ANALISIS JENIS DAN KONSENTRASI ENZIM TERHADAP DAYA SIMPAN VCO (VIRGIN COCONUT OIL)

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan determinasi tanaman.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta ala dalam Al-Qur an Surat Al-

OPTIMATION OF THE INCUBATION TIME FOR ENZYMATIC PRODUCTION OF COCONUT OIL USING THE FRUIT S LATEX OF Carica papaya L

II. TINJAUAN PUSTAKA. bawang putih, dan asam jawa. Masing-masing produsen bumbu rujak ada yang

PEMBUATAN MINYAK KELAPA DENGAN PENAMBAHAN BUAH NANAS MUDA (THE MAKING OF PALM OIL WITH YOUNG FRUIT PINEAPPLE ADDITION)

PENDUGAAN MASA KADALUWARSA DENDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) PADA KEMASAN ALUMINIUM FOIL. Oleh

Pengambilan Minyak Kelapa dengan Menggunakan Enzim Papain

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK PANGAN

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP SECARA HIDROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK PEPAYA DAN NANAS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

YUWIDA KUSUMAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kecipir (Psophocarpus tetragonolobus). Di beberapa daerah,

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.

BAB I PENDAHULUAN. fosfor, besi atau mineral lain. Protein disusun dari 23 atau lebih unit yang

Sifat Kritis dan Umur Simpan Ukel Manis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Karakteristik teh hijau No Parameter SNI Menurut Nasution dan Tjiptadi (1975) 1 Keadaan - Rasa

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Turi (Sesbania grandiflora) merupakan tanaman asli Indonesia,yang

III. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Teknologi

FAKTOR BERAT KETAM DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP PEROLEHAN MINYAK KELAPA ABSTRAK

ABSTRAK. Keripik pisang merupakan makanan ringan yang mudah mengalami ketengikan. Salah

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN BERAT BONGGOL NANAS PADA PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO)

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK MI INSTAN DARI PATI SAGU DENGAN METODE AKSELERASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. dan termasuk ke dalam famili Solanacea. Buahnya merupakan sumber vitamin

Pengaruh Dosis Enzim Papain terhadap Rendemen dan Kualitas Virgin Coconut Oil (VCO)

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: Latar belakang, Identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. penyimpan cadangan makanan. Contoh umbi-umbian adalah ketela rambat,

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah jenis tanaman sayur umbi

PEMBUATAN MINYAK KELAPA DARI SANTAN SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN ENZIM PAPAIN DENGAN PENAMBAHAN RAGI TEMPE

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Open Access Journal

Susut Mutu Produk Pasca Panen

Bab IV Hasil dan Pembahasan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP MUTU DAN UMUR SIMPAN MINYAK KELAPA MURNI DIAN ASRIANI

BAB I PENDAHULUAN. berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat

Pengaruh Penambahan Buah Naga Merah (Hylocereus undatus) terhadap Kualitas Virgin Coconut Oil

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Lama Perendaman Daging Ayam Kampung Dalam Larutan Ekstrak Nanas Terhadap ph

Mochamad Nurcholis, STP, MP. Food Packaging and Shelf Life 2013

TINJAUAN PUSTAKA. kelapa dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu bagian

Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Agustus 2011, Hal Vol. 6, No. 2 ISSN :

OPTIMASI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DENGAN PENAMBAHAN RAGI ROTI (Saccharomyces cerevisiae) DAN LAMA FERMENTASI DENGAN VCO PANCINGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Ikan rucah merupakan ikan-ikan kecil dengan ukuran maksimum 10 cm yang ikut

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

RINDENGAN BARLINA DAN DANIEL J. TORAR. Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain, Manado Jalan Raya Mapanget, Kotak Pos 1004 Manado 95001

