KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BANGKA

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI DINAS PENANAMAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pilihan Jawaban. Jawaban Nilai % Keterangan. Y/T Ya 1 Ya, apabila Tim telah dibentuk di dalam Satker/Satfung A/B/C A 1. Y/T Ya 1

SKEMA ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PENGADILAN NEGERI BOGOR

LAPORAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) PADA DIREKTORAT JENDERAL

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA /PERMEN-KP/2017 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDA ACEH

KORUPSI WILAYAH BIROKRASI BERSIH

ZONA INTEGRITAS POLDA SUMSEL MENUJU WBK

PETUNJUK PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI LINGKUNGAN POLRI

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG TAHUN Disusun oleh: TIM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI SERTA TINDAK LANJUT RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

Pilihan Jawaban. Jawaban Nilai % Keterangan. Y/T Ya 1 A/B/C A 1 A/B/C/D A 1

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) POLRES METRO

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BNN TAHUN Jakarta, Juli 2015

ZONA INTEGRITAS KEMENTRIAN AGAMA KOTA DENPASAR

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : POLDA NTB TAHUN : 2016

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

- 2 - Pasal 3. Pasal 5 Area sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan ini.

DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM

DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

BUPATI POLEWALI MANDAR

Menteri adalah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Pendahuluan. Penguatan Pengawasan. Lemahnya Sistem Pengawasan. Perilaku koruptif ASN dan Pejabat Negara. Penyimpangan Birokrasi

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS POLRES BOJONEGORO BULAN APRIL 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN TAHUN Disusun oleh: TIM ZONA INTEGRITAS

PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Powerpoint Templates Page 1

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

2012, No1294.

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU. wn.ayah BEBAS darl KORUPSI (WBl) &' WILAYAH BIROKRASIBERSIH MELAYANI (W88M) PENILAIAN R1SIKO DALAM PENERAPAN SPIP

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Kantor Pengelolaan Taman Pintar. Pada BAB 1, penelitian ini menjelaskan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

BIROKRASI INDONESIA. Panjang, Berbelit dan Mahal

CONTOH. File manajemen Perubahan. File Sub Tim Kerja Zi TIM KERJA. Membentuk Tim Kerja Pembangunan ZI

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : SETJEN WANTANNAS TAHUN : 2017

REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN PENGAWASAN. Heru Suseno, Yudrika Putra, Nila Yantrisiana, Testianto Hanung F.P

SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL PADA RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH REGIONAL II RIAU

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KEPUTUSAN NOMOR : 70 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENETAPAN ZONA INTEGRITAS KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/706/KPTS/013/2012 TENTANG

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

BUPATI SRAGEN. Mengingat : 1.

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2016

LAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN MANDIRI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN

SOSIALISASI PEDOMAN MENTERI PAN DAN RB NOMOR 20 TAHUN 2012

PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH

GUBERNUR SULAWESI BARAT

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian N

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWASI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 08 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI

REFORMASI BIROKRASI BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Rapat PRA RAKER B2TKE 2017 Tangsel, 30 Maret 2017

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jalan Pemuda Sungailiat (33215) Telp. (0717) 96107 Fax. (0717) 96092 E-Mail : dinpmp2kukm@gmail.com Website : http://www.bangka.go.id SMS : 0812 7878 1145 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BANGKA NOMOR : 188.4/003.5/DINPMP2KUKM/2022 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BANGKA Menimbang : a. b. Mengingat : 1. 2. Bahwa dalam rangka pelaksanaan Rencana Kerja pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) maka dipandang perlu membentuk Tim Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka; Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka tentang Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka; Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150);

3. 4. 5. 6. 7. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1974 Tentang Pemberantasan Kegiatan Pegawai Negeri Dalam Usaha Swasta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3021); Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 1974 Tentang Beberapa Pembatasan Kegiatan Pegawai Negari Dalam Rangka Pendayagunaan Aparatur Negara dan Keserhanaan Hidup sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 47 Tahun 1992; Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah; Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukandan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Bangka; Peraturan Bupati Bangka Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tipe A Kabupaten Bangka. Sesuai Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu,Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah Kabupaten Bangka Nomor:188.4/009.1/DINPMP2KUKM/2022 Tentang Pembentukan Tim Zona Integritas Lingkup Dinas Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka.

