Upaya Kepala Sekolah Meningkatkan Kompetensi Guru PAI Dalam Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Pembelajaran SDN Telangah Kecamatan Katingan Hilir

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran

KOMPETENSI GURU DAN PERANAN KEPALA SEKOLAH. Inom Nasution 1 ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PKN DI SMA SEKECAMATAN COMAL KABUPATEN PEMALANG a

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

PROCEEDINGS INTERNATIONAL SEMINAR

Joyful Learning Journal

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU

STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMA NEGERI 12 KERINCI JAMBI

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya

TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

Kepala Sekolah, Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PKn

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

Supervisi Administrasi Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran. Sri Winarni

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada :

DESKRIPSI KONDISI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK

PERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURUIPS SMP DI KOTA PADANG ABSTRACT

PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI

PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI EDUKATIF KOLABORATIF SECARA PERIODIK DI SMK MUHAMADIYAH 1 BERBEK NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Ini menunjukkan bahwa agar

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan organisasi

PENGELOLAAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER DI SDN KEPATIHAN JEBRES SURAKARTA TAHUN 2016/2017 TESIS

IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 3 KEJURUAN MUDA KABUPATEN ACEH TAMIANG. Skripsi. Diajukan Oleh :

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

BAB III METODE PENELITIAN. data di lapangan tentang penerapan model pembelajaran role playing

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut.

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke. segera menjadi kenyataan seperti yang diharapkan.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika

BAB I PENDAHULUAN. Rupert Evan merumuskan tujuan Pendidikan Kejuruan (SMK) : 1) memenuhi

PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MELALUI SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BAB V PEMBAHASAN. dengan peran kepala sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMP

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO

MANAJEMEN KEPALA MADRASAH DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu enam bulan ini diharapkan dapat dimaksimalkan peneliti dalam

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU BAHASA ASING

BAB V PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas hasil temuan-temuan dari masing-masing tempat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian,

PENINGKATAN KUALITAS MENGAJAR GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS OLEH PENGAWAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN BATIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Tri Wibowo 2 UPTD Kecamatan Padamara ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI SMK MUHAMMADIYAH KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN. A. Perencanaan Kurikulum PAI Berbasis Multikultural SDN Percobaan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sebagai faktor penentu

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MOVING CLASS DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh:

PELAKSANAAN PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR OLEH PENGAWAS DI GUGUS I BALECATUR KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional). Pelaksanaan pendidikan di Indonesia masih mengalami

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI SDN KLINO 2 KECAMATAN SEKAR KABUPATEN BOJONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. bisa lepas dari kegiatan administrasi. Oleh karena itu setiap sekolah harus

BAB I PENDAHULUAN. Pengawas PAI sebagai seorang supervisor harus memiliki keterampilan. meningkatkan kinerja guru PAI.

Eny Prihatin Kepala SDN Kalianget Timur X ABSTRAK

FKIP 2015, ANALISIS KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR CALON GURU BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kehidupan tersebut, di satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah mempunyai peran dan fungsi yang menjamin mutu

ANGKET PENELITIAN PENGARUH SUPERVISI PENGAWAS MADRASAH, MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA GURU MAN DI KABUPATEN BARITO KUALA

BAB I PENDAHULUAN. pengamatan penulis di salah satu madrasah di Purbalingga, di mana kepala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BAB I PENDAHULUAN. Baikitu organisasi formal maupun nonformal. Di dalam suatu. organisasi tersebut pasti selalu ada seseorang yang dianggap mempunyai

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan bangsa. Menurut Mulyasa Setidaknya terdapat tiga syarat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada setiap proses pembelajaran di kelas, guru dan peserta didik terlibat

UPAYA KEPALA SEKOLAH MENINGKATKAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SMP PEMBANGUNAN LABORATORIUM UNP

MANAJEMEN PEMBELAJARAN GURU PADA SD NEGERI 1 PEUKAN PIDIE KABUPATEN PIDIE

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

Konsep Pembelajaran Materi Perubahan Benda dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing

ON THE JOB LEARNING. Oleh. Drs. Lasiman, M.Pd. Dosen Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Bandar Lampung (UPBJJ-UT Bandar Lampung)

Halidin 1, Andi Usman 2, Wakidi 3

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PAKUTELA MELALUI MEDIA SLIDE PRESENTATION TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

239 Prosiding Seminar Nasional KSDP Prodi S1 PGSD Konstelasi Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Era Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

PELAKSANAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKn KELAS X DI SMK NEGERI 1 TUREN KABUPATEN MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

PEMBELAJARAN MENYIMAK DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Transkripsi:

View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 6 Issue I, Desember 2017. Page 47-52 brought to you by CORE provided by Open Journal Systems of Universitas Muhammadiyah Palangkaraya p-issn:2407-3865, e-issn:2655-1993 Upaya Kepala Sekolah Meningkatkan Kompetensi Guru PAI Dalam Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Pembelajaran SDN Telangah Kecamatan Katingan Hilir Hunainah, Lc., MA. Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. Jalan RTA Milono km 1,5 Palangka Raya Kalimantan Tengah, Telepon/Fax 05363238259, kode Pos 73111 ABSTRAK Dalam upaya menngkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah khususnya melalui Depdiknas terus menerus berupaya melakukan berbagai perubahan dan pembaruan sistem pendidikan. Salah satu upaya yang sudah dan sedang dilakukan, yaitu berkaitan dengan faktor guru. Lahirnya Undang-undnag No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Perturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pada dasarnya merupakan kebijakan pemerintah yang di dalamnya memuat usaha pemerintah untuk menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama, mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sistem pendidikan guru sebagai suatu objek sistem pendidikan nasional merupakan faktor kunci dan memiliki peran yang sangat strategis, pada hakikatnya penyelenggaraan dan keberhasilan proses pendidikan pada semua jenjang dan semua satuan pendidikan ditentukan oleh faktor guru, di samping perlunya faktor penunjang lainnya. Dalam Standar Nasional Pendidikan, Penjelasan pasal 28 ayat 3 butir a dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengatualisasikan berbagai kompetensi yang dimilikinya. Metode pembelajaran yang monoton dan kurang bervariasi, akan menghambat tercapainya tujuan pendidikan. Kata Kunci : Standar Nasional Pendidikan, mendidik, mengajar ABSTRACT In an effort to improve the quality of national education, the special government through the Ministry of National Education continuously makes various changes and supports the education system. One of the efforts that has been and is being done, namely by the teacher factor. The issuance of Law No. 14 of 2005 concerning Teachers and Lecturers and the Government Regulation No. 19 of 2005 concerning National Education Standards, concerning matters relating to government policies relating to the government to organize and improve teachers in Indonesia. The teacher is a professional educator with the main task, educating, teaching, guiding, directing, training, assessing, and understanding students in formal education, basic education, and secondary education. Teacher education system as an object National education system is a key factor and has a very strategic role, in essence the implementation and process of successful education at all levels and all education units is determined by teacher factors, in addition to the need for other supporting factors. In the National Education Standards, Elucidation of article 28 paragraph 3 point a is stated about what is agreed with pedagogical competencies are competencies supported by students that complement students' understanding, planning and implementation of learning, learning and learning for students to actualize the assistance being monitored. Monotonous and less varied learning methods, will hinder the achievement of educational goals. Keywords: National Education Standards, educating, teaching PENDAHULUAN Dalam upaya menngkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah khususnya melalui Depdiknas terus menerus berupaya melakukan berbagai perubahan dan pembaruan sistem pendidikan. Salah satu upaya yang sudah dan sedang dilakukan, yaitu berkaitan dengan faktor guru. Lahirnya Undang-undnag No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Perturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pada dasarnya merupakan kebijakan pemerintah yang di dalamnya memuat usaha pemerintah untuk menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia. 47

