PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X

dokumen-dokumen yang mirip
Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembanding. Penelitian yang dilakukan oleh M. Toha Zainal tahun yang meneliti pada PT. Madura Prima Interna.

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

Key Performance Indicators Perusahaan

ANALISIS PERSPEKTIF PELANGGAN DENGAN SASARAN STRATEGIS PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (BSC)

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal Sains & Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia informasi saat ini begitu

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

Bidang Teknik BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA DAN ALAT PENGENDALI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIS

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced

BALANCED SCORECARD SEBAGAI SALAH SATU METODE PENGUKURAN KINERJA PADA SEBUAH PERUSAHAAN PERBANKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

ABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI DASAR PENGUKURAN KINERJA PADA KPRI WARTANI GRESIK

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BEST DENKI SURABAYA

Prepared by Yuli Kurniawati

Kata Kunci : Penilaian Kinerja dan Balanced Scorecard

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin tajam menyebabkan model pengukuran kinerja tradisional tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

PENERAPAN MODEL PENGUKURAN KINERJA BALANCED SCORECARD PADA PT. DUTA BETON SIDOARJO. Oleh:

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang bergerak di bidang engineering, pembelian dan jasa untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang berkaitan dengan penerapan Balance Scorecard terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PT. KITO INDONESIA) TESIS. Ida Nahriah

PENERAPAN BALANCED SCORECARD

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, Strategy, Strategic Management System

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD

PEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam lima tahun terakhir, secara umum volume ekspor dan impor nonmigas

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR KINERJA PERUSAHAAN (Study pada PT. Marinal Indoprima)

Bab IV ANALISIS DAN HASIL

MANAJEMEN STRATEGIS DALAM BALANCED SCORECARD PADA ORGANISASI PUBLIK

RASIO LAPORAN KEUANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance measurement. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

Yuliatin Ali S UPN Veteran Jawa Timur

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC)

Pengukuran Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Konsep Balanced Scorecard

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek

BAB V ANALISA DATA. Perspektif keuangan memiliki bobot criteria sebesar 25,2%

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mengenai suatu entitas. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk

PERFORMANCE MEASUREMENT (Pengukuran Kinerja) Supply Chain Management. Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul July 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kinerja Dan Pengukuran Kinerja. seperti koreksi akan kebijakan, meluruskan kegiatan- kegiatan utama dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

The Balanced Scorecard. Amalia

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB II KAJIAN LITERATUR

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (Studi Kasus di PT Aneka Adhilogam)

Perancangan Strategy Map dengan Balanced Scorecard (Studi kasus : PT Dian Megah Indo Perkasa, Bandung)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Performance Management System: Implementation [Part 4 & 5] Presented by: Josua Tarigan, MBA, CMA

Transkripsi:

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X Moses L. Singgih Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi 10 Nopember Kristiana Asih Damayanti Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri - Universitas Kristen Petra Renny Octavia Alumnus Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Petra ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengukur dan menganalisa kinerja di PT. X dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Penelitian ini dilakukan karena sistem pengukuran yang dipakai selama ini hanya mengukur kinerja dari financial perspective. Kata kunci: Pengukuran dan analisa kinerja, Balanced Scorecard. ABSTRACT This research is done to measure and analyse of X Corporatio s performance used Balanced Scorecard method. This research is done because the measurement system that used for this time is just measure the performance of financial perpective Keywords: Performance analysis and measurement, Balanced Scorecard. 1. PENDAHULUAN Sebagian besar perusahaan hanya mengukur kinerjanya dari financial perspective. Sistem pengukuran kinerja yang demikian sudah tidak memadai lagi bagi kebutuhan pengukuran kinerja saat ini, dimana lingkungan persaingan bergerak dengan cepat, sehingga tidak menginformasikan upaya-upaya apa yang harus diambil saat ini dan dimasa yang akan datang untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Balanced Scorecard (BSC) merupakan salah satu metode pengukuran kinerja perusahaan secara keseluruhan yang menjabarkan visi dan strategi perusahaan kedalam 4 perspective, yaitu Financial perspective, Customer perspective, Internal Business Process perspective dan Learning and Growth perspective. Perumusan masalah di PT. X mengacu pada keinginan perusahaan untuk mendapatkan suatu hasil pengukuran kinerja perusahaan secara lengkap dan terintegrasi, sedangkan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: - Membangun sebuah sistem pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard 48

