor

BAB II. Gambaran Umum Wilayah Perencanaan 2.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI KEADAAN GEOGRAFI

GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2008

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

2.1 KEBIJAKAN RENCANA PENGEMBANGAN MENURUT RTRW. spasial dalam pengembangan wilayah dan kota yang dibentuk atas dasar kesepakatan

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI. wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu

DAFTAR RENCANA UMUM KEGIATAN ( R.U.P )

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 sebanyak 78,3 ribu rumah tangga

4.1 ANALISA KESESUAIAN LAHAN

RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG

4.1. Kebijaksanaan Pengembangan Tata Ruang Wilayah. Kebijaksanan tata ruang Kabupaten Serdang Bedagai meliputi beberapa prinsip dasar, yaitu :

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

Katalog BPS :

Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2011 Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam

Katalog BPS :

Katalog BPS :

RINCIN DANA DESA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN ANGGARAN Alokasi Berdasarkan Formula Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin Luas Wilayah IKG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kabupaten Serdang Bedagai

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. ini harus berani bekerja keras guna meningkatkan dan melipat gamdakan produksi

BAB III METODE PENELITIAN

Sebelah Timur : Kabupaten Asahan dan Simalungun. Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang (Sungai Buaya dan Sungai Ular)

TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara

BAB V RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN Rencana Struktur Ruang dan Pola Pemanfaatan Ruang

RINCIAN DANA ALOKASI DANA DESA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN ANGGARAN 2016

ANALISA DAN RENCANA PENGEMBANGAN. secara garis besar kebutuhan transportasi di Kabupaten Serdang Bedagai dalam

PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN

PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2014

RENCANA STRUKTUR RUANG. 3.1 Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

N O M O R 10 TAH U N 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDAN G BEDAGAI N O M O R 10 TAHUN 2006 TEN TAN G

TINJAUAN KEBIJAKAN 2-1

TINJAUAN PUSTAKA. bunting. Produksi daging kambing di Indonesia pada tahun 2003 sebesar

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

karena adanya moda transportasi, tersedianya jaringan prasarana/infrastruktur jalan.

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Pendahuluan ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih.

Jumlah Prestasi Total of Achievement (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. PPAP Paskibraka

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan dari sebuah realitas kehidupan sosial

TINJAUAN PUSTAKA. Lintang Utara, Lintang Selatan, Bujur Timur dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa

Katalog BPS :

Reviuw Renstra Pengadilan Agama Tebing Tinggi BAB I PENDAHULUAN

Katalog BPS :

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SERDANG BEDAGAI. BPS-Statistics of Serdang Bedagai Regency

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

2.1 KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENDAHULUAN. padi begitu besar, sebab padi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV KAJIAN PERMASALAHAN JARINGAN DISTRIBUSI DAN PENGEMBANGAN PASAR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Keywords : Minapolitas Areas, Disasater Responses, Social and Cultural

Lakip Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 KATA PENGANTAR 1

PERINDUSTRIAN, PERTAMBANGAN, DAN ENERGI

Katalog BPS :

PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN DELI SERDANG

PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI MENYIKAPI 7 (TUJUH) PERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

EKSPOSE EVALUASI PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2015/2016

Identifikasi Lokasi Desa Terpencil Desa Tertinggal dan Pulau-Pulau Kecil KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan

Katalog BPS :

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun

PUTUSAN Nomor 18/PHPU.D-VIII/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PROFIL DPRD KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

BAB III METODE PENELITIAN. Bedagai. Objek dari penelitian ini adalah PNS di Kabupaten Serdang Bedagai

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat

ANALYSIS OF PRODUCTION INPUT EFFECT ON THE PRODUCTION OF CONNECTED CASSAVA FARMING BUSINESS

BAB 7 ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG. 7.1 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi

Hasan Basri Tarmizi*, Safaruddin**

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN

PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

PUTUSAN Nomor 4/PUU-VI/2008

III. METODE PENELITIAN. kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan,

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG BEDAGAI, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 16 dan 18 September 2017)

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang

PERINDUSTRIAN, PERTAMBANGAN, DAN ENERGI

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

KATALOG BPS:

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Profil Kabupaten Serdang Bedagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah


RENCANA KINERJA TAHUNAN

9.1 INDIKASI SEKTOR PRIORITAS PEMBANGUNAN

Transkripsi:

Bab 3 IDENTIFIKASI LOKASI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH 3.1 Indikator dan Skoring 3.1.1 Indikator Daerah Berpendapatan Rendah Daerah berpendapatan rendah dalam kajian ini adalah daerah bila dilihat dari kondisi sosial, budaya, ekonomi, keuangan daerah, aksesibilitas, serta ketersediaan infrastrukturnya paling rendah dibandingkan dengan daerah lain di Kabupaten Serdang Bedagai. Untuk menentukan daerah berpendapatan rendah dapat dilihat dari indikator-indikator yang mencerminkan keadaan pembangunan suatu daerah: a. Prasarana Dasar Wilayah Kurang/Tidak Ada: Irigasi b. Sarana Wilayah Kurang/Tidak Ada: Sarana sosial kesehatan (jumlah fasilitas kesehatan seperti RSD, Puskemas, Polindes) Sarana sosial pendidikan (jumlah sekolah SD, SMP dan SMU) c. Kondisi Kehidupan Masyarakat Tingkat kesehatan rendah (jumlah kasus DBD, diare, TB, dan malaria) Perekonomian masyarakat rendah (jumlah penduduk prasejahtera dan sejahtera) d. Alokasi Dana Desa (ADD) Dana Alokasi Umum Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Retribusi Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-1

3.1.2 Instrumen Penilaian (Scoring Tools) Daerah Berpendapatan Rendah Setiap indikator akan mempunyai parameter sebagai acuannya. Lebih lanjut, untuk daerah berpendapatan rendah akan dilakukan penilaian (skoring) untuk tiap kriteria dan parameternya sebagai berikut : a. Prasarana Dasar Wilayah Kriteria : Jaringan Irigasi Parameter : - Perbandingan jumlah bangunan melayani luas tanah persawahan, semakin kecil rasio perbandingannya berarti semakin baik pelayanannya, sehingga mendapat nilai paling tinggi (skoring); - Dilihat dari kondisi bangunannya, semakin baik kondisinya maka semakin baik juga tingkat pelayanannya (kondisi Baik : 3, Rusak Ringan : 2, Rusak Berat : 1)(skoring); - Dilihat dari kondisis jaringannya, semakin baik kondisinya maka semakin baik juga tingkat pelayanannya (kondisi Baik : 3, Rusak Ringan : 2, Rusak Berat : 1) (skoring). b. Sarana Wilayah Kriteria : Sarana Kesehatan (RSD, Puskemas, Pustu, dll) Parameter : - Pelayanan sarana kesehatan terhadap kawasan, melihat jumlahnya dan diskoring, dengan ketetapan semakin besar jumlah sarana kesehatan di suatu daerah maka semakin tinggi nilainya (skoring). Kriteria : Sarana Pendidikan (SD, SMP, SMU) Parameter : - Jumlah pelayanan sarana SD, semakin kecil jumlah pelayanan pendidikannya (SD) semakin kecil juga penilaiannya (skoring); Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-2

- Jumlah pelayanan sarana SMP, semakin kecil jumlah pelayanan pendidikannya (SMP) semakin kecil juga penilaiannya (skoring); - Jumlah pelayanan sarana SMU, semakin kecil jumlah pelayanan pendidikannya (SMU) semakin kecil juga penilaiannya (skoring). c. Kondisi Kehidupan Masyarakat Kriteria: Tingkat Kesehatan Parameter : - Jumlah kasus DBD, diare, TB, dan malaria dibandingkan dengan jumlah penduduk, dengan asumsi jika rasio perbandingan semakin kecil maka semakin rendah nilainya (skoring). Kriteria: Perekonomian masyarakat Parameter : - Penduduk yang tidak sejahtera (dengan membandingkan jumlah Rumah Tangga yang tidak sejahtera dengan jumlah Rumah Tangga keseluruhan, dan apabila rasio perbandingan semakin kecil maka nilainya semakin rendah (skoring); - Penduduk sejahtera (dengan membandingkan jumlah Rumah Tangga yang sejahtera dengan jumlah Rumah Tangga keseluruhan, dan apabila rasio perbandingan semakin kecil maka nilainya semakin tinggi (skoring). d. Kondisi Keuangan Daerah Kriteria : Sumber Pendapatan Daerah Parameter : - Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU), dengan meranking jumlah ADD yang bersumber dari DAU disetiap wilayah, jumlah yang lebih tinggi akan mendapat nilai yang tinggi dan sebaliknya; Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-3

- Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak, dengan meranking jumlah ADD yang bersumber dari DBH disetiap wilayah, jumlah yang lebih tinggi akan mendapat nilai yang tinggi dan sebaliknya; - Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Retribusi, dengan meranking jumlah ADD yang bersumber dari DBHR disetiap wilayah, jumlah yang tinggi akan mendapat nilai yang tinggi dan sebaliknya. 3.1.3 Pembagian Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai Untuk mengidentifikasi daerah yang berpendapatan rendah, Kabupaten Serdang Bedagai dibagi menjadi menjadi 3 bagian wilayah, yaitu daerah pesisir yaitu daerah yang terletak di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, daerah dataran rendah yang terletak di bagian tengah wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dan daerah dataran tinggi yang terletak di sebelah selatan Kabupaten Serdang Bedagai. Berikut pembagian wilayahnya. Tabel 3.1 Pembagian Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai No Wilayah Pesisir Wilayah Dataran Rendah Wilayah Dataran Tinggi 1. Bandar Khalipah Tebing Tinggi Kotarih 2. Tanjung Beringin Tebing Syahbandar Silinda 3. Teluk Mengkudu Sei Rampah Bintang Bayu 4. Perbaungan Sei Bamban Dolok Masihul 5. Pantai Cermin Pegajahan Serbajadi 6. Sipispis 7. Dolok Merawan Untuk daerah pesisir akan diambil 2 (dua) wilayah kecamatan dari 5 kecamatan yang memiliki skor terendah atau ranking paling bawah. Demikian juga dengan wilayah dataran rendah akan diambil 2 (dua) wilayah kecamatan dari 5 kecamatan yang memiliki skor paling rendah atau ranking paling bawah sedangkan untuk wilayah dataran tinggi yang berjumlah 7 kecamatan akan diambil 3 (tiga) wilayah kecamatan yang memiliki skor rendah atau ranking paling bawah. Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-4

3.1.4 Skoring Indikator Penelitian Penentuan daerah kawasan berpendapatan rendah di Kabupaten Serdang Bedagai dilakukan dengan skoring dan perankingan mengacu pada indikator-indikator yang telah ditentukan sebagai acuan gambaran ekonomi suatu daerah (dalam kajian ini mengacu pada daerah kecamatan) sebagai berikut. a. Indikator Prasarana Dasar Wilayah Indikator prasarana dasar wilayah dalam kajian ini parameternya adalah jaringan irigasi, dimana yang akan dilihat adalah perbandingan jumlah bangunan irigasi dengan luas lahan sawah yang terdapat disetiap daerah kecamatan. Selain jumlah bangunan akan dilihat juga kondisi jaringan baik itu kondisi bangunan dan juga kondisi salurannya. Berikut tabel skoring jaringan irigasinya: No Kecamatan Wilayah Pesisir Luas Sawah (Ha) Tabel 3.2 Skoring Jaringan Irigasi Jumlah Bangunan JARINGAN IRIGASI Perbandingan Nilai Kondisi Jaringan Bangunan Nilai Saluran Nilai 1 Bandar Khalipah 2.000 3 1 : 667 2 Rusak Ringan 2 Rusak Ringan 2 6 2 Tanjung Beringin 2.900 4 1 : 725 1 Rusak Berat 1 Baik 3 5 3 Teluk Mengkudu 1.648 16 1 : 103 3 Rusak Ringan 2 Rusak Berat 1 6 4 Perbaungan 5.395 248 1 : 22 5 Rusak Ringan 2 Baik 3 10 5 Pantai Cermin 2.900 46 1 : 63 4 Rusak Ringan 2 Baik 3 9 Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi 2.483 37 1 : 67 4 Baik 3 Baik 3 10 2 Tebing Syahbandar 685 2 1 : 343 2 Baik 3 Rusak Ringan 2 7 3 Sei Rampah 2.733 23 1 : 119 3 Rusak Ringan 2 Rusak Ringan 2 7 4 Sei Bamban 5.421 5 1 : 1084 1 Baik 3 Rusak Ringan 2 6 5 Pegajahan 1.428 83 1 : 17 5 Baik 3 Baik 3 11 Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih 165 1 1 : 165 3 Rusak Berat 1 Baik 3 7 2 Silinda 376 3 1 : 125 4 Rusak Ringan 2 Rusak Ringan 2 8 3 Bintang Bayu 370 1 1 : 370 1 Baik 3 Baik 3 7 4 Dolok Masihul 4.066 128 1 : 32 6 Rusak Berat 1 Baik 3 10 5 Serbajadi 1.118 36 1 : 31 7 Rusak Ringan 2 Baik 3 12 6 Sipispis 368 1 1 : 365 2 Rusak Berat 1 Rusak Ringan 2 5 7 Dolok Merawan 60 1 1 : 60 5 Baik 3 Rusak Ringan 2 10 Jumlah Skor Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-5

