223 DEFINISI DAN ISTILAH Simpang Tak Bersinyal Notasi, istilah dan definisi khusus untuk simpang tak bersinyal di bawah ini : Kondisi Geometrik LENGAN Bagian persimpangan jalan dengan pendekat masuk atau keluar. SIMPANG-3 DAN Persimpangan jalan dengan 3 dan SIMPANG-4 4 lengan, lihat Gambar 1.2:1. 3 lengan 4 lengan Gambar 1.2:1 Simpang - tiga dan simpang empat JALAN UTAMA/ Jalan Utama adalah jalan yang JALAN MINOR paling penting pada persimpangan jalan, misalnya dalam hal klasifikasi jalan, pada suatu simpang 3 jalan yang menerus selalu ditentukan sebagai jalan utama.
224 A,B,C,D PENDEKAT Tempat masuknya kendaraan dalam suatu lengan persimpangan jalan. Pendekat jalan utama disebut B dan D, jalan minor A dan C dalam arah jarum jam. TIPE MEDIAN Klasifkasi tipe median jalan JALAN UTAMA utama, tergantung pada kemungkinan menggunakan median tersebut untuk menyeberangi jalan utama dalam dua tahap. Wx LEBAR Lebar dari bagian pendekat PENDEKAT X (m) yang diperkeras, diukur di bagian tersempit, yang digunakan oleh lalu-lintas yang bergerak. X adalah nama pendekat. Apabila pendekat tersebut sering digunakan untuk parkir, lebar yang ada harus dikurangi 2 m. W 1 LEBAR RATA- Lebar efektif rata- rata untuk RATA SEMUA semua pendekat pada persimpangan PENDEKAT X (m) jalan. W AC LEBAR RATA- Lebar rata-rata pendekat pada RATA jalan minor (A-C) atau PENDEKAT jalan utama (B-D). MINOR (UTAMA) (m)
225 IT TIPS SIMPANG Kode untuk jumlah lengan simpang dan jumlah lajur pada jalan minor dan jalan utama simpang tersebut JUMLAH LAJUR Jumlah lajur, ditentukan dari lebar rata-rata pendekat minor/utama. Lebar rata-rata pendekat minor utama W AC / W BD Jumlah lajur (total untuk kedua arah) WBD = (b + d/2 < 5,5 2 (median pada lengan B) 5,5 4 Gambar 1.2:2 WAC = (a/2 + c/2)/2 < 5,5 2 Penentuan jumlah lajur 5,5 4 KONDISI LINGKUNGAN Lihat definisi pada Bab I, Bagian4 KONDISI LALU LINTAS LT BELOK KIRI Indeks untuk lalu lintas belok kri. ST LURUS Indeks untuk lalu lintas lurus.
226 RT BELOK KANAN Indeks untuk lalu lintas belok kanan. T BELOK Indeks untuk lalu lintas belok. P LT RASIO BELOK KIRI Rasio kendaraan belok kiri P LT = Q LT / Q TOT P RT RASIO BELOK Rasio kendaraam belok kanan. KANAN P RT = Q RT / Q TOT Q TOT ARUS TOTAL Arus kendaraan bermotor total pada persimpangan dinyatakan dalam kend/j, smp/j atau LHRT. Q DH ARUS JAM Arus lalu lintas jam puncak RENCANA untuk perencanaan. P UM RASIO KENDARAANRasio antara kendaraan tak TAK BERMOTOR bermotor dan kendaraan bermotor pada persimpangan. Q MA ARUS TOTAL Jumlah arus total yang masuk JALAN UTAMA dari jalan utama (kend/jam atau smp/jam). Q W ARUS TOTAL Jumlah arus total yang masuk JALAN MINOR dari jalan minor (kend/jam atau smp/jam). P MI RASIO ARUS Rasio arus jalan minor terhadap JALAN MINOR arus persimpangan total. D TUNDAAN Waktu tempuh tambahan untuk melewati simpang bila
227 dibandingkan dengan situasi tanpa simpang, yang terdiri dari tundaan lalu lintas dan tundaan geometrik. TUNDAAN LALU-LINTAS (DT) = Waktu menunggu akibat interaksi lalu-lintas dengan lalu-lintas yang berkonflik dan TUNDAAN GEOMETRIK (DG) Akibat perlambatan dan percepatan lalu-lintas yang terganggu dan yang tidak terganggu. LV% %KENDARAAN % kendaraan ringan dari RINGAN seluruh kendaraan bermotor yang masuk ke persimpangan jalan, berdasarkan kend/jam. HV% %KENDARAAN % kendaraan berat dari seluruh BERAT kendaraan bermotor yang masuk ke persimpangan jalan, berdasarkan kend/jam. MC% %SEPEDA MOTOR % sepeda motor dari seluruh kendaraan yang masuk ke persimpangan jalan, berdasarkan kend/jam. F smp FAKTOR SMP Faktor konversi arus kendaraan bermotor dari kend/jam menjadi smp/jam. F smp =(LV% + HV% x emp HV + MC% x emp MC ) / 100 k FAKTOR LHRT Faktor konversi dari LHRT menjadi arus lalu lintas jam
228 puncak. Q kend B = k x LHRT (kend/jam) FAKTOR FAKTOR PERHITUNGAN C O KAPASITAS DASAR Kapasitas persimpangan jalan (smp/jam) total untuk suatu kondisi tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya (kondisi dasar). F W FAKTOR Faktor penyesuaian untuk PENYESUAIAN kapasitas dasar sehubungan LEBAR MASUK dengan lebar masuk persimpangan jalan. F M FAKTOR Faktor penyesuaian untuk PENYESUAIAN kapasitas dasar sehubungan TIPE MEDIAN dengan tipe median jalan JALAN UTAMA utama. F CS FAKTOR Faktor penyesuaian untuk PENYESUAIAN kapasitas dasar sehubungan UKURAN KOTA dengan ukuran kota. F RSU FAKTOR Faktor penyesuaian kapasitas PENYESUAIAN dasar akibat tipe lingkungan TIPE LINGKUNGAN jalan hambatan samping dan JALAN, kendaraan tak bermotor. HAMBATAN SAMPING DAN KENDARAAN TAK BERMOTOR
229 F LT FAKTOR Faktor penyesuaian kapasitas PENYESUAIAN dasar kibat belok kiri. BELOK KIRI F RT FAKTOR Faktor penyesuaian kapasitas PENYESUAIAN dasar akibat belok kanan. BELOK KANAN F MI FAKTOR Faktor penyesuaian kapasitas PENYESUAIAN dasar rasio arus jalan minor. RASIO ARUS JALAN MINOR
230 Halaman Ini Sengaja Dikosongkan