1088 N YURISPRUDENSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BUKU I HUKUM PERDATA



dokumen-dokumen yang mirip
Di daerah Aceh sebelum perkara hak milik antara para ahli waris dapat diperiksa oleh pengadilan umum, haruslah diputus terlebih dahulu

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG HUKUM ACARA PERDATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

DERDEN VERZET (Oleh : Drs. H. M. Yamin Awie, SH. MH. 1 )

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1975 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

BAB III PUTUSAN MAHKMAH AGUNG NO. 184 K/AG/1995 TENTANG KEDUDUKAN AHLI WARIS ANAK PEREMPUAN BERSAMA SAUDARA PEWARIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 8 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor: 0158/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Dimyati Gedung Intan: Prosedur Pemindahan Hak Atas Tanah Menuju Kepastian Hukum

P U T U S A N. Nomor: 0061/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN

P U T U S A N Nomor xxx/pdt.g/2011/pa.prg.

HAKIM SALAH MEMBAGI BEBAN BUKTI GAGAL MENDAPATKAN KEADILAN ( H. Sarwohadi, S.H.,M.H., Hakim Tinggi PTA Mataram )

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA

a. Hukum pembuktian bagian hukum acara perdata, diatur dalam:

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KLINIS HUKUM BIDANG PERDATA (ACARA PERDATA ) BAGIAN I MUHAMMAD NUH, SH. Fakultas Hukum Universitas Sumatra Utara BAB I PENDAHULUAN

1905:217 juncto Staatsblad 1906:348) sebagian besar materinya tidak

BAB VII PERADILAN PAJAK

Nomor: 0177/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN

a PEMERINTAH KOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 5 TAHUN 1975 TENTANG SITA JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG)

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa

P E N E T A P A N NOMOR 01/Pdt.P/2013/PA.Msa BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

YURISPRUDENSI TENTANG PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA

PUTUSAN Nomor: 284/Pdt.G/2011/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M E L A W A N

EKSEKUSI PUTUSAN PERKARA PERDATA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN Nomor 0014/Pdt.P/2014/PA.Pkc

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

SALINAN P U T U S A N

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

P U T U S A N. NOMOR 52/Pdt.G/2013/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN HUKUM PENYELESAIAN PERKARA PEMBATALAN AKTA HIBAH. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

NO. PERDA NOMOR 2 TAHUN 2011 PERDA NOMOR 17 TAHUN 2016 KET 1. Pasal 1. Tetap

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor: 600/Pdt.G/2010/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 153/Pdt.G/2014/PA.Mtk

WALIKOTA LHOKSEUMAWE

PUTUSAN Nomor: 106/Pdt.G/2012/PA.Pkc

UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA

P E N E T A P A N Nomor: 3/Pdt.P/2011/PA.Slk BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N 46/Pdt.G/2012/PA.Dgl BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGGUGAT ; MELAWAN TERGUGAT ;

PUTUSAN Nomor : 303/Pdt.G/2011/PA.Pkc

BAB III DESKRIPSI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG TANGGAL 18 JULI DALAM PERKARA NOMOR 3277 K/ Pdt/ 2000

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1974 (1/1974) Tanggal: 2 JANUARI 1974 (JAKARTA)

UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESI NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PENUTUP. 62 Universitas Indonesia

P U T U S A N. Nomor 1591/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2007 TENTANG


PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

UU 21/1997, BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

hal 0 dari 11 halaman

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

SURAT EDARAN Nomor : 05 Tahun 1975

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Putusan Nomor : 276/Pdt.G/2011/PA.Pkc. hal. 1 dari 10 hal.

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

P U T U S A N. Nomor: 0211/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor 0791/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor 31/Pdt.G/2009/PTA.Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PRAKATA... UCAPAN TERIMA KASIH... PROFIL PENGHIMPUN... PENGERTIAN YURISPRUDENSI...

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PUTUSAN Nomor 44/Pdt.G/2015/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III. PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI No. 368 K/AG/1995. A. Ruang Lingkup Kekuasaan Mahkamah Agung

Bagian Kedua Penyidikan

PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor 0087/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sekitar Kejurusitaan

PUTUSAN Nomor : 80/Pdt.G/2011/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN Undang-Undang No. 21 Tahun 1997 tanggal 29 Mei 1997 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BAB I PENDAHULUAN. oleh pihak ketiga dalam suatu perkara perdata. Derden verzet merupakan

Transkripsi:

1088 N YURISPRUDENSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BUKU I HUKUM PERDATA KERJA SAMA ANTARA : PENGADILAN TINGGI BANDA ACEH DENGAN FAKULTAS HUKUM DAN PENGETAHUAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM B A N D A A C E H

'

r- [ ol& - /V YURISPRUDENSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BUKU I HUKUM PERDATA KERJA SAMA ANTARA s PENGADILAN TINGGI BANDA ACEH DENGAN FAKULTAS HUKUM DAN PENGETAHUAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM B A N D A A C E H

'zmoic^tg

YURISPRUDENSI DAERAH ISTIMEWA ACEH i

PIMPINAN PROYEK : PROYEK INVENTARISASI YURISPRUDENSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BANDA ACEH T. MOEHD. RASJID S.H., KETUA PENGADILAN TINGGI BANDA ACEH DI BANDA ACEH. STAF AHLI : 1. T. MOEHD. RASJID S.H., 2. MOH. DJANIS S.H., 3. M. BANTA HUSIN S.H., 4. 5. RUSLI RAKHMAT NASUTION S.H., M. ARSJAD EFFENDI S.H., 6. 7. Y A H Y A S. H., ZAKARIA SAMIN S.H. ASISTEN AHLI : 1. T. JUNED S.H. 2. 3. RIDWAN RANI S.H., CUT FAUZIAH S.H., TENAGA ADMINISTRASI : 1. T. BOERHANOEDDIN, 2. SOFYAN S.H., 3. JUSUF HASAN, 4. SJAHRIL MUCHTAR, 5. M. SJAWAL HUTABARAT, 6. 7. C H A I D I R. JUSUF USMAN. 8. JUNUS HAMZAH. KERJA SAMA ANTARA : PENGADILAN TINGGI BANDA ACEH DENGAN FAKULTAS HUKUM DAN PENGETAHUAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH i i