Menetapkan Pertama Kedua : : : MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BANGKA TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTUK, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BANGKA; Menetapkan Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka; Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka sebagaimana yang tercantum dalam lampiran keputusan ini, sebagai acuan implementasi Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka. Ditetapkan di Sungailiat Pada tanggal 3 Februari 2022

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERIH DAN MELAYANI (WBBM) DI LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang. Reformasi Birokrasi merupakan salah satu langkah awal mendukung program pemerintah untuk melakukan penataan terhadap sistem penyelengaraan yang baik, efektif dan efisien, sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat dan profesional dalam mewujudkan Good and Clean Governance menuju Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bersih dan bebas KKN, meningkatnya pelayanan prima serta meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja. Dalam perjalanannya, terdapat kendala yang dihadapi, seperti adanya penyalahgunaan wewenang, praktek KKN, diskriminasi dan lemahnya pengawasan. Guna menghilangkan perilaku menyimpang dan perilaku koruptif Aparatur Sipil Negara khusunya di lingkungan Dinas Penanaman Modal, pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka, dilakukan langkah-langkah strategis melalui pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Proses pembangunan Zona Integritas merupakan tindak lanjut dari pencanangan Zona Integritas yang difokuskan pada penerapan program Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat konkrit. a. Penyusunan Road Map Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Direktorat Tindak Pidana Korupsi diarahkan untuk menjadi panduan dan pedoman dalam implementasi pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah 2. Maksud dan Tujuan Road Map ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka dalam membangun Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) serta dengan tujuan memberikan keseragaman pemahaman dan tindakan dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

3. Pengertian Umum a. Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) adalah predikat yang diberikan kepada satuan kerja yang memenuhi sebagian besar program Manajemn Perubahan, Penataan Tata Laskana, Penataan Sistem Manajemn SDM, Penguatan Pengawasan dan Penguatan Akuntabilitas Kinerja dan Penguatan Kualiatas Pelayanan Publik. b. Zona Integritas (ZI) adalah Prediksi yang Diberikan Kepada Instansi Pemerintah yang Pimpinan dan Jajarannya yang Mempunyai Komitmen Untuk Mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Reformasi Birokrasi,Kewenangan dalam hal Pencegah Korupsi dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. c. Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBK) adalah Predikat yang diberikan kepaa suatu Unit Kerja yang Memenuhi Sebagaian Besar Manajemen Perubahan,Pnataan,Penataan Tata Laksana,Penataan Sistem,Manajemen SDM,Penguatan Pengawasan,Penuatan Akuntabilitas Kinerja,dan Penguatan Kualitas Pelayanan Publik.

BAB II RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS 1. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas a. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka dilaksanakan di beberapa OPD salah satunya adalah Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka sebagai deklarasi/pernyataan dari Bupati Bangka bahwa Kabupaten Bangka telah siap membangun Zona Integritas; b. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas dilakukan oleh Bupati Bangka dan jajaran seluruh atau sebagian besar Pegawai yang telah menandatangani dokumen pakta integritas. Penadantanganan dokumen pakta integritas dapat dilakukan secara massal/serentak pada saat serah terima jabatan; c. Penanangan Pembangunan Zona Integritas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka dilakukan bersama-sama di tingkat OPD yang salah satunya Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menegah Kabupaten Bangka dilaksanakan secara terbuka dan dipublikasikan secara luas dengan maksud agar semua pihak termasuk masyarakat dapat memantau, mengawal, mengawasi, dan berperan serta dalam program kegiatan reformasi birokrasi khususnya di bidang pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. 2. Proses Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM Proses pembangunan Zona Integritas merupakan tindak lanjut pencanangan Zona Integritas yang difokuskan pada penerapan program Manajemen Perubahan, Penata Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat konkrit. Proses pemilihan Satker yang berpotensi sebagai Zona Integritas dilakukan dengan membentuk kelompok kerja/tim untuk melakukan identifikasi terhadap Satker tersebut. Setelah melakukan identifikasi, kelompok kerja/tim mengusulkan kepada Kasatker untuk ditetapkan sebagi usulan Satker berpredikat Zona Integritas menuju WBK dan WBBM. Selanjutnya dilakukan penilaian mandiri (Self Assessment) oleh Tim Penilai Internal (TPI). Setelah melakukan penilaian, TPI melaporkan kepada Bupati tentang Satker yang akan diusulkan ke Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai unit kerja berpredikat menuju WBK/WBBM. Apabila Satker yang diusulkan memenuhi syarat sebagai Zona Integritas menuju WBK dan WBBM, langkah selanjutnya adalah penetapan dengan Keputusan Bupati sebagai Zona Integritas menuju WBK dan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai Zona Integritas dengan 2 (dua) komponen yang harus dibangun yaitu komponen pengungkit dan komponen hasil. Komponen Pengungkit meliputi 6 (enam) program bidang Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang diharapkan dapat menghasilkan sasaran Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bersih dan bebas KKN serta peningkatan kualitas pelayanan publik sebagai komponen hasil.