ANGKA PEROKSIDA PADA MINYAK KELAPA HASIL OLAHAN TRADISIONAL DAN HASIL OLAHAN DENGAN PENAMBAHAN BUAH NANAS MUDA

PENGEMPUKAN DAGING SAPI DAN AYAM KAMPUNG MENGGUNAKAN EKSTRAK JAHE (Zingiber Officinale Roscoe) DIBANDINGKAN DENGAN GETAH PEPAYA (Carica Papaya)

Indonesian Journal of Chemical Science OPTIMALISASI PENGGUNAAN ENZIM BROMELIN DARI SARI BONGGOL NANAS DALAM PEMBUATAN MINYAK KELAPA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

OPTIMASI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL

PENGARUH SUHU DAN WAKTU INKUBASI PADA PEMBUATAN VCO DENGAN METODA ENZIMATIS DAN PENGASAMAN. Siti Miskah

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

KARAKTERISASI ENZIM PROTEASE DARI GETAH TANAMAN BIDURI (Calotropis gigantea) HASIL EKSTRAKSI MENGGUNAKAN AMONIUM SULFAT

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MUTU MINYAK KELAPA DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI

KARAKTERISASI ENZIM PROTEASE DARI GETAH TANAMAN BIDURI (Calotropis gigantea) HASIL EKSTRAKSI MENGGUNAKAN AMONIUM SULFAT

BAB I PENDAHULUAN. tanaman terutama hasil pertanian dan rempah-rempah. Hal ini didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan enzim protease, yaitu pada produksi keju. tinggi sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi pada tubuh manusia.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosiding Farmasi ISSN:

UJI KANDUNGAN KARBOHIDRAT PADA PEMBUATAN KECAP DENGAN PENAMBAHAN AIR KELAPA PADA BERBAGAI KONSENTRASI

PENERAPAN BIOTEKNOLOGI DALAM EKSTRAKSI MINYAK KELAPA DENGAN MENGGUNAKAN KHAMIR ROTI (Saccharomyces cerevisiae)

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanah pekarangan (tanah pategalan). Sedangkan daerah yang jarang. dibuat perkebunan kelapa (Warisno, 2003).

Pembuatan Virgin Coconut Oil (Vco) Dari Kelapa Hibrida Dengan Metode Enzimatis Dan Aplikasinya Sabun Padat Transparan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar Air dan Aktivitas Air

BAB I PENDAHULUAN. Protease adalah enzim yang memiliki daya katalitik yang spesifik dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui mutu kerupuk ikan Selais (Crytopterus bicirhis) hasil

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

SUHU OPTIMUM UNTUK AKTIVITAS EKSTRAK KASAR ENZIM LIPASE DARI KECAMBAH BIJI KELAPA SAWIT

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PADA PENYIMPANAN DINGIN TEMPE KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) DENGAN PENGEMASAN VAKUM MENGGUNAKAN MODEL ARRHENIUS

VOLUME O2, No : 01. Februari 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak dan memiliki warna kuning keemasan. Pohon nanas sendiri dapat

Gambar 1. Wortel segar

PENGARUH PENAMBAHAN GETAH PEPAYA TERHADAP KUALITAS MINYAK KELAPA MURNI YANG DIPEROLEH DARI METODE BASAH

Zat makanan yang ada dalam susu

PENENTUAN UMUR SIMPAN SIRUP PALA BERDASARKAN PERUBAHAN DERAJAT KEASAMAN ph Melisa J Sahambangung 1,Lady Ch Lengkey 2, David Rumambi 2,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

M. Yogie Nugraha 1), Edison 2), and Syahrul 2) Abstract

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk

PEMANFAATAN EKSTRAK BATANG BUAH NENAS UNTUK KUALITAS MINYAK KELAPA. Meiske S. Sangi 1)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Enzim Protease dari Penicillium sp.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Nutrien

OPTIMASI KECUKUPAN PANAS PADA PASTEURISASI SANTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU SANTAN YANG DIHASILKAN

Transkripsi:

112 Analisis jenis dan konsentrasi enzim...(m.fuad FM) ANALISIS JENIS DAN KONSENTRASI ENZIM TERHADAP DAYA SIMPAN VCO (VIRGIN COCONUT OIL) M.Fuad FM Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Korespodensi : Jl Raya Telang PO BOX 2 Kamal-Bangkalan, email :mfuadfm@gmail.com ABSTRACT Oil products susceptible to damage. Several causes of oil damages is water, light, heat, oxygen, metals, acids, alkalis, and enzymes. This study aimed to obtain information about effect of several types of enzymes, namely crude extract of papain enzyme (from papaya), bromelain enzyme (from pineapple) and zingibain enzyme (from ginger) to the yield and shelf life of the virgin coconut oil was produced. The design of experiments in this study were split plot design with two plots were 3 (three) levels of enzyme type as a main plot and 3 levels of enzyme concentration as a sub plot. Virgin coconut oil stored and tested % FFA content gradually to determine shelf life. Estimation of deterioration rate by using the Arrhenius equation. Shelf life determination based on % FFA of the virgin coconut oil. The results show that shelf life of VCO with the shortest shelf life was VCO produced by the papain enzyme, bromelain enzyme, and the longest was VCO produced by zingibain enzyme, respectively. Keywords. VCO, shelf life PENDAHULUAN Minyak kelapa umumnya dibagi ke dalam dua kategori utama yaitu minyak kelapa biasa (Refined, Bleached and Deodorized oil/rbd Oil) dan minyak kelapa murni (Virgin Coconut oil) (Alamsyah, 2005). Pada umumnya cara pembuatan VCO menggunakan pemanasan minimal 60 o C (suhu rendah). Namun, ada dua metode utama pemrosesan minyak kelapa murni yang banyak dikembangkan saat ini yaitu penggilingan basah dan metode fermentasi. Dalam usaha membuat minyak kelapa VCO dengan cara yang mudah, perlu dipelajari cara pembuatannya dengan metode enzimatik menggunakan enzim kasar yang diekstrak dari bahan-bahan yang mudah diperoleh dan murah. Dalam hal ini, misalnya pepaya (enzim papain), nanas (enzim bromelin) dan rimpang jahe (enzim zingibain). Penggunaan enzim enzim tersebut didasarkan pada karakteristik yang dimiliki oleh masing masing enzim. Ekstrak kasar enzim papain (dari pepaya), merupakan suatu zat (enzim) yang dapat diperoleh dari getah tanaman pepaya dan buah pepaya muda. Aktivitas enzim papain kasar tertinggi diperoleh dari buah yang berumur antara 2,5-3 bulan dan aktivitas enzim dari buah yang tua adalah 30% lebih rendah dibanding dengan enzim yang berasal dari buah yang berumur 1,5-2 bulan. Aktivitas enzim protease yang diekstraksi dari getah papaya (papain) dengan aktivitas sebesar 74,14 10-2 μmol tir. ml -1. min -1 (Mu tamar, 2008). Enzim yang dicobakan selanjutnya adalah enzim bromelin (dari nanas) yang merupakan enzim yang dapat diisolasi dari sari atau batang nenas. Seperti papain, bromelin tergolong kelompok enzim protease sulfhidril. Bedanya dengan papain, enzim bromelin merupakan glukoprotein sedangkan molekul papain merupakan protein. Baik buah nenas yang muda maupun yang tua mengandung bromelin. Bahkan keaktifan bromelin pada kasein dari buah yang muda lebih tinggi bila dibandingkan buah yang tua. Bromelin aktif pada substrat yang sama seperti substrat yang diperlukan tripsin (Winarno, 1986). Aktivitas enzim protease dari bonggol nanas (bromelin) dengan aktivitas sebesar 63,05 10-2 μmol tir. ml -1. min -1. Enzim selanjutnya adalah enzim zingibain (dari rimpang jahe), termasuk dalam golongan thiol proteinase yang mempunyai gugus sulfihidril bebas. Sedangkan aktivitas proteolitik pada jahe berkisar antara 0,032 mg