Hunainah. 2017. Upaya Kepala Sekolah Meningkatkan Kompetensi Guru PAI Dalam Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Pembelajaran SDN Telangah Kecamatan Katingan Hilir. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama, mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sistem pendidikan guru sebagai suatu objek sistem pendidikan nasional merupakan faktor kunci dan memiliki peran yang sangat strategis, pada hakikatnya penyelenggaraan dan keberhasilan proses pendidikan pada semua jenjang dan semua satuan pendidikan ditentukan oleh faktor guru, di samping perlunya faktor penunjang lainnya. Dalam Standar Nasional Pendidikan, Penjelasan pasal 28 ayat 3 butir a dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengatualisasikan berbagai kompetensi yang dimilikinya. Metode pembelajaran yang monoton dan kurang bervariasi, akan menghambat tercapainya tujuan pendidikan. Oleh karena itu, setiap komponen atau pelaksanaan pendidikan terutama guru dituntut untuk dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif sehingga tujuam yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dengan demikiam guru Pendidikan Agama Islam di SDN 2 Telangkah Ini juga dituntut untuk dapat menjalankan tugas profesinya dnegan baik. Artinya guru diharapkan mampu bersikap profesional dalam profesinya yaitu dengan mempunyai kompetensi sebagai syarat profesionalismenya. Kemudian setelah penulis melakukam observasi awal di SDN-2 Telangah penulis menemui adanya kesenjangan harapan pendidikan dengan kenyataan di SDN 2 Telangah yaitu guru PAI masih berkualfikasi D2 padahal pemerintah menstandarkan S1, guru PAI masih belum maksimal membuat perangkat pembelajaran dibuktikan dengan tidak adanya program tahunan dan program semester sedangkan RPP masih adopsi. Padahal SDN 2 Telangah adalah salah satu bagian dari lembaga formal yang sama-sama dituntut untuk berupaya terusmenerus dalam meningkatkan mutu pendidikannya. Adapun kondisi obyektif SDN-2 Telangah bisa dikatakan masih tertinggal dibandingkan dengan SDN lainnya, berdasarkan realita dan fenomena itulah penulis tertarik mengangkat judul tentang Upaya Kepala Sekolah Meningkatkan Kompetensi Guru PAI Dalam Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Pembelajaran SDN Telangah Kecamatan Katingan Hilir. Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang hendak dikaji dalam penelitan ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana upaya kepala sekolah meningkatkan kompetensi perencanaan pembelajaran guru PAI SDN 2 Telangah Kecamatan Katingan Hilir? (2) Bagaimana upaya kepala sekolah meningkatkan kompetensi pelaksanaan pembelajaran guru PAI SDN 2 Telangah kecamatan Katingan Hilir? (3) Bagaimana upaya kepala sekolah meningkatkan kompetensi evaluasi pembelajaran guru PAI SDN 2 Telangah kecamatan Katingan Hilir? METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan studi lapangan (field research) dan studi pustaka (library research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dalam Herdiansyah (2010 : 8) adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan karakter yang dapat diamati sebagai objek penelitian. Sedangkan metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif, Menurut Lexy J. Moloeng (1997 : 9) yaitu untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta 48

Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 6 Issue I, Desember 2017. Page 47-52 p-issn:2407-3865, e-issn:2655-1993 hubungan antar fenomena yang diselidiki untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Teknik pengumpulan data Untuk memperoleh data yang dikehendaki sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data dengan menggunakan triangulasi yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Pengertian Kepala Sekolah Sekolah memerlukan seorang guru yang memiliki tugas dan wewenang untuk mengatur sekolah agar berjalan denga baik dari kebutuhan inilah maka diperlukan pimpinan sekolah yang disebut kepala sekolah. Kepala sekolah didefinisikan sebagai seoarang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajarmengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran Kepala sekolah juga sebenarnya guru yang memiliki kompetensi memadai. Kepala sekolah idealnya adalah guru yang memiliki kemampuan kognitif, afektif, nilainilai, dan keterampilan tertentu yang khas dan spesifik berkaitan dengan karakteristik tugas memimpin yang dilaksanakannya. 1. Peran dan Tugas Kepala Sekolah a. Peran Kepala Sekolah Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional (depdiknas,2006), terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai: (1) educator (pendidikan); (2) manajer; (3) administrator; (4) supervisor (penyelia); (5) leader; (6) pencipta iklim kerja; dan (7) wirausaha; Merujuk kepada tujuh peran kepala sekolah sebagaimana disampaikan oleh depdikanas di atas, di bawah ini akan diauraikan secara ringkas hubungan peran kepala sekolah dengan peningkatan kompetensi guru. Kompetensi Guru Ada guru yang mengajar karena ijazah, mengajar setiap hari dari pagi sampai sore bahkan malam hari, ada guru yang hanya mengisi waktunya karena bosan di rumah bosan tidak memiliki pekerjaan, kemudian mengajar menjadi pekerjaan sampingan, ada yang menjadikan profesi guru sebagai satu-satunya penghasilan yang menjadi sumber untuk bertahan hidup, ada guru yang karena panggilan nurani ia berkorban walaupun tidak mendapat gaji dari pagi sampai malam, ada guru yang menjadikan mengajar adalah panggilan ilahi yang harus diberikan perhatian besar, dan sekian banyak guru yang ada di bangsa ini melekat dengan alasan dan latar belakang bermacam-macam. Sebagai seorang guru yang mengajarkan pendidikan agama islam (PAI), maka sudah sepatutnya kita lebih tahu niat atau alasan dan latar belakang mengajar yang terbaik. Guru PAI setelah memiliki alasan dan latar belakang terbaik, maka diperlukan mengembangkan kompetensinya sebagai pendidik. Kompetensi guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruan. Adapun guru yang kompeten dalam melaksanakan profesinya dalam melaksanakan profesinya secara piawai HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian tentang upaya kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru PAI dalam perencanaan, pelaksanaan, dan Evaluasi pembelajaran SDN 2 Telangah kecamatan katingan Hilir, maka: 49