3. Pembangunan Komponen Pengungkit a. Manajemen Perubahan Bertujuan untuk mengubah secara sistematis dan konsisten mekanisme kerja, pola pikir (mind set) serta budaya kerja (culture set) individu pada Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka yang dibangun menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasarn pembangunan Zona Integritas. target yang ingin dicapai melalui program ini adalah : 1. Meningkatnya komitmen pimpinan dan seluruh pegawai Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka dalam membangun Zona Integritas menuju WBK dan WBM; 2. Tercapainya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka yang diusulkan sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 3. Menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kemungkian timbulnya resistensi terhadap perubahan. Indikator yang perlu dilakukan dalam menerapkan manajemen perubahan, yakni : 1. Penyusunan tim kerja : a. Membentuk tim kerja untuk pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM; b. Penentuan anggota tim kerja selain pimpinan dipilih melalui mekanisme yang jelas. 2. Penyusunan rencana pembangunan Zona Integritas menuju WBKN/BBM : a. Menyusun dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM; b. Dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM membuat target prioritas yang relevan; c. Terdapat mekanisme atau media untuk mensosialisasikan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM. 3. Pemantauan dan Evaluasi pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju WBK/WBBM : a. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap seluruh kegiatan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM dilaksanakan sesuat dengan target yang direncanakan; b. Terdapat monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM; c. Hasil monitoring dan evaluasi ditindaklanjuti. 4. Perubahan pola pikir dan budaya kerja : a. Pimpinan berperan sebagai role model dalam pelaksanaan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM; b. Agen perubahan telah ditetapkan; c. Budaya kerja dan pola pikir telah dibangun; d. Seluruh pegawai Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka terlibat dalam pembagunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM. b. Penataan Tatalaksana

Bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur. Target yang ingin dicapai adalah : 1. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen di Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menegah Kabupaten Bangka; 2. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen di Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka; 3. Meningkatnya inerja di Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka. Indikator yang perlu dilakukan dalam menerapkan penataan tatalaksana yaitu : 1. Tersusunya prosedur operasional Pelayanan Dokumen Administrasi Perizinan kegiatan utama : a. Prosedur operasional Pelayanan Dokumen Administrasi Perizinan yang merupakan kegiatan utama mengacu kepada tupoksi Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka; b. Tersusunya prosedur operasional Pelayanan Dokumen Administrasi Perizinan; c. Prosedur operasioal Pelayanan Dokumen Administrasi Perizinan telah dievaluasi. 2. E-Office a. Sistem pengukuran kerja kinerja di Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka berbasis teknologi informasi; b. Sistem manajemen SDM menggunakan teknologi informasi; c. Sistem pelayanan publik menggunakan teknologi informasi. 3. Keterbukaan Informasi Publik : a. Kebijakan tentang keterbukaan informasi publik diterapkan di lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka sesuai perundang-undangan; b. Monitoring dan evaluasi terhadap kebijakan keterbukaan informasi publik. c. Penataan Sistem Manajemen SDM. Bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme SDM di lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka. Target yang ingin dicapai melalui program ini adalah : 1. Meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM di lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka; 2. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaa SDM di lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka; 3. Meningkatnya disiplin SDM di lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka;