dimana : Kondisi Baik : Nilai = 3 Kondisi Rusak Ringan : Nilai = 2 Kondisi Rusak Berat : Nilai = 1 Perbandingan antara jumlah bangunan irigasi dengan luas lahan sawah yang semakin kecil rentangnya akan mendapat nilai yang lebih tinggi karena pada dasarnya apabila suatu wilayah semakin banyak jumlah bangunan irigasinya maka akan semakin melayani kebutuhan lahan sawahnya. Dari skoring di atas dapat disimpulkan bahwa untuk daerah pesisir yang memiliki skoring paling tinggi atau keadaan jaringan irigasi paling maju berturut-turut adalah wilayah Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Bandar Khalipah, Kecamatan Teluk Mengkudu, dan yang terakhir adalah Kecamatan Tanjung Beringin. Untuk wilayah dataran rendah yang memiliki skor paling tinggi atau keadaan jaringan irigasi paling maju berturut-turut adalah Kecamatan Pegajahan, Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Sei Rampah, Kecamatan Tebing Syahbandar, dan yang terakhir adalah Kecamatan Sei Bamban. Untuk wilayah dataran tinggi yang memiliki skor paling tinggi atau keadaan jaringan irigasi paling maju berturut-turut adalah Kecamatan Serbajadi, Kecamatan Dolok Masihul dan Dolok Merawan, Kecamatan Silinda, Kecamatan Kotarih, Kecamatan Bintang Bayu dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Sipispis. b. Indikator Sarana Wilayah Sarana wilayah dalam kajian ini parameternya adalah sarana kesehatan dan sarana pendidikan. Sarana kesehatan digambarkan dari jumlah Rumah Sakit Daerah (RSD), pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), puskesmas pembantu (pustu) dan sarana kesehatan lainnya seperti rumah bersalin, posyandu, polindes. Pemberian skoring adalah dengan melihat apabila semakin banyak jumlah sarana kesehatan di suatu wilayah maka akan mendapatkan skor tinggi, karena Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-6

semakin banyak sarana kesehatan akan dapat lebih baik melayani kebutuhan kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Pemberian skoring untuk sarana kesehatan di masing-masing wilayah kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada tabel berikut: No Wilayah Pesisir Kecamatan Tabel 3.3 Skoring Sarana Kesehatan Rumah Sakit Dari hasil skoring di atas maka dapat dilihat bahwa pelayanan sarana kesehatan untuk wilayah daerah pesisir yang memiliki skor paling tinggi atau jumlah sarana kesehatan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Perbaungan, kemudian Kecamatan Teluk Mengkudu, Kecamatan Pantai Cermin, kemudian Kecamatan Bandar Khalipah, dan yang terendah skornya adalah Kecamatan Tanjung Beringin. PELAYANAN KESEHATAN Rumah Puskesmas Posyandu Polindes Jumlah Skor Bersalin 1 Bandar Khalipah - - 1 45-46 2 2 Tanjung Beringin - - 1 30-31 1 3 Teluk Mengkudu - - 1 55-56 4 4 Perbaungan 3 6 2 109-120 5 5 Pantai Cermin - - 1 47-48 3 Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi 1-2 65-68 4 2 Tebing Syahbandar - - 1 27-28 1 3 Sei Rampah 1-2 90-93 5 4 Sei Bamban 1-1 65-67 3 5 Pegajahan - 1 1 45 5 52 2 Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih - - 1 21-22 1 2 Silinda - - 1 33-34 4 3 Bintang Bayu - - 1 24-25 2 4 Dolok Masihul - 1 1 70-72 7 5 Serbajadi - - 1 45-46 5 6 Sipispis - - 1 60-61 6 7 Dolok Merawan - - 1 32-33 3 Sedangkan untuk wilayah dataran rendah yang memiliki skor paling tinggi atau jumlah sarana kesehatan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Sei Rampah, kemudian Kecamatan Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-7

