BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Menurut Kurniawan (2015) Penelitian di kawasan pariwisata Umbul Sidomukti Kabupaten Semarang. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang pedagang di kawasan Umbul Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Variabel dalam penelitian ini adalah peningkatan usaha, pendapatan, dan penyerapan tenaga kerja. Metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah menggunakan analisis deskriptif. Pengukuran tentang dampak sosial ekonomi pembangunan pariwisata Umbul Sidomukti diukur dengan 3 indikator diantaranya adalah peluang usaha, peningkatan pendapatan dan tenaga kerja. Perbedaan dalam penelitian ini terdapat pada objek penelitian yaitu dalam penelitian ini lokasi penelitian yang dilakukan di kawasan Umbul Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Persamaan dalam penelitian ini yaitu Pengukuran tentang dampak sosial ekonomi pembangunan pariwisata Umbul Sidomukti diukur dengan 3 indikator diantaranya adalah peluang usaha, peningkatan pendapatan dan tenaga kerja. Menurut Aulia (2020) Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana dampak ekonomi pariwisata terhadap pengembangan ekonomi masyarakat lokal dan bagaimana peran masyarakat terhadap adanya wisata religi. Metode penelitian ini yang digunakan adalah deskriptif kualititatif. Hasil analisis pada penelitian ini dapat 7
8 diperoleh bahwa dampak ekonomi langsung, tidak langsung dan ikutan yang dirasakan pada masyarakat lokal. Dampak ekonomi langsung diantaranya penyewaan toko, toko baju, tempat makan, souvenir, dan parkir. Dampak ekonomi tidak langsung antaranya jasa angkutan dan penginapan. Dampak ikutan antaranya akses jalan dan potensi untuk wisata religi lain. Adapun peran masyarakat terhadap adanya wisata religi adalah keterlibatan masyarakat dalam halnya kebersihan kawasan, ketenangan dan kegiatan keagamaan yang dilakukan sejak dulu. Perbedaan dalam penelitian ini terdapat pada objek penelitian yaitu dalam penelitian ini lokasi penelitian yang dilakukan di Wisata Religi Kawasan Sekumpul Martapura Kab. Banjar. Persamaan dalam penelitian ini membahas tentang analisis dampak ekonomi kunjungan wisata religi kawasan sekumpul Menurut Rohman (2016) Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Penelitian menggunakan purposive sampling untuk meningkatkan kegunaan informasi yang diperoleh dari sampel sedikit. Sampling bertujuan membutuhkan informasi yang diperoleh itu dalam fase penghimpunan data awal mengenai variasi di antara sub-sub unit sebelum sampel tersebut dipilih. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer merupakan sumber-sumber dasar yang diteliti dari bukti-bukti atau saksi utama kejadian (fenomena) objek yang diteliti dan gejala yang terjadi di lapangan. Data sekunder diperoleh dari bukti-bukti yang terkait, badan pusat statistik, jurnal, internet maupu sumber lain yang relevan. Teknis analisis data yang digunakan adalah teknis analisis lapangan model Miles dan Hubeman yaitu dengan reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi
9 Adapun yang dilakukan dalam analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Perbedaan dalam penelitian ini terdapat pada objek penelitian yaitu dalam penelitian ini lokasi penelitian yang dilakukan di Makam Sunan Drajat Lamongan. Persamaan dalam penelitian ini yaitu membahas pendapatan dari pemilik unit usaha yang berasal dari pengeluaran atas apa yang dikeluarkan oleh wisatawan di lokasi wisata. B. Landasan Teori 1. Kepariwisataan Pariwisata telah menjadi industri terbesar dan memperlihatkan pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. Word Tourism Organization memperkirakan bahwa pada tahun 2020 akan terjadi peningkatan sebesar 200% terhadap angka kunjungan wisatawan dunia saat ini. Pariwisata modern saat ini juga dipercepat oleh proses globalisasi dunia sehingga menyebabkan terjadinya interkoneksi antar bidang, antar bangsa, dan antar individu yang hidup di dunia ini. Perkembangan teknologi informasi juga mempercepat dinamika globalisasi dunia, termasuk juga di dalamnya perkembangan dunia hiburan, rekreasi dan pariwisata. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha.
