PENGEMBANGAN SISTEM PEMAUNTAUAN HUJAN BERBASIS WEB

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS POLA DAN INTENSITAS CURAH HUJAN BERDASAKAN DATA OBSERVASI DAN SATELIT TROPICAL RAINFALL MEASURING MISSIONS (TRMM) 3B42 V7 DI MAKASSAR

Analisis Korelasi Suhu Muka Laut dan Curah Hujan di Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari Tahun

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN HUJAN EKSTREM SURABAYA DI SURABAYA TANGGAL 24 NOVEMBER 2017

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang mana secara geografis terletak pada Lintang Utara

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

STUDI ESTIMASI CURAH HUJAN, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

IMPLEMENTASI LOCATION BASED SERVICE UNTUK PENCARIAN PEMUKIMAN MENGGUNAKAN GPS BERBASIS PLATFORM ANDROID

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI PEMBELAJARAN BURUNG ENDEMIK 3D DI PULAU JAWA BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN BLENDER DAN HTML 5

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI NEGARA-BALI (Studi Khasus 26 Juni 2017)

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

Model Sederhana Penghitungan Presipitasi Berbasis Data Radiometer dan EAR

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK MONITORING PROCESSING DAN PERFORMANCE CALCULATING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB (Studi Kasus SMAN 1 Penengahan)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA

Perancangan Sistem Informasi Akademik pada SMA Negeri 18 Palembang

Gambar 1. Analisa medan angin (streamlines) (Sumber :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci : Website Media Pembelajaran, SMK Teknik Komputer dan Jaringan, Use Case, Flowchart, ERD, AJAX, PHP, MySQL.

NEAR REAL TIME SEBAGAI BAGIAN DARI SISTEM PEMANTAU CUACA ANTARIKSA

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

ABSTRAK. Kata kunci : Try Out, SNMPTN, PTN, SSC, Java, Mysql, Netbeans. vi Universitas Kristen Maranatha

PRAKIRAAN ANOMALI IKLIM TAHUN 2016 BMKG DI JAWA TENGAH

SISTEM ADMINISTRASI PEMESANAN KUOTA HAJI DAN UMROH BERBASIS WEB PADA PT. BANGUN UMMAT SEJAHTERA REMBANG

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN I-1

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN DOSEN BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA)

PENGEMBANGAN WEBSITE SMK NEGERI 4 SEMARANG

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN FITNESS CENTER (STUDI KASUS: VERTICAL GYM)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 1 Desember 2014

Kajian Curah Hujan untuk Pemutahiran Tipe Iklim Beberapa Wilayah di Kalimantan Tengah

LIGHTNING. Gambar 1. Antena storm tracker (LD 250 antenna). Gambar2. Layout lightning/2000 v5.3.1

BAB III ANALISA, KONSEP DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF AUTODESK 3DSTUDIO MAX MENGGUNAKAN METODOLOGI PENGEMBANGAN MULTIMEDIA VERSI LUTHER-SUTOPO

Rancang Bangun Sistem Monitoring Kehadiran Dosen Berbasis Web Pada STMIK Bina Sarana Global

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


MEDIA PEMBELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI BERBASIS WEBSITE PADA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH PALOPO. Freggi Soegri

ABSTRAK. Kata Kunci: Aplikasi, web, permainan tradisional, Indonesia, JAVA, Play framework. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Hujan Ekstrim Berdasarkan Parameter Angin dan Uap Air di Kototabang Sumatera Barat Tia Nuraya a, Andi Ihwan a*,apriansyah b

Analisis Hujan Lebat pada tanggal 7 Mei 2016 di Pekanbaru

MONITORING PENGIRIMAN DATA CURAH HUJAN POS BERBASIS WEB PADA BMKG JAWA TENGAH

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM BERBASIS WEB PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SELAMAT SEJAHTERA (KPRI-MATRA)

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA KULIAH INFORMATION TECHNOLOGY BERBASIS MULTIMEDIA

ANALISIS KEJADIAN HUJAN SANGAT LEBAT TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI KAB. KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT TANGGAL 11 NOVEMBER 2017

Luas Luas. Luas (Ha) (Ha) Luas. (Ha) (Ha) Kalimantan Barat

Bab 2 Tinjuan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

APLIKASI MONITORING DAN PENILAIAN GURU (STUDI KASUS SMPK 4 PENABUR BANDUNG) JOURNAL WRITING FORMAT FOR FINAL PROJECT TELKOM UNIVERSITY

