Analisa Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk Tahun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. Key words: banks, provision of credit, Financial Ratios. Universitas Kristen Maranatha

Muhammad Syukri Hamdi

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Statistik Deskriptif. Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

:Anggun Kartika Wati Npm :

BAB IV METODE PENELITIAN. karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

Prosiding Manajemen ISSN:

: Fernando Saroinsong NPM : : Bambang Darmadi, SE., MM

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

RASIO LAPORAN KEUANGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PT SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK. DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum dan Deskriptif Data Objek Penelitian. Pada penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan perusahaanperusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT INDOSAT TBK. Raymond

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

: Muhamad Henryzal Arief Wicaksono Npm : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu yang mrendukung penelitian ini : 1. Danny Oktanto dan Muhammad Nuryatno (2014)

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

ANALISA RASIO LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT ASTRA AGRO LESTARI TBK

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

Transkripsi:

Analisa Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk Tahun 2018 2020 Luthfi Widianto Halim 1 PT. Wings lthwidi@gmail.com Ike Sapitri 2 PT. L&B ike-sapi3@gmail.com Napa Lestari 3 PT. Wings napalstr@gmail.com Alda Wiliyana Tania 4 PT. L&B Aliyania@gmail.com ABSTRAK Alasan penelitian ini adalah untuk menguji penyajian moneter PT. SMART, Tbk pada tahun 2018-2020 melalui proporsi moneter dengan memanfaatkan likuiditas dan proporsi manfaat. Proporsi likuiditas digunakan untuk mengukur kapasitas organisasi untuk memenuhi komitmen saat ini yang diharapkan. Sedangkan proporsi manfaat digunakan untuk mengukur kapasitas organisasi dalam menghasilkan manfaat. Penelitian ini menggunakan jenis informasi kuantitatif dan subjektif serta sumber informasi tambahan, khususnya laporan fiskal PT. SMART, Tbk pada tahun 2018-2020 yang menggabungkan neraca, laporan keuangan serta laba rugi. Strategi analisis yang digunakan adalah metode pemeriksaan relatif atau level, yaitu suatu prosedur untuk membedah informasi dengan melihat laporan keuangan sekurang-kurangnya tiga periode yang diperoleh dari perusahaan. Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini, yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 22.0. Hasil yang diperoleh yaitu keseluruhan dari 4 rasio mempengaruhi kinerja laporan keuangan PT.SMART khususnya pada Net Profit Margin meskipun tidak terlalu signifikan. Kata Kunci: rasio profitabilitas; rasio solvabilitas; rasio aktivitas; rasio likuiditas; laporan keuangan Page 140

ABSTRACT The reason for this research is to examine the monetary presentation of PT. SMART, Tbk in 2018-2020 through monetary proportions by utilizing liquidity and benefit proportions. The liquidity proportion is used to measure the capacity of the organization to meet the expected current commitments. While the proportion of benefits is used to measure the capacity of the organization to generate benefits. This study uses quantitative and subjective types of information as well as additional sources of information, especially the fiscal report of PT. SMART, Tbk in 2018-2020 which combines balance sheets, financial statements and profit and loss. The analytical strategy used is the relative or level examination method, which is a procedure to dissect information by looking at the financial statements of at least three periods obtained from the company. Multiple linear regression analysis was used in this study, which was carried out using the SPSS version 22.0 application. The results obtained are that all of the 4 ratios affect the performance of PT. SMART's financial statements, especially on the Net Profit Margin although it is not too significant. Keyword: profitability ratios; solvency ratio; activity ratio; liquidity ratio; financial statements PENDAHULUAN Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menghasilkan minyak nabati, yang telah menjadi komoditas pertanian Indonesia yang paling penting dan banyak diperdagangkan. Pabrik ini menghasilkan minyak sawit (CPO - Crude Palm Oil) dan minyak inti sawit (PKO - Palm Kernel Oil), yang keduanya merupakan penghasil devisa utama nonmigas bagi perekonomian Indonesia. Di satu sisi, minyak sawit merupakan sumber uang asing dan barang ekspor utama bagi negara. Pabrik kelapa sawit juga berfungsi sebagai sumber bahan baku untuk industri lain, seperti industri kimia dan makanan. Sektor kelapa sawit juga dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia. Perkebunan kelapa sawit merupakan sumber pendapatan bagi jutaan petani, sumber devisa negara, sumber lapangan kerja, dan penggerak ekspansi dan pengembangan industri hilir berbasis kelapa sawit di Indonesia, menurut banyak laporan media (Bagianto et al., 2020). Dengan pentingnya usaha maupun industri kelapa sawit terutama di Indonesia ini menjadikan negara kita adalah salah satu produsen minyak sawit tertinggi didunia seperti data yang dilansir pada situs web pse.litbang.pertanian.go.id, dimana menyatakan dalam hal produksi minyak sawit, Indonesia saat ini menjadi nomor satu dan telah mengalahkan Malaysia. Indonesia memproduksi lebih dari separuh minyak sawit dunia, yakni 35 juta ton, dari total 64 juta ton. Indonesia memproduksi 54 persen dari seluruh minyak sawit di dunia. Di tengah kampanye negatif yang selalu membayangi, capaian ini tak pelak menjadi sumber kebanggaan yang luar biasa. Minyak sawit menghadapi banyak kendala, termasuk kampanye hitam internasional untuk menentangnya karena berada pada level persaingan ekonomi minyak nabati global, maka persoalan ini harus dilihat secara lebih umum. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (selanjutnya disebut SMART) adalah salah satu perusahaan barang konsumsi berbasis minyak sawit yang diperdagangkan secara publik di Indonesia. Sejak tahun 1992, SMART telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penanaman dan pemanenan pohon kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar menjadi minyak sawit dan inti sawit, dan pengukuhan minyak sawit menjadi produk dan komponen industri seperti minyak goreng, margarin, dan shortening adalah bagian dari kegiatan utama SMART. Melalui pabrik hilir berkapasitas 1,4 juta ton per tahun, sebagian minyak sawit Page 141