INVENTARISASI YURISPRUDENSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BANDA ACEH B U K U HUKUM PERDATA I Kerja sama antara : Pengadilan Tinggi Banda Aceh dengan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh.- TII

Hak mencetak pada Departemen Kehakiman R.I. i Percetakan "SAKTI" Banda Aceh. IV

KATA SAMBUTAN Dengan segala senang 'hati kami penuhi permintaan Saudara Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh selaku Pimpinan Proyek Pembinaan Hukum/ Yurisprudensi di Daerah Istimewa Aceh untuk menulis sekedar kata sambutan atas terbitnya buku "Yurisprudensi Daerah Istimewa Aceh". Kedua buku "Yurisprudensi Daerah Istimewa Aceh" ini yang memuat kaidah-kaidah Hukum Perdata dan Pidana yang dihimpun baik dari berkasberkas perkara perdata maupun pidana di Daerah Istimewa Aceh, merupakan suatu karya kerja-sama antara Pengadilan Tinggi Banda Aceh dengan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Syiah Kuala, yang sinkron dengan program pembinaan dan pembaharuan Hukum Nasional, dimana prioritas penelitian hukum diletakkan pada inventarisasi. Tanpa kegiatan inventarisasi, usaha-usaha penelitian hukum yang lebih lanjut akan sulit diselenggarakan. Oleh karena itu terbitnya buku "Yurisprudensi Daerah Istimewa Aceh" sebagai kegiatan permulaan dari kerja sama antara Pengadilan Tinggi Banda Aceh dengan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Syiah Kuala, merupakan pula suatu langkah permulaan yang tepat dan patut kita sambut dengan gembira. Selain dari pada itu dewasa ini belum banyak hasil penelitian hukum yang dipublikasikan, sedang publikasi hasil penelitian 'hukum sangat diperlukan, karena dengan publikasi diharapkan akan terjadi tukar menukar informasi yang dapat menunjang pembinaan dan pembaharuan hukum Nasional khususnya, pengembangan ilmu pengetahuan hukum pada umumnya. Besar harapan kami, semoga 'kegiatan penelitian hukum yang dilakukan dalam hubungan kerja sama antara Pengadilan Tinggi Banda Aceh dengan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Syiah Kuala dapat ditingkatkan lagi untuk masa-masa mendatang, baik dalam hal jumlah maupun mutu. Mudah-mudahan buku "Yurisprudensi Daerah Istimewa Aceh" ini mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembangunan Hukum di Indonesia. Darussalam Banda Aceh, 31 Mei 1977. REKTOR UNIVERSITAS SYIAH KUALA, ( DR. Ibrahim Hasan ) V

- " f SI?'J -. f«.'

KATA SAMBUTAN Sebagaimana 'kita ketahui, penelitian hukum sangat besar peranannya dalam pembinaan dan pembaharuan Hukum Nasional, karena merupakan suatu upaya untuk menemukan kenyataan-kenyataan tentang hukum yang berlaku dan berlakunya hukum dalam masyarakat. Oleh karena itu penelitian hukum telah dan akan diselenggarakan oleh berbagai instansi dan lembaga-lembaga ilmiah lainnya, disamping adanya usaha untuk meningkatkan dan memantapkan koordinasi serta 'kerjasama antara instansi-instansi/lembaga-lembaga yang menyelenggarakan penelitian hukum itu. Sehubungan dengan itu kami selaku Dekan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Syiah Kuala mengucapkan terima kasih kepada Bapak Direktur Jenderal Pembinaan Badan Peradilan Um_um Departemen Kehakiman yang berdasarkan surat penunjukannya tanggal 30 Juli 1976 Nomor JZK. 2/35/2, telah memberikan kesempatan kepada Universitas Syiah Kuala c.q. Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masvarakat Universitas Syiah Kuala untuk bersama-sama dengan Pengadilan Tinggi Banda Aceh turut melaksanakan Proyek Pembinaan Hukum/Yurisprudensi di Daerah Istimewa Aceh.Kerjasama ini yang tentunya diharapkan dapat diperkembangkan lebih luas dimasa mendatang, memang perlu ada untuk memungkinkan pemanfaatan secara maksimal potensi penelitian hukum bagi kepentingan pembinaan dan pembaharuan Hukum Nasional. Dalam Proyek Pembinaan Hukum/Yurisprudensi di Daerah Istimewa Aceh ini yang merupakan permulaan dari kerjasama yang baik dibidang penelitian hukum antara Pengadilan Tinggi Banda Aceh dengan Universitas Syiah Kuala c.q. Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Syiah Kuala, telah dilakukan penelitian hukum secara doktriner juridis, berupa inventarisasi hukum Yurisprudensi. Kedua buku "Yurisprudensi Daerah Istimewa Aceh" ini yang masingmasing memuat kaidah-kaidah Hukum Perdata ( buku I ) dan Hukum Pidana (Buku II) yang ditarik dari Putusan-putusan Pengadilan di Daerah Istimewa Aceh, sangat penting artinya baik bagi Pengadilan-pengadilan di Daerah Istimewa Aceh dan para Dosen serta mahasiswa Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Syiah Kuala, maupun bagi para Yustitiabelen dan ilmu pengetahuan Hukum, 'karena dari Yurisprudensi ini dapat diketahui apa dan bagaimana hukum yang berlaku pada waktu mi di Daerah Istimewa Aceh. Semoga "Yurisprudensi Daerah Istimewa Aceh" ini merupakan suatu karya kerjasama yang akan menjembatani usaha-usaha penelitian hukum selanjutnya bagi kepentingan pembinaan dan pembaharuan 'hukum Nasional. Darussalam Banda Aceh, 30 M e i 1977 Dekan Fakultas Hukum dan Pengetahu; m Masyarakat Universitas Syiah Kuala, (T. Gazali, S.H.) VI