4. Meningkatnya efektivitas manajemnen SDM di lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka; 5. Meningkatnya profesionalisme SDM di lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka; Indikator yang perlu dilakukan dalam menerapkan Penataan Sistem Manajemen SDM yaitu : 1. Perencanaan kebutuhan pegawai (mengacu kepada kebutuhan pegawai Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka). a. Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka membuat rencana kebutuhan pegawai berdasarkan Analisis Beban Kerja ; b. Menerapkan rencana kebutuhan pegawai; c. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap rencana kebutuhan pegawai. 2. Pola Mutasi Internal a. Tersusunnya kebijakan pola mutasi internal; b. Diterapkannya kebijakan pola mutasi internal; c. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kebijakan pola mutasi internal. 3. Pengembangan pegawai Berbasis Kompetensi a. Telah melakukan upaya pengembangan kompetensi; b. Adanya kesempatan bagi pegawai untuk mengikuti Dikbang (umum dan spesialisasi) maupun pengembangan kompetensi lainnya 4. Penetapan Kinerja Individu. a. Adanya sistem penilaian kinerja individu yang mendukung kinerja Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka; b. Ukuran kinerja individu memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu level diastasnya; c. Melakukan pengukuran kinerja individu secara periodik; d. Hasil penilaian kinerja individu diimplementasikan. 5. Penegakan aturan disiplin/kode Etik/Kode Perilaku Pegawai : Aturan disiplin/kode Etik/Kode Perilaku Personil telah diimplementasikan. 6. Sistem Informasi Personil Sistem informasi pegawai secara berkala dimutakhirkan di lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka. d. Penguatan Akuntabilitas Kinerja. Bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka.

Target yang ingin dicapai melalui program ini adalah : 1. Meningkatnya kinerja Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka; 2. Meningkatnya akuntabilitas Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka. Indikator untuk mengukur pencapaian program ini, yaitu : a. Dinas Penanaman Modal, Pelayanan perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menegah memiliki dokumen perencanaan; b. Dokumen perencanaan berorientasi kepada hasil; c. Memiliki IKU yang berorientasi kepada SMART (specifik, achiecvable, relevant and time bound); d. Laporan kinerja disusun tepat waktu; e. Pelaporan kinerja memberikan informasi tentang kinerja; f. Berupaya meningkatkan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas. e. Penguatan Pengawasan Bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan satuan kerja Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Target yang ingi dicapai melalui perogram ini adalah : 1. Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara; 2. Meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan negara; 3. Meniadakan penyalahgunaan wewenang. Indikator yang perlu dilakukan untuk menerapkan program ini, yaitu : 1. Pengendalian Gratifikasi. a. Telah memiliki public campaign tentang pengendalian gratifikasi; b. Telah mengimplementasikan pengendalian gratifikasi. 2. Penerapan SPIP. a. Telah membangun lingkungan pengendalian berupa peraturan; b. Telah melakukan penilaian resiko; c. Yang telah melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir resiko yang telah diidentifikasi berupa daftar identifikasi resiko termasuk pengendalian dampaknya; d. Telah mensosialisasikan implementasi SPIP kepada seluruh pegawai Dinas Penanaman Modal, pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka. 3. Pengaduan Masyarakat : a. Mengimplementasikan kebijakan pengaduan masyarakat; b. Menindaklanjuti pengaduan masyarakat atau hasil penanganan pengaduan masyarakat; c. Melakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat.

4. Whistle Blowing System (WBS) a. Menerapkan Whistle Blowing System (WBS); b. Melakukan evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System (WBS); c. Menindaklanjuti hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System (WBS). 5. Penanganan Benturan Kepentingan : a. Telah mengidentifikasi benturan kepentingan dalam pelaksanaan tupoksi; b. Mengimplementasikan penanganan benturan kepentingan; c. Melaksanakan evaluasi atas penanganan benturan kepentingan; d. Menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan benturan kepentingan. f. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Merupakan suatu upaya dari Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan inovasi pelayanan publik sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Target yang ingin dicapai melalui program ini adalah : 1. Meningkatnya kualitas pelayanan prima yang lebih cepat, murah, aman dan terjangkau; 2. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik. Indikator yang perlu dilakukan untuk menerapkan program ini, yaitu : 1. Pengukuran Standar Pelayanan : a. Memiliki kebijakan standar pelayanan; b. Memaklumatkan kebijakan standar pelayanan; c. Memiliki SOP standar pelayanan; d. Melakukan reviu dan perbaikan atas pelaksanaan standar pelayanan dan SOP nya. 2. Budaya pelayanan Prima : a. Melakukan sosialisasi penerapan budaya pelayanan prima; b. Memiliki informasi tentang pelayanan yang mudah diakses; c. Memiliki sistem reward and punishment bagi pelaksana layanan serta memberikan kompensasi kepada masyarakat apabila layanan tidak sesuai dengan standar; d. Memiliki sarana layanan yang memadai; e. Inovasi dalam pelayanan. 3. Penilaian Kepuasan Terhadap Pelayanan : a. Melakukan survey sederhana kepuasan masyarakat terhadap pelayanan; b. Survey kepuasan masyarakat dapat diakses secara terbuka; c. Melakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat.