Indonesia disulap menjadi produk dan merek industri bernilai tinggi. Pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 444 ribu ton per tahun memproses sebagian besar inti sawit, menghasilkan minyak inti dan minyak inti sawit yang bernilai lebih tinggi. PT. SMART juga mendistribusikan, memasarkan, dan mengekspor produk konsumen yang dibuat dengan minyak sawit. Analisis laporan keuangan perusahaan dalam rangka memberikan informasi yang bermanfaat untuk pelaporan, terutama sebagai dasar pertimbangan dalam setiap kesehatan atau kinerja keuangan. Dua bagian dari analisis laporan keuangan adalah "analisis" dan "laporan keuangan" dan merupakan produk akhir dari laporan keuangan dan rangkuman data transaksi bisnis, dimana seorang akuntan dituntut untuk dapat mengorganisasikan semua data transaksi guna mengevaluasi dan menilai perusahaan (Wulandari & Darwis, 2020). Data dari laporan keuangan yang dihasilkan sesuai dengan aturan akuntansi digunakan dalam analisis keuangan. Akuntansi keuangan biasanya digunakan untuk mempelajari lebih jauh tantangan perusahaan. KAJIAN LITERATUR 1. Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan adalah suatu metode membandingkan angka-angka dalam laporan keuangan dengan membagi satu angka dengan angka lainnya (Raharjo & Muid, 2013). Hal ini memungkinkan dilakukan perbandingan antara satu komponen dengan komponen lainnya dalam laporan keuangan. laporan keuangan dalam bentuk angka untuk periode waktu tertentu. Setiap bulan pada akhir bulan, Divisi Keuangan (Divisi Akuntansi) perusahaan menyusun dan menyusun Laporan Keuangan yang meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Modal, dan Laporan disampaikan kepada CEO perusahaan. Selain Laporan Keuangan, ada unsur tambahan yang harus disertakan dalam penyampaian laporan keuangan, seperti Analisis Laporan Keuangan. Jika informasi laporan keuangan dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan, laporan keuangan akan lebih berharga untuk pengambilan keputusan ekonomi. 2. Laporan Keuangan Laporan keuangan hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, diantaranya (Siahaan & Simanjuntak, 2020): 1. Kumpulan neraca yang menggambarkan situasi keuangan perusahaan pada titik waktu tertentu. 2. Perhitungan untung atau rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan laba suatu perusahaan selama periode waktu tertentu. 3. Laporan sumber dana dan pengeluaran. Untuk periode waktu tertentu, ini mencakup semua sumber dan penggunaan kas. 4. Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menunjukkan sumber dan penggunaan kas selama periode waktu tertentu. 5. Sebuah laporan tentang biaya produksi yang merinci banyak faktor yang berperan dalam harga barang-barang manufaktur. 6. Laporan laba ditahan menjelaskan posisi keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham. 7. Laporan perubahan modal menjelaskan situasi perubahan modal, baik dalam bentuk saham PT maupun modal dalam perusahaan. Page 142