: i'

KATA PENGANTAR Kumpulan Yurisprudensi Daerah Istimewa Aceh untuk yang pertama kali ini telah dapat dihimpun dalam 2 buah Buku : Buku I Hukum Perdata dan Buku II Hukum Pidana. Adalah wajar sebagai usaha langkah pertama sudah barang tentu disana-sini kita akan menemukan banyak kekurangannya, namun demikian kami beranggapan bahwa karya ini sebagai suatu langkah permulaan adalah cukup baik. Team pelaksana yang terdiri dari pihak Pengadilan Tinggi dan Universitas Syiah Kuala telah dapat menyelesaikan tugas berat ini dalam tempoh yang relatip singkat. Hal ini dapat terlaksana berkat adanya semangat kerja sama diantara kedua belah pihak yang telah turut menyumbangkan tenaga serta pikirannya dalam pembinaan hukum pada umumnya dan dalam inventarisasi Yurisprudensi ini pada khususnya. Kumpulan Yurisprudensi ini mempunyai arti yang penting oleh karena dari situ kita akan dapat melihat dan mengetahui hukum yang hidup dikalangan rakyat didaerah Istimewa Aceh. Akhirul kalam kami mengharapkan kiranya buku ini ada manfaatnya bagi semua pihak. KETUA PENGADILAN TINGGI BANDA ACEH. ( T. MOEHD. RASJID S.H. ).

SAMBUTAN-SAMBUTAN DAFTAR ISI Hal. Rektor Universitas Syiah Kuala Darussalam Dekan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Syiah Kuala di Darussalam V KATA PENGANTAR : Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh PENDAHULUAN: BAHAGIAN I : HUKUM PERDATA BAB I : HUKUM PERORANGAN /KELUARGA Tentang orang yang belum dewasa Tentang mengurus barang-barang dari orang yang tidak ada ditempat VII l 3 5 5 5 BAB II : HUKUM PERKAWINAN 5 Perkawinan campuran BAB III : HUKUM WARIS 6 Mereka yang merupakan ahli waris 6 BAB IV BAB V BAB VI : HUKUM TANAH Hak daripada perorangan atas tanah menurut Hukum Adat Persetujuan-persetujuan mengenai tanah menurut Hukum Adat Lain-lain masaalah : PERJANJIAN (UMUM) : PINJAM-MEMINJAM 7 7 7 10 BAB VII : JAMINAN HUTANG 12 Pinjam-Meminjam dengan tanggungan barang/gadai 12 BAB VIII : J U A L - B E L I _ Jual-beli menurut Hukum Adat mengenai tanah... 12 Jual-beli benda bergerak 'l Jual-beli menurut Hukum Adat

BAB IX : SEWA-MENYEWA 16 Persetujuan Sewa-Menyewa rumah 16 Persetujuan Sewa-Menyewa tanah 16 BAB X : HUTANG - PIUTANG 16 Hutang yang timbul dalam masa perkawinan 16 BAB XI : PENITIPAN 17 Wewenang dan kewajiban yang menerima pengurusan ( titipan ) 17 BAB XII : PENGHADIAHAN 17 Hibah ( Peunulang ) 17 BAB XIII : LAMPAU WAKTU 18 BAB XIV : PERBUATAN PENGUASA YANG MELANGGAR HUKUM 18 BAB XV : HAL-HAL LAINNYA 19 Hukum yang berlaku bagi orang Asing 19 BAHAGIAN II : HUKUM PERDATA FORMIL 21 BABI : UMUM 23 BAB II : KOMPETENSI 23 BAB III : PIHAK-PIHAK DALAM PERKARA 25 BAB IV.- SURAT GUGAT/PERMOHONAN 26 BAB V : PEMBUKTIAN (UMUM) 27 Pembuktian 27 BAB VI : PERSAKSIAN 30 BAB VII : SUMPAH 33 BAB VIII : P U T U S A N 34 BAB IX : UPAYA HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGA- DILAN 38 B A B X : PERLAWANAN TERHADAP EXECUTIE DAN PE- NYITAAN 45