10 Menurut Kurniawan (2015) Sektor pariwisata adalah sekumpulan unit produksi dalam industri berbeda yang menyediakan barang dan jasa yang khususnya dibutuhkan para pengunjung. Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan potensial dan prioritas pengembangan bagi sejumlah negara, terlebih bagi negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki potensi wilayah yang luas dengan daya tarik wisata yang cukup besar, banyaknya keindahan alam, aneka warisan sejarah budaya, dan kehidupan masyarakat (etnik). Pariwisata di Indonesia merupakan salah satu penunjang perekonomian yang memilki prospek yang cerah, tetapi hingga dewasa ini belum memperlihatkan peranan yang sesuai dengan harapan dalam proses pembangunan di Indonesia. 2. Ketenagakerjaan Penyerapan Tenaga Kerja adalah banyaknya lapangan kerja yang sudah terisi yang tercermin dari banyaknya jumlah penduduk bekerja. Penduduk bekerja terserap dan tersebar di berbagai sektor perekonomian. Terserapnya penduduk bekerja disebabkan oleh adanya permintaan akan tenaga kerja. Meliputi: 1) Jumlah tenaga kerja yang terdapat pada lokasi wisata religi Sunan Giri. 2) Jumlah jam kerja dan upah. 3) Proporsi dari pengeluraan sehari-hari pekerja yang dilakukan. 4) Kondisi pekerjaan sebelum bekerja di unit usaha. 3. Peluang Usaha Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat dan persaingan di dunia usaha semakin tinggi yang dipicu oleh semakin berkembangnya kebutuhan akan barang dan jasa. Setiap pengusaha bersaing untuk menghasilkan produk
11 terbaru dan terbaik yang dibutuhkan oleh konsumen. Sehingga sebagai pengusaha, haruslah mampu untuk berfikir kreatif khususnya dalam menemukan peluangpeluang usaha yang baru. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peluang usaha terdiri dari dua kata yaitu peluang dan usaha, peluang yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Opportunity memiliki arti sesuai KKBI ialah kesempatan. Peluang usaha adalah kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnya diambil atau dimanfaatkan bagi seorang wirausahawan untuk mendapat keuntungan. Banyak peluang yang disia-siakan, sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat peluang dan yang melihat pun belum berani memanfaatkan peluang tersebut. Peluang bisnis jika tidak dimanfaatkan maka peluang tersebut akan berlalu begitu saja. 4. Peningkatan Pendapatan Pendapatan bagi sejumlah pelaku ekonomi merupakan uang yang telah diterima oleh pelanggan dari perusahaan sebagai hasil penjualan barang dan jasa. Pendapatan juga di artikan sebagai jumlah penghasilan, baik dari perorangan maupun keluarga dalam bentuk uang yang diperolehnya dari jasa setiap bulan, atau dapat juga diartikan sebagai suatu keberhasilan usaha (Tohar, 2000). Konsep perhitungan pendapatan menurut Sukirno (2002) dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu. 1) Production approach (pendekatan produksi), adalah menghitung seluruh nilai tambah produksi barang atau jasa yang dihasilkan dalam ukuran waktu tertentu. 2) Income approach (pendekatan pendapatan), adalah menghitung seluruh nilai balas jasa yang diterima pemilik faktor produksi dalam
12 ukuran waktu tertentu. 3) Expenditure approach (pendekatan pengeluaran), adalah menghitung seluruh pengeluaran dalam kurun waktu tertentu. 5. Lapangan Pekerjaan Lapangan pekerjaan adalah salah satu bidang kegiatan dari usaha/perusahaan/instansi dimana seseorang bekerja atau pernah bekerja. Bagi yang sedikit kreatif tentu tidak hanya memiliki orientasi mencari kerja, namun bisa melihat potensi dan peluang dari berbagai sektor lapangan kerja untuk dijadikan peluang usaha. Penciptaan lapangan kerja dan peningkatan produktivitas di sektorsektor kegiatan yang semakin meluas akan menambah pendapatan bagi penduduk yang bersangkutan. Kebijaksanaan yang diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan peningkatan produktivitas tenaga kerja harus dilihat dalam hubungan dengan kebijaksanaan yang menyangkut perataan pendapatan dalam masyarakat. Salah satu kebijaksanaan kesempatan kerja adalah mengadakan identifikasi terperinci, tidak hanya mengenai jumlah angkatan kerja, melainkan juga lokasi dan penggolongan menurut lingkungan hidup, persebaran antara daerah, antar sektor, antar kota/pedesaan dan sebagainya. Kebijakan negara dalam lapangan kerja meliputi berbagai upaya-upaya untuk mendorong pertumbuhan dan perluasan kesempatan kerja di setiap daerah, serta perkembangan jumlah dan kualitas angkatan kerja yang tersedia agar dapat memanfaatkan seluruh potensi pembangunan di daerah masing-masing.