AGROINTEK Volume 6, No.2 Agustus 2012 113 peptide/menit/mg protein enzim. ph optimum aktivitas proteolitik pada zingibain adalah pada rentang ph 4,5-6,0. Dengan substrat Bovine serum albumin (BSA) pada suhu 60 o C dan ph 5,0 harga konstan Km protease jahe adalah 0,37 (Mu tamar, 2008). Selanjutnya, daya simpan minyak yang dihasilkan perlu dikaji menggunakan metode yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pengaruh pemakaian beberapa jenis enzim terhadap rendemen dan daya simpan minyak kelapa murni yang dihasilkan. METODE PENELITIAN Rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah rancangan petak terbagi dengan dua petak yaitu petak utama jenis enzim 3 (tiga) level dan petak bagiannya konsentrasi enzim 3 level. Perlakuan diulang sebanyak 2 kali dengan jumlah satuan percobaan yang diamati adalah 3 x 3 x 2 = 18. Petak utama (A) adalah Jenis enzim dengan 3 level enzim papain, bromelin dan zingibain, sedangkan petak bagian (B) adalah konsentrasi enzim 0,20%; 0,40%; 0,60%. Data hasil pengamatan dianalisa secara sidik ragam dan dibuat plot dalam bentuk microsoft excel. Data diolah secara manual dengan menggunakan software. Macam dan kombinasi perlakuan tersebut adalah : Petak Utama A : Jenis enzim yang digunakan A1 : Papain A2 : Bromelin A3 : Zingibain Petak bagian B : Konsentrasi enzim B1 : 0,2 % B2 : 0,4 % B3 : 0,6 % Penentuan Umur Simpan Penentuan umur simpan sangat penting dalam proses penyimpanan suatu produk. Dengan mengetahui umur simpannya, maka akan dapat dirancang sistem pengemasan dan penyimpanan yang sesuai (Syarief dan Halid, 1993). Untuk menganalisis penurunan mutu diperlukan beberapa pengamatan, yaitu parameter yang dapat diukur secara kuantitatif dimana parameter tersebut harus mencerminkan keadaan mutu produk yang diperiksa. Parameter tersebut dapat berupa hasil pengukuran kimiawi, uji organoleptik, uji kadar vitamin C, skor uji citarasa, tekstur, warna, total mikroba dan sebagainya (Syarief dan Halid, 1993). Pendugaan penurunan mutu selama penyimpanan dapat dilakukan dengan beberapa metode. Salah satunya adalah akselerasi (penyimpanan yang dipercepat) sehingga dengan metode ini dapat mempersingkat waktu tes penyimpanan. Minyak kelapa murni yang diperoleh dan dilakukan penyimpanan diuji kandungan % FFA secara bertahap untuk mengetahui umur simpannya. Dalam menduga laju penurunan mutu cukup dengan menggunakan persamaan Arrhenius (Syarief dan halid, 1993). Persamaan Arrhenius : k = k o e Ea/RT dimana: k = konstanta penurunan mutu k o = konstanta (tidak tergantung pada suhu) Ea = energi aktivasi T = suhu mutlak (C + 273) R = konstanta gas (1,986 kal/mol) Dengan mengubah persamaan diatas menjadi : Ln k = ln k o - maka akan diperoleh grafik berupa garis linear pada plot ln k terhadap 1/T dengan slope Ea/R. Dari persamaan arrhenius diketahui nilai penurunan mutu (k) kemudian dengan nilai (k) daya simpan minyak kelapa murni bisa diperoleh. PEMBAHASAN Ea 1 R T Asam Lemak Bebas Asam lemak bebas dinyatakan sebagai persentase FFA atau sebagai angka asam, asam lemak bebas ditentukan sebagai kandungan asam lemak yang terdapat dalam minyak tertentu, sumber minyak kelapa murni adalah kelapa, jenis asam lemak terbanyak adalah asam laurat maka pengukuran asam lemak bebas minyak kelapa murni didasarkan pada berat molekul asam laurat, berat molekul asam lemak kelapa 200. Berdasarkan hasil analisis varian memperlihatkan bahwa variasi enzim dan