PENDAHULUAN: Inventarisasi Yurisprudensi yang dihimpun dalam buku ini adalah merupakan salah satu hasil kerja-sama antara Pengadilan Tinggi Banda Aceh dengan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh. Penelitian Yurisprudensi ini adalah merupakan usaha langkah pertama dalam pelaksanaan Proyek Pembinaan Hukum di Daerah Istimewa Aceh. Tujuan/manfaat yang ingin dicapai dengan penelitian Yurisprudensi ini, antara lain : untuk penyeragaman putusan-putusan Pengadilan dan untuk memudahkan penemuan kaedah-kaeda'h hukum yang harus diterapkan oleh Hakim didalam perkara tertentu. Sebagai diketahui, Yurisprudensi adalah merupakan sumber hukum yang dikembangkan oleh Hakim melalui keputusan-keputusannya. Sesuai dengan Daftar Isian Proyek Departemen Kehakiman tahun anggaran 1976/1977 yang dilaksanakan oleh Pengadilan Tinggi Banda Aceh bekerja-sama dengan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Syiah Kuala yang dibentuk berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh tanggal 16 Oktober 1976 No. 4240/Pelt/P.T. 1976 dan Perjanjian Kerja-Sama antara Pengadilan Tinggi Banda Aceh dengan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Syiah Kuala yang ditanda-tangani pada tanggal 14 Oktober 1976, jumlah perkara yang harus di Inventarisasikan adalah sebanyak 150 berkas, yang terdiri dari 100 buah berkas perkara-perkara Perdata dan 50 buah berkas perkara Pidana. Proyek ini seharusnya dimulai pada triwulan I tahun anggaran 1976/ 1977 akan tetapi berhubung karena beberapa kesulitan, maka pelaksanaannya terpaksa mengalami keterlambatan. Namun demikian berkat adanya kerja-sama yang baik diantara team pelaksana, pekerjaan ini telah dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kumpulan Yurisprudensi ini terdiri dari 2 (dua) jilid : Buku I mengenai Hukum Perdata, Buku II mengenai Hukum Pidana. Perkara Perdata yang diteliti dan yang dihimpin dalam Buku I ini ada sebanyak 100 buah yang terdiri pula dari 2 (dua) bahagian yaitu : BAHAGIAN PERTAMA : HUKUM PERDATA : Bab Bab Bab Bab Bab Bab Bab Bab Bab Bab Bab I II III IV V VI VII VIII IX X XI Hukum perorangan/keluarga Hukum Perkawinan. Hukum Waris. Hukum Tanah. Perjanjian (Umum). Pinjam-Meminjam. Jaminan Hutang. Jual-Beli. Sewa-Menyewa. Hutang-Pihutang. Penitipan. 1

Bab Bab Bab Bab XII XIII XIV XV Penghadiahan. Lampau Waktu. Perbuatan Penguasa yang melanggar Hukum. Hal-hal lainnya. BAHAGIAN KEDUA : HUKUM ACARA PERDATA Bab Bab Bab Bab Bab Bab Bab Bab Bab Bab I II III IV V VI VII VIII IX X Umum. Kompetensi. Pihak-pihak dalam perkara. Surat Gugat/Permohonan. Pembuktian (Umum). Persaksian. Sumpah. Putusan. Upaya hukum terhadap Putusan Pengadilan. Perlawanan terhadap executie dan Penyitaan. Dari masing-masing berkas perkara tersebut dibuat laporan putusan (hukumnya). Laporan-laporan itu meskipun dibuat secara singkat tetapi memberikan gambaran yang jelas (overzichtelijk) dari casus yang bersangkutan. Dari laporan-laporan itu untuk keperluan indexing ditentukan penggolongan (klassifikasi) hukumnya, seterusnya dimasukkan kedalam kartu nvdex sedang. Juga dicari klassifikasi dari tiap-tiap kaedah hukum bagi masingmasing kesimpulan untuk dimasukkan kedalam kartu index kecil. Kartu index sebagai daftar sistimatis yang memuat informasi lengkap mengenai kaedah-kaedah hukum itu, yang warnanya menentukan bidang hukum dari pada kaedah hukum yang bersangkutan. Kartu merah dipergunakan untuk kaedah hukum Pidana. Kartu putih dipergunakan untuk kaedah hukum acara Pidana. Kartu hijau dipergunakan untuk kaedah hukum Perdata. Kartu kuning dipergunakan untuk kaedah hukum acara Predata. Kami dari team pelaksana menyadari, bahwa didalam penyusunan Buku Yurisprudensi ini para peminat akan menemukan banyak kekurangan ataupun kesalahannya. Demi untuk kesempurnaan buku ini kelak, segala saran/kritik, akan diterima dengan segala senang hati. Mudah-mudahan kumpulan Yurisprudensi ini ada manfaatnya. BANDA ACEH, 12 M E I 1977. STAF AHLI 2

Ai BAHAGIAN I : HUKUM PERDATA. 3

BAB I. HUKUM PERORANGAN/KELUARGA. Tentang orang yang belum Dewasa. "Jual-beli tanah yang dilakukan oleh orang yang belum dewasa adalah batal menurut Hukum, karena ia tidak dapat melakukan iperbuatan Hukum". ( M.A. Indonesia, tgl 23 Maret 1976 Reg. No. 1191/K/Sip/1975). (71003). Tentang mengurus barang-barang dari orang yang tidak ada ditempat. Menurut kelaziman yang berlaku, suami isteri yang tidak bercerai, tidak akan membagi harta mereka berdua, walaupun misalnya salah seorang berpergian, in casu isteri pergi naik haji, sehingga surat yang pernah disuruh buat oleh isteri mengenai harta terperkara sewaktu ia akan naik haji, adalah sebetulnya surat kuasa kepada suaminya untuk mengurus harta-hartanya dan bukan surat pembagian harta antara suami isteri. { P.T. Banda Aceh, tgl 28 Pebruari 1972 No. 102/1970. M.A. Indonesia, tgl 7 Mei 1973 No. 532 K/Sip/1972 ). (70102) BAB II. HUKUM PERKAWINAN Perkawinan campuran. Seorang perempuan Warga Negara Indonesia yang kawin dengan seorang laki-laki Warga Negara Asing/Stateles keturunan Cina berlaku baginya hukum Barat, apabila mereka kawin menurut hukum suami dan hidup dalam lingkungan hukum saumi. (M.A. tgl 10 Nopember 1971 No. 556K/Sip/1971 ). Harta seuharekat. Semua harta-harta yang diperkarakan dibeli pada ketika ibu penggugat - penggugat dan ayah tergugat-tergugat dalam perkawinan dan hartaharta tersebut sampai sekarang belum dibagi-bagikan, maka jelaslah bahwa harta-harta yang dituntut adalah harta seuharekat. (PN Banda Aceh, tgl 20 Desember 1965 No. 70/1965. P.T. Banda Aceh, tgl 20 Pebruari 1971 No. 159/1969. M.A tgl 21 Oktober 1975 No. 1445 K/Sip./1974 ). (69159). 5