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE.. (Moses L. Singgih, et al.) - Mengukur dan menganalisa kinerja perusahaan dengan metode Balanced Scorecard. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pada pengukuran kinerja perusahaan pada tahun 1999 dan 2000 2. BALANCED SCORECARD Konsep BSC pertama kali dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton (1996) dalam bukunya yang berjudul Translating Strategy Into Action: The Balanced Scorecard. Balanced Scorecard (BSC), merupakan salah satu metode pengukuran dan manajemen performance untuk faktor internal dan eksternal dari suatu perusahaan. Saat ini, kebanyakan perusahaan masih menggunakan pengukuran financial sebagai acuan pengukuran kinerja perusahaan, sehingga manajer tidak mengetahui sampai seberapa jauh pengaruh yang ditimbulkan akibat strategi yang mereka terapkan. Metode Balanced Scorecard melengkapai manajemen dengan framework yang mentranslasikan visi dan strategi ke dalam sistem pengukuran yang terintegrasi, yaitu: financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, dan learning and growth perspective. Empat perspective di dalam BSC menyatakan adanya saling keterkaitan untuk dapat menggambarkan strategi yang dimiliki perusahaan. Hubungan dalam empat perspective digambarkan sebagai suatu kesatuan Gambar 1. FINANCIAL CUSTOMER VISION & STRATEGY INTERNAL BUSINESS PROCESS LEARNING & GROWTH Gambar 1. Balanced Scorecard Berikut ini adalah penjelasan untuk masing-masing perspective diatas: Financial perspective Scorecard pada perspective ini menjawab pertanyaan Untuk dapat berhasil secara financial apa yang harus kita perlihatkan kepada pemegang saham kita? Customer perspective Scorecard pada perspective ini menjawab pertanyaan Untuk mewujudkan visi kita apa yang harus kita perlihatkan kepada customer kita? 49

Internal Business Process perspective Scorecard pada perspective ini menjawab pertanyaan Untuk menyenangkan pemilik saham dan customer kita, proses bisnis apa yang harus kita kuasai dengan baik? Learning and Growth perspective Scorecard pada perspective ini menjawab pertanyaan Untuk mewujudkan visi kita bagaimana kita memelihara kemampuan kita untuk berubah dan meningkatkan diri? Metode pengukuran BSC memiliki kelebihan sebagai berikut ini: Ada keseimbangan antara lag indicator dan lead indicator. BSC menggunakan tolok ukur kinerja masa lalu (lag indicator atau ukuran hasil), selain juga menggunakan tolok ukur kinerja masa depan (lead indicator atau ukuran pemicu hasil). Ukuran hasil digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan, sedangkan ukuran pemicu adalah ukuran yang menunjukan penyebab dicapainya ukuran hasil. Ada keseimbangan antara tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Pengukuran kinerja yang hanya memperhatikan kinerja keuangan hanya dapat mencapai tujuan jangka pendek perusahaan. Dalam metode BSC ada keseimbangan antara tujuan jangka pendek (financial perpective) dan tujuan jangka panjang (customer perspective, internal business perspective dan learning and growth perspective). Ada keseimbangan antara hard objectives measures and softer more subjective measures. Pengukuran kinerja dengan menggunakan metode BSC, menunjukkan adanya keseimbangan antara hard objective measures, artinya dengan menggunakan ukuran hasil yang obyektif (ukuran-ukuran yang mudah didapatkan), yaitu ukuran hasil pada financial perspective dengan ukuran hasil yang lebih subyektif (ukuran-ukuran yang sulit didapatkan), yaitu ukuran hasil pada customer, IBP, dan learning and growth perspective. Dalam metode pengukuran kinerja BSC, ada 3 prinsip yang memungkinkan strategi dapat diterjemahkan kedalam berbagai tujuan dalam setiap perspective, dalam perencanaan strategis, yaitu sebagai berikut ini: Hubungan sebab dan akibat. Rantai sebab dan akibat harus mencakup keempat faktor BSC diatas, jadi setiap pengukuran yang dipilih dalam BSC harus menjadi elemen dari rantai hubungan sebab dan akibat yang mengkomunikasikan arti dari strategi pada sebuah perusahaan. Ukuran hasil dan ukuran pemicu kinerja. Tolok ukur inilah yang berfungsi sebagai alat untuk mengetahui perubahan kinerja perusahaan (lebih baik, lebih buruk, atau tetap). Keterkaitan dengan masalah financial. Hubungan sebab akibat semua ukuran dalam sebuah Balanced Scorecard harus terkait dengan setiap tujuan financial perusahaan. Perencanaan strategis secara keseluruhan terdiri atas penentuan: Tujuan Ukuran hasil dan ukuran pemicu Target Inisiatif 50