Tebing Tinggi, Kecamatan Sei Bamban, Kecamatan Pegajahan, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Tebing Syahbandar. Untuk wilayah dataran tinggi yang memiliki skor paling tinggi atau jumlah sarana kesehatan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Dolok Masihul, kemudian Kecamatan Sipispis, Kecamatan Serbajadi, Kecamatan Silinda, Kecamatan Dolok Merawan, Kecamatan Bintang Bayu dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Kotarih. Gambaran sarana pendidikan dapat dilihat dari jumlah bangunan sekolah antara lain Sekolah Dasar (SD) dan setaranya, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan setaranya, dan Sekolah Menengah Umum (SMU) dan setaranya. Pemberian skoring adalah dengan melihat apabila semakin banyak jumlah sarana bangunan sekolah di suatu wilayah maka akan mendapatkan skor tinggi, karena semakin banyak sarana pendidikan akan dapat lebih baik melayani kebutuhan pendidikan masyarakat suatu wilayah. Berikut skoring sarana pendidikan di setiap kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai. Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-8

No Kecamatan SD N SD S Jlh SD Skor Wilayah Pesisir Tabel 3.4 Skoring Sarana Pendidikan TINGKAT PELAYANAN PENDIDIKAN SMP SMP Jlh SMP Skor SMU N SMU S SMK N SMK S Jlh SMU Skor Jlh Skor N S 1 Bandar Khalipah 26-26 3 2 1 3 2 1 - - - 1 2 7 2 Tanjung Beringin 22 1 23 2 4 2 6 4 1 1 - - 2 3 9 3 Teluk Mengkudu 27-27 4 3 2 5 3 1 - - 1 2 3 10 4 Perbaungan 43 4 47 5 3 11 14 5 2 7-11 20 5 15 5 Pantai Cermin 24 2 26 3 2 1 3 2 1 1 1-3 4 9 Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi 38 2 40 3 2 2 4 3 1 - - - 1 1 7 2 Tebing Syahbandar 21 1 22 2 2 4 6 4 1 1-1 3 2 8 3 Sei Rampah 40 9 49 5 4 7 11 5 1 4 1 5 11 5 15 4 Sei Bamban 36 5 41 4 3 3 6 4 1 2-1 4 3 11 5 Pegajahan 19-19 1 3 1 4 3 1 2-2 5 4 8 Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih 6 1 7 1 1 1 2 4 1 - - - 1 4 9 2 Silinda 7 1 8 2-1 1 3 1 1 - - 2 5 10 3 Bintang Bayu 13-13 3 1 1 2 4 1 - - - 1 4 11 4 Dolok Masihul 39-39 7 3 1 4 6 1 1 1 2 5 6 19 5 Serbajadi 15 1 16 4 1 1 2 4 1 - - - 1 4 12 6 Sipispis 35-35 6 2 6 8 7 1 2 1 3 7 7 20 7 Dolok Merawan 20-20 5 2 1 3 5 1 - - - 1 4 14 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-9

Dari hasil skoring di atas maka dapat dilihat bahwa pelayanan sarana pendidikan untuk wilayah daerah pesisir yang memiliki skor paling tinggi atau jumlah sarana pendidikan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Perbaungan, kemudian Kecamatan Teluk Mengkudu, kemudian Kecamatan Tanjung Beringin dan kecamatan Pantai Cermin, dan yang paling rendah skor nilainya adalah Kecamatan Bandar Khalipah. Untuk wilayah dataran rendah yang memiliki skor pelayanan sarana pendidikan yang paling tinggi atau jumlah sarana pendidikan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Sei Rampah, kemudian Kecamatan Sei Bamban, kemudian Kecamatan Tebing Syahbandar dan Kecamatan Pegajahan, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Tebing Tinggi. Untuk wilayah dataran tinggi memiliki skor pelayanan pendidikan yang paling tinggi atau jumlah sarana pendidikan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Sipispis, kemudian Kecamatan Dolok Masihul, kemudian Kecamatan Dolok merawan, kemudian Kecamatan Serbajadi, kemudian Kecamatan Bintang Bayu, kemudian Kecamatan Silinda, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Kotarih. c. Indikator Kondisi Kehidupan Masyarakat Kondisi kehidupan masyarakat di Kabupaten Serdang Bedagai dalam kajian ini parameternya adalah tingkat kesehatan masyarakatnya dan juga tingkat kesejahteraan masyarakat. Tingkat kesehatan dilihat dari jumlah masyarakat yang menderita penyakit Demam Berdarah (DBD), diare, TB, dan malaria di setiap kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai. Pemberian skoring adalah dengan melihat apabila semakin banyak jumlah penderita penyakit DBD, diare, TB, malaria di suatu wilayah maka akan mendapatkan skor rendah, karena semakin banyak jumlah penderita penyakit DBD, diare, TB, malaria dapat menggambarkan tingkat kesehatan masyarakat di wilayah tersebut semakin rendah. Pemilihan jenis penyakit tersebut di atas, didasarkan atas Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-10