BAB III : HUKUM WARIS Meiteka yang merupakan Ahli waris. Tergugat sebagai ahli waris dari isterinya berhak atas harta benda warisan isterinya itu. { P.T. Medan tgl 26 Mei 1966 No. 536/1963 M.A. tgl 14 Desember 1968 No. 32 K/Sip/1968). (63536) Penjualan harta wasiran. Penjualan harta warisan yang belum dibagi yang dilakukan oleh sebagian ahli-waris yang melebihi dari bahagian mereka masing-masing adalah tidak sah. (P.N. Sigli, tgl 20 Mei 1964 No. 283/1963/Perdt P.T Medan, tgl 27 Desember 1967 No. 471/1964 M.A. tgl 3 Juni 1969 No. 130 K/Sip/1969 ). (64471). Hukum Waris didflerah Aceh. : Sebagai dasar mengadili dalam perkara-perkara Perdata bagi Pengadilan Negeri adalah Hukum Adat, kecuali dalam hal warisan dalam Daerah Aceh yang kebetulan hukum warisannya adalah identik dengan hukum Islam dan telah diterima kedalam hukum Adat sebagai Hukum Adat itu sendiri. (P.N. Banda Aceh tgl 8 Juli 1964 No. 199/1963. M.A. tgl 15 Januari 1976 No. 550 K/Sip/1973 ). (69109). Pembagian Harta Warisan. Menurut hukum adat waris di Aceh, jika diadakan pembagian harta., peninggalan, maka seluruh harta peninggalan pewaris musti dibagi dan tidak boleh sebagian dibagi dan sebagian lagi dibiarkan tidak terbagi. (P.N. Banda Aceh tgl. 29 April 1964 No. 287/1963 P.T. Medan tgl 18 September 1967 No. 392/1964 M.A. tgl 12 September 1968 No. 40 K/Sip/1968 ). (64392). Gugatan harta warisan. <v Seorang ahliwaris berwenang untuk mengajukan gugatan mengenai harta warisan, terlepas dari pada apakah gugatannya dapat dikabulkan atau tidak.

BAB IV. HUKUM TANAH Hak daripada perorangan atas tanah menurut Hukum Adat. Hak untuk membuka tanah. Untuk mengolah tanah yang masih merupakan belukar haruslah memberi tahukannya kepada Kepala Kampung yang bersangkutan. ( P.N. Kutaraja tgl 24 Nopember 1962 No. 347/1961 P.T. Medan tgl 11 Pebruari 1967 No. 124/1964). (64124). Tanah yang dihanyutkan air ( laan-slibbing ). i Menurut hukum adat yang hidup dalam masyarakat Aceh khususnya didaerah Montasik, maka tanah yang dilanda air sungai kemudian timbul kembali karena arus sungai berpindah, menjadi hak dari pemilik asal. (P.N. Banda Aceh tgl 14 Pebruari 1972 No. 61/1971, P.T. Banda Aceh tgl 17 Mei 1973 No. 42/1972, M.A. tgl 13 Mei 1976 No. 852 K/Sip/1973 ). (72042). Hasil kolam ikan...' Tidak dapat ditentukan hasil kolam ikan yang dikuasai oleh orang lain selama ditinggalkannya kolam ikan tersebut tanpa ada yang ditugaskan menjaganya. ( P.T. Medan tgl 11 Pebruari 1967 No. 124/1964 ). (64124). Perstetujuan-persietujuan mengenai tanah menurut Hukum Adat. Tual-beli tanah dihadapan saksi-saksi serta diketahui oleh instansi yang berwenang adalah perbuatan terang menurut hukum. (P.N. Lhokseumawe, tgl 27 Pebruari 1973 No. 10/1973 P.T. Banda Aceh, tgl 12 Juli 1973 No. 65/1973 M.A. tgl 1 Juni 1976 No. 1373 K/Sip/1973 ). (73065). Imbalan jasa. A Meskipun tergugat telah memberikan jasanya memelihara kebun itu tetapi tergugat menempati kebun itu tanpa membayar sewa dan juga turut menikmati hasil-hasil kebun tersebut, sehingga jasa tergugat- itu telah memperoleh imbaiannya, maka tergugat tidak diberi ganti kerugian. ( P.N. Banda Aceh tgl 29 September 1969 No. 34 94/1968 P.T. Bnada Aceh tgl 1 Juni 1970 No. 67/1970 M.A. tgl 6 Oktober 1971 No. 650 K/Sip/1970 ). (70067). 7

; Ijab Kabul. Dalam hal jual-beli tanah maka adanya ijab-kabul dimuka Keuchik/ Kepala Kampung setempat adalah merupakan syarat utama bagi jual-beli tanah menurut hukum adat. ( P.N. Banda Aceh tgl 8 Juni 1966 No. 129/1965 P.T. Banda Aceh tgl 11 Januari 1972 No. 70/1969). (69070). Penjualan tanah tidak memutuskan sewa-menyewa. Jual beli tanah yang diatasnya terdapat rumah yang disewakan kepada pihak ketiga, tidak menimbulkan hak pada pembeli untuk membongkar rumah yang dibelinya itu. ( P.T. Medan tgl 7 Agustus 1962 No. 135/1962 M.A. tgl 1 September 1966 No. 193 K/Sip/1966 ). (62135). Sahnya perjanjian mengenai tanah. Jual beli tanah yang dilakukan dan disaksikan dihadapan Instansi yang berwenang adalah sah. ( P.N. Bireuen, tgl 30 Desember 1961 No. 280/1962/Perdata P.T. Medan, tgl 7 Agustus 1962 No. 135/1962 M.A., tgl 1 September 1966 No. 193 K/Sip/1966 ). (62135). Jual-beli tanah yang dilaksanakan dengan terang dihadapan pejabat yang berwenang adalah syah. ( P.N. Bireuen, tgl 30 Desember 1961 No. 281/1961. P.T. Medan, tgl 30 Juli 1961 No. 136/1962. M.A. tgl 18 Oktober 1966 No. 192/K/Sip/1966 ). (62136). Beban secara tanggung-menanggung. Pengembalian tanah sawah yang tidak melalui saluran hukum dan penjualannya tidak sah, maka pembayaran hasil padi kepada penggugat, dibebankan kepada para tergugat secara tanggung-menanggung. < P.N. Sigli, tgl 20 April 1959 No. 138/1958 Perd. P.T. Medan, tgl 20 Nopember 1967 No. 454/1964 ). (64454).