114 Analisis jenis dan konsentrasi enzim...(m.fuad FM) konsentrasi tidak berpengaruh nyata (p 0,05) pada kandungan asam lemak bebas minyak kelapa murni yang dihasilkan, hal ini diduga perbedaan enzim dan beberapa konsentrasinya tidak menyebabkan perbedaan kandungan enzim lipase pada minyak kelapa murni, terlihat pada Tabel 1. Enzim lipase ini dihasilkan oleh mikroorganisme, terutama kapang, yang dapat tumbuh dalam minyak karena air dan bahan-bahan yang ada dalam minyak merupakan media yang baik bagi pertumbuhan kapang. Menurut Alamsyah (2005) berbagai kapang dapat menghasilkan enzim lipase yang dapat menguraikan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak bebas. Semakin tinggi konsentrasi enzim protease, maka semakin tinggi pula persentase FFA minyak kelapa murni yang dihasilkan, yakni dari 0,221-0,227% (pada perlakuan dengan enzim papain 0,2%) meningkat menjadi 0,63-1,40% (pada perlakuan dengan enzim papain 0,6%). FFA minyak berhubungan dengan proses hidrolisis yang terjadi pada minyak tersebut. Setelah penyimpanan 16 hari terbentuk persentase FFA yang meningkat dari semula, begitu juga pada penyimpanan 26 hari selanjutnya. Pada Gambar 5 menunjukkan bahwa dalam penyimpanan selama 26 hari terbentuk peningkatan persentase FFA 0,63% meningkat menjadi 1,40% (pada perlakuan dengan enzim papain 0,6%), 0,46 meningkat menjadi 0,78% (pada perlakuan dengan enzim papain 0,4%) dan 0,22 menjadi 0,27% (pada perlakuan dengan enzim papain 0,2%). Begitu juga dengan VCO pada perlakuan dengan enzim bromelin dan zingibain, yaitu dalam penyimpanan selama 26 hari ada peningkatan persentase FFA. Diperkirakan terdapat aktivitas enzim lipase yang secara alami terdapat dalam minyak kelapa murni yang dihasilkan. Menurut Alamsyah (2005) enzim lipase dapat menghidrolisis lemak netral (trigliserida) menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Semakin lama waktu penyimpanan maka semakin lama pula hidrolisa yang dilakukan enzim lipase sehingga bilangan asamnya juga semakin meningkat. Uji Daya Simpan Minyak Kelapa Murni Parameter kritis yang digunakan untuk menentukan umur simpan minyak kelapa murni adalah kimia minyak kelapa murni, salah satunya kandungan asam lemak bebas yang terkandung didalamnya. Alamsyah (2005) menyatakan bahwa umumnya kerusakan minyak kelapa berupa ketengikan, yang diartikan sebagai kerusakan atau perubahan bau dan rasa (flavour) dalam minyak. Asam lemak bebas terdapat dalam minyak sejak bahan tersebut mulai dipanen dan jumlahnya terus bertambah selama proses pengolahan dan penyimpanan. Grafik hubungan antara ln k dan 1/T untuk setiap perlakuan ditunjukkan pada gambar 1,2 dan 3. dari ketiga grafik diperoleh persamaan laju penurunan mutu (persentase FFA). Laju penurunan mutu minyak kelapa murni untuk setiap perlakuan ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 1. Kandungan asam lemak bebas minyak kelapa murni setelah penyimpanan selama beberapa hari Enzim Persentase enzim (%) Rata-rata (%) (6 hari) Rata-rata (%) (16 hari) Rata-rata (%) (26 hari) Papain 0.20 0.221 a 0.250 a 0.274 a Papain 0.40 0.464 a 0.480 a 0.782 a Papain 0.60 0.632 a 0.744 a 1.406 a Bromelin 0.20 0.174 a 0.200 a 0.224 a Bromelin 0.40 0.208 a 0.236 a 0.250 a Bromelin 0.60 0.214 a 0.252 a 0.302 a Zingibain 0.20 0.189 a 0.196 a 0.213 a Zingibain 0.40 0.199 a 0.212 a 0.213 a Zingibain 0.60 0.171 a 0.196 a 0.214 a Keterangan: Angka yang didampingi notasi yang sama menunjukkan tidak ada Perbedaan (DMRT 5%)