penyebab penyakit yang berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Diasumsikan bahwa masyarakat ataupun kawasan yang berpendapatan rendah akan rendah kualitas PHBS-nya. Ini disebabkan karena masyarakat atau kawasan yang berpendapatan rendah biasanya tinggal di kawasan yang kumuh dengan sistem sanitasi dan kualitas kesehatan lingkungan yang rendah. Skoring dapat dilihat jumlah penderita dibandingkan dengan jumlah penduduk daerah yang bersangkutan, dan apabila rentangnya semakin tinggi maka semakin tinggi nilai skornya. Berikut skoring tingkat kesehatan di setiap kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai. Tabel 3.5 Skoring Tingkat Kesehatan TINGKAT KESEHATAN No Kecamatan DBD Diare TB Malaria Jumlah Jumlah Penduduk Perbandingan Wilayah Pesisir 1 Bandar Khalipah - 686 42 6 734 24.774 1:34 2 2 Tanjung Beringin - 1.110 26 12 1.148 36.864 1:32 1 3 Teluk Mengkudu 3 430 40 11 484 41.118 1:85 5 4 Perbaungan 19 1.635 69 3 1.726 99.936 1:58 4 5 Pantai Cermin - 810 44 2 856 42.883 1:50 3 Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi 16 1.346 34-1.396 40.253 1:29 1 2 Tebing Syahbandar 3 508 32-543 32.191 1:59 3 3 Sei Rampah 15 1.289 112 5 1.421 63.379 1:45 2 4 Sei Bamban 14 132 63-209 42.791 1:205 4 5 Pegajahan - - 44-44 26.859 1:610 5 Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih - 166 2 23 191 7.975 1:42 3 2 Silinda - 163 8 9 180 8.332 1:46 5 3 Bintang Bayu 6 678 14 9 707 10.581 1:15 1 4 Dolok Masihul 2 1.021 68 8 1.099 48.241 1:44 4 5 Serbajadi 5-20 - 25 19.560 1:782 7 6 Sipispis 2 885 40-927 31.617 1:34 2 7 Dolok Merawan - 168 7-175 17.029 1:97 6 Skor Dari hasil skoring tingkat kesehatan di atas dapat dilihat bahwa pada daerah pesisir yang memiliki skor paling tinggi berturut-turut adalah Kecamatan Teluk Mengkudu, kemudian Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-11

Perbaungan, Pantai Cermin, Bandar Khalipah dan yang paling rendah skornya adalah Tanjung Beringin. Sedangkan di wilayah dataran rendah yang memiliki skor paling tinggi berturut-turut adalah Kecamatan Pegajahan, kemudian Sei Bamban, Tebing Syahbandar, Sei Rampah, dan yang paling rendah skornya adalah Tebing Tinggi. Untuk wilayah dataran tinggi yang memiliki nilai skor paling tinggi berturut-turut adalah adalah Kecamatan Serbajadi, kemudian Dolok Merawan, Silinda, Dolok Masihul, Kotarih, Sipispis, dan yang paling rendah skornya adalah Bintang Bayu. Untuk melihat kondisi kehidupan masyarakat juga dilihat dari parameter tingkat kesejahteraan keluarga. Berikut skoring keluarga sejahtera di Kabupaten Serdang Bedagai. No Kecamatan Wilayah Pesisir Tabel 3.6 Skoring Keluarga Sejahtera Keluarga Sejahtera I II III III+ Keluarga Pra- Sejahtera Jumlah RT Persentase Penduduk Prasejahtera 1 Bandar Khalipah 1.694 2.653 839 181 1.215 6.582 18,45 2 2 Tanjung Beringin 2.668 4.041 1.128 545 2.009 10.391 19,33 1 3 Teluk Mengkudu 2.472 3.464 2.375 314 1.766 10.391 16,89 3 4 Perbaungan 2.686 9.122 12.210 1.803 1.309 27.130 4,82 5 5 Pantai Cermin 2.734 3.285 2.525 244 1.256 10.041 12,51 4 Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi 1.197 2.763 5.589 1.096 675 11.320 5,96 3 2 Tebing Syahbandar 1.342 2.686 2.529 1.044 633 8.234 7,68 1 3 Sei Rampah 1.912 9.908 1.748 678 1.807 16.053 6,77 2 4 Sei Bamban 622 321 7.660 1.870 556 11.029 5,04 4 5 Pegajahan 784 2.854 3.146 273 297 7.354 4,04 5 Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih 410 1.322 251 112 151 2.246 6,72 4 2 Silinda 335 507 936 172 138 2.109 6,54 5 3 Bintang Bayu 635 1.501 542 78 300 3.056 9,82 3 4 Dolok Masihul 2.123 6.270 2.321 529 1.650 12.893 12,79 2 5 Serbajadi 1.185 2.245 1.588 153 310 5.481 5,66 6 6 Sipispis 1.413 2.877 2.694 190 1.114 8.288 13,44 1 Skor/ Ranking 7 Dolok Merawan 529 1.832 1.888 105 172 4.526 3,80 7 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-12