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Grafik Pengguna Internet di Indonesia[1]

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ANALISIS BANJIR BANDANG DAN TANAH LONGSOR DI SEKITAR BEDUGUL (BULELENG) DAN KINTAMANI (BANGLI) TANGGAL 9 FEBRUARI 2017

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol,

APLIKASI INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN DAN PENCARIAN LOKASI KLINIK BPJS DI JAKARTA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KANTOR PUSAT BPJS KESEHATAN)

ABSTRAK. Kata kunci : distribusi materi kuliah, PHP, MYSQL, Dreamweaver. Universitas Kristen Maranatha

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN ANGIN KENCANG DI PRAMBON SIDOARJO TANGGAL 02 APRIL 2018

PENGEMBANGAN APPLICATION MANAGEMENT SYSTEM PADA WEBSITE JURUSAN ILMU KOMPUTER

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS I JUANDA SURABAYA

MEMBANGUN WEBSITE SISTEM INFORMASI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PHP LARAVEL PADA SMA NEGERI 4 PONTIANAK

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA AKADEMIS AMIK ASM LAKSI 31

Persamaan Regresi Prediksi Curah Hujan Bulanan Menggunakan Data Suhu dan Kelembapan Udara di Ternate

STASIUN METEOROLOGI PATTIMURA AMBON

SISTEM INFORMASI INTENSITAS CURAH HUJAN DI DAERAH CILIWUNG HULU

Analisis Karakteristik Intensitas Curah Hujan di Kota Bengkulu

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 2 (2013), Hal ISSN :

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH (SUSEDA) (Studi Kasus : Badan Pusat Statistik Kabupaten Soppeng)

PROSPEK IKLIM DASARIAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Update: 01 Februari 2016

BAB I PENDAHULUAN. Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard km 3 : 97,5% adalah air

PERANCANGAN E-COMMERCE SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PEMESANAN TIKET PADA AGENT ALVINO TOUR & TRAVEL

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah...

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC)

BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Penelitian

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MUHAMMAD SALAHUDDIN BIMA

APLIKASI PANDUAN WISATA KOTA PALEMBANG BERBASIS WEB MOBILE

APLIKASI BELAJAR RENANG GAYA BEBAS DENGAN ANIMASI DADA NANDAGIRI

APLIKASI MOBILE LEARNING UNTUK FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN BERBASIS ANDROID. Rachmawati Ayuningrum STMIK EL RAHMA

EFEKTIFITAS APLIKASI RDBMS SEBAGAI MEDIA ARSIP DATA PADA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN PEKANBARU BERBASIS ONLINE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci: pengecekan ejaan, kata berimbuhan, string matching, algoritma KMP.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sensor dengan output toggle adalah sensor yang memiliki output biner dalam bentuk pulsa.

Transkripsi:

View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Electronic Journal Widyatama University (UTama) / Jurnal Elektronik Universitas Widyatama P-ISSN : 2686-0333 PENGEMBANGAN SISTEM PEMAUNTAUAN HUJAN BERBASIS WEB Pusat Sains dan Teknologi Atmosfir Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Jl. Dr. Djunjunan no. 133, Pajajaran, Bandung candra.nurihsan9@gmail.com Abstrak Cuaca di Indonesia memiliki pengaruh yang penting terhadap aktifitas yang akan dilakukan manusia, baik untuk individu maupun kelompok. Pada era teknologi saat ini penerapan sistem pemantauan cuaca perlu dilakukan untuk memberikan antisipasi terhadap kegiatan yang sudah direncanakan dan juga terhadap potensi bencana yang ada, terutama saat cuaca hujan. Di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) membuat teknologi pengamatan hujan berbasis radar kapal, namun sistem yang dibuat hanya dapat memantau satu buah radar. Pengembangan sistem yang dilakukan yaitu dapat memantau multiradar yang sudah dipasang oleh LAPAN dan memunculkan histori data serta curah hujan pada daerah yang ingin diamati. Kata Kunci: Sistem, Pengamatan, Hujan, Radar Abstract The weather in Indonesia has an important influence on the activities that humans will carry out, both for individuals and groups. In the current technological era the application of a weather monitoring system needs to be carried out to provide anticipation to planned activities and also to the potential for existing disasters, especially during rainy weather. At the National Aeronautics and Space Agency (LAPAN) makes rain radar technology based on ship s radar, but the system that is made can only monitor one radar. The system development that is carried out is to be able to monitor multi-radars that have been installed by LAPAN and bring up historical data and rainfall in the area of interest to be observed. Keywords : Systems, Observations, Rain, Radar I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang memiliki 2 Musim, yaitu Musim Panas dan Musim Hujan. Indonesia memiliki kadar curah hujan yang cukup tinggi, yakni berkisar antara 2.000 3.000 mm setiap tahunnya. Keadaan tersebut membuat masyarakat di Indonesia harus memiliki antisipasi yang lebih, terutama saat memasuki Musim Hujan agar aktifitas yang sudah direncanakan berjalan dengan baik. Di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sudah memiliki Sistem Pemantauan Hujan (SANTANU). Sistem tersebut dapat memantau hujan di Bandung berdasarkan data yang diperoleh dari radar yang sudah dipasang oleh LAPAN. Dengan adanya sistem tersebut, kini masyarakat di Kota Bandung dapat menantisipasi terjadinya banjir yang mungkin terjadi saat hujan tiba (Ginaldi Ari Nugroho dan Tiin Sinatra, 2018). Permasalahan yang terjadi adalah Sistem Pemantauan Hujan yang sudah dibuat oleh LAPAN belum memiliki wadah untuk melakukan integrasi untuk multi-radar, sehingga data yang ditampilkan hanya fokus pada satu radar yang sudah dipasang. Selain itu, data visual yang disajikan pada SANTANU belum optimal, tidak ada histori kondisi curah hujan yang sudah turun di Kota Bandung sebagai bahan evaluasi lebih lanjut. Multi-radar yang sudah di sebar berfungsi untuk memantau cuaca di wilayah tertentu sesuai dengan penimpanan radar dengan jarak pembaacaan data dari radar adalah 44 km. 1 Volume X, No X, DD Month YYYY 17

Berdasarkan permasalahan yang sudah dipaparkan, peneliti bertujuan untuk mengembangkan Sistem Pemantau Hujan Berbasis WEB yang mampu menampilkan visualisasi data multi radar dengan baik. Penyajian histori curah hujan pada daerah yang dikehendaki disajikan dalam bentuk grafik sehingga pengguna dapat melakukan evaluasi lebih lanjut. II.1 Sistem II. KAJIAN LITERATUR Sistem adalah kumpulan /group dari sub sistem / bagian / komponen apapun baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu (Andi Kristanto, 2008). II.2 Cuaca Cuaca adalah keadaan atmosfer pada setiap waktu kesatuan. Dengan demikian kita dapat mengatakan cuaca besok pagi, cuaca minggu ini, cuaca minggu depan, cuaca bulan depan, dan seterusnya apabila waktu-waktu tersebut diartikan sebagai satu satuan waktu. Jadi cuaca menyatakan keadaan yang berlangsung pada saat atau selama waktu kesatuan (Soerjadi and Swarinoto, 2010). Kelembaban dan suhu udara selalu berubah setiap waktu. Intensitas cahaya yang diteruskan ke permukaan bumi setelah melalui lapisan atmosfir akan selalu berubah, menyesuaikan dengan keadaan dan ketebalan awan. Hal serupa juga dialami oleh penentuan kecepatan arah angin. Kondisi atmosfir yang dinamis, berubah dalam waktu singkat (dalam jam atau hari) disebut cuaca (Lakitan, 2002). II.3 Hujan Hujan merupakan salah satu unsur cuaca yang penting karena jumlah hujan yang diterima oleh suatu wilayah sangat menentukan kondisi sumberdaya air di wilayah tersebut. Dalam hal ini hujan menunjukan variasi ruang dan waktu, artinya bahwa jumlah hujan beragam dari suatu tempat ke tempat lain dan dari satu waktu ke waktu yang lain. Variasi ini terkait mekanisme dan proses kejadian pembentukan hujan yang memerlukan sedikitnya 3 hal (Sumner, 1988), yaitu : 1. Jumlah lengas udara yang cukup 2. Adanya proses pendinginan untuk terjadinya proses kondensasi 3. Jumlah nukleus kondensasi yang cukup Menurut Kartasapoetra (2004), hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi uap air berasal dari awan yang terdapat di atmosfir. Bentuk presipitasi lainnya adalah salju dan es. Untuk dapat terjadinya hujan diperlukan titik-titik kondensasi, amoniak, debu, dan asam belerang. Titik-titik kondensasi ini mempunyai sifat dapat mengambil uap air dari udara. Jumlah curah hujan dicatat dalam inci atau millimeter (1inci = 25.4mm). Jumlah curah hujan 1mm menunjukkan tinggi air hujan yang menutupi permukaan 1mm, jika air tersebut tidak meresap ke dalam tanah atau menguap ke atmosfir (Tjasjono, 2004). II. 3 Rapid Aplication Development Gambar Penerapan metode RAD dalam untuk mengembangkan sistem pemantauan hujan melalui sejumlah tahapan, yang diawali dengan tahap analisis sistem yang sudah berjalan, melibatkan pengguna dan engineer untuk merancang dan membangun sistem (kegiatan ini dilakukan secara berulang-ulang hingga mencapai kesepakatan bersama), dan terakhir tahap implementasi. Tahapan perencanaan menjadi syarat kebutuhan sistem pemantau cuaca hujan berhubungan dengan pengumpulan semua data/informasi pengguna.aktifitas tersebut memeriksa kesesuaian untuk konsistensi dan kelengkapan data dalam pengembangan sistem. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara kepada engineer sebelumnya, observasi data dan studi dokumen. Pengelompokan kebutuhan dilakukan untuk pemahaman data yang lebih mudah, Selain itu, kebutuhan fungsional yang berhubungan dengan proses pengamatan perilaku sistem dilakukan untuk memahami tujuan yang akan dicapai. II.3. Radar 18