Lain-lain Masaalah. Kadaluarsa dalam hukum gadai adalah tidak terdapat diseluruh lingkungan hukum adat di Indonesia. ( P.N. Kutaraja, tgl 13 September 1962 No. 269/1961 P.T. Medan, tgl 27 Juli 1968 No. 387/1962 ). (62387). Beban secara tanggung-menanggung. Pengembalian tanah sawah yang tidak melalui saluran hukum dan penjualannya tidak sah, maka pembayaran hasil padi kepada penggugat, dibebankan kepada para tergugat secara tanggung-menanggung. (P.N. Sigli, tgl 20 April 1959 No. 138/1958 Perd. P.T. Medan, tgl 20 Nopember 1967 No. 454/1964 ). (64454). BAB V. PERJANJIAN ( UMUM ) Perjanjian yang dibuat oleh orang yang tidak berhak. Jual-beli tanah sawah kepada pihak ketiga adalah tidak sah oleh karena pihak penjual tidak dapat membuktikan tentang hak miliknya atas tanah sawah yang dijual itu. ( P.T. Bireuen tgl 27 Oktober 1965 No. 77/1965/Perdata P.T. Medan tgl 5 Juli 1967 No. 344/1966 'M.A. tgl 12 Pebruari 1969 Reg. No. 212/K/Sip/1968 ). (66344). Jual-beli sebidang tanah kebun oleh sipenjual yang tidak berhak adalah tidak sah. ( P.N. Banda Aceh, tgl 10 Agustus -960 No. 7/1960 M.A. tgl 20 Agustus 1963 No. 318 K/Sip/1963 ). (60299). Penafsiran perjanjian. Jika seandainya salah satu pihak mengingkari salah satu syarat dalam hubungan hukum, maka pihak lainnya harus segera menyatakan keberatannya atas hal tersebut, sebab jika didiamkan saja dan dibiarkan berlarut-larut, dapat merupakan dugaan bahwa pihak lain itu telah membenarkan hal itu. i. Banda Aceh tgl 29 April 1964 No. 187/1963 P.T. Medan tgl 18 September 1967 No. 392/1964 M.A. tgl 12 September 1968 No. 40 K/Sip/1968). (64392). i

Perjanjian yang sah. Untuk sahnya jual-beli sebidang tanah kebun menurut Hukum Adat di Daerah Aceh haruslah diketahui oleh Kepala Kampung (Keucik) setempat dimana tanah kebun sengketa terletak. (P.N. Banda Aceh, tgl 10 Agustus 1960 No. 7/1960 M.A. tgl 20 Agustus 1963 No. 318 K/Sip/1963 ). (60299). Perjanjian menurut Hukum Adat. Menurut hukum Adat di Aceh apabila tanah kebun akan dijual maka terlebih dahulu harus ditawarkan kepada orang yang sudah lama menempati tanah kebun itu dan apabila ia tidak mau membelinya barulah ditawarkan kepada orang-orang yang tinggal disebelah menyebelah dengan tanah kebun itu. (P.N. Banda Aceh, tgl 10 Agustus 1960 No. 7/1960 M.A. tgl 20 Agustus 1963 No. 318 K/Sip/1963 ). (60299). BAB VI. PINJAM - MEMINJAM Penilaian Uang Pinjaman. Adalah kurang tepat untuk menilai uang pinjaman pada tahun 1959 dalam bentuk uang lama sama nilainya dengan uang baru ( yang beredar sekarang tahun 1970 ), sedang semestinya menurut jurisprudensi Mahkamah Agung yang sekarang berlaku yaitu dengan mempergunakan harga emas pada waktu pinjaman terjadi dan harga emas sekarang dengan membebankan resiko karena penilaian itu kepada kedua belah pihak secara separuh-separuh. (M.A. tgl 10 April 1970 No. 568 K/Sip/1969). (66290). Penilaian uang lama dan uang baru. Tentang penilaian uang lama dan uang baru terhadap ganti rugi yang terjadi pada tahun 1963, berdasarkan Jurisprudensi Mahkamah Agung 4«i dan Pengadilan Tinggi yaitu Mahkaimah Agung tgl 29 April 1967 No. 227 K/Sip/1966 jo. keputusan Pengadilan Tinggi tgl 22 Oktober 1962 No. 180/1961, Mahkamah Agung tgl 29 April 1967 No. 331 K/Sip/1966 jo. keputusan Pengadilan Tinggi tgl 30 Mei 1964 No. 297/ 10