Tingkat kesejahteraan dilihat dari persentase jumlah keluarga pra-sejahtera dibandingan dengan rata-rata jumlah rumah tangga di setiap kecamatan. Apabila persentase nya tinggi, berarti wilayah tersebut memiliki keluarga pra-sejahtera yang tinggi. Dari hasil skoring tingkat penduduk sejahtera di atas maka dapat dihasilkan bahwa pada wilayah pesisir memiliki rata-rata tingkat kesejahteraan yang rendah dengan persentase keluarga prasejahtera mencapai 14,4 %, di bawah rata-rata kabupaten 9,56 %. Sedangkan di wilayah dataran rendah yang memiliki rata-rata tingkat kesejahteraan yang paling baik mencapai 5,89 % di atas rata-rata kabupaten 9,56 %. Untuk wilayah dataran tinggi yang memiliki rata-rata tingkat kesejahteraan mencapai 8,39 % di atas rata-rata kabupaten 9,56 %. d. Indikator Kondisi Keuangan Daerah Kondisi keuangan daerah (kecamatan dan desa) dalam penelitian ini parameternya adalah jumlah Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil Pajak (DBHP) dan Dana Bagi Hasil Retribusi (DBHR). Pemberian nilai skor adalah dengan melihat kecamatan mana saja yang mendapat jumlah ADD yang paling banyak dan akan mendapat nilai skor tinggi. Berikut tabel pemberian skor kondisi keuangan daerah kecamatankecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai. Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-13

Tabel 3.7 Skoring Kondisi Keuangan KONDISI KEUANGAN No Kecamatan DAU Skor DBHP Skor DBHR Skor Total/ Skor Wilayah Pesisir 1 Bandar Khalipah 525.740.677,99 1 49.288.188,56 1 16.429.396,19 1 3 2 Tanjung Beringin 806.008.229,01 2 75.563.271,47 2 25.187.757,16 3 7 3 Teluk Mengkudu 942.002.502,89 4 88.312.734,65 4 29.437.578,22 2 10 4 Perbaungan 1.622.358.650,43 5 152.096.123,48 5 50.698.707,83 5 15 5 Pantai Cermin 856.058.005,86 3 80.255.438,05 3 26.751.812,67 4 10 Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi 889.427.610,78 4 83.383.838,51 4 27.794.612,84 4 12 2 Tebing Syahbandar 656.149.834,36 1 61.514.046,97 1 20.504.682,32 1 3 3 Sei Rampah 1.409.537.299,71 5 132.144.121,85 5 44.048.040,62 5 15 4 Sei Bamban 848.635.759,13 3 79.559.602,42 3 26.519.867,47 3 9 5 Pegajahan 749.111.773,56 2 70.229.228,77 2 23.409.742,92 2 6 Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih 615.413.589,59 3 57.695.024,02 3 19.231.674,67 3 9 2 Silinda 510.685.736,87 1 47.876.787,83 1 15.958.929,28 1 3 3 Bintang Bayu 1.013.016.469,02 4 94.970.293,97 4 31.656.764,66 4 12 4 Dolok Masihul 1.632.223.731,72 7 153.020.974,85 7 51.006.991,62 7 21 5 Serbajadi 613.164.479,47 2 57.484.169,95 2 19.161.389,98 2 6 6 Sipispis 1.282.170.966,29 6 120.203.528,09 6 40.067.842,70 6 18 7 Dolok Merawan 1.028.294.683,32 5 96.402.626,56 5 32.134.208,85 5 15 Dari hasil skoring kondisi keuangan daerah maka dapat dilihat bahwa pada wilayah pesisir yang memiliki skor paling tinggi berturut-turut adalah Kecamatan Perbaungan, kemudian Kecamatan Pantai Cermin dan Kecamatan Teluk Mengkudu, Kecamatan Tanjung Beringin, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Bandar Khalipah. Sedangkan di wilayah dataran rendah yang memiliki skor paling tinggi berturut-turut adalah Kecamatan Sei Rampah, kemudian Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Sei Bamban, Kecamatan Pegajahan, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Tebing Syahbandar. Untuk wilayah dataran tinggi yang memiliki nilai skor paling tinggi berturut-turut adalah Kecamatan Dolok Masihul, kemudian Kecamatan Sipispis, Kecamatan Dolok Merawan, Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-14