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE.. (Moses L. Singgih, et al.) 2. PENGUKURAN DAN ANALISA DENGAN METODE BSC DI PT. X Pembahasan dilakukan dengan urutan sebagai berikut ini: 1. Memperoleh visi, misi dan strategi perusahaan 2. Menghubungkan visi, misi dan strategi Menghubungkan visi, misi dan strategi untuk mengetahui adanya keterkaitan antara visi, misi dan strategi. 3. Menterjemahkan visi dan strategi dalam setiap tujuan Ditunjukkan dalam gambar hubungan sebab akibat, yang menunjukkan adanya keterkaitan antara setiap tujuan dalam setiap perspective. Diagram hubungan sebab akibat ditunjukkan dengan Gambar 2. Gambar 2. Hubungan Sebab Akibat 4. Pengumpulan data Data yang dikumpulkan digunakan untuk mengukur kinerja pada setiap tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 51

Data yang dikumpulkan pada setiap perspective adalah sebagai berikut: Financial perspective. Data pada financial perspective adalah neraca dan laporan rugi laba untuk tahun 1999 dan 2000. Customer perspective. Data pada customer perspective adalah: data pengiriman tepat waktu, data sales return, data jumlah customer baru, dan data jumlah customer loyal. Internal Business Process perspective (IBP perspective) Data pada IBP perspective adalah: data jumlah produk baru, data penyelesaian order tepat waktu, data rata-rata % produk cacat, data jumlah kerusakan mesin dan data jumlah kunjungan rutin. Learning and growth perspective (L&G perspective). Data pada L&G perspective adalah: data jenis dan jumlah training yang diberikan, data % rata-rata pemenuhan target produksi, data absensi karyawan, data jumlah tenaga kerja masuk dan keluar. 5. Analisa perencanaan strategi Dalam analisa perencanaan strategis, dilakukan analisa hasil pengukuran untuk setiap tujuan dalam setiap perspective, untuk mengetahui adanya peningkatan atau penurunan kinerja. Sebagai contoh, salah satu tujuan pada financial perspective adalah peningkatan pendapatan, maka analisa perencanaan startegis adalah sebagai berikut: Ukuran hasil. Ukuran hasil adalah pertumbuhan penjualan, yang ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Perhitungan Perubahan Nilai Penjualan Keterangan Tahun 1998 Tahun 1999 Tahun 2000 Total penjualan (Rp) [a] 36.233.108.024 25.768.036.093 31.643.131.862 Kurs (Rp / US$) [b] 10.210 7.791 8.453 Penjualan setelah pengkonstanan 36.233.108.024 33.768.662.368 38.220.321.343 kurs (Rp ) [(a/b)x10.210] inflasi harga produk -1,12% 1,39% (perubahan harga) Penj. setelah pengkonstanan (Rp) 36.233.108.024 34.151.155.308 38.123.323.409 Perubahan penjualan -5,7% 11,6% Berdasarkan pada tabel diatas menunjukkan adanya penurunan penjualan dari tahun 1998 ke tahun 1999 dan kenaikan penjualan dari tahun 1999 ke tahun 2000. Ukuran pemicu. Ukuran pemicu adalah pada revenue mix yaitu kemampuan perusahaan dalam mendapatkan kombinasi yang optimal dari pendapatan (customer dan produk yang menguntungkan). Target. PT. X menetapkan target pertumbuhan penjualan sebesar 15% per tahun. Demikian untuk setiap ukuran dilakukan perencanaan strategis, untuk ukuran ukuran pada ketiga perspective yang lain ditambahkan point Inisiatif dalam perencanaan 52

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE.. (Moses L. Singgih, et al.) strategis. Inisiatif diperoleh berdasarkan pengamatan dan metode wawancara dengan bagian yang bersangkutan. 6. Perancangan pengukuran kinerja Perancangan pengukuran kinerja dilakukan dengan urutan sebagai berikut: 1. Pemberian bobot untuk masing-masing perspective. Besarnya bobot ditetapkan berdasarkan tingkat kepentingan perspective tersebut terhadap perusahaan. PT. X menetapkan bahwa setiap perspective memiliki tingkat kepentingan yang sama terhadap perusahaan, yaitu masing-masing sebesar 0,25. 2. Pembobotan untuk setiap ukuran hasil. Besarnya bobot ditetapkan berdasarkan tingkat kepentingan ukuran hasil tersebut terhadap tujuan perusahaan. Saat ini PT. X sedang memfokuskan usahanya pada peningkatan pertumbuhan pendapatan dan pengurangan biaya, oleh sebab itu semua ukuran yang dipandang oleh perusahaan penting untuk dapat mencapai kedua tujuan diatas diberi bobot yang lebih tinggi. Pembobotan pada setiap perspective terdapat pada Tabel 3 sampai dengan Tabel 6. Tabel 3. Pembobotan Ukuran Hasil pada Financial Perspective No Tujuan Ukuran hasil Bobot (%) 1 Pertumbuhan pendapatan sales growth 15 2 Penghematan biaya GPM 15 OPM 10 NPM 10 3 Pemanfaatan aktiva ITO 10 ARTO 10 TATO 10 4 Peningkatan pengembalian investasi ROA 10 ROE 10 Total 100 Tabel 4. Pembobotan Ukuran Hasil pada Customer Perspective No Tujuan Ukuran hasil Bobot (%) 1 Peningkatan brand image customer % OTD lokal 10 % OTD ekspor 20 % sales retur lokal 10 % sales retur ekspor 20 2 Meningkatkan customer acquisition customer baru 20 3 Meningkatkan customer retention customer lama 20 Total 100 53