v 1961 dalam keputusan mana berprinsip uang dalam tahun 1962 dinilai sekarang menjadi 100% dan uang dalam tahun 1964 menjadi 10%; maka jumlah Rp. 20.000 uang lama dalam tahun 1963 harus dinilai antara 100% dengan 10% dan dalam hal ini Pengadilan Tinggi menetapkan 50% sehingga jumlah tersebut sekarang dinilai kepada- uang baru menjadi 50% dari Rp. 20.000, = Rp. 10.000, (uang baru yang beredar sekarang). ( P.T. Medan tgl 18 Maret 1968 No. 192/1963 'M.A. tgl 7 Januari 1970 No. 523 K/Sip/1968). (63192). Resiko perubahan nilai Uang.! Resiko karena perubahan nilai uang dibebankan kepada kedua belah pihak sama besar berdasarkan harga mas. i P.N. Banda Aceh tgl 27 Mei 1968 No. 21/1968 P.T. Banda Aceh tgl 23 Pebruari 1971 No. 169/1969). (69169). Resiko akibat saneering uang. Pengembalian uang pinjaman setelah adanya perobahan nilai uang karena tindakan moneter Pemerintah didasarkan kepada perbedaan har- 1 ga beras rata-rata dalam tahun pinjaman terjadi dengan harga beras pada waktu pengembalian uang pinjaman tersebut, dengan membagi rata ( dua ) resiko atas perobahan harga beras diantara kedua belah pihak. J TP.N. Banda Aceh, tgl 1 Agustus 1967 No. 27/1967/Perdt. P.T. Banda Aceh, tgl 1 September 1971 No. 177/1970 M.A. tgl 27 Nopember 1972 No. 250 K/Sip/1972 ). (70177). Bunga uang yang tidak diperjanjikan. Bunga menurut Undang-Undang. 1 Menurut Yurisprudensi tetap, apabila bunga tidak diperjanjikan, diambil bunga menurut Undang-Undang, yaitu sebesar 6% setahun. (M.A. tgl 27 Nopember 1972 No. 250 K/Sip/1972 ). (70177). Bunga uang pinjaman. Hutang-hutang yang belum dilunasi pembayarannya dapat dikenakan bunga yang disesuaikan dengan kelaziman bunga yang berlaku bagi Bank-bank Pemerintah. ( P.T. Banda Aceh tgl 29 Januari 1971 No. 772/1969., ; M.A. tgl 6 Desember 1972 No. 892 K/Sip/1972 ). (69772). l'

BAB VII. JAMINAN HUTANG Seseorang yang tidak terbukti telah melakukan perbuatan atau kenyataan lain" untuk berusaha menuntut pengembalian tanahnya yang tergadai kepada orang lain, sedangkan hak menuntut itu sudah ada, dapat dianggap telah melepaskan haknya untuk menuntut sewa tanah tersebut sebelum tanah tadi kembali kedalam kekuasaannya. <P.T. Banda Aceh, tgl 21 Januari 1974 No. 105/1973 ). (73105). Gadai. Berdasarkan pasal 7 Undang-undang No. 56 Prp. tahun 1960 (LN. 1960 No 174) yang mulai berlaku 1 Januari 1961 tanah yang digadaikan lebih tujuh tahun, harus dikembalikan oleh pemegang gadai kepads sipemilik tanah, tanpa membayar uang tebusan. ( P.N. Tapaktuan, tgl 11 Juli 1968 No. 16/Perd/1968 _ { P.T. Banda Aceh, tgl 18 Maret 1971 No. 524/1969 ). (69524). Ketentuan pasal 7(1) Undang-Undang No. 56 Prp. 1960 tidak dapat 1 ditiadakan oleh adanya perjanjian bahwa dalam hal pengembalian gadai harus dengan tebusan. (P.N. Lhokseumawe tgl 24 Agustus 1968 No. 53/1968 P.T. Banda Aceh tgl 14 Oktober 1972 No. 422/1969 ). (69422). Berpindahnya hak gadai. Tergugat yang telah menebus harta gadaian menyebabkan hak gadai lalu berpindah yaitu dari pemegang gadai lama kepada tergugat. (P.T. Medan tgl 26 Mei 1966 No. 536/1963 M.A. tgl 14 Desember 1968 No. 32 K/Sip/1968 ). (63536). BAB VII. JUAL-BELI Jual-beli tanah. Jual-beli menurut Hukum Adat mengenai tanah. Tual-beli tanah yang dilakukan dalam suasana hukum adat sudah terlaksana dengan sempurna adalah dengan adanya kata mufakat dan telah dibayarnya harga yang sudah dimufakati oleh kedua belah pihak. (M:A: tgl 11 Januari 1969 No. 386 K/Sip/1967 ). (63095). 12

Iktikad burak.. Iktikad tidak baik dari sipembeli cukup terbukti mengingat suasana tidak aman didaerah letak sawah yang dibeli, yang menyebabkan tidak adanya kepastian mengenai siapa yang menjadi pemilik sawah tersebut. (M.A. tgl 11 Januari 1969 No. 386 K/Sip/1967 ). (63095). Prioritas yang tidak mutlak. Hak pertama (prioritas) untuk membeli tanah oleh orang yang memegang tanah tersebut adalah tidak berlaku mutlak. ( M.A. tgl 10 Agustus 1968 No. 94 K/Sip/1968 ). (67188). Jual-beli tanah. Jual-beli tanah telah dilakukan dengan sempurna apabila barang yang dijual memang telah berada pada sipembeli. ( P.T. MEDAN tgl 23 Agustus 1967 No. 188/1967 ). (67188). Perjanjian yang dibuat oleh orang yang tidak berhak. "Jual-beli yang dilaksanakan dihadapan Walikota sebagai Pejabat Umum dapat dibatalkan, karena ternyata penjual bukan pemilik syah dari tanah/kebun tersebut. i P.N. Banda Acdh, tgl 22 Juni 1966 No. 58/1965 PT Banda Aceh tgl 30 Mei 1973 No. 3/1971 M.Â. Indonesia, tgl 23 Maret 1976 No. 1191 K/Sip/1975 ). (71003). Syahnya perjanjian mengenai tanah. Jual-beli mengenai tanah/kebun didaerah Aceh, untuk syahnya harus diketahui saksi-saksi dan Kepala Kampung (Keucik) setempat. ( P.N. Banda Aceh, tgl 22 Juni 1966 No. 58/1961. P.T. Banda Aceh, tgl 30 Mei 1973 No. 3/1971. M.A. tgl 23 Maret 1976 No. 1191 K/Sip/1975 ). (71003). Pemberhentian perjanjian $epihak. Dalam pemberhentian sewenang-wenang akan pelaksanaan perjanjian oleh salah satu pihak, maka segala perhitungan-perhitungan diselesaikan dengan mempertimbangkan uang-uang dan barang-barang yang telah saling diterima..(pn Kutaraja, tgl 25 September 1961 No. 188/1959. P.T. Medan, tgl 14 Juni 1967 No. 216/1963.(M.A. tgl 2 September 1972 No. 1070 K/Sip/1971 ) (63216).