Radar merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging merupakan perangkat yang berfungsi untuk menghitung jarak, arah atau kecepatan dari objek bergerak dan tetap (Rustamaji and Djaelani, 2012). Radar dapat digunakan untuk aplikasi pemetaan pada ruang lingkup yang tidak diketahui. Radar juga dapat membantu nagvigasi objek bergerak (Estiningtyas, Ramdhani and Aldrian, 2007). Penggunaan radar pada peta dapat memberikan informasi yang lebih baik untuk memantau suatu aktifitas objek yang akan dilakukan pengamatan. II.4. Website Website atau disingkat web merupakan beberapa laman yang berisi informasi dalam bentuk data digital baik berupa text, gambar, video, audio, dan animasi lainnyayang disediakan melalui jalur internet (Abdulloh, 2016). Pengembangan Pengembangan site dapat dilakukan oleh setiap engineer. Dengan semakin banyaknya engineer kebutuhan informasi berbasis web sudah semakin meningkat. Sajian informasi yang secara praktis dapat didapatkan oleh masyarakat dengan mudah. Website berbasis dinamis sudah banyak diminati oleh masyarakat karena website yang dinamis memiliki kelebihan isi konten dapat berubah mengikuti isi dari basis data. Seseorang tidak perlu mengganti pemrograman website melainkan cukup melakukan update data ke dalam basis data(rahman, 2013). (Sumber: researchgate.net) Tahapan RAD yang dilakukan untuk mengembangkan Sistem Pemantauan Hujan (SANTANU) adalah: 1. Analisis Analisis yang dilakukan dari data yang sudah didapatkan dari Engineer sebelumnya yang membangun SANTAU yakni: a. Sampling Radar dilakukan setiap 2 menit b. Data memiliki dimensi matriks sebesar 734 x 734 c. Jangkauan radar sekitar 44 km. 2. Desain Perancangan pengembangan sistem yang dilakukan yaitu menggunakan Unified Modelling Language (UML). Sistem dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna, yaitu melihat data cuaca dengan multi radar. III. ANALISIS DAN PERANCANGAN III. 1. Metodologi Penelitian Metodologi Pengembangan Sistem yang dilakukan yaitu menggunakan metode RAD (Rapid Aplication Development. Proses-proses yang dilakukan dengan RAD dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.2. Use Case Diagram Selain perancangan sistem, perancangan basis data juga dilakukan agar sistem dapat mendukung pembacaan data dari multi-radar. Perancangan basis data dapat dilihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.1. Model Rapid Aplication Development 19