8. Laporan aktivitas adalah transaksi laporan keuangan yang mempengaruhi kas yang dijelaskan dalam laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan dirancang untuk memberikan informasi kepada pemangku kepentingan tentang perusahaan pada titik waktu tertentu. Akibatnya, membaca laporan keuangan saja tidak cukup; analisis keuangan, seperti analisis rasio juga diperlukan. 3. Rasio Keuangan Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (utang) (Dura, 2018). Current ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang jatuh tempo pada saat pembuatan faktur secara total (Raharjo & Muid, 2013). Quick ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar sebelum dikurangi persediaan. Ukuran aset likuid tercepat yang dapat digunakan untuk melunasi hutang lancar diwakili oleh persentase ini (Wulandari & Darwis, 2020). Rasio solvabilitas adalah metrik yang menentukan berapa banyak hutang yang harus ditanggung perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Kasmir (2010) mendefinisikan debt to assets ratio sebagai rasio hutang yang digunakan untuk mengevaluasi rasio total hutang terhadap total aset. Dengan kata lain, manajemen aset dipengaruhi oleh seberapa banyak aset perusahaan dibiayai oleh utang. Debt to Equity Ratio (DER) masuk di dalam rasio solvabilitas,rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi (Kurnia, 2017). Rasio ini juga disebut dengan rasio pengungkit (leverage) yaitu batasan perusahaan dalam meminjam uang. Rasio aktivitas umumnya adalah metode rasio yang digunakan dalam perusahaan ketika perusahaan tersebut memanfaatkan sumber daya yang tersedia guna mendapat hasil perbandigan antarra tingkat penjualan dan investasi jenis aktiva (Octaviani & Komalasarai, 2017). Rasio aktivitas terdiri dari Rasio Perputaran Piutang, Rasio Perputaran Persediaan, Working Capital Turnover, dan Fixed Assets Turnover. Perputaran persediaan adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan akan berputar (Sunjoko & Arilyn, 2016). Dengan kata lain, rasio ini menggambarkan seberapa cepat perputaran persediaan. Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk menilai berapa kali dana yang diinvestasikan dalam suatu persediaan (inventory) berputar dalam suatu periode. Harga pokok penjualan dibagi dengan rata-rata persediaan menghasilkan perputaran persediaan. Perputaran modal kerja adalah rasio penjualan terhadap modal kerja. Semakin baik potensi perusahaan untuk menghasilkan laba melalui penjualan, maka semakin tinggi perputaran modal kerja, dan semakin tinggi pula profitabilitas perusahaan. Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan dan aktiva tetap. Perputaran aset tetap adalah metrik yang mengevaluasi efisiensi dana yang terkandung dalam aset tetap, seperti pabrik dan peralatan, digunakan untuk menciptakan penjualan, atau berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan untuk setiap rupiah yang diinvestasikan dalam aset tetap (Sunjoko & Arilyn, 2016). Rasio profitabilitas digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset, dan modal sendiri (Rompas, 2013). Akibatnya, analisis profitabilitas ini akan menggelitik minat investor jangka panjang. Margin Laba Bersih, Return on Investment, dan Return On Equity membentuk Rasio Profitabilitas. Net Profit Margin merupakan ukuran laba bersih perusahaan dibandingkan dengan penjualannya. Net Profit Margin adalah rasio yang menganalisis sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu (Heikal et al., 2014). Return on Investment (ROI) adalah rasio yang menampilkan hasil Page 143

(return) dari total aset perusahaan. Pengembalian investasi (ROI) juga merupakan ukuran seberapa baik manajemen mengelola investasinya (Kurlat & Veldkamp, 2015). Tabel 1. Acuan Standar Industri Jenis Rasio Ketetapan Standar Industri Sub Ratio Rasio Likuiditas Rasio Solvabilitas 2 % CR 1,5 % QR 35% DAR 90% DER 15 % ARTO Rasio Aktivitas 20 % ITOR 6 % WCTO 5 % FATO Rasio Profitabilas 5% NPM 8% ROI 4. Hipotesis Penelitian H1 : Terdapat pengaruh Rasio Likuiditas terhadap kinerja laporan keuangan pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk H2 : Terdapat pengaruh Rasio Solvabilitas terhadap kinerja laporan keuangan pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk H3 : Terdapat Pengaruh Rasio Aktivitas secara simultan terhadap kinerja laporan keuangan pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk H4 : Terdapat Pengaruh Rasio Profitabilitas secara simultan terhadap kinerja laporan keuangan pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk METODE PENELITIAN 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini data yang diperoleh dan diolah merupakan data sekunder dimana data tersebut merupakan sumber sumber yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan beserta informasi informasi yang tentunya mendukung penelitian. Data tersebut berasal dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan situs resmi perusahaan yang terkait dengan penelitian tersebut. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang didasarkan pada filosofi positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan data Page 144