AGROINTEK Volume 6, No.2 Agustus 2012 115 Papain -1.5-2 -1.92 ln k -2.5-2.37-3 y = -0.5783x - 1.2947 R 2 = 0.9837-3.07-3.5 0.19 0.28 0.56 1/T( o K -1 ) papain Linear (papain) Gambar 1. Grafik hubungan antara ln k dengan 1/T untuk minyak kelapa murni dengan enzim papain Bromelin -2-2.5-2.62 y = -0.1114x - 2.6717 R 2 = 0.1289 ln K -2.84-3 -3.23-3.5 0.19 0.28 0.56 1/T( o K -1 ) Bromelin Linear (Bromelin) Gambar 2. Grafik hubungan antara ln k dengan 1/T untuk minyak kelapa murni dengan enzim bromelin Zingibain -2.5-3 -3.03 y = -0.3077x - 3.0234 R 2 = 0.2586 ln K -3.5-3.65-4 -4.24-4.5 0.19 0.28 0.56 1/T( o K -1 ) Zingibain Linear (Zingibain) Gambar 3. Grafik hubungan antara ln k dengan 1/T untuk minyak kelapa murni dengan enzim zingibain

116 Analisis jenis dan konsentrasi enzim...(m.fuad FM) Tabel 2. Laju penurunan % FFA minyak kelapa murni Perlakuan Laju penurunan mutu Enzim Papain ln k = - 1,2947-0,5783(1/T) Enzim bromelin ln k = - 2,6717-0,1114(1/T) Enzim Zingibain ln k = - 3,0234-0,3077(1/T). Tabel 3. Laju penurunan mutu (k) minyak kelapa murni pada beberapa prosentase Keterangan Laju penurunan mutu minyak kelapa murni 0,6% 0,4% 0,2% Papain k = 0.2461 k = 0.2333 k = 0.1987 Bromelin k = 0.0677 k = 0.0670 k = 0.0650 Zingibain k = 0.0459 k = 0.0446 k = 0.0410 Tabel 4. Penentuan umur simpan (t) minyak kelapa murni diperoleh dari persamaan Arrhenius Keterangan Laju penurunan mutu minyak kelapa murni 0,6% 0,4% 0,2% Papain t = 2.99 hari t = 3.57 hari t = 2.10 hari Bromelin t = 3.16 hari t = 3.61 hari t = 2.16 hari Zingibain t = 3.71 hari t = 3.72 hari t = 2.36 hari Dari persamaan-persamaan pada Tabel 2 dapat diketahui nilai laju penurunan mutu (k) dan umur simpan (t). Nilai k dan umur simpan(t) minyak kelapa murni dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4. Hasil penentuan umur simpan secara keseluruhan menunjukkan bahwa dari minyak kelapa murni tiga enzim yang paling singkat umur simpannya berturutturut adalah minyak kelapa murni dengan enzim papain, minyak kelapa murni dengan enzim bromelin dan minyak kelapa murni dengan enzim zingibain Minyak kelapa murni hasil produksi enzim zingibain memiliki umur simpan yang lebih lama dibanding dengan minyak kelapa murni hasil produksi enzim papain dan bromelin. Hal ini diduga disebabkan karena kereaktifan antar enzim berbeda yang menghasilkan jumlah trigliserida yang berbeda pula, trigliserida kontak dengan oksigen sehingga terbentuk asam lemak bebas, dimana asam lemak bebas (persentase FFA) digunakan sebagai parameter kritis dalam penentuan daya simpan minyak kelapa murni. Faktor yang berhubungan dalam umur simpan minyak kelapa murni yang dihasilkan adalah kondisi penyimpanan dan wadah, dimana suhu dan cahaya sangat berpengaruh terhadap suatu reaksi dalam produk. Dalam hal ini terjadinya hidrolisis trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak bebas oleh enzim lipase. Akibat yang ditimbulkan apabila trigliserida dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak bebas adalah ketengikan pada minyak. Menurut Alamsyah (2005), ketengikan enzimatis adalah ketengikan pada minyak yang disebabkan oleh enzim. Enzim ini menghasilkan mikroorganisme yang dapat menghasilkan enzim lipase. Faktor lain yang berpengaruh terhadap umur simpan minyak kelapa murni ini adalah terjadinya kontak dengan oksigen selama proses pengujian. Botol ditutup dan dibuka secara manual sehingga terjadi kontak dengan oksigen. Cahaya juga salah satu faktor yang berpengaruh, kemasan yang digunakan adalah kemasan yang tembus cahaya sehingga mempercepat reaksi kerusakan pada minyak. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Daya simpan minyak kelapa murni ditinjau dari kandungan %FFA yang terbentuk, minyak kelapa murni yang paling singkat umur simpannya berturut adalah minyak kelapa murni produksi dengan protease papain, bromelin dan yang paling panjang adalah minyak dengan enzim zingibain. Minyak kelapa murni dengan enzim