Halaman default user akan dipilihkan lokasi radar di Pasteur, Bandung (-6.894941, 107.58648) yang merupakan lokasi kantor Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer, halaman terdiri dari tiga segmen, yaitu tampilan data terkini (sebelah kiri), tampilan history (atas kanan) dan tampilan daerah amatan (grafik kanan bawah). Gambar 3.3. Perancangan Basis Data 3. Build Sistem Pemantau Hujan yang dikembangkan yaitu berbasis website dengan bahasa pemrograman phyton dengan basis framework flask dan untuk basis data menggunakan MariaDB. 4. Refine Refine dilakukan sebelum melakukan tahap implementasi Sistem Pemantau Hujan yang sudah dikembangkan. Setelah versi beta di diuji pada engineer Sistem Pemantau Hujan sebelumnya mengenai tampilan web diantaranya adalah: a. Penyesuaian warna dan range data sesuai dengan data radar BMKG. b. Penambahan bagian untuk melihat data history selama 1 jam ke belakang. c. Penambahan daerah amatan hujan untuk mengetahui curah hujan di daerah yang di kehendaki. d. Penambahan halaman versi mobile devices. III. 3. Implementasi Sistem Gambar 3.5. Menu Navigasi SANTANU Menu navugasi SANTANU berfungsi untuk memilih radar yang sudah dipasang oleh LAPAN.Menu ini merupakan pengembangan dari sistem yang sebelumnya, sehingga memudahkan pengguna untuk memilih posisi radar yang sudah dipasang. Gambar 3.6. Halaman Radar Pontianak Contoh pengamtan radar yang berlokasi di Pontianak (-0.003386, 109,367566). Gambar 3.4. Halaman Utama SANTANU Gambar 3.7. Daerah Terdampak Hujan Daerah terdampak ini menampilkan daerah yang curah hujannya diamati dan masuk ke dalam grafik. 20

Gambar 3.8. Tampilan pada mobile devices Tampilan versi mobile devices terdiri dari dua bagian, bagian data live dan bagian data history yang di kontrol menggunakan tombol diatas (live, history). III. 4. Pengujian Pengembangan SANTANU Pengujian Pengembangan SANTANU dilakukan menggunakan pengujian Blackbox. Hasil Pengujian dapat dilihat pada tabel 1. No Skenario Pengujian 1 Memuat halaman utama Tabel 1 Hasil Pengujian Hasil Yang Diharapkan Muncul Data Radar 2 Memuat Histori Muncul Histori Hujan Berupa Grafik 3 Memilih Lokasi Memuat Lokasi sesuai yang dipilih 4 Memuat Peta Terhubung dengan Leaflet dan menampilkan peta 5 Menampilkan Semua Radar 6 Menampilkan Halaman Terdampak Memuat data cuaca pada radar yang dipilih Memuat Halaman Terdampak sesuai dengan lokasi yang dipilih Kesimpulan IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Sistem pengamatan hujan berbasis web berhasil dikembangkan sebagai bagian dari sistem santani yang di kembangakan oleh pusat sains dan teknolgi atmosfer LAPAN. 2. Sistem yang dikembangkan mampu menampilkan visualisasi data dari berbagai radar yang diamati oleh PSTA, serta mampu menampilkan data curah hujan di daerah yang ingin diamati REFERENSI Abdulloh, R. (2016) Easy dan Simple Web Programming. Jakarta: Elex Media Komputindo. Aksara, Jakarta.,S. (2013) Cara Gampang Bikin CMS PHP Tanpa Ngoding. Jakarta: PT TransMedia. Andi Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi. Gava Media. Yogyakarta Estiningtyas, W., Ramdhani, F. and Aldrian, E. (2007) Analisis Korelasi Curah Hujan Dan Suhu Permukaan Laut Wilayah Indonesia, Serta Implikasinya Untuk Prakiraan Curah Hujan (Studi Kasus Kabupaten Cilacap), J. Agromet Indonesia, 21(September), pp. 46 60. Available at: http://journal.ipb.ac.id/index.php/agromet/art icle/viewfile/3479/2379. Ginaldi Ari Nugroho and Tiin Sinatra (2018) Sistem Pemantauan Hujan (SANTANU). Bandung: Antasena. Lakitan, B., 2002. Dasar-dasar Klimatologi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. RahmanKartasapoetra, A.G., 2004. Klimatologi Pengaruh Iklim terhadap Tanah dan Tanaman. PT Bumi Rustamaji and Djaelani (2012) Radar Jamming Suatu Konsep Rancang Bangun, Jurnal Electrans, II(2), pp. 71 80. 21

Soerjadi, W. and Swarinoto, Y. (2010) Iklim Kawasan Indonesia (Dari Aspek Dinamik - Sinoptik). doi: 10.1016/j.ejop.2005.06.002 Sumner, G. 1988. Precipitation, Process and Analysis, Jhon Wiley and Sons, Great Britain Tjasjono, B., 2004. Klimatologi. ITB, Bandung. 22