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan pengujian yang ditetapkan. hipotesis. 2. Objek Penelitian Peneliti akan mengambil salah satu jenis populasi untuk jurnal ini yaitu di bidang produksi dan penjualan kelapa sawit. Sampel yang di ambil dari populasi industri rokok yaitu PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. 3. Definisi Operasional Variabel Tersajikan pula rumus-rumus yang digunakan dalam penelitian ini, guna mempermudah dalam mendapatkan hasil yang akurat dan menilai kinerja perusahaan menggunakan ratio keuangan, yaitu : A. Rasio Likuiditas Current Ratio Quick Ratio B. Rasio Solvabilitas Total Debt to Total Asset Ratio Total Debt to Total Equity Ratio C. Rasio Aktivitas Account Receivable Turn Over Ratio = Inventory Turn Over Ratio Working Capital Turn Over Ratio = Fixed Assets Turn Over Ratio = D. Rasio Profitabilitas Net Profit Margin = = = = = = Aktiva lancar Hutang lancar Aktiva lancar Persediaan Hutang lancar Total Hutang Total Aktiva Total Hutang Ekuitas Sales Receivable Cost Of Good Sold Inventory Sales Working Capital (Total Current Assets) Sales Total Fixed Asset Laba setelah pajak Penjualan bersih Return or return on investment = Laba Netto sesudah pajak Total aktiva HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Rasio Likuiditas a. Rasio lancar, sering dikenal sebagai curent ratio, adalah rasio likuiditas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek atau yang jatuh tempo dalam satu tahun. Ini diperoleh dengan membandingkan semua aset lancar dengan kewajiban lancar. Berikut adalah hasil perhitungannya: Page 145

Current Ratio = Aktiva lancar Hutang lancar Tahun 2018 : 12.602.204 17.061.105 Tahun 2019 : 11.477.624 10.675.761 Tahun 2020 : 18.611.747 14.358.630 x 100% = 0,7% x 100% = 1% x 100% = 1,29% Untuk lebih jelasnya terlihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1. Tabel Hasil Perhitungan Current Ratio Pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk Periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar CR 2018 12.602.204 17.061.105 0.7 % 2019 11.477.624 10.675.761 1 % 2020 18.611.747 14.358.630 1.29 % Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan current ratio menunjukan kenaikan. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan memanfaatkan aktiva lancer yang dimiliki. Namun jika dikaitkan dengan ketetapan standar industri belum dapat dikatakan terlalu baik karena standar nya adalah 2%. b. Rasio cepat adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar tanpa persediaan untuk membayar utang jangka pendeknya. Hasil perhitungan sebagai berikut : Quick Ratio = Aktiva lancar Persediaan Hutang lancar Tahun 2018 : 7.712.184 17.061.105 Tahun 2019 : 6.718.906 10.675.761 Tahun 2020 : 14.095.272 14.358.630 x 100 % = 0,4 % x 100 % = 0,6 % x 100 % = 0,9 % Tabel 2. Tabel Hasil Perhitungan Quick Ratio Pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk Periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar QR 2018 7.712.184 17.061.105 0.4 % Page 146

2019 6.718.906 10.675.761 0.6 % 2020 14.095.272 14.358.630 0.9 % Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan quick ratio menunjukan kenaikan. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar tanpa persediaan untuk membayar utang jangka pendeknya dapat dikatakan masih baik. Namun jika dikaitkan dengan ketetapan standar industri belum dapat dikatakan terlalu baik karena standar nya adalah 1,5 %. 2. Rasio Solvabilitas a. Total Debt to Total Asset Measure adalah rasio yang digunakan untuk mengevaluasi laporan keuangan untuk perkiraan kreditur. Hasil perhitungan sebagai berikut: Total Debt to Total Asset Ratio = Total Hutang Total Aktiva Tahun 2018 : 17.061.105 29.310.310 Tahun 2019 : 16.854.470 27.787.527 Tahun 2020 : 22.502.490 35.026.171 x 100 % = 0,5 % x 100 % = 0,6 % x 100 % = 0,6 % Tabel 3. Tabel Hasil Perhitungan Total Debt to Total Asset Ratio Pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk Periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Total Hutang Total Aktiva DAR 2018 17.061.105 29.310.310 0.5 % 2019 16.854.470 27.787.527 0.6 % 2020 22.502.490 35.026.171 0.6 % Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan Total Debt to Total Asset Ratio menunjukan kenaikan dari 2018 2019 dan setara dari 2019-2020. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan dibiayai oleh hutang masih tergolong kecil atau dikatakan baik dan tidak terlalu berpengaruh pada pengelolaan aktiva. Hal itu dapat di lihat berdasar tabel standar industry yaitu 35 %. Maka jika hasilnya di bawah 35 % dapat dikatakan baik. b. Total Debt to Total Equity Ratio merupakan indikasi penting dari kesehatan keuangan perusahaan. Rasio utang terhadap ekuitas mungkin mengungkapkan kemandirian finansial terkait utang perusahaan. Hasil perhitungan sebagai berikut: Total Debt to Total Equity Ratio = Total Hutang Ekuitas Tahun 2018 : 17.061.105 12.249.205 x 100 % = 1,3 % Page 147