13 6. Dampak Pariwisata a. Dampak Ekonomi Pariwisata Suatu destinasi wisata yang dikunjungi wisatawan dapat dipandang sebagai konsumen sementara. Mereka datang ke daerah tersebut dalam jangka waktu tertentu, menggunakan sumber daya dan fasilitasnya dan biasanya mengeluarkan uang untuk berbagai keperluan, dan kemudian meninggalkan tempat tersebut untuk kembali ke rumah atau negaranya. Jika wisatawan yang datang ke destinasi tersebut sangat banyak, mengeluarkan sebegitu banyak uang untuk membeli berbagai keperluan selama liburannya, tidak dapat dibantah bahwa hal ini akan berdampak pada kehidupan ekonomi daerah tersebut, baik langsung maupun tidak langsung. Dampak ekonomi yang ditimbulkannya dapat bersifat positif maupun negatif. Dampak positif pariwisata secara ekonomi adalah: 1) Pendapatan dari penukaran valuta asing 2) Menyehatkan neraca; 3) Pendapatan dari usaha atau bisnis pariwisata; 4) Pendapatan pemerintaah; 5) Penyerapan tenaga kerja; 6) Pemanfaatan Fasilitas Pariwisata oleh Masyarakat Lokal. b. Dampak Sosial Pariwisata Kegiatan pariwisata cenderung mengarah kepada kegiatan dari aksi sosial, dalam artian bahwa kegiatan pariwisata erat kaitannya dengan tingkah laku tiap individu. Kelompok dalam melakukan perjalanan wisata serta pengaruh kegiatan
14 pariwisata dalam masyarakat. Dengan berkembangnya pariwisata orang-orang bebas bergerak dari satu tempat ke tempat lain, dari lingkungan yang satu ke lingkungan lain yang sama sekali berbeda bangsa dan agama. C. Kerangka Pikir Kerangka pemikiran ialah sebuah bentuk bagan pemikiran yang menggambarkan situasi yang nantinya akan menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini, sehingga fokus penelitian dapat terlihat jelas. Dari kerangka konseptual diatas maka dapat di jelaskan bahwa dengan adanya keberadaan wisata religi Makam Sunan Giri memiliki dampak yaitu dampak sosial dan dampak ekonomi terhadap pendapatan masyarakat desa Giri. Dengan adanya objek wisata religi Makam Sunan Giri dapat memberikan sumbangan terhadap daerah sekitar Makam Sunan Giri dan mendorong masyarakat sekitar dalam peluang usaha. Dengan begitu, pendapatan masyarakat sekitar wisata religi Makam Sunan Giri akan semakin meningkat karena adanya peluang usaha yang lebih besar yang berdampak terjadinya penyerapan tenaga kerja di sekitar kawasan wsata religi sunan giri membuat kondisi fisik lingkungan masyarakat semakin maju dan berkembang. Hal serupa juga berdampak terhadap berubahnya pola pikir masyarakat sekitar wisata religi Makam Sunan Giri yang semakin maju dan berkembang. Berdasarkan kerangka konseptual tersebut penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Dampak Sosial Ekonomi di kawasan obyek wisata religi Sunan Giri.
15 Objek Wisata Religi Sunan Giri Dampak Sosial Ekonomi Wisata Religi Peluang Usaha Lapangan Pekerjaan Penyerapan Tenaga Kerja Tingkat Pendapatan Sumber: Data diolah, 2022 Gambar 2.1 Kerangka Berpikir