AGROINTEK Volume 6, No.2 Agustus 2012 117 papain t = 2,99 hari (dengan konsentrasi enzim 0,6%), t = 3,57 hari (dengan konsentrasi enzim 0,4%), k = 2,10 hari (dengan konsentrasi enzim 0,2%), daya simpan minyak kelapa murni dengan enzim bromelin t = 3,16 hari (dengan konsentrasi enzim 0,6%), t = 3,61 hari (dengan konsentrasi enzim 0,4%), t = 2,16 hari (dengan konsentrasi enzim 0,2%), sedangkan daya simpan minyak kelapa murni dengan enzim zingibain t = 3,71 hari (dengan konsentrasi enzim 0,6%), t = 3,72 hari (dengan konsentrasi enzim 0,4%), t = 2,35 hari (dengan konsentrasi enzim 0,2%) SARAN Berkenaan dengan hasil penelitian yang telah diperoleh, disarankan : 1. Perlu dilakukan pengujian kemurnian crude enzim dan aktifitas dari masingmasing jenis. 2. Perlu diteliti pengujian perbedaan penggunaan enzim murni dalam uji daya simpan minyak kelapa murni. 3. Selama penyimpanan, minyak kelapa murni disimpan dalam suhu yang sesuai dan dikemas dengan kemasan yang berwarna gelap agar tidak terjadi kontak dengan cahaya yang mampu mempercepat reaksi oksidasi. DAFTAR PUSTAKA AOAC. 2002. Association of official Analytical Chemists 17 th ed. Official Methods of Analysis of AOAC International (Vol. 2). Gaitherburg. Alamsyah AN. 2005. Virgin Coconut Oil Minyak Penakluk Aneka Penyakit. Jakarta: Agro Media Pustaka. Mu tamar, MFF. 2008. Kulit Buah Belinjo (Genetum genemon) sebagai Sumber Baru Enzim Protease dan Aplikasinya sebagai Enzim pengempuk Daging. Agrointek, Vol. 2, No. 2. Mu tamar MFF. 2006. Penggunaan Papain dalam Proses Ekstraksi untuk Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Virgin Coconut Oil. Agrointek Vol. 1, No. 1 Suyitno. 2000. Satuan Operasi. Yogyakarta: Universitas Gajah mada. Syarif R. dan H Halid. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Jakarta: Arcan Warisno. 1998. Budi Daya Kelapa Kopyor. Yogyakarta: Kanisius. Winarno FG. 1986. Enzim pangan. Jakarta: PT. Gramedia.