Tahun 2019 : 16.854.470 10.933.057 Tahun 2020 : 22.502.490 12.523.681 x 100 % = 1,5 % x 100 % = 1,7 % Tabel 4. Tabel Hasil Perhitungan Total Debt to Total Equity Ratio Pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk Periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Total Hutang Ekuitas DER 2018 17.061.105 12.249.205 1.3 % 2019 16.854.470 10.933.057 1.5 % 2020 22.502.490 12.523.681 1.7 % Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan Total Debt to Total Equity Ratio menunjukan kenaikan dari 2018-2020. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan masih aman dalam tingkat kemandirian finansial perusahaan berkaitan dengan utang dan tergolong kecil atau dikatakan baik dan masih dikatakan sehat dalam keuangan suatu perusahaan. Hal itu dapat di lihat berdasar tabel standar industry yaitu 90 %. Maka jika hasilnya di bawah 90 % dapat dikatakan baik. 3. Rasio Aktivitas a. Account Receivable Turn Over Ratio adalah suatu rasio keuangan yang menunjukan seberapa cepat penjualan kredit dapat dikonversikan menjadi uang tunai. Hasil perhitungan sebagai berikut : Account Receivable Turn Over Ratio= Sales Receivable Tahun 2018 : 37.391.643 12.249.205 Tahun 2019 : 36.198.102 10.933.057 Tahun 2020 : 40.434.346 10.933.057 x 100 % = 3 % x 100 % = 3,3 % x 100 % = 1,1 % Tabel 5. Tabel Hasil Perhitungan Account Receivable Turn Over Ratio Pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk Periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Sales Receivable ARTO 2018 37.391.643 12.249.205 3 % 2019 36.198.102 10.933.057 3.3 % 2020 40.434.346 10.933.057 1.1 % Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan Account Receivable Turn Over Ratio menunjukan kenaikan dari 2018 2019 dan mengalami penurunan dari 2019-2020. Page 148

Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan kurang baik secara penjualan kredit yang dapat dikonversikan menjadi uang tunai. Karena berdasarkan ketetapan standar industry yaitu minimal 15%. b. Inventory Turn Over Ratio adalah rasio untuk mengukur seberapa cepat perusahaan mampu menjual persediaan dalam periode tertentu dan membandingkannya dengan rerata industri. Hasil perhitungan sebagai berikut : Inventory Turn Over Ratio = Cost Of Good Sold Inventory Tahun 2018 : 25.336.245 6.443.359 x 100 % = 3,93 % Tahun 2019 : 52.462.222 12.295.285 Tahun 2020 : 37.552.229 10.263.397 x 100 % = 4,26 % x 100 % = 3.65 % Tabel 6. Tabel Hasil Perhitungan Inventory Turn Over Ratio Pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk Periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Good Sold Inventory ITO 2018 25.336.245 6.443.359 3.93 % 2019 52.462.222 12.295.285 4.26 % 2020 37.552.229 10.263.397 3.65 % Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan Inventory Turn Over Ratio menunjukan kenaikan dari 2018 2019 dan mengalami penurunan dari 2019-2020. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan kurang baik dalam penjualan persediaan Karena berdasarkan ketetapan standar industry yaitu minimal 20 % dan Rasio inventory turnover yang rendah menandakan rendahnya penjualan dan memungkinkan adanya kelebihan persediaan. c. Working Capital Turn Over Ratio merupakan suatu rasio yang berguna untuk mengukur modal kerja secara rata-rata dengan tingkat penjualan suatu perusahaan. Dengan demikian, istilah rasio ini bisa dikatakan sebagai modal kerja bersih. Seperti yang di ketahui bahwa modal merupakan komponen yang sangat penting dalam membangun sebuah usaha. Hasil perhitungan sebagai berikut : Working Capital Turn Over Ratio = Sales Working Capital (Total Current Assets) Tahun 2018 : 37.391.643 x 100% = 1,28% 29.310.310 Tahun 2019 : 36.198.102 x 100% = 1,30% 27.787.527 Page 149

Tahun 2020 : 40.434.346 x 100% =1,50% 35.026.171 Tabel 7. Tabel Hasil Perhitungan Inventory Working Capital Turn Over Ratio Pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk Periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Sales Working Capital WCTO 2018 25.336.245 6.443.359 1.28 % 2019 52.462.222 12.295.285 1.30 % 2020 37.552.229 10.263.397 1.50 % Berdasarkan perhitungan sebelumnya, rasio WCTO dinilai kurang baik karena berada di bawah norma industri yaitu minimal 6%. Hal ini menunjukkan bahwa modal yang digunakan untuk kegiatan perusahaan sehari-hari, terutama yang berjangka pendek atau investasi pada aktiva lancar seperti kas, bank, surat berharga, inkaso, dan aktiva lancar lainnya, belum menunjukkan nilai yang besar. d. Fixed assets turn over ratio adalah suatu rasio perputaran asset tetap yang dimana memiliki fungsi untuk mengukur seberapa baiknya suatu bisnis dengan pemanfaatan aset tetap untuk menghasilkan performa penjualan yang memenuhi target perusahaan. Adapun hasil perhitungan sebagai berikut : Fixed Assets Turn Over Ratio = Sales Total Fixed Asset Tahun 2018 : 25.336.245 12.602.204 Tahun 2019 : 52.462.222 11.477.624 x 100% = 2,01% x 100% = 4,57% Tahun 2020 : 37.552.229 18.611.747 x 100% = 2,01% Tabel 8. Tabel Hasil Perhitungan Inventory Fixed Assets Turnover Ratio Pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk Periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Sales Fixed Asset FATO 2018 25.336.245 12.602.204 2.01% 2019 52.462.222 11.477.624 4.57 % 2020 37.552.229 18.611.747 2.01 % Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat kenaikan dari tahun 2018 ke 2019 namun mengalami penurunan kembali pada 2019 ke 2020. Jika berpacu pada ketetapan standar industri yaitu sebesar 5%, maka dapat di simpulkan bahwa FATO pada PT. SMART terbilang kurang baik karena masih kurang dari batas minimal ketetapan. Artinya dampak Page 150