Jual-beli menurut hukum Adat.,i i Perjanjian jual beli tanah dan rumah yang dibuat sesuai dengan bentuk dan isi menurut hukum Adat adalah dikuasai oleh hukum Adat. < P.N. Kutaraja, tgl 25 September 1961 No. 188/1959. P.T. Medan, tgl 14 Juni 1967 No. 216/1963. M.A. tgl 2 September 1972 No. 1070 K/Sip/1971 ). (63216K Penafsiran perjanjian. Tindakan pihak penggugat untuk menyerahkan sebagian dari tanah yang. jadi objek jual beli kepada sipembeli setelah tenggang untuk membayar harga yang ditentukan dalam surat jual beli yang bersangkutan lewat adalah dapat dianggap sebagai pembenaran pelampauan waktu itu oleh pembeli, sehingga dengan demikian jangka waktu yang ditentukan dalam surat jual beli tersebut tidak dapat dipegang lagi. (P.T. Medan, tgl 14 Juni 1967 No. 216/1963). (63216). r. Jual-beli tanpa hak Perjanjian jual beli yang dilakukan dengan tanpa hak, dapat dibatalkan. (P.T. Banda Aceh tgl 30 Juni 1973 No. 146/1970). (70146). Jual beli tanah tidak memutuskan hubungan sewa-menyewa rumah') yang ada di atasnya. (M.A. tgl 1 September 1966 No. 193 K/Sip/1966 ). (62135). Jual lepas ( mutlak ). Jual beli tanah yang dilakukan dan disaksikan dihadapan instansi yang berwenang adalah sah. (P.N. Bireuen tgl 30 Desember 1961 No. 279/1961/Perd,.(POT. Medan tgl 11 Agustus 1962 No. 134/1962, M.A. tgl 12 Agustus 1966 No. 216 K/Sip/1966). (62134). Jual tanah. Bahwa tanah adalah terpisah dari tanam-tanaman yang tumbuh dialasnya, maka penjualan tanah tidak dengan sendirinya mengakibatkan ikut terjualnya tanam-tanaman yang ada diatasnya. (P.N. Sigli tgl 7 Sept. 1970 No. 163/1970/Perd., P.T. Banda Aceh tgl 27 Nopember 1971 No. 160/1970. M.A. tgl 11 Juni 1972 No. 231 K/Sip/1972). (70160). U

Jual-beli secara lelang. Setiap orang yang membeli tanah dipelelangan umum harus dipandang sebagai orang beritikad baik dan oleh karena itu harus dilindungi. (P.N Lhoksukon, tgl 11 Januari 1962 No. 23/1961 PT Medan, tgl 30 Oktober 1962 No. 230/1962 M.A. tgl 4 Januari 1969 No. 289 K/Sip/1968 ). (62230). Hak Langgéh ( Naastingsnecht ). Menurut Hukum Adat di Aceh, kalau pemilik sebidang tanah hendak menjualkan tanalinya harus terlebih dahulu menawarkannya pada orang vang mendiami tanah tersebut, dan kalau tidak sanggup baru menjualkannya pada orang lain yang sanggup unutk membelinya. ( P.N Bireuen, tgl 30 Desember 1961 No. 281/1961 P.T. Medan, tgl 31 Juli 1962 No. 136/1962 M.A. tgl 18 Oktober 1966 No. 192 K/Sip/1966). (62136). Jual-beli benda berderak. Pembeli beriktikad baik dilindungi. (P.N Lhokseumawe, tgl 27 Pebruari 1973 No. 10/1973. P.T. Bfl-da Aceh, tgl 12 Juli 1973 No. 65/1973 \,M.A. t 1 1 Tuni 1976 No. 1373 K/Sip/1973 ). (73065) Jual-beli menurut hukum adat. Peraturan Pemerintah No. 10/1961 pasal 19 sesuai dengan maksud dan penjelasannya adalah untuk mengatur pendaftaran tanah, sekali-kali tidak berarti untuk merebah hukum acara mengenai pembuktian sesuatu peristiwa hukum d : antara kedua belah pihak yang bersangkutan, diantara siapa masih berlaku hukum acara mengenai pembuktian yang, biasa yaitu bukti yang dibenarkan hukum acara, dapat dikemukakan untuk'membuktikan suatu peristiwa hukum. (PT Medan tgl 21 Nopembcr 1968 No. 422/1963 >,*>«** M.A. tgl 4 Desember 1972 No. 1197 K/Sip/1971 ). (63422). Jual-beli ramah. Jual-beli sebuah rumah boleh dilakukan ditempat lain dari pada dimana rumah itu berada. (P.T. Medan tgl 21 Oktober 1968 No. 422/1963 M.A. tgl 4 Desember 1972 No. 1197 K/Sip/1971 ). (63422). 15