Hunainah. 2017. Upaya Kepala Sekolah Meningkatkan Kompetensi Guru PAI Dalam Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Pembelajaran SDN Telangah Kecamatan Katingan Hilir. 1. Upaya kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru PAI dalam perencanaan pembelajaran SDN 2 Telangah kecamatan Katingan Hilir sebagai Berikut: a) Mengkoordinasikan rapat membahas perencanan dalam penyusunan perangkat pembelajaran meliputi: kalender akademis untuk alokasi waktu efektif, prota, promes, silabus, RPP, dan Evaluasinya. b) menjadi konsultan apabila ada kesulitan dalam penyusunan perangkat pembelajaran. c) mengikutsertakan guru PAI dalam MGMP PAI. d) Mendelegasikan guru PAI dalam pelatihan. e) Mengecek perencanaan pembelajaran/ dokumen perencanaan. f) Menganggarkan untuk melengkapi referensi sumber belajar bagi guru PAI. g) Berdiskusi dengan guru PAI. h) Menawarkan bantuan bagi guru PAI terkait perencanan pembelajaran. i) Mempersilahkan untuk bebas mempraktikkan ajaran PAI dalam perencanaan dan pelaksanaannya. j) Memotivasi untuk mencari info dari internet, buku, teman, dsb. k) Mengarahkan guru PAI dalam perencanaan. l) Memotivasi untuk merencanakan pembelajaran lebih baik lagi. 2. Upaya kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru PAI dalam pelakanaan pembelajaran SDN 2 Telangah Kecamatan Ktingan Hilir sebagai berikut: a) Mengingatkan / mengarahkan dalam rapat untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran. b) Mengadakan kunjungan kelas ketika proses belajar mengajar PAI. c) Meminta guru PAI mempelajari ulang sebelum mengajar rencana pelaksanan dalam RPP. d) Meminta guru PAI untuk mempraktikkan langsung materi yang berhubungan dengan aspek psikomotorik. e) Mendelegasikan guru PAI untuk ikut MGMP PAI di kab. Katingan. f) Mengadakan rapat untuk perbaikan pelaksanaan pembelajaran. g) Mendiskusikan secara perorangan dengan guru PAI tentang pelaksanaan pembelajaran. h) Mengadakan penilaian pelaksanaan pembelajaran (supevisi) yang dilakukan guru PAI lalu mendiskusikannya. i) Mengikut sertakan guru PAI dalam kegiatan keagamaan untuk melatih berkomunikasi. j) Mengevaluasi dampak pelaksanaan pembelajaran bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. k) Mengarahkan guru PAI untuk membimbing peserta didik. l) Mengingatkan guru PAI untuk meningkatkan kualitas mengajar agar efektif dsn efisien. m) Meminta guru PAI meneladani Nabi Muhammad SAW. n) Memberi contoh dengan merespon baik guru PAI agar dalam pelasanaan pembelajaran direspon baik juga peserta didik. o) Mengingatkan guru PAI untuk ramah dan sabar ketika mengajar. p) Memotivasi agar belajar cara menyampaikan materi dari buku, internet, dan teman sejawat dalam MGMP PAI dan sumber lain, ustadz yang ceramah di TV dsb. q) Memberi apresiasi baik kalau pelaksanaan pembelajaran baik. r) Mengingatkan agar dalam pelaksanaan pembelajaran juga memberi penghargaan/ remidi bagi peserta didik. 3. Upaya kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru PAI dan evaluasi pembelajaran SDN 2 Telangah Kecamatan Katingan Hilir sebagi berikut: a) Memotivasi guru PAI untuk menggunakan berbagai teknik dan jenis penilaian yang memungkinkan. b) Menyediakan buku-buku tentag evaluasi. c) Mengikutsertakan guru PAI dalam pelatihan. d) Mengikutasertakan dalam MGMP PAI. e) Melihat alat evaluasi guru PAI dan memeriksanya. f) Memberi masukan terkait alat evaluasi/ mengapresiasi bila baik. g) Mengadakan rapat. h) Mengarahkan agar guru PAI menganalisis 50

Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 6 Issue I, Desember 2017. Page 47-52 p-issn:2407-3865, e-issn:2655-1993 dari hasil penilaian apakah perlu peserta didik remidi/ pengayaan. i) Memotivasi guru PAI untuk Mengadakan evaluasi yang baik. j) Meminta merivisi kembali hasil evaluasi. k) menilai kinerja guru PAI dalam evaluasi pembelajaran. KESIMPULAN Upaya dapat diartikan sebagai usaha; ikhtiar untuk mencapai apa yang hendak dicapai untuk diinginkan. Jadi dalam kaitannya dengan judul Upaya Kepala Sekolah Meningkatkan Kompetensi Guru PAI Dalam Perencanaan, Pelaksanaan, Dan Evaluasi Pembelajaran SDN 2 Telangah Kecamatan Katingan Hilir, adalah merupakan usaha yang dilakukan Kepala sekolah SDN 2 Telangah Kecamatan Katingan Hilir dalam meningkatkan kompetensi guru PAI secara menyeluruh demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efesien, guru dituntun memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun isinya. Namun, jika kita selami lebih dalam lagi tentang isi yang terkandung dari setiap jenis kompetensi, sebagaimana disampaikan oleh para ahli maupun dalam persfektif kebijakan pemerintah, kiranya untuk menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu yang sederhana, untuk mewujudkan dan meningkatkan kompetensi guru diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif. UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas limpah rahmat dan hidayah-nya, Laporan Penelitian Pendidikan Agama Islam dalam Upaya Kepala Sekolah Meningkatkan Kompetensi Guru PAI Dalam Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Pembelajaran SDN Telangah Kecamatan Katingan Hilir. dapat diselesaikan. Untuk itu, peneliti ingin mengucapkan terimakasih pada seluruh elemen yang terlibat dalam penyusunan yakni 1. Bapak Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, 2. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palangkaraya 3. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Bapak M. Tri Ramdhani, M.Pd.I. 4. Seluruh dosen pengajar Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. 5. StafPengelolaAnterior JurnalUMPalangkarayabesertajajarannya. Tim peneliti menyadari Penelitian yang telah dibuat masih jauh dari sempurna. Untuk itu, tim peneliti terbuka atas segala masukan yang membangun demi terciptanya perbaikan dan perubahan yang diperlukan. Masukan dapat disampaikan secara tertulis kepada tim peneliti sehingga terdapat rekam dan catatan untuk dapat menyusun revisi yang diperlukan. Demikian yang dapat tim penulis sampaikan. Akhir kata, tim peneliti menyampaikan banyak terima kasih atas waktu dan perhatian yang diberikan selama proses penelitian. REFERENSI Al- Masykuri, Maukuf, Guru Harapan Bangsa (Mengembalikan Fitrah Guru Sejati, Membangun Pendidikan Berkarakter dan Berdaya Saing), Jakarta: Muda Cendikia, 2011. Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, Bandung: Yrama Widya, 2013. 51

Hunainah. 2017. Upaya Kepala Sekolah Meningkatkan Kompetensi Guru PAI Dalam Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Pembelajaran SDN Telangah Kecamatan Katingan Hilir. Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rhineka Cipta, 2008 Lexy, J. Moleong, Metode Penelitiam Kualitatif, Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2005. Jejen, Masfah, Peningkatan Kompetensi Guru: melalui Pelatiahan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik, Jakarta: Kencana, 2011. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru, Jakarta: Ms, 2012. Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Budaya Mutu, Malang: UIN Maliki Press, 2010 Mulyasa, E., Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks menyukseskan MBS, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004. Ngalimu Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2004. Nurani Sujiono, Juliani, Mengajar dengan Portofolio, Jakarta: Indeks, 2010. Piet A.,Sahertian dan Frans Mataheru, Prinsip dan teknik Supervisi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1981. Pius, P Partanto dan M Dahlan Al-Barry, kamus Ilmiyah Populer, Surabaya: Arloka, 1994. 52