yang diberikan kepada keuangan perusahaan dan efisien kalkulasi bisnis masih terbilang sangat rendah. 4. Rasio Profitabilitas a. Net Profit Margin merupakan suatu rasio yang digunakan untuk menilai tingkat profit atau keuntungan suatu perusahaan dari penjualan yang diperoleh. Sehingga menunjukkan apa yang diperoleh (atau hilang) perusahaan dalam periode waktu tertentu. Hasil perhitungan sebagai berikut : Net Profit Margin = Tahun 2018 : x 100% = 0,015% Tahun 2019 : x 100% = 0,024% Tahun 2020 : x 100% = 0,038% Tabel 9. Tabel Hasil Perhitungan Net Profit Margin Ratio Pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk Periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Laba Setelah Pajak Penjualan Bersih NPM 2018 597.773 37.391.643 0.015 % 2019 898.698 36.198.102 0.024 % 2020 1.539.798 40.434.346 0.038 % Dengan perhitungan pada data yang telah diolah, hasil yang di dapatkan dari tahun 2018 sampai 2020, dapat dikatakan tingkat keuntungan dari PT. SMART masih sangat rendah dan kurang baik untuk bisnis yang dijalankan meskipun hasilnya masih positif. Jika hasil NPM rendah, itu akan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang kurang baik dan kegiatan operasi perusahaan semakin kurang efisien. b. Return on Investment adalah rasio yang digunakan mengevaluasi seberapa besar efisiensi investasi dengan seluruh aktiva yang dikendalikan dengan mengabaikan sumber pendanaan, rasio ini biasanya diukur dengan persentase. Adapun rumusnya sebagai berikut : Return on Investment = Tahun 2018 : x 100% = 0,020% Tahun 2019 : x 100% = 0,032% Page 151

Tahun 2020 : x 100% = 0,043% Tabel 10. Tabel Hasil Perhitungan Return on Investment Ratio Pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk Periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Netto Aktiva ROI 2018 597.773 29.310.310 0.020 % 2019 898.698 27.787.527 0.032 % 2020 1.539.798 35.026.171 0.043 % Pada tabel dan perhitungan diatas dapat diperoleh bahwa ROI pada PT. SMART terbilang sangat rendah dan kurang baik untuk kinerja keuangan perusahaan. Rasio pengembalian atau hasil (return) atas aktiva yang digunakan suatu pihak dalam perusahaan masih sangat rendah dari ketetapan standar industri. 5. Uji Hipotesis Pendekatan analisis regresi linier berganda diterapkan dalam analisis data. Pengaruh faktor-faktor independen terhadap variabel dependen dapat diamati dalam penelitian ini. Persamaan untuk analisis regresi linier berganda: Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + b7x7 + b8x8 + b9x9 + e Keterangan: Y = Net Profit Margin a = Konstanta b = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen X1 = Current Ratio X2 = Quick Ratio X3 = Debt To Total Assets Ratio X4 = Debt To Total Equity Ratio X5 = Account Receivable Turn Over Ratio X6 = Inventory Turn Over Ratio X7 = Working Capital Turn Over Ratio X8 = Fixed Assets Turn Over Ratio X9 = Return On Investment e = Standard error Tabel 10. Tabel Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Mean Std. N Deviation Net Profit Margin 25.6667 11.59023 3 Page 152