Kecamatan Bintang Bayu, Kecamatan Kotarih, Kecamatan Serbajadi, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Silinda. 3.2 Perankingan Indikator Penelitian Setelah dilakukan skoring pada setiap indikator yang menjadi parameter dalam kajian untuk menentukan wilayah daerah berpendapatan rendah maka akan dilakukan perankingan pada setiap wilayah kecamatan sesuai dengan kriteria indikator prasarana dasar wilayah (parameternya adalah jaringan irigasi), indikator sarana wilayah (parameternya sarana kesehatan yaitu jumlah fasilitas kesehatan seperti RSD, Puskemas, Pustu, dll; dan sarana pendidikan yaitu jumlah sekolah SD, SMP dan SMU), indikator kondisi kehidupan masyarakat (parameternya tingkat kesehatan yaitu jumlah penderita DBD, diare, TB, dan malaria; dan perekonomian masyarakat rendah yaitu persentase penduduk prasejahtera), dan indikator kondisi keuangan daerah (ADD). Berikut akumulasi perankingan pada setiap indikatornya: No Kecamatan Wilayah Pesisir Jar. Irigasi Tabel 3.8 Perankingan Kecamatan Pely. Kesehata n Tkt. Pendidika n Tkt. % kel pra Kondisi Kesehatan Sejahtera Keuangan Jumlah Skor 1 Bandar Khalipah 6 2 7 2 2 3 22 5 2 Tanjung Beringin 5 1 9 1 1 7 24 4 3 Teluk Mengkudu 6 4 10 5 3 10 38 3 4 Perbaungan 10 5 15 4 5 15 54 1 5 Pantai Cermin 9 3 9 3 4 10 38 2 Wilayah Dataran Rendah Ranking 1 Tebing Tinggi 10 4 7 1 3 12 37 3 2 Tebing Syahbandar 7 1 8 3 1 3 23 5 3 Sei Rampah 7 5 15 2 2 15 46 1 4 Sei Bamban 6 3 11 4 4 9 37 4 5 Pegajahan 11 2 8 5 5 6 37 2 Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih 7 1 9 3 4 9 33 7 2 Silinda 8 4 10 5 5 3 35 6 3 Bintang Bayu 7 2 11 1 3 12 35 5 4 Dolok Masihul 10 7 19 4 2 21 63 1 5 Serbajadi 12 5 12 7 6 6 48 4 6 Sipispis 5 6 20 2 1 18 52 3 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-15

7 Dolok Merawan 10 3 14 6 7 15 55 2 Dari hasil perankingan dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk daerah pesisir yang termasuk daerah berpendapatan rendah adalah 2 ranking terbawah yaitu Kecamatan Bandar Khalipah dan Kecamatan Tanjung Beringin, sedangkan untuk daerah dataran rendah yang termasuk daerah berpendapatan rendah adalah 2 ranking terbawah yaitu Kecamatan Tebing Syahbandar dan Kecamatan Sei Bamban. Untuk wilayah dataran tinggi yang termasuk daerah berpendapatan rendah adalah 3 ranking terbawah yaitu Kecamatan Kotarih, Kecamatan Silinda dan Kecamatan Bintang Bayu. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini. Tabel 3.9 Daerah Berpendapatan Rendah No Wilayah Kecamatan 1. Pesisir Tanjung Beringin Bandar Khalipah 2. Dataran Rendah Tebing Syahbandar Sei Bamban 3. Dataran Tinggi Kotarih Silinda Bintang Bayu Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 3-16