Tabel 5. Pembobotan Ukuran Hasil pada Internal Business Process Perspective No Tujuan Ukuran hasil Bobot (%) 1 Meningkatkan inovasi produk baru jml. produk baru 20 2 Mempersingkat siklus manufaktur Waktu penyelesaian order tepat waktu produk lokal 10 produk ekspor 20 3 Meningkatkan efisiensi mesin % penurunan kerusa- 20 kan mesin 4 Memperbaiki kulitas proses % cacat per bagian 20 5 Membangun hubungan yang baik jml. kunjungan rutin 10 Dengan customer Total 100 Tabel 6. Pembobotan Ukuran Hasil pada Learning And Growth Perspective No Tujuan Ukuran hasil Bobot (%) %pemenuhan 1 Meningkatkan keahlian tenaga kerja buruh target 25 Meningkatkan keahliah tenaga kerja staf Jml training 25 2 Meningkatkan motivasi tenaga kerja buruh % absen buruh 15 Meningkatkan motivasi tenaga staf % absen staf 10 3 Meningkatkan kepuasan tenaga kerja buruh turnover buruh 15 Meningkatkan kepuasan tenaga kerja staf turnover staf 10 Total 100 3. Perancangan pengukuran kinerja Perancangan pengukuran kinerja dilakukan dengan melakukan perentangan penilaian untuk menentukan kinerja perusahaan berada pada level yang buruk (score=1), sedang (score=2) dan baik (score=3). Penentuan rentang ini ditentukan oleh perusahaan berdasarkan kinerja perusahaan selama ini dan target yang ingin dicapai oleh perusahaan. 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisa adalah adanya peningkatan kinerja perusahaan pada seluruh perspective kecuali pada internal business process perspective yang menunjukkan kestabilan kinerja pada level yang buruk. Sehingga untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan dilakukan dengan meningkatkan penyelesaian order tepat waktu dan menurunkan % rata-rata produk cacat. Kedua hal tersebut dapat dicapai dengan semakin meningkatkan kinerja pemenuhan target, karena ketiga ukuran hasil tersebut memiliki bobot yang paling besar. 54

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE.. (Moses L. Singgih, et al.) 4.2 Saran Saran untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan adalah: Melakukan perawatan mesin Memperbaiki kualitas proses Perhitungan dan analisa keseimbangan lintasan Perbaikan metode training Komitmen kerjasama untuk dapat menerapkan Balanced Scorecard DAFTAR NOTASI BSC = Balanced Scorecard ROCE = Return on Capital Employed IBP = Internal business process OTD = On Time Delivery GPM = Gross profit margin HPP = Harga pokok produksi OPM = Operation profit margin NPM = Net profit margin ITO = Inventory turnover ARTO = Account receivable turnover TATO = Total asset turnover ROI = Return on investment ROE = Return on equity PPIC = Production planning and inventory control QC = Quality Control KKWT = Karyawan kontrak waktu terbatas SL = %sales return lokal SE = %sales return ekspor CB = jumlah customer baru CL = jumlah customer lama PB = jumlah produk baru WL = %penyelesaian produksi tepat waktu untuk produk lokal WE = %penyelesaian produksi tepat waktu untuk produk ekspor RC = %rata-rata cacat PK = %penurunan kerusakan mesin KR = jumlah kunjungan rutin PT = %pemenuhan target TR = jumlah training AB = %absen buruh AS = %absent staf TB = turnover buruh TS = turnover staf 55

DAFTAR PUSTAKA Kaplan, S. R., and P. D. Norton, 1996. Translating Strategy Into Action The Balanced Scorecard. Boston: Harvard Business Scholl Press Boston. Mulyadi, 2001. Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan.Salemba Empat. Hax, C. A., and S. N. Majluf, 1984. Strategic Management:An Integrative Perspective. Prentice-Hall International, Inc. Peterson, P. P., 1994. Financial Management and Analysis. McGraw-Hill, Inc. Aquilano, N. J., and F. R. Jacobs, 1998. Productions and Operations Management, 8 th edition. Irwin/McGraw-Hill. 56