CURRENT RATIO 45.6667 72.23111 3 QUICK RATIO 6.3333 2.51661 3 Debt to Total Asset Ratio 6.6667 2.08167 3 Debt to Total Equity Ratio 15.0000 2.00000 3 Account Receivable Turn Over Ratio 15.6667 15.53491 3 Inventory Turn Over Ratio 394.6667 30.53413 3 Working Capital Turn Over Ratio 52.0000 65.82553 3 Fixed Asset Turn Over Ratio 286.3333 147.80167 3 Return On Investment 25.6667 21.22106 3 Pada tabel deskriptif diatas, dapat dilihat terdapat nilai rata-rata NPM yaitu sebesar 25.6667 dengan standar deviasi sebesar 11.59023. Selain itu terdapat pula nilai rata-rata terendah dari variable independent sebesar 6.3333 (Quick Ratio) dengan standar deviasi 2.0000 (Debt to Total Equity Ratio) dan rata-rata tertinggi 394.6667 (Inventory Turn Over Ratio) dengan standar deviasi 147.80167 yang di peroleh dari Fixed Asset Turn Over Ratio. 6. Uji Asumsi Klasik Tabel 11. Uji Multikolinearitas Coefficients a Model 1 Inventory Turn Over Ratio Collinearity Statistics Tolerance VIF.955 1.048 Return On Investment.955 1.048 a. Dependent Variable: Net Profit Margin Pada tabel di atas, diambil satu sampel variable independent dan dapat dikatakan tidak ada pengaruh multikolinearitas karena nilai VIF kurang dari 10. Page 153

Tabel 12. Uji Normalitas Hasil table diperoleh signifikan pada uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,999. Karena nilai signifikansi (sig) = 0,999 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi normal. Gambar 1. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas menentukan apakah terdapat ketidaksamaan varians antara residual satu pengamatan dan residual lainnya dalam model regresi. Homoskedastisitas didefinisikan sebagai varians antara residual satu pengamatan dan residual pengamatan lain, sedangkan Heteroskedastisitas didefinisikan sebagai varians antara residual dua pengamatan atau lebih (Ghozali, 2005). Scatterplot di atas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tersebar baik di atas maupun di bawah nol (0) pada sumbu Y, tidak berkumpul di satu lokasi, dan tidak membentuk pola, yang menyiratkan bahwa model regresi homoskedastisitas ditinjau dari varians. Faktor-faktor ini menunjukkan bahwa variabel independen dapat digunakan untuk memprediksi NPM. Page 154

Tabel 13. Uji Autokorelasi Nilai Durbin Watson adalah 2.000, seperti terlihat pada tabel di atas; nilai ini akan dibandingkan dengan tabel DW dengan n = 10 pengamatan, k = 10 variabel bebas, dan ambang batas signifikansi 0,05 pada nilai = 0,7580. Ditegaskan bahwa terdapat autokorelasi negatif atau tidak ada autokorelasi karena DW 2.000 di atas dl = 0,7580 dan di atas 0. 7. Pembahasan Dari hasil pengujian tentang dampak keuntungan (NPM) pada eksekusi moneter seperti yang diperkirakan oleh Return on Equity (ROE), menghasilkan koefisien sebesar 743.782 dengan derajat kepentingan 0,000 dan = 0,05 (sig > ) dan nilai t hitung 6,645 > t tabel 2,306 kemudian, pada saat itu, H1 diakui. Hasil ini menunjukkan bahwa pendapatan bersih variable (NPM) memiliki dampak positif dan kritis terhadap eksekusi moneter diperkirakan oleh ROE. Kemudian, pada titik itu, cenderung dianggap bahwa tingkat keuntungan bersih bisnis organisasi mempengaruhi tingkat pembayaran atas modalnya sendiri (nilai) organisasi juga, ketika NPM meningkat 1% maka ROE akan menjadi diperluas sebesar 743.782. Pada pendapatan keseluruhan bersih (NPM) yang penting untuk proporsi manfaat, yang merupakan bagian dari manfaat organisasi untuk kontras manfaat setelah biaya dan bunga dan kesepakatan, atau dengan kata yang berbeda untuk menunjukkan keuntungan keseluruhan pada organisasi atau kesepakatan membersihkan. Dengan pendapatan keseluruhan bersih (NPM) memiliki dampak positif dan besar pada Return on Equity (ROE), ini menyiratkan bahwa kapasitas organisasi untuk memperoleh manfaat atau menciptakan manfaat dengan menggunakan eksekusi Kesepakatan dapat memperluas keuntungan dari modal organisasi itu sendiri. Hipotesis kedua diakui, dengan alasan bahwa dari perhitungan sampai batas tertentu diperoleh nilai t hitung sebesar 2,985 > t tabel sebesar 2,306 dan nilai artinya 0,017 < 0,05 maka H2 diakui. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel kewajiban terhadap nilai (DER) berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (ROE). Juga dengan nilai B atau koefisien kekambuhan 28.525 menunjukkan bahwa setiap kali ada ekspansi di merah untuk nilai (DER) sebesar 1% maka, pada saat itu, nilai ROE akan meningkat sebesar 28.525. Kewajiban yang lebih tinggi untuk menilai (DER) menunjukkan bahwa tingkat kewajiban organisasi untuk modal sendiri (nilai) yang digunakan untuk fungsional organisasi dapat menciptakan manfaat atas modal sendiri juga tinggi, sehingga DER dapat bekerja pada eksekusi moneter atau sebaliknya nilai laba perusahaan (ROE). Hipotesis ketiga menunjukkan bahwa faktor NPM dan DER memiliki dampak sinkron pada variabel ROE. Uji F konsekuensi faktor otonom (NPM, DER) memiliki dampak kritis terhadap variabel terikat (ROE) yang seharusnya terlihat pada F hitung 22.131 > F tabel 4.459 dengan besar 0,001 < 0,05. Masalah ini menunjukkan bahwa pada saat yang sama atau Page 155