4. Komponen Hasil : Komponen hasil diukur dengan survey eksternal guna memperoleh informasi apakah di lingkungan Dinas Penanaman Modal, pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka telah terwujud ASN yang bersih dan bebas dair Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan persentase penyelesaian Temuan Laporan Hasil Pemeriksaan (TLHP) baik yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Bangka maupun oleh Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia serta memperoleh informasi apakah di lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka telah terwujud peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.

BAB III EVALUASI DAN PELAPORAN 1. Evaluasi Evaluasi atas pelaksanaan pembangunan Zona Integritas dan kinerja WBK/WBBM yang telah ditetapkan perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitas pedoman ini. Evaluasi di lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka dilaksanakan oleh Bupati Bangka dalam hal ini didelegasikan kepada Tim Penilai Internal (TPI) yang difasilitasi oleh Inspektorat Kabupaten Bangka melalui penelaahan laporan. 2. Pelaporan Pelaporan perkembangan pelaksanaan pembangunan zona integritas menuju WBK/WBBM di lingkungan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka dilaksanakan secara berjenjang kepada Bupati Bangka dalam hal ini didelegasikan kepada Tim Penilai Internal (TPI) yang difasilitasi oleh difasilitasi oleh Inspektorat Kabupaten Bangka kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Menteri, secara berkala pada setiap akhir tahun dan sewaktu-waktu apabila diperlukan. BAB IV PENUTUP Demikian rencana kerja pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dibuat, diharapkan dapat menjadi acuan dalam implementasinya. Ditetapkan di Sungailiat Pada tanggal : 3 Februari 2022 NIP.197101151995031001

TIME LINE RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAN BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BESIH BEBAS MELAYANI (WBBM) DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN PERIZIAN TERPADU SATU PINTU, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BANGKA NO KOMPONEN PENGUNGKIT BULAN 1. MANAJEMEN PERUBAHAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1) Penyusunan Tim Kerja 2) Penyusunan Dokumen Pembangunan ZI X X X 3) Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan ZI X 3) Internalisasi Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja X X X X X X X X X X X X 2. PENATAAN TATALAKSANA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1) Penyusunan SOP Kegiatan Utama X X 2) Elektronik Office X X X X X X X X X X X X 3) Keterbukaan Informasi Publik X X X X X X X X X X X X 3. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1) Perencanaan Kebutuhan SDM sesuai Kebutuhan Organisasi X X X 2) Pola Mutasi Internal X X X X 3) Pengembagan SDM Berbasis Kompetensi X X X X X X X X 4) Penetapan Kinerja Individu X X 5) Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai X X X X X X X X X X X X 6) Sistem Informasi Kepegawaian X X

4. PENGUATAN AKUNTABILITAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1) Keterlibatan Pimpinan X X X X X X X X X X X X 2) Pengelolaan Akuntabilitasi Kinerja X X X X 5. PENGUATAN PENGAWASAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1) Pengendalian Gratifikasi X X X X X X X X X X X X 2) Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP) X X X X X X X X X X X X 3) Pengaduan Masyarakat X X X X X X X X X X X X 4) Whistle Blowing System X X X X X X X X X X X X 5) Penanganan Benturan Kepentingan X X X X X X X X X X X X 6. PENGUATAN PENGAWASAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1) Standar Pelayanan X X X X X X X X X X X X 2) Budaya Pelayanan Prima X X X X X X X X X X X X 3) Penilaian Kepuasan Terhadap Pelayanan X X X X X X X X X X X X NIP.197101151995031001