bersama-sama kompensasi total kesepakatan (NPM) dan tanggung jawab organisasi terhadap nilai (DER) mempengaruhi pendapatan pada nilai atau nilai organisasi (ROE). PENUTUP Variabel Net Profit Margin (NPM) pada PT. SMART, Tbk periode 2018-2020 berpengaruh positif terhadap Net Profit Margin (NPM dilihat dari nilai t hitung sebesar 6,645 > t tabel 2,306 dengan kritis 0,00 < 0,05 kemudian, pada saat itu, H1 diakui. Dilihat dari kondisi tersebut, cenderung terlihat bahwa koefisien untuk variabel Net Profit Margin (NPM) ini positif atau menarik ke variabel Return on Equity (ROE). Ini menunjukkan bahwa organisasi memiliki keuntungan bersih yang kurang baik pada kesepakatan sehingga kurang meningkatkan keuntungan dari nilai (return on value). Variabel Nilai (DER) pada PT. SMART, kurang berdampak positif dan kritis terhadap Net Profit Margin (NPM). Melihat dari nilai kepentingan 0,017 < 0,05 dengan nilai t-hitung 2,985 > t tabel 2,306 maka H2 diakui, hasil ini menunjukkan bahwa variabel kewajiban to value (DER) berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (ROE). Kasus Hal ini dapat menunjukkan bahwa organisasi memiliki proporsi kewajiban yang lebih besar. Dengan cara ini, eksekusi moneter dipengaruhi oleh ukuran proporsi kewajiban atas modal sendiri. Variabel Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity (DER) bersama-sama atau sekali lagi secara bersamaan berdampak positif dan kritis terhadap ROE. Masalah ini dikonfirmasi dari efek samping dari nilai F yang ditentukan sebesar 22.131 yang lebih menonjol dari F tabel khususnya 4,459 dan nilai penting 0,001 < 0,05. Mengingat nilai R square dari 0,847. Ini menyiratkan bahwa 84,7% ROE dipengaruhi oleh dua faktor otonom NPM dan DER. Sedangkan kelebihan 15,3% dipengaruhi oleh alasan yang berbeda di luar model. Untuk pemeriksaan tambahan, ditentukan tambahan spesialis untuk menambah protes penelitian sehingga jangkauan eksplorasi lebih besar dan lebih luas. Juga, analis lebih lanjut didorong untuk menambahkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi NPM seperti ukuran perusahaan, perputaran saham, proporsi kas, dll. DAFTAR PUSTAKA Bagianto, A., Wandy, & Zulkarnaen. (2020). Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi. Jurnal Ilmiah Mea, 4(1), 316 332. www.journal.stiemb.ac.id/index.php/mea/article/view/263 Dura, J. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Bisnis Dan Ekonomi Asia, 11(1), 64 70. https://doi.org/10.32812/jibeka.v11i1.34 Heikal, M., Khaddafi, M., & Ummah, A. (2014). Influence Analysis of Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Debt To Equity Ratio (DER), and current ratio (CR), Against Corporate Profit Growth In Automotive In Indonesia Stock Exchange. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 4(12). https://doi.org/10.6007/ijarbss/v4-i12/1331 Kurlat, P., & Veldkamp, L. (2015). Should we regulate financial information? Journal of Economic Theory, 158(PB), 697 720. https://doi.org/10.1016/j.jet.2015.02.005 Kurnia, D. (2017). Analisis Signifikansi Leverage Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan. Journal of Accounting, 4(2), 12 21. Page 156

Octaviani, S., & Komalasarai, D. (2017). PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, dan SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Akuntansi., 3(2), 77 89. Raharjo, D., & Muid, D. (2013). Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham. Diponegoro Journal of Accounting, 2(2), 444 454. Rompas, G. P. (2013). LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA. Jurnal EMBA, 1(3), 252 262. Siahaan, S. B., & Simanjuntak, A. (2020). Peran Audit Report Lag Sebagai Variabel Mediasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit. Jurnal Manajemen, 6(1), 25 34. Sunjoko, M. I., & Arilyn, E. J. (2016). Effect of inventory turnover, total asset turnover, fixed asset turnover, current ratio and average collection period on profitability. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 18(1), 79 83. Wulandari, T., & Darwis, H. (2020). Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Dan Rentabilitas Dalam Laporan Keuangan Perusahaan. Jurnal Akuntansi, 8(1), 34 50. https://doi.org/10.37932/ja.v8i1.65 Page 157